Tag: AKBP Argo Wiyono

  • Sopir BYD yang Tabrak Mobil Hingga Balita Terluka Alami Trauma, Bakal Diantar Keluarga ke Polisi – Halaman all

    Sopir BYD yang Tabrak Mobil Hingga Balita Terluka Alami Trauma, Bakal Diantar Keluarga ke Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi telah menemukan sopir mobil listrik BYD yang sempat kabur usai menabrak sebuah mobil hingga seorang bayi terluka di Tol Sedyatmo KM 22 B, Jakarta Utara.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan sopir tersebut merupakan warga Jakarta Barat. “(Sopir) Teridentifikasi warga Jelambar, Jakarta Barat,” kata Argo saat dihubungi wartawan, Minggu (4/5/2025).

    Argo menyebut saat ini, sopir yang belum disebutkan identitasnya tersebut masih dalam keadaan trauma. Namun, pihak keluarga sudah menjamin akan membawa sopir terduga pelaku tabrak lari itu ke pihak kepolisian.

    “(Kondisi) masih trauma, rencana hari ini akan diantar oleh pihak keluarga ke penyidik,” tuturnya.

    Sebelumnya, Polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan antara mobil sedan listrik BYD dan Chevrolet di Jalan Tol Sedyatmo KM 22 B Jakarta Utara pada Sabtu (3/5/2025) dini hari.

    Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Dhanar Dono mengungkap kronologi kecelakaan lalu lintas tersebut.

    Awalnya, mobil Chevrolet dengan nomor polisi B 1023 CBD yang dikendarai pria inisial CI tiba-tiba ditabrak oleh pengemudi sedan listrik BYD berpelat nomor B 1547 BNV.

    Benturan keras dari kecelakaan itu membuat mobil Chevrolet keluar jalur hingga berhenti di bahu jalan.

    “Kendaraan Chevrolet mengalami kerusakan bagian bodi kiri dan bagian belakang serta ban kanan pecah,” ungkapnya.

    Namun, bukannya tanggung jawab, pengemudi sedan listrik itu malah melarikan diri meninggalkan lokasi kecelakaan.

    Namun, pelat nomor telah berhasil teridentifikasi karena terjatuh saat insiden kecelakaan itu.

    Terkait kejadian ini, CYKO, bayi laki-laki berusia dua bulan yang berada dalam mobil alami luka ringan.

    Korban langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

    “Korban CYKO luka ringan,” tukasnya.

  • Polisi Buru Pengendara BYD yang Kabur Usai Diduga Tabrak Mobil di Tol Sedyatmo – Page 3

    Polisi Buru Pengendara BYD yang Kabur Usai Diduga Tabrak Mobil di Tol Sedyatmo – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan lalu lintas di Tol Sedyatmo KM 22, Pluit, Jakarta Utara. Insiden itu, mengakibatkan bayi berusia dua bulan menjadi korban luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

    Kabar terbaru, Polisi telah mengantongi identitas dan alamat pemilik dari mobil listrik merek BYD.

    Pengemudi BYD sebelumnya melarikan diri usai menabrak mobil Chevrolet B 1023 CBD di ruas Tol Sedyatmo KM 22.00 B jalur atas arah Jaya, Sabtu, 4 Mei 2025 pukul 00.24 WIB.

    “Sementara sudah dapat alamatnya,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).

    Terpisah, Kasat PJR Polda Metro Jaya Kompol Dhanar Dono menerangkan, kecelakaan bermula saat Mobil Chevrolet yang dikemudikan CI melaju dari arah Kamal menuju Jaya di jalur satu.

    Saat itu, mobil yang dikendarai CI tiba-tiba dihantam dari belakang oleh kendaraan jenis BYD. Benturan keras membuat Chevrolet keluar jalur dan berhenti di bahu jalan

    “Kendaraan Chevrolet mengalami kerusakan bagian bodi kiri dan bagian belakang serta ban kanan pecah,” kata dia dalam keterangannya dikutip, Minggu.

    Bukan tanggungjawab, sopir BYD malah kabur meninggalkan lokasi kejadian. Namun, pelat nomor telah berhasil teridentifikasi.

    “TNKB mobil BYD tertinggal Di TKP,” ucap dia.

    Terkait kejadian ini, CYKO, bayi laki-laki berusia dua bulan yang berada dalam mobil alami luka ringan. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. “Korban CYKO luka ringan,” tandas dia.

  • Pengendara Mobil BYD Kabur Usai Tabrak Chevrolet, Begini Kronologinya

    Pengendara Mobil BYD Kabur Usai Tabrak Chevrolet, Begini Kronologinya

    Jakarta

    Terjadi kecelakaan tabrak lari yang dilakukan pengemudi mobil BYD terhadap mobil Chevrolet. Selain bikin rusak sejumlah bagian bodi Chevrolet, kecelakaan tabrak belakang ini juga bikin bayi dua bulan mengalami luka ringan. Seperti apa kronologinya?

    Dikutip dari detikNews, polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan antara mobil BYD, dengan mobil Chevrolet terjadi di Tol Sedyatmo, Pluit, Jakarta Utara. Polisi saat ini sudah mengantongi alamat sopir BYD yang sempat kabur usai tabrakan.

    “Sementara sudah dapat alamatnya (pemilik BYD),” kata Wadirlantas AKBP Argo Wiyono saat dihubungi, Minggu (4/5/2025).

    Argo belum merinci pemilik kendaraan sesuai dengan pelat nomor kendaraan yang tertinggal di lokasi kejadian. Saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman.

    Kronologi Kecelakaan

    Kasat PJR Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dono sebelumnya mengatakan kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu (3/5) dinihari pukul 00.24 WIB. Dia menjelaskan kejadian kecelakaan terjadi di Km 22.00 B atas arah Jaya.

    “Kedua kendaraan dari arah Kamal berjalan menuju Jaya, di Km 22 B atas arah Jaya, kendaraan Chevrolet berada di jalur satu ditabrak oleh kendaraan BYD dan keluar jalur, posisi terakhir di bahu jalan,” kata Kompol Dhanar kepada wartawan, Sabtu (3/5).

    Dia menjelaskan selepas menabrak mobil Chevrolet yang dikemudikan oleh Choirul Ilyas, kendaraan mobil listrik BYD dengan nomor polisi B 1547 BNV kabur meninggalkan lokasi. Namun, tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) diduga milik mobil listrik BYD tersebut tertinggal di lokasi kejadian.

    Akibat kecelakaan ini, bayi berusia dua bulan yang berada di dalam mobil Chevrolet mengalami luka ringan dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sedang mobil Chevrolet mengalami kerusakan pada bagian belakang.

    “Korban seorang bayi berusia 2 bulan bernama C luka ringan. Kendaraan Chevrolet mengalami kerusakan bagian body kiri dan bagian belakang serta ban kanan pecah,” ujar Dhanar.

    GAIS BANTUIN VIRALIN/CARI ORANG YANG PAKE PLAT MOBIL
    INI

    (B 1547 BNV)

    PELAKU TABRAK LARI, KORBANNYA ADA BAYI. KASIAN BANGETTTT pic.twitter.com/focaB4atYE

    — kang rituit (@_p0tterheads) May 3, 2025

    (lua/mhg)

  • Sopir BYD yang Tabrak Mobil Hingga Balita Terluka Alami Trauma, Bakal Diantar Keluarga ke Polisi – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Pengemudi BYD yang Kabur Setelah Tabrak Mobil di Tol Sedyatmo Jakarta – Halaman all

    Polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan antara mobil sedan listrik BYD dan Chevrolet di Jalan Tol Sedyatmo KM 22 B Jakarta Utara.

    Tayang: Minggu, 4 Mei 2025 10:57 WIB

    Tangkapan Layar

    PENGEMUDI BYD KABUR – Sebuah sedan listrik BYD berpelat nomor B1547 BNV melarikan diri setelah menabrak mobil Chevrolet dengan nomor polisi B1023 CBD yang dikendarai pria insial CI. Insiden itu terjadi di Jalan Tol Sedyatmo KM 22 B Jakarta Utara, Sabtu (4/5/2025) dini hari. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan antara mobil sedan listrik BYD dan Chevrolet di Jalan Tol Sedyatmo KM 22 B Jakarta Utara pada Sabtu (3/5/2025) dini hari.

    Saat ini, polisi sudah mengantongi identitas dan alamat pengemudi mobil listrik BYD yang kabur setelah terlibat kecelakaan tersebut.

    “Sementara sudah dapat alamatnya,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).

