Tag: Ahmad Rizal Ramdhani

  • Bulog Mau Sulap Gudang Beras Nganggur Jadi Kawasan Bisnis

    Bulog Mau Sulap Gudang Beras Nganggur Jadi Kawasan Bisnis

    Jakarta

    Perum Bulog mengubah bekas gudang penyimpanan beras menjadi kawasan bisnis. Salah satu aset yang akan diubah menjadi kawasan bisnis itu adalah bekas Gudang Goro Perum Bulog, Kantor Wilayah DKI Jakarta-Banten, Jakarta Utara.

    Kawasan dengan luas 4 hektare ini dibuka atau disewakan untuk bisnis atau usaha. Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan secara total, aset yang dimiliki Bulog di seluruh daerah mencapai Rp 53 triliun.

    Namun, sebagian aset memang masih belum dimanfaatkan secara baik, seperti kawasan Gudang Goro Perum Bulog itu.

    “Jadi asetnya Bulog itu totalnya 53 triliun,betapa besarnya aset tersebut. Nah, ini sayang kalau aset-aset kita ini tidak diberdayakan.Namun pemberdayaan aset ini semua kembali untuk keuntungan bangsa dan negara,” kata dia dalam peluncuran Kawasan Business District, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025).

    Rizal memastikan pemanfaatan aset ini juga telah sesuai ketentuan pemerintah agar aset negara tidak terbengkalai. Dia pun membuka peluang bagi pelaku usaha untuk membuka bisnisnya di kawasan tersebut.

    “Saya berharap semuanya kita saling bersinergi,bahu-membahu, baik dari pemerintah, TNI, Polri, maupun teman-teman pengusaha untuk menjadikan ruang-ruang yang masih kosong di wilayah Bulog dan sekitarnya ini menjadikan ruang yang lebih menguntungkan sesuai dengan aturan dan ketentuan pemerintah,” jelasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menerangkan dari 4 ha kawasan bekas Gudang Goro Perum Bulog, Kantor Wilayah DKI Jakarta-Banten, seluas 2 ha sudah disewa oleh sejumlah usaha.

    “Tenant dari seluruh ini masih ada sisa 5.000 meter kalau tidak salah yang masih belum tersewa. Di sebelah sana sudah tersewa juga sebentar lagi akan dibangun Padel juga. Belum lagi lahan kita yang di belakang gudang-gudang yang semak-semak itu kita lagi mau dibangun driving range,” tuturnya.

    Pihaknya juga mengubah identitas dari gudang tersebut yang selama ini dikenal sebagai bekas gudang beras zaman Presiden ke 2 RI Soeharto. Perum Bulog kini menamakan kawasan tersebut menjadi Beloft.

    “Beloft ini sendiri punya arti namanya Bulog Lifestyle Opportunity Food and Territory jadi ini singkatannya, menggambarkan bahwa beberapa aktivitas bisnis gaya hidup nanti mungkin kita bisa bikin bagus di sini,” terangnya.

    Saat ini kawasan tersebut sudah ada beberapa bisnis yang dibuka, mulai dari gudang logistik dari Lazada, tempat olahraga seperti Badminton, hingga Gimnastic.

    Tonton juga Video: Polisi Gerebek Gudang Beras Oplosan di Sidoarjo, 1 Pelaku Ditangkap

    (acd/acd)

  • Bos Bulog Minta Ditugaskan Bikin Cadangan Gula Pemerintah, Ada Apa?

    Bos Bulog Minta Ditugaskan Bikin Cadangan Gula Pemerintah, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengusulkan agar pemerintah bersama DPR memberikan mandat resmi kepada BUMN Pangan itu untuk menyelenggarakan cadangan gula pemerintah (CGP). Menurutnya, langkah ini penting untuk menstabilkan harga sekaligus melindungi petani tebu.

    “Mohon kiranya ada usulan kebijakan penyelenggaraan cadangan gula pemerintah (CGP) kepada Bulog. Sehingga nanti konsepnya seperti juga cadangan beras pemerintah (CBP), supaya ini lebih terkontrol dan lebih terkendali harga-harga, termasuk juga menjamin agar petani-petani itu bisa dapat terserap seluruh produk-produk tebunya dan harga jualnya juga nanti tidak fluktuatif,” ujar Rizal dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/9/2025).

