Tag: Akmal

  • Dorong Pengusaha Go Global, BRI Peduli Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Binaan

    Dorong Pengusaha Go Global, BRI Peduli Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Binaan

    Jakarta, Beritasatu.com – BRI terus menunjukkan komitmen untuk memberikan pemberdayaan terhadap pengusaha lokal agar mampu go global dan bersaing di pasar internasional. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli, perseoan menyelenggarakan program Pelatihan Ekspor bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) hasil kolaborasi antara BRI dengan BRI Research Institute (BRIRIns) dan PPEJP. Kegiatan ini berlangsung di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Jakarta, pada 29 – 31 Oktober 2024 lalu dan diikuti oleh 30 calon eksportir yang juga merupakan UMKM binaan BRI dari berbagai daerah di Indonesia.

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa pelatihan ekspor ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dasar dalam ekspor guna mengembangkan jangkauan bisnis mereka dari yang sebelumnya lokal menjadi berorientasi pasar nasional maupun go internasional.

    “Harapannya UMKM bisa terus menjaga kualitas dari produknya, pasarnya semakin terbuka, sehingga mereka bisa naik kelas dan bisa mengakses pasar lebih besar lagi,” ujar Catur.

    Ia menambahkan, kegiatan ekspor merupakan kesempatan emas bagi UMKM untuk mengakses pasar global dan mengembangkan usaha agar bisa naik kelas. Melalui program ini, BRI berharap dapat membantu plaku usaha untuk bisa lebih percaya diri dan siap memasarkan produk mereka hingga ke pasar internasional.

    Dalam kegiatan pelatihan tersebut peserta diperkenalkan tentang dasar-dasar ekspor, teknik analisis pasar dan SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Treaths), pengembangan produk untuk kebutuhan internasional, hingga strategi mencari pembeli di pasar global. Harapannya, dengan pengetahuan yang diperoleh, para peserta dapat memulai langkah sukses sebagai eksportir baru.

    Kehadiran program pelatihan ekspor yang dilaksanakan oleh BRI Peduli memberikan banyak manfaat bagi sejumlah pelaku usaha lokal. Misalnya saja bagi Ade Ariyanti, nasabah dan sekaligus pemilik UMKM Sambal Mak Kocai. Sejak dirinya terkena imbas PHK pada waktu pandemi Covid-19, Ade memberanikan diri untuk membuka usaha kecil-kecilan agar bisa menyambung kehidupannya dan keluarga. Berawal dari tekad tersebut, munculah sebuah ide untuk membuka usaha sambal yang dibuat secara tradisional.

    “Pada saat era pandemi Covid-19, ada banyak orang yang membutuhkan makanan dengan sumber vitamin C untuk menjaga imunitas. Cabai sendiri memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, sehingga saya memulai inisiasi untuk membuat sambal sebagai produk bisnis saya. Alhamdulillah pada waktu itu Sambal Mak Kocai sangat diterima oleh masyarakat sekitar. Mereka sangat terbantu dengan adanya Sambal Mak Kocai sebagai kebutuhan makanan pokok dalam kondisi lockdown dan produk ini pun bisa terus bertahan sampai saat ini,” cerita Ade.

    Sebagai salah satu UMKM peserta program Pelatihan Ekspor, Ade merasa bersyukur bisa mendapatkan ilmu sekaligus pendampingan langsung dari BRI agar usahanya bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Ia pun berharap bahwa lewat program ini, usaha Sambal Mak Kocai yang dibangun dari nol tersebut dapat terus berkembang dan mendapatkan omzet yang semakin besar.

    Selain Ade, Teuku Akmal juga menjadi pelaku UMKM lainnya yang mendapatkan manfaat dari program pelatihan ini. Pria berusia 38 tahun tersebut diketahui memulai brand fesyen miliknya sejak tahun 2019 silam. Berawal dari kecintaannya pada dunia fesyen dan juga wujud cinta terhadap keindahan Indonesia, Teuku pun menghadirkan produk yang mengedepankan unsur kearifan lokal di dalamnya.

    “Usaha kami menghadirkan produk pelengkap penampilan, yaitu scarf dan juga outer scarf yang bernuansa keindahan Indonesia. Produk ini bisa diandalkan sebagai pelengkap penampilan yang memberikan kesan formal, namun tetap fashionable,” ujarnya.

    Selama menjalani program Pelatihan Ekspor dari BRI, Teuku bercerita bahwa dirinya banyak belajar tentang hal-hal yang diperlukan untuk mengekspansi usaha miliknya, agar tak hanya menjangkau pasar lokal saja, melainkan juga internasional.

    “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya yang baru mulai mempelajari dan mengenal dunia ekspor, baik dari pengenalan terhadap mencari negara tujuan ekspor hingga perhitungan biaya yang dibutuhkan. Dengan mengikuti pelatihan ini, saya berharap agar bisnis yang saya miliki bisa terus bertumbuh dan berkembang sesuai harapan dan pastinya bisa melakukan ekspor ke berbagai negara luar,” imbuhnya.

  • Gunakan Data Presisi Geospasial, Kaltim Raih Bhumandala

    Gunakan Data Presisi Geospasial, Kaltim Raih Bhumandala

    Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyebut sukses pembangunan daerah akan sulit diwujudkan tanpa perencanaan yang baik. Sementara perencanaan yang baik, tidak mungkin dihasilkan dari data yang hanya menyalin data.. 

    Sumber data yang akurat kata Akmal akan menentukan akurasi pengambilan kebijakan para kepala daerah.

    “Ketika datanya tidak akurat pasti kebijakannya juga tidak akan akurat. Jadi kuncinya adalah data presisi, data yang akurat,” tegas Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik usai menerima Penghargaan Bhumandala untuk Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial dengan Predikat Rajata di Grand Studio Metro TV, Senin, 4 November 2024. 

    Sejak diberi amanah menjadi Penjabat Gubernur Kaltim, pada awal Oktober 2023, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu langsung tancap gas untuk segera melakukan pemetaan data presisi melalui survei langsung ke desa-desa. 

    Kabupaten pertama yang menjadi percontohan adalah Penajam Paser Utara (PPU). Kabupaten ini dipilih karena bersentuhan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang gencar dibangun di akhir masa jabatan mantan Presiden RI, Joko Widodo.

    Akmal ingin pembangunan PPU berjalan selaras dengan kemajuan IKN. Lebih jauh dijelaskan Akmal, proyek percontohan berbasis data desa presisi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) 39/2019 tentang Satu Data Indonesia. Kabupaten PPU sendiri dipilih karena merupakan daerah penyangga IKN. 

    Akmal ingin agar PPU tumbuh bersama dengan IKN. “Daerah-daerah penyangga harus tumbuh bersama IKN. Karena itu, data yang akurat harus disiapkan sebagai dasar untuk perencanaan pembangunan,” sebutnya.

    Perencanaan pembangunan yang tidak berbasis data presisi akan menyebabkan penggunaan anggaran tidak efisien. Intervensi pemerintah juga tidak akan tepat sasaran.

    Dengan data presisi akan diketahui jumlah angka stunting, warga miskin, bangunan sekolah kurang layak, rumah tidak layak huni, sanitasi, potensi pertanian dan lain sebagainya.

    Di era kepemimpinan Akmal Malik, Pemerintah Provinsi Kaltim menunjukkan komitmen sangat serius untuk menjadikan data geospasial sebagai basis pembuatan peta perencanaan pembangunan.

    Untuk pengolahan data presisi ini, Pemprov Kaltim menggandeng Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Mulawarman (Unmul).

    Melalui data geospasial ini, berbagai informasi dari setiap desa dapat diakses dan diketahui secara cepat. Sehingga pengambilan kebijakan dan intervensi pemerintah bisa dilakukan lebih tepat sasaran dan efisien.

    Atas terobosan tersebut, Pemprov Kaltim pun diganjar penghargaan Bhumandala untuk Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial dengan Predikat Rajata.

    Akmal mengungkapkan capaian ini merupakan kolaborasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur yang terus membangun infrastruktur untuk mendukung penyediaan data geospasial.

    “Kami bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Pertanian (IPB) dan Universitas Mulawarman  (Unmul) untuk menyiapkan sebuah terobosan baru yaitu data desa presisi. Ini merupakan data berbasis geospasial,” jelas Akmal.

    “Tinggal kita klik, informasi itu akan muncul,” tambahnya.

    Dengan data desa presisi ini, pemerintah akan lebih mudah merencanakan intervensi pembangunan sesuai kondisi setempat.

    Pada 2016, Kalimantan Timur pernah menempati peringkat pertama penghargaan ini. Terakhir pada 2022, Kalimantan Timur berada di peringkat ketiga.   

    “Alhamdulillah tahun 2023 Kalimantan Timur menempati peringkat kedua.  Kami optimis tahun depan peringkat satu,” tutup Akmal.

    Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyebut sukses pembangunan daerah akan sulit diwujudkan tanpa perencanaan yang baik. Sementara perencanaan yang baik, tidak mungkin dihasilkan dari data yang hanya menyalin data.. 
     
    Sumber data yang akurat kata Akmal akan menentukan akurasi pengambilan kebijakan para kepala daerah.
     
    “Ketika datanya tidak akurat pasti kebijakannya juga tidak akan akurat. Jadi kuncinya adalah data presisi, data yang akurat,” tegas Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik usai menerima Penghargaan Bhumandala untuk Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial dengan Predikat Rajata di Grand Studio Metro TV, Senin, 4 November 2024. 
    Sejak diberi amanah menjadi Penjabat Gubernur Kaltim, pada awal Oktober 2023, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu langsung tancap gas untuk segera melakukan pemetaan data presisi melalui survei langsung ke desa-desa. 
     
    Kabupaten pertama yang menjadi percontohan adalah Penajam Paser Utara (PPU). Kabupaten ini dipilih karena bersentuhan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang gencar dibangun di akhir masa jabatan mantan Presiden RI, Joko Widodo.
     
    Akmal ingin pembangunan PPU berjalan selaras dengan kemajuan IKN. Lebih jauh dijelaskan Akmal, proyek percontohan berbasis data desa presisi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) 39/2019 tentang Satu Data Indonesia. Kabupaten PPU sendiri dipilih karena merupakan daerah penyangga IKN. 
     
    Akmal ingin agar PPU tumbuh bersama dengan IKN. “Daerah-daerah penyangga harus tumbuh bersama IKN. Karena itu, data yang akurat harus disiapkan sebagai dasar untuk perencanaan pembangunan,” sebutnya.
     
    Perencanaan pembangunan yang tidak berbasis data presisi akan menyebabkan penggunaan anggaran tidak efisien. Intervensi pemerintah juga tidak akan tepat sasaran.
     
    Dengan data presisi akan diketahui jumlah angka stunting, warga miskin, bangunan sekolah kurang layak, rumah tidak layak huni, sanitasi, potensi pertanian dan lain sebagainya.
     
    Di era kepemimpinan Akmal Malik, Pemerintah Provinsi Kaltim menunjukkan komitmen sangat serius untuk menjadikan data geospasial sebagai basis pembuatan peta perencanaan pembangunan.
     
    Untuk pengolahan data presisi ini, Pemprov Kaltim menggandeng Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Mulawarman (Unmul).
     
    Melalui data geospasial ini, berbagai informasi dari setiap desa dapat diakses dan diketahui secara cepat. Sehingga pengambilan kebijakan dan intervensi pemerintah bisa dilakukan lebih tepat sasaran dan efisien.
     
    Atas terobosan tersebut, Pemprov Kaltim pun diganjar penghargaan Bhumandala untuk Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial dengan Predikat Rajata.
     
    Akmal mengungkapkan capaian ini merupakan kolaborasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur yang terus membangun infrastruktur untuk mendukung penyediaan data geospasial.
     
