Tag: AKBP Ferry Walintukan

  • Tragis! Remaja Dibakar Hidup-hidup Usai Curi Ubi, Oknum Brimob dan ASN Jadi Tersangka

    Tragis! Remaja Dibakar Hidup-hidup Usai Curi Ubi, Oknum Brimob dan ASN Jadi Tersangka

    GELORA.CO –  Aksi main hakim sendiri yang mengerikan terjadi di Desa Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Seorang remaja bernama Peri Andhika (18) menderita luka bakar serius setelah di duga di siram bahan bakar dan di bakar hidup-hidup oleh seorang oknum aparatur sipil negara (ASN). Peristiwa ini berlangsung pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 05.00 WIB, tak lama setelah korban dan rekannya, Zepri Susanto (45), tertangkap mencuri dua karung ubi dari ladang kelompok Ikatan Keluarga Dolog Sipiongot (IKDS).

    Peri menceritakan bahwa dirinya dan Zepri dibawa ke sebuah gubuk persatuan kelompok tersebut. Di sana, mereka di pukuli oleh sekitar 13 orang. “Saya di todong pistol sama Pak Alimuda (AMR), pengurus IKDS yang punya lahan itu,” ujarnya.

    Tak lama kemudian, HR yang merupakan ASN, serta EH yang merupakan anggota Brimob berseragam dinas, datang dan kembali memukuli keduanya. Menurut Peri, HR membawa botol berisi bahan bakar dan menyiramkan cairan itu ke tubuhnya sambil mengancam akan membakar.

    “Saya diseret ke gubuk dekat warung, wajah saya ditendang, lalu langsung dibakar. Saya lepas pakaian, tapi dia (HR) malah menginjak baju saya untuk memadamkan api,” tutur Peri.

    Dengan tubuh penuh luka bakar di wajah, dada, dan tangan, Peri berlari pulang mencari bantuan. Dua hari kemudian, pada Jumat (8/8/2025), ia melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Tembung. “Yang membakar itu HR, PNS,” tegasnya.

    Pihak kepolisian memberi klarifikasi terkait keterlibatan EH. Dansat Brimob Polda Sumut, Kombes Rantau Isnur Eka, menyatakan bahwa EH tidak ikut dalam aksi pembakaran karena saat itu tengah mengikuti apel di markas. Namun, ia mengakui EH sempat memukul Zepri lantaran kesal—korban di sebut pernah mencuri ban mobilnya.

    Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menambahkan bahwa tindakan EH murni dil atar belakangi emosi. “EH kesal melihat Zepri kembali mencuri, sehingga langsung menempelengnya,” jelasnya.

    Hingga kini, polisi telah menetapkan dua tersangka: HR, ASN yang di duga menjadi pelaku pembakaran, dan AMR, pengelola ladang yang menodongkan senjata api ke arah korban. Keduanya di tahan di Polsek Medan Tembung, sementara penyidik masih menelusuri asal-usul senjata api yang di gunakan AMR.

  • Diduga Ugal-ugalan, Polisi PJR Polda Sumut Tabrak Nenek-nenek hingga Terkapar di Medan

    Diduga Ugal-ugalan, Polisi PJR Polda Sumut Tabrak Nenek-nenek hingga Terkapar di Medan

    GELORA.CO – Video yang menyebutkan dua polisi Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Sumut ugal-ugalan mengendarai sepeda motor patroli, lalu menabrak nenek-nenek, viral di media sosial.

    Peristiwa tersebut terjadi di Jalan SM Raja, tepatnya di depan RS Mitra Medika, Kamis (17/7/2025).

    Dilihat dari akun Instagram @digitalnews.co.id, tampak dua motor PJR polisi Polda Sumut tergeletak di jalan.

    Lalu, tampak polisi yang terlihat duduk di jalan.

    Kondisi tampak ramai, warga mengerumuni seorang nenek yang tergeletak bersimbah darah, diduga ditabrak polisi yang duduk di aspal tersebut.

    Perekam video lalu menyebut kalau sang nenek ditabrak sepeda motor polisi PJR yang ugal-ugalan.

    “Inilah dia, inilah polisi PJR. Makanya jangan ugal-ugalan kalian (polisi) mentang-mentang PJR kalian, ugal-ugalan kalian. Kalau nangkap orang nomor satu kalian,” ujar perekam video.

    Warga sekitar, Budiman, mengatakan saat kejadian kedua polisi yang menaiki motor PJR tidak membunyikan sirene.

