Tag: Ahmad Rizal Ramdhani

  • Bulog tegaskan kualitas beras SPHP terjaga baik dan layak konsumsi

    Bulog tegaskan kualitas beras SPHP terjaga baik dan layak konsumsi

    Jakarta (ANTARA) – Perum Bulog menegaskan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke seluruh wilayah Indonesia dalam kondisi baik, layak konsumsi, serta tepat sasaran demi menjaga stabilitas pasokan dan harga beras nasional.

    “Kami berkomitmen penuh menjaga kualitas beras, menjaga nama baik negara, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” kata Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Jakarta, Selasa.

    Rizal menegaskan pihaknya terus melakukan upaya ekstra (extra effort) dalam menjaga kualitas beras selama penyimpanan hingga penyaluran ke masyarakat. Dengan penyerapan produksi dalam negeri yang telah tembus lebih dari 3 juta ton, Bulog melakukan berbagai langkah penjaminan kualitas sebelum stok disalurkan.

    “Kami pastikan beras yang diterima masyarakat adalah beras layak konsumsi dan sehat,” tegas Rizal.

    Apabila terdapat tanda-tanda penurunan kualitas, Bulog segera melakukan tindakan cepat, seperti pemisahan, reprocessing (pengolahan ulang), atau pemilahan menggunakan mesin modern, sehingga hanya beras yang memenuhi standar yang akan disalurkan ke masyarakat.

    Selain itu, Bulog menerapkan prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired, First Out) dalam sistem pergudangan agar sirkulasi stok berjalan optimal dan tidak menumpuk di satu lokasi.

    Sebelum beras SPHP disalurkan ke pasar atau dijual kepada masyarakat, Bulog selalu melakukan pengecekan ulang terhadap kualitas beras tersebut yang meliputi pengecekan secara kualitatif dan kuantitatif.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dirut Bulog sebut realisasi distribusi beras SPHP capai 603 ribu ton

    Dirut Bulog sebut realisasi distribusi beras SPHP capai 603 ribu ton

    Bulog telah menyalurkan beras SPHP sebanyak lebih dari 603 ribu ton per 10 November 2025

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebutkan realisasi penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mencapai 603 ribu ton hingga 10 November 2025.

    “Bulog telah menyalurkan beras SPHP sebanyak lebih dari 603 ribu ton per 10 November 2025,” kata Rizal di Jakarta, Selasa.

    Penyaluran beras SPHP dilakukan melalui tujuh jenis gerai resmi yaitu pengecer di pasar rakyat; Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih; pemerintah daerah melalui gerai pangan binaan dan Gerakan Pangan Murah (GPM); BUMN melalui gerai BUMN; instansi pemerintah (TNI-Polri); koperasi atau GPM; Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog, hingga ritel modern.

    “Pendekatan kolaborasi pentahelix ini memungkinkan Bulog mempercepat distribusi beras dari gudang sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Bahkan sebelumnya Bulog juga berkolaborasi dengan PT Pegadaian, sebagai salah satu saluran resmi penjualan beras SPHP, yaitu melalui gerai BUMN. Kolaborasi itu dilakukan guna membantu masyarakat berpenghasilan rendah melalui kegiatan operasi pasar murah.

    Dalam program ini, Pegadaian memberikan kupon stimulus senilai Rp40 ribu dan Rp50 ribu yang dapat digunakan untuk membeli beras, minyak goreng, dan gula dengan harga yang lebih terjangkau. Penerima kupon juga otomatis terdaftar sebagai nasabah baru Pegadaian.

    “Program kolaborasi ini telah digelar di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, akan diperluas ke berbagai daerah lain di Indonesia,” beber Rizal.

    Selain itu, Bulog sedang menyusun kolaborasi strategis dengan jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Kerja sama itu secara spesifik bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP), khususnya melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Dalam implementasinya, penyaluran beras SPHP ke Lapas akan melibatkan Induk Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Inkopasindo) sebagai mitra outlet resmi yang bertanggung jawab atas pendistribusian SPHP di lingkungan Lapas.

    Di balik masifnya penyaluran tersebut, lanjut Rizal, Bulog tidak menyampingkan kualitas beras SPHP. Pemeliharaan beras di Gudang Bulog dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan awal saat beras masuk, hingga pengawasan rutin harian, mingguan, bulanan, hingga semester.

    “Setiap gudang juga dijaga kebersihannya melalui sanitasi, spraying dan fumigasi bila ditemukan indikasi hama atau penurunan mutu,” kata Rizal.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras tetap berjalan meskipun memasuki masa panen raya demi stabilitas harga komoditas itu.

    Amran menegaskan kebijakan tersebut menjadi langkah strategis pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan dan harga beras di seluruh daerah, terutama di wilayah yang bukan termasuk sentra produksi padi utama.

    “Terus (berlanjut). Nggak pernah terhenti, terus bergulir,” kata Amran saat dikonfirmasi di sela-sela mengunjungi Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong di Tengerang, Banten, Senin (3/11).

    Dikatakan, apabila memasuki panen raya, pendistribusian beras subsidi itu akan difokuskan ke wilayah pegunungan dan nonproduksi padi, agar masyarakat di daerah tersebut tetap dapat mengakses beras dengan harga terjangkau dan stabil.

    Diketahui target distribusi beras SPHP hingga periode Januari hingga Desember 2025 sebanyak 1,5 juta ton.

    Adapun beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi); Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan); dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dirut Bulog: Perpres pembangunan 100 gudang bersifat “Lex Specialis”

    Dirut Bulog: Perpres pembangunan 100 gudang bersifat “Lex Specialis”

    draf Perpres percepatan pembangunan 100 gudang baru tengah dipersiapkan yang menjadi dasar hukum pelaksanaannya

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebutkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pembangunan 100 gudang baru bersifat Lex Specialis (peraturan khusus) untuk mempercepat penguatan infrastruktur penyimpanan pangan nasional hingga wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP).

    Rizal ditemui seusai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Bulog di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa, mengatakan draf Perpres percepatan pembangunan 100 gudang baru tengah dipersiapkan yang menjadi dasar hukum pelaksanaannya.

    Rizal menjelaskan Perpres tersebut disusun paralel dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri untuk memperkuat koordinasi lintas sektor agar proyek strategis ini berjalan cepat dan terukur di seluruh Indonesia.

    “Kami secara paralel ini bekerja. Ini selain SKB Tiga Menteri, kami juga lagi ngejar draf untuk Perpresnya. Nah Perpresnya nanti ini sebagai dasar untuk percepatan. Jadi ini Perpresnya Lex Specialis istilahnya, karena harus diminta secepatnya dibangun,” kata Rizal.

    Pemerintah menargetkan sebagian besar gudang dapat beroperasi sebelum panen raya 2026, sehingga hasil gabah dan jagung dari petani dapat langsung terserap tanpa kendala penyimpanan di lapangan.

    Dikatakan langkah itu menjadi respons atas peningkatan produksi pertanian nasional yang dilaporkan Kementerian Pertanian, di mana kapasitas gudang Bulog saat ini masih terbatas dan perlu segera ditingkatkan.

    Apalagi Badan Pusat Statistik memproyeksikan produksi beras secara nasional mencapai 34,77 juta ton sepanjang 2025.

    Rizal menegaskan pembangunan akan dilakukan secepat mungkin dengan memperhatikan faktor cuaca dan kondisi geografis, terutama di wilayah 3T yang memerlukan logistik tambahan dan tantangan medan berat.

    Pembangunan gudang juga diarahkan sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto, yang meminta agar fasilitas baru difokuskan pada kabupaten dan kota yang belum memiliki infrastruktur penyimpanan pangan memadai.

    Bulog turut memprioritaskan daerah kepulauan seperti Nias Selatan dan Morotai yang rawan terisolasi saat musim barat, sehingga gudang berfungsi vital menjaga pasokan pangan tetap stabil sepanjang tahun.

    Beberapa gudang dirancang dilengkapi Rice Milling Unit (RMU) dan pengering (dryer) untuk daerah sentra pangan, sementara di wilayah non-produksi akan dibangun gudang penyimpanan sederhana menyesuaikan kebutuhan lokal.

    Setiap gudang memiliki kapasitas bervariasi antara 1.000 hingga 7.000 ton, tergantung potensi lumbung pangan daerahnya, dengan target keseluruhan rampung dalam waktu satu tahun ke depan.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kanan), didampingi Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman (kiri) menjawab pertanyaan awak media di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa (11/11/2025). ANTARA/Harianto

    Pemerintah mempercepat rencana pembangunan 100 Gudang Perum Bulog melalui komitmen Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian untuk memperkuat penyerapan gabah dan jagung petani di dalam negeri.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan rencana pembangunan 100 unit Gudang Bulog tersebut dilakukan untuk memperkuat sistem logistik pangan nasional di berbagai sentra produksi padi dan gabah.