    Ia menegaskan, mandat resmi akan membuat Bulog lebih leluasa bertindak di lapangan. “Ini harapan kami. Kami mohon support dari Komisi VI DPR RI, dan Pemerintah dalam hal ini, sehingga kami di lapangan nanti lebih powerful, dalam arti memiliki pegangan tugas yang jelas,” ujarnya.

    Ditemui usai rapat, Rizal menjelaskan, usulan ini nantinya akan disampaikan ke DPR untuk kemudian dibahas lebih lanjut dengan pemerintah.

    “Oh kami kan menyarankan. Menyarankan supaya layaknya seperti beras (ada CBP). Jadi gula pun nanti harganya lebih terkendali. Termasuk juga menjamin supaya para petani-petani tebu itu bisa dengan harga yang diinginkan. Tidak terlalu rendah. Kalau seperti sekarang kan nggak ada yang beli, dia kasihan,” ucap dia.

    Ia menyebut konsep CGP yang digagas Bulog akan memberi solusi seimbang antara petani dan konsumen.

    “Ini kan konsep saya, ini konsepnya Bulog, mudah-mudahan diterima oleh anggota dewan maupun pemerintah dalam ini. Dan itu kan konsep yang terbaik, jadi win-win solution lah. Kita juga memperhatikan para petani, supaya selamat mereka dengan harga yang layak, dan juga menekan harga penjualan. Sehingga harapan para konsumen juga tidak terlalu mahal dengan harga gula tersebut,” jelasnya.

    Rizal menambahkan, penyerapan gula dalam konsep cadangan pemerintah akan dilakukan setiap kali musim giling. “Ya setiap panen,” katanya singkat.

    Namun, saat ditanya soal target serapan seperti halnya cadangan beras, ia menyebut hal itu masih perlu dibahas lebih lanjut ketika Bulog memang telah diberi mandat resmi mengelola CGP.

    “Nah itu nanti kita bicarakan. Ini kan belum, ini baru konsep,” tutur Rizal.

    Mengenai harga eceran tertinggi (HET) gula di tingkat konsumen yang sampai sekarang belum diatur pemerintah, Rizal mengaku baru mulai mengusulkan setelah resmi memimpin Bulog.

    “Ya kan saya baru masuk Bulog. Yang dulu kan kita nggak tahu, saya masih di tentara dulu. Belum ngurusin beras sama gula,” ucapnya.

    Ia menegaskan, tujuan utama konsep ini adalah stabilitas harga sekaligus mendukung swasembada pangan nasional.

    “Ya karena untuk kepentingan nasional, supaya sesuai dengan arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) maupun para pimpinan Anggota Dewan, Indonesia itu supaya swasembada pangan, swasembada termasuk juga gula,” pungkas Rizal.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo rapat 3 jam dengan menteri-menteri bahas pangan hingga migas

    Prabowo rapat 3 jam dengan menteri-menteri bahas pangan hingga migas

    “Ya memang gaya Bapak Presiden seperti itu. Jadi, sebuah program yang kita rencanakan, jadi terus memonitor dan Beliau terus ingin mendapatkan update dan tentunya di dalam pembicaraan itu bilamana ada kendala-kendala dihadapi, Beliau ingin langsung s

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas selama hampir 3 jam di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu malam, bersama beberapa menterinya membahas berbagai program prioritas antara lain soal MBG, pangan, migas, dan perikanan.

    Jajaran menteri yang mengikuti rapat terbatas pada Minggu malam itu, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifili Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Mensesneg Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden, menjelaskan Presiden Prabowo sengaja menggelar rapat terbatas pada Minggu malam karena Presiden terus memonitor dan ingin secepatnya mendapatkan laporan terbaru dari para menterinya.

    “Ya memang gaya Bapak Presiden seperti itu. Jadi, sebuah program yang kita rencanakan, jadi terus memonitor dan Beliau terus ingin mendapatkan update dan tentunya di dalam pembicaraan itu bilamana ada kendala-kendala dihadapi, Beliau ingin langsung selesai,” kata Prasetyo saat ditemui selepas rapat menjelaskan alasan ratas digelar pada Minggu malam.

    Dalam kesempatan yang sama, Pras, sapaan akrab Prasetyo, menjelaskan Menko Pangan Zulkifli Hasan melaporkan soal program cetak sawah, tata kelola Badan Gizi Nasional dan makan bergizi gratis (MBG), kemudian Menteri ESDM Bahlil Lahadalia lanjut melaporkan perkembangan target lifting minyak.

