Tag: Agus Subiyanto

  • Panglima TNI Soal Polres Tarakan: Yang Terlibat Sudah Diperiksa

    Panglima TNI Soal Polres Tarakan: Yang Terlibat Sudah Diperiksa

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan proses pemeriksaan telah dilakukan terhadap anggota yang terlibat insiden penyerangan Polres Tarakan. Mereka yang nantinya terbukti bersalah akan disanksi sesuai aturan.

    “Yang terlibat sudah kita periksa. Ya ada beberapa lah,” ujar Agus kepada wartawa, Kamis, 27 Februari.

    Mengenai sanksi yang akan diberikan, Agus tak bisa memastikannya. Sebab, perihal itu akan ditentukan berdasarkan kesalahan yang diperbuat

    “Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah,” sebutnya.

    Bahkan, dikatakan persoalan itu telah selesai. Sebab, Kapolda Kalimatan Utara (Kaltara) Irjen Hary Sudwijanto dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha telah membuat langkah

    Selain itu, persoalan itupun disebut tak akan mempengaruhi sinergitas TNI-Polri yang tetap solid hingga saat ini.

    “Sudah tidak ada masalah, Pangdam dengan pimpinan dari Polri sudah membuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai,” kata Agus.

    Diberitakan sebelumnya, insiden itu berawal dari adanya aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima orang personel Polres Tarakan pada 22 Februari.

    Sehingga, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mapolres Tarakan pada Senin, 24 Februari sekitar pukul 23.30 WITA. Maksud dan tujuannya mencari lima anggota Polres yang diduga terlibat dalam insiden pengeroyokan.

    Dalam aksi spontanitas berupa penyerangan Polres Tarakan tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu pos jaga serta beberapa kaca.

