Tag: Al Ghazali

  • Terbongkar Rekayasa Perampokan di Tol Lampung Ternyata Akal-akalan Sopir Truk

    Terbongkar Rekayasa Perampokan di Tol Lampung Ternyata Akal-akalan Sopir Truk

    Liputan6.com, Jakarta Polisi membongkar kebohongan seorang sopir truk yang sebelumnya mengaku menjadi korban perampokan bersenjata di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Kabupaten Mesuji. Peristiwa yang sempat membuat heboh itu ternyata hanya rekayasa.

    Kasatreskrim Polres Mesuji, AKP M. Prenanta Al Ghazali mengatakan laporan perampokan yang dibuat Soni Ramdhani (40), sopir truk asal Lampung, tidak sesuai dengan fakta di lapangan. 

    “Hasil penyelidikan dan analisis di lokasi menunjukkan bahwa tidak ada kejadian perampokan. Laporan yang dibuat itu fiktif,” ujar Prenanta, Senin (17/11). 

    Sebelumnya, Soni mengaku dirampok oleh tiga orang tak dikenal. Dia ditodong senjata api, lalu uang jalan sebesar Rp 9 juta raib digasak para pelaku. 

    Namun setelah diperiksa, dia mengakui telah menghabiskan uang tersebut dan merekayasa kejadian seolah-olah dirinya menjadi korban curas. 

    Untuk memperkuat skenario, Soni mengikat tangan dan kakinya dengan lakban serta menutup wajahnya agar tampak seperti benar-benar diserang.

    “Dia berusaha membuat kondisi yang meyakinkan, supaya pihak tol maupun kami percaya bahwa dia dirampok,” ungkapnya. 

    Polisi telah mengamankan Soni di Mapolres Mesuji untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk menggali motif lengkap dari aksinya. 

     “Sopir ini sudah kami bawa ke kantor. Penyidik masih mendalami keterangannya,” jelasnya.

  • Perpajakan dari Perspektif Ekonomi Politik

    Perpajakan dari Perspektif Ekonomi Politik

    Jakarta

    Kenaikan drastis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Pati memicu gelombang protes besar dari masyarakat. Meskipun pemerintah daerah akhirnya membatalkan kenaikan tersebut, desakan agar bupati mundur tetap bergulir, menunjukkan bahwa kebijakan pajak yang tidak transparan dan membebani rakyat bisa mengancam jabatan politik.

    Dengan demikian, isu pajak bukan hanya sekadar masalah ekonomi, tetapi juga politik. Pajak adalah kontrak sosial antara pemerintah dan rakyat. Ketika kontrak itu dilanggar-baik melalui ketidakadilan, korupsi, atau kebijakan yang salah-maka konsekuensinya bisa sangat fatal bagi pemerintahan.

    Presiden Prabowo Subianto sebaiknya segera mengambil langkah meredam gejolak rakyat. Isue ini sangat mudah menular ke daerah lain yang rakyatnya mengalami rasa ketidakadilan pajak serupa.

    Selanjutnya penting mewaspadai potensi isu pajak karena rawan ditunggangi kepentingan politik. Tujuan asli dari isu demo rakyat tersebut bisa hilang atau terdistorsi oleh telikung politik kepentingan.

    Dari Perspektif Ekonomi Politik diketahui metode menunggangi secara politik antara lain; (1). Pemanfaatan isue populer untuk kepentingan politik (2). Pengalihan fokus dengan menggeser isue dari tujuan semula (3). Penyisipan agenda tersembunyi yang tidak terlihat dibalik dukungan yang diberikan (4). Infiltrasi dan Kooptasi, menyusup ke dalam struktur kepemimpinan suatu kelompok atau gerakan untuk mengendalikan arahnya. (5). Polarisasi Isu yang dipolitisasi untuk menciptakan perpecahan.

    Pemerintah Presiden Prabowo harus ekstra hati-hati. Gerakan yang tadinya murni menuntut keadilan bisa berubah menjadi alat politik yang dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan agenda tersembunyi mereka.

    Perpajakan dari Perspektif Ekonomi Politik

    Dalam buku “Manual of Political Economy” karya Henry Fawcett, pajak dilihat sebagai instrumen penting bagi negara untuk menjalankan fungsinya. Fawcett, seorang ekonom klasik yang juga seorang politisi Inggris, menganalisis pajak dari sudut pandang ekonomi politik, dengan fokus pada prinsip-prinsip yang mendasari sistem perpajakan yang adil dan efisien.

