Tag: Ahmad Dawami

  • Peternak Menjerit Harga Ayam Turun Drastis 4 Bulan Terakhir

    Peternak Menjerit Harga Ayam Turun Drastis 4 Bulan Terakhir

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga ayam hidup (livebird) yang terus mengalami penurunan drastis dalam 4 bulan terakhir atau pascalebaran Idulfitri 2025, membuat hidup para peternak makin tertekan. 

    Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan harga ayam hidup di tahun ini jatuh di level ekstrem, meski sebenarnya fluktuatif harga ayam bukanlah sesuatu yang baru.

    “Tahun lalu harga ayam hidup fluktuatif sama [naik-turun], tapi tidak seekstrem ini. Sebenarnya naik turunnya ayam ini sesuatu yang tidak asing. Cuma ini kan turunnya ekstrem [pasca Idulfitri 2025],” kata Sugeng saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/6/2025).

    Terlebih, Sugeng mengungkap harga ayam hidup yang turun drastis ini sudah terjadi dalam empat bulan terakhir di tahun ini.

    “Ini [penurunan harga ayam hidup turun] seperti berlarut-larut. Ini kan dari habis lebaran sudah berapa bulan? Maret, April, Mei, Juni, kan 4 bulanan ini yang tahun ini saja ya,” ujarnya.

    Berdasarkan perhitungan kasar, Sugeng menuturkan harga ayam hidup di tingkat peternak dijual fluktuatif pasca lebaran, yakni di kisaran Rp11.000–Rp15.000 per kilogram.

    Adapun jika rata-rata harga ayam hidup dijual di level Rp15.000 per kilogram, lanjut Sugeng, kerugian peternak diperkirakan bisa mencapai di kisaran Rp5.400 per ekor.

    Namun, dia menjelaskan kerugian yang dirasakan setiap peternak bervariasi, tergantung populasi ayam hidup yang dipelihara.

    “Jika peternak pelihara 10.000 ekor [ayam hidup], maka kerugiannya Rp5.400 dikali 10.000 ekor [ayam hidup],” terangnya.. 

    Menanggapi hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan harga pokok produksi ayam hidup (HPP livebird) menjadi Rp18.000 per kilogram dari sebelumnya di level Rp17.500 per kilogram. Kebijakan ini mulai berlaku per 19 Juni 2025.

    Ayam hidup salah satu peternak di Jawa Timur

    Kebijakan HPP Rp18.000 per kilogram ini diambil lantaran peternak yang menjerit imbas harga ayam hidup yang rata-ratanya dibanderol di level Rp14.500 per kilogram. Harganya kian jatuh di bawah HPP.

    Keputusan ini disambut baik oleh para pelaku peternak unggas dan diharapkan bisa terimplementasi dengan baik.

    Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) Ahmad Dawami menyebut penetapan HPP menjadi Rp18.000 per kilogram bisa menggairahkan para peternak, termasuk menstabilkan harga anak ayam. Namun, menurutnya, angka ideal untuk HPP ayam hidup berada di level Rp19.000–Rp20.000 per kilogram.

    Meski begitu, GPPU berharap keputusan HPP menjadi Rp18.000 per kilogram ini membuat para peternak tak lagi mengalami kerugian dan diperkirakan kenaikan HPP ini baru diterima sekitar 2–3 hari ke depan oleh masyarakat.

    “Hanya saja memang setiap perubahan itu pasti ada prosesnya. Tidak bisa seketika kayak membalik tangan. Nah pasti ada perlawanan dari beberapa pembeli, karena naiknya kan begitu drastis,” kata Dawami saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/6/2025).

    Di sisi lain, Dawami menuturkan bahwa selama ini peternak mengalami kerugian imbas harga jual yang anjlok di tingkat peternak. 