    Mereka juga tampak mendahului kendaraan di depannya dengan tidak hati-hati sehingga saat korban bernama Rodiah (70) melintas, keduanya tidak bisa menghindari kecelakaan.

    “Begitu dia menyeberang (korban), kalau kita orang sehat, kurasa satu langkah laginya, itu hampir dapat trotoar itu. Jadi, karena mereka ugal-ugalan dari sana, yang satu nengok ke kanan, satu ke kiri, begitu dipotong begini, nabrak (korban),” ujar Budiman saat ditanya wartawan di lokasi kejadian.

    Budiman mengatakan, motor PJR yang berada di depan menabrak korban, selanjutnya motor PJR yang di belakang juga menghindari motor PJR yang berada di depannya, sehingga akibatnya juga ikut terjatuh.

    Menurut Budiman, bila mereka tidak ugal-ugalan, tentu insiden ini tidak perlu terjadi.

    “Ugal-ugal (mereka) salip-menyalip, enggak ada (hidupkan sirene). Kalau hidupkan sirene, nenek itu enggak akan menyeberang,” katanya.

    Pasca-kejadian itu, Rodiah langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Medika untuk perawatan lebih lanjut.

    Budiman berharap korban segera sembuh.

    Baca juga: Warga Medan Tolak Digusur, Bentrok Pecah, Jalan Krakatau Diblokade

    “Insya Allah (nenek) itu dikasih umur panjang dan masih bisa selamat,” katanya.

    Keterangan Kepolisian

    Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan membenarkan peristiwa tabrakan tersebut.

    Kejadiannya sekitar pukul 10.15.

    Dia mengatakan, personel yang terlibat tabrakan adalah Bripda AD dan Bripda RS.

    Pihaknya masih mendalami apakah ada motif kelalaian dari anggotanya dalam berkendara.

    “Ya, jika ada motif lainnya, tetap akan kami dalami,” ujar Ferry saat ditanya wartawan di Mapolda Sumut, Kamis (17/7/2025).

    Ferry kemudian menjelaskan dari informasi yang diperolehnya, saat kejadian, Rodiah berada di bahu jalan di depan RS Mitra Medika dan hendak ingin menyeberang.

    “Jadi, kejadiannya terjadi bahwa ibu R (Rodiah) itu berada di bahu jalan antara depan RS Mitra Medika. Di bahu jalan itu (kebetulan) ada pohon, jadi ibu itu ada di balik pohon itu dan kebetulan pada saat itu ada kendaraan truk yang melaju,” ujar Ferry.

    Selanjutnya, kata Ferry, sesaat Rodiah hendak menyebrang, ada truk yang melintas.

    Di belakang truk itu, ada Bripda AD dan RS yang tengah mengendarai sepeda motor patrolinya.

    “Setelah truk melaju, ibu itu menyebrang, hanya saja kendalanya, ibu itu karena di belakang dari pohon, jadi tidak terlihat oleh personel kami. Tahu-tahu ibu itu, informasinya dia berlari (menyeberang), jadi ibu keluar dari pohon setelah truk itu melaju, jadi dia ada di belakang mobil itu,” ungkap Ferry.

    Ferry mengatakan, kondisi inilah yang membuat dua motor patroli polisi tidak melihat keberadaan Rodiah sehingga insiden kecelakaan pun terjadi.

    “Jadi, petugas kami yang patroli (dari arah) belakang truk, itu secara mendadak akhirnya Bripda SR membuang ke kanan sehingga akhirnya ibu itu terkena sabetan boks motor patroli,” katanya.

    Selanjutnya, kendaraan Bripda AD juga berusaha menghindari kecelakaan beruntun dan mencoba membelokkan motornya ke arah kiri.

    “Bripda AD membuang kiri untuk menghindari menabrak korban,” ujarnya.

    Ferry mengatakan korban kini telah dirawat di rumah sakit Mitra Medika. Polda Sumut bertanggung jawab atas seluruh biaya pengobatan Rodiah.

  • Mobil Propam Polres Tapanuli Selatan Dikemudikan Anak di Bawah Umur, Serempet Pengendara Lain hingga Viral di Medsos

    Mobil Propam Polres Tapanuli Selatan Dikemudikan Anak di Bawah Umur, Serempet Pengendara Lain hingga Viral di Medsos

    Peristiwa terjadi pada Minggu malam, 6 Juli 2025, di Jalan Pandu, Simpang Palangkaraya, Kota Medan. Hasil klarifikasi, mobil tersebut ternyata dibawa AP (16), anak IPTU AP, tanpa sepengetahuan orang tuanya yang saat itu sedang melaksanakan tugas kedinasan di Medan.