    Terpisah, Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Dhanar Dono mengungkap kronologi kecelakaan lalu lintas tersebut.

    Awalnya, mobil Chevrolet dengan nomor polisi B 1023 CBD yang dikendarai pria inisial CI tiba-tiba ditabrak sedan listrik BYD berpelat nomor B 1547 BNV.

    Benturan keras dari kecelakaan itu membuat mobil Chevrolet keluar jalur hingga berhenti di bahu jalan.

    “Kendaraan Chevrolet mengalami kerusakan bagian bodi kiri dan bagian belakang serta ban kanan pecah,” ungkapnya.

    Bukannya tanggung jawab, pengemudi mobil listrik itu malah melarikan diri meninggalkan lokasi kecelakaan.

    Namun, pelat nomor telah berhasil teridentifikasi karena terjatuh saat insiden kecelakaan itu.

    Selain kendaraan rusak, akibat kejadian ini, CYKO, bayi laki-laki berusia dua bulan yang berada dalam mobil Chevrolet mengalami luka ringan.

    Korban langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

    “Korban CYKO luka ringan,” ujarnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pengendara Mobil BYD Kabur Usai Tabrak Chevrolet, Begini Kronologinya

    Polisi Kantongi Identitas Pemilik Mobil BYD Kabur usai Tabrakan di Tol Pluit

    Jakarta

    Polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan antara mobil listrik BYD dengan mobil Chevrolet terjadi di Tol Sedyatmo, Pluit, Jakarta Utara berujung bayi dua bulan terluka. Polisi saat ini sudah mengantongi alamat sopir BYD yang sempat kabur usai tabrakan.

    “Sementara sudah dapat alamatnya (pemilik BYD),” kata Wadirlantas AKBP Argo Wiyono saat dihubungi, Minggu (4/5/2025).

    Argo belum merinci pemilik kendaraan sesuai dengan pelat nomor kendaraan yang tertinggal di lokasi kejadian. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pendalaman.

    Kasat PJR Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dono sebelumnya mengatakan kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu (3/5) dinihari pukul 00.24 WIB. Dia menjelaskan kejadian kecelakaan terjadi di Km 22.00 B atas arah Jaya.

    “Kedua kendaraan dari arah Kamal berjalan menuju Jaya, di Km 22 B atas arah Jaya, kendaraan Chevrolet berada di jalur satu ditabrak oleh kendaraan BYD dan keluar jalur, posisi terakhir di bahu jalan,” kata Kompol Dhanar kepada wartawan, Sabtu (3/5).

    Dia menjelaskan selepas menabrak mobil Chevrolet yang dikemudikan oleh Choirul Ilyas, kendaraan mobil listrik BYD dengan nomor polisi B 1547 BNV kabur meninggalkan lokasi. Namun, tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) diduga milik mobil listrik BYD tersebut tertinggal di lokasi kejadian.

    “Korban seorang bayi berusia 2 bulan bernama C luka ringan. Kendaraan Chevrolet mengalami kerusakan bagian body kiri dan bagian belakang serta ban kanan pecah,” terang Dhanar.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Sebut Macet Priok Ditargetkan Tuntas Senin 21 April, Ada 13 Kapal Kontainer Terdampak

    Polisi Sebut Macet Priok Ditargetkan Tuntas Senin 21 April, Ada 13 Kapal Kontainer Terdampak

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo selaku operator kawasan pelabuhan Tanjung Priok memprediksi kemacetan yang terjadi beberapa hari belakangan selesai pada Senin (21/4/2025). 

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, prediksi dari pihak Pelindo itu sejalan dengan upaya penanganan kemacetan yang terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat kontainer selama libur panjang. 

    “Infonya diprediksi macet sampai dengan besok tanggal 21 sesuai dari Pelindo,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/4/2025). 

    Adpaun pihak pengelola pelabuhan pada sekitar 19 April hingga 21 April 2025 tengah mendorong proses stacking atau proses penyusunan dan penumpukan kontainer di area penyimpanan (container yard), yang dibongkar muat dari 13 kapal. 

    Menurut data pengelola pelabuhan, 13 kapal itu memuat total 11.353 kontainer yang meliputi 7.258 kontainer barang impor dan 4.095 barang ekspor. 

    Adapun pihak Ditlantas Polda Metro Jaya hingga saat ini masih tetap menyiagakan personel di Pos 9 Kolinlamil Priok. Koordinasi juga dilakukan dengan Polres Pelabuhan guna mengintervensi apabila terjadi kemacetan di gerbang. 