    “Kalau sudah terlalu lama rugi seperti ini ya pasti menderita lah peternak. Semuanya menderita, bukan hanya peternak saja, sampai ke industri juga menderita kan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda berharap penetapan HPP bisa menjaga stabilisasi harga dan keberlangsungan usaha ayam ras broiler, terutama di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

    “Harga Rp18.000 [per kilogram] ini adalah harga HPP atau harga minimal. Jadi kalau dijual di atas itu lebih bagus,” kata Agung saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Dia menjelaskan, penetapan HPP ayam hidup menjadi Rp18.000 per kilogram ini berasal dari perhitungan rata-rata antara HPP PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) dengan HPP peternak mandiri.

    Adapun ke depan, HPP di level Rp18.000 per kilogram ini akan secara bertahap mendekati harga acuan pembelian (HAP) di tingkat peternak seharga Rp25.000 per kilogram. Hal ini sejalan dengan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 6 Tahun 2024.

    “Ada Peraturan Kepala Badan Nomor 6 Tahun 2024, di mana harga acuan penjualan ayam hidup di tingkat produsen itu Rp25.000 per kilogram. Ini Rp18.000 [per kilogram], itu masih jauh dari Rp25.000 [per kilogram], masih [ada gap] Rp7.000 lagi,” terangnya.

    Di samping itu, Kementan juga akan memangkas jalur distribusi ayam hidup broiler lantaran keuntungan yang dikantongi middleman alias tengkulak bisa mencapai 67%.

    Saat ini, Kementan bersama dengan kementerian/lembaga terkait tengah menyusun langkah untuk mengurangi rantai pasok ayam hidup.

    Agung mengakui jalur distribusi ayam broiler terlalu panjang ke tangan konsumen. Bahkan, ada campur tangan middleman di dalam pendistribusian ayam hidup ini. 

    “Saat ini rantai tata niaganya terlalu panjang dari mulai peternakan, begitu dijual di peternakan, sampai ke rumah potong itu melalui banyak middlemen. Ada di sana broker, kemudian pengepul, distributor 1, [distributor] 2. Nah di sinilah porsi margin itu tentu akan bertambah terus,” ujarnya.

    Peternak ayam

    Berdasarkan kalkulasi Kementan, pihaknya memperkirakan middleman mampu meraup keuntungan hingga 67% dari peternakan hingga ke tangan konsumen.

    “Kami sudah coba menghitung dari mulai broker sampai dengan karkas yang dijual ke konsumen, karena dari rumah potong itu sampai ke konsumen itu ada pengepul juga, ada lapak lagi. Itu margin-nya bisa 67%. Jadi itulah yang mau kita kurangi,” tuturnya.

    Agung menuturkan Kementan akan memangkas margin yang dikantongi middleman agar para peternak meraup untung. Dengan begitu, harga daging ayam di tingkat konsumen tidak melambung tinggi.

    Kementan mendorong agar para peternak rakyat alias peternak mandiri membentuk koperasi atau bergabung ke dalam Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih untuk memasok daging ayam, sehingga akses distribusi menjadi lebih efisien.

    “Jadi porsi yang 67% margin tadi itu bisa dikurangi hanya maksimum di 10%. Sehingga sisa margin tadi itu bisa diberikan kepada peternak kita, tetapi di sisi lain konsumen kita tetap mendapatkan harga karkas yang masih relatif wajar dan terjangkau. Itu yang kami harapkan,” terangnya.

    Nantinya, keberadaan koperasi juga bisa sebagai perantara untuk memasok kebutuhan dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) dalam program makan bergizi gratis (MBG). 

  • Pengusaha Unggas Minta Diguyur Bansos Rp3 Triliun, Bapanas Bilang Begini

    Pengusaha Unggas Minta Diguyur Bansos Rp3 Triliun, Bapanas Bilang Begini

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) angkat bicara terkait dengan permintaan pengusaha unggas yang meminta agar pemerintah mengguyur bansos pangan daging ayam senilai Rp3 triliun untuk para peternak ayam hidup seiring dengan harganya yang semakin menjauhi harga acuan pembelian (HAP).

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, menyatakan saat ini pemerintah belum memberikan bantuan sosial (bansos) pangan daging ayam kepada peternak ayam hidup (livebird).

    Dia menuturkan pemerintah telah memutuskan untuk mengguyur bansos pangan beras, sedangkan bansos pangan daging ayam belum dilakukan.

    “Terkait dengan bansos, bansos sebenarnya arahnya ke bantuan pangan beras yang lebih spesifik, sementara untuk bansos terkait dengan daging ayam [itu] belum,” kata Ketut dalam konferensi di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Namun, Ketut menjelaskan program makan bergizi gratis (MBG) melalui Badan Gizi Nasional (BGN) nantinya akan menyerap daging ayam dan telur, termasuk langsung di tingkat peternak. Adapun, saat ini BGN tengah bersiap menyerap telur dan daging ayam untuk kebutuhan MBG.

    “Kami harapkan juga apa yang di program BGN juga akan nyambung, bisa menarik serapan ayam terkait dengan karkas,” ujarnya.

    Dia berharap program MBG bisa langsung menyerap hasil ternak seperti telur dan daging ayam dari peternak untuk memotong jalur distribusi melalui koperasi.

    “Tatkala peternak bisa membangun koperasi, koperasinya bisa langsung ke MBG, ini akan jauh memotong, sehingga harga di peternak bisa lebih bagus, kemudian harga di MBG juga bisa lebih bagus,” ungkapnya.

    Adapun saat ini, kata Ketut, BGN tengah menghitung volume telur dan daging ayam yang dibutuhkan untuk kebutuhan MBG. “Ini akan dihitung oleh MBG nantinya, karena ini sudah berproses, belum banyak,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) Ahmad Dawami mengatakan bahwa saat ini stok ayam di rumah potong ayam sudah menumpuk lantaran daya beli masyarakat yang merosot.

    Untuk itu, Dawami meminta agar pemerintah melalui Kementan segera mengguyur bansos pangan daging ayam hingga Rp3 triliun untuk membeli daging ayam di rumah potong.

    “Yang jangka pendek supaya segera dicairkan bantuan sosial, dana paling butuh Rp2–3 triliun sudah cukup untuk membeli ayam-ayam yang sudah dipotong di rumah potong ayam yang sekarang stoknya lagi menumpuk,” kata Dawami saat dihubungi Bisnis, Rabu (18/6/2025).

    Menurut Dawami, dengan guyuran bansos, rumah potong harus membeli ayam dari peternak dengan harga yang sudah dikonversikan menjadi ayam hidup.

    “Bagi rumah potong-rumah potong ayam yang dibeli oleh pemerintah itu, dia wajib membeli ayam-ayam dari peternak dengan harga yang dikonversikan menjadi ayam hidup. Itu paling cepat dalam waktu pendek,” ujarnya.

    Untuk itu, menurutnya, penyaluran bansos pangan daging ayam perlu segera dilakukan, mengingat saat ini kondisi para peternak yang semakin tertekan imbas penurunan daya beli.

    Di samping itu, Dawami meminta agar pemerintah segera mengontrol produksi ayam agar sesuai dengan permintaan pasar.

    “Jangka panjangnya bagaimana mengatur produksi anak ayam secara nasional itu tidak melebih dari perkiraan demand atau permintaan,” pungkasnya.

  • Sejumlah Negara Alami Krisis Produksi, Indonesia Siap Ekspor Telur

    Sejumlah Negara Alami Krisis Produksi, Indonesia Siap Ekspor Telur

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong ekspor telur ayam konsumsi untuk memenuhi kebutuhan negara-negara yang tengah mengalami krisis produksi, seperti Amerika Serikat (AS).

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda mengatakan pihaknya mendorong peningkatan ekspor dengan memastikan standar kualitas, keamanan pangan, dan persyaratan negara tujuan terpenuhi.

    “Sebagai tahap awal, ekspor [telur ayam] ke AS sebanyak 1,6 juta butir per bulan diyakini dapat terealisasi. Saat ini, proses penjajakan dan pemenuhan protokol ekspor tengah dilakukan,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Agung menyebut Indonesia sendiri telah lebih dulu mengekspor telur konsumsi ke Singapura dan Uni Emirat Arab (UEA).

