Tag: Ahmad Erani Yustika

  • Terungkap! Batu Bara ‘Tak Laku’ Jadi Senjata RI Kurangi Impor LPG

    Terungkap! Batu Bara ‘Tak Laku’ Jadi Senjata RI Kurangi Impor LPG

    Jakarta

    Pemerintah mencari cara untuk meneken impor LPG dengan cara mencari pengganti energi gas tersebut. Salah satunya adalah proyek gasifikasi batu bara atau dymethil ether (DME). Proyek ini akan dikembangkan di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ahmad Erani Yustika, mengatakan pemerintah masih mencari sumber batu bara yang bisa digunakan untuk proyek tersebut. Batu bara yang dibutuhkan adalah yang rendah kalori. Salah satu potensi sumber batu baranya adalah dari konsesi tambang milik BUMN yang tidak terpakai.

    “Kan itu nanti akan menggunakan batu bara rendah kalori ya. Nanti akan dilihat kalau memang masih ada beberapa konsesi milik BUMN dan relatif belum terpakai bisa menggunakan itu,” ujar Ahmad Erani di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.

    Bila memang dari konsesi tambang BUMN tidak ada batu bara yang bisa dipakai, pemerintah akan mencari di tambang lain milik swasta.

    Yang jelas menurutnya tak sulit untuk mencari bahan baku batu bara untuk digasifikasi, sebab umumnya batu bara kalori rendah nilai ekonomisnya sangat minim, sehingga tak banyak tambang yang menjual batu bara tersebut ke pasar.

    “Kalau nggak kan nanti akan dicari yang lain. Intinya kita memanfaatkan teknologi, batu bara yang rendah kalori itu kan selama ini relatif dianggap tidak memiliki nilai ekonomi. Tidak bisa dijual. Nah ternyata itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan DME tadi itu,” papar Ahmad Erani.

    Proyek gasifikasi batu bara sendiri masuk dalam daftar 18 proyek hilirisasi strategis yang disusun oleh Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi. Secara umum, proyek ini mau digarap di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp 164 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 34.800 pekerja.

    Menyoal proyek DME dan 17 proyek lainnya, Ahmad Erani yang juga merupakan Sekretaris Satgas mengatakan pihaknya telah memberikan hasil pra feasibility study (pra-FS) kepada BPI Danantara yang akan menggarap proyek-proyek tersebut.

    Ahmad Erani mengatakan langkah selanjutnya adalah menunggu Danantara melakukan FS baru kemudian ground breaking sekaligus pengerjaan proyek bisa dilakukan. Sejak Agustus, Satgas Hilirisasi telah menyetor pra-FS untuk ditindaklanjuti Danantara.

    “Pra-FS memang kita itu sejak bulan Agustus kemarin kita serah terima ke Danantara, kan sudah selesai pra-FS. Ditunggu kepastian informasi dari Danantara karena yang mengerjakan mereka,” ujar Ahmad Erani.

    (hal/fdl)

  • Terungkap Sumber Bahan Baku Proyek DME Pengganti LPG

    Terungkap Sumber Bahan Baku Proyek DME Pengganti LPG

    Jakarta

    Pemerintah mencari cara untuk meneken impor LPG, salah satunya dengan mencari pengganti energi gas tersebut. Salah satunya adalah proyek gasifikasi batu bara atau dymethil ether (DME), proyek ini salah satunya akan dikembangkan di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

    Sekretaris Jenderal Ahmad Erani Yustika mengatakan pemerintah masih mencari sumber batu bara yang bisa digunakan untuk proyek tersebut. Batu bara yang dibutuhkan adalah yang rendah kalori. Salah satu potensi sumber batu baranya adalah dari konsesi tambang milik BUMN yang tidak terpakai.

    “Kan itu nanti akan menggunakan batu bara rendah kalori ya. Nanti akan dilihat kalau memang masih ada beberapa konsesi milik BUMN dan relatif belum terpakai bisa menggunakan itu,” ujar Ahmad Erani di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2025).

    Bila memang dari konsesi tambang BUMN tidak ada batu bara yang bisa dipakai, pemerintah akan mencari di tambang lain milik swasta.

