Tag: Agus Sudibyo

  • Akhmad Munir Resmi Umumkan Susunan Pengurus Lengkap PWI Pusat 2025–2030

    Akhmad Munir Resmi Umumkan Susunan Pengurus Lengkap PWI Pusat 2025–2030

    Jakarta (beritajatim.com)  – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, didampingi Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari, secara resmi mengumumkan susunan lengkap pengurus PWI Pusat periode 2025–2030.

    Pengumuman tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Pengurus PWI Pusat yang berlangsung di Hall Dewan Pers, Senin (15/9/2025).

    Akhmad Munir atau yang akrab disapa Cak Munir menegaskan bahwa kepengurusan kali ini merupakan bentuk “kabinet persatuan” yang diharapkan mampu memperkuat peran PWI dalam menghadapi tantangan disrupsi media.

    “Wartawan harus teguh dalam menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik. Untuk itu, pengurus PWI akan hadir mendampingi seluruh anggota agar menjaga komitmen tersebut. Diharapkan dengan kepengurusan ini, PWI dapat turut membangun ekosistem pers nasional yang sehat, menghadirkan wartawan kompeten yang menyajikan informasi akurat dan benar,” ujar Cak Munir.

    Ia juga menganalogikan karya jurnalistik sebagai asupan bergizi bagi publik.

    “Dengan informasi yang sehat, masyarakat tentu akan lebih kuat dan cerdas, dibandingkan jika terus-menerus disuguhi hoaks dan disinformasi di tengah derasnya arus informasi digital,” tambahnya.

    Tokoh Pers Nasional Duduki Struktur Strategis

    Cak Munir, wartawan senior sekaligus Direktur Utama LKBN ANTARA, ini akan didampingi oleh Atal S. Depari sosok wartawan senior yang juga mantan Ketum PWI Pusat periode 2019-2023.

    Lalu Zulmansyah Sekedang, mantan Ketua Umum PWI versi KLB yang merupakan mantan Ketua PWI Riau dua periode menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.

    Posisi Bendahara Umum dipercayakan kepada Marthen Selamet Susanto, Pemimpin Redaksi Koran Jakarta. Adapun Zulkifli Gani Ottoh, mantan Ketua PWI Bidang Organisasi kembali didaulat di posisi yang sama.

    Dewan Penasihat PWI Pusat akan dipimpin oleh Suryopratomo, mantan Pemimpin Redaksi Kompas dan Metro TV yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Singapura.

    Sementara itu, Ilham Bintang, pendiri Cek & Ricek dan pelopor jurnalisme infotainment serta mantan Ketua Dewan Kehormatan PWI, menempati posisi Wakil Ketua Dewan Penasihat.

    Posisi Sekretaris Dewan Penasihat diisi oleh Sasongko Tedjo, mantan Pemred Suara Merdeka, yang juga mantan Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat.

    Jajaran anggota Dewan Penasihat terdiri dari tokoh-tokoh besar dengan latar belakang dan keahlian yang beragam.

    Hadir Karni Ilyas, jurnalis senior sekaligus pendiri Indonesia Lawyers Club. Tribuana Said, putra pendiri Harian Waspada Ani Idrus dan pendiri LPDS.

    Nama besar lain yang bergabung adalah Dahlan Iskan, pendiri Jawa Pos Group yang juga pernah menjabat sebagai Dirut PLN dan Menteri BUMN.

    Kehadiran jurnalis perempuan senior juga mewarnai Dewan Penasihat melalui Retno Pinasti, Pemimpin Redaksi SCTV dan Indosiar. Kemal Effendi Gani, Pemimpin Umum dan Pemred Majalah SWA. Asro Kamal Rokan, mantan Pemred Republika yang, kini menjabat Presiden ISWAMI.

    Struktur ini juga diperkuat oleh Agung Dharmajaya, Wakil Ketua Dewan Pers yang dikenal sebagai pakar regulasi media dan penyiaran.

    Sementara itu, Iman Brotoseno, Dirut TVRI sekaligus sutradara film, menambah warna dengan latar belakang pengurus PWI. Lalu ada Hendrasmo, Dirut RRI sekaligus doktor Ilmu Politik yang sebelumnya pernah berkarier di BBC.

    Sementara itu, Dewan Pakar dipimpin oleh Dhimam Abror, mantan Pemred Jawa Pos dan Bola, bersama Nurjaman Mochtar mantan pemred ANTV, sebagai Sekretaris.

    Hadir pula jurnalis muda seperti Alfito Deannova Pemred Detik.com mengisi posisi anggota Dewan Pakar serta Aiman Witjaksono sebagai Wakil Ketua Departemen Hukum & HAM.

    Dengan struktur yang solid dan representatif ini, PWI Pusat periode 2025–2030 diharapkan mampu menjadi jangkar stabilitas sekaligus motor inovasi dalam dunia pers nasional.

    Sinergi antara pengalaman panjang, keahlian khusus, serta semangat pembaruan menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah organisasi, demi terciptanya ekosistem media yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di era digital.

    Berikut Susunan Lengkap Pengurus PWI Pusat Masa Bakti 2025-2030

    DEWAN PENASIHAT

    Ketua : Suryopratomo

    Wakil Ketua : Ilham Bintang

    Sekretaris : Sasongko Tedjo

    : Tribuana Said

    : Dahlan Iskan

    : Retno Pinasti

    : Kemal Effendi Gani

    : Asro Kamal Rokan

    : Agung Dharmajaya

    : Iman Brotoseno

    : Firdaus

    : Hendrasmo

    : Sutrimo

    : M.Noeh Hatumena

    : Imawan Mashuri

    : Basril Basyar

    DEWAN KEHORMATAN 

    Ketua : Atal S. Depari

    Wakil Ketua : Herbert Timbo Siahaan

    Sekretaris : Nurcholis MA Basyari

    Anggota : Banjar Chairuddin

    Diapari Sibatangkayu

    Helmi Burman

    Usman Kansong

    Zacky Antony

    Muhammad Syahrir

    DEWAN PAKAR 

    Ketua : Dhimam Abror

    Sekretaris : Nurjaman Mochtar

    Anggota

    : Wahyu Muryadi

    : Heddy Lugito

    : Eduard Depari

    : Effendi Ghazali

    : Sujiwo Tejo

    : Yulian Warman

    : Hidayat Arsani

    : Gories Mere

    : Alfito Deannova

    : Helena Rea

    : Syahdanur

    : Reva Deddy Utama

    : Raldi Doy

    : Muhammad Amru

    : Andrian Tuswandi

    : Rudi Hidayat

    : Edi Saputra Hasibuan

    Ketua Umum : Akhmad Munir 

    Bidang Organisasi

    Ketua : Zulkifli Gani Ottoh

    Wakil Ketua : Djoko Tetuko Abdul Latif

    Bidang Pembinaan Daerah

    Ketua : Mirza Zulhadi

    Wakil Ketua I : Novrizon Burman

    Wakil Ketua II : Sarjono

    Bidang Pendidikan

    Ketua : Agus Sudibyo

    Wakil Ketua I : Suprapto

    Wakil Ketua II : Zarman Syah

    Bidang Kerjasama dan Kemitraan

    Ketua : Ariawan

    Wakil Ketua I : Abdullah Sammy

    Wakil Ketua II : Kadirah

    Wakil Ketua III : Amy Atmanto

    Bidang Hubungan Luar Negeri

    Ketua : Irfan Junaidi

    Wakil Ketua : Budhiana Kartawijaya

    Bidang Multimedia dan IT

    Ketua : Hilman Hidayat

    Wakil Ketua I : Agus Salim Alwi Hamu

    Wakil Ketua II : Merdi Sofansyah

    Bidang Media & Penyiaran

    Ketua : Auri Jaya

    Wakil Ketua I : Danang Sanggabuana

    Wakil Ketua II : Dede Apriadi

    Bidang Pembelaan & Pembinaan Hukum

    Ketua : Anrico Pasaribu

    Wakil Ketua : Octap Riadi

    Sekretaris Jenderal : Zulmansyah Sekedang

    Wakil Sekretaris Jenderal I : Haryo Ristamaji

    Wakil Sekretaris Jenderal II : Iskandar Zulkarnain

    Bendahara Umum : Marthen Selamet Susanto

    Wakil Bendahara Umum I : Herlina Anis

    Wakil Bendahara Umum II : Sumber Rajasa Ginting

    KOMISI-KOMISI: 