    “Benar, kendaraan tersebut mobil dinas yang dipakai tanpa izin oleh anak IPTU AP. Sampai saat ini belum ada laporan resmi korban kecelakaan ke Satlantas Polrestabes Medan. Polda Sumut tetap menindaklanjuti dengan pemeriksaan internal dan mengamankan kendaraan sebagai barang bukti,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, Senin, 7 Juli 2025.

    Menindaklanjuti kasus ini, Bid Propam Polda Sumut memeriksa IPTU AP atas dugaan kelalaian dan memastikan kendaraan dinas hanya untuk kepentingan kedinasan.

    Kabid Propam Polda Sumut, Kombes Pol Julihan Muntaha menegaskan, kendaraan sudah diamankan di Bid Propam, dan pemeriksaan internal sedang berjalan. Jika ada bukti pelanggaran, diproses sesuai aturan disiplin dan ketentuan yang berlaku.

    “Polda Sumut juga terus berupaya menghubungi pihak korban agar proses hukum dapat berjalan transparan dan adil,” bebernya.

    Langkah cepat dan terbuka ini menjadi bukti komitmen Polda Sumut menjaga integritas dan disiplin internal, serta menegaskan kembali kendaraan dinas tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi.

  • Duh, Anak di Bawah Umur Nyetir Mobil Dinas Propam

    Duh, Anak di Bawah Umur Nyetir Mobil Dinas Propam

    Jakarta

    Viral mobil dinas Propam (Profesi dan Pengamanan) Tapanuli Selatan disebut tabrak lari. Lebih mencengangkan lagi, mobil tersebut dikemudikan oleh remaja.

    Dalam video yang diunggah @dashcamindonesia terekam mobil dinas Propam itu sedang dikejar mobil lain. Terdengar suara wanita yang berteriak kalau mobil tersebut diduga sudah menabrak.

    “Wah gila sudah nabrak, lari, sial. Gila ya, aduh,” ucapnya sambil terus merekam mobil patroli itu.

    “Ini sepertinya yang bawa anak-anak,” tambahnya lagi dengan nada emosi.

    Saat mobil dinas propam itu berhasil diberhentikan, terlihat sopirnya masih remaja. Dia bersama dengan seorang wanita yang duduk di bangku penumpang.

    “Minta nomor bapak kalian. Minta nomor bapak kalian. Cepat kasih aku,” suara wanita dalam video tersebut.

    KabidHumas Polda Sumatra Utara, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengatakan mobil patroli PropamPolres Tapanuli Selatanitu dikendarai AP (16), dan wanita yang menjadi penumpang adalah seorang guru berinisial LS (21). AP merupakan anak dari PltKasi PropamPolres Tapanuli Selatan, IptuA.

    “Mobil itu dikemudikan oleh anaknya yang masih di bawah umur berinisial AP,” ungkap Ferry dikutip CNN Indonesia, Selasa (8/7/2025).

    “Ada dua orang di mobil itu. AP ini anak-anak kan, ada beberapa tempat dia jalani. Jadi kebetulan bertemu dengan gurunya di jalan. Jadi pas dia mau pulang, dia ketemu sama gurunya. Jadi dia mengantar gurunya mau pulang. Saat diantar itu terjadi kejadian itu. Sudah begitu aja,” ungkapnya.

    Ferry menyebutkan dari pemeriksaan, Iptu A mengaku tidak mengetahui anaknya mengemudikan mobil dinas itu. Sebab saat itu Iptu A tengah beristirahat di rumahnya.

    “Dia lagi ada perjalanan dinas di Medan. Jadi pas yang bersangkutan istirahat di rumah, mobil dinas itu dibawa anaknya pada pukul 19.17 WIB. Jadi Iptu A ini tidak mengetahui mobil dinas itu dibawa anaknya,” jelasnya.

    Kepada petugas kepolisian, AP mengaku mobil propam yang dibawanya tersebut hanya menyerempet mobil korban.

    “Hanya serempetan bumper kiri (mobil propam) dengan pintu sebelah kanan belakang (mobil) korban, tapi setelah dilakukan pengecekan tidak ada goresan (di mobil korban),” kata Ferry sebagaimana dikutip dari detikSumut.

    SIM di Indonesia

    Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia baru bisa diperoleh saat seseorang menginjak usia 17 tahun. Usia 17 tahun menjadi sebuah patokan karena di usia tersebut seseorang baru bisa dikatakan dewasa. Di Indonesia, seseorang yang berusia 17 tahun dianggap sudah mampu untuk fokus, mengambil keputusan yang tepat dan mampu melakukan berbagai tindakan antisipatif yang diperlukan dalam berkendara.

    Tapi sebenarnya, usia seseorang juga tidak dapat dijadikan sebuah patokan baku dalam menilai kesiapan mentalnya.

    “Usia 17 di Indonesia sudah dianggap dewasa dalam bersikap, berpikir dan bertindak, tetapi dalam berkendara ukurannya susah karena tidak ada penilaian yang fair menyangkut kesiapan mental seseorang. Jadi usia 17 tahun hanya sebatas referensi aja, tidak bisa dijadikan patokan,” ungkap Praktisi Keselamatan Berkendara, Sony Susmana, beberapa waktu yang lalu.

    (riar/din)

  • 8 Fakta 2 Pesawat Saudia Mendarat Darurat di Kualanamu karena Ancaman Bom

    8 Fakta 2 Pesawat Saudia Mendarat Darurat di Kualanamu karena Ancaman Bom

    Jakarta

    Dua pesawat Saudia Airlines mendapat ancaman bom dan sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Keduanya adalah adalah pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta dan pesawat Saudia Airlines rute Muscat-Surabaya.

    Tidak ada korban dalam insiden ini dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi. Berikut fakta-fakta peristiwanya.

    1. Ancaman Bom di Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta

    – Kronologi

    Pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Ada sekitar 442 penumpang jemaah haji di dalam pesawat itu.

    Peristiwa ini bermula dari PT Angkasa Pura yang menerima e-mail ancaman bom di pesawat tersebut. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubdar) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan ancaman bom dikirim pada pukul 07.30 WIB.

    Pengirim email itu anonim. Pesan itu berisi pernyataan bahwa pengirim akan meledakkan pesawat.

    “E-mail tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta,” ujar Dirjen Hubdar, Lukman F Laisa, kepada wartawan, Selasa (17/6).

    Tim Jibom Polda Sumut mulai menyisir Pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena ancaman bom. (Foto: Dok. Polda Sumut)

    – Isi Pesan Teror

    Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan mengungkap isi pesan yang diterima maskapai Saudia Airlines. Disebutkan pengirim pesan mengancam akan meledakkan bom saat pesawat mendarat di Jakarta.

    “Di situ ada ancaman bom, dijelaskan bahwa pesawat akan diledakkan ketika nanti landing di Jakarta,” kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Asri Santosa, seperti dilansir detikSumut, Selasa (17/6/2025).

    “Ketika melintasi wilayah Indonesia, itu kami dapat informasi jam 07.30 WIB, dari sebuah email yang masuk ke Jakarta,” jelasnya.

    – Pengirim Pesan dari India

    Asri mengatakan pesan ancaman bom itu berbahasa Inggris. Pengirim pesan diduga berada di India.

    “Itu (pesan ancaman bom) dalam bahasa inggris, orang Bombay, India, detailnya nanti dari Kementerian Perhubungan saja karena yang menerima email adalah dari Kementerian Perhubungan. Jadi, saya tidak berwenang untuk menjawab itu,” kata Asri, Selasa (17/6).

    – Pesawat Steril

    Tim Jibom Brimob Polda Sumut diturunkan untuk melakukan sterilisasi di pesawat Saudia Airlines tersebut. Setelah diperiksa, pesawat dinyatakan steril dari benda bermuatan bom.

    “Hasil sementara dari pengecekan Jibom dan Kodam, dan Paskhas, saat ini posisi pesawat dinyatakan clear, baik dari kabin maupun barang-barang yang diangkut di pesawat, tapi kami masih melakukan pendalaman terhadap barang bawaan dari para jemaah haji,” kata Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto dilansir detikSumut, Selasa (17/6).

    – Pesawat Lanjut Terbang ke Jakarta

    Pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu usai menerima teror bom. Usai dipastikan aman, para penumpang lalu diterbangkan ke Jakarta Rabu pagi.

    “Estimasi, Insyaallah mereka dikembalikan besok (hari ini) kurang lebih jam 08.00 WIB sampai jam 09.00 WIB, malam ini mereka di hotel,” kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Asri Santosa dilansir detikSumut, Selasa (17/6).

    Asri mengatakan para penumpang itu telah diperiksa, baik oleh tim Brimob maupun imigrasi. Dia mengatakan seluruh penumpang dalam kondisi aman dan sehat.

    Cek berita di halaman selanjutnya.

    2. Ancaman Bom di Saudia Airlines rute Muscat-Surabaya

    – Awal Mula

    Pesawat Saudia Airlines kembali menerima ancaman bom. Kali ini, ancaman bom tertuju pada pesawat Saudia SVA5688 rute Muscat-Surabaya. Pesawat mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

    “Dilaporkan untuk personel Basarnas fokus pada evakuasi penumpang dari pesawat tersebut,” ujar Kepala Kantor SAR Medan Heri Marantika saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).

    “Evakuasi dilakukan mandiri, jadi personel kita mendampingi PKPPK Bandara KNIA (Kualanamu International Airport),” ujarnya.

    – 387 Penumpang Selamat

    Pesawat Saudia SVA5688 rute Muscat-Surabaya yang mendapat ancaman bom berisi 387 penumpang. Seluruhnya sudah dievakuasi dan dinyatakan selamat.

    “Dilaporkan jumlah penumpang yg dievakuasi ke ruang isolasi atau ruang tunggu Bandara Internasional KNIA 387 orang, semua dalam kondisi selamat, ujar Kepala Kantor SAR Medan Heri Marantika saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).

    – Tim Jibom Diturunkan

    Pesawat Saudia Airlines rute Muscat-Surabaya mendarat darurat di Bandara Kualanamu usai mendapat ancaman bom. Pesawat itu kini tengah dalam pemeriksaan Tim Penjinak Bom (Jibom).

    “(Jibom Brimob) lagi bekerja,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut Ferry Walintukan, dilansir detikSumut, Sabtu (21/6/2025).

    Sementara itu, pendaratan darurat maskapai ini tidak mengganggu jadwal penerbangan reguler.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        21 Juni 2025

    Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat Medan 21 Juni 2025

    Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu sempat terganggu setelah pesawat Saudia Airlines yang membawa 376 jemaah haji mendarat darurat di bandara itu akibat adanya ancaman bom.
    “Dampaknya, ada 21 penerbangan domestik dan internasional terlambat 15 menit sampai 2 jam,” kata Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, saat konferensi pers di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (21/6/2025).
    Keterlambatan itu diawali pada pukul 08.31 WIB saat pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya mendarat darurat.
    Pihaknya menerima informasi dan terkonfirmasi adanya dugaan bom, sehingga seluruh kekuatan dikirim ke lapangan untuk siap siaga. Lalu pukul 09.27 WIB, pesawat mendarat.
    “Pukul 10.20 WIB penumpang turun. Masuk bis dibawa ke terminal agar lebih aman, lalu dilakukan pemeriksaan,” jelas Nugroho.
    Setelah selesai pukul 10.51 WIB, pemeriksaan kembali dilakukan. Semua penumpang dipastikan dalam keadaan sehat dan10 jemaah dibawa menggunakan kursi roda.
    Selanjutnya, tim Penjinak Bom (Jibom) dari Brimob Polda Sumut melakukan penyisiran barang barang secara menyeluruh. Pukul 16.15 WIB semua sudah selesai.
    Tidak lama setelah pendaratan darurat selesai ditangani, pihak Bandara Internasional Kualanamu memastikan bahwa seluruh operasional tetap berjalan, termasuk pelayanan penerbangan lainnya.
    “Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” tutup Nugroho.
    Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menyampaikan bahwa pesawat mendarat darurat karena adanya ancaman bom.
    Untuk itu, tim Penjinak Bom (Jibom) dari Polda Sumatera Utara segera dikerahkan untuk melakukan sterilisasi penuh terhadap pesawat.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan

    Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan

    Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih mendalami
    ancaman bom
    yang ditujukan kepada penumpang pesawat
    Saudia Airlines
    dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya, Sabtu (21/6/2025).
    “Atas kejadian tersebut, saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim
    Densus 88
    ,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana, saat dihubungi, Sabtu.
    Sejauh ini, Densus masih melakukan sterilisasi dan pendalaman di lokasi.
    Untuk sementara, belum ditemukan adanya bahan peledak di area sekitar pesawat.
    “Tim Densus 88 bersama Gegana Brimob dan Tim Polda telah melakukan sterilisasi dan pendalaman untuk sementara dinyatakan aman dan tidak terbukti adanya bahan peledak,” ujar Mayndra.
    Ancaman bom
    ini pertama kali diketahui oleh AirNav Indonesia di Jakarta.
    Pesan ini diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.
    Kemudian, disampaikan kepada pilot pesawat hingga akhirnya pesawat ini melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional
    Kualanamu
    , Deli Serdang, Sumatera Utara.
    “Informasi ancaman didapatkan dari AirNav Jakarta ke ATC Kuala Lumpur, kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot, lalu pilot meminta
    landing
    di Kualanamu untuk screening terhadap pesawat,” ujar Mayndra.
    Diberitakan sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, mengatakan pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Ferry Walintukan, dalam tayangan Breaking News Kompas TV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatera Utara diminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining terhadap pesawat dan penumpang,” ucap Kombes Ferry, Sabtu siang.
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan

    Seluruh Penumpang Saudia Airlines Telah Dievakuasi Buntut Ancaman Bom

    Seluruh Penumpang Saudia Airlines Telah Dievakuasi Buntut Ancaman Bom
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seluruh penumpang pesawat
    Saudia Airlines
    dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya sudah dievakuasi ke Terminal Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, imbas adanya
    ancaman bom
    , pada Sabtu (21/6/2025) pagi.
    “Saat ini, seluruh penumpang sudah dievakuasi ke terminal bandara dan sudah dilakukan skrining dalam keadaan aman,” ujar Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mayjen Kristomei Sianturi, saat dihubungi, Sabtu.
    Kristomei mengatakan, para penumpang yang berjumlah 387 orang ini sudah dievakuasi dan menjalani proses screening.
    “Saat ini, pihak lapangan udara sudah berkoordinasi dengan pihak Tim Jihandak Kodam 1/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut,” ujar dia.
    Personel gabungan TNI dan Polri ini juga tengah melakukan skrining terhadap pesawat dan barang-barang penumpang.
    Diberitakan,
    pesawat Saudia Airlines
    dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat
    ancaman bom
    .
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati mengatakan, pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho, dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Ferry Walintukan dalam tayangan Breaking News Kompas TV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatera Utara diminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining terhadap pesawat dan penumpang,” ucap Ferry, Sabtu siang.
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
                        Regional

    7 Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Regional

    Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
    Tim Redaksi

    MEDAN, KOMPAS.com
    – Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati mengatakan, pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Ferry Walintukan dalam tayangan Breaking News KompasTV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatra Utara diiminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining kami untuk pesawat dan penumpang,” ucap Kombes Ferry, Sabtu siang.
    Ini adalah kedua kalinya pesawat
    Saudia Airlines mendarat darurat
    di Bandara Kualanamu karena ancaman bom. 
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Menanggapi insiden ini, pihak bandara segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan melibatkan unsur Komite Keamanan Bandara guna menjalankan airport contingency plan secara optimal.
    “Saat ini semua penumpang dan kru sudah dilakukan pemeriksaan di terminal dan dinyatakan sudah clear,” ujar Nugroho.
    Meski terjadi pendaratan darurat, Bandara Internasional Kualanamu memastikan operasional tetap berjalan normal.
    Semua jadwal penerbangan tetap dilayani seperti biasa, dengan prioritas pada keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa.
    “Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” pungkas Nugroho.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    MEDAN – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara tetap melakukan pengamanan di hotel maupun keberangkatan penumpang pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Jemaah haji yang jadi penumpang akan diberangkatkan pagi ini.

    “Kami tetap melakukan pengamanan sampai keberangkatan besok (18/6) pukul 08.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan dilansir ANTARA, Selasa, 17 Juni. 

    Ferry mengatakan pengamanan itu dilakukan pihak bandara, personel dari Polda Sumut, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Deli Serdang dan lainnya baik di hotel jamaah haji tempat menginap maupun sampai keberangkatan pulang.

    Kepolisian menyatakan barang-barang kargo dinyatakan aman dari benda yang mencurigakan.

    Sebelumnya, Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat terkait dugaan ancaman bom di Bandara Kualanamu dinyatakan aman.

    “Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I Bukit Barisan dan Paskhas saat ini posisi pesawat dinyatakan clear,” ujar Whisnu.

    Kapolda mengatakan dalam pemeriksaan gabungan itu tidak menemukan barang yang mencurigakan baik di kabin maupun barang-barang yang diangkut di pesawat tersebut.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, memuat 442 haji.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Faisa menyampaikan pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

    Email tersebut berisikan ancaman dari orang tak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS.