Tag: Ajudan Pribadi

  • Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dapat Remisi 9 Bulan – Page 3

    Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dapat Remisi 9 Bulan – Page 3

    Sebagai informasi, Putri divonis 20 tahun penjara oleh hakim di tingkat pertama. Namun upaya banding dilakukan hingga ket tingkat oleh Mahkamah Agung dan memangkas hukumannya menjadi 10 tahun penjara.

    Putri diketahui terlibat dalam kasus pembunuhan berencana ajudan pribadi dari sang suami Brigadir Joshua pada tahun 2023.

  • 3
                    
                        Saat Try Sutrisno Tegur Ajudan karena Gibran Lepas Sepatu di Dalam Rumahnya
                        Nasional

    3 Saat Try Sutrisno Tegur Ajudan karena Gibran Lepas Sepatu di Dalam Rumahnya Nasional

    Saat Try Sutrisno Tegur Ajudan karena Gibran Lepas Sepatu di Dalam Rumahnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI, Try Sutrisno, sempat menegur ajudan pribadi dari Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka, saat sedang bertamu ke kediamannya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
    Momen ini terjadi di akhir kunjungan Gibran di kediaman Try Sutrisno karena Gibran melepas sepatu saat masuk ke dalam rumah.
    Dari video yang dibagikan, Gibran terlihat melepaskan sepatu saat masuk ke rumah Try Sutrisno.
    Saat melihat Try Sutrisno, Gibran langsung memberi sikap hormat dan mencium tangan Wapres ke-6 RI itu.
    “Sehat, Pak?” tanya Gibran.
    “Alhamdulillah sehat,” ujar Try Sutrisno.
    Keduanya saling mengucapkan terima kasih kepada satu sama lain.
    Setelahnya, Gibran menyalami istri Wapres ke-6 RI, Tuti Try Sutrisno, dan putri pertamanya, Nora Tristyana Try Sutrisno.
    Mereka kemudian duduk bersama dan berdiskusi.
    Gibran juga sempat memberikan bingkisan kepada Try Sutrisno.
    Ketika Gibran hendak berpamitan, istri Try Sutrisno menunjuk ke arah kaki Gibran sembari menanyakan sepatunya yang dilepas.
    Gibran pun mengatakan sepatunya kotor.
    “Itu sepatunya,” ucap Tuti sambil menunjuk arah kaki Gibran.
    “Oh jangan, jangan sepatunya kotor,” jawab Gibran.
    Gibran lantas memberi sikap hormat ke arah Try Sutrisno dan keluarga.
    Lalu, Try Sutrisno mengantar Gibran ke teras rumahnya.
    Terlihat Gibran menggandeng tangan eks wakil presiden itu.
    Di situ, Try Sutrisno memberi gestur ke arah ajudan Gibran dan menegurnya.
    Terlihat, Gibran sempat tersenyum saat Try Sutrisno menegur ajudannya.
    Sedangkan ajudannya mengangguk dan menundukkan badan saat merespons Try Sutrisno.
    “Ini bukan masjid. Ini rumah. Tidak boleh buka sepatu,” ujar Try Sutrisno ke arah sespri Gibran.
    “Kita enggak enak,” ujar Gibran singkat.
    Kemudian, Gibran kembali memberi salam hormat dan ajudannya menyalami tangan Try Sutrisno.
    Gibran kemudian masuk ke mobilnya dan meninggalkan kediaman Try Sutrisno.
    Adapun pertemuan ini terlihat berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh rasa hormat.
    Dari rilis yang dibagikan, keduanya banyak membicarakan sejumlah hal, mulai dari membahas pengalaman kepemimpinan, wawasan kebangsaan, serta pandangan strategis dalam menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika global.
    Try Sutrisno juga memberikan wejangan berharga terkait pentingnya pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi kemajuan bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Roy Suryo Bahas Santet Soal Isu Penyakit Kulit Jokowi, Kader PSI Beri Kesaksian

    Roy Suryo Bahas Santet Soal Isu Penyakit Kulit Jokowi, Kader PSI Beri Kesaksian

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kondisi kesehatan kulit Presiden ke-7 RI, Joko Widodo disebut tengah dalam pemulihan pasca mengalami alergi sepulang dari Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus beberapa waktu lalu.

    Terlihat jelas kondisi ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu tidak baik-baik saja. Wajahnya tampak bengkak dan mengalami perubahan pada kulit.

    Ajudan pribadi Jokowi, Komisaris Polisi Syarif Muhammad Fitriansyah menyatakan, perubahan penampilan Jokowi pada kulit disebabkan karena alergi dan bukan penyakit serius.

    “Sedang proses pemulihan. Secara visual kita bisa lihat Bapak memang agak berubah. Secara fisik oke, tidak ada masalah. Secara medis disampaikan alergi beliau menyebabkan peradangan. Tapi saat ini pemulihannya mulai membaik,” kata Syarif di Solo, Jawa Tengah, Minggu (22/6/2025).

    Syarif tak ingin menyebutkan detail penyakit yang diderita Jokowi, termasuk isu mengidap autoimun karena menurut dia yang berhak menjelaskan adalah dokter.

    Di pihak lain utamanya di media sosial, spekulasi liar menyasar Jokowi. Pro kontra tak terhindarkan. Bagi para pembecinya, Jokowi disebut terkena azab hingga santet.

    Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama mengaku pada 22 Mei kemarin ia mengunjungi kediaman Jokowi di Solo.

    “Saya datang ke Solo tgl 22 Mei, leher dan wajah Pak Jokowi sudah terlihat ada bercak merah. Tidak ada hujan tidak ada angin, 29 Mei Pak Roy Suryo bahas “Santet dan Glembuk Solo”,” cuit Dian Sandi di X, dikutip pada Rabu (25/6/2025).

    Ia berharap sesama anak bangsa untuk saling mendoakan agar kita terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik. Bukan justru saling mencerca dan mendoakan buruk.

  • 4
                    
                        Wajah Jokowi Jadi Sorotan, Ajudan: Tidak Ada Masalah Serius
                        Regional

    4 Wajah Jokowi Jadi Sorotan, Ajudan: Tidak Ada Masalah Serius Regional

    Wajah Jokowi Jadi Sorotan, Ajudan: Tidak Ada Masalah Serius
    Penulis
    KOMPAS.com – 
    Kondisi kesehatan mantan Presiden
    Joko Widodo
    (
    Jokowi
    ) kembali menjadi perhatian publik usai muncul kabar bahwa beliau mengalami peradangan kulit akibat alergi.
    Hal ini diungkapkan oleh ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, yang menyatakan bahwa kondisi Presiden ke-7 RI tersebut kini berangsur membaik.
    “Sedang proses pemulihan. Secara visual kita bisa lihat Bapak memang agak berubah. Secara fisik oke, tidak ada masalah. Secara medis disampaikan alergi beliau menyebabkan peradangan. Tapi saat ini pemulihannya mulai membaik,” ujar Syarif saat ditemui di Solo, Minggu (22/6/2025).
    Dari penampilannya di berbagai kesempatan,
    wajah Jokowi
    tampak mengalami perubahan, terutama di area kulit yang terlihat meradang.
    Saat ditanya soal kemungkinan penyakit autoimun, Syarif mengaku tidak mengetahui secara pasti.
    “Iya, peradangan terutama di wajah. Itu mungkin dokter yang bisa menjelaskan (mengenai autoimun),” imbuhnya.
    Momen ini bertepatan dengan ulang tahun ke-64 Jokowi, yang dirayakan di kediaman pribadinya di Solo bersama keluarga.
    Menurut Syarif, suasana perayaan berlangsung sederhana dan hangat.
    “Kemarin kebetulan adik-adik Bapak, adik-adik Ibu datang ke kediaman Pak Joko Widodo. Kalau teman-teman lihat ada tumpengan, nasi dan sebagainya dari warga yang menyiapkan. Itu spontan dari warga,” katanya.
    Selain keluarga, beberapa tokoh nasional juga hadir untuk memberikan ucapan ulang tahun. Di antaranya Menko PMK Pratikno dan mantan Menko PMK Muhadjir Effendy, yang datang secara terpisah ke rumah Jokowi.
    “Tadi kebetulan Pak Pratikno dan Pak Muhadjir datang ke kediaman Bapak. Untuk obrolan di dalam kurang tahu juga. Tapi yang pasti momen hari ulang tahun mengucapkan selamat hari ulang tahun,” tambah Syarif.
    Sebelumnya, kondisi kesehatan Jokowi sempat ramai diperbincangkan warganet setelah beberapa foto dan video menunjukkan adanya perubahan pada kulit wajahnya. Ajudan memastikan bahwa Jokowi kini sedang dalam proses pemulihan medis dan tidak mengalami kondisi serius.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Apa Itu CAPD? Jokowi Disebut Pakai Alat Kesehatan Khusus di Perut saat Ultah ke-64

    Apa Itu CAPD? Jokowi Disebut Pakai Alat Kesehatan Khusus di Perut saat Ultah ke-64

    GELORA.CO – Momen kemunculan mantan Presiden RI, Joko Widodo, saat merayakan ulang tahunnya yang ke-64 di kediamannya di Solo pada Sabtu (21/6/2025) ramai menjadi sorotan publik.

    Warganet menyoroti sikap Jokowi yang enggan tampil ke depan, menolak berfoto bersama, serta terlihat dalam kondisi lemah dengan wajah tampak bengkak.

    Selain itu, bagian perut Jokowi juga menjadi perhatian. 

    Warganet menduga adanya alat khusus yang terpasang di area tersebut, karena terlihat ada tonjolan mencolok pada bagian perutnya.

    “Doktif, yang di perut pak JW itu alkes apa?” tulis salah satu warganet.

    Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian dijawab oleh dokter Tifauzia Tyassuma, atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa, yang selama ini aktif menyuarakan kritik soal dugaan ijazah palsu Jokowi.

    Melalui unggahan yang dipublikasikan pada Minggu, 22 Juni 2025, dan telah dibagikan lebih dari 400 kali serta ditonton lebih dari 466 ribu kali, Dokter Tifa memberikan penjelasan.

    Ia menyampaikan analisis medis berdasarkan tanda-tanda yang tampak sejak April 2025 hingga saat ini.

    Menurutnya, berdasarkan pengamatan tersebut, Jokowi diduga menderita penyakit Autoimun Agresif. 

    Alat yang terlihat menonjol di bagian perut mantan presiden itu, menurut penilaian Dokter Tifa, kemungkinan besar adalah CAPD.

    “Ini adalah assessment dari seorang dokter atas pertanyaan para netizen,” jelasnya.

    Ia pun menegaskan bahwa kekhawatirannya terhadap kondisi kesehatan Jokowi tidak terkait dengan perbedaan pandangan politik.

    “Karena berulangkali saya sampaikan, saya mengkhawatirkan kesehatan Pak JW, terlepas dari saat ini kita berseberangan. Padahal bukan maksud saya untuk menjadi lawan beliau atau apa. Yang saya lakukan adalah menegakkan kebenaran soal ijazah. Kalau dengan itu beliau tersinggung dan memusuhi saya, ya kita lihat saja bagaimana kebenaran itu akan membela dirinya sendiri,” ujarnya.

    Kembali membahas soal kondisi medis, Dokter Tifa menjelaskan bahwa penyakit Autoimun Agresif dapat berkembang sangat cepat menuju kondisi terminal hanya dalam waktu kurang dari enam bulan. 

    Gejalanya antara lain: perubahan kulit yang ekstrem, gatal luar biasa, sarkopenia atau penyusutan massa otot yang cepat, kelemahan tubuh, hingga penurunan berat badan drastis.

    Ia juga menyebut kemungkinan kerusakan organ, terutama ginjal dan sistem imun, yang bisa disebabkan oleh penyakit seperti Lupus Nephritis stadium IV-V, Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN), hingga Scleroderma Renal Crisis—semuanya berpotensi merusak ginjal hanya dalam hitungan minggu.

    “Sebagai dokter dan sesama manusia, saya khawatir terhadap kesehatan beliau,” ucapnya.

    Menurut Dokter Tifa, dalam kondisi seperti ini, CAPD justru tidak cukup memadai. 

    Ia pun membantah klaim bahwa kondisi Jokowi hanya akibat alergi kulit ringan pasca kunjungan ke Vatikan.

    “Justru yang hoaks adalah, orang yang mengatakan ini hanya alergi kulit biasa,” tegasnya. “Sekali lagi, ini sakit berat. Berat sekali.”

    Ia pun menyarankan agar Jokowi segera dirawat secara intensif di rumah sakit terbaik dunia, dan menyebut China sebagai opsi yang mungkin relevan karena faktor hubungan darah.

    “Apakah negara masih memfasilitasi mantan presiden untuk mendapatkan perawatan terbaik?” tanyanya menutup pernyataan.

    Lantas apa itu CAPD?

    Melansir laman Alodokter, CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) merupakan metode cuci darah yang dilakukan lewat perut. 

    Metode ini memanfaatkan selaput dalam rongga perut (peritoneum), yang memiliki permukaan luas dan banyak jaringan pembuluh darah, sebagai filter alami ketika dilewati oleh zat sisa.

    Cuci darah bermanfaat untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme, elektrolit, mineral, dan cairan berlebihan akibat penurunan fungsi ginjal. 

    Prosedur cuci darah, baik dengan metode CAPD atau hemodialisis, juga dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

    Faktor Risiko CAPD yang Mungkin Terjadi

    Meski semua metode cuci darah memiliki risiko atau efek samping, ada beberapa risiko yang lebih rentan terjadi akibat prosedur CAPD, seperti:

    1. Hernia

    Adanya lubang di otot perut sebagai tempat masuknya kateter, serta tekanan dari dalam rongga perut akibat cairan dialisis, dapat mengakibatkan munculnya hernia di dekat pusar, selangkangan, atau dekat tempat masuknya kateter.

    2. Kenaikan berat badan dan kadar gula darah

    Cairan dialisis mengandung gula yang bisa terserap oleh tubuh, sehingga pasien berisiko mengalami kenaikan berat badan dan diabetes.

    3. Perut membesar

    Selama cairan dialisis ada di dalam perut, perut mungkin membesar dan terasa seperti kembung atau penuh. Namun, kondisi ini umumnya tidak sampai menyebabkan nyeri.

    4. Masalah pencernaan

    Pasien yang menjalani CAPD lebih sering mengalami masalah pencernaan, seperti penyakit asam lambung (GERD), sakit maag (dispepsia), obstruksi usus (penyumbatan usus), atau perlengketan usus, daripada pasien yang menjalani hemodialisis.

    5. Infeksi

    Komplikasi yang paling serius dari prosedur CAPD adalah infeksi. Infeksi bisa terjadi pada kulit di sekitar tempat masuknya kateter atau di dalam rongga perut (peritonitis) akibat masuknya kuman melalui kateter.

    Gejala dari infeksi kulit akibat CAPD meliputi kulit kemerahan, bernanah, bengkak, dan nyeri tekan pada tempat keluarnya kateter.

    Cuci darah memang bisa membantu mengurangi keluhan gagal ginjal dan memperpanjang harapan hidup. 

    Namun, prosedur ini tidak dapat mengobati penyakit gagal ginjal.

    Kondisi Jokowi saat Ultah

    Mantan Presiden Joko Widodo genap berusia 64 tahun pada Sabtu (21/6/2025). 

    Meski mendapat sambutan meriah dari warga di Solo, penampilannya tetap jadi sorotan. 

    Jokowi hanya tampil singkat dengan baju lengan panjang tertutup, di tengah kabar soal penyakit langka Stevens-Johnson Syndrome (SJS) yang sempat dikaitkan dengannya.

    Sejumlah warga tampak berbondong-bondong mendatangi rumahnya di Solo untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun.

    Mereka datang membawa tumpeng dan kue tart, yang kemudian disusun rapi di meja depan rumah Jokowi di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo.

    Warga pun menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” untuk menarik perhatian sang mantan presiden agar keluar rumah. 

    Tak lama kemudian, Jokowi keluar mengenakan baju putih lengan panjang, didampingi istrinya Iriana dan ketiga adik perempuannya, Lit Sriyantini, Idayati, dan Titik Relawati.

    Salah satu warga, Darsini, asal Boyolali, mengaku sengaja datang untuk memberi ucapan ulang tahun.

    “Selamat Ulang Tahun ke-64 Pak Jokowi, sehat selalu panjang umur,” ujarnya.

    Sebelum tumpeng dibagikan, Jokowi dan keluarganya bersama warga sempat memanjatkan doa bersama. 

    Namun berbeda dari biasanya, kali ini Jokowi tidak melayani permintaan foto bersama. 

    Ia hanya beberapa saat menemui warga sebelum kembali masuk ke dalam rumah.

    “Ya terima kasih ucapan ulang tahunnya,” ucap Jokowi sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

    Penampilan Jokowi yang selalu mengenakan baju tertutup dan hanya tampil singkat di luar rumah memperkuat dugaan bahwa dirinya masih dalam masa pemulihan alergi kulit. 

    Namun hingga kini, aktivitasnya tetap berjalan, dan kehadirannya di berbagai momen publik menunjukkan kondisinya yang perlahan membaik.

    Disebut Idap Autoimun hingga Penyakit Langka Sindrom Stevens-Johnson

    Sebelumnya, kondisi Mantan Presiden Joko Widodo sempat menjadi sorotan publik usai pulang dari kunjungannya ke Vatikan. 

    Perubahan pada wajahnya yang tampak terdapat bercak-bercak hitam, sembab dan pucat memunculkan spekulasi soal kondisi kesehatannya.

    Sorotan ini berawal dari unggahan seorang dokter, Tifa, di media sosial X (dulu Twitter), yang menyoroti adanya flek atau bintik hitam di Joko. 

    Namun, kabar soal kondisi Jokowi tersebut segera diklarifikasi oleh ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah.

    Syarif menjelaskan bahwa Jokowi dalam kondisi fisik yang bugar dan tidak mengalami masalah kesehatan serius.

    “Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca-pulang dari Vatikan,” ujar Kompol Syarif di Solo, Kamis (5/6/2025).

    Ia menyebut, alergi itu muncul karena faktor penyesuaian cuaca di Vatikan dan baru menampakkan gejala beberapa hari setelah Jokowi kembali ke Indonesia.

    “Ya, mungkin cuaca ya, di Vatikan. Jadi penyesuaian, lalu pulang ke Indonesia, beberapa hari setelah itu baru muncul alerginya,” lanjutnya.

    Alergi kulit tersebut, menurut Syarif, telah ditangani oleh tim dokter pribadi di kediaman Jokowi di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

    Syarif juga membantah keras rumor yang menyebut Jokowi terkena penyakit serius seperti Stevens Johnson Syndrome (SJS) atau autoimun.

    “Wah, hoaks itu, enggak benar itu. Beliau enggak ada ngerasain panas, enggak ada ngerasain gatal. Jadi, pure hanya alergi biasa. Autoimun juga enggak,” tegasnya.

    Kondisi tersebut sempat membuat publik bertanya-tanya karena Jokowi tidak hadir dalam Upacara Hari Lahir Pancasila di Istana Negara pada Senin (2/6/2025).

    Namun, aktivitas Jokowi disebut tetap berjalan seperti biasa. Ia masih rutin berolahraga, bermain dengan cucu, hingga sarapan bersama keluarga.

    “Kemarin sempat sepedaan, lalu beliau sempat main sama cucu, lalu sempat kita sarapan bareng sama beliau. Jadi sama sekali tidak mengganggu aktivitas beliau,” ujar Syarif.

  • Jokowi Bakal Salat IdulAdha di Solo, Berkurban di Dua Lokasi

    Jokowi Bakal Salat IdulAdha di Solo, Berkurban di Dua Lokasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dipastikan akan melaksanakan salat IdulAdha 1446 H di Kota Solo, Jawa Tengah.

    Ajudan pribadi Jokowi, Komisaris Polisi Syarif Muhammad Fitriansyah mengamini bahwa mantan Wali Kota Solo akan menunaikan ibadah tersebut di kampung halamannya. 

    “Di Solo,” jawab Syarif singkat saat dikonfirmasi Bisnis apakah Jokowi akan hadir dalam agenda salat Iduladha di Jakarta atau Solo, Kamis (5/6/2025).

     Selain melaksanakan salat Id, Jokowi juga dijadwalkan berkurban di dua lokasi berbeda di Solo.

    Menurut Syarif, hewan kurban dari Jokowi akan disalurkan ke Desa Gumurejo dan Graha Saba Buana, lokasi yang juga dikenal sebagai gedung serbaguna milik keluarga Jokowi.

    “Satu sapi di Gumurejo dan satu lagi di Graha Saba,” tandas Syarif.

    Salat Iduladha tahun ini dijadwalkan jatuh pada Jumat (6/6/2025), bertepatan dengan 10 Zulhijjah 1446 H.

  • Jokowi Kena Alergi Kulit, Kini Sedang Proses Penyembuhan

    Jokowi Kena Alergi Kulit, Kini Sedang Proses Penyembuhan

    GELORA.CO – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tak terlihat menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). Jokowi terpaksa absen karena sedang dalam proses penyembuhan alergi kulit.

    Ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah memastikan, Jokowi mendapat undangan resmi untuk menghadiri upacara kenegaraan tersebut.

    “Bapak diundang (upacara Hari Lahir Pancasila),” kata Syarif saat dikonfirmasi wartawan, Senin (2/6/2025).

    Meski menerima undangan, kata dia, Jokowi tidak hadir lantaran tengah dalam proses pemulihan kesehatan.

    Syarif menyebutkan mantan Presiden dua periode tersebut sedang mengalami gangguan alergi kulit yang cukup mengganggu aktivitasnya.

    “Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” jelas Syarif.

    Jokowi sendiri terlihat baru sampai ke kediamannya di Solo sekitar pukul 15.00 WIB. Dari foto yang beredar, Jokowi terlihat mengenakan kemeja putih berlengan panjang, celana panjang hitam, dan topi. Di tangan kirinya terlihat sedang menggenggam sebuah botol minuman, dan di lengannya terdapat jaket gelap bergelantung.

    Begitu tiba, mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung disambut hangat oleh warga yang telah menunggu di depan rumahnya.

    Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut dari pihak keluarga atau tim medis terkait tingkat alergi yang diderita Jokowi. 

  • Ini Alasan Jokowi Absen Serahkan Ijazah ke Bareskrim

    Ini Alasan Jokowi Absen Serahkan Ijazah ke Bareskrim

    Bisnis.com, JAKARTA – Kuasa hukum Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) Yakup Hasibuan mengungkap alasan kliennya tidak hadir langsung dan memilih untuk menunjuk iparnya sebagai perwakilan ke Bareskrim Polri.

    Dia menekankan bahwa tidak ada alasan khusus karena memang agendanya hanya penyerahan dokumen, sehingga bisa dilakukan oleh perwakilan keluarga yang bersangkutan.

    Menurutnya, meskipun Jokowi tidak hadir, tetapi penyerahan dokumen tetap berjalan lancar dan pihaknya siap untuk menghadapi proses hukum tersebut.

    “Tentunya siap, tapi kami semua kembali lagi menyerahkannya kepada pihak kepolisian jika nanti penyelidik melihatnya seperti apa. Tentunya kami akan kooperatif dan tentunya Pak Jokowi siap dan dibuktikan hari ini, ijazah aslinya dibawakan langsung,” ujarnya di Bareskrim Polri, Jumat (8/5/2025).

    Yakup menjelaskan lebih lanjut bahwa ijazah yang diserahkan kepada pihak penyelidik adalah dokumen pribadi yang sangat sensitif dan telah disimpan selama puluhan tahun.

    Dokumen tersebut dibawakan oleh orang yang sangat dipercayai oleh Jokowi, termasuk keluarga dan ajudan pribadinya.

    “Ini kan sebenarnya kembali lagi, ijazah ini kan adalah dokumen pribadi dan sensitif yang sudah disimpan berpuluh-puluh tahun, sehingga dibawakan langsung oleh tentunya orang yang dipercayanya, yaitu ada keluarga juga dan juga ajudan pribadi juga. Itu dibawa hari ini dan langsung diserahkan,” jelasnya.

    Dalam hal ini, Yakup menegaskan bahwa pihaknya kini menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik untuk mengambil langkah-langkah hukum yang sesuai.

    “Nah, ini sekarang kami juga menyerahkannya kepada pihak penyelidik untuk melakukan apa yang harus dilakukan sesuai dengan hukum acara, sehingga nanti setelah selesai, infonya kami akan diberitahukan dan nanti kita biarkan penyelidikan berjalan sebagaimana mestinya,” tambahnya.

    Ketika ditanya apakah Presiden Jokowi sendiri memperbolehkan untuk menampilkan ijazah tersebut kepada publik, Hasibuan menegaskan bahwa sejak awal pihaknya sudah menyampaikan bahwa menunjukkan ijazah tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.

    “Jadi dari awal itu, memang kami sudah sampaikan bahwa untuk menunjukkan ini tidak akan menyelesaikan persoalan. Sudah berkali-kali juga dikonfirmasi ini dari pihak UGM, dari pihak kawan-kawan, dan sebagainya. Sehingga pada saat kita memutuskan untuk mengambil langkah hukum, maka biarkanlah proses hukum yang berjalan,” ujar Yakup 

    Dia menambahkan bahwa jika nantinya dalam persidangan ijazah tersebut memang perlu ditampilkan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya. 

    “Apakah nanti di persidangan perlu ditunjukkan, ya itu kalau memang perlu kami dukung,” katanya.

    Terkait dengan masalah ijazah yang juga pernah dibahas di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Hasibuan memberikan klarifikasi bahwa bukan pihaknya yang menangani perkara tersebut, dan mereka menghormati rekan yang menangani kasus tersebut.

    “Nah untuk yang PN Solo, kebetulan bukan kami yang menangani, jadi kami menghormati rekan kami yang menangani perkara tersebut. Jadi mungkin pertanyaan itu bisa ditanyakan langsung ke penasehat yang menangani,” pungkas Yakup.

  • Rekam Jejak 5 Jenderal Purn TNI yang Menandatangani Surat Usulan Gibran Diganti, Ada Eks Panglima – Halaman all

    Rekam Jejak 5 Jenderal Purn TNI yang Menandatangani Surat Usulan Gibran Diganti, Ada Eks Panglima – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 5 jenderal purnawirawan TNI membubuhi tanda tangan pernyataan sikap Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang salah satu usulannya adalah mendesak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diganti.

    Kelima jenderal purnawirawan TNI tersebut adalah Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, dan Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

    Total, pernyataan sikap tersebut juga ditandatangani oleh 103 Jenderal, 73 Laksamana, 65 Marsekal, dan 91 Kolonel purnawirawan TNI.

    Namun, dalam dokumen surat yang beredar di media sosial, hanya ada 5 nama jenderal purnawirawan yang tanda tangannya terlihat di dalam surat tersebut.

    Dalam dokumen itu, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno merupakan selaku pihak “mengetahui”.

    Terdapat 8 poin usulan dalam surat dokumen tersebut, di antaranya yakni mendukung program kerja Kabinet Merah Putih yang dikenal sebagai Asta Cita kecuali untuk kelanjutan pembangunan IKN, hingga mendesak mengembalikan Polri pada fungsi Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di bawah Kemendagri.

    Sementara itu, usulan yang paling menggemparkan yakni mengusulkan pergantian Wapres Gibran kepada MPR karena keputusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu dinilai telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

    Lantas, seperti apakah sosok, profil, dan rekam jejak kelima jenderal purnawirawan TNI yang menandatangani pernyataan sikap mendesak Gibran diganti ini? Berikut informasi lengkapnya.

    Rekam jejak 5 jenderal purnawirawan TNI penandatangan surat usulan Gibran diganti
    1. Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi

    Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi adalah tokoh militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Panglima TNI.

    Dalam kariernya, ia pernah menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KASAD, dan Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana.

    Dikutip dari Wikipedia, Fachrul Razi juga pernah menduduki posisi jabatan sebagai Gubernur Akademi Militer (1996–1997), Asisten Operasi KASUM ABRI (1997–1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998–1999), dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan (1999).

    Puncak kariernya sebagai perwira tinggi (Pati) TNI berhasil dicapainya saat mengisi kursi jabatan sebagai Wakil Panglima TNI pada 1999 hingga 2000.

    Pascapurnatugas, Fachrul Razi sempat berkarier sebagai Komisaris Utama di berbagai perusahaan, di antaranya PT Central Proteina Prima Tbk dan PT Antam Tbk.

    Fachrul Razi juga sempat terjun ke dalam dunia politik dengan bergabung bersama Partai Hanura.

    Selain itu, Fachrul juga sempat menjadi Menteri Agama dalam kepemimpinan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

    Tyasno Sudarto juga merupakan tokoh militer Indonesia yang memiliki rekam jejak karier yang cemerlang saat masih aktif sebagai Pati TNI.

    Dalam kariernya, ia pernah menduduki posisi jabatan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) periode 1999 hingga 2000.

    Selain itu, Tyasno juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai Pangdam IV/Diponegoro.

    Tak sampai di situ, Tyasno Sudarto juga pernah mengemban jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

    3. Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto

    Slamet Soebijanto adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) pada tahun 2005 hingga 2007.

    Ia merupakan jenderal bintang empat yang berasa dari institusi TNI AL.

    Slamet menjadi KSAL pada era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Alumnus Akabri 1973 tersebut juga pernah menjabat beberapa posisi strategis di TNI AL.

    Slamet tercatat pernah menduduki posisi jabatan sebagai Wagub Lemhannas pada 2003 hingga 2005.

    Jauh sebelum itu, ia juga sempat menjabat sebagai Asrenum Panglima TNI hingga Pangarmatim.

    Hanafie Asnan pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU).

    Ia tercatat aktif menjabat sebagai KSAU pada tahun 1998 hingga 2002.

    Jenderal bintang 4 ini merupakan lulusan Akabri tahun 1969.

    Try Sutrisno adalah tokoh militer di Indonesia.

    Ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRI pada tahun 1988 hingga 1993.

    Kariernya di TNI pun terbilang cemerlang.

    Jenderal bintang 4 ini juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai KSAD pada 1986 hingga 1988.

    Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam V/Jaya hingga Pangdam IV/Sriwijaya.

    Dalam awal-awal kariernya, Try Sutrisno juga sempat menjadi ajudan pribadi Presiden Soeharto.

    Setelah pensiun dari TNI, Try Sutrisno dipercaya menjadi Wakil Presiden ke-6 RI pada era Orde Baru.

    Kala itu ia mendampingi Presiden Soeharto untuk periode 1993-1998.

    (Tribunnews.com/Rakli)

  • Saat Prabowo Jemput Aspri ke Bengkulu Sebelum Terbang ke Malaysia

    Saat Prabowo Jemput Aspri ke Bengkulu Sebelum Terbang ke Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dikabarkan menjemput asisten pribadinya, Agus Surahman ke Bengkulu. Kabar tersebut diungkapkan langsung oleh Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.

    Sekadar informasi, Prabowo awalnya akan menuju ke Malaysia. Namun salah satu asistennya, Agus Surahman, masih berada di Bengkulu. Alhasil, Prabowo transit ke Bengkulu untuk menjemput asisten pribadinya. 

    “Ini sebenarnya kunjungan yang bersifat diam-diam, tetapi karena yang datang adalah presiden, tentu tidak mungkin tidak disambut. Kita bersyukur, ada pemuda asal Bengkulu yang dipercaya dan dicintai oleh presiden,” kata Helmi dilansir dari Antara, Senin (7/4/2025).

    Helmi Hasan sendiri turut menyambut kedatangan Presiden Prabowo menjelaskan bahwa kunjungan ini bersifat pribadi. Presiden Prabowo datang ke Bengkulu untuk menjemput asistennya yang sempat tertinggal pesawat dan tidak bisa ikut rombongan ke Malaysia.

    Pesawat Kepresidenan RI-1 yang membawa Presiden Prabowo Subianto pun mendarat di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, pada Minggu (6/4), menjemput Agung Surahman yang merupakan putra daerah Bengkulu.

    “Agung sempat pulang ke Bengkulu untuk bertemu keluarganya dan karena tiket dari Jakarta ke Malaysia penuh, presiden akhirnya langsung datang menjemputnya,” kata Helmi.

    Agung Surahman, kata Helmi, dikenal sebagai asisten atau ajudan pribadi Prabowo Subianto. Dia telah lama mendampingi Prabowo, bahkan sejak sebelum menjabat sebagai Presiden RI.

    Helmi berharap kepercayaan yang diberikan kepada putra Bengkulu tersebut dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Bengkulu kepada pemerintah pusat.

    “Tadi sebenarnya presiden ingin turun (dari pesawat), tetapi karena keterbatasan waktu dan kondisi, belum sempat. Namun, pesan-pesan kami akan disampaikan melalui Agung, seperti percepatan pembangunan jalan tol, revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai, dan pengadaan garbarata di Bandara Fatmawati,” ucapnya.

    Helmi mendoakan Presiden Prabowo senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam memimpin bangsa Indonesia. “Presiden merasa nyaman bersama putra Bengkulu. Kita doakan beliau selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT dan terus membawa bangsa ini ke arah kemajuan,” ujarnya.

    Kedatangan Presiden Prabowo itu pun juga membuat masyarakat Bengkulu yang berada di sekitar bandara antusias dan ingin menyaksikan langsung sosok orang nomor satu di Indonesia tersebut.