    “Kami bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Pertanian (IPB) dan Universitas Mulawarman  (Unmul) untuk menyiapkan sebuah terobosan baru yaitu data desa presisi. Ini merupakan data berbasis geospasial,” jelas Akmal.
     
    “Tinggal kita klik, informasi itu akan muncul,” tambahnya.
     
    Dengan data desa presisi ini, pemerintah akan lebih mudah merencanakan intervensi pembangunan sesuai kondisi setempat.
     
    Pada 2016, Kalimantan Timur pernah menempati peringkat pertama penghargaan ini. Terakhir pada 2022, Kalimantan Timur berada di peringkat ketiga.   
     
    “Alhamdulillah tahun 2023 Kalimantan Timur menempati peringkat kedua.  Kami optimis tahun depan peringkat satu,” tutup Akmal.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Dukung UMKM Go Global, BRI Peduli Gelar Program Pelatihan Ekspor – Page 3

    Dukung UMKM Go Global, BRI Peduli Gelar Program Pelatihan Ekspor – Page 3

    Kehadiran program pelatihan ekspor yang dilaksanakan oleh BRI Peduli memberikan banyak manfaat bagi sejumlah pelaku usaha lokal. Misalnya saja bagi Ade Ariyanti, nasabah dan sekaligus pemilik UMKM Sambal Mak Kocai. 

    Sejak dirinya terkena imbas PHK pada waktu pandemi Covid-19, Ade memberanikan diri untuk membuka usaha kecil-kecilan agar bisa menyambung kehidupannya dan keluarga. Berawal dari tekad tersebut, munculah sebuah ide untuk membuka usaha sambal yang dibuat secara tradisional.

    “Pada saat era pandemi Covid-19, ada banyak orang yang membutuhkan makanan dengan sumber vitamin C untuk menjaga imunitas. Cabai sendiri memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, sehingga saya memulai inisiasi untuk membuat sambal sebagai produk bisnis saya. Alhamdulillah pada waktu itu Sambal Mak Kocai sangat diterima oleh masyarakat sekitar. Mereka sangat terbantu dengan adanya Sambal Mak Kocai sebagai kebutuhan makanan pokok dalam kondisi lockdown dan produk ini pun bisa terus bertahan sampai saat ini,” cerita Ade.

    Sebagai salah satu UMKM peserta program Pelatihan Ekspor, Ade merasa bersyukur bisa mendapatkan ilmu sekaligus pendampingan langsung dari BRI agar usahanya bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Ia pun berharap bahwa lewat program ini, usaha Sambal Mak Kocai yang dibangun dari nol tersebut dapat terus berkembang dan mendapatkan omset yang semakin besar.

    Selain Ade, Teuku Akmal juga menjadi pelaku UMKM lainnya yang mendapatkan manfaat dari program pelatihan ini. Pria berusia 38 tahun tersebut diketahui memulai brand fesyen miliknya sejak tahun 2019 silam. Berawal dari kecintaannya pada dunia fesyen dan juga wujud cinta terhadap keindahan Indonesia, Teuku pun menghadirkan produk yang mengedepankan unsur kearifan lokal di dalamnya. 

    “Usaha kami menghadirkan produk pelengkap penampilan, yaitu scarf dan juga outer scarf yang bernuansa keindahan Indonesia. Produk ini bisa diandalkan sebagai pelengkap penampilan yang memberikan kesan formal, namun tetap fashionable,” ucapnya.

    Selama menjalani program Pelatihan Ekspor dari BRI, Teuku bercerita bahwa dirinya banyak belajar tentang hal-hal yang diperlukan untuk mengekspansi usaha miliknya, agar tak hanya menjangkau pasar lokal saja, melainkan juga internasional.

    “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya yang baru mulai mempelajari dan mengenal dunia ekspor, baik dari pengenalan terhadap mencari negara tujuan ekspor hingga perhitungan biaya yang dibutuhkan. Dengan mengikuti pelatihan ini, saya berharap agar bisnis yang saya miliki bisa terus bertumbuh dan berkembang sesuai harapan dan pastinya bisa melakukan ekspor ke berbagai negara luar,” imbuhnya.