    “Kemudian, akan segera ada groundbreaking, yaitu untuk pabrik metanol maupun pembangunan pabrik etanol, yang selama ini kita masih impor. Jadi, harapan kita dalam waktu 2 tahun ke depan bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap important metanol maupun etanol,” kata Pras.

    Prasetyo melanjutkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melaporkan beberapa program, antara lain revitalisasi 20 hektare tambak di Jawa Barat, kemudian pembangunan kampung nelayan.

    “Progress pembangunan kampung nelayan yang sejak awal sudah direncanakan, dan masuk di dalam skema pembiayaan baik dari APBN maupun skema pembiayaan dari sisi investasi. Jadi, banyak sekali hari ini, hampir tiga jam,” sambung Pras.

    Terkait pembangunan kampung nelayan, Pras melanjutkan dari hasil rapat kemudian diketahui perlunya ada koordinasi dengan kementerian/lembaga lain, misalnya Kementerian ATR/BPN, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.

    Sementara terkait MBG, Pras melanjutkan Presiden pada Sabtu (28/9), beberapa jam setelah Presiden Prabowo tiba di Jakarta, langsung memberikan arahan-arahan yang teknis dan detail mengenai makan bergizi gratis (MBG) sehingga insiden keracunan tidak lagi berulang.

    “Kami melaporkan hasil rapat kami tadi siang dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola, dan di situ terus terang Bapak Presiden dari kemarin memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail, bahkan sangat teknis, misalnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan prosedur, terutama masalah kebersihan yang itu berkaitannya dengan masalah air. Beliau sangat concern karena dari beberapa sampel yang sudah selesai (diperiksa, red.) itu salah satu penyebab utamanya adalah bakteri,” kata Mensesneg Prasetyo Hadi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Titiek Soeharto: Polri beri tindakan nyata dalam swasembada pangan

    Titiek Soeharto: Polri beri tindakan nyata dalam swasembada pangan

    “Inisiatif Kapolri dan jajarannya dalam membantu meningkatkan kedaulatan pangan nasional dan mempercepat swasembada pangan telah terbukti secara nyata karena produksi jagung mengalami peningkatan secara signifikan,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto menilai Polri telah memberikan tindakan nyata dalam mendukung pemerintah memperkuat swasembada pangan.

    Hal tersebut dikatakan Titiek saat menghadiri panen jagung raya di Oku Timur, Sumatera Selatan seperti dikutip siaran pers resmi, Sabtu.

    “Inisiatif Kapolri dan jajarannya dalam membantu meningkatkan kedaulatan pangan nasional dan mempercepat swasembada pangan telah terbukti secara nyata karena produksi jagung mengalami peningkatan secara signifikan,” kata Titiek.

    Titiek menjelaskan produksi jagung dari Januari sampai Agustus 2025 mencapai 11,18 juta ton, di mana 2,7 juta tonnya berasal dari upaya Kapolri dan jajarannya.

    Capaian tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa Polri benar-benar turun ke lapangan mendampingi kelompok tani untuk memberikan jaminan keberhasilan dalam menghasilkan tani.

    Titiek berharap Polri selalu konsisten menggulirkan program-program pangan demi terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat di seluruh wilayah.

    “Apa yang dilakukan oleh Kapolri dan jajarannya telah melebihi dari tugas dan tanggung jawabnya menjaga keamanan dan ketertiban,” jelas Titiek.

    “Segala upaya yang dilakukan telah memberikan kontribusi nyata di sektor strategis yang menyentuh langsung hajat hidup orang banyak yaitu pangan,” tambah dia.

    Diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin panen raya jagung kuartal III 2025 di OKU Timur. Panen raya dihadiri langsung Menko Pangan RI Zulkifli Hasan, hingga Direktur Utama Perum Bulog Letnan Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani.

    “Pada panen jagung kuartal ketiga ini kita akan laksanakan di luas lahan seluas 166.512 hektare, dengan estimasi hasil panen sebanyak 751.442 ton yang akan kita laksanakan sampai dengan akhir bulan September,” ujar Jenderal Listyo dalam acara yang sama.

    listyo melanjutkan, panen raya di Oku Timur dilakukan di lahan seluas 52 hektare yang dikelola Polri.