    Adapun penandatanganan SKB tentang Penugasan Percepatan Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Pascapanen dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional itu dilakukan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

    Penandatanganan dilakukan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman; Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian; Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria; Menteri Keuangan, yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi hingga Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

    Pembangunan gudang tersebut dilakukan di seluruh Indonesia dan akan menggunakan anggaran sebesar Rp5 triliun.

    Zulhas menambahkan sesuai dengan Undang-Undang BP BUMN yang baru, setiap penugasan memerlukan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara BP BUMN dan kementerian terkait. Setelah SKB diterbitkan, akan diteruskan dengan Instruksi Presiden (Inpres) atau Peraturan Presiden (Perpres).

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dirut Bulog: Pembangunan 100 gudang baru perkuat pangan hingga 3TP

    Dirut Bulog: Pembangunan 100 gudang baru perkuat pangan hingga 3TP

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan pembangunan 100 gudang baru menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP).

    “Karena yang mau kita bangun (gudang Bulog) mayoritas banyak yang di 3T tersebut. Dan 3T ini kan jauh-jauh dan kita mobilisasi material aja agak sulit kesana. Jadi kita berharap secepatnya supaya dibangun,” kata Rizal ditemui seusai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Bulog di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa.

    Ia menyampaikan pembangunan tersebut merupakan tindak lanjut nyata dari hasil penetapan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang menjadi dasar percepatan program prioritas itu sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Rizal menyampaikan Presiden secara langsung menginstruksikan agar Bulog segera membangun 100 gudang baru yang difokuskan di kabupaten dan kota yang selama ini belum memiliki fasilitas penyimpanan pangan memadai.

    Pembangunan gudang-gudang tersebut, lanjutnya, akan mendukung efisiensi rantai pasok pangan, mengurangi biaya logistik, serta memudahkan Bulog menyerap gabah dan jagung hasil panen petani di berbagai daerah.

    Dia mencontohkan, sejumlah wilayah seperti Nias Selatan dan Morotai menjadi prioritas karena kondisi geografisnya sering terisolasi akibat pasang air laut dan cuaca ekstrem yang menghambat distribusi pangan.

    Dengan adanya gudang di daerah tersebut, Bulog dapat memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga meski terjadi hambatan transportasi laut saat musim barat atau gelombang tinggi melanda wilayah kepulauan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bos Bulog Targetkan 100 Gudang Baru Rampung dalam Setahun

    Bos Bulog Targetkan 100 Gudang Baru Rampung dalam Setahun

    Liputan6.com, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menargetkan pembangunan 100 gudang baru bisa selesai satu tahun kedepan. Rencananya proyek ini pun akan turut menggandeng BUMN sektor konstruksi.

    Rizal berharap, proses pembangunannya bisa dimulai sesegera mungkin. Menyusul, penugasannya sudah diberikan dalam penandatanganan surat keputusan bersama (SKB) yang dilakukan oleh pemerintah.

    “Kalau kita nanti kita intinya as soon as possible. Jadi begitu cuaca bagus ya kita secepatnya,” kata Rizal, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

    Dia menargetkan, pembangunan gudang ini hanya memakan waktu satu tahun. Sehingga, pada musim panen di 2026 nanti, gudang-gudang baru itu sudah bisa menampung hasil produksi petani.

    “Kita pengennya 100 itu setahun jadi, pengennya,” kata Rizal.

    Adapun, konstruksinya kemungkinan besar menggandeng para BUMN Karya. Meski begitu, belum ditentukan BUMN mana yang terlibat. “Karena kita dari BUMN pasti ya akan kita prioritaskan adalah teman-teman BUMN karya akan mengerjakan,” ucap dia.

    Kapasitas Gudang

    Rizal menerangkan, kapasitas gudang yang dibangun bervariasi tergantung pada volume hasil panen di masing-masing daerah. Meskipun, gudang-gudang Bulog saat ini memiliki kapasitas dari 1.000 ton hingga 7.000 ton.

    “Tergantung dari kemampuan ataupun daerah tersebut memiliki daerah persawan yang luas atau tidak. Proyeksinya dia sumber lumbung pangan atau tidak,” katanya.