  • Borneo Culture Festival pamerkan karya khas membatik berbahan organik

    Borneo Culture Festival pamerkan karya khas membatik berbahan organik

    Samarinda (ANTARA) –

    Borneo Culture Festival yang digelar di Samarinda pada Sabtu (2/11) mengusung kegiatan membatik dengan menampilkan karya khas batik tulis berbahan lilin organik.

     

    Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang turut hadir dalam acara tersebut menilai festival ini sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pertumbuhan UMKM di Kalimantan Timur, baik itu kriya maupun kuliner.

     

    “Potensi UMKM kita sangat bagus, sekitar 54 ribu. Kunci di UMKM itu adalah ajang. Dengan begitu produk mereka lebih dikenal publik, termasuk karya khas membatik dengan bahan-bahan dari dapur,” ujar Akmal Malik.

     

    Ia pun mendorong pemerintah di daerah tingkat II dan berbagai pihak untuk mengintensifkan pelaksanaan kegiatan yang dapat melibatkan UMKM.

     

    Akmal Malik juga berharap agar setiap ajang yang diselenggarakan dapat dimanfaatkan sebagai wadah promosi produk UMKM.

     

    “Jadi jika masing-masing SKPD membuat rakor yang mengundang delegasi dari berbagai daerah dan siapa yang menyuplai kebutuhan itu ya UMKM kita,” tambahnya.

     

    Akmal Malik optimistis dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kalimantan Timur, UMKM dapat memanfaatkan peluang ini untuk memasarkan produk mereka, termasuk menarik wisatawan yang berkunjung ke IKN Nusantara untuk berbelanja di Samarinda.

     

    “Sekarang jujur keinginan warga Indonesia datang ke Kaltim tinggi karena setelah event mereka datang ke IKN. Ini cara kita membaca peluang,” jelasnya.

     

    Sementara itu, Koordinator Rumah Digital UMKM Samarinda, Irmade Susanti, yang menginisiasi festival tersebut, menjelaskan bahwa Borneo Culture Festival kali ini berfokus pada edukasi membatik dengan lilin organik.

     

    “Festival ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan. Biasanya kami di hotel, berkolaborasi dengan Kementerian Agama untuk program sertifikasi halal UMKM. Kami juga berkolaborasi dengan Disdikbud mengangkat pelajar mulai dari SD, SMP, SMA, SMK untuk pelatihan,” jelas Irmade Susanti.

     

    Irmade Susanti menambahkan, kegiatan membatik ini bertujuan untuk mengedukasi pelajar agar belajar membatik sedini mungkin.

     

    Selain pameran membatik, festival ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lain seperti lokakarya resin, lomba mewarnai, content creator, dan public speaking.

     

    Peserta dalam kegiatan membatik ini mencapai ratusan orang, terdiri dari pelajar SDN 001 Sungai Kunjang, SMKN 15 Sungai Kunjang, SMKN 12, dan SMKN 20 Samarinda.

     

    Ke depannya, Rumah Digital UMKM Samarinda terus menyelenggarakan event serupa dengan mengangkat tema yang berbeda-beda.

    Baca juga: BI selenggarakan Borneo Decafest pacu digitalisasi ekonomi Kalteng
    Baca juga: Lewat festival, Borneo Foundation serukan pelestarian orang utan
    Baca juga: Sanggar seni Buleleng penampil terbaik festival budaya di Malaysia
     

    Pewarta: Ahmad Rifandi
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • DPRD DKI siap berkolaborasi dengan Pj. Gubernur untuk bangun Jakarta

    DPRD DKI siap berkolaborasi dengan Pj. Gubernur untuk bangun Jakarta

    Saya yakin, DPRD akan siap untuk bersinergiJakarta (ANTARA) – Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menyatakan kesiapan jajarannya berkolaborasi dengan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi yang baru dilantik untuk melaksanakan program pembangunan termasuk di bidang pelayanan kepada masyarakat.
     

