Tag: Ahmad Luthfi

  • Ahmad Luthfi Ajak Warga Kampanyekan Politik Gembira: Tak Usah Bertengkar

    Ahmad Luthfi Ajak Warga Kampanyekan Politik Gembira: Tak Usah Bertengkar

    Jakarta

    Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi menyambangi Desa Trangsen, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo untuk melepas jalan sehat pagi ini. Luthfi mengajak masyarakat untuk tetap rukun di tengah kontestasi politik Jawa Tengah.

    Pantauan detikcom, Luthfi tiba di Desa Trangsen pukul 08.00 WIB. Luthfi tampak mengenakan kaos warna hitam. Ia langsung bersalaman dengan warga yang sudah memadati lokasi kegiatan dan menuju panggung yang disediakan.

    “Pada saat nanti pemilu yaitu pada pencoblosan, kita tidak usah bertengkar dengan tetangga, harus rukun tidak boleh gontok-gontokan karena demokrasi harus kita lakukan dengan damai dan riang gembira,” pesan Luthfi dalam sambutan Jalan Sehat di Sukoharjo, Minggu (3/10/2024)

    Lebih lanjut, Luthfi mengajak masyarakat untuk menghadapi pesta demokrasi Pilkad 2024 ini dengan riang gembira. Luthfi kemudian mendoakan masyarakat agar selalu diberi kesehatan.

    “Semua tertawa biar gembira dan bersenang-senang (di Pilkada ini), saya doakan yang ikut jalan sehat ini dipanjangkan umurnya, dimurahkan rezekinya, yang belum dapat jodoh segera dapat jodoh,” ucap Luthfi yang diamini para peserta jalan sehat.

    Sebelumnya, Luthfi mengatakan jalan sehat ini bertujuan untuk melayani warga supaya tetap sehat dan rukun. Menurutnya, ini penting bagi masyarakat desa.

    “Kita jalan sehat dalam rangka ngopeni wargo biar sehat jasmani dan rohani, kami yakin dan percaya bapak ibu jalan sehat sekarang untuk kesehatan dan kerukunan masyarakat kita,” jelas Luthfi.

    (akn/ega)

  • Mengais tuah Jokowi di pentas Pilkada 2024

    Mengais tuah Jokowi di pentas Pilkada 2024

    Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (kiri) berbincang dengan calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kanan) bertemu di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa.

    Mengais tuah Jokowi di pentas Pilkada 2024
    Dalam Negeri   
    Widodo   
    Sabtu, 02 November 2024 – 11:23 WIB

    Elshinta.com – Bagi seorang pejabat publik yang telah lengser dari posisinya, biasanya perlahan namun pasti orang-orang yang selama ini mengelilinginya akan segera hengkang satu per satu dan beralih ke pejabat baru penggantinya.

    Namun, fenomena semacam itu tampaknya tidak berlaku untuk seorang Joko Widodo yang kini telah berstatus sebagai warga negara biasa usai lengser sebagai pejabat eksekutif tertinggi di republik ini dan digantikan Prabowo Subianto.

    Magnet sosok Jokowi ini ternyata masih kuat di mata para politikus yang tengah menyongsong Pilkada serentak 2024 di pengujung bulan ini.

    Buktinya sejumlah calon kepala daerah, mulai level kabupaten/kota hingga provinsi, bersusah payah ke Solo demi menemui sang mantan presiden ini.

    Sebut saja kandidat Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi dan pasangannya Taj Yasin, mengunggah pertemuan mereka dengan Jokowi via media sosial beberapa waktu lalu.

    Masih merasa belum cukup sampai di situ, di forum resmi saat debat pertama Pilgub Jawa Tengah, Rabu (30/10), mantan Kapolda Jateng ini mengklaim bahwa baik Jokowi maupun Presiden Prabowo sepenuhnya meng-endorse mereka sekaligus memberi perintah agar menyejahterakan warga Jateng.

