Tag: Ahmad Dhani

  • Kenang Kecelakaan Maut 2013, Dul Jaelani: Hidup Harus Bersyukur

    Kenang Kecelakaan Maut 2013, Dul Jaelani: Hidup Harus Bersyukur

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi Dul Jaelani kembali mengenang peristiwa kelam yang terjadi pada 2013, saat mengalami kecelakaan maut yang merenggut nyawa tujuh orang.

    Kecelakaan tersebut menjadi pengalaman yang mengubah hidupnya dan memberikan banyak pelajaran berharga.

    “Alhamdulillah saya masih memiliki orang tua. Jujur, saya sangat mengagumi anak-anak yatim piatu. Saya merasa mereka memiliki banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil,” kata Dul Jaelani dikutip dari channel YouTube, Sabtu (8/3/2025).

    Dul Jaelani mengungkapkan, peristiwa tersebut membuka matanya tentang pentingnya kasih sayang orang tua. Menurutnya, melihat anak-anak yatim piatu yang hidup tanpa orang tua, namun tetap memiliki semangat hidup yang tinggi, memberi inspirasi besar baginya untuk terus bersemangat meski sering merasa malas.

    “Ada banyak anak di luar sana yang tidak memiliki orang tua, tetapi mereka tetap semangat menjalani hidup. Itu membuat saya terinspirasi dan merasa lebih bersemangat saat saya merasa malas,” ujarnya.

    Kekasih dari Tissa Biani ini juga mengungkapkan, ia masih menjaga hubungan baik dengan keluarga korban kecelakaan hingga saat ini.

    “Masih kok (berkomunikasi dengan keluarga korban), masih sampai sekarang. Alhamdulillah,” tuturnya.

    Dul Jaelani juga bersyukur atas kesempatan hidup yang diberikan oleh Sang Pencipta setelah kejadian tragis tersebut.

    Ia merasa kecelakaan itu mengajarkannya untuk lebih menghargai hidup dan tidak terjebak dalam kesibukan dunia yang kadang membuat orang lupa untuk bersyukur.

    “Itu dia, saya terus belajar untuk bersyukur. Hidup di dunia ini terkadang terlalu berisik, ditambah lagi dengan informasi di media sosial yang sering kali berisi hoaks. Kadang, hidup kita sudah baik, tapi kita seringkali lupa bersyukur,” tutup Dul Jaelani mengenang kejadian yang terjadi pada 7 September 2013.

    Sebagai informasi, Dul Jaelani mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi pada rute Jakarta-Bogor sekitar pukul 00.45 WIB. 
    Saat itu, putra Ahmad Dhani dan Maia Estianty itu masih berusia 13 tahun dan belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Kecelakaan maut yang dialami Dul Jaelani tersebut melibatkan tiga mobil ini menewaskan tujuh orang.

  • Komnas Perempuan Nilai Ahmad Dhani Hanya Menempatkan Perempuan Sekadar Pelayan Seksual Suami

    Komnas Perempuan Nilai Ahmad Dhani Hanya Menempatkan Perempuan Sekadar Pelayan Seksual Suami

    Andy menegaskan, pernyataan Ahmad Dhani yang bernada seksis bertentangan dengan komitmen Indonesia untuk kesetaraan dan keadilan gender. Komitmen itu juga sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 terkait penetapan ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Tujuan 5.

    CEDAW mengamanatkan para pejabat publik termasuk pembuat kebijakan di negara agar menahan diri untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap perempuan dan mengambil langkah strategis untuk menghapuskan diskriminasi tersebut.

    “Mengingat bahwa pernyataan AD berpotensi melanggar hak asasi perempuan, mencederai citra, kehormatan dan kewibawaan DPR RI, khususnya Komisi X yang juga mengawal bidang pendidikan, Komnas Perempuan mendorong Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk memeriksa kasus ini lebih lanjut,” kata Andy Yentriyani.

    Komnas Perempuan juga menganggap pernyataan suami penyanyi dan anggota DPR, Mulan Jameela itu merendahkan martabat Indonesia dan menjurus ke rasis. Penilaian itu lantaran seolah bahwa kualitas pesepakbola dari luar negeri pasti lebih baik daripada pemain lokal.

