Tag: Alexandra Askandar

  • Saham Bank Mandiri dan BRI Langsung Naik Usai Pergantian Direksi, Bakal ke Harga Awal? – Halaman all

    Saham Bank Mandiri dan BRI Langsung Naik Usai Pergantian Direksi, Bakal ke Harga Awal? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami kenaikan usai direksi di dua bank BUMN tersebut dilakukan pergantian.

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri diputuskan Darmawan Junaidi kembali menjadi direktur Uutama, tetapi posisi wakil direktur utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.

    Sementara RUPS Bank BRI, disepakati Hery Gunardi menjadi direktur utama menggantikan Sunarso yang sudah menjabat sejak September 2019.

    Selain itu, terdapat juga pengalihan penugasan Agus Noorsanto yang semula menjabat sebagai direktur bisnis wholesale dan kelembagaan menjadi wakil direktur utama. 

    Kemudian, Ahmad Solichin Lutfiyanto yang semula menjabat sebagai direktur kepatuhan, menjadi direktur human capital and compliance.

    Pergerakan saham

    Jika melihat pergerakan dua saham bank pelat merah tersebut usai adanya perombakan direksi, terjadi kenaikan.

    Saham Bank Mandiri atau BMRI pada penutupan perdagangan Selasa (25/3/2025), menguat 280 poin atau 6,28 persen ke level Rp4.740 per saham.

    Sepanjang perdagangan, saham BMRI tidak pernah menyentuh zona merah alias menguat terus.

    Tercatat, saham BMRI kemarin bergerak pada rentang Rp4.500 hingga Rp4.810 per saham.

    Pergerakan di zona hijau juga terjadi pada saham Bank BRI atau BBRI.

    Kemarin, saham BBRI berakhir melonjak 5,26 persen atau 190 poin ke posisi Rp3.800 per saham.

    Adapun pergerakan saham BBRI di kisaran Rp Rp3.660 hingga Rp3.840 per saham.

    Lantas apakah kenaikan ini hanya bersifat sementara atau akan berlanjut?

    Diketahui, saham BBRI pada awal tahun ini berada di level Rp4.100-an per saham dan pernah menyentuh posisi Rp3.610 per saham.

    Sedangkan, saham BMRI di awal 2025 berada di posisi Rp5.800 dan terendah ke level Rp4.410 per saham.

  • Darmawan Junaidi Jadi Dirut Lagi, Didampingi Riduan

    Darmawan Junaidi Jadi Dirut Lagi, Didampingi Riduan

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Maret 2025 di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta. Dari delapan agenda yang dibahas, salah satu sorotan utama adalah perubahan susunan pengurus perseroan.

    Darmawan Junaidi Kembali Pimpin Bank Mandiri

    Dalam hasil RUPST, pemegang saham kembali mempercayakan Darmawan Junaidi sebagai Direktur Utama Bank Mandiri untuk masa jabatan 2025-2030. Sementara itu, posisi Wakil Direktur Utama kini diisi oleh Riduan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.

    “Direktur Utama Darmawan Junaidi, Wakil Direktur Utama Riduan,” kata bunyi hasil keputusan RUPST pada Selasa 25 Maret 2025.

    Darmawan Junaidi bukanlah sosok baru di jajaran kepemimpinan Bank Mandiri. Lahir di Palembang pada 1966, ia merupakan lulusan Universitas Sriwijaya.

    Kariernya dimulai sejak era merger Bank Mandiri pada 1999 dan terus menanjak melalui berbagai posisi strategis.

    Beberapa posisi penting yang pernah dipegangnya antara lain Direktur Treasury dan International Banking (2018-2020), serta Plt. Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada 2017. Di bawah kepemimpinannya, grup strategis Bank Mandiri berhasil menyumbang 18% dari total pendapatan perseroan pada 2019.

    Dengan rekam jejak panjang dan pencapaian gemilang, pemegang saham menaruh harapan besar agar Darmawan mampu membawa Bank Mandiri lebih maju dan adaptif di tengah persaingan industri perbankan yang semakin dinamis.

    Riduan, Wakil Direktur Utama Baru Bank Mandiri

    Sosok baru yang mendampingi Darmawan adalah Riduan. Lahir pada 1970 di Palembang, Riduan juga merupakan lulusan Universitas Sriwijaya. Karier perbankannya terbilang cemerlang, terutama di sektor perbankan komersial dan korporasi.