    Namun, Agung menekankan telur yang diekspor juga harus memenuhi ketentuan ketat dari otoritas keamanan pangan AS.

    “Telur yang akan diekspor harus berkualitas tinggi, bebas Salmonella, serta tidak mengandung residu antibiotik agar sesuai dengan standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration [FDA] Amerika Serikat,” terangnya.

    Di samping itu, dia juga memastikan ekspor telur ayam ini tidak akan mengganggu kebutuhan dalam negeri. 

    Kementan mencatat, potensi produksi telur nasional pada 2025 bisa mencapai 6,5 juta ton, sedangkan kebutuhannya 6,2 juta ton. Alhasil, potensi surplus mencapai 288.700 ton atau setara 5 miliar butir per bulan. “Ekspor dilakukan tanpa mengganggu pasokan dan stabilitas harga di pasar dalam negeri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Agung menyatakan Kementan akan terus memfasilitasi pelaku usaha dalam memenuhi standar ekspor, mulai dari kualitas, keamanan, hingga ketelusuran produk.

    “Kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak agar ekspor telur ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi peternak, pelaku usaha, serta perekonomian nasional,” tuturnya.

    Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) Ahmad Dawami menyanggupi untuk mengekspor 1,6 juta butir telur, bahkan hingga 160 juta butir telur setiap bulan ke negara yang tengah dilanda krisis harga telur ayam alias eggflation, termasuk AS.

    Dawami menyebut bahwa produksi telur secara nasional diperkirakan mencapai 14.000 ton per hari atau 14 juta kilogram per hari. Dia juga mengeklaim pasokan telur ayam negeri tetap aman jika pemerintah mengirimkan 16 juta butir—160 juta butir setiap bulan ke AS.

    “Kalau misalkan ada ekspor 1,6 juta butir [setiap bulan] ke Amerika, nothing lah. It’s nothing lah, kalau bisa 16 juta [butir] atau 160 juta butir [setiap bulan] malah bagus, ya,” kata Dawami saat dihubungi Bisnis, Rabu (26/3/2025).

    Menurutnya, semakin tinggi ekspor telur ayam yang dilakukan Indonesia, maka semakin baik. “Kalau bisa per bulan 160 juta butir aja tidak masalah. Indonesia malah makin bagus kalau bisa demikian. Dan itu harus diinisiasi atau dipimpin atau dilokomotifi oleh pemerintah,” ujarnya.

    Dawami juga menjelaskan bahwasanya peningkatan produksi telur sejatinya mengikuti kebutuhan pasar atau permintaan masyarakat. Sehingga, jika kebutuhan telur meningkat, maka produksi juga bisa digenjot. Begitu pun sebaliknya.

    “Kalau mau dinaikkan [produksi telur ayam] itu sebenarnya tidak mengalami kesulitan, karena dengan menambah pemeliharaan, menambah pemeliharaan umur ayam saja, sudah pasti akan bertambah kan jumlah telurnya,” terangnya.

    Meski begitu, dia menyampaikan bahwa untuk melakukan ekspor telur ke negara yang dilanda eggflation seperti AS tidaklah mudah. Sebab, diperlukan sejumlah syarat agar telur ayam dalam negeri bisa lolos ke mancanegara.

    “Memang kalau lihat peluang, pasti peluang untuk ekspor dan sebagainya. Tapi kan ekspor juga tidak segampang itu. Karena ekspor itu kan perlu beberapa persyaratan,” tuturnya.

    Dawami menyebut harus ada kecocokan dengan skema government-to-government (G2G) antardua negara. Setelahnya, juga diperlukan survei dan pengecekan kualitas biosecurity ayam petelur, seperti kualitas telur, higienitas, hingga keamanan.

    “Apalagi perbedaannya kalau telur di Amerika, di Eropa itu kan hampir semuanya warnanya putih, di Indonesia warnanya coklat. Kan tidak gampang merubah pikiran orang,” tandasnya.

    Harga telur di AS sebelumnya diberitakan mampu mencapai US$4,11 atau Rp68.103 per kilogram. Sama halnya dengan harga telur di Singapura yang tembus US$3,24 atau Rp53.687 per kilogram dan di Australia US$4,13 atau Rp68.428 per kilogram.