    Sementara, untuk seluruh Indonesia hari ini dilaksanakan panen seluas 1.288 hektare dengan harapan hasil 7.153 ton jagung.

    “Khususnya hari ini, kita akan memberangkatkan sebanyak 1.765 ton jagung untuk diserap Bulog dan khusus di Provinsi Sumsel sebanyak 614 ton dan 100 ton dari OKU akan kita prioritaskan ke Bulog,” kata Kapolri.

    Secara keseluruhan, Listyo mengklaim Polri sudah mendapat lahan seluas 819.081 hektare, di mana 483.822 hektare telah ditanami jagung.

    Polri juga telah membentuk 46.076 kelompok tani yang beranggotakan 858.924 petani di seluruh Indonesia. Kelompok tani itu dikerahkan untuk mengelola lahan-lahan jagung yang dimiliki Polri.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan instruksikan Bulog buka akses penuh beras murah ke masyarakat

    Mentan instruksikan Bulog buka akses penuh beras murah ke masyarakat

    Surabaya (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginstruksikan Perum Bulog untuk membuka akses penuh ketersediaan beras murah agar masyarakat dapat menikmatinya dengan mudah dan cepat.

    Mentan juga meminta Gerakan Pangan Murah (GPM) dapat dibuka setiap hari sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan langsung oleh rakyat.

    “Kami minta Bulog buka 24 jam, dan jangan dipersulit. Bupati dan wali kota yang ingin mengambil beras jangan dibatasi supaya rakyat bisa merasakan langsung kehadiran negara,” katanya dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di Surabaya, Selasa.

    Amran yang menghadiri kegiatan GPM Serentak di Taman Mudu, Surabaya, bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

    Dalam GPM Serentak di Taman Mudu kali ini disediakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak total 10 ton dengan harga khusus Rp55.000 per kemasan lima kilogram.

    Amran mengatakan untuk GPM Serentak dilaksanakan di 828 titik di Jawa Timur dengan total stok beras SPHP yang disiagakan mencapai sekitar 2.491 ton.

    Sebanyak 828 titik tersebut terdiri dari 222 kantor kecamatan, 378 kantor Polsek, 212 kantor Koramil, dan 16 titik lainnya dengan kuota 3 ton per titik.

    Tak hanya beras SPHP, pemerintah juga menyediakan komoditas lain seperti MinyaKita sebanyak 10.526 liter dan gula pasir sebanyak 3.285 kilogram sehingga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan stok beras yang disiagakan untuk kegiatan GPM Serentak di Jatim sebanyak 2.491 ton itu merupakan jumlah tertinggi di tingkat provinsi seluruh Indonesia.

    Tujuan utama GPM tersebut adalah menstabilkan harga beras di pasaran, menjaga ketersediaan pasokan, serta mendukung pengendalian inflasi daerah, katanya, menjelaskan.

    “Dengan capaian ini, Jawa Timur menunjukkan kontribusi besar terhadap stabilisasi pangan nasional,” ujar Rizal.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dirut Bulog pastikan stok beras 3,9 juta ton aman hingga akhir tahun

    Dirut Bulog pastikan stok beras 3,9 juta ton aman hingga akhir tahun

    Penyerapan gabah dari petani telah mencapai 100 persen dari target 3 juta ton

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan cadangan beras pemerintah (CPB) sebesar 3,9 juta ton tersedia aman hingga akhir tahun demi menjamin stabilitas komoditas pangan tersebut secara nasional.

    “Dengan stok 3,9 (juta ton beras) itu mampu memasok sampai akhir tahun, sampai Desember nanti,” kata Rizal ditemui ANTARA seusai menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan yang digelar Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin.

    Dia menyampaikan stok itu setelah sebagian telah didistribusikan untuk bantuan pangan kepada masyarakat sesuai instruksi pemerintah pusat. Dimana sebelumnya hingga Juli 2025, Bulog mencatat stok CBP mencapai 4,2 juta ton.

    “Yang satu koma juta sekian (stok CBP) kan sudah didistribusikan untuk bantuan pangan (beras) dan sebagainya. Jadi ini tinggal 3,9 (juta ton) sekarang (stok cadangan beras pemerintah),” ujarnya.