     

    Khoirudin mengatakan Jakarta membutuhkan program berkelanjutan untuk mengatasi persoalan antara lain penanggulangan banjir, kemacetan, dan merealisasikan pendidikan gratis.

     

     

    “Untuk itu masalah pendidikan gratis untuk sekolah negeri dan swasta yang menjadi harapan warga Jakarta  dapat segera dilaksanakan,” ujar Khoirudin.

     

    Dia juga mengapresiasi kinerja Pj Gubernur DKI Jakarta periode 17 Oktober 2022 – 17 Oktober 2024 Heru Budi Hartono yang sukses melaksanakan program pembangunan bersama-sama DPRD DKI Jakarta .

     

     

    “Berikan layanan yg terbaik untuk rakyat Jakarta. Warga mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan sehingga menjadi sejahtera dalam kehidupannya,” kata dia.

     

    Teguh Setyabudi sebelumnya menjadi salah satu dari tiga nama yang diusulkan DPRD DKI sebagai Pj Gubernur DKI menggantikan Heru Budi, dalam rapat pembahasan usulan nama Penjabat Gubernur DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (13/9).

     

    Dia kala itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

     

    Selain Teguh, ada dua nama lainnya yang juga diusulkan yakni Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik dan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Irjen Kemendagri) Komjen. Pol. Tomsi Tohir.

     

    Ketiga nama tersebut diusulkan ke Kemendagri sebagai bahan pertimbangan Menteri Dalam Negeri dalam menetapkan Penjabat Gubernur DKI Jakarta

     

    Lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono.

     

    Penunjukan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125/P tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan PJ Gubernur DKI Jakarta.

     

    Teguh dilantik pada Jumat ini oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Heru sebut dirinya masih di Jakarta

    Heru sebut dirinya masih di Jakarta

    Kegiatan Heru pada hari ini salah satunya makan dan berfoto bersama dengan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Kepala Dinas hingga menyempatkan foto bersama Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP)Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut dirinya sampai saat ini masih di Jakarta  menanggapi jabatannya yang akan berakhir pada 17 Oktober.

    “Enggak, saya masih di Jakarta,” kata Heru saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

    Baca juga: PAM Jaya terus upayakan warga DKI dapatkan akses air bersih

    Kegiatan Heru pada hari ini salah satunya makan dan berfoto bersama dengan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Kepala Dinas hingga menyempatkan foto bersama Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).

    Terkait pertemuan tersebut, Heru mengatakan bukan dengan tujuan sebagai perpisahan menjelang akhir masa jabatannya.

    Kendati demikian ketika ditanyai lebih lanjut oleh awak media soal perannya di Jakarta ke depan, dan siapakah yang akan menempati posisi sebagai Pj Gubernur selanjutnya. Heru tak memberikan jawaban pasti.

    Baca juga: DKI raih 269 penghargaan selama kepemimpinan Heru Budi

    “Ini di Jakarta sebagai penduduk DKI. Pj? Nama saya Heru. Tanya sama Pak Mendagri ya. Saya nggak ngerti,” kata Heru.

    Selain itu, Heru pun tak menjawab apakah dia akan masuk di kabinet Presiden selanjutnya Prabowo Subianto.

    Seperti diketahui, Heru Budi yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Oktober 2022.

    Heru menggantikan tugas Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022. Setelah melalui evaluasi, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memperpanjang masa jabatan Heru Budi hingga Oktober 2024.

    Baca juga: Pemerintah DKI siap terapkan program makan bergizi gratis

    Dalam rapat DPRD DKI Jakarta pada September lalu, ada tiga nama teratas Pj Gubernur DKI yang mendapat dukungan terbanyak dari fraksi di DPRD DKI dan diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Yakni Teguh Setyabudi yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri dengan perolehan delapan dukungan.

    Lalu Akmal Malik yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri dengan tujuh dukungan dan Komjen Polisi Tomsi Tohir sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri dengan tujuh dukungan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024