    Selain itu, harga telur di Swiss menyentuh US$6,85 atau sekitar Rp113.534 per kilogram. Sementara itu, di Selandia Baru harga telur mencapai US$6,22 atau Rp103.063 per kilogram dan harga telur di Prancis dibanderol US$4,08 atau Rp67.606 per kilogram.

  • Pelantikan Mundur karena Sidang MK, Bupati Madiun Terpilih Fokus Matangkan Program Kerja

    Pelantikan Mundur karena Sidang MK, Bupati Madiun Terpilih Fokus Matangkan Program Kerja

    Madiun (beritajatim.com) – Jadwal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Madiun terpilih resmi diundur seiring dengan penyesuaian akibat sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi. Meski Kabupaten Madiun tidak memiliki agenda sengketa PHPU, penundaan pelantikan juga berlaku di sejumlah daerah lain.

    Pasangan calon (paslon) Nomor Urut 2, Hari Wuryanto dan dr. Purnomo Hadi, telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam Rapat Pleno Terbuka pada Kamis (9/1/2025).

    Dengan perolehan suara sebanyak 241.652, paslon berakronim Harmonis ini unggul dari paslon Nomor Urut 1, H. Ahmad Dawami dan Shandika Ratna Ferryantiko, yang meraih 194.421 suara.

    Penundaan Pelantikan Dimanfaatkan untuk Penyempurnaan Visi Misi Bupati terpilih Hari Wuryanto mengungkapkan bahwa penundaan pelantikan memberi ruang bagi timnya untuk mematangkan visi, misi, serta program kerja, khususnya untuk 100 hari pertama kepemimpinan.

    “Penundaan ini sudah diatur sesuai regulasi, jadi kami menerimanya dengan baik. Fokus kami sekarang adalah menyelaraskan visi dan misi agar selaras dengan pemerintah daerah, provinsi, dan pusat,” ujar Hari Wuryanto, Kamis (9/1/2025).

    Hari Wuryanto, yang akrab disapa Mas Hari Wur, menegaskan komitmennya untuk segera bekerja setelah pelantikan guna merealisasikan visi Kabupaten Madiun yang “bersahaja.” Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Madiun atas kepercayaan yang diberikan.

    “Setelah pelantikan, kami akan langsung tancap gas untuk melaksanakan program-program yang sudah dirancang. Terima kasih kepada masyarakat Bumi Kampung Pesilat atas dukungannya,” imbuhnya.

    Ketua KPU Kabupaten Madiun, Nur Anwar, memastikan bahwa pelantikan tetap sesuai tahapan yang ditetapkan dalam Peraturan KPU. Setelah Rapat Pleno, dokumen pemberkasan akan diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri melalui pemerintahan daerah. “Kami bekerja sesuai regulasi. Jadwal pelantikan telah ditetapkan pada Februari 2025,” tegas Nur Anwar. [kun]

  • KPU Rekap Pilkada Kabupaten Madiun, Harmonis Unggul dengan Raihan 241.652 Suara
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Desember 2024

    KPU Rekap Pilkada Kabupaten Madiun, Harmonis Unggul dengan Raihan 241.652 Suara Surabaya 4 Desember 2024