    Sebelum ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama, Riduan lebih dulu menjabat sebagai Direktur Commercial Banking (2019-2024) dan kemudian Direktur Corporate Banking. Pengalamannya yang luas di segmen korporasi menjadikannya figur yang diandalkan untuk mendampingi Darmawan dalam memimpin Bank Mandiri ke depan.

    Perombakan Struktur Direksi Bank Mandiri

    Selain penunjukan kembali Darmawan dan pengangkatan Riduan, ada beberapa perubahan besar di jajaran direksi. Empat posisi direksi sebelumnya mengalami kekosongan, sebagian karena perpindahan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

    Rohan Hafas (Director of Institutional Relations BMRI) kini menjabat sebagai Managing Director Stakeholder Management di BPI Danantara. Agus Dwi Handaya (Director of Compliance and Human Capital BMRI) bergeser menjadi Managing Director di BPI Danantara. Aquarius Rudianto (Director of Network & Retail Banking BMRI) kini berlabuh di BRI sebagai Direktur Network dan Retail Funding.

    Sementara itu, Alexandra Askandar yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri harus mengakhiri masa jabatannya. Posisi ini kini resmi diisi oleh Riduan.

    Prospek Baru Bank Mandiri

    Dengan susunan direksi baru yang lebih segar, Bank Mandiri diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia. Fokus ke depan tak hanya soal ekspansi bisnis, tetapi juga penguatan permodalan, inovasi layanan digital, dan peningkatan daya saing di tingkat nasional maupun internasional.

    Pemegang saham dan para investor menantikan bagaimana duet kepemimpinan Darmawan dan Riduan akan membentuk strategi baru demi menjaga performa Bank Mandiri tetap unggul di tengah tantangan industri perbankan yang semakin kompetitif.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • RUPST Bank Mandiri, Riduan Isi Kursi Wadirut Gantikan Alexandra Askandar – Halaman all

    RUPST Bank Mandiri, Riduan Isi Kursi Wadirut Gantikan Alexandra Askandar – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri Tbk menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan, Selasa (25/3/2025).

    Dalam keputusan tersebut, RUPST memberhentikan sejumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk Alexandra Askandar, Agus Dwi Handaya, Aquarius Rudianto, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo dari jajaran Direksi.

    Sementara itu, M. Chatib Basri, Tedi Bharata, Arif Budimanta, Loeke Larasati Agoestina, Faried Utomo, Muliadi Rahardja, Heru Kristiyana, dan Rionald Silaban diberhentikan dari posisi komisaris Bank Mandiri.

    Sebagai bagian dari restrukturisasi, pemegang saham juga menetapkan pengalihan penugasan Riduan dan Eka Fitria ke posisi baru, serta mengangkat beberapa nama baru dalam jajaran direksi dan komisaris. 

    Di antaranya adalah M. Rizaldi, Saptari, Jan Winston Tambunan, Ari Rizaldi, dan Novita Widya Anggraini sebagai anggota Direksi, serta Kuswiyoto, Luky Alfirman, Yuliot, dan Mia Amiati sebagai Komisaris

    Dengan demikian, susunan komisaris perseroan sebagai berikut:

    – Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    – Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    – Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    – Komisaris: Luky Alfirman
    – Komisaris: Yuliot 
    – Komisaris Independen: Mia Amiati

    Susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut:

    – Direktur Utama: Darmawan Junaidi

    – Wakil Direktur Utama: Riduan

    – Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    – Direktur Information Technology: Timothy Utama
    – Direktur Human Capital & Compliance : Eka Fitria
    – Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    – Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo 
    – Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
    – Direktur Consumer Banking: Saptari
    – Direktur Network & Retail Funding : Jan Winston Tambunan
    – Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    – Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

     

  • Darmawan Tetap Dirut, Alexandra Digantikan Riduan

    Darmawan Tetap Dirut, Alexandra Digantikan Riduan

    Jakarta, Beritasatu.com – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Selasa (25/3/2025) menyetujui sejumlah keputusan penting, termasuk perubahan susunan pengurus perseroan.

    Darmawan Junaidi tetap menjabat sebagai direktur utama, sedangkan Alexandra Askandar terdepak dari wakil direktur utama karena kini dipegang oleh Riduan. Keputusan ini diumumkan dalam RUPST yang berlangsung di Plaza Mandiri, Jakarta, dengan mayoritas suara peserta rapat menyetujui perubahan tersebut.

    Sebelumnya, Darmawan dan Alexandra telah menjabat sebagai direktur utama dan wakil direktur utama sejak RUPSLB pada 2020, sedangkan Riduan sebelumnya menjabat sebagai direktur corporate banking.

    Agenda Utama RUPST Bank Mandiri 2025

    RUPST Bank Mandiri yang dimulai pukul 14.00 WIB ini mencakup beberapa agenda penting lainnya, seperti persetujuan laporan tahunan 2024, penetapan gaji dan tunjangan pengurus, penunjukan akuntan publik, pembaruan rencana aksi, serta perubahan anggaran dasar perseroan.

    Salah satu keputusan signifikan adalah penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, dengan pembagian dividen sebesar Rp 43,5 triliun atau sekitar 78% dari laba bersih. Selain itu, rapat menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp 1,17 triliun.

    Kinerja Positif Bank Mandiri pada 2024

    Bank Mandiri mencatatkan kinerja solid sepanjang 2024 dengan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun, naik 1,31 persen secara year on year (yoy).

    Pertumbuhan ini didukung realisasi kredit konsolidasi sebesar Rp 1.670,55 triliun atau naik 19,5 persen yoy dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.699 triliun atau tumbuh 7,73% yoy.

    RUPST Bank Mandiri ini merupakan bagian dari rangkaian agenda RUPST bank-bank Himbara (Himpunan Bank Negara). Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyelenggarakan RUPST pada Senin (24/3/2025) dengan keputusan pembagian dividen Rp 51,73 triliun.

    Selanjutnya, selain RUPST Bank Mandiri, RUPST PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan berlangsung pada Rabu (26/3/2025) pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.

  • Darmawan Junaidi Jadi Dirut Bank Mandiri Lagi, Alexandra Diganti Riduan

    Darmawan Junaidi Jadi Dirut Bank Mandiri Lagi, Alexandra Diganti Riduan

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu agenda dalam RUPST adalah perubahan pengurus perseroan.

    Dalam RUPST disepakati Darmawan Junaidi kembali menjadi Direktur Utama Bank Mandiri. Namun, posisi Wakil Direktur Utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.

    Susunan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
    Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
    Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
    Komisaris: Luky Alfirman
    Komisaris: Yuliot
    Komisaris Independen: Mia Amiati

    Dewan Direksi

    Direktur Utama: Darmawan Junaidi
    Wakil Direktur Utama: Riduan
    Direktur Operations: Toni E.B. Subari
    Direktur Information Technology: Timothy Utama
    Direktur Human Capital & Compliance: Eka Fitria
    Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
    Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
    Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
    Direktur Consumer Banking: Saptari
    Direktur Network & Retail Funding: Jan Winston Tambunan
    Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
    Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

    (ara/ara)

  • Dividen, Buyback Saham, dan Perubahan Manajemen

    Dividen, Buyback Saham, dan Perubahan Manajemen

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Selasa (25/3/2025) dengan sejumlah agenda, termasuk pembagian dividen dan perubahan susunan kepengurusan perusahaan.

    Beberapa agenda utama yang dibahas dalam RUPST mencakup persetujuan laporan tahunan, alokasi laba bersih, penetapan gaji dan tunjangan, pengangkatan akuntan publik, pembaruan Rencana Aksi, revisi anggaran dasar, rencana pembelian kembali saham (buyback), serta perubahan dalam jajaran manajemen.

    Awalnya, RUPST dijadwalkan pada 12 Maret 2025, tetapi kemudian diundur ke 25 Maret 2025 untuk menyesuaikan dengan pengesahan Undang-Undang BUMN terbaru yang berdampak pada anggaran dasar perusahaan.

    Dalam RUPST, manajemen Bank Mandiri juga memaparkan kinerja keuangan tahun 2024, di mana perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 55,8 triliun.

    Terkait dividen, Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo sebelumnya menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir, rasio pembayaran dividen dijaga pada level 60 persen, sesuai arahan Kementerian BUMN.

    Dengan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,78 triliun pada 2024, dividen per lembar saham diperkirakan mencapai Rp 358,6, yang memberikan potensi imbal hasil dividen sebesar 7,72% berdasarkan harga saham BMRI pada penutupan perdagangan sebelumnya.

    Salah satu agenda utama lainnya adalah rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan total dana sebesar Rp 1,17 triliun yang akan diambil dari kas internal perusahaan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai saham di pasar modal dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

    Dalam aspek perubahan manajemen, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi diperkirakan akan tetap memimpin perusahaan. Namun, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar dikabarkan akan meninggalkan posisinya.

    Beberapa direktur lain, seperti Direktur Keuangan Sigit Prastowo dan Direktur Jaringan & Ritel Banking Aquarius Rudiantoro, kemungkinan akan mengalami pergeseran jabatan atau bergabung dengan institusi lain, seperti BRI dan Danantara.

    Penyesuaian jadwal RUPST Bank Mandiri sejalan dengan perubahan yang dilakukan oleh bank-bank lain dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengubah jadwal RUPST dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Negara Indonesia (BNI) dari 13 Maret ke 26 Maret 2025, serta Bank Tabungan Negara (BTN) dari 14 Maret ke 26 Maret 2025.
     

  • Bocoran Dividen dan Pergantian Bos, 2 Nama Besar Pindah ke Danantara

    Bocoran Dividen dan Pergantian Bos, 2 Nama Besar Pindah ke Danantara

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 dengan sejumlah agenda besar yang menarik perhatian publik dan investor.

    Selain membahas pembagian dividen, rapat kali ini juga diwarnai dengan perombakan direksi, termasuk perpindahan dua petinggi Bank Mandiri ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

    Bocoran Dividen

    Bank Mandiri selama lima tahun terakhir konsisten menjaga rasio dividen di angka 60 persen dari laba bersih konsolidasi. Berikut rangkuman histori pembagian dividen:

    2019: Rp16,48 triliun (60% dari laba bersih Rp28,45 triliun) 2020: Rp10,27 triliun (60% dari laba bersih Rp18,39 triliun) 2021: Rp16,81 triliun (60% dari laba bersih Rp30,55 triliun) 2022: Rp24,70 triliun (60% dari laba bersih Rp44,95 triliun) 2023: Rp33,03 triliun (60% dari laba bersih Rp60,05 triliun)

    Untuk tahun buku 2024, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengisyaratkan bahwa rasio dividen tetap akan dipertahankan di angka 60 persen. Dengan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun, diperkirakan dividen yang akan dibagikan mencapai Rp33,46 triliun.

    Jika dihitung per lembar saham, dividen Bank Mandiri diperkirakan sekitar Rp358,6. Dengan harga saham BMRI saat penutupan perdagangan di Rp4.640, potensi dividend yield mencapai 7,72 persen — angka yang cukup menarik bagi para investor.

    Perombakan Direksi: Dua Nama Besar Pindah ke Danantara

    Selain pembagian dividen, RUPS Mandiri kali ini juga membahas perubahan susunan pengurus perseroan. Sejumlah posisi direksi akan mengalami pergeseran, dengan dua petinggi Bank Mandiri dikabarkan akan beralih ke BPI Danantara.

    Rohan Hafas (Direktur Hubungan Kelembagaan) akan bergabung sebagai Managing Director Stakeholder Management di Danantara. Agus Dwi Handaya (Direktur Kepatuhan dan SDM) juga akan pindah ke Danantara sebagai Managing Director SDM.

    Selain itu, Aquarius Rudiantoro (Direktur Jaringan dan Ritel Banking) disebut-sebut akan bergabung dengan jajaran direksi baru BRI.

    Siapa yang Akan Jadi Bos Baru Bank Mandiri?

    Salah satu topik yang paling ditunggu dalam RUPS Mandiri kali ini adalah potensi pergantian posisi Direktur Utama. Meski sejumlah kandidat santer terdengar, termasuk Alexandra Askandar (Wakil Direktur Utama) dan Riduan (Direktur Korporasi), informasi terakhir menyebutkan bahwa Darmawan Junaidi akan tetap menjabat sebagai Direktur Utama untuk periode kedua.

    Nama lain yang juga disebut-sebut adalah Sunarso, mantan Direktur Utama BRI yang merupakan bankir karier dari Bank Mandiri. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi terkait posisi tersebut.

    Danantara: Masa Depan Baru BUMN

    Perubahan besar dalam struktur kepemilikan BUMN juga mewarnai dinamika RUPS tahun ini. Dengan berdirinya BPI Danantara sebagai holding investasi, status Bank Mandiri kini berada di bawah Danantara, bukan lagi langsung di bawah Kementerian BUMN.

    Namun, Kementerian BUMN masih memegang kendali atas 1 persen saham Merah Putih, yang memungkinkan mereka tetap memiliki hak suara dalam penentuan jajaran direksi dan komisaris.

    Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, keputusan-keputusan strategis yang diambil dalam RUPS Bank Mandiri 2025 ini akan sangat berpengaruh pada arah bisnis perseroan ke depan, serta potensi penguatan posisinya di sektor perbankan nasional dan regional.
    Pantau terus perkembangan hasil RUPS Mandiri 2025 dan dampaknya bagi pasar saham serta peta persaingan perbankan Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, dunia perbankan tanah air dihebohkan dengan kabar perombakan besar-besaran di jajaran direksi dan komisaris bank-bank pelat merah.

    Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda utama merombak susunan kepengurusan.

    BRI: Siap Berganti Nahkoda

    BRI menjadi bank pertama yang memulai RUPST pada Senin, 24 Maret 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 11 Maret. Penundaan tersebut terjadi karena peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang kini menjadi pemegang saham mayoritas BUMN dengan kepemilikan 99%, sementara Kementerian BUMN masih memegang 1% saham Merah Putih.

    Pada RUPST kali ini, pergantian direksi menjadi agenda utama. Sunarso, yang menjabat Direktur Utama sejak 2019, dikabarkan akan digantikan. Beberapa nama santer disebut sebagai calon penggantinya, termasuk Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI yang telah berkarier lama di bank tersebut dan memiliki pengalaman di BNI serta BTN.

    Selain itu, Hery Gunardi, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), juga muncul sebagai kandidat kuat karena keberhasilannya memimpin BSI pasca-merger.

    Di jajaran direksi lainnya, nama-nama seperti Handayani, Supari, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto, dan Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang telah menjabat lebih dari satu periode, diperkirakan turut mengalami rotasi. Begitu pula dengan sejumlah komisaris, termasuk Kartika Wirjoatmodjo dan Rofikoh Rokhim.

    Bank Mandiri: Stabilitas atau Perubahan?

    Bank Mandiri, yang semula menjadwalkan RUPST pada 12 Maret, memundurkan rapat menjadi 25 Maret 2025. Agenda utama yang diusung adalah persetujuan perombakan direksi dan komisaris.

    Meskipun Darmawan Junaidi disebut-sebut akan melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua, sejumlah nama lain sempat mengemuka, seperti Alexandra Askandar dan Riduan. Namun, kedua nama terakhir ini kabarnya akan diproyeksikan ke posisi lain.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa jabatan strategis di jajaran direksi dan komisaris juga diperkirakan akan mengalami perubahan. Nama-nama seperti Aquaris Rudianto, Toni E. B. Subari, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo masuk dalam daftar yang masa jabatannya akan dievaluasi. Begitu pula dengan komisaris Arif Budimanta dan Loeke Larasati.

    BNI: Perombakan di Tengah Jalan

    BNI juga turut menjadwal ulang RUPST dari 13 Maret ke 26 Maret 2025. Perubahan susunan direksi menjadi sorotan utama, terutama dengan kabar bahwa Royke Tumilaar akan digantikan setelah menyelesaikan satu periode kepemimpinan sejak 2020. Nama Putrama Wahju Setywan, bankir senior yang sempat menjabat Direktur di BNI dan Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia, muncul sebagai kandidat kuat pengganti.

    Selain posisi Direktur Utama, tiga direksi lainnya — Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir — juga dikabarkan akan digantikan seiring berakhirnya masa jabatan mereka. Novita dan David dikenal sebagai “bawaan” Royke dari Bank Mandiri, sedangkan Ronny adalah bankir karir di BNI.

    BTN: Nixon Tetap Bertahan?

    BTN dijadwalkan menggelar RUPST bersamaan dengan BNI pada 26 Maret 2025. Berbeda dengan BRI, Bank Mandiri, dan BNI, pucuk pimpinan BTN diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan.

    Nixon L.P. Napitupulu, yang baru diangkat sebagai Direktur Utama pada 2023, diprediksi akan tetap bertahan. Nixon memiliki rekam jejak panjang di BTN, termasuk menangani kredit bermasalah dan manajemen aset.

    Meski posisi Direktur Utama tampak aman, sejumlah direksi BTN yang telah menjabat lebih dari satu periode, seperti Elisabeth Novie Riswanti, Jasmin, Hirwandi Gafar, Setyo Wibowo, dan Andi Nirwoto, diperkirakan akan dievaluasi.

    Di jajaran komisaris, nama-nama seperti Chandra M. Hamzah, Armand B. Arief, dan Andin Hadiyanto juga masuk dalam radar perubahan.

    Dinamika Besar di Perbankan Pelat Merah

    Perombakan direksi dan komisaris di bank-bank BUMN kali ini bukan sekadar rotasi biasa. Ini merupakan langkah strategis dalam menyesuaikan struktur kepemimpinan dengan kebijakan baru di bawah payung BPI Danantara.

    Dengan komposisi kepemilikan 99% di tangan Danantara dan 1% saham Merah Putih yang dipegang Kementerian BUMN, rotasi ini dinilai krusial dalam membentuk kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap arah pengembangan BUMN ke depan.

    Para pemegang saham dan publik kini menantikan hasil akhir dari RUPST masing-masing bank, yang akan menentukan wajah baru kepemimpinan perbankan pelat merah. Akankah rotasi ini membawa angin segar bagi kinerja bank BUMN? Atau justru memicu gejolak baru di pasar keuangan? Semua mata tertuju pada hasil RUPST yang akan datang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gen Z Diminta Tingkatkan Pengetahuan Terkait Sektor Keuangan Agar Terhindar dari Jebakan Konsumtif – Halaman all

    Gen Z Diminta Tingkatkan Pengetahuan Terkait Sektor Keuangan Agar Terhindar dari Jebakan Konsumtif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Generasi Z tumbuh di era digital dengan akses tak terbatas ke informasi dan tren konsumsi.

    Dengan pengaruh media sosial yang kuat, kebiasaan belanja impulsif menjadi tantangan tersendiri dalam mengelola keuangan.

    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar mendorong generasi muda untuk aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan meningkatkan literasi finansial.

    Menurutnya, pemahaman yang baik tentang perencanaan keuangan dan pemanfaatan layanan perbankan yang tepat dapat membantu Gen Z mengatur keuangan dengan lebih efektif.

    Alexandra Askandar menilai bahwa teknologi perbankan yang mudah digunakan dapat membantu anak muda dalam membangun kebiasaan finansial yang lebih disiplin.

    “Bank Mandiri aktif menyebarkan edukasi finansial melalui Instagram, TikTok, dan YouTube, bekerja sama dengan kreator konten dan pakar keuangan. Informasi seputar budgeting, investasi, dan tabungan disampaikan dengan cara yang lebih ringan dan mudah dipahami,” kata Alexandra dalam keterangan yang diterima, Senin (24/3/2025).

    LITERASI KEUANGAN GEN Z – Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar.

    Alexandra Askandar juga mendorong pendekatan edukasi berbasis digital agar anak muda lebih mudah memahami pentingnya perencanaan keuangan melalui platform yang relevan dengan keseharian mereka.

    “Setiap individu memiliki kebutuhan finansial yang berbeda. Bank Mandiri menyediakan berbagai produk keuangan yang dapat membantu mereka dalam mengelola keuangan dengan lebih fleksibel,” ujarnya.

    Beberapa yang menjadi pilihan diantaranya tabungan, yang memungkinkan pengguna untuk menabung secara rutin sesuai dengan target keuangan mereka.

    Kedua, instrumen investasi seperti reksa dana dan obligasi dengan modal yang terjangkau.

    Dan kartu debit dan kredit, yang menawarkan berbagai keuntungan dalam transaksi digital dan program cashback.

    Menurutnya, anak muda penting mengenal berbagai pilihan produk keuangan agar dapat menyesuaikan strategi finansial mereka dengan kondisi dan tujuan yang ingin dicapai.

    Alexandra menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi Gen Z adalah pengaruh tren konsumsi yang berkembang cepat.

    Berikut beberapa tips agar anak muda dapat mengelola pengeluaran dengan lebih bijak:

    Membuat anggaran bulanan: Memisahkan pendapatan untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan dengan porsi yang sesuai.
    Mengontrol penggunaan kartu kredit atau paylater: Menggunakan fasilitas ini hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan sesuai dengan kemampuan finansial.
    Memprioritaskan tabungan dan investasi: Sebelum mengikuti tren belanja, mengalokasikan dana untuk tabungan atau aset yang lebih bermanfaat dalam jangka panjang.

    “Kesadaran terhadap pola konsumsi dapat membantu anak muda dalam membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat. Dengan perencanaan yang baik, pengeluaran bisa lebih terkendali tanpa mengorbankan kebutuhan utama,” ujarnya.

    Selain menabung dan berinvestasi, banyak anak muda yang mulai tertarik untuk membangun bisnis sendiri.

    Alexandra menambahkan, berbagai program pembiayaan dan kredit usaha yang dapat diakses oleh wirausaha muda.

    Dia menjelaskan, akses pembiayaan yang lebih mudah diharapkan dapat membantu anak muda dalam mengembangkan bisnis mereka dengan lebih optimal. Dengan dukungan yang tepat, peluang untuk membangun usaha yang berkelanjutan bisa semakin terbuka.

    “Kami terus menghadirkan inovasi dan edukasi finansial agar generasi muda lebih sadar dalam mengelola keuangan mereka. Dengan memanfaatkan teknologi perbankan, memahami strategi investasi, dan menerapkan pola konsumsi yang lebih terencana, Gen Z dapat membangun fondasi finansial yang lebih stabil,” kata Aelxandra.

  • Akses bank inklusif bantu anak muda kelola keuangan

    Akses bank inklusif bantu anak muda kelola keuangan

    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/Spt.

    Wadirut Mandiri: Akses bank inklusif bantu anak muda kelola keuangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 14:17 WIB

    Elshinta.com – Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan akses ke layanan perbankan yang inklusif dan edukasi finansial yang tepat dapat membantu generasi muda mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Menurut Alexandra, teknologi juga berperan penting dalam memperluas akses layanan keuangan dan kemudahan transaksi finansial.

    “Sebagai upaya meningkatkan kemudahan transaksi finansial, Bank Mandiri menghadirkan Livin’ by Mandiri, aplikasi perbankan digital yang telah digunakan oleh lebih dari 29,3 juta pengguna,” kata Alexandra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Sepanjang 2024, total transaksi di aplikasi itu menembus Rp4.027 triliun atau tumbuh 23 persen year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp3.271 triliun. Jumlah pengguna aplikasi itu yang mencapai 29,3 juta mencatatkan pertumbuhan 29 persen year on year.

    Frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri mencapai 3,9 miliar transaksi, tumbuh 38 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2,8 miliar transaksi, dengan pendapatan nonbunga sebesar Rp2,62 triliun pada 2024, atau tumbuh 21 persen yoy dari sebelumnya Rp2,17 triliun pada 2023.

    Melalui aplikasi Livin’ by Mandiri, kata dia, generasi muda dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih praktis, mulai dari tabungan digital, investasi, pembayaran tagihan, hingga transaksi non-tunai lainnya. Menurut dia, anak muda saat ini lebih banyak mencari informasi melalui platform digital, sehingga pendekatan edukasi finansial yang interaktif dan kreatif menjadi kunci dalam meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya perencanaan keuangan.

    Bank Mandiri, kata dia, juga aktif menyebarkan literasi keuangan melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Dengan menggandeng influencer keuangan dan pakar industri, edukasi finansial menjadi lebih mudah diakses dan dikemas dengan cara yang lebih menarik bagi generasi muda.

    Selain itu, Bank Mandiri secara rutin mengadakan seminar dan webinar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang bijak.

    Lebih lanjut, kata dia, untuk mendorong kebiasaan menabung dan investasi sejak dini pada anak muda, Bank Mandiri juga menawarkan berbagai produk keuangan yang dirancang khusus untuk anak muda seperti Tabungan Rencana Mandiri, Livin’ Investasi, ataupun Mandri Kartu Kredit dan Debit.

    Menurut Alexandra, memiliki kebiasaan menabung dan berinvestasi sejak dini dapat membantu generasi muda membangun fondasi keuangan yang lebih kuat. Dengan pilihan produk yang fleksibel, anak muda memiliki kesempatan untuk mengelola keuangan mereka secara lebih terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

    Ia juga menjelaskan Bank Mandiri memiliki program pembiayaan dan kredit usaha yang mendukung wirausaha muda dalam mengembangkan bisnis mereka.

    “Akses permodalan yang lebih luas akan membantu lebih banyak anak muda untuk berani memulai usaha dan menciptakan peluang ekonomi baru,” kata dia.

    Sumber : Antara