    Yang jelas menurutnya tak sulit untuk mencari bahan baku batu bara untuk digasifikasi, sebab umumnya batu bara kalori rendah nilai ekonomisnya sangat minim, sehingga tak banyak tambang yang menjual batu bara tersebut ke pasar.

    “Kalau nggak kan nanti akan dicari yang lain. Intinya kita memanfaatkan teknologi, batu bara yang rendah kalori itu kan selama ini relatif dianggap tidak memiliki nilai ekonomi. Tidak bisa dijual. Nah ternyata itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan DME tadi itu,” papar Ahmad Erani.

    Proyek gasifikasi batu bara sendiri masuk dalam daftar 18 proyek hilirisasi strategis yang disusun oleh Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi. Secara umum, proyek ini mau digarap di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp 164 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 34.800 pekerja.

    Menyoal proyek DME dan 17 proyek lainnya, Ahmad Erani yang juga merupakan Sekretaris Satgas mengatakan pihaknya telah memberikan hasil pra feasibility study (pra-FS) kepada BPI Danantara yang akan menggarap proyek-proyek tersebut.

    Ahmad Erani mengatakan langkah selanjutnya adalah menunggu Danantara melakukan FS baru kemudian ground breaking sekaligus pengerjaan proyek bisa dilakukan. Sejak Agustus, Satgas Hilirisasi telah menyetor pra-FS untuk ditindaklanjuti Danantara.

    “Pra-FS memang kita itu sejak bulan Agustus kemarin kita serah terima ke Danantara, kan sudah selesai pra-FS. Ditunggu kepastian informasi dari Danantara karena yang mengerjakan mereka,” ujar Ahmad Erani.

    (hal/kil)

  • Reuni Nasional FAA PPMI Digelar di Malang, Ribuan Alumni Pers Mahasiswa Kembali ke Akar Pergerakan

    Reuni Nasional FAA PPMI Digelar di Malang, Ribuan Alumni Pers Mahasiswa Kembali ke Akar Pergerakan

    Malang (beritajatim.com) – Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bersama Universitas Brawijaya Malang akan menggelar reuni nasional yang mempertemukan para alumni pers mahasiswa dari seluruh Indonesia. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung di Auditorium Universitas Brawijaya pada Sabtu (25/10/2025).

    Mengusung tema “Oase Gelap Terang Indonesia”, reuni ini menjadi bentuk kepedulian terhadap kondisi bangsa sekaligus ajakan untuk membaca ulang arah perjalanan republik. Ketua FAA PPMI, Agung Sedayu, mengatakan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menggali kembali peran alumni pers mahasiswa dalam menjawab tantangan kebangsaan.

    “Serta menggali peran para alumni pers mahasiswa dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan hari ini,” kata Agung Sedayu pada Jumat (24/10/2025).

    Reuni FAA PPMI akan dibuka dengan seminar nasional bertajuk “Oase Gelap Terang Indonesia” yang menghadirkan sejumlah tokoh nasional. Di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus alumni pers mahasiswa Nezar Patria, Sekretaris Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ahmad Erani Yustika, aktivis sosial Inayah Wahid, serta pakar hukum tata negara Bivitri Susanti.

    Acara seminar terbuka untuk publik, mulai dari alumni pers mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum. Setelah seminar, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi perumusan rekomendasi dan malam kebersamaan.

    “Dari seminar nasional diharapkan bisa diperoleh gambaran lebih terang mengenai persoalan kebangsaan sekaligus peluang kita untuk berkontribusi dalam gerakan memperbaiki republik ini,” ujar Agung.

    FAA PPMI merupakan wadah alumni pers mahasiswa seluruh Indonesia yang berdiri sejak 24 Januari 2015 di Jakarta. Organisasi ini beranggotakan ribuan alumni yang pernah aktif di Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

    Para alumni FAA PPMI kini berkarya di berbagai bidang, mulai dari akademik, media, politik, bisnis, hingga seni dan pendidikan. FAA PPMI menjadi ruang konsolidasi gagasan dan jejaring antar mantan aktivis pers mahasiswa yang terus menjaga komitmen terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Selama satu dekade perjalanan, FAA PPMI telah berkembang menjadi wadah pertemuan antara idealisme dan profesionalisme. Berbagai diskusi publik dan gagasan strategis yang digelar rutin telah memberi warna pada pemberitaan media serta menjadi masukan bagi para pemangku kebijakan.