    Komisi Pendidikan & Pelatihan

    Ketua : Jufri Alkatiri

    Wakil I : Anas Syahirul Alim

    Wakil II : Aldi Gultom

    Komisi Kompetensi Wartawan

    Ketua : Firdaus Komar

    Wakil : Ahmad Fauzi Chan

    Komisi Pemberdayaan Wartawan Perempuan

    Ketua : Henny Murniati

    Wakil : Ria Dewi

    Komisi Wartawan Olahraga (Siwo)

    Pembina : Mahfudin Nigara

    Wakil Pembina : Gungde Ariwangsa

    Ketua : Suryansyah

    Wakil Ketua I : Dede Isharrudin

    Wakil Ketua II : Erwin Muhammad

    Sekretaris : Wina Setyawatie

    Wakil Sekretaris : Rudi Sahwani

    Anggota

    : Husnie

    : Syahnan Rangkuti

    : Denni Risman

    DEPARTEMEN-DEPARTEMEN 

    Departemen Seni, Musik, Film, dan Budaya

    Ketua : Ramon Damora

    Wakil Ketua I : Eko Teguh

    Wakil Ketua II : Kunni Masrohanti

    Departemen TNI dan Polri

    Ketua : Jhonny Handjojo

    Wakil Ketua (Khusus Polri) : Musrifah

    Wakil Ketua (Khusus TNI) : Badar Subur

    Departemen Hukum & HAM

    Ketua : Baren Antonius Siagian

    Wakil Ketua I : Aiman Witjaksono

    Wakil Ketua II : Ardiansyah MZ Tanjung

    Wakil Ketua III : Eddy Iriawan

    Departemen Parlemen

    Ketua : Ade Chandra

    Departemen EKUIN

    Ketua : Heri Triyanto

    Wakil Ketua I: Yura Syahrul

    Wakil Ketua II : M. Sarwani

    Departemen Pangan dan Energi

    Ketua : Gaib Maruto Sigit

    Wakil Ketua I : M. Arifin Mukendar

    Wakil Ketua II : Rizal Afrizal

    Departemen Kajian & Litbang

    Ketua : Akhmad Sefudin

    Wakil Ketua I : Rukman Nawawi

    Wakil Ketua II : Jimmy Endey

    Departemen Humas

    Ketua : Hengki Lumban Toruan

    Wakil Jaringan Media : Akhmad Dani

    Wakil Jaringan Pewarta Foto : B Hersunu A.W

    Wakil Jaringan Media Sosial : Achmad Rizal

    DIREKTORAT

    Direktur Uji Kompetensi Wartawan (UKW) : Aat Surya Safaat

    Wakil Direktur : Eko Pamuji

    Direktur Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) : Marah Sakti Siregar

    Wakil Direktur : Nizwar

    Direktur Anugerah Adinegoro : Maria D. Andriana

    Wakil Direktur : Eko Suprihatno

    Direktur Anugerah Seni & Kebudayaan : Yusuf Susilo Hartono

    Direktur Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) : Ahmed Kurnia Soeriawidjaja

    Wakil Direktur : Yono Hartono

    Direktur Anti Kekerasan Wartawan : Edison Siahaan

    Wakil Direktur : Supardi Hardy

    Direktur Satgas Anti Hoax : Insan Kamil

    Wakil Direktur I : Mercys Charles Loho

    Wakil Direktur II : Muhtadi Putra Nusa

    Direktur PWI Peduli : Yoyok Ajar

    Wakil Direktur : Samsir Hamajen

    Direktur Aset : Endang Werdiningsih

    Wakil Direktur : Rabiatun Drakel

    Direktur Pers Pancasila : Sihono HT

    Wakil Direktur : Mochtar Touwe

  • Panitia Kongres Persatuan PWI Disepakati, Hendry dan Zulmansyah Akhirnya Satu Suara

    Panitia Kongres Persatuan PWI Disepakati, Hendry dan Zulmansyah Akhirnya Satu Suara

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI versi KLB, Zulmansyah Sekedang, akhirnya sepakat mengenai susunan panitia Kongres Persatuan PWI. Kesepakatan penting ini dicapai dalam rapat virtual yang dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, pada Rabu (21/5/2025) malam.

    Dalam pertemuan tersebut, Hendry dan Dahlan berada di Jakarta, sementara Zulmansyah mengikuti dari Pekanbaru. Rapat tersebut menjadi tindak lanjut dari Kesepakatan Jakarta yang ditandatangani pada 16 Mei 2025, yang merupakan langkah rekonsiliasi dua kepemimpinan di tubuh PWI.

    “Panitia Kongres Persatuan yang kami ajukan adalah para senior PWI yang berintegritas, memahami dinamika di PWI dan mudah-mudahan amanah. Diharapkan SC dan OC guyub, kompak, konstitusional, sehingga Kongres PWI Persatuan tetap terselenggara sesuai PD PRT PWI,” ujar Zulmansyah dalam rapat tersebut.

    Sementara itu, Hendry menekankan pentingnya fleksibilitas dalam proses menuju kongres. “Apa pun yang dicapai dalam proses menuju Kongres Persatuan, adalah langkah maju. Dan di ujung tentu diharapkan ada titik temu agar kongres dapat terlaksana. Dan dalam hal ini saya kira, kadang perlu fleksibilitas waktu dalam negosiasi. Yang penting pelaksanaan kongres masih dalam kerangka waktu yang sudah disepakati,” ujarnya.

    Kongres Persatuan PWI dijadwalkan paling lambat berlangsung pada 30 Agustus 2025 di Jakarta. Untuk mewujudkan hal itu, Hendry dan Zulmansyah menyusun panitia kongres yang terdiri dari steering committee (SC) dan organising committee (OC).

    Ketua SC dijabat oleh Zulkifli Gani Ottoh, tokoh senior PWI dan mantan Ketua PWI Sulawesi Selatan dua periode, yang merupakan usulan Hendry dan disetujui Zulmansyah. Sementara itu, Wakil Ketua SC adalah Atal S Depari, Ketua Umum PWI periode 2018–2023 dan juga menjabat sebagai President Confederation of ASEAN Journalist (CAJ) periode 2022–2024. Nama Atal merupakan usulan Zulmansyah dan disepakati oleh Hendry.

    Struktur anggota SC terdiri atas tujuh orang: tiga dari pihak Hendry, tiga dari pihak Zulmansyah, dan satu orang yang disepakati bersama, yakni Dr Agus Sudibyo, mantan anggota Dewan Pers. Agus dinilai netral dan memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak.

    Untuk posisi OC, Ketua panitia adalah Marten Slamet Susanto, yang sebelumnya menjadi Ketua Panitia Kongres PWI Bandung. Marten diusulkan oleh Zulmansyah dan disetujui oleh Hendry. Wakil Ketua OC dijabat Raja Parlindungan Pane, usulan dari Hendry.

    Kedua pihak menyepakati bahwa panitia Kongres Persatuan, baik SC maupun OC, akan mulai aktif bekerja pada 2 Juni 2025.

    Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi masa depan PWI yang sebelumnya dilanda dualisme kepemimpinan. Dengan terbentuknya panitia bersama, diharapkan Kongres Persatuan dapat menjadi ajang konsolidasi dan penyatuan kembali organisasi wartawan tertua di Indonesia ini. [ian]

  • Ketua PWI minta RUU Penyiaran tidak ancam kebebasan pers

    Ketua PWI minta RUU Penyiaran tidak ancam kebebasan pers

    Jangan sampai RUU yang akan dibahas menjadi alat pembungkaman kegiatan jurnalistik.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Zulmansyah Sekedang meminta agar Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran tidak mengancam kebebasan pers.

    Zulmansyah menyampaikan hal itu saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR RI yang akan menggulirkan RUU tersebut.

    “Jangan sampai RUU yang akan dibahas menjadi alat pembungkaman kegiatan jurnalistik,” kata Zulmansyah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

    Ia menegaskan bahwa perubahan regulasi harus mengakomodasi kemajuan teknologi tanpa mengancam kebebasan pers.

    Pada kesempatan itu, dia menyampaikan sejumlah pandangan kritis dalam memberikan masukan bagi pembahasan RUU Penyiaran.

    Menurut dia, sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran yang berpotensi membatasi ruang gerak media dan jurnalisme digital.

    Selain Zulmansyah, hadir pula Sekretaris Jenderal PWI Pusat Wina Armada Sukardi, Ketua Kerja Sama Antarlembaga PWI Pusat Agus Sudibyo, Dewan Pakar PWI Pusat Nurjaman Mochtar, anggota Dewan Penasihat PWI Pusat Fachri Muhammad, dan Bendahara Umum PWI Pusat Marthen Slamet.

    Mereka secara kolektif menyuarakan pentingnya menjaga prinsip-prinsip kebebasan pers dan independensi media, terutama dalam lanskap penyiaran yang kini makin kompleks dengan hadirnya platform digital dan streaming.

    Pada RDPU itu, Komisi I DPR RI menyatakan komitmennya untuk terus melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan revisi UU Penyiaran agar regulasi yang dihasilkan tidak hanya adaptif terhadap perkembangan zaman, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan hak publik atas informasi.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menginspirasi Lewat Aksi Sosial: Agus Sudibyo dan Peran Agen BRILink Bangun Toilet Desa – Halaman all

    Menginspirasi Lewat Aksi Sosial: Agus Sudibyo dan Peran Agen BRILink Bangun Toilet Desa – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com. Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI – Di setiap desa, ada banyak kisah tentang orang-orang yang memberi tanpa pamrih, satu di antaranta adalah kisah Agus Sudibyo tentang pembangunan toilet umum di dekat pemakaman desa.

    Semua bermula dari sebuah kebutuhan sederhana yang seringkali terlupakan oleh banyak orang, sebuah toilet yang layak di kawasan pemakaman.

    Dalam kebanyakan acara desa, baik itu ziarah, pengajian, atau upacara lainnya, warga sering kesulitan menemukan tempat untuk buang air.

    Pemakaman yang terletak di ujung desa Gambiranom, Baturetno, Wonogiri, dulunya tak memiliki fasilitas apa pun untuk mengakomodasi kebutuhan ini.

    “Kebanyakan orang, kalau mau pergi ke pemakaman, mereka harus jauh-jauh pergi ke rumah tetangga. Kadang nggak enak, kan? Saya rasa itu perlu diperhatikan,” kenang Agus pada Selasa (15/4/2025).

    Agus, yang telah lama berkecimpung di dunia usaha melalui Toko Indra Prasta dan menjadi Agen BRILink, merasa bahwa ia bisa melakukan lebih dari sekadar transaksi sehari-hari.

    Keinginannya untuk berbuat lebih besar daripada sekadar mencari keuntungan pribadi mendorongnya untuk memulai langkah yang lebih besar yakni membangun toilet umum di sekitar pemakaman.

    “Awalnya, saya cuma pikir, kok kalau ada yang mau ziarah itu susah banget ya? Kalau tidak ada toilet, ya berarti orang harus menahan perasaan saat di pemakaman, kan? Jadi saya mulai mikir, kenapa saya nggak coba bantu buat itu?” ujar Agus dengan nada penuh tekad.

    Namun, tak semudah itu untuk mewujudkan ide tersebut.

    Agus tahu, untuk membangun sesuatu yang berguna bagi banyak orang, apalagi sebuah fasilitas umum, dibutuhkan lebih dari sekadar niat baik.

    Ia harus mencari dana, menggalang dukungan dari warga, dan tentu saja, mengatasi berbagai tantangan yang datang dari banyak sisi.

    Belum lagi, biaya untuk membangun sebuah toilet umum bukanlah angka yang kecil.

    Namun, Agus tak gentar. Setiap hari, setelah selesai dengan rutinitasnya sebagai agen BRILink, ia menyisihkan sebagian penghasilannya.

    Dengan tekad bulat, ia mulai mengumpulkan dana untuk membangun toilet tersebut.

    “Kalau kita mikir jumlahnya, ya nggak bakal cukup. Tapi saya percaya kalau niatnya baik, pasti ada jalan,” ucap Agus, merendah.

    Agus tidak hanya mengandalkan modal pribadi semata.

    Dari omzet yang ia peroleh sebagai agen BRILink dan dari penjualan barang di Toko Indra Prasta, ia menyisihkan sedikit demi sedikit.

    Setiap bulan, Agus memotong sebagian penghasilannya untuk disisihkan ke dalam dana khusus yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan toilet umum tersebut.

    “Dari setiap transaksi yang saya lakukan, saya kumpulkan sedikit-sedikit. Kadang dari hasil jualan barang di toko, kadang dari komisi agen BRILink. Yang penting, niatnya dulu saat itu,” ungkap Agus.

    Pada akhirnya, setelah beberapa bulan mengumpulkan dana yang cukup, Agus mulai melaksanakan proyek tersebut.

    Dengan dana yang terkumpul sekitar Rp 6 juta, ia memulai pembangunan toilet tersebut, dibantu oleh warga desa yang turut peduli dengan kebutuhan ini.

    Agus tak mengharapkan pujian atau balasan dari siapa pun, karena baginya, ini adalah bentuk kontribusinya kepada desa yang telah banyak memberinya peluang.

    Setelah beberapa bulan pengerjaan, toilet itu akhirnya selesai.

    Tentu saja, tidak mewah seperti fasilitas umum di kota besar, tetapi cukup layak untuk digunakan.

    “Tidak ada yang tahu betapa leganya warga saat pertama kali menggunakan toilet itu. Rasanya seperti melihat kebutuhan dasar yang sederhana bisa membawa perubahan,” cerita Agus mengenang momen pertama kali toilet itu digunakan oleh warga.

    Seperti yang diharapkan Agus, warga mulai merasa nyaman dan tidak lagi terbebani oleh ketidaknyamanan yang dulu mereka alami.

    Kehadiran toilet itu bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga tentang rasa peduli yang muncul dari seorang warga yang merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain.

    “Saya hanya merasa, kalau kita bisa sedikit meringankan beban orang lain, itu sudah cukup. Bukan soal seberapa besar yang kita berikan, tapi seberapa tulus niat kita untuk membantu,” papar Agus.

    Kini, toilet yang dibangun Agus tidak hanya menjadi fasilitas umum, tetapi juga simbol dari kepedulian sosial dan rasa tanggung jawab terhadap komunitas.

    Warga desa merasa lebih nyaman saat mengadakan acara di sekitar pemakaman, dan yang lebih penting, mereka merasa ada seseorang yang peduli dengan kesejahteraan mereka, bahkan dalam hal-hal kecil yang sering terabaikan.

    Bagi Agus, membangun toilet di tempat pemakaman itu hanyalah permulaan.

    Ia masih memiliki banyak rencana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desanya, tak hanya melalui toko dan Agen BRILink, tetapi juga lewat inisiatif-inisiatif sosial lainnya.

    “Saya harap, ke depan, saya bisa terus membantu warga desa untuk berkembang dan menemukan jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi,” ungkap Agus dengan penuh harapan.

    Tokoh Inspiratif

    Agus Sudibyo menggema bukan hanya sebagai pengusaha, tapi sebagai sosok teladan yang menggerakkan perubahan.

    Lewat tangan dinginnya, Agus menjadi jembatan harapan, mengenalkan pinjaman ringan berbunga rendah demi membebaskan warga dari jerat utang rentenir yang mencekik.

    Tak jarang, ia diundang di berbagai acara desa seperti rapat RT, peringatan Hari Kemerdekaan, hingga pengajian untuk membagikan pengalamannya menjadi Agen BRILink yang menginspirasi.

    Toko Indra Pastra, toko agen BRILink milik Agus Sudibyo di Desa Gambiranom, Baturetno, Wonogiri (Tribunnews.com/Chrysnha)

    Di hadapan para tetangga dan perangkat desa, Agus kerap berdiri membagikan kisah tentang pentingnya akses keuangan resmi, mematahkan ketergantungan pada hutang berbunga tinggi.

    “Saya cuma ingin warga tidak lagi terjebak pinjaman yang memberatkan,” jelasnya bangga.

    Berangkat dari niat sederhana untuk membantu, Agus tak sekadar membuka layanan transaksi, melainkan membangun literasi keuangan dari akar rumput.

    Toko Indra Prasta telah mengalami transformasi yang luar biasa sejak berdiri pada 2011.

    Awalnya, toko ini hanya berukuran 2 meter persegi dan hanya menyediakan layanan pulsa dan kuota, namun kini berkembang menjadi minimarket yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari serta memiliki layanan tambahan seperti transaksi pembayaran dan pinjaman.

    Agus Sudibyo, pemilik toko, mengungkapkan bahwa pada 2016 ia memutuskan untuk menjadi agen BRILink setelah ditawari oleh pihak bank.

    “Alhamdulilah saat ini luas toko 12 meter persegi, menjual aneka kebutuhan di minimarket. Juga sedia bensin di pom mini, menyediakan pinjaman modal ultra mikro (UMi) serta transaksi aneka pembayaran sebagai agen BRILink,” jelasnya.

    Meskipun awalnya menjadi agen BRILink tidak memberikan keuntungan yang signifikan, Agus tetap bertahan dan fokus pada pelayanan kebutuhan sehari-hari warga sekitar.

    “Mulanya jadi agen ditawari, banyak yang ga mau karena repot dan ribet, tapi saya coba dulu saja. Saat itu belum untung sampai sekitar setahun,” ujarnya mengenang awal perjuangannya.

    Setelah sekitar setahun, bisnisnya mulai berkembang seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang fungsi dan manfaat agen BRILink.

    “Masyarakat banyak yang belum tahu juga tentang agen BRILink, satu kecamatan saat itu cuman ada dua agen, makanya masyarakat masih awam,” tukasnya.

    Saat ini, Agus dapat memproses lebih dari 100 transaksi setiap bulan, dengan jenis transaksi yang paling sering dilakukan adalah pembayaran pulsa, listrik, angsuran pinjaman, serta transfer dan tarik tunai.

     “Jadi tergantung tanggalnya, kalau tanggal 1-5 biasanya tarik tunai karena gajian. Lalu tanggal 20’an setor tunai, transfer untuk angsuran dan tagihan,” kata Agus.

    Selain itu, Agus juga memanfaatkan peranannya sebagai agen BRILink untuk memperkenalkan produk pinjaman Ultra Mikro (UMi) BRI kepada masyarakat di desanya.

    “Petani butuh modal karena setelah panen mau tanam lagi itu kadang bingung modal, nah UMi bisa diajukan lewat agen BRILink, terlebih syaratnya mudah dan tanpa jaminan kalau kenal tidak perlu survey lagi,” jelasnya.

    Untuk memperkenalkan produk ini, Agus melakukan sosialisasi saat acara peringatan Hari Kemerdekaan di desanya, sehingga banyak warga yang akhirnya mendaftar dan mengajukan pinjaman UMi untuk modal pertanian mereka.

     “Saat itu ada kegiatan Agustus’an saya sisipi ikut sosialisasi di desa kan ramai orang pada kumpul, dari itu banyak yang tahu kemudian tanya-tanya lalu daftar ke saya dan mengumpulkan persyaratan,” tambah Agus.

    Agus juga menjelaskan bahwa produk pinjaman BRI lainnya, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), sangat membantu usaha kecil seperti toko miliknya.

     “Saya ajukan KUR dua tahun, itu satu tahun sudah saya lunasi untuk kebutuhan lain,” ujarnya.

    Pada 2018, Agus mengajukan pinjaman KUR sebesar Rp 15 juta yang digunakan sebagai dana cadangan untuk pengembangan usaha, dan ia berhasil melunasinya dalam waktu satu tahun.

    Keberhasilan Toko Indra Prasta tidak hanya terletak pada penjualannya, tetapi juga pada peranannya yang aktif dalam menyediakan layanan keuangan yang mempermudah masyarakat desa, sekaligus membantu mengurangi ketergantungan pada rentenir.

    “Rentenir bagi warga desa sangat memberatkan melalui tingginya bunga pinjaman. Bunga pinjaman rentenir bisa sampai 10 persen, berbanding 6 persen bunga yang disajikan oleh UMi BRI,” jelas Agus.

    Dengan bunga pinjaman yang lebih ringan, yakni 6 persen untuk UMi, dibandingkan dengan bunga tinggi yang ditawarkan oleh rentenir yang bisa mencapai 10%, Agus merasa produk perbankan BRI memberikan manfaat besar bagi warga desa.

    Toko Indra Prasta kini menjadi salah satu tempat yang sangat dibutuhkan di desa tersebut, tak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai sarana untuk mengakses layanan keuangan yang aman dan terpercaya.

    (*)

  • Merdeka dari Rentenir, Misi Nyata Agen BRILink Buka Akses Modal Ringan di Gambiranom – Halaman all

    Merdeka dari Rentenir, Misi Nyata Agen BRILink Buka Akses Modal Ringan di Gambiranom – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI – Di jalanan desa yang tenang, sebuah toko mungil berhasil mencuri perhatian setiap pejalan kaki yang melintas.

    Kilatan lampu dari papan running text yang menyala terang seolah-olah memanggil siapa saja untuk memperlambat langkah dan menoleh.

    Semakin sore, saat warna jingga mulai membalur langit barat, sinar dari papan elektronik itu tampak lebih mencolok di antara bangunan-bangunan sederhana di sekitarnya.

    Di balik kerlap-kerlip lampu itu, berdirilah Toko Indra Prasta, sebuah minimarket kecil yang beralamat di Gambiranom RT 01 RW 07, Baturetno, Wonogiri.

    Bagi warga sekitar, toko ini bukan sekadar tempat berbelanja, melainkan juga saksi perjalanan panjang seorang wirausahawan desa yang pantang menyerah.

    Saat pertama berdiri, bangunan toko itu hanya seukuran kios sederhana, tidak lebih luas dari dua meter persegi.

    Agus Sudibyo, sang pemilik, membuka usaha kecil tersebut hanya untuk melayani pembelian pulsa dan kuota internet.

    Namun, di balik kesederhanaan itu, tersimpan semangat besar untuk berkembang dan bermimpi lebih jauh.

    Waktu berjalan, dan perlahan-lahan Toko Indra Prasta mulai bertransformasi.

    Kini, toko tersebut sudah menjelma menjadi pusat layanan serba ada, bak sebuah bank mini di tengah kampung.

    “Alhamdulillah sekarang luasnya sudah 12 meter persegi, lengkap jual kebutuhan harian, bensin pom mini, layanan pinjaman ultra mikro, sampai transaksi BRILink,” ujar Agus kepada Tribunnews pada Selasa (15/4/2025).

    Perjalanan Agus di dunia usaha dimulai pada 2011, berbekal keberanian untuk membuka gerai pulsa kecil-kecilan.

    Tidak puas dengan itu, pada 2014 ia memberanikan diri memperluas usahanya menjadi toko kelontong yang melayani kebutuhan warga sekitar.

    Tahun 2016 menjadi titik balik penting dalam hidup Agus.

    Saat itu, seorang petugas bank menawarkan kesempatan menjadi agen BRILink, sebuah layanan perbankan berbasis komunitas yang saat itu masih terdengar asing.

    “Awalnya saya ditawari jadi agen, banyak yang menolak karena katanya repot dan ribet, tapi saya pikir, kenapa tidak dicoba dulu,” kenangnya.

    Agus pun menerima tawaran tersebut, meskipun hasilnya belum terasa dalam setahun pertama.

    Pada masa itu, edukasi mengenai agen BRILink masih minim, dan di satu kecamatan, agen serupa bisa dihitung dengan jari.

    “Belum banyak yang tahu manfaatnya, transaksi juga sepi, tapi saya sabar saja jualan kebutuhan harian sambil jalanin agen BRILink,” tambahnya.

    Kesabaran Agus akhirnya membuahkan hasil setelah satu tahun berjalan.

    Berkat inisiatif bank yang mewajibkan pegawainya untuk berbelanja di agen BRILink minimal Rp 25 ribu menggunakan kartu debit BRI, Toko Indra Prasta mulai ramai dikunjungi.

    Langkah tersebut efektif mengenalkan masyarakat terhadap konsep transaksi non-tunai yang lebih praktis dan aman.

    Kini, dalam sehari, Agus bisa mencatatkan sekitar 100 transaksi, dengan total lebih dari 3.000 transaksi per bulan.

    Jenis transaksi yang paling diminati pelanggan bervariasi, mulai dari pembelian pulsa, pembayaran listrik, angsuran pinjaman, transfer antar rekening, hingga tarik tunai.

    “Biasanya kalau awal bulan ramai tarik tunai karena orang gajian, menjelang tanggal 20 banyak yang setor buat bayar angsuran,” jelas bapak satu anak ini sambil tersenyum.

    Membuka Layanan Ultra Mikro

    Tidak berhenti pada transaksi keuangan biasa, Agus juga melebarkan sayapnya ke layanan pinjaman Ultra Mikro (UMi) dari BRI.

    Kesempatan untuk memperkenalkan UMi ia manfaatkan dalam momen-momen spesial desa, salah satunya saat perayaan Hari Kemerdekaan.

    “Waktu acara Agustusan, banyak orang kumpul, saya manfaatkan untuk sosialisasi soal UMi, sekalian berbagi informasi sambil ngobrol santai,” kisah Agus.

    Menurutnya, daya tarik utama dari program UMi adalah kemudahan akses dan tanpa perlu jaminan, sehingga masyarakat desa yang kesulitan modal bisa terbantu.

    Pinjaman ini menawarkan plafon hingga Rp 5 juta, cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kecil, terutama bagi petani dan pelaku usaha mikro.

    “Biasanya petani setelah panen mau tanam lagi, butuh modal cepat, lewat UMi prosesnya gampang, tanpa survei panjang kalau sudah dikenal,” ungkapnya.

    Lebih dari sekadar membantu, UMi menjadi solusi nyata untuk mengurangi ketergantungan warga terhadap rentenir.

    Selama ini, rentenir menjadi opsi cepat, namun dengan bunga yang mencekik, bisa mencapai 10 persen dari pinjaman.

    Sebaliknya, bunga UMi hanya sekitar 6 persen, membuat cicilan terasa jauh lebih ringan.

    “UMi ini seperti jalan keluar, supaya masyarakat nggak lagi terjebak utang ke rentenir,” tegas Agus.

    Tak hanya itu, Agus sendiri menjadi contoh nyata keberhasilan program perbankan BRI.

    Pada 2018, ia mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 15 juta untuk memperkuat modal usaha.

    Dana tersebut digunakannya sebagai cadangan untuk pengembangan toko dan kebutuhan lain yang mendukung usahanya.

    “Saya ajukan tenor dua tahun, tapi dalam satu tahun sudah bisa saya lunasi,” ujar Agus bangga.

    Dengan segala inovasi dan kegigihan itu, Toko Indra Prasta kini tidak lagi sekadar minimarket biasa.

    Ia menjelma menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat desa, jembatan layanan keuangan, dan bukti nyata bahwa tekad keras mampu mengubah segalanya.

    Capaian Agen BRILink

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, berkomitmen dalam menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh melalui jaringan Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia.

    BRI mengambil peran aktif sebagai pelopor inklusi keuangan, mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan nasional.

    Hingga akhir Desember 2024, BRI mencatat peningkatan yang signifikan dalam jumlah Agen BRILink, yang meningkat dari 740 ribu agen pada Desember 2023 menjadi 1,06 juta agen di Desember 2024.

    Grafis capaian Agen BRILink secara nasional dari 2024 dibanding 2023

    Ini berarti bahwa sepanjang tahun 2024, sebanyak 324 ribu masyarakat bergabung untuk menjadi Agen BRILink.

    Dengan jaringan ini, BRI kini menjangkau lebih dari 85 wilayah di Indonesia dan melayani lebih dari 62 ribu desa.

    Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan,BRI turut berkontribusi mewujudkan dan mendukung Asta Cita.

    “Sebagai wujud kontribusi BRI, kami turut mendukung Asta Cita keenam yaitu membangun dari desa dan dari bawah guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (22/1/2025).

    Ia juga menekankan bahwa upaya ini mendukung Asta Cita ketiga pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja berkualitas dan mendorong kewirausahaan.

    Agen BRILink memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam memperluas akses keuangan hingga ke pelosok negeri.

    Sunarso dalam siaran persnya menyatakan, sebagai elemen strategi hybrid banking, BRI memadukan layanan digital dan fisik untuk memastikan akses layanan keuangan yang merata.

    Agen BRILink menjadi pilar penting dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, Agen BRILink tidak hanya bertugas memperluas dan mempermudah akses layanan perbankan, tetapi juga memastikan terjadinya sharing economy yang melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.

    Dengan beragam layanan yang ditawarkan, mulai dari pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, telepon, pembelian pulsa, hingga pembayaran cicilan, Agen BRILink menjadi solusi keuangan yang semakin relevan bagi masyarakat.

    Selain itu, tersedia juga layanan referral untuk pembukaan rekening tabungan, pinjaman, asuransi mikro, tarik tunai dari luar negeri, serta pembelian tiket perjalanan seperti bus, shuttle, dan kapal ferry.

    Semua kemudahan ini menjadikan Agen BRILink sebagai jembatan bagi masyarakat untuk lebih mudah mengakses layanan keuangan.

    Di sisi lain, Kementerian BUMN RI juga berupaya mempercepat program prioritas nasional melalui berbagai inisiasi.

    Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa untuk mewujudkan Asta Cita tersebut, diperlukan kolaborasi yang efektif dan efisien antara berbagai pihak.

    Erick menjelaskan bahwa inisiatif tersebut mencakup hilirisasi pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan.

    “Kolaborasi lintas kementerian dan badan menjadi momentum strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks,” ungkap Erick Thohir.

    (*)

  • Puncak Peringatan Journalist Day 2025, MGN Beri Penghargaan untuk Jurnalis & Supporting

    Puncak Peringatan Journalist Day 2025, MGN Beri Penghargaan untuk Jurnalis & Supporting

    Jakarta: Media Group Network (MGN) memberikan apresiasi bagi jurnalis dan supporting di Journalist Day 2025. Penghargaan spesial juga diberikan kepada tokoh senior.

    Ketua Journalist Day 2025 Zilvia Iskandar mengatakan Journalist Day yang sudah memasuki tahun kelima ini merupakan hari para pewarta merayakan dan dirayakan eksistensinya.

    “Kita ingin denyutnya bisa dirasakan di semua lini. Kami ingin teman-teman tahu betapa bangganya kami, sudah berkontribusi kepada institusi dan masyarakat,” ujar Zilvia saat membuka acara Journalist Day 2025 di Gedung Metro TV, Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.

    Sejumlah tokoh turut hadir dalam Journalist Day 2025, antara lain CEO Media Group, Mirdal Akib, Gubernur ABN NasDem IGK Manila, Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo, Dewan Pengarah Redaksi Media Goup Saur Hutabarat, serta Ketua Dewan Redaksi Media Grup Elman Saragih. 

    Kemudian, Direktur Utama Media Indonesia Gaudensius Suhardi, Pemimpin Redaksi Media Indonesia Abdul Kohar, Pemimpin Redaksi Metro TV Budiyanto dan Direktur Nusantara TV Don Bosco.
    Penghargaan Journalist Day 2025

    Tahun ini, Journalist Day 2025 hadir dengan tajuk ‘Beyond Limits’. Media Group Network (MGN) menggelar 16 kategori lomba dan 34 penghargaan kepada jurnalis MGN. Penghargaan ini diharapkan memberikan inspirasi bagi para insan pers.

    16 kategori perlombaan yang dibagi dua klaster besar, yakni based on products dan kedua based on person.  Untuk based on product sifatnya bidding, semua karya bisa diikutkan.

    Di dalamnya ada kategori masterpiece, terdiri dari TV, digital, dan cetak. Kemudian best products, best interview, dan best creative content yaitu di TV, digital, dan cetak.

    Sedangkan penghargaan based on person meliputi penghargaan di berbagai posisi seperti presenter, camera person, video journalist, producer, reporter, dan lain sebagainya.

    Masing-masing kategori tersebut dinilai oleh juri eksternal dan internal. Juri penghargaan based on products terdiri dari Agus Sudibyo selaku Ketua Dewan Pakar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Abdul Kohar (anggota dewan redaksi Media Group) hingga Jhon Don Bosco Adja (jurnalis senior).

    Sementara untuk best products yang menjadi juri antara lain Ahmad Firdaus Pemred Medcom, Aries Fadhilah Wapemred Metro TV serta Farah Dina Head of Digital Hub.

    CEO Media Group Muhammad Mirdal Akib menyampaikan Media Group Network (MGN) mendedikasikan satu hari dalam setahun untuk mengapresiasi jurnalis. “Satu hari kita dedikasikan untuk semacam festival untuk kita semua. Selamat hari Journalist Day,” kata Mirdal dalam sambutannya.
    Berikut daftar pemenang apresiasi Journalist day 2025:

    Best On Product

    Best Report: Farhan Zuhri (Media Indonesia) dengan karya Transportasi Publik Berkelanjutan Simbol Kemajuan.
    Best Interview: Tim Kick Andy (Metro TV) dengan judul Tikus Diracun Amran.
    Best Creative TV Content: Tim Kontroversi Metro TV dengan karya berjudul Alangkah Lucunya Pagar Laut Ini. 
    Best Creative Digital Content: Tim Digital Hub – Tops Song 2024 (Medcom).
    Best Creative Printed Content: Briyan (Media Indonesia) dengan judul Palestina Menolak
    Takluk. 
    The Most Viral Content: Tim Digital Hub, ‘Prabowo Persilahkan Jokowi untuk Foto Bersama’.
    Best Supporting Journalism
    Best Supporting Journalism Direktorat News: Ibnu Mubarauq
    Best Supporting Journalism Direktorat Programing & Development: Muhamad Iqbal S
    Best Supporting Journalism Direktorat Sales & Marketing: Tri Kurniawati
    Best Supporting Journalism Direktorat Teknik & IT: Reza Novayansha
    Best Supporting Journalism Direktorat Finance SC & SCM: Hesti Asriani
    Best On Person

    Best Reporter: M. Septiansyah Yusup
    Best Reporter Camera Person: M Robby Pratama
    Best Video Journalist: Siti Yona Hukmana
    Best Presenter: Valentinus Resa
    Karya Jurnalistik Masterpiece

    TV Masterpiece: Tim Realitas Metro TV, dengan karya Hidup di Zona Merah Kampung Narkoba di Jakarta
    Digital Masterpiece: Tim Si Paling Kontroversi Metro TV dengan karya Pegi Bebas, Polisi Akui Salah Tangkap
    Printed Masterpiece: Ika Kusumawinata dan Irfan Sihombing (Media Indonesia), dengan karya Jalan Panjang Jepang Menjadi Pemenang
    Journalist of The Year 2025 MGN: Rahdhini Ikaningrum (Metro TV)

    Selain itu, terdapat dua penghargaan spesial pada Journalist Day 2025. Pertama adalah Special Appreciation As Senior Militant Metro TV yang diberikan kepada Desi Fitriani.

    Penghargaan spesial juga diberikan kepada Sahril Helmi, jurnalis Metro TV yang gugur saat bertugas. 

     

    Jakarta: Media Group Network (MGN) memberikan apresiasi bagi jurnalis dan supporting di Journalist Day 2025. Penghargaan spesial juga diberikan kepada tokoh senior.
     
    Ketua Journalist Day 2025 Zilvia Iskandar mengatakan Journalist Day yang sudah memasuki tahun kelima ini merupakan hari para pewarta merayakan dan dirayakan eksistensinya.
     
    “Kita ingin denyutnya bisa dirasakan di semua lini. Kami ingin teman-teman tahu betapa bangganya kami, sudah berkontribusi kepada institusi dan masyarakat,” ujar Zilvia saat membuka acara Journalist Day 2025 di Gedung Metro TV, Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.

    Sejumlah tokoh turut hadir dalam Journalist Day 2025, antara lain CEO Media Group, Mirdal Akib, Gubernur ABN NasDem IGK Manila, Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo, Dewan Pengarah Redaksi Media Goup Saur Hutabarat, serta Ketua Dewan Redaksi Media Grup Elman Saragih. 
     
    Kemudian, Direktur Utama Media Indonesia Gaudensius Suhardi, Pemimpin Redaksi Media Indonesia Abdul Kohar, Pemimpin Redaksi Metro TV Budiyanto dan Direktur Nusantara TV Don Bosco.

    Penghargaan Journalist Day 2025

    Tahun ini, Journalist Day 2025 hadir dengan tajuk ‘Beyond Limits’. Media Group Network (MGN) menggelar 16 kategori lomba dan 34 penghargaan kepada jurnalis MGN. Penghargaan ini diharapkan memberikan inspirasi bagi para insan pers.
     
    16 kategori perlombaan yang dibagi dua klaster besar, yakni based on products dan kedua based on person.  Untuk based on product sifatnya bidding, semua karya bisa diikutkan.
     
    Di dalamnya ada kategori masterpiece, terdiri dari TV, digital, dan cetak. Kemudian best products, best interview, dan best creative content yaitu di TV, digital, dan cetak.
     
    Sedangkan penghargaan based on person meliputi penghargaan di berbagai posisi seperti presenter, camera person, video journalist, producer, reporter, dan lain sebagainya.
     
    Masing-masing kategori tersebut dinilai oleh juri eksternal dan internal. Juri penghargaan based on products terdiri dari Agus Sudibyo selaku Ketua Dewan Pakar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Abdul Kohar (anggota dewan redaksi Media Group) hingga Jhon Don Bosco Adja (jurnalis senior).
     
    Sementara untuk best products yang menjadi juri antara lain Ahmad Firdaus Pemred Medcom, Aries Fadhilah Wapemred Metro TV serta Farah Dina Head of Digital Hub.
     
    CEO Media Group Muhammad Mirdal Akib menyampaikan Media Group Network (MGN) mendedikasikan satu hari dalam setahun untuk mengapresiasi jurnalis. “Satu hari kita dedikasikan untuk semacam festival untuk kita semua. Selamat hari Journalist Day,” kata Mirdal dalam sambutannya.
    Berikut daftar pemenang apresiasi Journalist day 2025:

    Best On Product

    Best Report: Farhan Zuhri (Media Indonesia) dengan karya Transportasi Publik Berkelanjutan Simbol Kemajuan.
    Best Interview: Tim Kick Andy (Metro TV) dengan judul Tikus Diracun Amran.
    Best Creative TV Content: Tim Kontroversi Metro TV dengan karya berjudul Alangkah Lucunya Pagar Laut Ini. 
    Best Creative Digital Content: Tim Digital Hub – Tops Song 2024 (Medcom).
    Best Creative Printed Content: Briyan (Media Indonesia) dengan judul Palestina Menolak
    Takluk. 
    The Most Viral Content: Tim Digital Hub, ‘Prabowo Persilahkan Jokowi untuk Foto Bersama’.

    Best Supporting Journalism

    Best Supporting Journalism Direktorat News: Ibnu Mubarauq
    Best Supporting Journalism Direktorat Programing & Development: Muhamad Iqbal S
    Best Supporting Journalism Direktorat Sales & Marketing: Tri Kurniawati
    Best Supporting Journalism Direktorat Teknik & IT: Reza Novayansha
    Best Supporting Journalism Direktorat Finance SC & SCM: Hesti Asriani

    Best On Person

    Best Reporter: M. Septiansyah Yusup
    Best Reporter Camera Person: M Robby Pratama
    Best Video Journalist: Siti Yona Hukmana
    Best Presenter: Valentinus Resa

    Karya Jurnalistik Masterpiece

    TV Masterpiece: Tim Realitas Metro TV, dengan karya Hidup di Zona Merah Kampung Narkoba di Jakarta
    Digital Masterpiece: Tim Si Paling Kontroversi Metro TV dengan karya Pegi Bebas, Polisi Akui Salah Tangkap
    Printed Masterpiece: Ika Kusumawinata dan Irfan Sihombing (Media Indonesia), dengan karya Jalan Panjang Jepang Menjadi Pemenang
    Journalist of The Year 2025 MGN: Rahdhini Ikaningrum (Metro TV)
     
    Selain itu, terdapat dua penghargaan spesial pada Journalist Day 2025. Pertama adalah Special Appreciation As Senior Militant Metro TV yang diberikan kepada Desi Fitriani.
     
    Penghargaan spesial juga diberikan kepada Sahril Helmi, jurnalis Metro TV yang gugur saat bertugas. 
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Menggali Tantangan dan Peluang Jurnalisme di Era Digital

    Menggali Tantangan dan Peluang Jurnalisme di Era Digital

    PIKIRAN RAKYAT – Hari Pers Nasional (HPN) menjadi momen penting yang diperingati setiap tahun untuk menghargai kontribusi besar dunia pers dalam menjaga demokrasi, informasi, dan hak masyarakat.

    Di tengah tantangan era digital yang terus berkembang, peran pers semakin relevan, baik dalam menyediakan informasi yang akurat maupun dalam mengawal kebebasan berekspresi.

    Dalam rangka memperingati HPN 2025, Panitia HPN Riau menyelenggarakan Sarasehan Nasional Media Massa dengan tema bertajuk Preservasi Jurnalisme Sebagai Pilar Demokrasi Digital.

    Sarasehan ini dihadiri oleh pembicara-pembicara terkemuka di dunia pers Indonesia, antara lain Agus Sudibyo, Ketua Dewan Pengawas TVRI; Nurjaman Mochtar, Sekretaris Dewan Pakar PWI Pusat; Dhimam Abror, Ketua Dewan Pakar PWI Pusat; dan Hilman Hidayat, Ketua PWI Jawa Barat.

    Diskusi dipandu oleh Djoko Tetuko, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim di salah satu hotel di Pekanbaru, Sabtu 8 Februari 2025.

    Selain pembicara hadir pula tokoh pers nasional seperti Tribuana Said, Ilham Bintang, Atal S. Depari, Asro Kamal Rokan, Dar Edi Yoga, Musrifah dan lainnya.

    Acara ini berlangsung dengan menghadirkan sejumlah tokoh penting di dunia jurnalisme untuk membahas tantangan dan peluang jurnalisme dalam menghadapi disrupsi digital yang semakin pesat.

    Masa depan jurnalisme di era digital

    Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat mengungkapkan kekhawatirannya terkait masa depan jurnalisme di era digital.

    Dia menegaskan dalam kondisi saat ini, banyak media online yang menghadapi serangan siber, dari berbagai pihak yang tidak terpikirkan sebelumnya.

    “Tugas kita merawat marwah dari jurnalisme apakah jurnalisme di era digital masih cerah atau makin suram? Tapi jika melihat data yang saya kumpulkan kok makin suram,” ujar Hilman.

    Berdasarkan pengalaman, kata dia, sebanyak 40 ribu konten kreator dan wartawan yang memproduksi 15 ribu berita per hari. Telah banyak yang mendapat serangan dari hacker.

    “Ada hal yang membahayakan kita untuk membangun paham jurnalisme. Paham jurnalisme yakni menyebarkan informasi berdasarkan data dan fakta secara objektif. Sementara dari pengalaman kami ada ribuan berita yang di-hack oleh pihak-pihak tertentu dalam sebulan, serangan terhadap media online bisa mencapai ratusan mulai dari kepala desa sampai yang berseragam,” ujarnya.

    Belanja iklan di Indonesia

    Sementara itu, Agus Sudibyo, Ketua Dewan Pengawas TVRI dan mantan anggota Dewan Pers, dalam pemaparannya mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai belanja iklan di Indonesia pada 2024 yang diperkirakan mencapai Rp107,291 triliun, dengan dominasi iklan digital sebesar 44,1%.

    “Data belanja iklan Indonesia 2024 total Rp 107.291 triliun dimana iklan digital sebesar 44,1%, media online 17,3%, televisi 15,5%, media sosial 11,6%, retail media network 7,2%, dan media cetak 4,3%,” ujar Agus Sudibyo dalam pemaparannya.

    Ia juga mencatat perusahaan besar seperti Google dan Facebook menguasai 75-80% dari total belanja iklan digital nasional, sementara media nasional hanya memperoleh sisanya.

    “Di tengah fenomena ini, kita perlu mempertanyakan, ke mana arah jurnalisme pers? Sementara saya yakin meskipun tantangannya besar, kebutuhan akan informasi berkualitas dan bertanggung jawab justru semakin besar,” ujar Agus.

    Agus melanjutkan dengan membahas konsekuensi dari fenomena ini di mana Google dan Facebook menguasai sekitar 75-80% dari total belanja iklan digital nasional, semakin menunjukkan bahwa media sosial dan platform digital menjadi kekuatan utama dalam perekonomian iklan di Indonesia, yang secara tidak langsung telah menantang eksistensi media mainstream.

    Di balik fenomena tersebut, Agus juga menyoroti sebuah hal yang lebih mendalam, yaitu kebutuhan masyarakat terhadap informasi berkualitas dan bertanggung jawab yang semakin besar.

    Meskipun media sosial terus berkembang dan semakin mendominasi, Agus menegaskan bahwa media sosial tidak dapat sepenuhnya menggantikan fungsi media tradisional dalam menyediakan informasi yang akurat dan terverifikasi.

    Agus pun memperingatkan tentang fenomena berita hoaks yang marak di media sosial, yang sering kali memecah belah masyarakat dan merusak integritas demokrasi.

    “Tentu, kita tidak perlu terlalu khawatir karena di tengah disrupsi ini, tetap ada kebutuhan yang kuat akan informasi berkualitas dan jurnalisme yang bertanggung jawab. Media sosial tidak bisa sepenuhnya menggantikan kebutuhan masyarakat akan informasi yang mendalam dan berbasis fakta. Secara global, ada kekhawatiran yang sama, yakni media sosial justru semakin memperburuk perpecahan di antara masyarakat, baik dalam hal agama, dan politik,” ujar Agus.

    Agus juga menyinggung pentingnya model distribusi konten yang adaptif. Ia menegaskan bahwa saat ini sangat tidak masuk akal jika ada media yang tidak menggunakan media sosial sebagai saluran distribusi konten.

    Media sosial menjadi platform penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas, dan media tradisional harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai alat distribusi yang efektif tanpa kehilangan kualitas dan integritas informasi.

    Imperialisme digital

    Terakhir, Agus menutup komentarnya dengan menyinggung fenomena yang disebutnya sebagai ‘imperialisme digital’ yang menggambarkan dominasi beberapa perusahaan teknologi besar dalam menguasai pasar digital global.

    “Digitalisasi adalah fenomena global yang dihadapi semua negara, tetapi surplus dari hasil digitalisasi ini hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan besar, terutama yang berasal dari satu atau dua negara saja,” katanya.

    Secara keseluruhan, Agus Sudibyo menegaskan bahwa meskipun media tradisional menghadapi tantangan berat di tengah disrupsi digital, jurnalisme yang berbasis pada etika, kualitas, dan tanggung jawab tetap memiliki peran yang tak tergantikan.

    Oleh karena itu, industri media harus terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan dinamika pasar, tetapi tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar jurnalisme yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Era kecerdasan buatan

    Nurjaman Mochtar, Sekretaris Dewan Pakar PWI Pusat, membahas peran jurnalis di era kecerdasan buatan (AI).

    Menurut Nurjaman, 80% sumber berita konvensional kini berasal dari media sosial, dan semakin banyak instansi yang membuat konten berita sendiri melalui portal dan media sosial mereka.

    Ke depan perusahaan atau instansi sumber berita akan membuat konten masing-masing serta menyimpannya di portal dan sosial media masing-masing, sebab dengan AI membuat narasi atau video berita bukan hal yang sulit lagi.

    “Peran media mainstream ke depannya jangan-jangan hanya berfokus pada verifikasi konten dan pertanggungjawaban terhadap Dewan Pers,” ujar Nurjaman yang juga pernah Ketua Forum Pemred.

    Tantangan ini, menurutnya, menuntut wartawan untuk lebih kritis dan adaptif terhadap perubahan teknologi.

    Dhimam Abror, Ketua Dewan Pakar PWI Pusat, menekankan pentingnya preservasi jurnalisme sebagai sarana untuk memperkuat demokrasi.

    Menurut Dhimam, ruang digital saat ini telah menjadi tempat yang sangat strategis untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi, terutama dalam memberikan informasi yang mendorong masyarakat untuk berpikir kritis.

    Dhimam juga mengungkapkan bahwa media baru, yang lebih interaktif dan mudah diakses, telah membuka ruang bagi lebih banyak partisipasi masyarakat dalam proses komunikasi dan pemberitaan. Oleh karena itu, media harus tetap mempertahankan independensinya, akuntabilitas, dan keberagaman dalam menyampaikan informasi.

    “Ruang digital kini memungkinkan masyarakat untuk berpikir lebih kritis terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi, terutama dalam ranah politik. Tetapi, kita harus memastikan kualitas informasi yang beredar tetap terjaga,” ujar Dhimam.

    Menurut Dhimam, media baru yang lebih interaktif membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih terlibat dalam proses demokrasi, tetapi hanya jika media tetap menjaga prinsip independensi dan keberagaman dalam menyampaikan informasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • PWI: Tokoh pers nasional hadiri perayaan HPN 2025 di Riau 

    PWI: Tokoh pers nasional hadiri perayaan HPN 2025 di Riau 

    “HPN Riau 2025 menjadi bukti bahwa dunia pers Indonesia terus berkembang dan semakin berintegritas, terbukti dengan semakin banyak tokoh pers nasional yang menyatakan diri untuk hadir di HPN Riau,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Zulmansyah Sekedang memastikan puluhan tokoh pers nasional akan hadir dalam kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang akan diselenggarakan di Riau.

    “HPN Riau 2025 menjadi bukti bahwa dunia pers Indonesia terus berkembang dan semakin berintegritas, terbukti dengan semakin banyak tokoh pers nasional yang menyatakan diri untuk hadir di HPN Riau,” ujar Zulmansyah dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Senin.

    Menurut Zulmansyah kehadiran para tokoh pers dalam kegiatan HPN nanti menandakan tingginya semangat insan pers dalam meningkatkan eksistensinya di tengah perkembangan zaman.

    Adapun tokoh-tokoh pers yang sudah menyatakan diri untuk hadir, seperti Tribuana Said, Timbo Siahaan, Ilham Bintang, Banjar Chearudin, Marah Sakti Siregar, Sasongko Tedjo, Uni Lubis, Atal S. Depari, Nurjaman Mochtar, Mirza Zulhadi, Wina Armada Sukardi, Mahfudin Nigara, Asro Kamal Rokan, Rajab Ritonga, Nurcholis Basyari, Theodorus Dar Edi Yoga, Firdaus Answeto, Dhimam Abror, Agus Sudibyo serta tokoh pers dari berbagai provinsi/daerah.

    Dalam kegiatan bertajuk “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas” yang akan berlangsung dari 6 Februari – 10 Februari 2025 ini, para tokoh pers tersebut akan hadir dan memberikan beragam pandangannya tentang perkembangan pers saat ini.

    Mereka, lanjut Zulmansyah, juga akan membahas peran pers dalam mendukung kemajuan daerah, serta bagaimana media berkontribusi dalam membangun kesadaran publik dan mendukung transparansi pemerintah.

    “Tema ‘Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas’ ini sangat relevan dengan upaya kita semua untuk menciptakan media yang tidak hanya bebas, tetapi juga bertanggung jawab,” kata Zulmansyah.

    Di saat yang sama, Ketua Panitia HPN 2025 Riau, M Selamet Susanto mengatakan, saat ini pihaknya terus mematangkan koordinasi antar pihak guna memastikan acara berjalan sukses.

    Dia menjelaskan persiapan melibatkan panitia lokal dan pusat telah mencapai 100 persen, termasuk pengaturan logistik, akomodasi, transportasi, serta penyambutan tamu undangan dari berbagai daerah di Indonesia.

    Panitia juga telah menyiapkan sistem penyambutan yang profesional, mulai dari kedatangan di bandara, transportasi menuju lokasi acara, hingga fasilitas akomodasi bagi para tamu penting.

    Susanto melanjutkan, sejumlah hotel berbintang di Pekanbaru telah dikonfirmasi untuk menampung para peserta dan delegasi, sementara layanan transportasi khusus telah disiapkan untuk memastikan akses yang nyaman dan efisien bagi semua pihak yang terlibat.

    Dengan seluruh persiapan tersebut, Susanto berharap kegiatan HPN yang akan digelar nanti dapat berjalan dengan lancar.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Publikom Gama Serukan Kedaulatan Komunikasi di Era Prabowo-Gibran

    Publikom Gama Serukan Kedaulatan Komunikasi di Era Prabowo-Gibran

    Jakarta (beritajatim.com) – Di tengah derasnya arus digitalisasi, Indonesia menghadapi paradoks besar: menjadi bangsa yang terkoneksi, tetapi kehilangan kendali atas ruang komunikasinya sendiri. Seperti kapal besar yang mesinnya dikendalikan pihak asing, mayoritas interaksi digital masyarakat kini bergantung pada platform global – dari media sosial hingga kecerdasan buatan.

    Dalam menghadapi tantangan ini, Paguyuban Alumni Ilmu Komunikasi UGM (Publikom Gama) menyerukan perlunya “kedaulatan komunikasi” sebagai tameng utama Indonesia di era Prabowo-Gibran. Rekomendasi strategis ini disampaikan langsung ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan diterima oleh Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria di kantornya di Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

    Ketua Umum Publikom Gama, Agus Sudibyo, menegaskan bahwa tanpa kedaulatan komunikasi, demokrasi Indonesia ibarat rumah tanpa pagar – rentan disusupi kepentingan asing.

    “Jagat komunikasi yang bermartabat dan beretika harus menjadi prioritas utama. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tanah sendiri,” kata Agus.

    Menurutnya, arus informasi dan komunikasi harus berpijak pada nilai-nilai demokrasi, good governance, serta etika publik. Oleh karena itu, Publikom Gama menekankan pentingnya penerapan hukum positif Indonesia seperti UU Pers, UU Penyiaran, UU Perlindungan Data Pribadi, serta Perpres Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas (Publisher Right) guna melindungi ekosistem media dan informasi nasional.

    Publikom Gama juga menyoroti kedaulatan digital sebagai elemen krusial bagi masa depan ekonomi Indonesia. Jika tidak dikelola dengan baik, Indonesia hanya akan menjadi ladang eksploitasi digital bagi raksasa teknologi global.

    “Kita harus memastikan arus data nasional tetap berada dalam kendali kita. Infrastruktur digital seperti pusat data, jaringan internet, dan teknologi komunikasi harus dikuasai secara mandiri,” jelas Agus Sudibyo, yang juga Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI.

    Regulasi yang mengatasi monopoli dalam industri media, informasi, dan teknologi juga dinilai penting agar ekonomi digital Indonesia dapat berkembang tanpa ketergantungan berlebihan pada korporasi asing. Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Maju 2045 yang menargetkan Indonesia menjadi pemain utama di sektor teknologi global.

    Sementara itu, dalam menghadapi revolusi kecerdasan buatan (AI), Publikom Gama mengingatkan bahwa teknologi ini bisa menjadi alat pembebasan atau justru menjadi belenggu baru.

    “AI adalah pedang bermata dua. Tanpa literasi yang memadai, kita bisa terjebak dalam jerat algoritma yang mengancam privasi, menyebarkan hoaks, hingga melumpuhkan industri kreatif lokal,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Publikom Gama, Imam Wahyudi, yang – bersama lima kolega lainnya – ikut hadir dalam pertemuan dengan Wamen Nezar Patria.

    Publikom Gama b

    Sebagai solusinya, lanjut Imam Wahyudi, Publikom Gama mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan panduan AI yang praktis dan aplikatif bagi mahasiswa, wartawan, peneliti, dan kreator konten. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menjadi konsumen pasif teknologi global, tetapi juga pencipta inovasi digital yang mandiri.

    Era digital adalah medan perang baru, dan Indonesia tidak boleh hanya menjadi pion dalam permainan teknologi global. Terkait itu, Publikom Gama menyerukan langkah konkret untuk memastikan kedaulatan komunikasi dan digital benar-benar menjadi pilar utama pemerintahan Prabowo-Gibran.

    “Jika data adalah minyak baru, maka kedaulatan komunikasi adalah kunci untuk menjaga energi bangsa tetap menyala. Kita tidak boleh menyerahkan kendali masa depan kita kepada pihak luar,” ujar Imam Wahyudi, jurnalis senior yang mantan anggota Dewan Pers ini.

    Agus Sudibyo menambahkan, rekomendasi strategis yang diserahkan Publikom Gama merupakan hasil serial workshop yang diselenggarakan pada November-Desember 2024. Dalam workshop – daring maupun luring – tersebut, para anggota Publikom Gama yang memiliki latar belakang berbeda menyampaikan pemikiran dan usulannya masing-masing.

    Pemikiran dan usulan berdasarkan kompetensi dan pengalaman para alumni itu kemudian didiskusikan bersama, lalu dirangkum dalam tujuh poin rekomendasi untuk disampaikan ke Pemerintah c.q. Kabinet Merah Putih dan DPR RI periode 2024-2029.

    “Kami ingin memastikan Indonesia memiliki regulasi dan kebijakan yang mampu mengantisipasi tantangan di era digital, melindungi kepentingan nasional, serta menjaga ekosistem komunikasi yang sehat dan demokratis,” kata Agus Sudibyo.

    Nezar Patria menyambut baik rekomendasi ini. Ia menyatakan, Kementerian Komdigi akan menelaahnya lebih lanjut untuk diintegrasikan ke dalam kebijakan nasional.

    “Masukan dari akademisi dan praktisi seperti Publikom Gama sangat berharga dalam membangun regulasi yang adaptif dan berorientasi pada kepentingan publik,” ujar Nezar.

    Menurut Wamen Komdigi, masukan Publikom Gama datang di saat yang tepat, di kala Pemerintah memang sedang konsen dengan isu kedaulatan digital.

    “Komdigi akan memperhatikan benar masukan Publikom, dan meminta Publikom untuk selalu siap bekerja sama dengan Pemerintah terkait isu kedaulatan komunikasi,” pungkas Nezar Patria. [beq]

  • RDP Komisi VII DPR bahas program kerja LKBN Antara, TVRI, dan RRI

    RDP Komisi VII DPR bahas program kerja LKBN Antara, TVRI, dan RRI

    Senin, 2 Desember 2024 16:26 WIB

    Dirut Perum LKBN Antara Akhmad Munir (kanan) bersama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN Antara Nina Kurnia Dewi (kiri) menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024). Rapat tersebut membahas program kerja LKBN Antara, TVRI dan RRI tahun anggaran 2025. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

    Dirut Perum LKBN Antara Akhmad Munir (kiri) bersama Dirut Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Iman Brotoseno (kanan) dan Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI Agus Sudibyo (tengah) bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024). Rapat tersebut membahas program kerja LKBN Antara, TVRI dan RRI tahun anggaran 2025. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.