Jelang Debat Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Strategi Tak Bisa Saya Kemukakan di Sini
Tim Redaksi
KARAWANG, KOMPAS.com –
Calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 3,
Ilham Habibie
, masih terus mematangkan mempersiapkan debat pertama Pilkada Jabar yang rencananya akan digelar pada 11 November 2024.
Menurut Ilham, tema debat pertama menjadi bagian dari visi-misi dan program kerja dia dan pasangannya
Ahmad Syaikhu
.
Adapun tema yang diangkat pada debat perdana Pilkada Jabar yaitu Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Digital.
“Dalam proses. Strategi enggak bisa saya kemukakan di sini, tapi yang jelas sedang dalam proses, sedang kita persiapkan,” ujar Ilham saat mengunjungi wilayah Majalaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024).
“Tapi mungkin perlu kita tajamkan lebih lanjut lagi,” ujar Ilham.
Ilham mengatakan tidak ada mentor khusus untuk persiapan debat, tapi ada sejumlah narasumber yang telah disiapkan.
Namun, Ilham tak menjelaskan lebih detail soal narasumber tersebut.
Sementara, untuk
public speaking
, Ilham mengaku tak menyiapkan teknik khusus. Dia yakin mampu menjelaskan visi misi dan programnya dengan baik saat debat berlangsung.
”
Public speaking
, saya kira saya punya kemampuan itu. Tidak ada (teknik khusus),” kata Ilham.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah menetapkan lokasi dan tema untuk debat pertama
Pilkada Jabar 2024
.
Debat tersebut dijadwalkan berlangsung 11 November 2024 di Graha Sanusi Universitas Padjajaran (Unpad), Jalan Dipatiukur Kota Bandung.
Pilkada Jabar diikuti empat pasangan, yaitu pasangan nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan
Dedi Mulyadi
-Erwan Setiawan, paslon nomor urut 4.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Ahmad Syaikhu
-

Menkominfo Ungkap Beda Pembangunan SBY dan Jokowi
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan perbedaan antara Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden ketujuh RI Joko Widodo dalam hal pembangunan.
“Pak Presiden SBY membangun, Pak Presiden Joko Widodo, dalam kabinetnya, melakukan akselerasi pembangunan untuk memberikan kontinuitas dan keberlangsungan pembangunan nasional kita,” ujar dia, dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (20/9).
Menurutnya, “setiap pemerintahan memiliki tantangan dan peluangnya masing-masing.”
Plate, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini, mengatakan dalam 10 tahun pemerintahannya (2004-2009, 2009-2014) SBY “telah berhasil membangun 189,2 kilometer dalam tol, proyek pembangunan 24 bandara, 14 bendungan, dan pembangunan infrastruktur infrastruktur fisik lainnya”.
Sementara, lanjut dia, Pemerintahan Jokowi sudah membangun setidaknya 1.540 km jalan tol, 29 bandara, dan sembilan konstruksi dan 12 bendungan yang ditargetkan selesai 2023.
Selain itu, kata Plate, ada pembangunan 27 Bendungan yang targetkan selesai di 2024, “terlepas dari pandemi Covid-19 dan perubahan geopolitik strategis di wilayah Ukraina.
Tak ketinggalan, Menkominfo mengungkapkan hingga saat ini sepanjang 227.000 KM Jalan Desa telah dibangun yang didukung dengan 1,3 juta meter jembatan di seluruh Indonesia.
Ia juga menyinggung pembangunan tambak perahu, posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), fasilitas mandi cuci kakus (MCK), hingga drainase.
“Pembangunan infrastruktur yang telah dirintis pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, pembangunan infrastruktur dilakukan secara akseleratif dengan tetap menjaga keseimbangan antara belanja perlindungan sosial bagi masyarakat rentan melalui berbagai program dan insentif di dalam APBN,” ucap Plate.
Masalah beda pembangunan antara kedua rezim memanas usai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan 70 persen sampai 80 persen proyek infrastruktur yang diresmikan Jokowi dimulai sejak era SBY, yang merupakan ayahnya.
“Kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih, kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu,” ungkap AHY di Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Kamis (16/9).
Setelah itu, perang wacana antara kedua kubu memanas.
Partai NasDem sendiri tengah diisukan dekat dengan Demokrat menyusul foto bareng antara AHY, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum NasDem Surya Paloh, serta Wakil Presiden RI kesepuluh Jusuf Kalla yang diunggah Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief di Twitter, Minggu (18/9).
(can/arh)
[Gambas:Video CNN]
/data/photo/2024/11/01/6724b552bc282.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2024/10/02/66fd55a92813f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