    Pertemuan di Malang tahun ini menjadi reuni keempat sejak FAA PPMI berdiri pada 2015. Sebelumnya, reuni pernah diselenggarakan di Kudus pada 2016, Semarang pada 2019, dan Yogyakarta pada 2023.

    “Reuni FAA PPMI di Malang tahun ini adalah momentum bersejarah. Karena kota ini menjadi tempat deklarasi berdirinya PPMI pada 1992 lalu. Sekarang kami para alumni PPMI kembali berkumpul di Malang, kembali ke akar,” ujar Agung. [luc/ian]

  • FAA PPMI Gelar Reuni Nasional di Malang, Angkat Tema “Oase Gelap Terang Indonesia”

    FAA PPMI Gelar Reuni Nasional di Malang, Angkat Tema “Oase Gelap Terang Indonesia”

    Malang (beritajatim.com) – Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bersama Universitas Brawijaya akan menggelar reuni nasional di Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Universitas Brawijaya ini diikuti para alumni pers mahasiswa dari seluruh Indonesia.

    Reuni tahun ini mengusung tema “Oase Gelap Terang Indonesia” sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi bangsa saat ini. Ketua FAA PPMI, Agung Sedayu, mengatakan kegiatan ini bertujuan mengajak alumni pers mahasiswa membaca ulang arah perjalanan republik serta menggali peran alumni dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan. “Serta menggali peran para alumni pers mahasiswa dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan hari ini,” ujar Agung pada Jumat, 24 Oktober 2025.

    Acara akan dibuka dengan seminar nasional bertajuk sama, menghadirkan sejumlah tokoh penting. Sambutan pembuka disampaikan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo. Sementara pembicara seminar antara lain Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus Alumni Pers Mahasiswa Nezar Patria; Sekretaris Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sekaligus Alumni Pers Mahasiswa Ahmad Erani Yustika; Aktivis Sosial Inayah Wahid; dan Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti. Seminar bersifat terbuka untuk alumni pers mahasiswa, akademisi, mahasiswa, hingga publik. Setelah seminar, agenda dilanjutkan dengan diskusi perumusan rekomendasi dan malam kebersamaan.

    Agung menambahkan, “Dari seminar nasional diharapkan bisa diperoleh gambaran lebih terang mengenai persoalan kebangsaan sekaligus peluang kita untuk berkontribusi dalam gerakan memperbaiki republik ini.”

    FAA PPMI merupakan wadah bagi alumni pers mahasiswa seluruh Indonesia yang berdiri sejak 24 Januari 2015 di Jakarta. Organisasi ini beranggotakan ribuan alumni PPMI dari berbagai kampus, dari Aceh hingga Papua, yang berkarya di sektor akademik, media, politik, bisnis, seni, dan pendidikan. FAA PPMI berfungsi sebagai ruang konsolidasi gagasan, semangat, dan jejaring antar mantan aktivis pers mahasiswa untuk menjaga komitmen terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Selama 10 tahun perjalanan, FAA PPMI telah menjadi ruang temu antara idealisme dan profesionalisme. Forum ini rutin menggelar diskusi publik membahas isu strategis nasional. Gagasan yang lahir dari FAA PPMI telah memberi warna dalam pemberitaan media, membangun opini publik, dan memberi kontribusi pemikiran bagi para pemangku kebijakan.

    Reuni di Malang ini menjadi pertemuan keempat sejak berdirinya FAA PPMI. Sebelumnya, reuni digelar di Kudus (2016), Semarang (2019), dan Yogyakarta (2023). Agung menekankan pentingnya reuni tahun ini karena Malang merupakan kota tempat deklarasi berdirinya PPMI pada 1992.

    “Sekarang kami para alumni PPMI kembali berkumpul di Malang, kembali ke akar,” ujarnya. [beq]

  • FAA PPMI Gelar Temu Alumni Pers Mahasiswa Nasional di Malang

    FAA PPMI Gelar Temu Alumni Pers Mahasiswa Nasional di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bersama Universitas Brawijaya siap menggelar Seminar Nasional sekaligus Reuni Alumni Pers Mahasiswa Seluruh Indonesia.