    Fawcett mengadopsi dan mengolah prinsip-prinsip perpajakan “Canon of Taxation” yang pertama kali dirumuskan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations (1776), dengan uraian : Pertama, Canon of Equality (Kanon Kesamaan): Fawcett menekankan bahwa setiap warga negara harus berkontribusi pada pembiayaan pemerintah secara proporsional sesuai dengan kemampuan mereka. Kedua, Canon of Certainty (Kanon Kepastian): Ketidakpastian dalam sistem pajak dapat menciptakan ketidakadilan dan membuka celah untuk korupsi. Ketiga, Canon of Convenience (Kanon Kemudahan): Sistem pajak harus dirancang sedemikian rupa sehingga pembayaran pajak dapat dilakukan dengan mudah oleh wajib pajak. Keempat, Canon of Economy (Kanon Ekonomi): Fawcett berpendapat bahwa sistem pajak yang efisien adalah sistem di mana biaya administrasi untuk mengumpulkan pajak tidak memakan sebagian besar dari pendapatan pajak itu sendiri.

    Fawcett tidak hanya membahas prinsip-prinsip teknis perpajakan, tetapi juga peran pajak dalam ekonomi. Pajak yang berlebihan dapat menghambat akumulasi modal dan mengurangi insentif untuk berinvestasi, yang pada akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    Dari perspektif ekonomi politik, hubungan antara negara dan warga negara tidak hanya sebatas transaksi ekonomi, tetapi juga mencakup aspek politik; Pertama, Pajak sebagai Alat Kekuasaan Negara: Pajak memberikan kekuatan finansial kepada negara untuk menjalankan fungsinya. Tanpa pajak, negara tidak akan memiliki sumber daya yang memadai untuk membiayai layanan publik seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan. Kedua, Pajak sebagai Alat Alokasi Sumber Daya: Dari sudut pandang ekonomi, pajak berfungsi untuk mengalihkan sumber daya dari sektor privat ke sektor publik. Salah satu fungsi utama pajak adalah untuk meredistribusi kekayaan dari kelompok yang lebih kaya ke kelompok yang lebih miskin melalui program-program sosial dan layanan publik.

    Pajak Menurut Pemikir Islam

    Terdapat pemikiran tentang pajak dikalangan intelektual Muslim yang jadi basis pemikiran era dunia modern.

    (1). Ibnu Khaldun (1332 – 1406), dalam buku Muqaddimah memiliki pandangan tentang pajak : Pertama, Pajak sebagai Alat Pendorong
    Produktivitas, Bukan Hanya Sumber Pendapatan: Ibnu Khaldun tidak melihat pajak hanya sebagai cara pemerintah mengumpulkan uang. Pajak yang adil dan tidak memberatkan akan memotivasi masyarakat untuk bekerja, berdagang, dan berinvestasi. Hal ini pada akhirnya akan memperluas basis pajak dan meningkatkan pendapatan negara secara keseluruhan. Kedua, Kritik Terhadap Pajak yang Terlalu Tinggi: salah satu kontribusi terpenting Ibnu Khaldun dalam teori perpajakan adalah pandangannya tentang dampak negatif dari pajak yang terlalu tinggi. Ketika pajak terlalu tinggi, keuntungan yang diperoleh dari bekerja dan berbisnis akan berkurang drastis. Beban pajak yang berat dapat menghambat kegiatan ekonomi, perdagangan, dan investasi.

    Ketiga, Prinsip Keadilan dan Proporsionalitas: Ibnu Khaldun sangat menekankan prinsip keadilan dalam pemungutan pajak. Orang dengan penghasilan tinggi harus membayar pajak lebih tinggi, sementara orang dengan penghasilan rendah harus dikenakan pajak lebih rendah, atau bahkan dibebaskan. Keempat, Tahapan Perkembangan Pajak dan Keruntuhan Dinasti: Pada awal kekuasaan, dinasti biasanya menerapkan pajak yang rendah. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan semangat kerja, dan pada akhirnya menghasilkan pendapatan negara yang besar. Seiring berjalannya waktu, penguasa cenderung hidup dalam kemewahan dan pengeluaran negara meningkat. Untuk menutupi defisit, mereka menaikkan tarif pajak. Pajak yang tinggi ini kemudian menekan aktivitas ekonomi, menyebabkan pendapatan negara menurun, dan akhirnya mempercepat keruntuhan dinasti.

    Ibnu Khaldun tentang pajak sangat maju pada masanya melihat hubungan yang kompleks antara pajak, produktivitas, dan stabilitas sosial-politik. Pandangannya tidak hanya relevan untuk sistem ekonomi Islam, tetapi juga menjadi dasar bagi banyak teori ekonomi modern.