    Rasanya penegasan semacam itu perlu dilakukan Ahmad Luthfi secara berulang-ulang mengingat lawan yang akan dihadapi cukup berat, yakni mantan Panglima TNI Andika Perkasa yang berduet dengan Hendrar Prihadi, sosok yang sukses memajukan Kota Semarang ketika menjadi wali kota.

    Selain itu, Jateng juga dikenal sebagai kandang banteng dan secara tradisional siapa pun calon gubernur yang mereka usung selalu memenangi kontestasi pilkada di sana.

    Terbaru pada Jumat (1/11) Cagub Jakarta Ridwan Kamil juga sengaja sowan ke Solo dengan dalih membahas masa depan Jakarta lantaran Jokowi pernah menjabat DKI-1 dan mantan Gubernur Jabar ini merasa perlu menimba ilmu kepadanya.

    Sementara beberapa calon bupati/wali kota yang sengaja menemui Jokowi di kediamannya dan kemudian mengamplifikasi “restu” itu lewat berbagai kanal komunikasi publik seperti media massa maupun media sosial, di antaranya adalah pasangan calon (paslon) Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma’soem serta Paslon Bupati/Wakil Bupati Lamongan Abdul Ghofur dan Firosya Shalati.

    Entah siapa lagi kandidat yang mencoba peruntungan memanfaatkan tuah mantan Presiden Ke-7RI ini. Yang jelas tim-tim sukses masih meyakini bahwa kedekatan jagoan mereka dengan Jokowi berikut restu yang disematkan itu masih cukup efektif untuk meraup sebanyak mungkin suara dan mengantar mereka memenangkan kontestasi Pilkada 2024.

    Lantas apa iya “restu-restuan” ala Jokowi ini bisa memberikan dampak elektabilitas pada kandidat? Jawabnya bisa iya atau bisa juga tidak.

    Apabila melirik hasil Pileg 2024, lebih khusus lagi perolehan suara caleg-caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dibesut langsung putra Jokowi, Kaesang Pangarep, ternyata hasilnya hanya segitu-segitu saja atau tidak seperti yang diharapkan bahwa mereka bakal mampu menembus ambang batas parlemen (parliamentary treshold) 4 persen.

    Artinya pula efek ekor jas atau coat-tail effect Jokowi, yang saat itu justru masih berkuasa penuh, ternyata tidak terlalu manjur. Efek ekor jas ini merupakan istilah umum merujuk pada hasil yang diraih oleh suatu pihak dengan cara melibatkan secara langsung maupun tidak langsung tokoh-tokoh penting atau pesohor. Dalam psikologi politik, efek ekor jas tersebut dapat dimaknai sebagai pengaruh figur atau tokoh dalam meningkatkan suara partai pada pemilu.

    Di sisi lainnya, kebutuhan kandidat atas sokongan atau endorse elite politik ternama ini tentunya juga bukan tanpa dasar dan strategi yang matang.

    Jika merujuk hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei seputar kepuasan terhadap kinerja Jokowi, terlihat jelas bahwa ternyata sebagian besar masyarakat negeri ini masih memberikan apresiasi positif mereka kepada sang mantan Presiden ini.

    Mengutip hasil polling yang dirilis lembaga survei LSI Denny JA pada medio Oktober silam, tingkat kepuasan terhadap Jokowi ada di angka 80,8 persen. Survei tatap muka menggunakan kuesioner itu dilakukan secara nasional pada 26 September–3 Oktober 2024 terhadap 1.200 responden dengan margin of error plus minus 2,9 persen serta dilengkapi pula riset kualitatif.

    Lembaga survei lainnya juga menyajikan hasil serupa, yakni Indikator Politik yang melakukan jajak pendapat seputar kepuasan terhadap kinerja Jokowi menjelang masa jabatannya berakhir, diperoleh angka terkini 75 persen.