    Acara bertema “Oase Gelap Terang Indonesia” ini akan berlangsung pada 25 Oktober 2025 di kampus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

    FAA PPMI, yang resmi berdiri sejak 24 Januari 2015 di Jakarta, merupakan wadah konsolidasi ribuan alumni pers mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Para anggotanya kini berkiprah di beragam sektor, antara lain akademisi, media, politik, bisnis, seni, dan pendidikan.

    “FAA PPMI menjadi ruang bertemunya gagasan dan jejaring lintas sektor, sekaligus menjaga idealisme aktivis pers mahasiswa agar tetap relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar panitia penyelenggara dalam keterangannya.

    Selama satu dekade terakhir, FAA PPMI konsisten menggelar diskusi publik terkait isu-isu strategis nasional. Forum ini telah melahirkan banyak gagasan yang turut memengaruhi pemberitaan media, membentuk opini publik, serta memberi masukan konstruktif bagi pengambil kebijakan.

    Memperingati 10 tahun perjalanan, simposium dan reuni nasional ini akan menjadi ajang silaturahmi lintas generasi sekaligus refleksi atas dinamika sosial-politik bangsa. Tema “Oase Gelap Terang Indonesia” diangkat sebagai bentuk pembacaan ulang arah perjalanan republik, sekaligus upaya merumuskan kontribusi alumni pers mahasiswa terhadap tantangan kebangsaan hari ini.

    Sejumlah tokoh nasional akan hadir sebagai narasumber, di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ahmad Erani Yustika, aktivis sosial Inayah Wahid, serta pakar hukum tata negara Bivitri Susanti.

    “Melalui forum ini, kami berharap lahir pemikiran segar untuk memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa dan menata masa depan Indonesia yang lebih baik,” jelas perwakilan FAA PPMI. (ted)

  • Prabowo Dorong Hilirisasi Batu Bara Jadi Pengganti LPG, Ini Alasannya

    Prabowo Dorong Hilirisasi Batu Bara Jadi Pengganti LPG, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) akan diutamakan untuk bisa dieksekusi. Hal itu menjadi kelanjutan dari fase pra feasibility study (Pra-FS) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ahmad Erani Yustika menyebutkan DME sendiri bisa mengurangi ketergantungan impor liquefied petroleum gas (LPG) dalam negeri.

    “Karena kan ada kebutuhan bagi kita untuk bisa mengelola produksi gas ya untuk LPG itu. Dan kita ada peluang untuk mensubstitusi LPG itu dari DME. Kalau itu bisa dilakukan kan bisa mengurangi impor gas tadi, LPG tadi,” ujar Erani saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Erani yang juga merangkap sebagai Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyebutkan proyek DME itu sendiri sudah diajukan ke Danantara pada Juli 2025 lalu, termasuk dalam 18 proyek hilirisasi yang sudah dilakukan fase pra-Feasibility Study (Pra-FS).

    Fase FS yang dilakukan oleh Danantara ditargetkan selesai setidaknya hingga akhir tahun ini. Meskipun, penyelesaiannya diperkirakan dilakukan secara bertahap.

    “Ya saya kira pasti ini ya, pasti akan ada bertahap pasti ya. Tapi semuanya pasti akan selesai akhir tahun ini lah. Karena harus segera dieksekusi proyeknya,” tandasnya.

    Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto memiliki 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun.

    Berikut detail 18 proyek hilirisasi yang direncanakan untuk dibangun:

    1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit) Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp60 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 14.700 orang.

    2. Industri DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp164 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 34.800 orang.

    3. Industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi Rp1,49 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 3.450 orang.

    4. Industri Mangan Sulfat di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp3,05 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 5.224 orang.

    5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp38,4 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 12.000 orang.

    6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp19,2 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 9.700 orang.

    7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) di Kabupaten Sarmi, Papua dengan nilai investasi Rp19 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 18.000 orang.

    8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp17,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 7.100 orang.

