Tag: AKBP Ferry Walintukan

  • Menko BG Pastikan Proses Evakuasi Ancaman Bom Pesawat Saudia Lancar

    Menko BG Pastikan Proses Evakuasi Ancaman Bom Pesawat Saudia Lancar

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memastikan proses evakuasi ancaman bom pesawat Saudia Airlines berlangsung aman.

    Budi juga telah meminta kepada jajaran TNI, Polri, dan BNPT untuk mendalami peristiwa ancaman itu dengan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Arab Saudi.

    “Proses evakuasi di Bandara Kualanamu Medan berlangsung aman dan tertib tanpa ada korban jiwa,” ujar Budi Gunawan dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025).

    Di samping itu, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Ferry Walintukan menyatakan bahwa kondisi aktivitas penerbangan pada Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara telah kembali normal.

    Menurutnya, penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu itu sempat ditutup sementara lantaran SOP yang ada setelah mendapatkan teror bom.

    “Sudah normal, tadi cuman sebentar saja. Karena SOP, habis itu setelah itu, diamankan sudah dibuka lagi,” ujar Ferry.

    Kronologi Ancaman Bom

    Ferry menambahkan, ancaman bom itu langsung dilayangkan ke Co-pilot pesawat Saudia Airlines. Di samping itu, Dirjen Perhubungan Udara, Lukman Laisa menuturkan ancaman bom itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik pada pukul 7.30 WIB melalui e-mail.

    Ancaman itu ditujukan pada penerbangan yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 dengan rute penerbangan Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.

    Adapun, AirNav selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan menjelaskan bahwa pada pukul 10.17 WIB telah meminta kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk melakukan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu di Medan.

    Alhasil, pada pukul 10.55 WIB pesawat Saudia Airlines SV 5276 dipastikan telah mendarat di Bandara Kualanamu, Medan dan langsung diarahkan parkir di  area isolated parking position.

  • Tim Jibom Polda Sumut Telusuri Ancaman Bom Maskapai Saudi Airlines

    Tim Jibom Polda Sumut Telusuri Ancaman Bom Maskapai Saudi Airlines

    Bisnis.com, Jakarta — Polda Sumatra Utara tengah melakukan penelusuran terhadap pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menyusul adanya ancaman bom.

    Kapolda Sumatra Utara Irjen Polisi Whisnu Hermawan Februanto mengatakan bahwa Tim Penjinak Bom Brimob dari Polda Sumut masih melakukan pemeriksaan terhadap pesawat hingga pukul 14.30 tadi. Hal itu dilakukan setelah otoritas penerbangan menerima ancaman bom dari email tidak dikenal.

    “Jadi sampai saat ini masih pemeriksaan oleh Tim Jibom ya,” tutur Whisnu saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

    Tidak hanya itu, Whisnu juga mengaku telah memerintahkan tim penyidik Polda Sumatra Utara untuk melacak lokasi email berisi ancaman bom yang dikirim pelaku kepada Pilot Saudi Airlines tersebut dan otoritas penerbangan.

    “Nanti masih ditelusuri ya,” katanya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumatra Utara Kombes Ferry Walintukan menyebut bahwa pemeriksaan terhadap pesawat Saudi Airlines tersebut akan berlangsung cukup lama.

    Pasalnya, kata Ferry, pesawat Saudi Airlines tersebut merupakan pesawat yang sangat besar dan membutuhkan waktu untuk membuatnya steril dari ancaman bom.

    “Butuh waktu ya karena ini kan pesawat yang cukup besar. Mungkin prosesnya akan cukup lama,” ujarnya.

  • Polda Sumut lakukan pemeriksaan pesawat Saudia Airlines

    Polda Sumut lakukan pemeriksaan pesawat Saudia Airlines

    “Ya, masih dalam pemeriksaan,”

    Medan (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara melakukan pemeriksaan pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.

    Pesawat itu membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta mendarat darurat di bandara tersebut.

    “Ya, masih dalam pemeriksaan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan di Medan, Selasa.

    Sejumlah personel melakukan pengamanan di antaranya dari Satuan Brimob Polda Sumut, Polres Deli Serdang, Pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) diterjunkan untuk mengevakuasi penumpang Saudia Airlines.

    Sebelumnya, pesawat Boeing 777-300er milik maskapai Saudi Airlines membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta, mendarat darurat di Bandara Kualanamu Deli Serdang.

    Pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 tersebut memiliki rute penerbangan Jeddah – Bandara Soekarno-Hatta.

    Informasi yang didapat, bahwa adanya ancaman bom dikirimkan melalui email Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng di dalam pesawat Saudi Airlines.

    Adanya informasi tersebut, pihak bandara menginformasikan kepada pilot maskapai Saudi yang melaksanakan penerbangan agar mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu.

    “Iya ini lagi proses pengecekan,” ungkap Komite Operator Penerbangan Bandara Internasional Kualanamu Rahmat Iskanda

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi: Ancaman Bom Pesawat Saudia Dikirim Langsung ke Co-Pilot

    Polisi: Ancaman Bom Pesawat Saudia Dikirim Langsung ke Co-Pilot

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Sumatra Utara (Sumut) mengungkap ancaman bom Saudia Airlines SV dikirimkan langsung ke Co-pilot dari pihak eksternal.

    Kabid Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Ferry Walintukan mengatakan ancaman tersebut telah memaksa pesawat itu mendarat secara darurat di Bandara Internasional Kualanamu.

    “Yang kami dapatkan informasi itu informasi dikirimkan ke Co-pilot. Tidak tahu saya dari mana, tapi itu Co-pilot yang menyampaikan bahwa ada ancaman bom, makanya mereka mendarat darurat,” ujar Ferry kepada wartawan, Selasa (17/6/2025).

    Dia menambahkan, saat ini pihaknya telah mengambil keterangan dari pihak-pihak terkait dan melakukan pemindaian atau screening terhadap penumpang dan kru pesawat untuk memastikan keamanan.

    “lya tadi [Co-pilot] sempat diwawancara,” tutur Ferry.

    Adapun, Ferry mengungkap bahwa pesawat ini tengah mengangkut 442 jamaah haji yang bakal dipulangkan ke Indonesia. Rute penerbangannya yakni Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.

    “Jumlahnya ada 442 orang. Sebagian besar mungkin ya, rata-rata jemaah haji,” pungkas Ferry.

    Ancaman Bom Via e-Mail

    Dalam catatan Bisnis, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan kronologi pesawat Saudia yang membawa penumpang 442 jemaah haji asal Indonesia menerima ancaman bom, Selasa (17/6/2025).

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa mengatakan telah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia soal ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (e-mail) pada pukul 07.30 WIB.

    “E-mail tersebut berisikan ancaman orang yang tidak di kenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines,” kata Lukman dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025).

  • Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu gegara Ancaman Bom, Penumpang Dievakuasi

    Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu gegara Ancaman Bom, Penumpang Dievakuasi

    Deli Serdang

    Pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), karena mendapatkan ancaman bom. Para penumpang telah dievakuasi.

    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan belum memerinci berapa jumlah penumpang yang ada di dalam pesawat itu. Namun, kata Ferry, seluruh penumpang sudah dievakuasi.

    “(Penumpang) diturunkan di ruang tunggu,” kata Ferry dilansir detikSumut, Selasa (17/6/2025).

    Diketahui, pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta mendapatkan ancaman bom. Ancaman itu awalnya diterima pilot pesawat ketika sudah terbang dari Bandara Jeddah.

    “Ancaman diterima oleh pilot ketika pesawat sudah on air dari Bandara Jeddah. Pada pukul 10.55 WIB, pesawat sudah mendarat di Bandara Kualanamu dalam keadaan selamat,” jelasnya.

    Ferry mengatakan upaya pengamanan masih dilakukan hingga saat ini. “Upaya pengamanan masih berlangsung. Perkembangan situasi dan informasi akan segera dilaporkan,” pungkasny

    (isa/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kompolnas Sebut Kapolres Belawan Jalani Patsus Buntut Tembak Mati Remaja
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        9 Mei 2025

    Kompolnas Sebut Kapolres Belawan Jalani Patsus Buntut Tembak Mati Remaja Medan 9 Mei 2025

    Kompolnas Sebut Kapolres Belawan Jalani Patsus Buntut Tembak Mati Remaja
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan hasil penyelidikan sementara terkait kasus penembakan yang dilakukan oleh
    Kapolres Belawan
    , AKBP Oloan Siahaan, yang menewaskan remaja berinisial MS (25) saat menertibkan tawuran pada Sabtu (3/5/2025).
    Menurut dugaan awal, terdapat pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh Oloan.
    “Terdapat dugaan pelanggaran terhadap penerapan SOP, bagaimana respons situasi yang ada dengan tindakan yang diambil, dugaan tersebut ada,” ungkap Komisioner Kompolnas Chairul Anam di Mapolda Sumut, Jumat (9/5/2025).
    Anam menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memberikan rincian lebih lanjut terkait pelanggaran tersebut karena Oloan belum diperiksa.
    Saat ini, Oloan ditempatkan di sel khusus (patsus) dan sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam.
    Selain itu, Anam juga menyampaikan bahwa pihaknya menemukan fakta di lapangan.
    Di antaranya, sebelum insiden terjadi, belasan remaja memasuki tol dengan membawa senjata tajam.
    “Bagaimana kami mendapatkan informasinya, satu dari jejak digitalnya, kedua memang kesaksian korban dan petugas lain (jasa marga),” kata Anam.
    Anam menjelaskan bahwa situasi di jalan tol yang tidak aman mendorong Oloan untuk datang ke lokasi kejadian, yang berujung pada penembakan.
    Namun, pihaknya masih belum dapat memastikan seberapa besar tingkat bahaya yang dialami Oloan, sehingga ia melepaskan tembakan.
    “Misalnya ringnya itu 1 sampai 10, (terus) apakah ancamannya level 10 atau ancamannya baru di level 5 dan tindakannya setara 10, kita belum mengetahui. Tetapi yang dugaan kuatnya adalah, memang ada membaca ancamannya yang dibaca pak Kapolres, dugaannya menyalahi Standar Operasional (SOP) yang ada,” jelasnya.
    Sebelumnya, insiden penembakan terjadi saat AKBP Oloan Siahaan menangani laporan tawuran di kawasan Jalan Tol Belmera.
    Tawuran tersebut dilaporkan bermula dari Simpang Kantor Camat Belawan pada malam yang sama.
    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan, Kapolres memimpin apel siaga hingga pukul 02.00 WIB di Posko Berkawan sebelum melanjutkan patroli ke wilayah lain.
    Saat melintasi Tol Belmera, mobil dinasnya dihadang oleh sekelompok pelaku tawuran.
    “Saat memasuki Tol Belmera, dia (Oloan) mendapati adanya tawuran. Para pelaku melakukan penghadangan terhadap mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan,” kata Ferry dalam keterangan tertulis.
    Ferry juga menjelaskan bahwa Oloan sempat memberikan tiga kali tembakan peringatan.
    Namun, serangan dari para pelaku berlanjut sehingga Oloan melepaskan tiga tembakan ke arah kaki.
    “Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Namun, kondisi di lokasi kurang terang,” jelasnya.
    Akibat tembakan tersebut, dua remaja mengalami luka tembak.
    Satu di antaranya, MS, terkena tembakan di bagian perut dan meninggal dunia, sementara seorang remaja lainnya berinisial B (17) terluka di bagian tangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Bayi Dikirim via Ojol di Medan: Lahir Prematur, Hasil Inses Kakak Beradik, Tewas Karena Ini – Halaman all

    Mayat Bayi Dikirim via Ojol di Medan: Lahir Prematur, Hasil Inses Kakak Beradik, Tewas Karena Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Mayat bayi laki-laki yang dikirim via aplikasi online (Gosend) di Medan, Sumatra Utara (Sumut) diduga merupakan hasil inses atau hubungan sedarah.

    Terduga pelaku ialah NH (perempuan) dan RD (laki-laki). Keduanya merupakan kakak beradik dan saat ini telah ditangkap polisi pada Jumat (9/5/2025) pagi.

    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan penangkapan setelah personel Polrestabes Medan melakukan penyelidikan di sebuah indekos Jalan Selebes, Gang 7, Kecamatan Medan Belawan.

    “Pelaku diamankan di kos-kosan pada hari Jumat pagi,” kata Kombes Ferry.

    Hasil penyelidikan sementara, jenazah bayi laki-laki itu diduga hasil hubungan NH dan RD.

    Keduanya menjalin hubungan terlarang dan NH diketahui telah mengandung sejak Januari 2025.

    NH kemudian melahirkan bayi secara prematur pada 3 Mei lalu di sebuah lokasi bernama Barak Tambunan di kawasan Sicanang, Belawan.

    Dia melahirkan seorang diri, tanpa bantuan tenaga medis.

    “Diketahui hamil Januari 2025. Pengakuan si perempuan, dia melahirkan di ‘Barak Tambunan’ Sicanang Belawan dengan cara lahiran sendiri dan membersihkan sendiri,” kata Kombes Ferry.

    Empat hari setelah dilahirkan, tepatnya pada 7 Mei, bayi itu jatuh sakit sehingga dibawa ke RS Delima, Simpang Martubung.

    Keterangan dokter yang menanganinya, bayi itu kekurangan gizi karena lahir secara prematur.

    Lantas NH disuruh membawa anaknya ke RS Pirngadi Medan untuk penanganan lebih lanjut.

    Ketakutan karena tidak ada identitas

    NH merasa ketakutan karena tidak memiliki identitas keluarga beserta kelengkapan administrasi.

    Malam harinya, Rabu 7 Mei sekitar pukul 23:00 WIB, bayi itu meninggal dunia di ‘Barak Tambunan’ di Sicanang, Belawan.

    “Mau dibawa ke RS Pirngadi ibu bayi takut dikarenakan tidak ada data keluarga sehingga membawa bayi kembali ke ‘Barak Tambunan’ Sicanang Belawan. Malam harinya, bayi meninggal tanggal 7 Mei 2025 sekira pukul 23.00 WIB di barak tersebut,” kata Ferry.

    Setelah bayi itu meninggal, NH bersama abang kandungnya membawa jasad bayi ke sebuah hotel di Kecamatan Medan Barat.

    Pada Kamis 8 Mei, sekira pukul 06:00 WIB, mereka keluar dari hotel kemudian memesan jasa layanan antar jemput barang.

    Di sinilah jasad bayi diantar ke lokasi penemuan atau tujuan oleh pengemudi ojek online.

    “Lalu diserahkan kepada driver ojol di pinggir jalan untuk diantarkan ke lokasi tujuan,” kata Ferry.

    Untuk memastikan hubungan darah antara pelaku dan bayi, polisi masih menunggu hasil tes DNA.

    Kronologis

    Sebelumnya, orderan paket berupa tas berisi mayat bayi laki-laki menghebohkan warga  Jalan Ampera III, Kelurahan Gelugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, pada Kamis (8/5/2025) kemarin.

    Paket itu diantar seorang pengemudi ojol berinisial MYA (35) sekira pukul 06:14 WIB.

    Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon mengatakan, peristiwa bermula ketika MYA menerima orderan antar jemput barang melalui aplikasi dengan lokasi penjemputan di sebuah Indomaret, Jalan Kolonel Yos Sudarso, Medan.

    Setibanya di titik penjemputan, MYA bertemu dengan sepasang laki-laki dan perempuan, yang menyerahkan tas, yang bagian atasnya berisi kain.

    Dalam pesanannya, sepasang pemuda-pemudi itu meminta MYA mengantar paket ke Jalan Ampera III, Kelurahan Gelugur Darat II, Kecamatan Medan Timur.

    Setelah menerima tas, kemudian MYA meminta nomor orang yang akan menerima paket tersebut, dan diberi nomor berinisial P.

    Singkat cerita, MYA bergerak ke tujuan sesuai pesanan pelanggan.

    Sedangkan sepasang muda-mudi tersebut langsung menyetop mobil angkutan kota (angkot) lalu naik ke arah Simpang Brayan atau Fly Over Yos Sudarso.

    “Pemilik orderan langsung naik angkot dan driver ojek online bergerak ke tujuan pengantaran,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon, Kamis (8/5/2025).

    Begitu sampai ke lokasi pengantaran, MYA menghubungi nomor ponsel yang diberikan oleh pengirim berinisial P, untuk memastikan lokasi dekat dengan pemakaman melalui pesan singkat.

    Lalu pemilik nomor yang mengaku sebagai penerima barang meminta supaya pengemudi ojek online memberikan paket tersebut kepada seorang marbot masjid, karena nanti akan diambilnya.

    Akan tetapi MYA menolak menuruti kemauan penerima fiktif tersebut meski sudah dibayar.

    Selanjutnya, MYA kembali mengirimkan pesan namun tidak terkirim alias nomornya tidak aktif lagi.

    Mulai curiga, MYA mendatangi warga di lokasi untuk menanyakan keberadaan seorang wanita berinisial P yang tinggal di sebelah masjid.

    Ternyata warga di sekitar masjid itu sama sekali tidak mengenal nama tersebut.

    Kemudian, MYA pun mengambil tas yang dibawanya, lalu membukanya.

    Pada lapisan atas berisi kain sajadah berwarna biru. Namun setelah kain diangkat, langsung terlihat bayi laki-laki yang sudah meninggal dunia.

    “Saksi melihat sajadah biru dan di bawahnya langsung melihat wajah bayi. Saksi langsung kaget, dan merapat ke arah ibu-ibu dan disaksikan oleh kepling. Kemudian kepling melaporkan kejadian tersebut,” kata Kompol Siti. 

    Pernyataan Godams

    Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam Zubir, menjelaskan bahwa Yusuf alias MYA bertemu dengan pengorder yang bersama seorang perempuan di depan Indomaret, Jalan KL Yos Sudarso. 

    Paket yang diberikan berupa kardus dan ditujukan kepada seseorang bernama Putri.

    “Yusuf menerima barang yang mau diantar ke penerima bernama Putri. Paket ini berupa satu kotak kardus,” kata Agam.

    Setibanya di alamat tujuan di Jalan Kapten Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur, Yusuf menelepon nomor penerima. Ia sempat diminta untuk menitipkan paket ke marbot masjid, tapi menolak karena tidak ada orang di lokasi.

    “Nah, si customer ini sempat meminta agar paket itu diberikan ke marbot masjid. Tapi Yusuf menolak karena tidak ada orang di lokasi,” sebut Agam.

    Setelah upaya menghubungi penerima gagal dan warga sekitar juga tidak mengenal nama tersebut, Yusuf akhirnya membuka paket bersama warga.

    “Karena tak ada yang kenal, inisiatif lah dia membuka paket itu bersama warga sekitar. Terus terkejut lah, rupanya ada mayat bayi,” ucap Agam.

    “Jadi di dalam kardus itu ada beberapa helai kain dan di bawahnya ada mayat bayi,” tambahnya. Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian, yang masih mendalami motif dan hubungan pelaku dengan bayi tersebut.

     

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MISTERI Ojol Antar Paket Mayat Bayi, Pelaku Ternyata Kakak Beradik, Diduga Hasil Hubungan Terlarang

  • Sosok AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan Dinonatifkan Usai Tembak Mati Remaja Tawuran

    Sosok AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan Dinonatifkan Usai Tembak Mati Remaja Tawuran

    GELORA.CO –  Inilah sosok AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan, Medan, Sumatera Utara (Sumut).

    Seperti diketahui, nama AKBP Oloan Siahaan belum lama ini ramai jadi sorotan publik di media sosial.

    Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan lantaran dirinya baru saja dinonaktifkan sebagai Kapolres Belawan.

    Tidak lain, penonaktifan ini dilakukan usai AKBP Oloan Siahaan telah tembak mati pelaku tawuran remaja MS (15).

    Sebagaimana yang dikutip Pojoksatu.id dari akun media sosial platform X milik @Heraloebss pada Rabu (7/5/2025).

    Dalam unggahannya, publik ramai menyoroti kasus tersebut yang menyeret sosok Kapolres Belawan.

    Beberapa di antaranya justru mencecar sikap yang diambil Oloan dalam menangani kasus tawuran tersebut.

    “Wajar untuk menyelamatkan diri masyarakat melihat tawuran yang terjadi hampir tiap hari juga masa bodoh,” cuit @kiwalipitu.

    “Unreasonable, kalaupun nembak itu pilih bagian yg melumpuhkan bukan yang menewaskan,” ketik @l0veis_You.

    “Ditembak disalahkan, ga ditembak meresahkan. Emang lu yakin korban bener2 tawuran?,” cuitan @AliviaNaylaw dan ion1positif.

    Insiden penembakan ini bermula ketika Oloan tengah bertugas memantau beberapa wilayah pada Sabtu (3/5/2025).

    Sebab, wilayah yang menjadi perhatian Kapolres Belawan ini disinyalir rentan terjadi aksi kejahatan berupa tawuran.

    Namun, hal yang tidak diinginkan terjadi saat dirinya diadang oleh sekelompok remaja pelaku tawaran pada saat malam hari.

    Seperti diketahui, Oloan bertugas menjaga keamanan wilayah usai memimpin apel malam pukul 19.30 hingga 02.00 WIB.

    Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan terkait pengadangan tersebut.

    Ferry menjelaskan bahwa mobil dinas yang ditumpangi atasannya itu dijegat oleh sekelompok pemuda di lintasan Tol Balmera.

    Bukan main, para pelaku ini juga disebut melakukan pemberontakan dengan melempar batu ke mobil dinas Oloan.

    “Mereka sekitar 10 orang dan mengayunkan klewang ke mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan. Selain itu, mobilnya juga terkena tiga lemparan batu,” jelasnya.

    Menyikapi hal ini, Oloan sontak mengambil langkah tegas dengan memberikan peringatan melalui tembakan udara.

    Alih-alih demikian, hal tersebut justru semakin memicu para pelaku melancarkan aksinya hingga berulang kali.

    Tidak tinggal diam, Oloan langsung mengarahkan tembakan ke arah sekelompok pemuda tersebut. ***

  • Ini yang Terjadi Sebelum Kapolres Belawan AKBP Oloan Tembak Mati Remaja Tawuran
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        5 Mei 2025

    Ini yang Terjadi Sebelum Kapolres Belawan AKBP Oloan Tembak Mati Remaja Tawuran Medan 5 Mei 2025

