Tag: AKBP Joko Dwi Harsono

  • Penyangga jembatan Cisumdawu Km 204 bergeser akibat pergerakan tanah

    Penyangga jembatan Cisumdawu Km 204 bergeser akibat pergerakan tanah

    Bandung (ANTARA) – Polres Sumedang, Jawa Barat, yang melakukan inspeksi menyeluruh di Tol Cisumdawu atas efek pergerakan tanah yang terjadi pada Sabtu (17/5) sekitar pukul 10.00 WIB, dan melaporkan salah satu kerusakan signifikan adalah tiang penyangga jembatan di Km 204 bergeser, hingga membutuhkan perbaikan serius.

    “Pada Km 204, Jembatan Cikadongdong Blok Cacaban Conggeang, tiang penyangga jembatan mengalami pergeseran yang membutuhkan perbaikan dalam jangka waktu hingga satu tahun,” kata Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono dalam laporan pada Kapolda Jabar yang dikutip di Bandung, Jumat.

    Dalam survei berlangsung pada Selasa (20/5), guna mengidentifikasi tingkat kerusakan akibat pergerakan tanah itu, Joko juga menyampaikan adanya situasi darurat pergerakan tanah yang terjadi di ruas Km 177, tepatnya di Blok Binong–Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

    Di titik tersebut, lanjut dia, pergerakan tanah telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur jalan tol, termasuk retaknya barrier beton dan amblasnya badan jalan. Hal ini menyebabkan penutupan jalur cepat dan pengalihan seluruh kendaraan ke jalur lambat.

    “Kami telah berkoordinasi langsung dengan pihak PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Mereka membenarkan bahwa beberapa titik di ruas tol mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Saat ini, langkah-langkah pengamanan dan pengalihan jalur sudah diterapkan,” ujar Joko.

    Berdasarkan hasil pengecekan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang yang diterimanya, dia menjelaskan pada titik km 177 itu, mahkota longsoran mencapai panjang 170 meter dan tinggi sekitar 300 meter, menyebabkan jalan tol amblas hingga 50 cm.

    Hal tersebut, mengakibatkan sekitar 60 unit rumah warga di Dusun Bojongtotor juga berada dalam ancaman langsung.

    “Kami menekankan pentingnya penanganan cepat dan tepat untuk mencegah korban jiwa, baik dari bencana longsor maupun kecelakaan lalu lintas. Jika pergerakan tanah terus berlanjut, jalur Tol Cisumdawu arah Majalengka akan ditutup dan kendaraan dialihkan ke Gerbang Tol Sumedang dan Pamulihan,” ucap Joko.

    PT CKJT sendiri, tambah dia, dijadwalkan akan melakukan pengecekan lapangan yang akan dipimpin oleh Direksi PT CKJT bersama Prof Paulus selaku ahli.

    “Segala upaya sedang kami koordinasikan untuk memastikan situasi dapat dikendalikan dan risiko dapat diminimalkan,” tutur Joko.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penumpang HiAce Terlempar, Ini Pelajaran dari Kecelakaan Maut di Cisumdawu

    Penumpang HiAce Terlempar, Ini Pelajaran dari Kecelakaan Maut di Cisumdawu

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi di Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Selasa (29/4/2025). Kecelakaan itu menewaskan tiga orang. Bahkan, penumpang HiAce ada yang terlempar ke jalan.

    Diberitakan detikJabar, kecelakaan maut ini terjadi di Kilometer 189 Tol Cisumdawu, tepatnya di wilayah Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kecelakaan terjadi pada Selasa (29/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

    Menurut Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, awalnya mobil HiAce dengan nomor polisi D-7838-AV melaju dari arah Bandung ke Cirebon. Diduga sopir travel kurang konsentrasi dalam mengemudi. Mobil travel tersebut menabrak bagian belakang kanan truk yang merupakan pengangkut paket.