    9. Industri Oleoresin (Pala), di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dengan nilai investasi Rp1,8 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.850 orang.

    10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) Rp3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 4.800 orang.

    11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MCT), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan nilai investasi Rp2,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 22.100 orang.

    12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT dengan nilai transaksi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 33.000 orang.

    13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan nilai investasi Rp1 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 27.600 orang.

    14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp212 miliar. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.700 orang.

    15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp160 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 44.000 orang.

    16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp72 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 6.960 orang.

    17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp24 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 19.500 orang.

    18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri CIkarang dan Kawasan Industri Karawang dengan nilai investasi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 10.152 orang.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • ESDM Sebut Groundbreaking Proyek Titan Ditargetkan Akhir Oktober 2025

    ESDM Sebut Groundbreaking Proyek Titan Ditargetkan Akhir Oktober 2025

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ahmad Erani Yustika menyebutkan proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) antara perusahaan China, Huayou dan Indonesia Battery Corporation (IBC) akan dilakukan groundbreaking pada Oktober atau paling lambat awal November 2025.

    Proyek tersebut biasa dikenal dengan sebutan Proyek Titan dengan total investasi US$ 8 miliar atau setara Rp 132,6 triliun (Kurs Rp 16.576) yang sebelumnya ditargetkan groundbreaking September bulan ini.

    “Yang Titan yang Huayou ya? Sepertinya itu akhir Oktober atau awal November gitu lah. Sekitar itu lah,” katanya saat ditemui Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Adapun beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa lewat proyek ini, Indonesia akan menjadi salah satu pemimpin dalam pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Target operasinya kata Bahlil pada akhir tahun 2027.

    “Huayou sebentar lagi akan jalan dengan Antam dan IBC. Total investasi sekitar US$ 8 miliar. Nah, kalau ini semua jadi, kita targetkan 2027 akhir, ini semua sudah jadi, maka Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama yang membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu sampai hilir,” ungkap Bahlil dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).

    Untuk diketahui, Huayo merupakan perusahaan yang menggantikan perusahaan Korea Selatan, LG pada proyek baterai kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 164 triliun (saat kurs Rp 16.800) di Indonesia.

    Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan perusahaan China, Huayo bakal gantikan LG Energy Solution dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV). Hal ini menyusul keputusan LG Energy Solution mundur dari pertambangan, smelter, pengolahan prekursor, katoda, sel baterai, hingga daur ulang baterai.

    LG, kata Bahlil, sudah merealisasikan sekitar US$ 1,2 miliar dalam proyek tersebut, dan sisanya US$ 8,6 miliar lagi akan digantikan investasinya oleh Huayou.

    “Nah sekarang tinggal kurang lebih sekitar US$ 8 miliaran mulai juga sebagian dari hulu hilir sampai dengan battery cell, 20 gigawatt. Itu alhamdulillah sudah diputuskan sudah disetujui oleh pak presiden. Atas arahan pak presiden sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou dan ini tidak ada masalah lagi dan ini sudah siap untuk dilakukan groundbreaking,” beber Bahlil usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Kamis (22/5/2025).

    Pria yang juga menjadi Ketua Umum Golkar itu mengatakan, porsi saham pemerintah lewat BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) di proyek tersebut 51%. Nantinya, di bawah proyek itu dibentuk perusahaan patungan, namun porsi BUMN hanya 30%. Rencananya, Danantara ikut berpartisipasi menambah porsi saham Indonesia.

    “Di JV berikutnya itu sekarang 30% tapi kita lagi mengupayakan untuk ada kenaikan karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi. Nah ini arahan pak presiden kita akan memaksimalkan untuk di atas 40% bahkan sampai dengan 50%, tapi semua itu dalam proses negosiasi,” pungkas Bahlil.

    Tonton juga video “KLH Akan Bawa Hasil 14 Proyek Pengurangan Emisi Karbon ke COP30” di sini:

    (kil/kil)

  • Sah! Ahmad Erani Dilantik jadi Sekjen ESDM, Jisman Dicopot dari Dirjen Gatrik

    Sah! Ahmad Erani Dilantik jadi Sekjen ESDM, Jisman Dicopot dari Dirjen Gatrik

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik Ahmad Erani Yustika sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rabu (17/9/2025).

    Penunjukan Erani sebagai Sekjen Kementerian ESDM tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 147/TPA Tahun 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian ESDM.

    Erani pun kini menggantikan Dadan Kusdiana pada posisi Sekjen Kementerian ESDM. Sementara itu, Dadan kini menjabat sebagai Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN).

    Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga melantik Irjen Pol Yudhiawan sebagai Inspektur Jenderal Kementerian ESDM. Adapun, kursi inspektur jenderal Kementerian ESDM saat ini memang sedang kosong usai Bambang Suswantono pensiun beberapa waktu lalu.

    “Khusus Pak Erani dan Yudhiawan selamat datang di Kementerian ESDM,” ucap Bahlil dalam acara pelantikan.

    Di sisi lain, Bahlil memberhentikan dengan hormat Jisman P. Hutajulu dari jabatannya sebagai dirjen ketenagalistrikan (gatrik) dan melantiknya sebagai staf ahli bidang perencanaan strategis Kementerian ESDM.

    Untuk diketahui, Erani saat ini menjabat sebagai Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang dibentuk Prabowo. Saat ini, ia juga tengah mengemban tugas sebagai komisaris PT Pertamina Patra Niaga.

    Guru Besar Ilmu Ekonomi Kelembagaan di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya itu sebelumnya juga pernah menjadi Kepala Sekretariat Wapres pada 2022 lalu. 

  • Prabowo Tunjuk Ahmad Erani jadi Sekjen Kementerian ESDM

    Prabowo Tunjuk Ahmad Erani jadi Sekjen Kementerian ESDM

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Ahmad Erani Yustika sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Dadan Kusdiana melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 147/TPA tahun 2025.

    Dalam beleid itu juga, Prabowo juga memberhentikan dengan hormat Jisman P Hutajulu sebagai Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dan mengangkatnya sebagai Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM.

    Selanjutnya, Prabowo juga menunjuk Irjen Pol Yudhiawan sebagai Inspektur Jenderal Kementerian ESDM menggantikan Bambang Suswantono.

    Dikutip dari website pribadinya, Erani merupakan seorang lulusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Pada tahun 2001 ia menuntaskan studi post-graduate (MSc) dan 2005 menyelesaikan studi doktoral (Ph.D) di University of University of Göttingen (Georg-August-Universität Göttingen), Jerman.

    Sejak 1997 bekerja sebagai dosen di Universitas Brawijaya dan menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi, Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada tahun 2007 hingga 2009.

    Di luar itu, pada tahun 2008 hingga 2015 Erani mengemban amanah sebagai Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

    Ia pernah menjabat sebagai anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) pada 2010—2013. Kemudian diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Kelembagaan di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada 1 JUni 2010.

    Erani kemudian menjabat sebagai Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) dan Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan (PKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi pada 2016—2018.

    Setelah itu, dia menjadi Staf khusus Presiden bidang ekonomi pada Mei 2018 hingga Oktober 2019. Terakhir, dirinya Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ma’ruf Amin sejak 2022.

  • Jisman Hutajulu Dicopot dari Jabatan Dirjen Gatrik Kementerian ESDM, Ini Jabatan Terbarunya – Page 3

    Jisman Hutajulu Dicopot dari Jabatan Dirjen Gatrik Kementerian ESDM, Ini Jabatan Terbarunya – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi mengganti Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ahmad Erani ditunjuk sebagai Sekjen Kementerian ESDM baru menggantikan Dadan Kusdiana.

    Hal itu tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 147/TPA Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Keppres ini diteken Prabowo pada 10 September 2025.

    Menggantikan Dadan Kusdiana

    Dalam keputusan ini, Dadan Kusdiana resmi diberhentikan dari jabatan Sekjen Kementerian ESDM. Dalam beleid yang sama, Ahmad Erani Yustika ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut.

    “Mengangkat dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya terhitung sejak saat pelantikan masing-masing: Sdr. Ahmad Erani Yustika,” seperti dikutip dari salinan Keppres tersebut, Selasa (16/9/2025).

    Ahmad Erani merupakan Sekretaris Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Dia juga menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga.