Tag: Ahmad Fauzi

  • Ini Identitas 6 Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, Sebagian Pramugari – Halaman all

    Ini Identitas 6 Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, Sebagian Pramugari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak kepolisian melalui Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta telah berhasil mengidentifikasi enam jenazah dari 14 orang dilaporkan hilang dari insiden kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, per Jumat, 31 Januari 2025.

    “Tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi tiga orang jenazah korban, sehingga hingga hari ini total sudah enam jenazah yang berhasil diidentifikasi,” kata Wakarumkit RS Polri, Kombes Erwin Zainul dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat jati, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

    Ada tiga jenazah korban yang teridentifikasi pada Jumat  (30/1/2025).

    Kepala Bidang DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengungkapkan, pekerjaan ketiga korban kebakaran Glodok yang baru teridentifikasi adalah influencer, kasir diskotek, dan calon pramugari. 

    “Kalau dari data antemortem yang kami terima, atas nama Desty Eka Putri ini, pernah tercatat, pernah berapa kali daftar pramugari katanya,” ungkap Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (31/1/2025). 

    Ahmad menjelaskan, Desty bukan pramugari sehingga dia tidak masuk dalam data dari Balai Kesehatan Penerbangan.

    “Tapi memang karena bukan pramugari, jadi tidak tercatat dalam daftar yang dikirim oleh Balai Kesehatan Penerbangan,” kata Ahmad.

    Sementara itu, Keren Shalom merupakan influencer berdasarkan keterangan keluarga dan Ade Aryati berprofesi sebagai kasir diskotek.

    “Kalau Keren, data yang kami dapat dari keluarganya, merupakan seorang influencer.

    Sedangkan kalau ibu almarhumah Adi Aryati, itu pegawai dari tempat hiburan itu. Sebagai kasir kalau tidak salah,” tutur Ahmad.

    Sebelumnya, pada Jumat, 24 Januari 2025 lalu, pihak RS Polri Kramatjati lebih dulu berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan dua korban yang teridentifikasi adalah pramugari dan karyawan badan usaha milik negara (BUMN).

    “Untuk Aulia Belinda (28) mantan pramugari Lion Air, Osima Yukari (29) pramugari Blue Bird Nordic Airlines (BBN Airlines), BUMN Zukhi Fitria Rahdja (42) merupakan Karyawan BUMN,” kata Ade Ary.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramatjati Brigjen Prima Heru menjelaskan memang proses identifikasi jasad korban kebakaran membutuhkan waktu lama.

    Pasalnya, kata dia, jenazah korban kebakaran dalam kondisi yang sulit dikenali. 

    Untuk itu, pihaknya memohon maaf kepada keluarga yang ditinggalkan.

    “Kami mohon maaf apabila dalam pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena kondisi jenazah yang terbakar hebat,” kata Prima.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Edi menyampaikan proses identifikasi korban lainnya akan terus dilakukan.

    “Untuk sementara, ada sembilan body part yang masih memerlukan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, bapak ibu semua,” ungkap Nyoman.

    Diberitakan, kebakaran hebat melanda gedung Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat pada Rabu malam, 15 Januari 2025.

    Ada tiga lantai teratas yakni 7, 8, dan 9 dari gedung Glodok Plaza ludes terbakar.

    Tiga lantai itu merupakan tempat diskotek dan tempat karaoke sebuah hiburan malam ternama di Jakarta.

    Dari kejadian itu, ada sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.

    Berikut data 6 jenazah korban kebakaran Glodok Plaza teridentifikasi:

    Aulia Belinda (28): mantan pramugari Lion Air
    Osima Yukari (29): Pramugari Blue Bird Nordic Airlines (BBN Airlines)
    Zukhi Fitria Rahdja (42): Pegawai BUMN
    Ade Aryati (30): kasir diskotek di Glodok Plaza
    Desty Eka Putri S (24): Calon pramugari
    Keren Shallom Jeremiah (21): Influencer           

    Dua Kantong Jenazah Berisi Bukan Part Body 

    Kepala Biro Dokter Polisi RS Polri Kramat Jati, Brigjen Nyoman Eddy Purnama mengungkapkan, dua dari 14 kantong jenazah yang diterima RS Polri bukan berisi body part korban kebakaran Glodok Plaza.

    Hal itu dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan berulang oleh dokter forensik dan dokter gigi forensik.

    Diduga dua kantong itu berisi material bangunan yang terbakar.

    “Dari 14 kantong jenazah yang dikirim ke RS Polri, setelah dicek ulang pendalaman ternyata dua di antaranya bukan berisi body part,” kata Nyoman edi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dalam jumpa pers, Jumat (31/1/2025).

    Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan proses identifikasi. Pihaknya mendalami data antemortem dari keluarga untuk melanjutkan pemeriksaan sampel DNA di laboratorium Pusdokes Polri.

    Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga di lokasi kebakaran Glodok Plaza diimbau untuk melapor. (Kompas.com/Kompas Tv)
     
     
     
     
     
     

  • Kisah di Balik Kebakaran Glodok Plaza: Suami Pamit DLK, Jasadnya Ditemukan di Tempat Karaoke – Halaman all

    Kisah di Balik Kebakaran Glodok Plaza: Suami Pamit DLK, Jasadnya Ditemukan di Tempat Karaoke – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ada kisah drama rumah tangga di balik peristiwa kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat. 

    Sang suami yang sebelumnya pamit pergi dinas luar kota, ternyata jasadnya ditemukan di sebuah tempat karaoke.

    Kisah ini diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers terkait bencana longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, dilansir WartaKotaLive.com, Rabu (22/1/2025).

    Awalnya, Suharyanto menjelaskan agar para suami tidak berbohong kepada istri, karena bencana bisa menimpa siapa saja dan di mana saja.

    Seperti saat longsor terjadi di Pekalongan, sebanyak delapan orang dilaporkan hilang, namun ternyata satu orang tiba-tiba ada yang kembali ke rumah dan sudah bersama keluarganya.

    “(Longsor di Pekalongan) ini sama kasus di kebakaran di Glodok itu.”

    “Ada seorang bapak-bapak yang izin ke istrinya ke luar kota, tetapi ternyata menjadi salah satu korban di Glodok. Itu biasa di bencana, makanya kalau bapak-bapak jangan bohong sama istri. Bahaya, itu kejadian nyata itu yang di Glodok itu,” ujar Suharyanto memberikan arahan.

    Apa yang dikatakan Suharyanto ini merujuk pada sebuah komentar di video kebakaran Glodok Plaza di media sosial.

    Sebuah akun TikTok bernama @akusuka575 dengan nama Hasya menyematkan komentar dan mengaku suaminya menjadi salah satu korban tewas di Tiyara Karaoke, yang berada di Glodok Plaza. 

    Ia menunggu suaminya pulang dinas luar kota, namun ternyata sang suami meninggal di tempat karaoke itu.

    “Dari salah satunya korban di sana ada suamiku padahal tiga hari lalu dia minta izin ke saya ada kerjaan di Surabaya tapi tadi siang saya dapat kabar dari temannya (suami meninggal di karaoke),” demikian komentar pemilik akun tersebut dalam video TikTok @ulhandoank93, MInggu (19/1/2025).

    Dari curhatan itu, banyak warganet yang ikut berduka atas kabar tersebut.

    Mereka juga menyayangkan sikap suami yang membohongi istrinya itu.

    Update Kebakaran di Glodok Plaza

    Diketahui, sampai Rabu (22/1/2025) hari ini, tim SAR gabungan kembali membawa dua kantong jenazah dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Dua kantong jenazah itu dibawa dari lantai tujuh, delapan dan sembilan.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai delapan dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.

    Hingga saat ini, total ada 11 kantong jenazah yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

    Di sisi lain, pihak RS Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Pasalnya, para korban sulit kenali lagi.

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa.”

    “Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelas Ahmad.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya.”

    “Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkap Ahmad.

    Diketahui, sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.

    Mereka yang dilaporkan hilang di antaranya:

    Ade Aryati (29)
    Sinta Amelia (20)
    Aldrinas (29)
    Aulia Belinda (28)
    Oshima Yukari (25)
    Deri Saiki (25)
    Indira Seviana Bela (25)
    Keren Shalom J (21)
    Intan Mutiara (26)
    Desty (42) 
    Zukhi Radja (42)
    Chika Adinda Yustin (26)
    Muljadi (56)
    Dian Cahyadi (38)

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kepala BNPB Ungkap Ada Suami Izin ke Istri Dinas Luar Kota, Tetapi Tewas di Kebakaran Glodok Plaza

    (Tribunnews.com/Galuh widya Wardani/Abdi Ryanda Shakti)(WartaKotalive.com/Budi Sam Lau Malau)

     

  • Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tita (22), adalah orang spesial bagi Bripda Faras Nabhan Atallah anggota Satresnarkoba Polres Lahat.

    Bripda Faras menjadi korban meninggal karena ditikam saat penggerebekan bandar narkoba di Tanjung Sakti Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.

    Sementara kepada wartawan, sang kekasih mengungkap cerita sebelum Bripda Faras menjemput maut.

    Tita mengetahui kabar tersebut dari teman satu letting almarhum.

    Keduanya tidak bertemu sekitar 12 hari lamanya.

    “Dapat kabar dari kawan satu lettingnya sekitar jam setengah 4 tadi kalau Ayas kena tusuk sajam saat penggerebekan,” ujar Tita saat dijumpai, Rabu (22/1/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

    Tita mengungkap almarhum pernah bercerita tentang rencana menikah.

    Rencana pernikahan kedua bisa diwujudkan jika Tita telah lulus kuliah.

    “Ada rencana menikah, tapi menunggu saya lulus kuliah dan sama-sama sukses,” katanya.

    Tita menyebut terakhir kali ia bertemu dengan almarhum ialah sekitar tanggal 10 Januari 2025.

    Saat pertemuan terakhir itu, Tita sudah melihat gelagat yang aneh dari Faras.

    “Tatapannya kosong, dan dia juga agak tertutup di media sosial,” katanya.

    Selain itu ada sebuah pesan dari almarhum ke Tita yang diingatnya.

    “Dia bilang kamu bisa sendiri jangan manja,” katanya.

    Bripda Faras Nabhan Atallah, anggota Polres Lahat, tewas saat melakukan penggerebakan narkoba di Lahat.

    Sementara rekannya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono, masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Diketahui, Bripda Faras Nabhan Atallah saat ini berusia 23 tahun.

    Orang tua Bripda Faras Nabhan Atallah tinggal di perumahan Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alang-alang Lebar, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.

    Pantauan di lokasi, suasana duka menyelimuti kediaman keluarga almarhum di Palembang, Rabu siang. 

    Sejumlah tetangga, kerabat hingga kolega ayah almarhum yang juga anggota polisi terlihat sudah berada di rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazah Bripda Faras yang masih dalam perjalanan dari Lahat menuju ke Palembang. 

    “Jenazah belum sampai, kemungkinan siang atau sore ini. Habis salat Ashar mau dimakamkan,” ujar Ahmad Fauzi ayah kandung almarhum, dengan mulut bergetar.

    Namun, keluarga belum bisa dimintai keterangan mengenai kabar duka tersebut.

    Rencananya, jenazah Bripda Faras akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga, Sukarami, Palembang.

    Selain Bripda Faras, dua personel lainnya mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara, terduga pelaku penikaman diketahui sudah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Lahat. 

    Kronologi

    Dari informasi yang dihimpun, Bripda Faras meninggal saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar ganja yakni Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di simpang tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti PUMU, Lahat, Sumsel.

    Sebelumnya polisi sering mendapat laporan bahwa pelaku diduga sering menjadikan rumahnya tempat transaksi narkotika jenis Ganja.

    Mendapat informasi tersebut, Kasat Resnarkoba Polres Lahat memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terkait tindak pidana narkotika jenis ganja tersebut. 

    Saat anggota melakukan penggerebekan di kediaman Ebi, Ebi yang saat itu kebetulan membuka pintu rupanya telah menyiapkan sebilah parang.

    Saat pintu pintu terbuka langsung mengibaskan parangnya ke tiga anggota tersebut secara membabi buta. 

    Usai lakukan penyerangan, Ebi langsung melarikan diri melalui pintu belakang, sambil memegang parang di tangan kanannya.

    Secara spontan, satu anggota yang terluka langsung menembakkan pistolnya ke kaki betis kiri Ebi, hingga buatnya tersungkur.

    Kejadian itu jelas buat warga sekitar jadi heboh. Meski terluka, anggota yang lakukan penggerebekan itu langsung menangkan Ebi, dan lakukan penggeledahan di rumahnya.

    Alhasil, polisi menemukan satu bulan tas ransel berwarna cokelat berisi 1.2 kilogram ganja kering siap edar, yang telah dibungkus per paketan.

    “Ya memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu anggota meninggal saat lakukan penangkapan pelaku narkoba. Untuk pelakunya telah diamankan,” terang Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu.

    Dari kejadian itu, polisi bukan hanya berhasil menangkap Ebi, Lidi yang jadi rekan Ebi juga berhasil diamankan.

    Untuk korban almarhum Bripda Faras sudah diserahkan ke pihak keluarga, sedangkan dua anggota lain yang terluka, tengah dalam perawatan medis di RS Besemah, Kota Pagaralam.

    Setelah petugas berhasil melumpuhkan pelaku dan Lindi Fernandes petugas polisi melakukan penggeledahan dan pemeriksaan terhadap rumah milik terduga pelaku.

    Dari penggeledahan, didapatkan barang bukti berupa satu buah tas ransel warna cokelat berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja berat brutto 1020 gr (seribu dua puluh gram) dan pelaku EBI mengakui barang bukti tersebut adalah miliknya.

    “Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti dibawa ke Sat Narkoba Polres Lahat untuk pemeriksaan lebih lanjut, ” Sampainya.

    Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat serangan parang yang dilayangkan Ebi, bandar narkoba saat penggerebekan. 

    Saat ini keduanya masih mendapat perawatan di RSUD Besemah Pagar Alam akibat kibasan senjata tajam jenis pisau yang dilayangkan pelaku. 

    Brigpol Didit Prasetyo mengalami luka pada bagian lengan dan bawah ketiak, sedangkan Bripka Kunto Wibisono alami luka pada bagian pantat. 

    “Keduanya masih dirawat di RSUD Besemah. Sejauh ini keduanya sadar meski masih menahan rasa sakit akibat luka,” terang Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu (22/1/2025).

    Adapun suasana duka menyelimuti upacara pelepasan jenazah personel Polres Lahat, Bripda Faras Nabhan Attalah.

    Upacara pelepasan jenazah sendiri bertindak sebagai Inspektur upacara Wakapolres Lahat, Kompol Ishandi Saputra,  SH, S. I. K., M.IK, Perwira Upacara Kabag Sdm Polres Lahat Kompol Sutrisman, S.H.,M.M dan komandan upacara IPDA Noprianto serta diikuti oleh seluruh personil Polres Lahat dan Bhayangkari Polres Lahat. 

    Setelah pelepasan jenazah personil Polres Lahat Bripda Faras Nabhan Attalah dibawa ke rumah duka yang berada di Kota Palembang dengan menggunakan R4 Dinas (Ambulance).

    Bripda Faras Nahbah Atallahsendiri wafat saat menjalankan tugas sebagai anggota Satnarkoba Lahat. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Berencana Menikahinya, Kekasih Ungkap Pesan Terakhir Bripda Faras Nabhan Atallah Sebelum Tewas
    Penulis: andyka wijaya

  • Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga Bripda Faras Nahbah Atallah, anggota Satresnarkoba Polres Lahat, mengalami kesedihan mendalam setelah Faras tewas diserang bandar narkoba saat penggerebekan pada Rabu (22//1/2025).

    Dari pantauan di rumah duka di Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alangalang Lebar, Palembang, Sumatra Selatan, pelayat mulai berdatangan untuk memberikan ucapan duka cita.

    Ayah Bripda Faras, Kompol Ahmad Fauzi, terlihat sangat terpukul.

    Bripda Faras tewas akibat serangan dengan parang saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar narkoba, Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di Simpang Tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti.

    Kejadian ini berlangsung sekira pukul 03.30 WIB.

    Sebelum penangkapan, polisi menerima laporan Ebi sering menjadikan rumahnya sebagai tempat transaksi narkotika jenis ganja.

    Saat anggota kepolisian melakukan penggerebekan, Ebi yang membuka pintu langsung menyerang dengan parang, melukai dua anggota lainnya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    Setelah penyerangan, Ebi melarikan diri, namun salah satu anggota yang terluka berhasil menembak kakinya hingga terjatuh.

    Dalam penggeledahan, polisi menemukan 1,2 kilogram ganja kering siap edar di rumah Ebi.

    Tindakan Pihak Berwenang

    Kasubsi Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, mengkonfirmasi, satu anggota tewas dalam tugas.

    “Ya, memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu di antaranya meninggal saat melakukan penangkapan pelaku narkoba,” jelasnya.

    Dua anggota yang terluka saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara itu, Ebi dan Lindi telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Lahat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Update Kebakaran Glodok Plaza: Total 11 Kantong Jenazah Dibawa ke RS Polri Untuk Diidentifikasi  – Halaman all

    Update Kebakaran Glodok Plaza: Total 11 Kantong Jenazah Dibawa ke RS Polri Untuk Diidentifikasi  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim SAR gabungan kembali membawa dua kantong jenazah dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2025).

    Dua kantong jenazah itu dibawa setelah tim melakukan pembersihan di lokasi kebakaran Glodok Plaza yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB di lantai 7,8, dan 9 gedung.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai 8 dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.

    Yohan mengatakan hingga saat ini total 11 kantong jenazah yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

    “Untuk jumlah yang sudah dievakuasi bertambah 2 menjadi 11 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati,” ucapnya.

    Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Hal itu disampaikan Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.

    14 orang yang dilaporkan hilang di antaranya Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).

    Selanjutnya, Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

  • Selain Glodok Plaza, 694 Gedung Bertingkat di Jakarta Tak Penuhi Standar Proteksi Kebakaran – Page 3

    Selain Glodok Plaza, 694 Gedung Bertingkat di Jakarta Tak Penuhi Standar Proteksi Kebakaran – Page 3

    Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih menelaah data ante mortem yang diserahkan oleh pihak keluarga. Data-data itu akan digunakan untuk membantu proses identifikasi terhadap korban kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menyampaikan, terdapat delapan kantung jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit (RS) Polri.

    “Kemarin kita kumpulkan data ante mortem, saat ini sedang kita dalami lagi,” kata dia kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Ahmad Fauzi mengatakan, data ante mortem akan disortir terlebih dahulu, misalnya si A dilaporkan oleh si B, nah si B akan ditanya-tanya lebih lanjut guna mendapatkan keterangan secara mendetail, sekaligus menghindari kekeliruan.

    “Kita tanya kapan terakhir lihat? Kalau misalnya dia ada di situ karena saya bersama sama dengan dia dan saya selamat nah itu bisa kita percaya atau terkahir di mem-posting story dia entah story IG dan dia ada di situ, dan sekarang dia tidak bisa dihubungi,” ucap dia.

    Ahmad Fauzi mengatakan, data ante mortem akan dicocokkan dengan data post mortem. Di mana, data post mortem diambil dari tubuh korban, seperti DNA dan lain sebagainya. Inilah, yang masih dalam proses.

    “Sedang dilakukan pemeriksaan forensik DNA ini kan DNA ada dua, DNA ante mortem dan post mortem, DNA ante mortem kita ambil dari keluarga. Otomatis kondisi sampel segar mudah kita periksa, yang menjadi kendala DNA post mortem yang kita ambil dari korban, dari tulang, otot yang jauh dari api,” ucap dia.

  • Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Dikirim ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Dikirim ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat kembali dikirimkan ke RS Polri Kramat Jati pada Selasa (21/1/2025).

    Total kantong jenazah yang sudah dikirim berjumlah sembilan kantong jenazah.

    “Ya betul (kantong jenazah dikirim) pukul 13.51 WIB (ke RS Polri),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan kepada wartawan.

    Tampak kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans.

    Kantong jenazah tiba di instalasi Forensik RS Polri sekitar pukul 15.31 WIB.

    Proses identifikasi jenazah-jenazah tersebut masih berlangsung.

    Sebelumnya, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi mengatakan proses identifikasi akan menggunakan metode DNA.

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang telah dilaporkan hilang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).

    Lalu Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Untuk kasus kebakaran sendiri, kepolisian saat ini sudah memeriksa 9 saksi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan sampai saat ini penyelidikan dilakukan Polres Metro Jakarta Barat diback up oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    “Ada 9 saksi yang sudah diambil keterangan dalam rangka peristiwa ini,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dia menuturkan proses pembersihan serta proses pencarian masih dilakukan. 

    Kemudian para korban masih diidentifikasi Tim DVI RS Polri Kramatjati. 

    “Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi,” ucapnya.

    Diketahui kebakaran melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Api baru bisa dijinakkan keesokan harinya setelah ratusan petugas pemadam kebakaran diturunkan.

  • DKI kemarin, kru pesawat korban kebakaran Glodok hingga imunisasi HPV

    DKI kemarin, kru pesawat korban kebakaran Glodok hingga imunisasi HPV

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta pada Senin (20/1) mulai dari jenazah korban kebakaran di Glodok Plaza terindikasi sebagai kru pesawat hingga seputar pelaksanaan imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. RS Polri: Enam korban kebakaran Glodok Plaza terindikasi kru pesawat

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan enam korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat terindikasi merupakan kru pesawat atau pramugari dan pramugara.

    “Diduga ada enam dari laporan keluarga, kita tanya korban pekerjaan apa, sebagian keluarga menyatakan korban bekerja di maskapai,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya di sini

    2. Pembangunan dermaga yang rusak mangrove diminta dihentikan

    Warga Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, meminta pembangunan dermaga yang merusak lingkungan di Pulau Gugus Lempeng, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, dihentikan.

    “Kami langsung tindaklanjuti aspirasi warga yang meminta pembangunan merusak alam dihentikan,” kata Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya di sini

    3. Jaksel kembangkan batik “Pejabat”

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengembangkan batik Pejaten Barat (Pejabat) agar menjadi produk unggulan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.

    “Kita bantu prosesnya mulai dari kurasi hingga hak ciptanya agar kerajinan batik ‘Pejabat’ ini tetap lestari dan terlindungi,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya di sini

    4. Ini tantangan terbesar petugas cari korban kebakaran Glodok Plaza

    Petugas pemadam kebakaran mengungkapkan bahwa ambruknya lantai 9 lalu menimpa lantai 8 Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, menjadi tantangan terbesar pencarian jenazah para korban yang dilanda kebakaran pada Rabu (15/1) malam.

    “Seperti kita ketahui, lantai 9 itu sudah ambruk ya. Ditambah lagi atap dari lantai 9 itu juga. Dan materialnya sangat besar,” ungkap Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Mangga Besar Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Boy Budi Utomo kepada wartawan di lokasi pada Senin.

    Selengkapnya di sini

    5. DKI bidik 7.152 siswi SMP mendapat imunisasi HPV

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membidik sebanyak 7.152 orang siswi SMP berusia 15 tahun di 44 kecamatan se-DKI Jakarta untuk mendapatkan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) melalui program Imunisasi Kejar HPV yang dimulai pada Senin ini.

    “Hari ini kami adakan serentak di 44 kecamatan di DKI Jakarta kepada anak usia 15 tahun yang berjumlah 7.152 peserta didik,” ujar Wakil Kepala Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Ade irma Junida
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi periksa sembilan saksi terkait kebakaran di Glodok Plaza

    Polisi periksa sembilan saksi terkait kebakaran di Glodok Plaza

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Polisi periksa sembilan saksi terkait kebakaran di Glodok Plaza
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 20 Januari 2025 – 14:11 WIB

    Elshinta.com – Polda Metro Jaya menjelaskan telah memeriksa sebanyak sembilan saksi terkait kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza pada Rabu (15/1).

    “Sampai dengan saat ini sudah sembilan saksi yang  diambil keterangan dalam rangka pengungkapan peristiwa kebakaran yang menelan korban jiwa ini, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Pemeriksaan kasus kebakaran Glodok Plaza dilaksanakan oleh Polres Metro Jakarta Barat dengan asistensi Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya

    Namun Ade Ary tidak menjelaskan identitas sembilan saksi tersebut, dia hanya menjelaskan pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui penyebab kebakaran di Glodok Plaza.

    “Perlu kami sampaikan saat ini Polres Metro Jakbar bersama rekan rekan dari BPBD, dari Kedokteran Kepolisian Tim DVI Pusdokes Polri, itu masih bekerja mohon waktu, ” katanya.

    Sementara itu Ade Ary menjelaskan berdasarkan hasil komunikasi dengan Tim Disaster Victim Identification (DVI) menyebutkan sudah  ada 14 pihak terkait adanya 14 orang yang hilang dan sudah memberikan data antemortem.

    “Data ini masih berproses sebagian data sudah diserahkan, Tim DVI juga masih menerima berbagai data lain yang masih belum bisa dilengkapi, ” katanya.

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah mengambil sampel Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1).

    “Betul hingga Minggu sore sudah 14 keluarga yang diambil sampel DNA,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, pihaknya masih membuka posko laporan kehilangan anggota keluarga bagi pihak yang menduga keluarga mereka menjadi korban kebakaran tersebut.

    Ahmad menjelaskan musibah ini termasuk open disaster sehingga membutuhkan waktu terkait kepastian siapa saja yang berada di lokasi dan belum dapat dipastikan jumlah korbannya.

    Hingga kini baru ada 14 keluarga yg melaporkan kemungkinan anggota keluarganya menjadi korban dari kebakaran tersebut.

    “Tidak menutup kemungkinan ada korban lain yang bisa saja menjadi korban tapi belum ada yang melaporkan,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Kendala Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Alami Luka Bakar Derajat 4, Ketidakpastian Data – Halaman all

    Kendala Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Alami Luka Bakar Derajat 4, Ketidakpastian Data – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi mengungkapkan kendala proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza.

    Menurut Ahmad, kondisi korban kebakaran Glodok Plaza ini cukup parah.

    Karena mayoritas korban mengalami luka bakar derajat empat.

    Sehingga sulit bagi timnya untuk mengidentifikasi jenazah secara visual.

    “Karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat empat ya. Pokoknya terbakar sampai sulit kami mengidentifikasi secara visual,” kata Ahmad dilansir Kompas.com, Senin (20/1/2025).

    Sebagai informasi, luka bakar derajat empat adalah luka bakar yang telah menembus kedua lapisan kulit serta jaringan dibawahnya, seperti otot dan tulang.

    Ahmad menyebut, tak hanya kondisi jenazah saja yang menjadi kendala proses identifikasi.

    Ketidakpastian data korban dalam kebakaran Glodok Plaza ini juga menjadi kendalanya.

    “Yang pertama open disaster. Jadi, kemungkinan yang jadi korban belum pasti, karena bisa siapa saja ada di situ, bisa cleaning service, atau yang tidak dilaporkan oleh keluarganya,” jelas Ahmad.

    Sejak terjadinya kebakaran pada Rabu (15/1/2025) malam, belum ada korban kebakaran Glodok Plaza ini yang berhasil diidentifikasi.

    Terlebih proses identifikasi ini juga harus melewati sidang rekonsiliasi yang menggunakan DNA sebagai dasarnya.

    “Belum ada yang teridentifikasi. Kan kalau ada identifikasi harus ada sidang rekonsiliasi. Rekonsiliasi kan dasarnya dari DNA,” imbuh Ahmad.

    Banjir Ucapan Duka, Ini Daftar 5 Pramugari dan 1 Pramugara Hilang saat Kebakaran Glodok Plaza

    Rombongan pramugari dan pramugari dilaporkan menghilang diduga jadi korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat. 

    Sejak  Minggu (19/1/2025), sosok hingga akun media sosial para terduga korban pramugari dan pramugara jadi sorotan dan banjir ucapan duka cita.

    Mereka adalah bagian dari 14 korban yang dilaporkan menghilang usai tragedi kebakaran beberapa hari lalu di Glodok Plaza

    Hingga kini total sudah ada 8 kantong jenazah yang akan dilakukan proses pemeriksaan oleh tim Pusdokkes RS Polri.

    Proses identifikasi jenazah diperkirakan akan memakan waktu satu hingga 2 pekan, dengan mencocokkan data yang diberikan keluarga korban.

    Berikut daftarnya rombongan pramugari dan pramugara yang hingga kini tidak diketahui keberadaanya usai kebakaran Glodok Plaza:

    Oshima Yukari
    Intan Mutiara Sari
    Aulia Belinda
    Deri Sauri
    Indira Seviana Bela
    Keren Shalom

    Polisi Sudah Periksa Sembilan Saksi Kasus Kebakaran Glodok Plaza

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan update kasus kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat.

    Menurutnya, sampai saat ini penyelidikan dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat di-backup oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    “Ada 9 saksi yang sudah diambil keterangan dalam rangka peristiwa ini,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dia menuturkan proses pembersihan serta proses pencarian masih dilakukan. 

    Sebanyak delapan kantong jenazah sudah diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramatjati. 

    “Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi,” urainya.

    Total ada 14 pihak keluarga yang melaporkan orang yang hilang. 

    Dan sudah memberikan data data ante mortem di mana data ini masih berproses sebagian data sudah diserahkan. 

    “Tim DVI masih menerima berbagai data lain yang masih belum bisa dilengkapi sehingga dari data yang masuk data antemortem akan disinkronisasi data antemortem yang dibutuhkan oleh Tim DVI antara lain data primer ada gigi kemudian sidik jari, DNA, kemudian juga ada data sekunder antara lain pakaian terakhir yang digunakan, tanda lahir, tato,” paparnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila/Theresia Felisiani)(Kompas.com/Febryan Kevin Candra Kurniawan)

    Baca berita lainnya terkait Kebakaran Glodok Plaza.