    Dikatakan, penyerapan gabah dari petani telah mencapai 100 persen dari target 3 juta ton, menjadi bukti komitmen Bulog mendukung produksi dalam negeri dan menjaga keberlanjutan program ketahanan pangan nasional.

    Meski target penyerapan telah terpenuhi, Bulog menegaskan proses serapan gabah masih terus berjalan sesuai petunjuk teknis Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan harga Rp6.500 per kilogram gabah kering panen.

    Program penyerapan gabah diharapkan tidak hanya menjaga stabilitas stok beras nasional, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani melalui harga yang layak dan perlindungan dari tengkulak yang merugikan.

    Rizal mengingatkan, petani agar menjual gabah dalam kondisi matang dan siap panen sehingga kualitas beras terjaga, menghasilkan stok cadangan berkualitas tinggi untuk mendukung kebutuhan pangan masyarakat.

    “Jadi harapannya kepada para petani, gabah yang dijual ke Bulog itu adalah gabah yang betul-betul dalam kondisi baik dan betul-betul matang, siap panen dan kering,” bebernya.

    Ia menambahkan, dengan stok 3,9 juta ton beras yang masih tersimpan, Bulog memastikan cadangan pangan nasional aman hingga Desember 2025, sesuai arahan Bapanas untuk menjamin ketahanan pangan sepanjang tahun.

    Ia menegaskan pihaknya siap menjalankan peran sebagai operator pelaksana kebijakan pangan pemerintah, memastikan distribusi beras tepat sasaran, serta mendukung kemandirian pangan Indonesia secara berkelanjutan.

    Sebelumnya Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan produksi beras nasional pada 2025 diproyeksikan surplus 3,5 juta ton sehingga kebutuhan dalam negeri tercukupi tanpa perlu melakukan impor beras dari negara lain hingga akhir tahun.

    “Menurut catatan BPS (Badan Pusat Statistik), maka di akhir Desember (2025) nanti diperkirakan (produksi beras) surplus 3,5 juta ton dibanding tahun lalu, sehingga bisa dipastikan, insya Allah kalau ini berjalan sebagaimana mestinya, harusnya kita tidak impor beras di tahun ini,” kata Wamentan di Jakarta, Rabu (10/9).

    Wamentan menyampaikan produksi beras nasional hingga akhir tahun 2025 diperkirakan mencapai 33 hingga 34 juta ton. Angka itu menunjukkan surplus sekitar 3,5 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Kita, berdasarkan hitungan sementara ini, produksi beras (hingga akhir tahun 2025) sekitar 33 atau 34 juta ton ya hasil produksi kita, surplus tiga koma sekian juta ton. Sesuai dengan prediksinya,” katanya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Zulhas Jamin Beras di Ritel Tersedia: Harga Sesuai HET

    Zulhas Jamin Beras di Ritel Tersedia: Harga Sesuai HET

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok beras premium sudah tersedia di ritel modern. Zulhas menyampaikan informasi tersebut sembari menunjukkan foto-foto premium yang sudah tersedia di ritel.

    “Ya, premium sudah ada. Di ritel modern sudah ada, sudah,” kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

    Zulhas memastikan harga beras di ritel juga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk beras premium, HET-nya Rp 14.500/kg dan beras medium Rp 13.500/kg.

    “Harga sesuai HET beras premium Rp 14.500, yang medium Rp 13.500,” jelasnya.

    Ia juga menerangkan pemerintah telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan Harga dan Pangan (SPHP) sebesar 360 ribu ton untuk dua bulan.

    “SPHP kita kasih bantuan untuk 2 bulan. Semuanya 360.000 ton 2 bulan (kemasan) 20 kg,” jelasnya.

    Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan tidak ada lagi kelangkaan beras di ritel modern. Hal ini merupakan hasil inspeksi mendadak (sidak) terhadap ritel modern seperti Indomaret, Alfamart hingga supermarket besar Grand Lucky.

    Sidak ini dilakukan di sekitar kawasan Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan, Minggu (14/9/2025). Lokasi pertama, Rizal sidak ke gerai Alfamart. Ia mengecek bagaimana ketersediaan beras baik itu Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), beras premium Bulog, hingga beras premium merek lainnya.

    Untuk di gerai Alfamart ini, stok beras terpantau sedikit, karena hanya tersedia dalam rak kecil bertingkat yang terletak di antara mesin ATM. Meski begitu, hasil percakapan antara Rizal dengan petugas Alfamart tersebut, ketersediaan beras terutama SPHP selalu tersedia.

    Tonton juga video “Zulkifli Hasan Bicara Percepatan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air” di sini:

    (acd/acd)

  • Bulog Pastikan Beras Bantuan Pangan hingga SPHP Tak Rusak – Page 3

    Bulog Pastikan Beras Bantuan Pangan hingga SPHP Tak Rusak – Page 3

    Sebelumnya, pasokan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan beras premium di toko ritel modern dipastikan aman.

    Demikian disampaikan Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/9/2025).

    Ia juga menuturkan, penyaluran beras SPHP sudah berjalan lancar dan stok yang selalu terjaga.

    “Jadi kami dari pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menyalurkan beras-beras, baik SPHP maupun beras premium ke ritel-ritel yang ada di Jakarta dan sekitarnya, maupun di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, NTT, termasuk juga yang ada di Maluku maupun yang ada di Papua,” ujar Rizal.

    Rizal mengatakan beras-beras tersebut, terutama SPHP dijual dengan harga yang sesuai dengan ketentuan, yaitu  Rp 62.500 per 5 kilogram.

    Untuk beras premium, seperti Punokawan, Befood Setra Ramos, serta SLVP Super terpantau dijual dengan harga Rp74.500 per 5 kilogram atau sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

     

  • Bulog Gelontorkan 400.000 Ton Beras SPHP ke KopDes-Ritel

    Bulog Gelontorkan 400.000 Ton Beras SPHP ke KopDes-Ritel

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog mencatat telah menggelontorkan hampir 400.000 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih hingga gerai ritel modern.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan masyarakat kini sudah banyak mengonsumsi beras SPHP. Hal ini terlihat dari realisasi penyaluran beras SPHP yang mencapai 400.000 ton. Meski begitu, realisasinya masih jauh dari total 1,31 juta ton yang ditargetkan hingga akhir tahun.

    “Untuk update penyalurannya sampai dengan hari ini [Minggu, 14 September 2025], lebih kurang sudah masuk hampir 400.000 ton [beras SPHP],” kata Rizal seusai meninjau beras SPHP dan beras medium di beberapa gerai ritel di sekitaran Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (14/9/2025).

    Rizal menuturkan, 400.000 ton beras SPHP itu telah disalurkan ke berbagai saluran, mulai dari pengecer pasar, KopDes Merah Putih, hingga ritel modern.

    “Itu seluruh, mulai dari pengecer pasar, Koperasi Desa Merah Putih, kemudian dengan institusi pemerintah lainnya TNI Polri, kemudian dengan ritel-ritel modern, maupun RPK-RPK [Rumah Pangan Kita]. Jadi itu hampir 400.000 ton [beras SPHP],” tuturnya.

    Untuk DKI Jakarta, ungkap Rizal, realisasi beras SPHP yang telah disalurkan ke ritel modern mencapai 16,9% atau 26.071 ton.

    Masih di DKI, realisasi beras SPHP yang telah disalurkan ke pengecer lebih besar, yakni mencapai 55,32%, program gerakan pangan murah (GPM) 5,51%, dan kegiatan lainnya sebanyak 22,27%. 

    Rizal menjelaskan, Bulog tetap menyalurkan beras SPHP. Hal ini mengingat stok beras yang dimiliki Bulog mencapai 3,9 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP).

    “Jadi memang ini [beras SPHP] kan tergantung yang beli. Jadi bukan karena kita tidak menyalurkan. Kita stok banyak dan bahkan kita siap 6.000 ton per hari untuk siap untuk didistribusikan,” tuturnya.

    Rizal memastikan beras SPHP milik Bulog terjaga dari sisi kualitas, seiring dengan pemeliharaan yang dilakukan di tingkat harian, mingguan, bulanan, triwulan, hingga semester.

    “Jadi dengan pemeliharaan yang sedemikian bertingkat, bertahap, dan berlanjut ini. Kami jamin beras-beras kita ini betul-betul sehat, bersih, tidak berkutu, dan tidak berkuman,” imbuhnya.

    Dalam hal skema penyaluran, Rizal menjelaskan bahwa beras SPHP yang dikeluarkan Bulog menggunakan sistem First In, First Out (FIFO), serta secara kualitas beras tersebut.

    Lebih lanjut, dia membeberkan, kadang kala beras baru yang disimpan di gudang Bulog harus segera disalurkan, lantaran masa panen yang terburu-buru.

    “Jadi belum tentu beras yang lama harus segera dikeluarkan. Nah, kadang beras yang baru pun harus segera dikeluarkan. Kenapa? Karena yang beras yang baru ini kadang-kadang juga ada yang cepat rusak. Karena waktu mungkin panennya dulu nggak bagus. Belum waktunya panen sudah dipanen, sehingga begitu diolah jadi beras, cepat menguning,” terangnya.

    Sehingga, sambung dia, Bulog akan melakukan seleksi sesuai dengan aturan. Di samping itu, Bapanas juga memberikan aturan petunjuk teknis (juknis), yakni memberikan ketentuan mixing.

    “Jadi Bulog diberikan izin untuk mixing beras, baik beras yang lama dan baru di mixing untuk mencapai preferensi rasa. Karena kita kan harus mengikuti seleranya pasar,” pungkasnya.

  • Bos Bulog Sidak Beras SPHP-Premium di Alfamart Cs, Begini Kondisinya

    Bos Bulog Sidak Beras SPHP-Premium di Alfamart Cs, Begini Kondisinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa gerai ritel modern seperti Alfamart Cs di sekitaran Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan, untuk mengecek harga dan stok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

    Setidaknya, ada tiga gerai ritel modern yang disidak Bulog bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, yakni Alfamart, Indomaret, dan Grand Lucky.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan pemerintah telah menyalurkan beras SPHP dan beras premium ke Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

    “Kami dari pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menyalurkan beras-beras, baik SPHP maupun beras premium ke ritel-ritel yang ada di Jakarta dan sekitarnya,” kata Rizal seusai meninjau beras SPHP dan beras medium di beberapa gerai ritel di sekitaran Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (14/9/2025).

    Rizal juga memastikan beras SPHP dan beras premium tersedia di seluruh gerai ritel modern, termasuk di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Bali, hingga Papua.

    Berdasarkan sidak pada Minggu (14/9/2025), beras SPHP dan merek beras premium milik Bulog seperti Sentra Ramos dan Punokawan berjejer di gerai Alfamart di Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan.

    Untuk beras SPHP, dibanderol Rp62.500 per kemasan 5 kilogram. Harganya sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

    Khusus untuk beras SPHP, Bulog membatasi hanya boleh membeli 2 pack kemasan per orang. Hal ini sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Sementara itu, beras Setra Ramos dan Punokawan masing-masing dibanderol Rp74.500 per kemasan 5 kilogram. Harganya sesuai dengan HET.

    Begitu pula dengan beras premium swasta merek Raja yang dibanderol Rp74.500 per kemasan 5 kilogram, atau harganya sesuai dengan HET premium.

    Masih di wilayah yang sama, Bulog kembali meninjau ketersediaan beras SPHP dan beras premium di gerai Indomaret.

    Berdasarkan pantauan Bisnis, berjejer berbagai merek beras, mulai dari beras SPHP, Setra Ramos, Punokawan, Sania, Sumo, hingga Topi Koki. Terlihat, harga beras SPHP dibanderol Rp62.500 per kemasan 5 kilogram.

    Terakhir, Bulog mengunjungi Grand Lucky di Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan. Di sana, terdapat beras SPHP, Setra Ramos, Punokawan, Anak Raja, SLYP Super, hingga Hok-1 berjejer di rak etalase Grand Lucky.

    “Jadi teman-teman bisa lihat bukan hanya beras Bulog. Tapi juga ada beras-beras swasta. Beras Anak Raja, beras Topi Koki, beras Hok-1, dan lain sebagainya,” ujar Rizal.

    Rizal menyebut, keberadaan berbagai merek beras di gerai ritel modern merupakan upaya pemerintah agar beras tak lagi langka.

    “Ini menunjukkan bahwa pemerintah mendorong sepenuhnya untuk penyaluran beras ke seluruh ritel-ritel modern maupun nanti ke pasar-pasar. Supaya isu terkait dengan kelangkaan beras bisa dijawab dengan apa yang ada sekarang saat ini,” tuturnya.

    Ke depan, Rizal berharap keberadaan stok beras akan terus berlanjut hingga akhir tahun sehingga masyarakat dapat dengan murah mendapatkan beras, termasuk di gerai ritel modern.