    “Kalimat rasis tampak dalam penekanan agar naturalisasi tidak kepada yang ‘bule’ karena ras Eropa yang berbeda,” jelasnya.

    Pernyataan Ahmad Dhani sebagai anggota dewan membuat Komnas Perempuan menilai DPR tidak serius melakukan tugas sebagai wakil rakyat.

    Oleh karena itu, MKD perlu melakukan pemeriksaan terhadap Ahmad Dhani untuk memperkuat kewibawaan DPR dengan memastikan peristiwa serupa tidak berulang kembali.

  • Eks Menteri hingga Komnas Perempuan Kecam Ide Naturalisasi Ahmad Dhani

    Eks Menteri hingga Komnas Perempuan Kecam Ide Naturalisasi Ahmad Dhani

    Jakarta, Beritasatu.com – Berbagai elemen masyarakat mulai dari mantan menteri, anggota DPD, hingga Komnas Perempuan mengecam ide naturalisasi Ahmad Dhani yang dianggap kebablasan. Ide ini dinilai melecehkan perempuan dan merendahkan nasionalisme.

    Diketahui, dalam rapat dengar pendapat DPR Komisi X dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI pada Rabu (5/3/2025), Ahmad Dhani mengusulkan agar pemain sepak bola asing berusia di atas 40 tahun yang akan dinaturalisasi dijodohkan dengan warga negara Indonesia (WNI).

    “Pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin yang duda, kita carikan jodoh di Indonesia,” kata Dhani dalam rapat tersebut. Menurutnya, pernikahan ini dapat menghasilkan keturunan berbakat sepak bola yang nantinya bisa memperkuat tim nasional Indonesia.

    Ide Naturalisasi Ahmad Dhani kemudian tersiar luas dan langsung menuai respons negatif karena dianggap tidak pantas. Bahkan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut berkomentar.

    “Apa yang dikatakan seseorang mencerminkan apa isi kepalanya,” tulis Susi Pudjiastuti singkat melalui akun X miliknya.

    Anggota DPD asal Bali, Niluh Djelantik, juga ikut mengkritik Ahmad Dhani. Senada dengan Susi Pudjiastuti, ia menyayangkan pernyataan Ahmad Dhani tersebut.

    “Halo @ahmaddhaniofficial, mohon jangan diulangi lagi pernyataan yang merendahkan martabat perempuan. Urusan lahir, jodoh, dan mati di tangan Tuhan,” ujar Niluh.

    Senator tersebut mengingatkan Ahmad Dhani untuk tidak ikut campur dalam masalah jodoh pemain naturalisasi, karena tugasnya di DPR RI adalah mewakili rakyat.

    “Jalankan saja tugasmu sebagai wakil rakyat, perjuangkan hak mereka melalui UU dan kebijakan. Urusan jodoh biar mereka yang atur,” tuturnya.

    Terbaru, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) juga mengecam pernyataan bernada seksis yang disampaikan oleh Ahmad Dhani. Pernyataan tersebut dinilai melecehkan perempuan, merendahkan martabat bangsa, serta mengandung unsur rasisme.

    “Komnas Perempuan mengecam pernyataan anggota DPR Ahmad Dhani. Pernyataannya merendahkan perempuan dengan menempatkan mereka hanya sebagai alat reproduksi dan pelayan seksual bagi suami,” ujar Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani.

    Menurut Andy, pernyataan seksis semacam ini bertentangan dengan komitmen Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan serta keadilan gender. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), serta selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 5 mengenai kesetaraan gender.

    CEDAW menegaskan bahwa pejabat publik, termasuk pembuat kebijakan, memiliki tanggung jawab untuk tidak melakukan tindakan diskriminatif terhadap perempuan serta mengambil langkah konkret guna menghapuskan segala bentuk diskriminasi.

    Ide Naturalisasi Ahmad Dhani dinilai berpotensi melanggar hak asasi perempuan, mencoreng citra DPR, serta merusak kehormatan dan kredibilitas Komisi X yang juga membidangi sektor pendidikan. Oleh karena itu, Komnas Perempuan mendorong Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk menindaklanjuti permasalahan ini.

  • Kecam Usulan Ahmad Dhani, Komnas Perempuan Minta MKD Bertindak

    Kecam Usulan Ahmad Dhani, Komnas Perempuan Minta MKD Bertindak

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengecam pernyataan bernada seksis yang disampaikan oleh anggota DPR Ahmad Dhani. Pernyataan tersebut dinilai melecehkan perempuan, merendahkan martabat bangsa, serta mengandung unsur rasisme.

    “Komnas Perempuan mengecam pernyataan anggota DPR Ahmad Dhani. Pernyataannya merendahkan perempuan dengan menempatkan mereka hanya sebagai alat reproduksi dan pelayan seksual bagi suami,” ujar Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (6/3/2025) dikutip dari Antara.

    Menurut Andy, pernyataan seksis semacam ini bertentangan dengan komitmen Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan serta keadilan gender. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), serta selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 5 mengenai kesetaraan gender.

    CEDAW menegaskan pejabat publik, termasuk pembuat kebijakan, memiliki tanggung jawab untuk tidak melakukan tindakan diskriminatif terhadap perempuan serta mengambil langkah konkret guna menghapuskan segala bentuk diskriminasi.

    “Mengingat pernyataan Ahmad Dhani berpotensi melanggar hak asasi perempuan, mencoreng citra DPR, serta merusak kehormatan dan kredibilitas Komisi X yang juga membidangi sektor pendidikan, Komnas Perempuan mendorong Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk menindaklanjuti permasalahan ini,” kata Andy Yentriyani.

    Sebelumnya, Ahmad Dhani mengusulkan agar naturalisasi pemain sepak bola diperluas bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun dan berstatus duda. Ia berpendapat para pemain tersebut sebaiknya dinikahkan dengan perempuan Indonesia agar dapat menghasilkan keturunan “Indonesian born” yang memiliki keterampilan sepak bola lebih baik.

    Pernyataan tersebut kemudian diperkuat dengan usulan jika pemain sepak bola yang dinaturalisasi beragama Islam, mereka diperbolehkan menikahi hingga empat perempuan. Pernyataan kontroversial ini disampaikan Ahmad Dhani dalam rapat kerja Komisi X DPR pada Rabu (5/3/2025).

  • Once Tertawa Dengar Usulan Ahmad Dhani soal Perjodohan Pemain Naturalisasi usia Tua dengan WNI – Halaman all

    Once Tertawa Dengar Usulan Ahmad Dhani soal Perjodohan Pemain Naturalisasi usia Tua dengan WNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota DPR RI fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Elfonda Mekel alias Once Mekel tertawa kala mendengar usulan Ahmad Dhani terkait perjodohan pemain naturalisasi dengan perempuan Warga Negara Indonesia (WNI).

    Diketahui Ahmad Dhani mengemukakan usulannya tersebut dalam rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Kemenpora dan PSSI, Rabu (5/3/2025).

    Rapat tersebut membahas terkait persetujuan pemberian status WNI terhadap tiga pesepak bola keturunan Indonesia. Ketiga atlet tersebut yakni Emil Audero Mulyadi, Dean Ruben James, dan Joey Mathijs Pelupessy.

    Politisi Partai Gerindra tersebut menyatakan bahwa naturalisasi tidak hanya dilakukan untuk pemain.

    Di hadapan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Ahmad Dhani mengusulkan agar naturalisasi dilakukan kepada pesepakbola yang sudah berusia tua untuk kemudian menikah dengan WNI.

    Dirinya mengatakan yakni dengan proses perjodohan.

    “Bisa juga, misalnya, pemain-pemain bola yang sudah di atas usia 40, itu bisa juga kita naturalisasi pemain bola yang hebat, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia.”

    “Nah, anaknya itu yang kita harapkan menjadi pemain bola yang bagus juga,” ujarnya, seperti ditayangkan di akun YouTube Tribunnews.

    Ia menyarankan agar idenya tersebut dapat direalisasikan menjadi sebuah program yang anggarannya dari pemerintah.

    Dhani pun memperjelas, pemain naturalisasi berusia tua itu yang berusia di atas 40 tahun.

    Sontak para peserta rapat tertawa mendengar usulan Ahmad Dhani, termasuk juga Erick Thohir hingga Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat.

    Tak hanya itu, Once Mekel yang dudul di depan Ahmad Dhani juga turut tertawa.

    Ahmad Dhani pun menggarius bawahi bahwa pemikirannya memang out of the box.

    “Ini pemikirannya agak out of the box, Pak Erick, tapi bisa dianggarkan untuk 2026 programnya. Jadi pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin yang duda, kita carikan jodoh di Indonesia, Pak,” lanjut Dhani.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Mulan Jameela Kirim Makanan Spesial untuk Syifa Hadju Buka Puasa

    Mulan Jameela Kirim Makanan Spesial untuk Syifa Hadju Buka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Syifa Hadju ternyata juga memiliki hubungan dekat dengan keluarganya, termasuk ibu sambung El Rumi, Mulan Jameela. Belakangan ini, interaksi antara Syifa dan Mulan mencuri perhatian publik.

    Dalam ungghan Instagram story-nya, Syifa Hadju membagikan sebuah momen manis. Kekasih El Rumi itu mengunggah foto yang memperlihatkan kiriman makanan dari Mulan Jameela.

    Istri Ahmad Dhani tersebut diketahui mengirimkan makanan berbuka puasa untuk Syifa Hadju. Makanan yang dikirim berupa mi ayam kampung, disertai dengan petunjuk penyajian yang menggugah selera.

    Tak hanya makanan, anggota DPR Komisi VI itu juga menyertakan sebuah kartu ucapan yang bertuliskan kata-kata manis untuk Syifa Hadju.

    “Selamat berbuka penuh cinta,” kata Mulan Jameela dalam kartu ucapan tersebut.

    Sebagai balasan, Syifa Hadju juga mengucapkan terima kasih kepada Mulan, memanggilnya dengan sebutan “mami”.

    “Masyaallah, terima kasih mami Mulan,” tulis Syifa sembari menandai akun Instagram Mulan Jameela.

    Tak hanya Syifa, ternyata Mulan Jameela juga memiliki panggilan sayang untuk calon menantunya itu. Dalam balasan di Instagram story-nya, Mulan memanggil Syifa dengan sebutan “cantik” dan mengirimkan emoji cinta.

    “Terima kasih juga kirimannya, cantik,” balas pelantun lagu Makhluk Tuhan Paling Seksi itu.

    Selain memiliki kedekatan dengan Mulan Jameela, Syifa Hadju juga menjalin hubungan yang baik dengan Maia Estianty, ibu kandung El Rumi. 

  • Ahmad Dhani Usul Out of The Box Naturalisasi Pesepakbola Tua Dinikahkan WNI

    Ahmad Dhani Usul Out of The Box Naturalisasi Pesepakbola Tua Dinikahkan WNI

    Jakarta

    Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani, ikut berbicara terkait naturalisasi sejumlah pemain sepak bola untuk memperkuat tim Indonesia. Ahmad Dhani mengusulkan sesuatu yang berbeda, yakni naturalisasi pesepakbola yang sudah berusia tua untuk kemudian menikah dengan WNI.

    Hal tersebut disampaikan Ahmad Dhani saat rapat Komisi X terkait persetujuan pemberian status warga negara Indonesia (WNI) terhadap tiga pesepakbola keturunan Indonesia. Ketiga atlet tersebut adalah Emil Audero Mulyadi, Dean Ruben James dan Joey Mathijs Pelupessy.

    “Saya hanya menambahi saja, Pak Erick, saya itu orang yang termasuk setuju, sangat setuju naturalisasi, bahkan sampai 50-50 pun saya nggak ada masalah separuh-separuh. Karena menurut saya, ini adalah bagian daripada revolusi dalam dunia persepakbolaan, jadi kalau namanya revolusi itu ya semuanya memang harus ekstrem,” kata Ahmad Dhani mengawali pendapatnya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025).

    Dhani juga mengusulkan untuk mengurangi pemain dengan ras Eropa. Ia berharap ketika pemain naturalisasi menikah dengan perempuan WNI maka anaknya bisa dibina oleh pemerintah.