    “Dua-duanya sedang berjalan, kemudian kemungkinan untuk travel ini dia ingin menyalip dengan kecepatan tinggi, namun diduga kesadaran yang kurang sehingga menabrak, karena memang impact-nya cukup dalam,” katanya.

    Joko mengungkapkan, berdasarkan temuan olah TKP sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda pengereman dari kendaraan travel. Dia menduga sopir mengantuk.

    “Dugaan sementara karena tidak ada pengereman, dugaan sementara tidak ada upaya ngerem di jalan, mungkin sopirnya mengantuk,” ungkapnya.

    Berdasarkan video pascakecelakaan, material dari mobil HiAce berserakan di jalan. Juga tampak satu orang yang diduga penumpang tergeletak di tengah jalan.

    “Informasi dari petugas kita, memang ada satu penumpang yang terlempar. Semuanya di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang,” ujar Joko.

    Pelajaran Penting

    Dari kecelakaan maut itu, ada pelajaran penting yang bisa diambil agar tidak ada lagi kecelakaan serupa ke depannya. Terutama soal konsentrasi dalam mengemudi. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana, mengingatkan kondisi mengantuk saat mengemudi dapat berdampak berbahaya. Menurutnya, mengantuk itu adalah silent killer.

    “Soalnya pengemudi nggak pernah tahu datangnya kapan, tapi pasti terjadi. Karena manusia punya keterbatasan kemampuan dan ditambah posisi duduk terus-menerus di mobil membuat darah dan oksigen dalam tubuh menjadi tidak lancar,” ujar Sony kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Dia bilang, yang tahu kondisi tubuh adalah diri sendiri. Namun, banyak yang mengabaikan tanda-tanda tubuh mulai lelah saat berkendara. Mereka yang mengabaikan rata-rata beralasan karena faktor waktu, tanggung sebentar lagi sampai, hingga merasa masih baik-baik saja.

    Adapun tanda-tanda pengendara harus istirahat, menurut Sony, adalah respons mulai melemah, banyak menguap, pandangan mulai kabur, badan pegal-pegal akibat duduk kaku.

    Terkait penumpang yang terlempar ke jalan, bisa diambil pelajaran bahwa penggunaan sabuk pengaman untuk semua penumpang adalah penting. Sony menyampaikan bahwa penggunaan sabuk pengaman sangatlah penting bagi penumpang yang berada di depan maupun belakang.

    “Kalau berdasarkan aturan keselamatan, semua orang yang berada di dalam kendaraan yang sedang bergerak, maka mereka harus menggunakan safety belt,” ujar Sony

    Menurutnya, bagaimanapun kondisinya di jalanan, penggunaan sabuk pengaman seharusnya ditetapkan kepada seluruh orang yang berada di dalam mobil tanpa terkecuali.

    (rgr/din)

  • HiAce Ringsek, 3 Orang Tewas

    HiAce Ringsek, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Mobil travel Toyota HiAce ringsek parah akibat kecelakaan di Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Selasa (29/4/2025). Kecelakaan maut ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.

    Diberitakan detikJabar, kecelakaan maut ini terjadi di Kilometer 189 Tol Cisumdawu, tepatnya di wilayah Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kecelakaan terjadi pada Selasa (29/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

    Menurut Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan. Toyota HiAce yang menjadi kendaraan umum travel itu terlibat kecelakaan dengan truk pengangkut paket. Mobil travel HiAce tersebut sedang membawa tujuh orang penumpang.

    “Kecelakaan satu buah minibus dan satu buah truk. Minibus ini merupakan kendaraan umum travel yang mengangkut tujuh penumpang,” ujar Joko.

    Berdasarkan data sementara, dilaporkan ada tiga orang yang meninggal dunia. Sementara itu, menurut Joko, saat ini seluruh penumpang termasuk sopir dari travel sudah dibawa ke RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang.

    Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Cisumdawu. Foto: Dwiky Maulana Velayati/detikJabar

    “Saat ini semua penumpang sudah dibawa ke rumah sakit. Informasi terakhir ada tiga yang meninggal dunia,” katanya.

    “Saat ini anggota Polres Sumedang bersama dengan PJR sedang sama-sama melakukan olah TKP. Nanti informasi kita update,” ungkapnya.

    Kondisi Toyota HiAce itu juga mengenaskan. Mobil berkelir putih itu ringsek lebih dari setengahnya. Bahkan, atap mobil HiAce itu juga sampai terlepas.

    Dari video yang beredar di media sosial, mobil travel Toyota HiAce itu menabrak bagian belakang truk. Akibatnya, bagian depan Toyota HiAce itu hancur, atap terlepas, bahkan sebagian serpihan mobil tersebut berserakan di jalan.

    (rgr/din)

  • Gasak Uang Tunai Ratusan Juta, 2 Pencuri di Sumedang Buang Brankas Berisi Perhiasan Emas
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        3 Januari 2025

    Gasak Uang Tunai Ratusan Juta, 2 Pencuri di Sumedang Buang Brankas Berisi Perhiasan Emas Bandung 3 Januari 2025

    Gasak Uang Tunai Ratusan Juta, 2 Pencuri di Sumedang Buang Brankas Berisi Perhiasan Emas
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Dua kawanan
    pencuri
    berinisial BS dan FLG berhasil membobol rumah milik M Nurmansyah di Desa Jatimulya, Kecamatan
    Sumedang
    Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Kamis (2/1/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
    Rumah tersebut dalam keadaan kosong saat kejadian berlangsung.
    Dalam aksi pencurian tersebut, kedua pelaku membobol brangkas yang terdapat di dalam kamar korban.
    Brangkas itu berisi uang tunai senilai Rp 294 juta dan perhiasan emas seberat 60 gram.
    Kepala Kepolisian Resor Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, mengungkapkan bahwa kedua pelaku berhasil ditangkap dua jam setelah kejadian, tepatnya pukul 18.30 WIB.
    Polisi menerima laporan dari korban yang melaporkan rumahnya dalam keadaan berantakan dan kaca kamar pecah setelah pulang dari Kabupaten Majalengka.
    “Setelah menerima laporan ini, kami bergerak melakukan pengecekan ke rumah korban. Berkat petunjuk yang kami temukan di TKP, kedua pelaku bisa kami ringkus dua jam pasca-kejadian,” jelas Dwi saat jumpa pers di Mapolres Sumedang, Kamis malam.
    Dwi menjelaskan, usai merampok rumah korban, kedua pelaku membawa uang tunai Rp 294 juta yang ada dalam brankas tersebut.
    Setelah itu, mereka membuang brankas yang masih berisi perhiasan emas di sekitar Terminal Ciakar.
    Setelah memperoleh uang hasil curian, kedua pelaku sempat membeli smartphone merek iPhone 14 Pro di wilayah Sumedang kota.
     
    Polisi mengamankan kedua pelaku beserta barang bukti berupa uang tunai, perhiasan emas, brankas, smartphone, obeng, kunci inggris, dan sepeda motor yang digunakan para pelaku. Kedua pelaku kini berada di rumah tahanan Mapolres Sumedang.
    Dwi menambahkan, kedua pelaku dijerat Pasal 363 ayat 1 ke-3e, 4e, dan 5e KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
    Korban, M Nurmansyah, mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polres Sumedang atas respons cepatnya dalam menangani kasus pencurian tersebut.
    Ia merasa sangat terbantu karena pelaku dan barang bukti hasil pencurian dapat diamankan dalam waktu singkat.
    “Saya sangat berterima kasih kepada jajaran Polres Sumedang atas kesigapannya merespons laporan saya. Kedua pelaku beserta barang bukti hasil pencuriannya bisa segera diamankan,” ujar Nurmansyah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.