    Menurut Direktur Eksekutif lembaga tersebut, Burhanuddin Muhtadi, survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling dan margin of error sekitar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen itu dilakukan pada periode 22-29 September 2024 dengan jumlah responden 1.200 warga Indonesia dari 11 provinsi terbesar, yakni Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel.

    Catatan serupa juga tercermin dari survei terbaru Poltracking Indonesia yang mencoba mengukur peta elektabilitas pasangan cagub-cawagub di Pilgub Jatim berdasarkan approval rating Jokowi.

    Meski Jokowi dan keluarganya diterpa berbagai isu negatif tentang politik, temuan survei Poltracking merekam tingkat kepuasan atau approval rating Jokowi masih tetap tinggi, yakni di kisaran 87,5 persen dengan peta pemilih yang puas dan tidak puas atas kinerja Jokowi itu tersebar merata di ketiga paslon yang bertarung pada Pilgub Jatim.

    Para politikus pastinya memahami bahwa sebagian besar pemilih pada kontestasi pemilu di Indonesia adalah pemilih emosional yang menentukan pilihan calon pemimpinnya berdasarkan kesukaan atau ketidaksukaan semata.

    Jumlah pemilih rasional, menurut peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional Wasisto Raharjo Jati yang melakukan penelitian dalam Pemilu 2014–2019, diperkirakan hanya berkisar 5–10 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

    Pada saat yang sama, sebagian masyarakat Indonesia masih sulit mencerna gagasan-gagasan besar yang disampaikan para kandidat, apalagi jika ide itu mereka sampaikan dengan bahasa-bahasa “langit” nan rumit.

    Besarnya faktor nonrasional yang digunakan pemilih itulah yang coba digarap pasangan calon kepala daerah dengan mencoba memanfaatkan sokongan Jokowi yang secara statistik masih menjanjikan.

    Memang tidak ada yang salah memilih kandidat karena alasan emosional dan personal. Jadi, biarlah waktu membuktikan benar atau tidaknya teori tuah Jokowi ini setelah pencoblosan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November nanti.

    Sumber : Antara

  • Gus Yusuf: Saatnya Jawa Tengah Dipimpin Santri

    Gus Yusuf: Saatnya Jawa Tengah Dipimpin Santri

    Liputan6.com, Magelang Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, KH Chudlori Muhammad Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Yusuf, menyatakan dukungannya terhadap kepemimpinan dari kalangan santri untuk Provinsi Jawa Tengah. 

    Menurutnya, sudah waktunya masyarakat Jawa Tengah dipimpin oleh sosok santri, yang memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. 

    Gus Yusuf yang juga dikenal sebagai budayawan ini menyebut pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin (Gus Yasin) sebagai sosok yang layak mewakili kalangan santri. 

    “Ahmad Luthfi itu santri dan warga NU yang kebetulan lama berkiprah di kepolisian. Sedangkan Gus Yasin punya pengalaman di birokrasi, dan merupakan putra almarhum KH Maimoen Zubair, ulama dan guru yang sangat dihormati,” katanya, di acara pengajian rutin di Pondok Pesantren API Al Huda, Mertoyudan, Magelang, Jumat (1/11/2024).  

    Pengajian tersebut dihadiri sekitar lima ribu santri dan warga dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

    Menurutnya, kombinasi keduanya menjadi kekuatan besar untuk ngopeni dan nglakoni masyarakat, jika kelak terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng. 

    Dia menilai, kehadiran pemimpin dengan latar belakang santri akan memastikan pemerintahan yang lebih dekat dan peduli pada rakyat. “Jika ada calon yang benar-benar mewakili santri, maka para santri wajib hukumnya mendukung,” ujar Gus Yusuf  

    Dia menjelaskan, sebelum berkarier di kepolisian, Ahmad Luthfi pernah nyantri di Al Islah, Kediri, di bawah asuhan KH Toha, sebelum berkarier di kepolisian.  

    “Dengan latar belakang dan pengalamannya, Pak Luthfi menjadi sosok yang pas memimpin Jawa Tengah. Saya yakin pasangan Luthfi-Yasin bisa membawa perubahan positif di Jawa Tengah, sekaligus membawa aspirasi santri ke ranah pemerintahan,” tambahnya lagi.

  • Saatnya Jawa Tengah dipimpin santri

    Saatnya Jawa Tengah dipimpin santri

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    Pilkada Jawa Tengah 2024

    Gus Yusuf: Saatnya Jawa Tengah dipimpin santri
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 02 November 2024 – 16:24 WIB

    Elshinta.com – Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, KH Chudlori Muhammad Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Yusuf, menyatakan dukungannya terhadap kepemimpinan dari kalangan santri untuk Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, sudah waktunya masyarakat Jawa Tengah dipimpin oleh sosok santri, yang memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. 

    Gus Yusuf yang juga dikenal sebagai budayawan ini menyebut pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin (Gus Yasin) sebagai sosok yang layak mewakili kalangan santri. “Ahmad Luthfi itu santri dan warga NU yang kebetulan lama berkiprah di kepolisian. Sedangkan Gus Yasin punya pengalaman di birokrasi, dan merupakan putra almarhum KH Maimoen Zubair, ulama dan guru yang sangat dihormati,” katanya, di acara pengajian rutin di Pondok Pesantren API Al Huda, Mertoyudan, Magelang, Jumat (1/11). 

    Pengajian tersebut dihadiri sekitar lima ribu santri dan warga dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

    Menurutnya, kombinasi keduanya menjadi kekuatan besar untuk ngopeni dan nglakoni masyarakat, jika kelak terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng.

    Dia menilai, kehadiran pemimpin dengan latar belakang santri akan memastikan pemerintahan yang lebih dekat dan peduli pada rakyat. “Jika ada calon yang benar-benar mewakili santri, maka para santri wajib hukumnya mendukung,” ujar Gus Yusuf 

    Dia menjelaskan, sebelum berkarier di kepolisian, Ahmad Luthfi pernah nyantri di Al Islah, Kediri, di bawah asuhan KH Toha, sebelum berkarier di kepolisian.

    “Dengan latar belakang dan pengalamannya, Pak Luthfi menjadi sosok yang pas memimpin Jawa Tengah. Saya yakin pasangan Luthfi-Yasin bisa membawa perubahan positif di Jawa Tengah, sekaligus membawa aspirasi santri ke ranah pemerintahan,” tambahnya lagi.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Ahmad Luthfi Kasih Kode Jokowi Jadi Juru Kampanye

    Ahmad Luthfi Kasih Kode Jokowi Jadi Juru Kampanye

    Semarang

    Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2 Ahmad Luthfi menanggapi wacana Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi juru kampanye dirinya di Pilgub Jateng 2024. Luthfi menyebut Jokowi sudah memberi dukungan.

    Awalnya, Luthfi meminta pertanyaan itu ditanyakan langsung kepada Jokowi. Dia lalu menuturkan secara prinsip Jokowi mengapresiasi dan mendukung dirinya bersama Cawagub Taj Yasin Maimoen di Pilkada 2024.

    “(Tanya) ke beliau saja ya,” ujarnya usai silaturahmi dengan Perkumpulan Tukang Cukur Madura di Semarang, Jumat (1/11/2024).

    “Secara prinsip begini, saya sudah diarahkan beliau, beliau mendukung saya, Pak Jokowi sangat mengapresiasi, bahkan mungkin akan ikut dengan kami, untuk memberikan supporting,” jelas Luthfi.

    Luthfi lalu menjelaskan program Ngopeni dan Ngelakoni yang digagasnya bersama Taj Yasin merupakan bentuk keteladanan dari Jokowi. Menurutnya, Jokowi telah memberikan contoh keteladanan yang baik untuk masyarakat.

    “Karena apa, bahwa ngopeni ini adalah prinsip keteladanan yang sudah diteladani oleh bapak kita, bapak Jokowi kepada masyarakat. Contoh-contoh keteladanan beliau yang selama ini akan kita terapkan di Jawa Tengah,” ungkapnya.

    “Apalagi dengan Prabowo sangat memperhatikan rakyat kecil, harus selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Tahu problem masyarakat, jangan ada masyarakat kita yang kekurangan,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • Pengertian dan Manfaat Kartu Zilenial yang Jadi Program Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

    Pengertian dan Manfaat Kartu Zilenial yang Jadi Program Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

    Bisnis.com, JAKARTA – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi memperkenalkan program untuk generasi muda melalui kartu Zilenial.

    Kartu tersebut akan diberikan khusus untuk anak-anak muda khususnya Gen Z. Tujuannya bisa untuk diskusi, menikmati kopi hingga internet gratis.

    “Kita juga memerlukan bahwa dengan digitalisasi kita juga mampu aplikasi ini kita kembangkan kepada generasi Z misalnya. Generasi Z kita akan kita dukung untuk apa? Dalam rangka nanti kita gunakan Kartu ZiLenial yang bisa kita gunakan untuk diskusi, ngopi gratis dan internet gratis,” kata Ahmad Luthfi dalam debat Pilkada Jateng yang disiarkan di YouTube KPU Jateng, Rabu (30/10/2024).

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa generasi Z dan milenial harus diberikan akses untuk mengembangkan dirinya. Kartu ziLenial tersebut, menurutnya adalah solusi.

    “Dia akan kita (kasih) kesempatan untuk apa? Mengeksplor dirinya bahwa sebenarnya anak-anak muda kita mampu berkreasi dengan adanya ekonomi kreatif di wilayah kita, dengan apa? Dengan dia di masing-masing kecamatan, di masing-masing kabupaten ada ngopi gratis dengan kartu untuk memberikan kesempatan kerja,”

    Dengan kartu tersebut, ia berharap bisa menuntaskan masalah mengenai pendidikan dan lapangan pekerjaan di Jateng.

    Adapun penggunaan kartu zilenial tersebut berada di level kecamatan di seluruh kabupaten/kota. Pemuda/pemudi nantinya diberikan kopi dan internet gratis.

    Namun untuk bisa menikmati hal itu, syarat yang harus dipenuhi yakni ikut dalam kegiatan workshop.

    Workshop itu nantinya akan dilaksanakan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jateng.

  • Survei Indikator: Raffi Ahmad, Kaesang, Taj Yasin dan Ahmad Luthfi Paling Populer Jelang Pilgub Jateng

    Survei Indikator: Raffi Ahmad, Kaesang, Taj Yasin dan Ahmad Luthfi Paling Populer Jelang Pilgub Jateng

    Jakarta, Gatra.com – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan hasil survei terbaru mereka terkait elektabilitas nama-nama politisi atau tokoh yang berpotensial maju di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024.

    Lima bulan sebelum pilkada serentak 27 November 2024 mendatang, dalam survei terkait tingkat keterkenalan atau popularitas, nama artis Raffi Ahmad dan Ketua PSI Kaesang Pangarep jadi yang tertinggi. Di mana 85,5 persen dan 84,8 persen responden mengetahui keduanya.

    “Faktor popularitas ini krusial, Kaesang sementara unggul karena tinggi popularitasnya hampir 85 persen, hanya satu nama yang menandingi hanya Raffi Ahmad, wajar ini artis. Tetapi Raffi, popularitas tinggi tapi elektabilitas rendah. Mungkin karena Raffi dianggap tidak pas menjadi calon kepala daerah karena dia selama ini branding-nya artis,” kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Minggu (7/7).

    Sementara populritas Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi 49 persen, diikuti eks Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen 45,9 persen, dan politisi PDIP Bambang Wuryanto 30,3 persen.

    “Kesimpulan saya, Belanda masih jauh. Meskipun Kaesang sementara ini unggul. Tapi lagi-lagi kalaupun dia maju tidak jaminan Kaesang menang mudah. Karena rival-rival lain masih sangat besar kemungkinann untuk menyalip bermodalkan menaikkan poluratiasnya yang sementara ini sangat kurang,” jelas Burhanuddin.

    Ia menambahkan bukan hanya popularitas agar lebih efektif menaikkan elektabilitas. Menurutnya sebaiknya nama-nama lain punya afeksi atau kualitas popularitas yang baik dari kenal jadi suka.

    “Dari beberapa nama positif Gus Yusuf dari PKB beliau kiai tinggal di sekitar Magelang. Tingkat dikenalnya rendah. Tetapi dari yang kenal umumnya sangat suka. Kemudian Gus Yasin, Abdul Wachid (Anggota DPR Fraksi Gerindra), Achmad Husain mantan Bupati Banyumas,” imbuhnya.

    Survei ini dilakukan pada 10-17 Juni 2024. Indikator melibatkan 800 orang responden yang dipilih menggunakan metode multi stage random sampling.

    Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei +/-3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

    48

  • Ahmad Luthfi Tanya Nama Desa Terujung di Jateng, Andika Perkasa Ngaku Gak Tahu

    Ahmad Luthfi Tanya Nama Desa Terujung di Jateng, Andika Perkasa Ngaku Gak Tahu

    Bisnis.com, JAKARTA – Ada momen menarik saat debat kandidat Pilkada Jateng 2024. Awalnya, calon gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bertanya kepada lawannya, Andika Perkasa, soal nama desa di ujung timur provinsi tersebut. 

    Andika lantas mengaku dirinya tidak tahu nama desa yang ditanya oleh Ahmad Luthfi. Setelah itu, dia menjawab bahwa desa terujung di Jawa Tengah itu bernama Temparak yang merupakan desa nelayan, di mana penduduknya banyak yang bekerja sebagai nelayan.

    Menurutnya, banyak masalah yang kini dihadapi nelayan tersebut mulai dari harga ikan yang murah hingga harga solar yang mahal.

    “Di ujung Jawa Tengah itu nama desanya Temparak, desa nelayan. Mereka itu sedang banyak masalah dan pemimpin seharusnya tahu soal itu,” tuturnya di sela-sela debat kandidat Pilkada Jateng 2024, Kamis malam (31/10/2024).

    Dia juga mengklarifikasi pernyataan Andika Perkasa yang mengatakan bahwa banyak desa yang belum terkoneksi internet di Jawa Tengah.

    “Bapak tahu tidak, dari 7.810 desa itu, yang masih ada blankspot itu sekitar 102 desa saja,” katanya.

    Ahmad Luthfimengatakan seorang pemimpin itu sudah seharusnya paham permasalahan detail suatu wilayah dan apa saja yang jadi kebutuhan desa tersebut.

    “Ini masalah yang harus kita tahu sebagai pemimpin, ke depan pimpinan itu tidak perlu hebat tetapi bisa bermanfaat untuk orang lain,” ujarnya.

  • Gus Yasin, Cawagub Jateng mengaku siap debat 100 persen 

    Gus Yasin, Cawagub Jateng mengaku siap debat 100 persen 

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Gus Yasin, Cawagub Jateng mengaku siap debat 100 persen 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 14:45 WIB

    Elshinta.com – Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024-2029, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengaku siap 100 persen mengikuti debat palson Gubernur-Wakil Gubernur tahap pertama, hari Rabu malam, 30 Oktober 2024,di MCC (Marina Convention Center), di pantai Marina Semarang. 

    “Insya Allah kami seratus persen siap mengikuti debat, karena suatu keharusan supaya masyarakat tahu secara langsung gagasan dan visi misi yang kami tawarkan kepada rakyat Jawa Tengah,” kata Gus Yasin saat ditemui di Solo, Senin 28 Oktober 2024.

    Wakil Gubernur Jateng Masa Jabatan 2018-2023, yang kini maju lagi itu mengatakan, debat pada prinsipnya untuk mengenalkan sosok calon dan pemikiannya. Terutama program-program apa yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. 

    “Debat ini bukan cerdas cermat ya. Tetapi bagaimana calon pemimpin menyuguhkan ide-ide program yang bisa menjawab masalah yang ada,” kata pasangan cagub Ahmad Luthfi ini. 

    Soal materi debat dan persiapanya, Cawagub incumbent ini mengaku siap dan mengalir saja. Sebab sudah lima tahun dia punya pengalaman memimpin Jawa Tengah berpenduduk 37 juta jiwa itu. Masalah-masalah yang ada dia sudah tahu, bagaimana mengatasinya juga sudah dilakukan. 

    “Tinggal yang belum sempurna kemarin kita perbaiki, yang sudah baik kita lanjutkan, dan kita tambah program-program baru yang relevan,” kata pria yang selalu bersarung dan berpeci itu. 

    Sebab menurutnya, Jawa Tengah  butuh pemimpin yang tahu masalah. Bukan pemimpin yang masih mencari tahu masalah. Jawa Tengah juga harus sinergi dengan program Nasional menuju Indonesia Emas 2045.

    “Selama ini saya dan Mas Luthfi (cagub) sudah nglakoni (melakukan) di Jateng, pengalaman punya, tinggal meningkatkan pelayanan dengan mengurusi (ngopeni). Seperti apa konsep-konsep nglakoni dan ngopeni, tunggu saja di debat nanti ya,” kata putra Mbah Maimoen Zubair itu seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Rabu (30/10). 

    Asal tahu, KPU Jateng akan mengadakan tiga kali debat paslon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah 2024-2029. Debat pertama 30 Oktober 2024, di MCC pantai Marina Semarang. Debat kedua 10 Nopember 2024 di MAC Ballroom Jln Majapahit Semarang. Debat ketiga di Muladi Dome – Undip Tembalang Semarang, 20 November 2024. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng Regional 31 Oktober 2024

    Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan “Ngopeni dan Nglakoni” Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2,
    Ahmad Luthfi

    Taj Yasin
    , menekankan konsep “ngopeni dan nglakoni” bila terpilih dalam
    Pilkada Jateng
    2024.
    Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan penutup mereka atau
    closing statement

    debat perdana Pilkada Jateng
    2024 di Marina Convention Center,
    Kota Semarang
    , Rabu (30/10/2024) malam.
    Ahmad Luthfi mengatakan, tak akan ada pemimpin yang bisa tidur nyenyak jika masih ada warga yang kesulitan.
    “Maka kepemimpinan kami akan kami dedikasikan semuanya untuk warga,” ujarnya.

    Dengan konsep “ngopeni dan nglakoni” atau “merawat dan melakukan”, mantan Kapolda Jateng itu berjanji bakal mengentaskan berbagai persoalan di Jawa Tengah.
    “Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses pendidikan. Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Tidak ada lagi petani yang susah pupuk, dan nelayan kesusahan mendapat subsidi solar,” ucapnya.
    “Tak ada lagi UMKM yang kesulitan modal dan (susah) berkembang. Tak ada lagi buruh yang pendapatannya kecil, di-PHK tanpa hak. Tidak ada lagi ibu yang khawatir anaknya tak dapat kerja. Dan tak ada lagi pesantren yang bangunannya rusak,” sambungnya.
    Sementara itu, Taj Yasin menuturkan, pemimpin yang “ngopeni dan nglakoni” bukan hanya konsep.
    “Dimulai sejak kami menyatukan niat,” ungkapnya.
    Sebagai informasi, debat perdana Pilkada Jateng 2024 ini bertemakan “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
    Setelah debat perdana, bakal diadakan debat kedua pada 10 November 2024. Adapun debat ketiga Pilkada Jateng 2024 digelar 20 November mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.