    “Lalu naturalisasi, tidak harus itu pemain. Bisa juga misalnya, pemain-pemain bola yang sudah di atas usia 40, itu bisa juga kita naturalisasi pemain bola yang hebat, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Nah anaknya itu yang kita harapkan menjadi pemain bola yang bagus juga,” ujar Dhani.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Ini pemikirannya agak out of the box Pak Erick, tapi bisa dianggarkan untuk 2026 programnya. Jadi pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin yang duda, kita carikan jodoh di Indonesia Pak,” sambungnya.

    Ia menyinggung pemain dari Arab hingga Aljazair untuk dinaturalisasi juga. Dhani pun meminta pendapatnya itu untuk dipertimbangkan.

    “Jadi kemungkinan ada pemain Arab, Algeria, atau Aljazair, atau yang mana, mungkin Maroko, banyak pemain jago-jago, mungkin yang sudah tua, kita naturalisasi Pak. Carikan istri di sini, lalu anaknya kita bina Pak,” kata Dhani.

    “Itu pasti yakin hasilnya akan lebih baik, karena dia Indonesian born. Ini untuk ke depannya Pak Erick, mungkin bisa dipikirkan. Terima kasih,” imbuhnya.

  • Mulan Jameela Dukung Ahmad Dhani Angkat Vokalis Band Sukatani Jadi Staf Ahli DPR

    Mulan Jameela Dukung Ahmad Dhani Angkat Vokalis Band Sukatani Jadi Staf Ahli DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Mulan Jameela, istri musisi sekaligus politisi Ahmad Dhani, mendukung keputusan suaminya yang ingin mengangkat Novi Citra Indriati alias Twister Angel, vokalis grup band Sukatani, sebagai staf ahli sekaligus asisten pribadi di DPR. Keputusan ini diambil setelah Novi dipecat dari tempatnya mengajar.

    “Terkait hal itu (Novi, vokalis bang Sukatani), saya tentu mendukung. Sebagai istri, saya percaya Mas Dhani memiliki pertimbangan sendiri dalam mengangkat Mbak Novi sebagai stafnya. Saya melihat ini sebagai bentuk apresiasi dalam konteks yang positif,” ujar Mulan, dikutip dari kanal YouTube pada Sabtu (1/3/2025).

    Sebagai musisi sekaligus politisi, Mulan juga mengaku senang bahwa polemik terkait lagu Bayar Bayar Bayar yang sempat viral akhirnya berakhir. Lagu tersebut sebelumnya dilarang dinyanyikan, namun kini telah mendapat izin dari Polri.

    “Saya senang Polri sudah memperbolehkan Sukatani membawakan lagu Bayar Bayar Bayar. Sebagai penyanyi dan pekerja seni, saya tentu mengapresiasi karya seperti ini. Menurut saya, selama masih dalam koridor yang tepat, tidak perlu lagi mencari kontradiksi. Sebaliknya, karya seni harus diapresiasi,” tambahnya.

    Selain senang dengan langkah sang suami yang kan jadikan vokalis band Sukatani staf ahli di DPR, Mulan juga berharap seluruh platform musik yang sempat menurunkan lagu tersebut diduga karena adanya desakan dari Polri, bisa kembali menayangkannya. Apalagi kini kapolri sudah memberikan izin untuk lagu itu tayang di seluruh platform musik di Indonesia.

    “Mudah-mudahan bang Sukatani bisa kembali tampil tanpa ada tekanan. Biarkan mereka berkarya, dan masyarakat pun mendukung. Tidak perlu lagi mencari kesalahan atau memperkeruh suasana,” pungkasnya dalam menanggapi isu Novi jadi staf ahli DPR.

  • Vokalis Sukatani Dipecat, Ahmad Dhani Tawarkan Posisi Staf Ahli di DPR

    Vokalis Sukatani Dipecat, Ahmad Dhani Tawarkan Posisi Staf Ahli di DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Ahmad Dhani berencana untuk merekrut vokalis _band_ Sukatani, Novi Citra Indriati alias Twister Angel, menjadi staf ahli DPR. Hal tersebut menarik perhatian masyarakat setelah Novi dipecat dari posisinya sebagai guru di SDIT Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Pemecatan Novi kemudian menjadi viral di media sosial. Bahkan, Ahmad Dhani turut berkomentar dan menyatakan niatnya untuk merekrut Novi sebagai staf khusus di DPR.

