Tag: Ahmad Solichin Lutfiyanto

  • FHCI Connect Expert Series 5 dorong penguatan keterlibatan pegawai

    FHCI Connect Expert Series 5 dorong penguatan keterlibatan pegawai

    Jakarta (ANTARA) – Forum Human Capital Indonesia (FHCI) mendorong penguatan keterlibatan pegawai dalam FHCI Connect Expert Series 5 bertema “From Engagement to Impact: Building Stronger Organizations through People Power” di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).

    “Employer branding itu terlihat di permukaan, tapi fondasinya ada pada employee value proposition, budaya kerja, dan pengalaman pegawai. Kalau bagian bawahnya tidak kuat, citra yang muncul juga rapuh,” kata Direktur Human Capital & Compliance PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Ahmad Solichin Lutfiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Ia menegaskan citra perusahaan tidak berdiri sendiri, tetapi bertumpu pada pengelolaan internal yang konsisten.

    Ahmad juga menjelaskan sekitar 70-80 persen dari lebih 120 ribu pekerja BRI berasal dari generasi milenial dan Z.

    Kondisi ini menuntut pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya manusia.

    “Kita tidak bisa mengharapkan pola pikir mereka sama seperti generasi sebelumnya. Mereka melihat purpose perusahaan, budaya kerja, dan kualitas pengalaman. Gaji penting, tapi bukan satu-satunya faktor,” ujarnya.

    Ahmad menambahkan citra perusahaan tetap krusial meski pasar tenaga kerja berada dalam kondisi kelebihan pasokan tenaga kerja.

    “Kalau perusahaan ingin menarik top talent, reputasi sebagai tempat kerja yang kredibel tetap harus dibangun. Ini soal daya saing jangka panjang,” katanya.

    Sementara itu, Chief People Officer PT Global Tiket Network (Tiket.com) Dudi Arisandi menekankan pentingnya tindak lanjut hasil survei keterlibatan pegawai agar berdampak nyata.

    “Survei hanyalah alat. Yang membedakan organisasi hebat dan biasa adalah action. Masukan pegawai harus direspons cepat dan diterjemahkan menjadi perbaikan yang konkrit,” kata Dudi.

    Ia menyebut masih banyak pegawai yang ragu hasil survei benar-benar ditindaklanjuti oleh perusahaan.

    “Kalau tidak ada follow up, survei hanya jadi formalitas dan bisa merusak kepercayaan,” ujarnya.

    Diskusi dipandu Direktur SDM dan Kelembagaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Atih Nurhayati dan diikuti jajaran direksi serta manajer human capital BUMN secara luring dan daring.

    FHCI berharap forum ini memperkuat kolaborasi lintas BUMN dalam membangun budaya kerja yang adaptif dan berorientasi pada pengembangan manusia.

    Pewarta: Ida Nurcahyani/Farika Khotimah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Konsisten Terapkan GCG Terbaik, BRI Raih Apresiasi dari IICD Award 2025

    Konsisten Terapkan GCG Terbaik, BRI Raih Apresiasi dari IICD Award 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mendapatkan apresiasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Pada ajang The 16th IICD Corporate Governance Conference and Award 2025 di Ballroom Hotel Pullman Thamrin, Jakarta (15/9/2025), BRI tercatat sebagai salah satu perusahaan dalam daftar Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Besar (BigCap PLCs).

    Apresiasi ini diberikan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) kepada perusahaan-perusahaan publik yang dinilai memiliki kapabilitas unggul serta konsisten dalam mengimplementasikan praktik GCG yang sehat, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan. Penilaian dilakukan secara independen terhadap 200 emiten publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metodologi ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2023.

    Direktur Human Capital & Compliance BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi dorongan positif bagi Perseroan. “Masuknya BRI dalam daftar Top 50 Emiten BigCap mencerminkan upaya berkesinambungan kami dalam mewujudkan bisnis yang berintegritas melalui tata kelola yang sehat. Kami meyakini bahwa penerapan GCG bukan hanya kewajiban, tetapi juga fondasi untuk mendukung pertumbuhan usaha yang unggul dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Apresiasi ini memperlihatkan bahwa BRI terus berkomitmen untuk menjaga standar tata kelola perusahaan dengan prinsip Governance, Risk, and Compliance (GRC). Hal ini mendukung langkah BRI dalam membangun bisnis yang berkelanjutan sekaligus menjaga kepercayaan publik.

  • BRI Tegaskan Integritas Lewat Penghargaan IICD Corporate Governance Award 2025 – Page 3

    BRI Tegaskan Integritas Lewat Penghargaan IICD Corporate Governance Award 2025 – Page 3

    Direktur Human Capital & Compliance BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi positif bagi perusahaan. “Masuknya BRI dalam daftar Top 50 Emiten BigCap mencerminkan upaya berkesinambungan kami dalam mewujudkan bisnis yang berintegritas melalui tata kelola yang sehat. Kami meyakini bahwa penerapan GCG bukan hanya kewajiban, tetapi juga fondasi untuk mendukung pertumbuhan usaha yang unggul dan berkelanjutan,” ujarnya.

    BRI terus berkomitmen menjaga standar tata kelola dengan prinsip Governance, Risk, and Compliance (GRC) sebagai bagian dari strategi untuk membangun bisnis berkelanjutan dan menjaga kepercayaan publik.

    “Kami akan terus menjaga konsistensi dalam mengedepankan tata kelola yang transparan dan akuntabel. BRI percaya bahwa keberhasilan jangka panjang tidak hanya ditentukan oleh kinerja finansial, tetapi juga oleh komitmen untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berorientasi pada keberlanjutan,” tambah Solichin.

  • Dorong Semangat Nasionalisme, 15 Tahun Berturut Turut BRI Berikan Apresiasi Anggota Paskibraka dan Tenaga Pendukung Paskibraka Nasional

    Dorong Semangat Nasionalisme, 15 Tahun Berturut Turut BRI Berikan Apresiasi Anggota Paskibraka dan Tenaga Pendukung Paskibraka Nasional

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — BRI terus menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam mengapresiasi putra-putri terbaik bangsa berprestasi yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) serta seluruh tenaga pendukung Paskibraka, yang berada di balik suksesnya pelaksanaan upacara kenegaraan yang berlangsung pada 17 Agustus 2025 lalu.

    Melalui BRI Peduli selaku payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), BRI secara konsisten selama 15 tahun berturut-turut telah menyalurkan dana apresiasi kepada Paskibraka dan Tenaga Pendukung Paskibraka tingkat nasional.

    BRI Peduli memberikan apresiasi berupa dana pendidikan kepada 76 Paskibraka Nasional dan 70 Tenaga Pendukung yang telah menyelesaikan tugasnya pada Upacara Bendera 17 Agustus 2025 di Istana Negara, Jakarta. Pemberian apresiasi dilakukan pada Rabu (20/08/2025) di BRILian Center Jakarta dengan mengambil tema “Semangat Bangsa dari Paskibraka”.

    Direktur Human Capital & Compliance BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa BRI selalu memberikan dukungan yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    “Apresiasi ini merupakan dukungan nyata terhadap dedikasi, kedisiplinan, dan semangat juang Paskibraka dan Tenaga Pendukung Paskibraka dalam menjalankan tugas mulia sebagai simbol persatuan Indonesia,” ujarnya.

    Selain anggota Paskibraka, BRI juga memberikan apresiasi kepada 70 Tenaga Pendukung yang telah mendampingi anggota paskibraka yang bertugas. Dalam pelaksanaanya, para tenaga pendukung telah memberikan kontribusinya dalam membantu memberikan pendampingan bagi anggota Paskibraka sehingga dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

  • Saham Bank Mandiri dan BRI Langsung Naik Usai Pergantian Direksi, Bakal ke Harga Awal? – Halaman all

    Saham Bank Mandiri dan BRI Langsung Naik Usai Pergantian Direksi, Bakal ke Harga Awal? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami kenaikan usai direksi di dua bank BUMN tersebut dilakukan pergantian.

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri diputuskan Darmawan Junaidi kembali menjadi direktur Uutama, tetapi posisi wakil direktur utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.

    Sementara RUPS Bank BRI, disepakati Hery Gunardi menjadi direktur utama menggantikan Sunarso yang sudah menjabat sejak September 2019.

    Selain itu, terdapat juga pengalihan penugasan Agus Noorsanto yang semula menjabat sebagai direktur bisnis wholesale dan kelembagaan menjadi wakil direktur utama. 

    Kemudian, Ahmad Solichin Lutfiyanto yang semula menjabat sebagai direktur kepatuhan, menjadi direktur human capital and compliance.

    Pergerakan saham

    Jika melihat pergerakan dua saham bank pelat merah tersebut usai adanya perombakan direksi, terjadi kenaikan.

    Saham Bank Mandiri atau BMRI pada penutupan perdagangan Selasa (25/3/2025), menguat 280 poin atau 6,28 persen ke level Rp4.740 per saham.

    Sepanjang perdagangan, saham BMRI tidak pernah menyentuh zona merah alias menguat terus.

    Tercatat, saham BMRI kemarin bergerak pada rentang Rp4.500 hingga Rp4.810 per saham.

    Pergerakan di zona hijau juga terjadi pada saham Bank BRI atau BBRI.

    Kemarin, saham BBRI berakhir melonjak 5,26 persen atau 190 poin ke posisi Rp3.800 per saham.

    Adapun pergerakan saham BBRI di kisaran Rp Rp3.660 hingga Rp3.840 per saham.

    Lantas apakah kenaikan ini hanya bersifat sementara atau akan berlanjut?

    Diketahui, saham BBRI pada awal tahun ini berada di level Rp4.100-an per saham dan pernah menyentuh posisi Rp3.610 per saham.

    Sedangkan, saham BMRI di awal 2025 berada di posisi Rp5.800 dan terendah ke level Rp4.410 per saham.

  • Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Bersiap Lakukan Buyback Rp3 triliun

    Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Bersiap Lakukan Buyback Rp3 triliun


    PIKIRAN RAKYAT –
    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.

    Penggunaan Laba Bersih Perseroan (Penetapan Dividen Tunai)

    Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun. ​

    Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

    “Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang”, jelas Hendy.

    Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback)

    Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

    Perubahan Pengurus Perseroan

    Pada RUPST BRI 2025 ini juga menetapkan perubahan pengurus perseroan, diantaranya memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:

    Sunarso sebagai Direktur Utama Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro  Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko   Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen Agus Riswanto sebagai Komisaris     Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST tersebut juga mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:

    No.

    Semula

    Menjadi

    1

    Direktur Kepatuhan

    Direktur Human Capital & Compliance

    2

    Direktur Human Capital

    3

    Direktur Bisnis Konsumer

    Direktur Consumer Banking

    4

    Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan

    Direktur Corporate Banking

    5

    Direktur Bisnis Mikro

    Direktur Micro

    6

    Direktur Keuangan

    Direktur Finance & Strategy

    7

    Direktur Digital dan Teknologi Informasi

    Direktur Information Technology

    8

    Direktur Commercial, Small, and Medium Business

    Direktur Commercial Banking

    9

    Direktur Retail Funding and Distribution

    Direktur Network dan Retail Funding

    10

    Direktur Treasury dan International Banking

    11

    Direktur Operations

    Kemudian, RPUST BRI 2025 mengangkat nama-nama sebagai berikut:

    Hery Gunardi sebagai Direktur Utama Hakim Putratama sebagai Direktur Operations Riko Tasmaya  sebagai Direktur Corporate Banking Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris Edi Susianto sebagai Komisaris Independen Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST juga mengalihkan penugasan nama nama berikut sebagai anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

    No.

    Nama

    Semula

    Menjadi

    1

    Agus Noorsanto

    Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan    

    Wakil Direktur Utama

    2

    Ahmad Solichin Lutfiyanto

    Direktur Kepatuhan  

    Direktur Human Capital & Compliance

    Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI menjadi sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    1

    Komisaris Utama

    Kartika Wirjoatmodjo

    2

    Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen

    Parman Nataatmadja*

    3

    Komisaris

    Awan Nurmawan Nuh

    4

    Komisaris

    Helvi Yuni Moraza*

    5

    Komisaris Independen

    Edi Susianto*

    6

    Komisaris Independen

    Lukmanul Khakim*

    *Anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Anggota Direksi

    1

    Direktur Utama

    Hery Gunardi*

    2

    Wakil Direktur Utama

    Agus Noorsanto*

    3

    Direktur Human Capital & Compliance

    Ahmad Solichin Lutfiyanto

    4

    Direktur Operations

    Hakim Putratama*

    5

    Direktur Corporate Banking

    Riko Tasmaya*

    6

    Direktur Network dan Retail Funding

    Aquarius Rudianto*

    7

    Direktur Treasury dan International Banking

    Farida Thamrin*

    8

    Direktur Micro

    Akhmad Purwakajaya*

    9

    Direktur Commercial Banking

    Alexander Dippo Paris Y S*

    10

    Direktur Consumer Banking

    Nancy Adistyasari*

    11

    Direktur Finance & Strategy

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari

    12

    Direktur Manajemen Risiko

    Mucharom*

    13

    Direktur Information Technology

    Saladin Dharma Nugraha Effendi*

    *Anggota Direksi yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Mata Acara RUPST BRI 2025

    Secara keseluruhan RUPST BRI 2025 kali ini membahas dan memutuskan 10 mata acara yang diantaranya adalah sebagai berikut:​

    Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2024, sekaligus Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2024. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2024. Penetapan gaji/Honorarium berikut Fasilitas dan Tunjangan Tahun Buku 2025, serta Tantiem/Insentif Kinerja/Insentif Khusus atas Kinerja Tahun Buku 2024 dan/atau Insentif Jangka Panjang Periode Tahun 2025-2027, untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2025 serta Laporan Keuangan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk Tahun 2025. Persetujuan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024 Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) BRI. Penetapan Plafon (Limit) Hapus Tagih atas Piutang Pokok Macet yang Telah Dihapusbuku Persetujuan atas Rencana Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perseroan (Buyback) dan Pengalihan Saham Hasil Buyback yang Disimpan Sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock) Perseroan. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

    Hasil lengkap putusan dari RUPST BRI Tahun 2025 dapat diakses pada website BRI melalui situs www.bri.co.id

    “Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya”, pungkas Hendy.​ ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BRI Gelar RUPST 2025, Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Bersiap Buyback Rp3 Triliun – Halaman all

    BRI Gelar RUPST 2025, Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Bersiap Buyback Rp3 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. 

    Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. 

    Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. Tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.

    Penggunaan Laba Bersih Perseroan (Penetapan Dividen Tunai)

    Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. 

    Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun.

    Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

    “Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19 persen dalam jangka panjang,” jelas Hendy.

    Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback)

    Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

    Perubahan Pengurus Perseroan

    Pada RUPST BRI 2025 ini juga menetapkan perubahan pengurus perseroan, diantaranya memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:

    Sunarso sebagai Direktur Utama

    Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama

    Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer

    Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro

    Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business

    Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi

    Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital

    Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko  

    Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan

    Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama

    Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

    Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen

    Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen

    Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen

    Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen

    Agus Riswanto sebagai Komisaris  

    Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris

    Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST tersebut juga mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:

    Kemudian, RPUST BRI 2025 mengangkat nama-nama sebagai berikut:

    Hery Gunardi sebagai Direktur Utama

    Hakim Putratama sebagai Direktur Operations

    Riko Tasmaya  sebagai Direktur Corporate Banking

    Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding

    Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking

    Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro

    Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking

    Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy

    Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko

    Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology

    Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama

    Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

    Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris

    Edi Susianto sebagai Komisaris Independen

    Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST juga mengalihkan penugasan nama nama berikut sebagai anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

    Agus Noorsanto; semula Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan, menjadi Wakil Direktur Utama

    Ahmad Solichin Lutfiyanti; semula Direktur Kepatuhan, menjadi Direktur Human Capital & Compliance

    Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI menjadi sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama: Kartika Wirjoatmodjo

    Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen: Parman Nataatmadja*

    Komisaris: Awan Nurmawan Nuh

    Komisaris: Helvi Yuni Moraza*

    Komisaris Independen: Edi Susianto*

    Komisaris Independen: Lukmanul Khakim*

    *Anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Anggota Direksi

    Direktur Utama: Hery Gunardi*

    Wakil Direktur Utama: Agus Noorsanto*

    Direktur Human Capital & Compliance: Ahmad Solichin Lutfiyanto

    Direktur Operations: Hakim Putratama*

    Direktur Corporate Banking: Riko Tasmaya*

    Direktur Network dan Retail Funding: Aquarius Rudianto*

    Direktur Treasury dan International Banking: Farida Thamrin*

    Direktur Micro: Akhmad Purwakajaya*

    Direktur Commercial Banking: Alexander Dippo Paris Y S*

    Direktur Consumer Banking: Nancy Adistyasari*

    Direktur Finance & Strategy: Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari

    Direktur Manajemen Risiko: Mucharom*

    Direktur Information Technology: Saladin Dharma Nugraha Effendi*

    *Anggota Direksi yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Mata Acara RUPST BRI 2025

    Secara keseluruhan RUPST BRI 2025 kali ini membahas dan memutuskan 10 mata acara yang diantaranya adalah sebagai berikut:

    Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2024, sekaligus Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2024.

    Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2024.

    Penetapan gaji/Honorarium berikut Fasilitas dan Tunjangan Tahun Buku 2025, serta Tantiem/Insentif Kinerja/Insentif Khusus atas Kinerja Tahun Buku 2024 dan/atau Insentif Jangka Panjang Periode Tahun 2025-2027, untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

    Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2025 serta Laporan Keuangan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk Tahun 2025.

    Persetujuan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024

    Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) BRI.

    Penetapan Plafon (Limit) Hapus Tagih atas Piutang Pokok Macet yang Telah Dihapusbuku

    Persetujuan atas Rencana Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perseroan (Buyback) dan Pengalihan Saham Hasil Buyback yang Disimpan Sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock) Perseroan.

    Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

    Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

    Hasil lengkap putusan dari RUPST BRI Tahun 2025 dapat diakses pada website BRI melalui situs www.bri.co.id.

    “Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Hendy.

  • Bocoran Dividen hingga Nama-Nama Calon Kuat Pergantian Direksi

    Bocoran Dividen hingga Nama-Nama Calon Kuat Pergantian Direksi

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025 pukul 14.00 WIB. Dua agenda utama yang mencuri perhatian publik adalah pembagian dividen besar serta kemungkinan perubahan susunan direksi.

    Dividen Jumbo, BRI Siap Tebar Rp51,54 Triliun

    Salah satu keputusan penting dalam RUPST ini adalah penetapan pembagian laba bersih tahun buku 2024. BRI mencatatkan laba tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp60,15 triliun.

    Manajemen BRI mengusulkan pembagian dividen dengan rasio payout mencapai 85% dari laba bersih. Ini berarti pemegang saham akan menikmati dividen sebesar Rp51,54 triliun.

    Menariknya, BRI juga sudah lebih dulu membagikan dividen interim pada 15 Januari 2025 sebesar Rp135 per saham, dengan total Rp20,33 triliun. Dengan demikian, sisa dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp31,21 triliun, membuat BRI tetap menjadi salah satu emiten dengan pembagian dividen terbesar di Indonesia.

    Sejarah Dividen BRI dalam Lima Tahun Terakhir

    Melihat rekam jejak pembagian dividen BRI, konsistensinya dalam membagikan laba patut diacungi jempol. Berikut ringkasan dividen BRI selama lima tahun terakhir:

    2019: Rp20,62 triliun (60% payout ratio) 2020: Rp12,12 triliun (65% payout ratio) 2021: Rp26,40 triliun (85% payout ratio) 2022: Rp43,49 triliun (85% payout ratio) 2023: Rp48,10 triliun (80,04% payout ratio)

    Tren dividen jumbo ini menunjukkan komitmen BRI dalam menjaga imbal hasil menarik bagi para pemegang saham.

    Perombakan Direksi, Siapa Pengganti Sunarso?

    Selain dividen, isu pergantian direksi juga menjadi sorotan utama. Direktur Utama BRI saat ini, Sunarso, telah memasuki akhir masa jabatannya setelah lima tahun memimpin. Nama-nama calon kuat penggantinya mulai bermunculan, di antaranya:

    Hery Gunardi
    Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Catur Budi Harto
    Wakil Direktur Utama BRI sejak 2019, dikenal sebagai bankir karir yang pernah menjabat di BNI dan BTN. Alexandra Askandar
    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, dikabarkan juga menjadi kandidat, meski santer disebut akan menempati posisi strategis di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Nama Hery dan Catur disebut-sebut sebagai kandidat paling kuat untuk menduduki kursi Dirut BRI. Sementara itu, Alexandra kemungkinan besar akan mengisi jabatan Wakil Ketua Dewan Komisioner atau Ketua Dewan Komisioner LPS, seiring berakhirnya masa jabatan Lana Soelistyaningsih.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa posisi direksi lain juga berpotensi mengalami perombakan, mengingat sejumlah direksi sudah menjabat lebih dari satu periode, seperti Supari, Agus Sudiarto, Noorsanto, Ahmad Solichin Lutfiyanto, dan Handayani.

    Agenda Lain: Green Bond dan Recovery Plan

    RUPST BRI 2025 juga membahas agenda lain yang tak kalah penting, di antaranya:

    Laporan realisasi penggunaan dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III tahun 2024 dengan total Rp2,49 triliun. Persetujuan pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) untuk menjaga ketahanan dan keberlanjutan operasional BRI di tengah tantangan ekonomi.

    RUPST BRI 2025 menegaskan posisi bank pelat merah ini sebagai salah satu emiten unggulan di pasar modal Indonesia. Dividen besar Rp51,54 triliun jadi kabar baik bagi investor, sementara pergantian direksi berpotensi membawa dinamika baru bagi arah strategi bisnis BRI ke depan.

    Dengan performa keuangan yang solid dan komitmen menjaga shareholder value, BRI tampaknya masih akan menjadi primadona di portofolio para investor dalam waktu lama. Kita tunggu saja, siapa yang akhirnya akan menduduki kursi panas Direktur Utama BRI!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, dunia perbankan tanah air dihebohkan dengan kabar perombakan besar-besaran di jajaran direksi dan komisaris bank-bank pelat merah.

    Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda utama merombak susunan kepengurusan.

    BRI: Siap Berganti Nahkoda

    BRI menjadi bank pertama yang memulai RUPST pada Senin, 24 Maret 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 11 Maret. Penundaan tersebut terjadi karena peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang kini menjadi pemegang saham mayoritas BUMN dengan kepemilikan 99%, sementara Kementerian BUMN masih memegang 1% saham Merah Putih.

    Pada RUPST kali ini, pergantian direksi menjadi agenda utama. Sunarso, yang menjabat Direktur Utama sejak 2019, dikabarkan akan digantikan. Beberapa nama santer disebut sebagai calon penggantinya, termasuk Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI yang telah berkarier lama di bank tersebut dan memiliki pengalaman di BNI serta BTN.

    Selain itu, Hery Gunardi, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), juga muncul sebagai kandidat kuat karena keberhasilannya memimpin BSI pasca-merger.

    Di jajaran direksi lainnya, nama-nama seperti Handayani, Supari, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto, dan Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang telah menjabat lebih dari satu periode, diperkirakan turut mengalami rotasi. Begitu pula dengan sejumlah komisaris, termasuk Kartika Wirjoatmodjo dan Rofikoh Rokhim.

    Bank Mandiri: Stabilitas atau Perubahan?

    Bank Mandiri, yang semula menjadwalkan RUPST pada 12 Maret, memundurkan rapat menjadi 25 Maret 2025. Agenda utama yang diusung adalah persetujuan perombakan direksi dan komisaris.

    Meskipun Darmawan Junaidi disebut-sebut akan melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua, sejumlah nama lain sempat mengemuka, seperti Alexandra Askandar dan Riduan. Namun, kedua nama terakhir ini kabarnya akan diproyeksikan ke posisi lain.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa jabatan strategis di jajaran direksi dan komisaris juga diperkirakan akan mengalami perubahan. Nama-nama seperti Aquaris Rudianto, Toni E. B. Subari, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo masuk dalam daftar yang masa jabatannya akan dievaluasi. Begitu pula dengan komisaris Arif Budimanta dan Loeke Larasati.

    BNI: Perombakan di Tengah Jalan

    BNI juga turut menjadwal ulang RUPST dari 13 Maret ke 26 Maret 2025. Perubahan susunan direksi menjadi sorotan utama, terutama dengan kabar bahwa Royke Tumilaar akan digantikan setelah menyelesaikan satu periode kepemimpinan sejak 2020. Nama Putrama Wahju Setywan, bankir senior yang sempat menjabat Direktur di BNI dan Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia, muncul sebagai kandidat kuat pengganti.

    Selain posisi Direktur Utama, tiga direksi lainnya — Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir — juga dikabarkan akan digantikan seiring berakhirnya masa jabatan mereka. Novita dan David dikenal sebagai “bawaan” Royke dari Bank Mandiri, sedangkan Ronny adalah bankir karir di BNI.

    BTN: Nixon Tetap Bertahan?

    BTN dijadwalkan menggelar RUPST bersamaan dengan BNI pada 26 Maret 2025. Berbeda dengan BRI, Bank Mandiri, dan BNI, pucuk pimpinan BTN diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan.

    Nixon L.P. Napitupulu, yang baru diangkat sebagai Direktur Utama pada 2023, diprediksi akan tetap bertahan. Nixon memiliki rekam jejak panjang di BTN, termasuk menangani kredit bermasalah dan manajemen aset.

    Meski posisi Direktur Utama tampak aman, sejumlah direksi BTN yang telah menjabat lebih dari satu periode, seperti Elisabeth Novie Riswanti, Jasmin, Hirwandi Gafar, Setyo Wibowo, dan Andi Nirwoto, diperkirakan akan dievaluasi.

    Di jajaran komisaris, nama-nama seperti Chandra M. Hamzah, Armand B. Arief, dan Andin Hadiyanto juga masuk dalam radar perubahan.

    Dinamika Besar di Perbankan Pelat Merah

    Perombakan direksi dan komisaris di bank-bank BUMN kali ini bukan sekadar rotasi biasa. Ini merupakan langkah strategis dalam menyesuaikan struktur kepemimpinan dengan kebijakan baru di bawah payung BPI Danantara.

    Dengan komposisi kepemilikan 99% di tangan Danantara dan 1% saham Merah Putih yang dipegang Kementerian BUMN, rotasi ini dinilai krusial dalam membentuk kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap arah pengembangan BUMN ke depan.

    Para pemegang saham dan publik kini menantikan hasil akhir dari RUPST masing-masing bank, yang akan menentukan wajah baru kepemimpinan perbankan pelat merah. Akankah rotasi ini membawa angin segar bagi kinerja bank BUMN? Atau justru memicu gejolak baru di pasar keuangan? Semua mata tertuju pada hasil RUPST yang akan datang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Berdayakan Perempuan, BRI Raih Penghargaan Indonesia Women’s Empowerment Principles Awards 2024

    Berdayakan Perempuan, BRI Raih Penghargaan Indonesia Women’s Empowerment Principles Awards 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil meraih penghargaan UN Women Indonesia Women’s Empowerment Principles Awards (WEPs Awards) 2024 untuk kategori Community Engagement and Partnership. Penghargaan tersebut diperoleh BRI atas upaya perseroan dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Perempuan. Diluncurkan oleh UN Women pada 2020, Penghargaan WEPs mengakui tindakan sektor swasta yang mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja, pasar dan masyarakat. Acara penganugrahan itu dihelat di Hotel Shangri-La Jakarta pada Selasa, (29/10/2024).

    Semua penerima penghargaan ditentukan panel juri ahli yang dibentuk dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, badan PBB, masyarakat sipil, organisasi pendukung bisnis dan akademisi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Arifah Fauzi mengatakan pencapaian kesetaraan gender tidak dapat dilakukan secara parsial, tetapi perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, bisnis, media, dan masyarakat.

    Arifatul menuturkan sektor swasta memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Data terbaru dari Bank Dunia menunjukkan sektor swasta menyumbang lebih dari 90 persen lapangan kerja di Indonesia yang mendorong tenaga kerja nasional.

    Pejabat yang bertanggung jawab untuk perwakilan negara UN Women Indonesia, Dwi Faiz, memuji sektor swasta yang merangkul kesetaraan gender sebagai nilai-nilai yang melampaui profit. Dia mengatakan kesetaraan gender harus menjadi kenyataan hidup.

    “Kami berharap penghargaan ini akan menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk menjadi bagian dari penandatangan Prinsip Pemberdayaan Perempuan karena ini juga merupakan panggilan bagi kita semua untuk melangkah maju dan mengambil tindakan untuk dunia yang setara gender,” ujar Dwi. 

    “Ini disebut kolaborasi Pentahelix dan harus dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan,” kata Arifatul saat menyampaikan sambutan. 

    BRI meraih keberhasilan di kategori Community Engagement and Partnership, perseroan dianggap mampu mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam strategi bisnisnya dengan melibatkan masyarakat maupun kemitraan.

    Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan bahwa BRI terus berupaya berkontribusi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan berkelanjutan, selaras dengan upaya global untuk menjaga lingkungan dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

    “Selama ini kami banyak melakukan inisiasi dan program yang bertujuan untuk mewujudkan keuangan berkelanjutan yang inklusif dan selaras dengan prinsip ESG,” ujarnya.

    Misalnya, program BRInita (BRI Bertani di Kota) yang dilakukan melalui aktivitas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Aktivitas ini mengambil bagian penting dalam mendukung peran wanita melalui berbagai macam program pemberdayaan yang secara nyata mampu mendorong kesejahteraan bersama.

    Program BRINita melibatkan kaum wanita untuk membuat ekosistem urban farming yang berkelanjutan, di daerah kota padat penduduk, agar dapat mengambil peran untuk meningkatkan nilai, di sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebanyak kurang lebih 615 perempuan telah mendapatkan pelatihan komprehensif terkait urban agriculture.

    Selain itu, melalui keberadaan Holding Ultra Mikro menyediakan berbagai layanan diantaranya PNM Mekaar yang menawarkan pembiayaan dengan skema khusus diperuntukkan bagi kelompok Perempuan. Program tersebut telah memberdayakan lebih dari 15,1 juta nasabah perempuan sehingga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals terutama SDG 5 kesetaraan gender dan SDG 3 kehidupan sehat dan sejahtera.