    Ini yang Terjadi Sebelum Kapolres Belawan AKBP Oloan Tembak Mati Remaja Tawuran
    Editor
    KOMPAS.com –
    Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, mengaku diserang oleh dua remaja yang ditembaknya saat dua remaja dan kelompoknya terlibat tawuran di jalan Tol Belmera, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (4/5/2025).
    Salah satu remaja, inisial MS (15), meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menjelaskan, dari keterangan Oloan, kejadian bermula saat Oloan memimpin apel untuk mengantisipasi tawuran susulan di kawasan simpang Kantor Camat Belawan, Sabtu (3/5/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
    Ia kemudian siaga di posko Berkawan hingga pukul 02.00 WIB.
    Namun, dalam perjalanan memantau wilayah lain, tepatnya di Tol Belmera, mobil dinas yang ditumpanginya diadang oleh sekitar 10 orang pelaku tawuran.
    “Mereka sekitar 10 orang dan mengayunkan klewang ke mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan. Selain itu, mobilnya juga terkena tiga lemparan batu,” ujar Ferry, Minggu.
    Melihat situasi kian memburuk, Oloan turun dari mobil dan sempat melepaskan tiga kali tembakan peringatan. Namun, para pelaku tetap menyerang menggunakan mercon dan batu.
    “Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Tapi kondisi di lokasi kurang terang,” sebut Ferry.
    Akibatnya, dua remaja tertembak. MS mengalami luka di bagian perut dan B (17) terluka di tangan.
    Keduanya dilarikan ke RS Bhayangkara Medan. Namun, MS akhirnya meninggal dunia saat dirawat.
    Usai insiden, Oloan langsung menghubungi Waka Polres Pelabuhan Belawan untuk meminta bantuan personel tambahan.
    Tak lama, puluhan polisi tiba dan melakukan penyisiran di lokasi kejadian.
    “Hasilnya, ada 20 orang yang ditangkap diduga melakukan penghadangan dan tawuran. Dari 20 orang, ada 14 orang positif narkoba jenis ganja,” ujar Ferry.
    (Penulis: Kontributor Medan Rahmat Utomo)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Dinas Kapolres Belawan Diserang di Tol, Dua Orang Ditembak!

    Mobil Dinas Kapolres Belawan Diserang di Tol, Dua Orang Ditembak!

    GELORA.CO – Sebanyak 20 orang diamankan usai insiden pengadangan mobil dinas dan penyerangan terhadap Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan pada Minggu (4/5) di Tol Belmera.

    Selain itu, ada dua orang lainnya yang mengalami luka tembak usai polisi melakukan penyisiran.

    “Dari kejadian pengadaan terhadap mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan tersebut mengakibatkan 2 orang mengalami luka tembak,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangannya.

    Adapun identitas korban yang ditembak adalah MS (15), luka di bagian perut. Sementara, B (17) mengalami luka di tangan. Saat ini, keduanya dalam perawatan medis di RS Bhayangkara Medan.

    “Kelompok yang diduga melakukan pengadaan dan tawuran sebanyak 20 orang, 14 orang di antaranya positif dengan menggunakan ganja,” sambungnya.

    Dari daftar nama 22 terduga pelaku tawuran yang dikirimkan Ferry, 19 di antaranya merupakan anak di bawah umur. Rentang usia mereka adalah 13 hingga 19 tahun.

    Awal Kasus 

    Insiden ini bermula pada Sabtu (3/5). Saat itu, Oloan memimpin apel patroli anti tawuran sekitar pukul 21.30 WIB. Hal ini dilakukan sebab 2 jam sebelumnya terjadi tawuran.

    Oloan dan timnya berpatroli hingga Minggu 4/5) pukul 01.30 WIB. Di tengah perjalanan pulang di Gerbang Tol Belmera, sekitar 10 pemuda masuk ke dalam jalur tol.

    Tidak dirinci apakah mereka berkendara atau tidak.

    Yang pasti, mereka membawa senjata tajam dan diduga hendak tawuran. Sopir Oloan, Bripda Ruben, memberi peringatan dengan menyalakan lampu panjang mobil dinas. Namun, para pemuda itu tak terima dan mengadang mobil Oloan.

    Oloan lalu keluar dan memberikan tembakan peringatan. Namun, para pemuda itu justru malah mengamuk dan melempari Oloan dengan batu hingga petasan.

    Akibat situasi tak kondusif, Oloan meninggalkan lokasi dan meminta bantuan penguatan kepada Wakapolres Belawan Kompol Dedy Dharma.