    “Saya siap menerima vokalis Sukatani untuk bekerja, mungkin sebagai staf ahli saya atau asisten pribadi saya di DPR,” kata Ahmad Dhani kepada wartawan baru-baru ini.

    Dhani juga menyinggung soal gaji Novi, apabila ia benar-benar bekerja sebagai staf ahli. Menurutnya, honor sebagai staf ahli atau asisten pribadi di DPR jauh lebih besar dibandingkan menjadi guru honorer 

    “Jika tidak dipekerjakan lagi, saya bersedia menerima Novi sebagai pegawai saya. Tentunya gajinya akan lebih besar daripada menjadi guru di Purbalingga,” lanjut Dhani.

    Keputusan Dhani ini menunjukkan peran aktifnya sebagai anggota DPR setelah terpilih ke Senayan. Isu viral mengenai band Sukatani dan lagu mereka, Bayar Bayar Bayar, yang diduga mengkritik praktik pungli oleh oknum kepolisian, membuat Dhani merasa perlu turun tangan. 

    Dhani mengaku ia telah menghubungi Komisi III DPR RI untuk menyampaikan saran kepada Kapolri.

    “Saya tinggal WhatsApp Komisi III, lalu Komisi III tinggal telepon Kapolri. Itulah gunanya seorang seniman ada di DPR,” ujar Dhani.

    Diketahui, pemecatan Novi dilakukan karena melanggar kode etik sekolah. Kepala SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati menjelaskan, keputusan tersebut diambil berdasarkan aturan yang berlaku di yayasan.

    “Keputusan ini diambil setelah kami menerima laporan dari yayasan pada 5 Februari 2025. Laporan tersebut menyebutkan bahwa yang bersangkutan adalah vokalis band bergenre punk. Setelah dilakukan penyelidikan, sekolah dan yayasan memanggil Novi untuk memberikan klarifikasi,” ujar Eti.

    Suami Mulan Jameela itu juga menekankan, keberadaan musisi di DPR memberikan dampak besar, terutama dalam menyuarakan aspirasi para seniman, seperti yang dialami oleh band Sukatani. Ahmad Dhani pun berencana mengangkat vokalis band tersebut untuk menjadi asisten pribadinya.

  • Ahmad Dhani Dihujat Tawarkan Posisi Staf Ahli DPR untuk Vokalis Sukatani

    Ahmad Dhani Dihujat Tawarkan Posisi Staf Ahli DPR untuk Vokalis Sukatani

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Ahmad Dhani mengaku siap mengangkat vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati, sebagai staf ahlinya di DPR RI.

    Musisi yang juga anggota parlemen itu bahkan menjanjikan gaji yang lebih besar dibandingkan dengan penghasilan Novi saat masih berprofesi sebagai guru.

    Sebelumnya, Novi Citra Indriyati yang dikenal dengan nama panggung Twister Angel diberhentikan dari jabatannya sebagai guru di SDIT Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Pihak sekolah menyebutkan bahwa keputusan tersebut diambil karena pelanggaran kode etik yang telah ditetapkan oleh yayasan.

    Kepala SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati, menjelaskan bahwa sekolah memiliki peraturan dan kode etik yang harus ditaati oleh seluruh tenaga pengajar dan karyawan.

    “Keputusan ini diambil setelah kami menerima laporan dari yayasan pada 5 Februari 2025. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa yang bersangkutan merupakan vokalis band bergenre punk. Setelah dilakukan penelusuran, sekolah dan yayasan memanggil Novi untuk dimintai keterangan,” ujar Eti.

    Pihak sekolah mengaku terkejut setelah mengetahui penampilan dan aktivitas Novi di luar sekolah, yang kemudian dinilai melanggar kode etik.

    Eti menegaskan bahwa keputusan pemberhentian tersebut bukan disebabkan oleh lagu berisi kritik terhadap kepolisian yang sempat viral, melainkan karena dianggap melanggar aturan syariat Islam.

    “Yayasan mengeluarkan surat pemberhentian pada 6 Februari 2025. Kami juga sudah mengklarifikasi dengan Novi terkait bukti foto yang menunjukkan adanya pelanggaran terhadap syariat Islam,” tambahnya.