    KPU Rekap Pilkada Kabupaten Madiun, Harmonis Unggul dengan Raihan 241.652 Suara
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk pemilihan kepala daerah serentak di Kabupaten Madiun telah selesai.
    Ketua KPU Kabupaten Madiun, Nur Anwar, mengumumkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Hari Wuryanto dan Purnomo Hadi (Harmonis), meraih suara tertinggi.
    Mereka mengalahkan paslon nomor urut satu, Ahmad Dawami-Sandhika Ferryantiko (Madiun Menyala).
    Dalam keterangan yang diberikan kepada Kompas.com pada Rabu (4/12/2024), Anwar menyampaikan bahwa rapat pleno rekapitulasi pilkada Kabupaten Madiun berlangsung pada Selasa (3/12/2024).
    Dari
    hasil rekapitulasi
    tersebut,
    paslon Harmonis
    memperoleh 241.652 suara, sedangkan paslon Madiun Menyala mendapatkan 194.421 suara.
    “Untuk perolehan suara, Harmonis unggul dengan jumlah sebanyak 241.652 suara. Sementara untuk perolehan paslon nomor urut satu, Ahmad Dawami Ragil Saputro dan Sandhika Ratna Ferryantiko (Madiun Menyala) sebanyak 194.421 suara,” ujar Anwar.
    Dari total 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun, paslon Harmonis unggul di 11 kecamatan, yaitu Kebonsari, Dolopo, Geger, Dagangan, Kare, Gemarang, Wungu, Madiun, Jiwan, Balerejo, dan Sawahan.
    Sementara itu, paslon Madiun Menyala meraih kemenangan di empat kecamatan, yaitu Mejayan, Saradan, Pilangkenceng, dan Wonoasri.
    Anwar juga menambahkan bahwa tidak ada keberatan dari saksi kedua paslon terkait hasil rekapitulasi.
    “Semua saksi paslon menerima baik hasil rekapitulasi kemarin,” ujarnya.
    KPU Kabupaten Madiun dijadwalkan akan menetapkan pasangan calon terpilih pada Kamis (12/12/2024).
    Nur Anwar juga mengungkapkan bahwa jumlah warga yang menggunakan hak pilih dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Madiun mencapai 447.474 orang dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 568.252 pemilih.
    Meskipun demikian, tingkat partisipasi masyarakat tidak mencapai 80 persen karena menyentuh 78,78 persen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil Rekap Pilbup Madiun: Hari Wuryanto Ungguli Petahana Kaji Mbing

    Hasil Rekap Pilbup Madiun: Hari Wuryanto Ungguli Petahana Kaji Mbing

    Madiun (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun telah selesai melakukan rekapitulasi hasil Pemilihan Bupati-Wakil Bupati (Pilbup) Madiun, Rabu (4/12/2024). Rekspitulasi itu dihadiri oleh Bawaslu, PPK, dan saksi dari kedua pasangan calon.

    Hasil rekapitulasi, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Hari Wuryanto dan dr. Purnomo Hadi (Harmonis), berhasil meraih total 241.652 suara dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Madiun.

    Jumlah suara yang diperoleh pasangan Harmonis ini mengungguli pasangan nomor urut 1, Ahmad Dawami Ragil Saputro (Kaji Mbing) dan Shandika Ratna Ferryantiko (Madiun Menyala), yang mendapatkan total 194.421 suara.

    Ketua KPU Kabupaten Madiun, Nur Anwar, menyebutkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 menurun menjadi 78 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 568.252 pemilih.

    “Tahapan Pilkada ini berjalan beriringan dengan Pilpres kemarin, sehingga sosialisasi kepada masyarakat kurang maksimal,” kata Nur Anwar.

    Namun, ia juga menambahkan bahwa tingkat partisipasi ini sebenarnya mengalami kenaikan sebesar 4 persen dibandingkan pelaksanaan Pilpres dan Pileg sebelumnya.

    “Tahapan berikutnya adalah penetapan pasangan calon terpilih sambil menunggu rekapitulasi di tingkat provinsi,” tambahnya.

    Sementara itu, kedua saksi dari pasangan calon menyatakan tidak ada keberatan terkait pelaksanaan rekapitulasi, khususnya untuk pemilihan bupati dan wakil bupati.

    Saksi dari pasangan nomor urut 1, Prastyo Budi Utomo, menilai bahwa proses rekapitulasi berjalan lancar tanpa kendala signifikan. “Kami menerima hasil ini dengan lapang dada. Semoga pemimpin yang terpilih dapat membawa Kabupaten Madiun menjadi lebih baik,” ungkapnya.

    Hal senada disampaikan saksi pasangan nomor urut 2, Muhammad Kholifatur Rosyidin. Menurutnya, semua tahapan berjalan sesuai prosedur, mulai dari tingkat PPS hingga tingkat kabupaten. “Prosesnya lancar, tidak ada perubahan atau kejadian khusus selama tahapan berlangsung,” tutupnya. [fiq/but]

  • Analisis Pilbup Madiun: Tumbangnya Cabup Petahana dan Faktor Penentu

    Analisis Pilbup Madiun: Tumbangnya Cabup Petahana dan Faktor Penentu

    Madiun (beritajatim.com) – Ahmad Dawami Ragil Saputro-Sandhika Ferryantiko yang dikenal dengan julukan Madiun Menyala dan Hari Wuryanto-Purnomo Hadi  atau Harmonis menjadi dua kandidat dalam Pemilihan Bupati-Wakil Bupati (Pilbup) Madiun 2024.

    Pasangan calon Menyala yang didukung oleh PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat. Sementara, Paslon Harmonis didukung koalisi Partai Golkar, PKB, PKS, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKN, Partai Ummat, Partai Gelora, PAN, dan PSI.

    Diketahui, Pilbup 2024 ini merupakan ajang pertarungan antara dua calon petahana. Ahmad Dawami Ragil Saputro merupakan Calon Bupati (Cabup) Petahana, yang memilih maju lagi dengan menggandeng pasangan baru, Sandhika Ferryantiko.

    Sementara, Hari Wuryanto merupakan Wakil Bupati (Wabup) dari Dawami. Di Pilbup Madiun kali ini, dia berpasangan dengan Purnomo Hadi, mantan Direktur RSUD Dolopo. menjadi rival dari Dawami.

    Usai pemungutan suara yang dilaksanakan pada 27 November 2024, Paslon Harmonis unggul versi hitung cepat (quick count) sebesar 55,42 persen. Sementara Paslon Menyala mendapat 44,56 persen.

    Namun, ini baru hasil quick count. Belum bisa menjadi legitimasi siapa menang dan kalah. Pun, hasil resmi masih menunggu rapat pleno rekapitulasi perolehan suara di KPU Kabupaten Madiun.

    Pengamat Politik Parji mengatakan, pilkada di setiap daerah memiliki karakteristik dan dinamika yang berbeda. Hal ini juga terlihat dalam Pilkada Kabupaten Madiun, di mana kontestasi politik kali ini melibatkan dua calon yang sama-sama merupakan petahana: satu sebagai bupati dan satu sebagai wakil bupati.

    Guru Besar Universitas PGRI Madiun (Unipma) itu menguraikan kemenangan dan kekalahan dalam Pilkada ditentukan oleh berbagai faktor strategis.

    Faktor Penentu dalam Kontestasi

    Menurut Parji, beberapa faktor utama yang memengaruhi hasil Pilkada meliputi:

    1. Kinerja Selama Menjabat: Reputasi dan prestasi yang diraih calon selama menjabat menjadi tolok ukur utama bagi masyarakat.

    2. Konsolidasi Tim Pemenangan dan Partai Pengusung: Soliditas tim dan dukungan partai menjadi aspek krusial dalam meraih suara.

    3. Program Strategis yang Ditawarkan: Calon yang memiliki program kerja jelas dan relevan cenderung lebih menarik simpati pemilih.

    4. Patron Politik: Dukungan dari tokoh berpengaruh, seperti Mbah Tarom dalam kasus ini, sering kali memberikan efek elektoral yang signifikan.

    5. Kekuatan Logistik: Kemampuan untuk mengelola sumber daya secara efektif juga menjadi penentu keberhasilan.

    Keunggulan Pasangan Harmonis

    Dalam analisis Parji, pasangan Harmonis dianggap lebih unggul dalam banyak aspek dibandingkan lawannya. Selama lima tahun kepemimpinan Kaji Mbing, kinerja yang ditampilkan dinilai biasa saja, sehingga tidak memberikan daya tarik yang cukup kuat bagi pemilih.