    (2). Al Ghazali (1194-1258), pandangan dan pemikirannya mengenai keuangan negara dan pajak (kharaj) dapat ditemukan antara lain dalam buku Ihya’ Ulumuddin. Al Ghazali berpendapat bahwa idealnya, pendapatan negara harus bersumber dari zakat, sedekah, dan pendapatan lain yang diatur dalam syariat. Namun, dalam kondisi tertentu, Al-Ghazali memperbolehkan pemerintah untuk memungut pajak tambahan (dharibah) dari masyarakat muslim yang mampu, jika kas negara kosong dan ada kebutuhan mendesak.

    Al-Ghazali sangat menekankan keadilan dalam pemungutan pajak. Pajak hanya boleh dipungut dari masyarakat kaya yang memiliki kelebihan harta, bukan dari fakir miskin.

    Secara ringkas, Al-Ghazali mengizinkan pajak sebagai solusi finansial saat darurat, asalkan diterapkan dengan adil, transparan, dan semata-mata untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat.

    (3). Ibnu Taimiyah (1263-1328), uraian tentang pajak yang tercantum dalam buku “Al-Siyasah al-Shar’iyyah.” Pajak tambahan di luar sumber pendapatan negara yang sudah ditetapkan oleh syariat (seperti zakat, ghanimah, dan fai’) sebagai sesuatu yang haram. Selama sumber-sumber pendapatan ini dikelola dengan benar dan adil, kebutuhan negara harusnya sudah terpenuhi. Oleh karena itu, memungut pajak tambahan dari rakyat, terutama dari kaum Muslim, dianggap sebagai praktik yang tidak dibenarkan.

    Meskipun secara umum Ibnu Taimiyah menolak pajak tambahan (dharibah), namun bisa digunakan sebagai solusi terakhir dalam kondisi darurat dengan syarat-syarat yang sangat ketat untuk menghindari ketidakadilan dan kerusakan yang lebih besar.

    Penting untuk diketahui bahwa teori ekonomi modern oleh Arthur Laffer (1974) tentang pajak yang dikenal dengan Kurva Laffer yakni menurunkan tarif pajak justru dapat meningkatkan pendapatan pajak total, persis serupa dengan teori pemikir Islam Ibnu Khaldun 6 abad yang lalu.

    Praktik Pajak di Indonesia

    Kritik terhadap praktik pajak di Indonesia seringkali berfokus pada beberapa isu utama yang memengaruhi keadilan, efisiensi, dan kepatuhan wajib pajak; Pertama, Kompleksitas dan Ketidakpastian Regulasi,
    Sistem perpajakan di Indonesia sering dianggap terlalu kompleks, dengan peraturan yang terus berubah dan terkadang tumpang tindih.

    Kedua, Kesenjangan Kepatuhan dan Penegakan Hukum, kritikus menyoroti bahwa penegakan hukum masih lemah, terutama bagi wajib pajak besar dan korporasi, yang seringkali memiliki sumber daya untuk menghindari pajak.

    Ketiga, Ketidakadilan dan Beban Pajak, beban pajak lebih terasa bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, sementara individu kekayaan besar bisa memanfaatkan celah hukum untuk mengurangi beban pajak mereka.

    Keempat, Kualitas Layanan dan Administrasi Pajak; Meskipun telah ada banyak perbaikan, kritik masih muncul mengenai kualitas layanan yang diberikan oleh otoritas pajak. Proses birokrasi yang panjang, kurangnya transparansi, dan terkadang praktik korupsi atau pungli masih menjadi masalah. Kelima, Pemanfaatan Penerimaan Pajak: Masyarakat seringkali mempertanyakan efektivitas dan transparansi penggunaan dana pajak oleh pemerintah.

    Korupsi di kalangan pegawai pajak di Indonesia menjadi isu yang seringkali muncul dan merusak kepercayaan publik: Pertama, Sistem yang Memberi Peluang Korupsi, Sistem perpajakan di Indonesia, meskipun terus diperbaiki, masih memiliki celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum antara lain Interaksi Langsung antara Pegawai dan Wajib Pajak. Kedua, Tekanan dan Budaya Kerja: Faktor-faktor non-sistemik juga berperan besar dalam mendorong korupsi. Gaji pegawai pajak, meskipun tergolong tinggi, terkadang tidak sebanding dengan gaya hidup. Ketiga, Penegakan Hukum yang Lemah; Penegakan hukum yang tidak konsisten dan hukuman yang ringan juga berkontribusi pada seringnya kasus korupsi. Meskipun banyak kasus yang terungkap, hukuman yang dijatuhkan kadang tidak memberikan efek jera yang kuat.

    Konflik Akibat Pajak

    Bercermin dari sejarah, isu pajak memiliki potensi besar untuk meruntuhkan sebuah pemerintahan. Hal ini bisa terjadi karena pajak adalah salah satu bentuk hubungan paling fundamental antara pemerintah dan rakyatnya.

    Ketika hubungan ini rusak-misalnya, karena sistem pajak yang dianggap tidak adil, koruptif, atau membebani masyarakat-kepercayaan publik akan hilang, yang bisa memicu protes, pemberontakan, bahkan revolusi. Pertama, Pajak sebagai Simbol Ketidakadilan dan Penindasan; Pajak yang tidak adil sering kali menjadi simbol penindasan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat.

    Jika rakyat merasa bahwa mereka dipaksa membayar pajak yang tinggi, sementara pemerintah terlihat boros, korup, atau tidak memberikan layanan publik yang memadai, kemarahan publik akan memuncak.

    Kedua, Pemberontakan dan Revolusi Bersejarah; Sejarah mencatat banyak peristiwa penting di mana isu pajak menjadi pemicu utama keruntuhan atau perubahan drastis dalam pemerintahan: (a). Perang Belasting di Sumatera Barat (1908) terjadi di Nagari Kamang dan Manggopoh: Perlawanan rakyat terhadap kebijakan pajak yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda (disebut belasting) menunjukkan bagaimana kebijakan pajak yang dirasa menindas dapat memicu pemberontakan bersenjata. (b). Boston Tea Party (1773): Meskipun bukan pajak langsung yang meruntuhkan pemerintah Inggris, penolakan terhadap “Tea Act” yang dianggap sebagai pajak tanpa perwakilan (taxation without representation) menjadi pemicu utama Revolusi Amerika. (c). Revolusi Prancis (1789): Salah satu faktor utama meletusnya Revolusi Prancis adalah sistem pajak yang tidak adil. Beban pajak yang sangat berat hanya ditanggung oleh rakyat jelata (Kelas Tiga), sementara kaum bangsawan dan pendeta (Kelas Pertama dan Kedua) hampir bebas pajak. Kondisi ini, ditambah dengan krisis ekonomi, memicu kemarahan publik dan akhirnya menggulingkan monarki.

    Selain itu, di era modern, isu pajak juga bisa meruntuhkan pemerintahan, meskipun tidak selalu dalam bentuk revolusi bersenjata. Hal ini seringkali terjadi melalui krisis politik dan hilangnya kepercayaan publik. Misalnya Rencana kebijakan pajak yang diusulkan oleh Perdana Menteri Inggris Liz Truss (2022) untuk memotong pajak secara besar-besaran dianggap sebagai kebijakan yang tidak bertanggung jawab secara fiskal. Rencana ini memicu gejolak di pasar keuangan, nilai mata uang poundsterling anjlok, dan akhirnya menyebabkan ia mengundurkan diri setelah menjabat hanya selama 45 hari. Dengan demikian, isu pajak bukan hanya sekadar masalah ekonomi, tetapi juga politik.

    Pendapat Penulis

    Dari uraian di atas dapat dirangkum pendapat singkat:

    (1) Dari Perspektif Ekonomi Politik, masalah pajak melibatkan seluruh kepentingan rakyat. Pajak sebagai arena pertarungan antara kelas sosial yang berbeda. Apabila diperlakukan secara tidak adil maka akan mudah menyulut sentimen masyarakat secara ekonomi dan politik. Dengan demikian pemerintah jangan main-main dalam penerapan kebijakan pajak yang adil, berimbang, dan transparan.

    (2) Pengenaan pajak yang beragam pada sektor dinamis kehidupan rakyat, mestinya sebagai solusi terakhir. Pemerintah diharapkan lebih kreatif dalam mendulang sumber pendapatan lain. Di sisi pengeluaran pemerintah wajib memberantas “Korupsi 100%” dan penerapan efisiensi dalam gaya hidup berhemat aparatur negara agar lebih sederhana.

    (3) Pemerintah jangan menganggap enteng demo rakyat di Pati. Apalagi hanya menganggap sekedar “riak” bersifat parsial dan lokal. Dari perspektif ekonomi politik dapat diketahui kasus Pati potensial untuk ditunggangi kepentingan politik lain. Selain itu, eskalasi dapat saja meningkat lebih besar dan “ketok tular” ke daerah lain karena perasaan senasib akibat perlakuan pajak serupa. Pemerintah penting untuk segera meredam secara “holistik” dengan bijak sehingga dapat mengendalikan aspirasi masyarakat dengan baik.

    Penulis: Dr Iramady Irdja
    – Analis Ekonomi Politik
    – Mantan Pegawai Bank Indonesia

    (hns/hns)

  • Cemas Lihat El Rumi di Ring Tinju, Syifa Hadju Sakit Lambung

    Cemas Lihat El Rumi di Ring Tinju, Syifa Hadju Sakit Lambung

    Jakarta, Beritasatu.com- Aktris Syifa Hadju sampai menahan sakit lambung karena khawatir dengan sang kekasih, El Rumi, yang bertanding tinju melawan Jefri Nichol dalam ajang Super Star Knock Out Vol 3 di Jakarta Convention Center, Sabtu (9/8/2025).

    Hal ini disampaikan kakak kandung El Rumi, Al Ghazali usai pertandingan.

    “Syifa itu sudah sampai asam lambung,” kata Al Ghazali, dikutip dari kanal YouTube Insertlive, Senin (11/8/2025).

    Senada dengan Al, Syifa mengaku memang begitu cemas menyaksikan langsung El bertanding di atas ring tinju.

    “Sebenarnya kalau buat cewek yang sayang sama El, kayaknya mau lihat El tinju itu agak berat hati ya,” ungkap Syifa.

    Sebagai informasi, El Rumi sukses  membuat aktor Jefri Nichol kalah telak. El Rumi menang TKO hanya di ronde pertama, tepatnya di detik ke-38. Dengan kemenangan ini, El Rumi meriah gelar juara Influencer Championship Boxing (ICB). 
     

  • Ahmad Dhani Dianugerahi Gelar Bangsawan Kanjeng Pangeran oleh Keraton Solo

    Ahmad Dhani Dianugerahi Gelar Bangsawan Kanjeng Pangeran oleh Keraton Solo

    Dhani juga menyoroti minimnya informasi komprehensif tentang Keraton Solo dalam pelajaran di sekolah. Ia menyebut bahwa generasi muda perlu mendapatkan wawasan utuh agar tidak melupakan warisan budaya bangsanya.

    “Intinya kita punya tugas untuk melestarikan budaya keraton khususnya Solo. Dan memberikan banyak, artinya pemahaman tentang sejarah Keraton Solo baik dari awal berdirinya hingga sekarang,” terang Ahmad Dhani.

    Menjadi bagian dari sejarah Mataram Islam menjadi kebanggaan tersendiri bagi Dhani. Ia secara terbuka mengaku sebagai penggemar sejarah Mataram dan memiliki koleksi lukisan raja-raja Mataram di rumah. 

    “Senenglah. Menjadi bagian dari Mataram Islam ya seneng banget. Terus terang saya penggemar sejarah Mataram Islam,” kata Ahmad Dhani yang juga  hapal sejumlah tokoh penting dari Ki Ageng Pemanahan sampai PB XIII.

    Lebih lanjut, Dhani menyampaikan bahwa dirinya akan ikut serta dalam agenda budaya Keraton Solo pada tahun mendatang. Ia berniat mengikuti kirab hingga ziarah ke Pantai Parangkusumo. “Kirab juga belum pernah, tahun depan insyaallah bisa,” ucapnya.

    Selain dengan Keraton Solo, Dhani mengungkapkan dirinya juga menjalin hubungan baik dengan Keraton Yogyakarta dan Pura Mangkunegaran. Namun, ia merasa lebih memiliki ikatan personal dengan Keraton Solo. Ketika ditanya soal kemungkinan membuat karya musik bertema keraton, ia menjawab dengan bijak. 

    “Ya sebenarnya lebih baiknya memikirkan bagaimana kelangsungan Keraton Solo itu sendiri,” katanya.

    KGPH Dipokusumo dari Keraton Solo menjelaskan bahwa pemberian gelar bangsawan dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas usaha pelestarian budaya Jawa, khususnya melalui pernikahan Al Ghazali yang menggunakan adat keraton.

    “Karena beliau mendapatkan laporan Mas Ahmad Dhani ini baru saja mantu, mantu itu menggunakan tata cara adat keraton,” terangnya.

    Sebagai penutup rangkaian bulan Sura, Keraton Solo juga mengadakan pertunjukan wayang kulit yang dibuka untuk umum secara gratis.

    Namun, istri Ahmad Dhani, Mulan Jameela yang ikut menemani selama prosesi pemberian gelar bangsawan dari keraton  tidak turut mendapatkan gelar.

  • Ahmad Dhani Buat Video Kompilasi Fitnah Maia: Demi Anak, Saya Diam

    Ahmad Dhani Buat Video Kompilasi Fitnah Maia: Demi Anak, Saya Diam

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi sekaligus anggota DPR, Ahmad Dhani, kembali menjadi sorotan publik setelah mengunggah video kompilasi berjudul kompilasi ghibah dan fitnah Maia Estianty. Video yang terbagi dalam tiga episode tersebut dikatakan pria yang akrab disapa Dhani baru ia ungkap sekarang karena selama ini ia memilih untuk mengalah 

    “Kenapa baru sekarang saya ungkap, karena saya sudah selesai menikahkan Al,  El serta Dul sudah dewasa. Jadi selama ini saya baru ungkap ini karena anak sehingga saya mengalah,” terang Ahmad Dhani, dikutip dari kanal Youtube, Jumat (11/7/2025). 

    Ahmad Dhani menyatakan, ia lebih mengutamakan kesehatan mental Al Ghazali, El Rumi dan Dul Jaelani, serta menjaga perasaan keluarga barunya bersama Mulan Jameela. Hal itu diungkapkan pentolan grup band Dewa 19 itu saat berbincang dengan Denny Sumargo di acara podcast. 

    Dhani mengakui, selama ini ia kerap menerima hujatan, terutama setelah menikahi Mulan Jameela yang sering disebut sebagai penyebab keretakan rumah tangganya dengan Maia. Dhani juga menyatakan sadar apa yang dilakukannya ini sebagai tindakan yang bisa memicu kontroversi. 

    Ia menegaskan tidak takut dan tidak keberatan dihujat oleh publik karena tindakannya tersebut. 

    “Saya sadar ini akan memunculkan kontroversi dan saya enggak papa kalau sampai dihujat, asal jangan sampai anak-anak yang kena hujat karena mereka enggak salah apa-apa dan enggak tahu apa-apa,” tandasnya.

  • Ahmad Dhani Sebut Punya Bukti Maia Pernah Berhubungan dengan Pria Lain: Sebab Saya Menceraikan Dia

    Ahmad Dhani Sebut Punya Bukti Maia Pernah Berhubungan dengan Pria Lain: Sebab Saya Menceraikan Dia

    GELORA.CO – Ahmad Dhani akhirnya buka suara tentang alasan di balik diunggahnya dua video yang menyudutkan Maia Estianty. Minta mantan istri berhenti merasa tersakiti.

    Diketahui Ahmad Dhani mengunggah dua video yang menyebut Maia Estianty tukang fitnah dan ghibah di kanal YouTube pribadinya.

    Sikap ini tentu membuat kontroversi nama Ahmad Dhani.

    Pasalnya, hubungan Maia dan Ahmad Dhani nampak baik saat acara pernikahan Al Ghazali dan Alyssa belum lama ini.

    Kini Ahmad Dhani mengungkapkan alasan mengunggah dua video yang menyudutkan mantan istrinya tersebut.

    Ahmad Dhani dengan tegas meminta Maia stop menyebar fitnah dan gibah tentang pernikahan masa lalunya.

    Ia bahkan meminta Irwan Mussry untuk memberitahu Maia agar berhenti mengungkit masa lalu.

    “Saya berharap suami yang lebih baik dari saya ini, beri tahu Maia untuk stop ngomongin masa lalu. Atau stop bergibah soal pernikahan masa lalu dan stop memfitnah soal banyak hal,” ungkap Ahmad Dhani dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Kamis (10/7/2025).

    Jika tidak, Ahmad Dhani mengancam akan membuka masa lalu kelam yang diduga dilakukan Maia Estianty.

    “Karna kalo enggak, nanti saya akan keluarkan bukti yang lebih parah lagi,” ungkapnya.

    Ahmad Dhani mengaku memiliki surat dengan tanda tangan Maia Estianty tentang dugaan perselingkuhan mantan istrinya tersebut.

    “Bukti di mana Maia tanda tangan pernah berhubungan dengan seorang laki-laki.”

    “Mas Irwan Musrry harus ngomong ke Maia supaya stop untuk ngomongin pernikahan saya dengan Maia di masa lalu, stop untuk pura-pura jadi yang tersakiti, stop untuk pura-pura jadi yang terzalimi gitu ya,” lanjutnya.

    “Supaya hubungannya baik. Kalo nggak, siapa yang mau digituin terus. Kalo masih ngomongin gitu terus, saya keluarin lagi nanti satu bukti di mana, yang menyebabkan saya menceraikan Maia,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ahmad Dhani tak ingin menjelaskan secara rinci penyebab perceraiannya dengan Maia kala itu.

    Ia berpendapat, sebagian umat muslim akan paham mengapa seorang suami menceraikan istri.

    “Jadi gini ya, kalo orang berpendidikan dia tahu saya menceraikan Maia. Semua orang Islam yang paham fikih Islam, pasti tahu kenapa perempuan diceraikan pasti tahu sebabnya kenapa. Gak perlu dijelaskan,” tegas Ahmad Dhani.

    Selain itu, Ahmad Dhani menyebut jika ketiga anaknya Al, El, dan Dul telah mendengar sendiri bukti-bukti yang dia simpan. (*)

  • Ahmad Dhani datangi Polda Metro Jaya karena anaknya diduga dibully

    Ahmad Dhani datangi Polda Metro Jaya karena anaknya diduga dibully

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ahmad Dhani datangi Polda Metro Jaya karena anaknya diduga dibully
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 17:23 WIB

    Elshinta.com – Musisi Ahmad Dhani Prasetyo mendatangi sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan tindakan bullying atau perundungan terhadap anaknya berinisial SF.

    “Kita akan laporkan inisialnya LG. Kita akan laporkan laporan pidana ini karena setelah kita kaji, baik dari unsur undang-undang perlindungan anak dan juga ITE dapat diduga memenuhi unsur,” kata pengacara Ahmad Dhani, Aldwin Rahadian saat ditemui di SPKT Polda Metro Jaya, Kamis.

    Selain Ahmad Dhani, kata dia, anaknya juga ikut menjadi saksi yaitu Ahmad Al Ghazali Kohler atau akrab disapa Al.

    “Al dalam rangka mendampingi sekaligus menyerahkan KTP sebagai saksi. Jadi bersiap nanti, memberikan identitasnya dan mendampingi,” kata Aldwin.

    Aldwin menyebutkan sebelum ke Polda Metro Jaya, pihaknya juga sebelumnya telah mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melaporkan tindakan yang serupa.

    Saat ini Aldwin dan Ahmad Dhani masih membuat laporan dan akan memberikan pernyataan lengkap setelah laporannya selesai.

    Sumber : Antara

  • Kehadiran SBY di Acara Ngunduh Mantu Al Ghazali dan Alyssa Daguise Curi Perhatian Publik

    Kehadiran SBY di Acara Ngunduh Mantu Al Ghazali dan Alyssa Daguise Curi Perhatian Publik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sorotan usai menghadiri acara ngunduh mantu pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise.

    Acara yang dilakukan Ahmad Dhani selaku ayah dari Al Ghazali digelar mewah dan meriah pada Kamis, 19 Juni 2025 di JCC Senayan, Jakarta Pusat.

    Melalui unggahan Instagram Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya yang merekam jelas momen kedatangan SBY ke acara tersebut.

    Setelan jas hitam dengan kemeja putih yang dipadukan dengan dasi berwarna merah dikenakan SBY dalam acara bahagia Al Ghazali dan Alyssa Daguise.

    Tidak hanya itu, keterangan dalam unggahan Teuku menekankan bahwa orang penting seperti SBY turut menghadiri acara mempelai.

    “Malam ini, saya dan istri @adindayuanita berbahagia dapat menghadiri resepsi pernikahan @alghazali7 & @alyssadaguise, bersama Bapak SBY, Presiden RI ke-6, @agassirevano & @tengkunadiraadn,” tulis keterangan Teuku Riefky Harsya, dikutip Sabtu (21/6/2025).

    Tidak hanya itu, ia juga menyertakan doa dan kesan yang dirasakan saat menghadiri acara Al Ghazali dan Alyssa Daguise.

    “Sebuah malam penuh cinta dan kebahagiaan. Selamat menempuh hidup baru untuk Al dan Alyssa, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah,” sambung Teuku Riefky.

    Menariknya, selain SBY, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, hingga Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak.

  • Tak Ingin Kehilangan Sedikitpun Momen Anak , Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Putuskan Tanpa Babysitter

    Tak Ingin Kehilangan Sedikitpun Momen Anak , Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Putuskan Tanpa Babysitter

    JAKARTA – Aaliyah Massaid angkat bicara menanggapi komentar warganet yang mempertanyakan kehadirannya di pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise beberapa waktu lalu, terutama karena ia baru saja melahirkan.

    Dalam unggahan di media sosial, Aaliyah dengan tegas menepis anggapan bahwa dirinya abai terhadap sang buah hati, Ahmad Arash Omara Thariq.

    “Sudah ketebak bakal ada yang kepanasan, lucunya lagi yang komen rata-rata belum punya anak dan suka huru hara aja,” tulis Aaliyah Massaid dikutip VOI dari instagram @aaliyah.massaid, Selasa, 17 Juni.

    Istri dari Thariq Halilintar ini menjelaskan bahwa dirinya tetap memperhatikan kebersihan dan protokol kesehatan saat harus keluar rumah.

    Bahkan, ia memastikan dirinya tidak langsung menyentuh bayi usai dari acara tanpa mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu.

    “There’s no need for me to explain to anyone actually, tapi kemarin pergi (ke nikahan Al Ghazali) itu pulang pergi setiap acara dan sampai rumah selalu mandi dulu, keramas baru pegang Arash,” lanjutnya.

    Tak hanya itu, Aaliyah juga menyebutkan bahwa Arash tidak ditinggal sendirian, melainkan selalu didampingi oleh orang-orang terdekat dan tenaga profesional.

    “Dan Arash nggak sendiri, ada neneknya, kakak-kakakku, bidan, mba,” jelas Aaliyah Massaid.

    Ia juga menyampaikan bahwa semua langkahnya sudah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan, termasuk soal pemberian ASI eksklusif untuk sang bayi.

    “Oh iya, sebelum acara aku udah konsultasi bukan sama dokter, sama bidan dan bidan menyusui juga. Jadi masih ASI, nggak pakai dot juga. Makanya sebelum komen tuh minimal cari tahu. Udah ada yang namanya alat pumping,” tegasnya.

    Aaliyah menegaskan bahwa pemberian ASI untuk Arash tetap berjalan maksimal meskipun ia sempat menghadiri acara.

    “Alhamdulillah asiku juga banyak untuk Arash jadi dia tetep full ASI dan DBF,” ujar Aaliyah.

    Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa ia dan suaminya sangat terlibat dalam pengasuhan anak, dan tidak menyerahkan sepenuhnya pada bantuan pengasuh.

    “Aku dan suami hands on Arash banget, sus itu untuk helper. Inshaallah kita nggak mau kehilangan moment kecil apapun,” tandas Aaliyah.

  • Al Ghazali Menikah, Ari Lasso: Ahmad Dhani Nangis sampai Guling-guling

    Al Ghazali Menikah, Ari Lasso: Ahmad Dhani Nangis sampai Guling-guling

    Jakarta, Beritasatu.com – Al Ghazali resmi menikah dengan Alyssa Daguise di Hotel St Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. Melihat putranya menikah, Ahmad Dhani pun menangis.

    Kebahagiaan menyelimuti keluarga besar Ahmad Dhani dan Maia Estianty. Putra sulung mereka, Al Ghazali resmi menikah dengan Alyssa Daguise di Hotel St Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2025).

    Dalam momen sakral tersebut, hadir sejumlah tokoh penting dan sahabat dekat keluarga. Salah satunya adalah Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang didapuk menjadi salah satu saksi pernikahan.

    Musisi Ari Lasso yang hadir dalam acara tersebut, membenarkan kehadiran Agus Gumiwang sebagai saksi. Ia menyebut saksi lainnya berasal dari pihak keluarga.

    “Saksi pernikahannya itu tadi Pak Agus Gumiwang dan satunya dari pihak keluarga, mungkin ya,” ungkap Ari Lasso kepada wartawan di Hotel St Regis, Senin (16/6/2025).

    Ari Lasso menuturkan suasana penuh haru dalam akad nikah tersebut, termasuk reaksi emosional dari Ahmad Dhani yang tidak kuasa menahan air mata.

    “Ahmad Dhani nangis sampai guling-guling,” ucapnya sembari tertawa.

    Ari Lasso memastikan seluruh rangkaian pernikahan berlangsung lancar dan sesuai rencana.

    “Tadi pernikahannya berjalan lancar dan khidmat sesuai rencana,” ujarnya.

    Ia memuji sikap dewasa dan kebesaran hati dari kedua orang tua Al, Ahmad Dhani dan Maia Estianty, yang terlihat kompak mendampingi sang anak di hari bahagianya.

    “Ya mereka cukup berjiwa besar, kan mereka juga sudah berteman baik,” pungkasnya.