Tag: Ahmad Luthfi

  • Respons Hasil Hitung Cepat Pilgub Jateng, Hendrar Prihadi: Saya Mohon Maaf Hasilnya Tidak Baik – Page 3

    Respons Hasil Hitung Cepat Pilgub Jateng, Hendrar Prihadi: Saya Mohon Maaf Hasilnya Tidak Baik – Page 3

    Liputan6.com, Semarang Hasil hitung cepat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 menunjukkan, pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi kalah jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Dari beberapa lembaga survei, Ahmad Luthfi-Taj Yasin memperoleh suara di angka 58% sementara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di angka 42%.

    Melihat hasil tersebut, Hendrar Prihadi meminta maaf kepada para pendukungnya dan mengaku terpukul dengan hasil persentase yang dirilis sejumlah lembaga survei atas hitung cepat Pilgub Jateng 2024. Kendati begitu, dirinya menjadikan konstestasi kali ini sebagai pelajaran.

    “Saya mohon maaf kepada teman-teman partai, relawan, yang selama ini mendukung Andika-Hendi hasilnya tidak baik sejauh ini,” ujarnya.

    “Saya bangga selama hampir 62 hari kampanye dalam suka dan duka, semuanya pasti terpukul dengan hasil ini, tapi Insya Allah ada hal optimis yang bisa kami kerjakan,” imbuh Hendi.

    Semula, Ia akan bertemu dengan pasangannya Andika Perkasa seusai pencoblosan. Namun, hasil hitung cepat yang tidak sesuai harapan membuat pertemuan tersebut batal.

    “Begitu ada kelihatan hasilnya tidak menggembirakan kita putuskan untuk tidak ketemu sore ini. Beliau juga persiapan pulang ke Jakarta untuk persiapkan pernikahan anaknya,” ujar Hendi.

    “Kembali bekerja menjalankan aktivitas-aktivitas yang kemarin kita tinggalkan. Kita benar-benar lagi blank, kita evaluasi dulu,” jelasnya.

  • Luthfi-Taj Yasin unggul 59,16 persen dari data masuk 100 persen

    Luthfi-Taj Yasin unggul 59,16 persen dari data masuk 100 persen

    Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi (kiri) dan Taj Yasin Maimoen (kanan) menyampaikan gagasannya saat mengikuti debat publik ketiga Pilgub Jateng 2024 di Gedung Muladi Dome, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2024). . ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.

    SMRC: Luthfi-Taj Yasin unggul 59,16 persen dari data masuk 100 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 28 November 2024 – 11:03 WIB

    Elshinta.com – Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Luthfi-Taj Yasin) unggul 59,16 persen dari hasil hitung cepat yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) dengan data masuk 100 persen.

    “Hitung cepat dilakukan di 1.000 tempat pemungutan suara (TPS) dengan sampel 339.633 suara sah,” kata Peneliti SMRC M. Ezha Fachriza melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan bahwa dari hasil sampel tersebut pasangan Luthfi-Taj Yasin meraih suara sekitar 59,16 persen untuk mengungguli pesaingnya pada Pilgub Jawa Tengah Andika M Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi dengan 40,84 persen suara.

    Menurut dia, data yang tersebar di 1.000 TPS itu telah masuk 100 persen dan menghasilkan kemenangan sementara versi hitung cepat bagi Luthfi-Taj Yasin. Ezha menjelaskan bahwa hasil analisis statistik menunjukkan pada tingkat kepercayaan 95 persen suara Luthfi – Taj Yasin diperkirakan berkisar antara 58,47 persen hingga 59,84 persen.

    “Sementara pasangan Andika-Hendi 40,16 perse sampai 41,53 persen,” tuturnya.

    Berdasarkan analisis tersebut, lanjut Ezha, maka secara statistik suara Luthfi -Taj Yasin signifikan berada di atas suara Andika-Hendi. Meskipun demikian kata dia, bahwa hasil hitung cepat ini bukan hasil resmi pemilu.

    “Kita menunggu hasil akhir rekapitulasi suara yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),” katanya.

    Sumber : Antara

  •  Tim pemenangan klaim Luthfi-Yasin menang di 32 kabupaten/kota 

     Tim pemenangan klaim Luthfi-Yasin menang di 32 kabupaten/kota 

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

     Tim pemenangan klaim Luthfi-Yasin menang di 32 kabupaten/kota 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 15:46 WIB

    Elshinta.com – Tim Pemenangan Paslon Cagub Ahmad Luthfi dan Cawagub Taj Yasin Maimoen melakukan hitung riil cepat secara internal. Hasilnya, dari 35 kabupaten/kota di Jateng memperoleh kemenangan di 30-32 wilayah.

    Juru bicara (jubir) Paslon Luthfi-Yasin, Zulkifli Gayo menyampaikan, hitung riil cepat itu sesuai dengan laporan dari saksi-saksi yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hasilnya pun tak jauh beda dengan quickcount yang disampaikan oleh sejumlah lembaga survei nasional.

    Dari 55 persen TPS di Jateng yang sudah masuk di tabulasi internal, pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen mendapatkan 58 persen suara. 

    “Hari ini kita juga lakukan quick count. Sebanyak 55 persen TPS sudah masuk, Luthfi-Yasin mendapatkan suara 58 persen,” kata Zulkifli di Rumah Pemenangan Luthfi-Yasin di Kampung Kali Kota Semarang, Rabu 27 November 2024.

    Dari penghitungan internal itu, Paslon Luthfi- Yasin menyapu bersih kemenangan hampir di semua wilayah. Paslon dengan tagline “Ngopeni Ngelakoni” itu menang di 30-32 kabupaten/kota dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Artinya ada 3-5 kabuoaten/kota yang perolehan suaranya saling berkejaran antara paslon 1 dan 2.

    “Rata-rata kita menang. Tapi ada 3-5 kabupaten/kota yang masih dalam perhitungan, nanti kita update lagi,” katanya.

    Di antara wilayah yang bersaing ketat adalah Kota Solo. Saat ini perolehan suara terpaut hanya 2,5 persen, sehingga bisa dikatakan masih bisa berubah.

    Ia mengatakan, kemenangan ini bukanlah kemenangan Pasangan Luthfi-Yasin semata. Kemenangan ini merupakan milik warga Jawa Tengah semuanya yang telah memberikan dukungan doa, berjuang menyosialisasikan hingga ikut memberikan suara di TPS.

    Perjuangan yang dilakukan Pasangan Luthfi-Yasin dan Tim Pemenangan tak akan bisa optimal tanpa dukungan dari masyarakat Jawa Tengah di 35 kabupaten/kota.

    Hal itu terlihat di sejumlah TPS yang menunjukkan hasil kemenangan hampur 100 persen. Di antaranya di TPS di Kabupaten Kendal dan Wonosobo.

    Di akhir statemennya, Zulkifli mengingatkan penghitungan ini merupakan hasil hitung cepat internal. Pihaknya masih menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU Jawa Tengah.

    “Kita bersama-sama menunggu hasil resmi dari KPU. Jangan euforia dan kawal perolehan suara hingga pengumuman resmi oleh KPU,” kata Zulkifli seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Kamis (28/11). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • PDIP Salahkan Partai Cokelat sebagai Dalang Kekalahan di Kandang Banteng

    PDIP Salahkan Partai Cokelat sebagai Dalang Kekalahan di Kandang Banteng

    GELORA.CO – Gelaran Pilkada 2024 meninggalkan luka mendalam bagi PDIP. Partai banteng moncong putih seperti tak percaya bisa kalah di empat provinsi besar, di pulau Jawa, termasuk kandangnya sendiri wilayah Jawa Tengah (Jateng).

    Di Pilgub Banten, pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi yang diusung PDIP bersama Golkar harus menelan pil pahit. Berdasarkan hasil quick count pada Rabu (27/11/2024) pukul 23.47 WIB dengan 100 persen suara yang masuk, pasangan Soni-Dimyati yang disokong KIM Plus memperoleh suara 57,52 persen. Sedangkan jagoan PDIP memperoleh 42,48 persen suara berdasarkan hasil quick count Charta Politika.

    Kemudian di Pilgub Jawa Barat (Jabar), pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja hanya mampu memperoleh suara 9,10 persen. Kalah jauh dari jagoan KIM Plus, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 61,16 persen berdasarkan hasil quick count Indikator Politik per Rabu (27/11/2024) pukul 20.29 WIB, dengan data masuk 100 persen.

    Di Jawa Timur (Jatim) KIM Plus yang mengusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak meraih 58,14 persen menumbangkan jagoan PDIP Tri Risma Harini-Zahrul Azhar Asumta 33,48 persen hasil quick count LSI Denny JA per Rabu (27/11/2024) pukul 16.42 WIB, dengan data suara masuk 98,29 persen.

    Yang paling perih Pilgub Jawa Tengah (Jateng). Wilayah yang selama ini disebut-sebut sebagai kandang banteng, malah jadi saksi bisu tumbangnya banteng. Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi hanya mampu mengumpulkan 41,31 persen, masih kalah jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang di-endorse Presiden RI Prabowo Subianto, meraih 58,69 persen hasil quick count LSI Denny JA per Rabu (27/11/2024) pukul 20.53 WIB, dengan data suara masuk 98,29 persen.

    Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyalahkan Partai Cokelat atas kekalahan yang menyesakkan ini. Dia menyebut, Partai Cokelat tak sendiri tapi bekerja dengan dibantu Pj Kepala Daerah dan atas perintah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    “Partai Cokelat ini sudah barang tentu adalah oknum-oknum kepolisian. Cuma karena tidak hanya satu, tidak hanya satu tempat. Mungkin sebaiknya kita tidak menyebut oknum-oknum. Tapi ini sudah sesuatu yang bersifat dari komando. Dan saya kira pemegang kuncinya adalah Listyo Sigit. Beliau bertanggung jawab terhadap institusi yang dia kendalikan, yang dia pimpin,” kata Hasto saat konferensi Pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

    Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, anomali yang terjadi di Pilkada 2024 sangat kental dirasakan oleh pasangan yang diusung partainya yakni Airin Rachmy Diany-Ade Sumardi di Pilgub Banten. Dia mengaku kaget, intervensi Partai Cokelat juga menyasar Airin yang tercatat sebagai timses Prabowo Subianto saat Pilpres lalu.

    “(Ini) anomali yang pertama, di luar nalar kami. Seorang Airin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten, pada saat dia menjadi calon gubernur, harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan kemenangan,” kata Basarah.

    Curang Teriak Curang?

    Di saat PDIP berteriak curang muncul video yang memperlihatkan surat suara Pilgub Jakarta 2024 sudah tercoblos pasangan calon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Tentu video ini jadi tamparan keras bagi banteng yang selama ini paling lantang teriak kecurangan dalam kontestasi, bahkan sejak gelaran Pilpres.

    Dari video yang berdurasi 3 menit 40 detik, seorang petugas pengawas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Pinang Ranti, Jakarta Timur tengah menghitung jumlah surat suara yang sudah dicoblos. Diduga surat yang tercoblos tersebut merupakan surat suara sisa tidak terpakai.

    “Kiriman dari teman di Pinang Ranti. (Paslon) 03 sudah tercoblos semua. Suara yang tidak mencoblos di TPS 028,” tulis keterangan video yang beredar, dilihat Inilah.com, Kamis (28/11/2024).

    Dari video ditampilkan 18 surat suara yang sudah dicoblos ke pasangan Pramono Anung dan Rano Karno. Petugas itu kemudian memperlihatkan satu per satu surat suara sisa yang sudah tercoblos itu ke masyarakat dan petugas yang menjadi saksi.

    Tak lama, petugas lain memanggil panitia atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mengecek kembali surat yang sudah diperlihatkan tadi.

    Terkait temuan ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta Wahyu Dinata mengaku masih menunggu kronologis lengkap dari jajarannya, soal surat suara Pilgub Jakarta 2024 yang sudah tercoblos untuk pasangan calon tertentu.

    “Kami sedang minta KPU Jakarta Timur untuk menyusun kronologi ya. Jadi nanti kalau kronologis sudah sampai di kami pasti nanti akan kami sampaikan,” ujar Wahyu saat jumpa pers di kantornya, kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

    “Bisa jadi nanti kami dapat kronologi atau bisa jadi kami dapat rekomendasi dari Bawaslu, yang pasti sifatnya kami menunggu,” katanya menambahkan.

  • Pilkada Jateng: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang Telak di Temperak, Rembang

    Pilkada Jateng: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang Telak di Temperak, Rembang

    Bisnis.com, JAKARTA – Nama Desa Temperak, Kecamatan Serang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah sempat menjadi buah bibir karena paslon Andika Perkasa mengaku tidak mengetahui desa tersebut saat debat kandidat.

    Alhasil, raihan suara Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) sangat rendah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, hanya sekitar 29,38% atau 115.900 suara.

    Sementara itu, raihan suara Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen tembus 70,62% atau 278.533 suara di kabupaten Rembang. 

    Nama Desa Temperak yang disebutkan oleh Ahmad Luthfi saat debat kandidat mencuat karena wilayah tersebut hingga kini belum mendapatkan akses Internet ketika Andika Perkasa ingin meratakan akses Internet di Jawa Tengah.

    Ahmad Luthfi pun sempat salah ucap nama desa itu. Dia menyebut desa itu semula bernama Temparak, namun saat ditelusuri nama yang benar adalah Desa Temperak, Kecamatan Serang, Kabupaten Rembang. 

    Desa Temperak tersebut merupakan desa di ujung timur Jawa Tengah, di mana ribuan masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan karena bertempat tinggal di pesisir pantai.

    Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2 Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah unggul di sejumlah lembaga survei berdasarkan hasil quick count.

    Lembaga survei itu di antaranya Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, Lembaga Survei Indonesia, dan Litbang Kompas. Tercatat, pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen meraup suara di atas 58%.

  • 4
                    
                        PDI-P: Kandang Banteng Sekarang Jakarta, Jateng Kandang Bansos
                        Nasional

    4 PDI-P: Kandang Banteng Sekarang Jakarta, Jateng Kandang Bansos Nasional

    PDI-P: Kandang Banteng Sekarang Jakarta, Jateng Kandang Bansos
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    PDI-P
    menyindir bahwa wilayah kekuasaan mereka atau yang dijuluki “Kandang Banteng” kini sudah bukan lagi di
    Jawa Tengah
    selepas
    Pilkada 2024
    .
    Pasalnya, di Jawa Tengah, calon gubernur-wakil gubernur usungan PDI-P, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, diprediksi kalah dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung 14 partai politik.
    “Sekarang rekan-rekan wartawan semua mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai kandang banteng lagi. Tapi sebagai kandang bansos dan parcok (partai cokelat),” kata Ketua DPP PDI-P
    Deddy Sitorus
    dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
    “Jadi jangan lagi sebut Jawa Tengah sebagai kandang banteng, tetapi sebagai kandang bansos dan parcok,” ujar dia.
    Istilah parcok diasosiasikan dengan dugaan pengerahan aparat kepolisian untuk kerja-kerja politik elektoral di Pilkada Serentak 2024.
    PDI-P meyakini, kemenangan Luthfi-Yasin di Jawa Tengah tak terlepas dari hal tersebut.
    Walaupun demikian, PDI-P masih menganggap pencapaian mereka di Jawa Tengah lebih dari cukup karena diprediksi memperoleh lebih dari 40 persen suara meski Andika-Hendi hanya diusung PDI-P sendiri.
    Hal itu dinilai menjadi bukti bahwa secara politik, Jawa Tengah masih layak disebut kandang banteng.
    Namun, PDI-P justru melontarkan sarkasme bahwa “kandang banteng” telah berpindah ke Jakarta karena kandidat gubernur dan wakil gubernur yang mereka usung, Pramono Anung-Rano Karno, menang satu putaran.
    “Jadi dari Jawa Tengah, PDI Perjuangan kandangnya sekarang di ibu kota Jakarta,” sebut Deddy.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengapa PDIP Bisa Kalah di Jateng, Pengamat Singgung Mesin Politik, Jokowi, dan Prabowo

    Mengapa PDIP Bisa Kalah di Jateng, Pengamat Singgung Mesin Politik, Jokowi, dan Prabowo

    GELORA.CO – Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya pengaruh dukungan (endorsement) Joko Widodo dan Prabowo Subianto kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

    PDIP pada Pilkada Jawa Tengah 2024 mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, sementara pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

    “Besarnya dominasi mesin politik koalisi pengusung Luthfi-Taj Yasin sebesar kurang lebih 75 persen, yang didukung oleh political endorsement Jokowi dan Prabowo. Dukungan itu memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan politik, termasuk para donor logistik untuk all out memenangkan Luthfi-Taj Yasin,” kata Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei konsisten menunjukkan perolehan suara Luthfi-Taj Yasin unggul di posisi terbanyak. Hasil hitung cepat sementara Charta Politika per Kamis pukul 12.25 WIB menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 58,44 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,56 persen suara.

    Dari hasil hitung cepat sementara Indikator, Luthfi-Taj Yasin mendapatkan 58,31 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,69 persen suara. SMRC, dalam hasil hitung cepat sementaranya, menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,16 persen suara, dan Andika-Hendrar 40,84 persen suara.

    Terlepas dari dukungan itu, kekalahan PDIP di Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng, diyakini juga karena karakter pemilih di provinsi itu diisi kelompok santri, yang direpresentasikan dalam pasangan Luthfi-Taj Yasin.

    “Karakter pemilih Jawa Tengah yang mana wilayah pantura (pantai utara Jawa) didominasi oleh masyarakat santri, yang lebih mendukung representasi kandidat nasionalis-santri yang tercermin di Luthfi-Yasin.  Jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini,” kata Umam.

    Sementara kandidat yang diusung PDIP, Andika-Hendrar, keduanya merepresentasikan kelompok nasionalis.

    “Dengan demikian, kekuatan KIM yang di-back up oleh Jokowi bisa memanfaatkan situasi rapuhnya barisan kekuatan PDIP di Jawa Tengah, ditambah lagi constraint (tantangan) utama yang dihadapi calon PDIP pada Pilkada Jawa Tengah ini adalah faktor sangat terbatasnya waktu sosialisasi, termasuk untuk melakukan penetrasi ke segmen santri di Jawa Tengah,” kata Umam.

  • Penghitungan suara KPU: Luthfi-Taj Yasin unggul sementara di Jateng

    Penghitungan suara KPU: Luthfi-Taj Yasin unggul sementara di Jateng

    Jakarta (ANTARA) – Hasil sementara penghitungan suara atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menunjukkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul sementara dari pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jawa Tengah.

    Pewarta ANTARA yang memantau situs web pilkada2024.kpu.go.id, Kamis, melaporkan data per pukul 13.44 WIB jumlah suara yang masuk sebanyak 56.671 TPS dari 56.812 TPS atau 99,75 persen.

    Berikut hasilnya yang disusun berdasarkan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah:

    1. Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: 40,86 persen atau 7.841.476 suara,
    2. Ahmad Luthfi-Taj Yasin: 59,14 persen atau 11.350.609 suara.

    Hasil yang ditampilkan KPU ini bukan hasil akhir Pilkada 2024. KPU menyatakan publikasi form model C/D hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan memudahkan akses informasi publik.

    KPU juga menyatakan penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pilkada dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Perkembangan hasil real count KPU dapat dilihat di sini.

    Diketahui, tahap pemungutan suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota telah dilaksanakan pada 27 November 2024.

    Pada saat ini tahapan Pilkada 2024 yang sedang berlangsung adalah rekapitulasi hasil penghitungan secara berjenjang.

    Rekapitulasi secara berjenjang di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dimulai pada 28 November-3 Desember 2024. Selanjutnya, tingkat kabupaten/kota dimulai pada 29 November-6 Desember 2024. Kemudian, tingkat provinsi dimulai pada 30 November-9 Desember 2024.

    Setelah itu, adalah tahapan pengumuman rekapitulasi hasil penghitungan suara. Untuk pilkada tingkat kabupaten/kota diumumkan pada 29 November-12 Desember 2024, sedangkan pilkada tingkat provinsi pada 30 November-15 Desember 2024.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kata Santri Usai Kemenangan Gus Yassin, Jateng Kini Markas Santri?

    Kata Santri Usai Kemenangan Gus Yassin, Jateng Kini Markas Santri?

    Liputan6.com, Semarang – Tumbangnya jagoan PDI Perjuangan di Pilgub Jateng dianggap menjadi penanda bahwa provinsi ini tak lagi menjadi kandang banteng. Meskipun di sejumlah daerah PDIP masih sukses menempatkan jagonya sebagai bupati/wali kota.

    Kalangan santri menilai kemenangan Ahmad Luthfi – Taj Yassin Mamoen lebih disebabkan elektabilitas Gus Yassin yang tinggi. Menurut Abdul Wachid Roesdy, dari ponpes Saung Berkah Nusantara, saat ini sudah tidak relevan berbicara santri dan non-santri.

    “Jika dahulu memang ada semacam pertarungan ideologi santri dan non-santri. Religius dan pragmatis,” katanya.

    Namun, untuk kondisi saat ini, nyaris semua menjadi pragmatis, termasuk kaum santri.

    “Bedanya, pragmatisme yang dipraktekkan kaum santri memiliki dasar ideologi. Kemudian ukhuwah antar-santri juga masih kuat, makanya Gus Yassin menjadi penentu kemenangan,” kata Abdul Wachid.

    Kekuatan kaum santri menjadi kunci sekaligus parameter bahwa gaya santri sudah mewarnai kehidupan berpolitik. Kiai Nawawi dari komunitas Santri Gayeng menyebut nilai-nilai santri yang santun, kalem sangat melekat pada Gus Yassin.

    “Itulah yang menyebabkan beliau disukai semua kalangan, termasuk para kader partai manapun. Kemenangan ini mutlak penentunya adalah Gus Yassin. Beliau bukan sekadar membonceng, dalam pemilihan DPD kemarin ia juga meraih suara yang tinggi kan?” kata Kyai Nawawi.

    Tak berbeda jauh, Ahmad Khotib dari pondok pesantren Terboyo Semarang menyoroti kiprah Gus Yassin dalam lima tahun terakhir mendampingi Ganjar. Saat itu Gus Yassin benar-benar bisa mencuri hati masyarakat termasuk pendukung Ganjar.

    “Gus Yassin bukan tipe pemimpin yang meledak-ledak. Beliau kalem dan banyak humor khas santri. Bisa kita lihat dalam debat, beliau menguasai persoalan,” katanya.

    Lalu benarkah saat ini kandang banteng sudah berubah menjadi markas santri?

    “Saya kira tak baik menyematkan label-label seperti itu. Kami kaum santri sangat menghormati kawan-kawan PDIP yang memiliki ideologi. Kami juga memiliki ideologi. Saatnya harus bekerjasama menghadapi pragmatisme membuta yang meninggalkan kesantunan, etika, moral, kepantasan,” kata Ahmad Khotib.

  • Rekap Hasil Quick Count Pilkada Jawa Tengah Hari Ini, Paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul

    Rekap Hasil Quick Count Pilkada Jawa Tengah Hari Ini, Paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul

    Liputan6.com, Bandung – Gelaran Pilkada Serentak 2024 telah resmi digelar di sejumlah wilayah Indonesia sejak Rabu (27/11/2024). Adapun dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2024 di Jawa Tengah diikuti oleh dua paslon populer.

    Diketahui paslon tersebut adalah Andika Perkasa – Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi – Taj Yasin. Kemudian berdasarkan hasil quick count terkini di Pilkada Jateng 2024 paslon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin terpantau berhasil unggul di sejumlah lembaga survei.

    Melansir informasi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) total suara yang masuk pada Rabu (27/11/2024) pukul 17.35 WIB sekitar 87%. Melalui data tersebut paslon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin berhasil unggul dengan perolehan suara 58,42 persen.

    Sedangkan pasangan calon Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi mendapatkan perolehan suara 41,58 persen. Kemudian survei dari Charta Politika total suara yang masuk sekitar 100% pada Kamis (28/11/2024) pukul 12.25 WIB.

    Melalui perolehan suara tersebut pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul dengan perolehan suara 58,44 persen. Sedangkan pasangan calon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi meraih suara 41,56 persen.

    Kemudian dalam lembaga survei Indikator total suara masuk sekitar 100 persen pada Kamis (28/11/2024) pukul 08.57 WIB. Melalui surveinya paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul 58,31 persen dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 41,69 persen.

    Sebagai informasi, hasil quick count tersebut belum menjadi keputusan akhir dalam menentukan pemenang Pilgub Jateng 2024. Masyarakat bisa mengikuti hasil resminya yang dibagikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).