    “Untuk memberlakukan sistem Gate Manual apabila terjadi kemacetan yg sangat panjang kembali imbas over kapasitas terminal khususnya di NPCT1,” kata Argo. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Polres Pelabuhan menyebut kemacetan terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam. Terdapat tiga kapal besar yang bersandar di NPCT1 dengan total volume bongkar muat mencapai lebih dari 4000 TEUs atau twenty foot equivalent per units.

    Hal tersebut menyebabkan peningkatan volume kegiatan yang sangat signifikan dari yang biasanya berkisar antara 2.000 TEUS-2.500 TEUs dan merupakan salah satu penyebab kemacetan. 

    Adapun kemacetan terjadi di beberapa titik, seperti di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan area depan NPCT 1, di mana kendaraan besar mendominasi jalur masuk pelabuhan. 

    Sementara itu, pihak Pelindo memberikan kompensasi untuk pengendara dan pemilik kargo imbas kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4/2025), malam.

    Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan tambahan biaya untuk penambahan waktu Surat Penyerahan Peti Kemas (SP2) atau yang bisa disebut tila. 

    Tila adalah surat yang dikeluarkan oleh operator pelabuhan untuk mengizinkan penyerahan peti kemas kepada pelanggan

    “Kita perpanjang waktu pembatasan dan tidak menarik cost seehingga ini akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo,” katanya saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

    Selain itu, Pelindo tidak menarik biaya untuk bagi pengendara yang masuk pada tapping gate terminal bongkar muat.

    Lebih lanjut, tindakan cepat juga dilakukan terhadap kendaraan yang sempat terjebak di jalan arteri untuk masuk ke dalam tol. Hal ini dilakukan atas kerja sama dengan kepolisian melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).

    “Sedari pagi, teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami bantu alihkan masuk ke tol. Biaya tolnya kami bantu bersama-sama dengan pihak Ditlantas dan Polres,” ucapnya.

  • Polisi Masih Siagakan Personel di Priok, Antisipasi Macet Kembali Memanjang di NPCT1

    Polisi Masih Siagakan Personel di Priok, Antisipasi Macet Kembali Memanjang di NPCT1

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya masih menyiagakan personel di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (20/4/2025) akibat macet yang terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam. 

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan personel dari Ditlantas Polda Metro Jaya masih disiagakan di Pos 9 Kolinlamil, Tanjung Priok. Tim dari Polda turut berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan guna mengantisipasi kembali terjadinya kemacetan panjang, khususnya di terminal petikemas NPCT1. 

    Argo menuturkan kepolisian bakal menerapkan sistem gate secara manual apabila terjadi kemacetan panjang lagi. 

    “Secara aktif berkoordinasi dengan pihak Polres Pelabuhan agar dapat melakukan intervensi kepada pengelola terminal untuk memberlakukan sistem Gate Manual apabila terjadi kemacetan yang sangat panjang kembali imbas over kapasitas terminal khususnya di NPCT,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/4/2025). 

    Selain itu, tidak hanya di Pos 9, Dirlantas Polda Metro Jaya turut menambah personel untuk bersiaga di akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok. 

    Beberapa upaya yang disiapkan kepolisian guna mengurai kemacetan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu adalah rekayasa lalu lintas secara situasional, membagikan makanan dan minuman kepada pengemudi truk trailer, serta publikasi di media online dan sosial agar masyarakat menghindari area Priok. 

    Di sisi lain, Argo mengungkap pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo selaku operator kawasan pelabuhan Tanjung Priok memprediksi kemacetan yang terjadi beberapa hari belakangan selesai pada esok hari, Senin (21/4/2025). 

    “Infonya diprediksi macet sampai dengan besok tanggal 21 sesuai dari Pelindo,” katanya. 

    Argo lalu memerinci pihak pengelola pelabuhan pada sekitar 19 April hingga 21 April 2025 tengah mendorong proses stacking atau proses penyusunan dan penumpukan kontainer di area penyimpanan (container yard) yang dibongkar muat dari 13 kapal. 

    Sebelumnya, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat maupun pihak yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi. 

    Menurutnya, padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan pasca-pembatasan serta mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada Jumat (18/4) hingga Minggu (20/4).

    Alhasil, Pelindo berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal, meskipun terjadi peningkatan volume logistik.

    “Kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” katanya dalam keterangan, Kamis (17/4/2025).

    Dia mengatakan kemacetan panjang yang terjadi akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.

    Salah satu titik kemacetan yaitu pada Terminal NPCT 1 dikarenakan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery peti kemas.

    Data menunjukan peningkatan hampir 100% jumlah truk yang masuk kedalam terminal, secara rata–rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk namun hari ini mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1. Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala.

  • Kepala Syahbandar Ungkap Penyebab Utama Kemacetan di Tanjung Priok

    Kepala Syahbandar Ungkap Penyebab Utama Kemacetan di Tanjung Priok

    Bisnis.com, JAKARTA — Lonjakan aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas NPCT 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi penyebab utama kemacetan parah yang terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok M. Takwim menyampaikan bahwa kepadatan di Terminal Peti Kemas NPCT 1 bisa terjadi akibat kedatangan tiga kapal secara bersamaan di terminal tersebut.

    “Pada tanggal 16 menjelang 17 kemarin memang ada persamaan tiga kapal yang tiba di NPCT 1, sehingga terjadi peningkatan volume bongkar muat mencapai di atas 4.000,” kata Takwim saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

    Akibat tingginya aktivitas bongkar muat, Takwim menyebut arus kendaraan logistik mengalami penumpukan yang berdampak hingga ke luar area pelabuhan. 

    Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak otoritas pelabuhan bersama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, serta Polres Jakarta Utara, telah melakukan koordinasi dan merumuskan sejumlah langkah mitigasi.

    Takwim menjelaskan bahwa salah satu langkah yang disiapkan adalah dengan melakukan shifting kapal ke terminal lain. 

    “Sehingga mengurangi kegiatan bengkor muat di NPCT 1. Itu yang pertama,” ujarnya.

    Selain itu, opsi mitigasi dari sisi laut juga tengah dikaji. Hal ini mencakup kemungkinan delay atau penundaan aktivitas bongkar muat agar tidak dilakukan secara bersamaan.

    Lebih lanjut, Takwim menyebut bahwa telah dicapai kesepakatan bersama antara Pelindo, Polres, dan pengelola terminal untuk memberlakukan pembatasan volume bongkar muat yang masuk.

    “Bahwa kami akan melakukan pembatasan terhadap volume receiving delivery sesuai dengan parameter yang ada di masing-masing terminal,” ujar Takwim.

    Diberitakan sebelumnya, Polisi menjelaskan bahwa kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono disebabkan oleh aktivitas bongkar muat kontainer serentak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan kepadatan lalu lintas di jalur tersebut sudah terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    “Iya jadi itu sudah dari semalam ya. Nah, penyebabnya [macet parah] itu terjadi aktivitas bongkaran secara serentak di pelabuhan,” ujar Argo saat dihubungi, Kamis (17/4/2025).

    Dia menambahkan saat truk kontainer itu masuk secara bersamaan ke pelabuhan, wilayah penyangga di lokasi tidak dapat menampung seluruh kontener.

    “Nah, karena serentak, truk itu masuk bersamaan, jadi tidak muat buffer zone-nya,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya untuk mengurai kepadatan lalu lintas dengan membuka jalur di dalam tol.

    Misalnya, dengan dibuatkan jalur di sejumlah lokasi agar bisa dipakai untuk kendaraan penumpang atau kendaraan pribadi agar bisa keluar dari kemacetan tersebut.

  • Kemacetan Horor di Tanjung Priok, Kompensasi Apa yang Diberikan Pelindo? Berikut Kronologi Awalnya

    Kemacetan Horor di Tanjung Priok, Kompensasi Apa yang Diberikan Pelindo? Berikut Kronologi Awalnya

    PIKIRAN RAKYAT – Kemacetan parah melanda kawasan Jalan Yos Sudarso hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis 17 April 2025. Ribuan kendaraan, terutama truk-truk kontainer, terjebak antrean panjang sejak malam sebelumnya.

    Situasi ini memicu keresahan tidak hanya di kalangan sopir, tetapi juga masyarakat yang melintasi kawasan tersebut. Apa penyebab kemacetan ini dan langkah apa saja yang telah diambil?