    “Kalau mereka lumbung pangan besar berarti kita bikinkan gudang yang besar. Tapi kalau dia tidak punya lumbung pangan, ya mohon maaf nanti hanya gudang kecil saja,” Rizal menambahkan.

     

  • 100 Gudang Bulog Bakal Dibangun BUMN Karya, Rampung dalam Setahun

    100 Gudang Bulog Bakal Dibangun BUMN Karya, Rampung dalam Setahun

    Jakarta

    Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk membangun 100 gudang baru untuk menambah kapasitas penyerapan beras dan jagung. Dalam penugasan itu, Perum Bulog akan menggandeng BUMN Karya sebagai perusahaan konstruksi proyek tersebut.

    “Karena kita dari BUMN pasti ya akan kita prioritaskan adalah teman-teman BUMN karya akan mengerjakan (pembangunan 100 gudang Bulog),” kata Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).

    Untuk target pembangunannya, Rizal berharap dapat selesai dalam waktu satu tahun. Namun, dia tidak menutup mata akan ada kendala terhadap pembangunan gudang.

    “Kita inginnya sih 100 gudang itu setahun jadi, inginnya, tapi kan kita nggak tahu kaitan dengan kendala masalah material, kendala masalah alam, kendala masalah cuaca dan sebagainya. Kita tidak bisa prediksi dari sekarang. Itu kan di luar batas kemampuan kita, tapi kalau manajemen yang lain sebagainya mungkin kita bisa hitung,” terangnya.

    Pembangunan gudang baru ini akan diprioritaskan pada daerah yang belum memiliki gudang, seperti daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

    “Ini kayak contoh di Nias Selatan, di Morotai dan lain sebagainya itu kan perlu gudang-gudang tersebut. Kenapa? Kalau begitu musim pasang airnya tinggi atau musim barat itu kapal nggak bisa berlayar ke sana, sehingga perlu mengandalkan gudang tersebut. Sedangkan di sana belum ada gudang. Nah, ini prioritasnya seperti itu,” ungkapnya.

    Rizal mengatakan, kapasitas gudang yang akan dibangun berbeda-beda, mulai dari yang tipe kecil dengan kapasitas 1.000-7.000 ton. Jadi, akan dilihat apakah daerah yang akan dibangun gudang baru tersebut merupakan penghasil beras dan jagung terbanyak atau tidak.

    “Proyeksinya dia sumber lumbung pangan atau tidak. Kalau mereka lumbung pangan besar berarti kita bikinkan gudang yang besar, tapi kalau dia tidak punya lumbung pangan, ya mohon maaf nanti hanya gudang kecil saja,” jelasnya.

    Pembangunan gudang baru Bulog ini telah mendapatkan Surat Keputusan Bersama (SKB) dari kementerian dan lembaga (K/L) terkait. Anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah sebesar Rp 5 triliun.

    Setelah SKB terbit, pemerintah akan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai landasan hukum akan pembangunan tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    “Jadi, setelah SKB harus ada Perpres, seperti juga Kopdes. Jadi, ada dua tahap. Terus-terusan menurut Undang-Undang BUMN yang baru. Memang agak repot tetapi harus kita ikuti. Jadi sekali lagi ini merupakan jawaban dari keluhan petani. Ini keluhan masyarakat akan percepatan penyerapan gabah,” dalam sambutannya saat menyaksikan penandatanganan di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat.

    Tonton juga video “Bulog Siapkan Beras Untuk Keperluan MBG”

    (ada/ara)

  • Pemerintah percepat pembangunan 100 Gudang Bulog lewat SKB demi petani

    Pemerintah percepat pembangunan 100 Gudang Bulog lewat SKB demi petani

    pembangunan 100 unit Gudang Bulog tersebut dilakukan untuk memperkuat sistem logistik pangan nasional di berbagai sentra produksi padi dan gabah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah mempercepat rencana pembangunan 100 Gudang Perum Bulog melalui komitmen Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian untuk memperkuat penyerapan gabah dan jagung petani di dalam negeri.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan rencana pembangunan 100 unit Gudang Bulog tersebut dilakukan untuk memperkuat sistem logistik pangan nasional di berbagai sentra produksi padi dan gabah serta menjadi solusi konkret atas keluhan petani terkait keterbatasan fasilitas penyimpanan.

    “Hari ini kita akan menyaksikan tindak lanjut arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) pada rapat terbatas tanggal 28 September 2025, arahan tersebut tegas menyampaikan peran pemerintah untuk memperkuat rantai pasok,” kata Zulhas sela-sela menyaksikan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Bulog di Jakarta, Selasa.

    Adapun penandatanganan SKB tentang Penugasan Percepatan Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Pascapanen dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional itu dilakukan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

    Penandatanganan dilakukan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman; Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian; Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria; Menteri Keuangan, yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi hingga Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

    Pembangunan gudang tersebut dilakukan di seluruh Indonesia dan akan menggunakan anggaran sebesar Rp5 triliun. Pembangunan dilakukan secara bertahap untuk memastikan percepatan penyerapan hasil panen, khususnya gabah dan jagung dari petani.

    Dijelaskan sesuai dengan Undang-Undang BP BUMN yang baru, setiap penugasan memerlukan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara BP BUMN dan kementerian terkait. Setelah SKB diterbitkan, akan diteruskan dengan Instruksi Presiden (Inpres) atau Peraturan Presiden (Perpres).

    Tahapan tersebut kini tengah diurus secara paralel agar proses penugasan dapat berjalan sesuai aturan tanpa menghambat pelaksanaan program strategis di lapangan. Mekanisme itu juga menjadi dasar hukum yang kuat bagi percepatan pembangunan infrastruktur pangan.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kanan), didampingi Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman (kiri) menjawab pertanyaan awak media di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa (11/11/2025). ANTARA/Harianto

    Menurut Zulhas pembangunan 100 gudang tersebut penting sebab proyeksi produksi padi secara nasional terus meningkat, yang mana Badan Pusat Statistik memproyeksikan produksi padi sepanjang tahun 2025 akan mencapai 34,77 juta ton, naik bila dibandingkan tahun sebelumnya hanya 30 juta ton.

    “Oleh karena itu melalui perintah Bapak Presiden kita harus segera membangun gudang yang disepakati jumlahnya adalah 100 tempat,” tuturnya.

    Dengan dukungan kebijakan yang jelas dan respons cepat dari pemerintah, pembangunan 100 gudang itu diharapkan mampu memperlancar rantai pasok, meningkatkan daya serap hasil panen, dan menyejahterakan petani di seluruh Indonesia.

    “Karena nanti tahun depan akan lebih banyak lagi produksi kita, belum lahan baru, irigasi, bibit unggul, belum sekarang pupuk dapat diskon 20 persen. Jadi ini persiapan, kemarin (gudang Bulog) kurang, belum cukup sih, (pembangunan) 100 gudang Bulog ini minimal bertahap,” kata Zulhas.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menko Pangan: Mentan Amran berkinerja terbaik sesuai indikator

    Menko Pangan: Mentan Amran berkinerja terbaik sesuai indikator

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas capaian kinerja yang dinilai terbaik berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.

    Dalam hasil survei, Mentan Amran mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi di antara seluruh pejabat tinggi negara, yakni sebesar 84,9 persen.

    “Selamat Pak Mentan rankingnya nomor satu. Karena yang diukur kinerja bukan pencitraan. Pokoknya Mentan nomor satu, nah ini timnya Menteri Koordinator Bidang Pangan,” kata Zulhas di sela-sela menyaksikan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) percepatan pembangunan gudang Bulog di Jakarta, Selasa.

    Adapun Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) itu dilakukan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria, Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan perwakilan Menteri Keuangan.

    Zulhas menilai, kepemimpinan Mentan Amran yang tegas, cepat tanggap, dan berpihak pada petani menjadi faktor utama tingginya tingkat kepuasan publik.

    “Saya senang kinerjanya Mentan paling bagus sekarang. Berarti kan pangan sukses alhamdulillah ya. Saya senang, ini kan (Mentan) leader-nya tim Kemenko Pangan,” ucapnya.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kanan), didampingi Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman (kiri) menjawab pertanyaan awak media di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa (11/11/2025). ANTARA/Harianto

    Zulhas mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor pangan Indonesia berada di jalur yang tepat. Menurutnya, hasil survei itu menjadi bukti bahwa kerja nyata Kementerian Pertanian (Kementan) benar-benar dirasakan oleh petani dan masyarakat luas.

    “Tim pangan ini luar biasa, terutama timnya Pak Mentan. Produksi kita diproyeksikan 34,77 juta ton (gabah setara beras), bahkan Bulog mengeluhkan gudangnya kurang. Karena itu, kita langsung respon cepat, kita akan bangun 100 gudang baru agar petani yang sedang semangat menanam padi dan jagung tidak kecewa karena hasilnya tidak terserap,” terang Zulhas.

    Ia menambahkan pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp5 triliun untuk pembangunan gudang baru yang akan tersebar di berbagai daerah sentra produksi. Langkah ini sekaligus menjadi upaya strategis menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga di tingkat petani.

    “Tahun depan produksi akan meningkat lagi karena baru mulai masuk irigasi dan bibit unggul. Sekarang pupuk juga dapat diskon 20 persen. Jadi ini semua persiapan yang kita jalankan bertahap,” jelasnya.

    Sebelumnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Prof. Burhanuddin Muhtadi menunjukkan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menempati peringkat pertama tingkat kepuasan publik dengan skor 84,9 persen.

    Survei tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pejabat tinggi negara setelah satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Burhanuddin menjelaskan, tingginya kepuasan terhadap Mentan Amran didominasi oleh kalangan petani yang merasakan langsung manfaat kebijakan Kementerian Pertanian.

    “Di antara yang mengenal Pak Amran, umumnya tingkat kepuasannya sangat tinggi. Kebanyakan dari mereka adalah petani yang merasa diayomi dan dilayani dengan baik,” katanya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beras Premium Befood dari BULOG Diluncurkan, Intip Kualitasnya

    Beras Premium Befood dari BULOG Diluncurkan, Intip Kualitasnya

    Liputan6.com, Jakarta Perum BULOG memperkenalkan kemasan baru produk beras premiumnya, Befood Setra Ramos, dalam kampanye publik bertajuk “Befood Rice Up Your Day” yang diselenggarakan di area Car Free Day (CFD) FX Sudirman, Jakarta, pada Minggu (2/11).

    Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan mengusung semangat “Kebaikan di Setiap Langkah, Kebaikan di Setiap Butir” sebagai ajakan kepada masyarakat untuk hidup aktif, sehat, dan peduli lingkungan melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan penuh energi.

    Acara tersebut juga menampilkan Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Perum BULOG Prof. Sudarsono Hardjosoekarto, Jajaran Dewan Pengawas Perum BULOG, serta komunitas dan masyarakat umum yang antusias mengikuti kegiatan sejak pagi hari.

    “Selain memperkenalkan kemasan baru Befood Setra Ramos, kegiatan ini juga menegaskan komitmen Perum BULOG sebagai perusahaan pangan negara yang modern, inovatif, dan dekat dengan masyarakat,” ujar Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani.

    Lebih lanjut, Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan bahwa peluncuran kemasan baru ini merupakan bagian dari upaya BULOG untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap produk beras nasional.

    “Perlu masyarakat mengetahui bahwa beras BULOG adalah beras berkualitas, sehat, dan layak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Melalui Befood dan beras SPHP, BULOG menghadirkan beras kebanggaan Indonesia dengan mutu premium namun tetap terjangkau.

     

  • Beras Premium Befood dari BULOG Diluncurkan, Intip Kualitasnya

    BULOG Luncurkan Beras BeFood dan SPHP, Ini Bedanya

    Liputan6.com, Jakarta Pagi ini menjadi momen bersejarah bagi dunia pangan nasional. Perum BULOG secara resmi meluncurkan dua merek beras unggulan nasional, yakni BeFood dan SPHP, di sela gelaran Car Free Day (CFD) di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (2/11/2025).

    Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani, jajaran Dewan Pengawas, serta sejumlah mitra strategis dari berbagai sektor.

    Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Rizal menandai dimulainya langkah baru BULOG dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memperluas pilihan konsumen terhadap produk beras berkualitas tinggi.

    Menurutnya, peluncuran BeFood dan SPHP bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata dari komitmen BULOG untuk terus berinovasi, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, dan menghadirkan produk yang menjawab kebutuhan pasar domestik.

    “Bismillahirrahmanirrahim. Pagi ini dengan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, kita launching beras BeFood dan SPHP, dengan ucapan bismillahirrohmanirrohim,” ucap Rizal.

    Kehadiran dua produk ini menegaskan transformasi BULOG dari lembaga yang berfokus pada stabilisasi harga pangan, menjadi entitas modern dengan daya saing komersial kuat, tanpa meninggalkan misi sosialnya.

    Melalui BeFood dan SPHP, BULOG ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat  dari masyarakat kota hingga pedesaan memiliki akses terhadap beras yang sehat, aman, dan berkualitas.