    “Selain itu, faktor calon wakil bupati menjadi salah satu poin penting. Wakil dari pasangan Harmonis dianggap lebih matang dari sisi pengalaman dan kompetensi, sehingga memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat. Dukungan patron politik dari tokoh berpengaruh seperti Mbah Tarom (Muhtarom, mantan Bupati Madiun, red) juga menjadi faktor krusial yang memperkuat posisi pasangan ini,” kata Parji, Selasa (3/11/2024)

    Dinamika Politik Lokal

    Fenomena di Kabupaten Madiun ini mencerminkan betapa kompleksnya kontestasi politik di tingkat daerah. Setiap faktor, mulai dari kinerja individu hingga kekuatan jaringan politik, saling berkontribusi menentukan hasil akhir. Parji menyebut bahwa keberhasilan pasangan Harmonis tidak hanya karena keunggulan individu, tetapi juga hasil kerja kolektif tim dan strategi yang dirancang dengan baik.

    ”Pilkada bukan sekadar ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga refleksi dari dinamika politik lokal yang melibatkan banyak variabel,” kata Parji.

    Lebih lanjut, kemenangan pasangan Harmonis menjadi bukti bahwa konsolidasi, pengalaman, dan dukungan dari elemen strategis mampu memberikan kemenangan dalam kontestasi politik.

    “Bagi masyarakat, hasil ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi pembangunan Kabupaten Madiun ke depan,” pungkas Parji. [fiq/beq]

  • Pilbup Madiun, Paslon Harmonis Klaim Menang 56 Persen

    Pilbup Madiun, Paslon Harmonis Klaim Menang 56 Persen

    Madiun (beritajatim.com) – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Madiun nomor urut 2, Hari Wuryanto dan dr. Purnomo Hadi (Harmonis), mendeklarasikan kemenangan mereka dalam Pilkada Kabupaten Madiun 2024. Klaim ini didasarkan pada hasil hitung cepat internal yang menunjukkan keunggulan atas pasangan Ahmad Dawami Ragil Saputro dan Sandhika Ratna Ferryantiko (Madiun Menyala).

    Berdasarkan data yang dirilis oleh tim pemenangan Harmonis (nomor urut 02) pada Rabu (27/11/2024), pasangan ini unggul dengan perolehan suara 56% dibandingkan 44% yang diraih paslon Madiun Menyala.

    “Menurut hitung cepat, pasangan Harmonis meraih 56% suara. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Kabupaten Madiun,” ujar Hari Wuryanto dalam deklarasi yang digelar di kediamannya di Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Rabu malam.

    Hari Wuryanto juga menyampaikan harapannya agar kemenangan ini menjadi langkah awal untuk membangun Kabupaten Madiun yang lebih baik. “Ini adalah awal perjuangan untuk mewujudkan visi dan misi kami, yakni menciptakan Kabupaten Madiun yang bersahaja, sehat, dan sejahtera,” tambahnya.

    Dr. Purnomo Hadi menegaskan bahwa kemenangan ini bukan hanya milik pasangan Harmonis, tetapi juga kemenangan seluruh warga Kabupaten Madiun. “Kami berkomitmen untuk bekerja keras demi kemajuan daerah ini dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

    Data Hitung Cepat dan Manual

    Nuryanto, Ketua Tim Pemenangan Harmonis, mengungkapkan bahwa data yang dikumpulkan dari 1.142 TPS melalui aplikasi menunjukkan keunggulan paslon 02. “Dari 80% data yang masuk, pasangan Madiun Menyala meraih 44% atau sekitar 153.151 suara, sementara Harmonis memperoleh 56% atau 195.415 suara,” ujarnya.

    Selain itu, tabulasi manual juga dilakukan dengan hasil sementara sebagai berikut: Paslon 01 (Madiun Menyala) mendapatkan 188.558 suara, sedangkan Paslon 02 (Harmonis) meraih 236.893 suara. “Namun, data dari beberapa TPS, termasuk Desa Brumbun, masih belum masuk,” tambah Nuryanto.

    Dengan hasil ini, pasangan Harmonis optimis dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Madiun, sesuai dengan janji kampanye mereka untuk menciptakan pemerintahan yang bersahaja, sehat, dan sejahtera. [fiq/but]