    Kronologi Kemacetan Priok: Dimulai Sejak Malam Hari

    Menurut Kasat Lantas Polres Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus Wibisono, kemacetan mulai terjadi sejak Rabu 16  April 2025 malam dan memuncak pada Kamis pagi.

    “Kemacetan disebabkan adanya aktivitas bongkar muat tinggi,” ucapnya, Kamis 17 April 2025.

    Titik kemacetan terpantau dari Pos 9 Pelabuhan hingga depan terminal NPCT1 (New Priok Container Terminal One).

    Kemacetan ini diperparah oleh dominasi kendaraan besar yang antre masuk pelabuhan, serta penumpukan truk akibat libur panjang Idulfitri dan pembatasan operasional selama masa arus mudik.

    Penyebab Kemacetan: Lonjakan Aktivitas Bongkar Muat

    Kemacetan disebabkan oleh tingginya volume aktivitas bongkar muat peti kemas di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Donni Bagus Wibisono, kemacetan dimulai sejak malam hari dan terus berlanjut hingga keesokan paginya.

    “Kemacetan disebabkan adanya aktivitas bongkar muat tinggi,” ujarnya.

    Beberapa titik kemacetan dilaporkan terjadi di sekitar Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan depan New Priok Container Terminal One (NPCT 1). Jalan Yos Sudarso didominasi oleh kendaraan besar yang ingin masuk ke pelabuhan, memicu kepadatan yang tidak terkendali.

    Antrean Truk Akibat Penumpukan Pasca Libur Lebaran

    Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Hendrico Tampubolon, menjelaskan bahwa kemacetan ini dipicu oleh penumpukan barang impor dan antrean truk yang tertahan selama libur Idul Fitri dan cuti bersama.

    Volume logistik meningkat drastis karena aktivitas pengangkutan dilakukan bersamaan sebelum libur lanjutan Jumat–Minggu (18–20 April 2025).

    “Kami khawatir akan terjadi antrean panjang karena barang impor yang menumpuk dan tertahan saat libur,” ujar Hendrico.

    Untuk mengantisipasi, rapat koordinasi telah dilakukan bersama pihak terkait, termasuk PT Pelindo, kepolisian, Satpol PP, dan lainnya. Namun lonjakan volume kendaraan tetap tak terhindarkan.

    Volume Truk Meningkat Dua Kali Lipat

    Pelindo Regional 2 Tanjung Priok mengakui bahwa jumlah truk yang masuk ke pelabuhan melonjak drastis. Jika biasanya terdapat sekitar 2.500 truk per hari, maka pada Kamis 17 April 2025 jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 4.000 unit.

    “Data menunjukkan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal,” kata Executive General Manager Pelindo Regional 2, Adi Sugiri.

    Dia menambahkan bahwa tidak ada kerusakan sistem atau gangguan teknis di gerbang pelabuhan maupun terminal peti kemas. Artinya, masalah bukan pada sistem, tetapi pada volume kendaraan yang melonjak secara tidak terkendali.

    Delapan Ruas Jalan dan Empat Pintu Tol Macet Total

    Kemacetan tidak hanya terjadi di dalam pelabuhan. Delapan ruas jalan utama dan empat pintu keluar tol menuju Tanjung Priok juga mengalami kepadatan luar biasa. Beberapa di antaranya adalah:

    Jalan Yos Sudarso ke Pos 9 Pelabuhan Jalan Pos 9 ke Lampu Merah Kramat Jalur dari Plumpang ke Simpang Lima Jalan Enggano dan Jalan Syech Nawawi Al Bantani Pintu keluar Tol Cakung, KBN Marunda, Dewa Ruci, dan Koja

    Petugas Dishub, kepolisian, dan TNI AL bekerja keras untuk mengurai kemacetan dengan rekayasa lalu lintas, pengalihan arus, hingga sistem buka-tutup jalan.

    “Kami meminta maaf kepada para pengendara karena kemacetan total hari ini,” ucap Hendrico.

    Tanggapan dan Tindakan dari Pihak Pelabuhan

    Pelindo menyatakan permohonan maaf atas kejadian ini. Pihaknya mengakui kemacetan dipicu oleh peningkatan bongkar muat bersamaan dengan berakhirnya pembatasan arus mudik.

    “Kami mohon maaf kepada masyarakat, mitra dan stakeholder yang terdampak akibat kemacetan ini,” ujar Adi Sugiri.

    Upaya yang dilakukan antara lain:

    Menambah pintu masuk NPCT1 menjadi tujuh (enam normal + satu manual) Memaksimalkan lahan kosong sebagai kantong parkir truk Mengalihkan kendaraan dari jalan utama ke Pos 9 Memberikan bantuan makanan dan minuman bagi sopir truk yang terjebak Kompensasi untuk Sopir: Makanan dan Minuman

    Sebagai bentuk kompensasi atas kemacetan yang terjadi, PT Pelindo dan aparat kepolisian memberikan bantuan berupa makanan dan minuman kepada sopir truk yang terjebak berjam-jam di jalan.

    “Kami berikan 150 paket makanan untuk membantu sopir yang terjebak macet,” ucap AKP Martha Catur dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Pelindo juga menyiagakan pos bantuan dan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mempercepat penguraian antrean kendaraan.

    Jaminan Keamanan dan Penegasan Tidak Ada Premanisme

    Kapolres Pelabuhan, AKBP Martuasah Tobing, menegaskan bahwa jajarannya telah melakukan patroli untuk menjamin keamanan para sopir.

    “Kami pastikan tidak ada premanisme dan pungli di dalam pelabuhan. Segera laporkan jika ada,” tutur Martuasah.

    Koordinasi juga dilakukan dengan operator terminal agar jumlah gate pass harian bisa disesuaikan dan tidak memicu lonjakan mendadak seperti saat ini.

    Penanganan Kemacetan oleh Polda Metro Jaya

    Polda Metro Jaya melalui Ditlantas turut membantu penguraian kemacetan dengan membuka sodetan dari jalan tol, agar kendaraan kecil dapat keluar lebih cepat.

    “Dari dalam tol bakal dibuat sodetan agar bisa mengurai kendaraan kecil, karena truk besar tidak bisa ngapa-ngapain,” ujar AKBP Argo Wiyono.

    Menurutnya, kemacetan dipicu oleh aktivitas bongkar muat serentak yang tidak diimbangi dengan kapasitas zona penyangga yang memadai.

    Seruan untuk Evaluasi Sistem Manajemen Pelabuhan

    Kepala KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Takwim Masuku, mendorong agar terminal-terminal di pelabuhan mulai mengatur ulang sistem “gate pass” harian untuk menghindari lonjakan mendadak.

    “Kami berharap ke depan terminal juga dapat mengatur jumlah gate pass harian agar tidak terjadi lonjakan signifikan,” ujarnya.

    Jalan Masih Macet, Ratusan Truk Masih Mengantre

    Kemacetan parah masih terjadi di kawasan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga Jumat 18 April 2025 pagi. Sejumlah sopir truk mengeluhkan kondisi lalu lintas yang tak kunjung membaik meski masa libur Lebaran telah berakhir.

    Salah satu sopir truk, Yusman (53), mengaku sudah terjebak kemacetan selama lebih dari tiga jam di Jalan Yos Sudarso sejak pukul 04.00 WIB.

    “Saya pikir ini hari libur jadi sudah tidak macet lagi, tapi ternyata macetnya masih parah,” kata Yusman saat ditemui di kawasan Jakarta, Jumat pagi.

    Yusman datang dari Bogor untuk mengantarkan barang ke kawasan pelabuhan. Namun sejak memasuki Tol Cawang, arus kendaraan sudah padat merayap. Ia bahkan terjebak di pintu keluar Tol Kebon Bawang dan tidak bisa bergerak.

    “Sejak dalam tol arah dari Cawang sudah padat merayap dan benar-benar terjebak di pintu keluar (exit) Tol Kebon Bawang,” ucapnya.

    Karena kondisi lalu lintas yang nyaris tidak bergerak, Yusman dan sejumlah sopir lainnya terpaksa mematikan mesin mobil demi menghemat bahan bakar.

    “Kami terpaksa matikan mesin mobil untuk menghemat bahan bakar,” ujarnya.

    Yusman mengaku telah mendapat informasi soal kemacetan dari rekan-rekannya sesama sopir truk. Beberapa bahkan mengaku sudah terjebak selama lebih dari enam jam di kawasan tersebut. Namun, meski sudah diperingatkan perusahaan, Yusman tetap berangkat karena harus menjalankan tugas pengiriman barang pesanan.

    “Kami pusing dengan kemacetan seperti ini, jadi tidak bergerak. Ini sangat merugikan,” tambahnya.

    Kemacetan panjang ini tidak hanya merugikan pengendara truk, tetapi juga mengganggu mobilitas masyarakat yang melintas di jalur utama sekitar pelabuhan. Yusman mengatakan, kondisi kali ini merupakan yang terparah dibanding kemacetan yang pernah dialaminya di lokasi yang sama.

    “Kemacetan ini yang paling parah dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.

    Dia berharap pemerintah dan pihak berwenang segera turun tangan untuk mengurai kemacetan dan menata ulang sistem bongkar muat di pelabuhan.

    “Jangan ada lagi kemacetan seperti ini karena merugikan banyak pihak,” kata Yusman.

    Selain itu, kemacetan juga mulai merambat ke kawasan pemukiman sekitar pelabuhan. Warga sekitar Jalan Enggano dan Jalan Sindang Laut mengeluhkan terganggunya aktivitas harian karena truk-truk menumpuk hingga ke jalur perumahan.

    Petugas dari Dishub dan kepolisian masih disiagakan di sejumlah titik untuk melakukan pengalihan arus dan sistem buka-tutup kendaraan. Namun, lonjakan volume truk yang terus berdatangan sejak pagi hari membuat proses penguraian tidak berjalan maksimal.

    Executive General Manager Pelindo Regional 2, Adi Sugiri, mengakui bahwa penguraian antrean membutuhkan waktu. Pihaknya terus bekerja sama dengan operator terminal dan aparat untuk mengoptimalkan sistem keluar-masuk truk.

    “Kami minta waktu untuk menormalkan situasi. Kami terus evaluasi distribusi gate pass dan jadwal bongkar muat agar lebih merata,” ujarnya.

    Pihak kepolisian dan Dishub mengimbau kendaraan pribadi untuk menghindari jalur menuju pelabuhan hingga situasi benar-benar terkendali. Penumpukan logistik pasca-libur Lebaran diprediksi masih akan berdampak hingga akhir pekan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pelindo Beri Kompensasi Imbas Kemacetan Tanjung Priok ke Pengemudi & Pemilik Kargo

    Pelindo Beri Kompensasi Imbas Kemacetan Tanjung Priok ke Pengemudi & Pemilik Kargo

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) alias Pelindo memberikan kompensasi untuk pengendara dan pemilik kargo imbas kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan tambahan biaya untuk penambahan waktu Surat Penyerahan Peti Kemas (SP2) atau yang bisa disebut tila. 

    Tila adalah surat yang dikeluarkan oleh operator pelabuhan untuk mengizinkan penyerahan peti kemas kepada pelanggan

    “Kita perpanjang waktu pembatasan dan tidak menarik cost seehingga ini akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo,” katanya saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

    Selain itu, Pelindo juga tidak menarik biaya untuk bagi pengendara yang masuk pada tapping gate terminal bongkar muat.

    Lebih lanjut, tindakan cepat juga dilakukan terhadap kendaraan yang sempat terjebak di jalan arteri untuk masuk ke dalam tol. Hal ini dilakukan atas kerja sama dengan Kepolisian melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).

    “Sedari pagi, teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami bantu alihkan masuk ke tol. Biaya tolnya kami bantu bersama-sama dengan pihak Ditlantas dan Polres,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Drajat menyebut pihaknya juga menyediakan konsumsi bagi para sopir yang harus menunggu terurainya lalu lintas di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Di luar teman-teman juga kami berikan konsumsi untuk menunggu, itu juga kami berikan ke teman-teman sopir yang ada di lapangan,” ujar Drajat.

    Diberitakan sebelumnya, Polisi menjelaskan penyebab kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono disebabkan oleh aktivitas bongkar muat kontainer serentak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan kepadatan lalu lintas di jalur tersebut sudah terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    “Iya jadi itu sudah dari semalam ya, Nah, penyebabnya [macet parah] itu terjadi aktivitas bongkaran secara serentak di pelabuhan,” ujar Argo saat dihubungi, Kamis (17/4/2025).

    Dia menambahkan saat truk kontainer itu masuk secara bersamaan ke pelabuhan, wilayah penyangga di lokasi tidak dapat menampung seluruh kontener.

    “Nah, karena serentak, truk itu masuk bersamaan. Jadi tidak muat buffer zone-nya,” imbuhnya.