  • Panglima TNI Minta Maaf Pengawalnya Ancam Jurnalis Kompas.com

    Panglima TNI Minta Maaf Pengawalnya Ancam Jurnalis Kompas.com

    Panglima TNI Minta Maaf Pengawalnya Ancam Jurnalis Kompas.com
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Panglima TNI
    Jenderal Agus Subiyanto meminta maaf atas ancaman yang dialami jurnalis
    Kompas.com
    , Adhyasta Dirgantara, ketika meliput di Lapangan Bhayangkara,
    Mabes Polri
    , Jakarta, hari ini.
    “Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan,” kata Panglima TNI kepada
    Kompas.com
    melalui pesan singkat, Kamis (27/2/2025).
    Agus menjelaskan bahwa prajurit TNI yang mengancam jurnalis itu bukanlah ajudan, melainkan tim pengawalnya karena ia mengaku tidak memiliki ajudan.
    Ia juga tidak menjelaskan secara detail mengenai asal-usul tim pengawalan tersebut.
    Akan tetapi, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini memastikan bahwa ia bakal menindak para pengawalnya.
    “Segera akan saya tindak,” kata Agus.
    Agus juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua awak media atas ketidaknyamanan yang dialami.
    Sementara itu, Pemimpin Redaksi
    Kompas.com
    Amir Sodikin menyayangkan peristiwa yang seharusnya tidak perlu dilakukan oleh tim yang menyertai pejabat, apalagi Panglima TNI.
    Dalam bekerja, jurnalis dilindungi undang-undang. Jurnalis hanya mengandalkan pertanyaan, bukan senjata, sehingga tak selayaknya dihalangi, apalagi diancam.
    “Dari rekaman video yang saya terima, Panglima TNI telah menjawab pertanyaan itu dan bahkan menyampaikan terima kasih serta dijawab terima kasih pula oleh para wartawan. Karena itu, tak ada alasan untuk mengancam kerja para jurnalis di lapangan saat itu,” ujarnya.
    Kasus ini selayaknya bisa menjadi pembelajaran bahwa kerja-kerja jurnalistik tak boleh mendapat ancaman dalam bentuk apa pun.
    Kompas.com
    mengapresiasi Panglima TNI yang telah meminta maaf atas apa yang sudah terjadi. Semoga hal seperti ini tak terulang lagi.
    Sebelumnya diberitakan, Adhyasta Dirgantara diancam oleh dua ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai bertanya mengenai insiden penyerangan
    Mapolres Tarakan
    oleh tentara.
    Peristiwa ini terjadi di Markas Besar Polri, Kamis (27/2/2025), seusai acara Baksos Polri Presisi Bersama Mahasiswa untuk Masyarakat Menyambut Bulan Suci Ramadhan.
    Awalnya, Adhyasta bersama jurnalis lainnya mendekati Agus untuk meminta waktu wawancara.
    Agus yang hendak memasuki mobil pun menghentikan langkahnya dan meladeni wawancara bersama para jurnalis.
    Setelah wawancara selesai dan Agus meninggalkan lokasi, Adhyasta didatangi oleh dua orang ajudan yang melayangkan ancaman.
    “Kau memang tidak di-
    briefing
    ?” tanya seorang ajudan berseragam TNI AU di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
    “Di-
    briefing
    apa ya? Saya baru datang,” kata Adhyasta.
    Lalu, seorang ajudan Panglima TNI lainnya mengancam akan “menyikat” Adhyasta.
    “Kutandai muka kau, kusikat kau ya,” bentak ajudan tersebut.
    “Lah kan saya nanya doang ke Panglima TNI, beliau juga berkenan menjawab,” kata Adhyasta membela.
    Setelahnya, ajudan yang berseragam TNI AU menanyakan asal media dari Adhyasta.
    Ajudan itu pun melihat tanda pengenal Pers Istana Kepresidenan dan
    Kompas.com
    yang dikenakan Adhyasta.
    Lalu, keduanya pergi mengingat situasi di lapangan sangat ramai.
    Tidak ada kekerasan fisik yang dilakukan kedua ajudan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Insiden Mapolres Tarakan, Kapolri Tegaskan Tindak Anggota yang Melanggar

    Insiden Mapolres Tarakan, Kapolri Tegaskan Tindak Anggota yang Melanggar

    loading…

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan keterangan pers. Foto/Riyan Rizki Roshali

    JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanggapi perihal insiden penyerangan Mapolres Tarakan oleh oknum anggota TNI. Jenderal Sigit menyebutkan, Div Propam Polri berkoordinasi dengan Danpuspom TNI untuk mengusut insiden tersebut.

    “Saya kira kemarin Pangdam (Mulawarman, red) sudah sampaikan bersama Kapolda yang mendalami. Saya minta untuk Kadiv Propam juga berkoordinasi dengan Danpuspom TNI dan Danpuspomad,” kata Jenderal Sigit kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Jenderal Sigit menuturkan, saat ini proses pemeriksaan masih dilakukan. Ia menuturkan, jika ada anggotanya terbukti bersalah dalam insiden itu akan dikenakan sanksi tegas.

    “Saya kira progresnya sedang berjalan. Nanti yang paling utama kita sudah sama-sama sepakat kita tindak yang melanggar,” ujar dia.

    Meski begitu, Kapolri menegaskan sinergitas antara TNI-Polri tetap terjaga dan terus ditingkatkan “Tapi soliditas dan sinergitas TNI-Polri terus harus kita jaga dan kita tingkatkan, yang paling utama itu,” jelasnya.

    Sebagai informasi, puluhan oknum anggota TNI dari Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP diduga melakukan penyerangan dan perusakan di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penyerangan dan perusakan tersebut terjadi pada Senin (24/2/2025) malam.

    Adapun kejadian berawal saat sekelompok oknum TNI tiba di lokasi menggunakan truk berwarna hijau pada pukul 22.45 WITA. Mereka kemudian turun dan berjalan menuju Polres Tarakan dengan membawa batu, kayu, dan besi.

    Terpisah, Kapendam IV Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto menegaskan kejadian ini bukan merupakan peristiwa yang disengaja ataupun bersifat institusional.

    “Ini murni kesalahpahaman antarindividu, bukan masalah antarinstitusi. TNI dan Polri tetap solid dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kalimantan Utara, termasuk Kota Tarakan,” kata dia dalam keterangannya yang diterima, Selasa (25/2/2025).

    (rca)

  • 2
                    
                        Jurnalis Kompas.com Diancam Tim Pengawal Panglima TNI Usai Tanya soal Penyerangan Mapolres Tarakan
                        Nasional

    2 Jurnalis Kompas.com Diancam Tim Pengawal Panglima TNI Usai Tanya soal Penyerangan Mapolres Tarakan Nasional

    Jurnalis Kompas.com Diancam Tim Pengawal Panglima TNI Usai Tanya soal Penyerangan Mapolres Tarakan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Jurnalis Kompas.com
    , Adhyasta Dirgantara, diancam oleh dua ajudan
    Panglima TNI
    Jenderal Agus Subiyanto usai bertanya mengenai insiden penyerangan Polres Tarakan oleh tentara.
    Peristiwa ini terjadi di Markas Besar Polri, Kamis (27/2/2025), seusai acara Baksos Polri Presisi Bersama Mahasiswa Untuk Masyarakat Menyambut Bulan Suci Ramadhan.
    Awalnya, Adhyasta bersama jurnalis lainnya mendekati Agus untuk meminta waktu wawancara.
    Agus yang hendak memasuki mobil pun menghentikan langkahnya dan meladeni wawancara bersama para jurnalis.
    Setelah wawancara selesai dan Agus meninggalkan lokasi, Adhyasta didatangi oleh dua orang ajudan yang melayangkan ancaman.
    “Kau memang tidak di-
    briefing
    ?” tanya seorang ajudan berseragam TNI AU di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
    “Di-
    briefing
    apa ya? Saya baru datang,” kata Adhyasta.
    Lalu, seorang ajudan Panglima TNI lainnya mengancam akan ‘menyikat’ Adhyasta.
    “Kutandai muka kau, ku sikat kau ya,” bentak ajudan tersebut.
    “Lah kan saya nanya doang ke Panglima TNI, beliau juga berkenan menjawab,” bela Adhyasta.
    Setelahnya, ajudan yang berseragam TNI AU menanyakan asal media dari Adhyasta.
    Ajudan itu pun melihat ID Pers Istana Kepresidenan dan Kompas.com yang dikenakan Adhyasta.
    Lalu, keduanya pergi mengingat situasi di lapangan sangat ramai.
    Tidak ada kekerasan fisik yang dilakukan kedua ajudan tersebut.
     
     
    Sementara itu, ketika diwawancarai oleh jurnalis
    Kompas.com, 
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara perihal tentara yang menyerang Polres Tarakan usai ada dugaan penganiayaan oleh polisi.
    Agus menyebut, pihak-pihak yang terlibat sudah diperiksa oleh TNI.
    “Sudah enggak ada masalah, Pangdam dengan pimpinan dari Polri sudah membuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai,” ujar Agus saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
    “Yang terlibat sudah kita periksa,” kata dia melanjutkan.
    Agus enggan membeberkan berapa jumlah tentara yang diperiksa dalam kasus penyerangan ini.
    Dia menyebut akan melihat kesalahan mereka terlebih dahulu sebelum menindak.
    “Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah,” ujar Agus.
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta maaf atas ancaman yang dialami
    jurnalis Kompas.com
    , Adhyasta Dirgantara, ketika meliput di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, hari ini.
    “Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan,” kata Panglima kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (27/2/2025).
    Agus menjelaskan bahwa prajurit TNI yang mengancam jurnalis itu bukanlah ajudan, melainkan tim pengawalnya karena ia mengaku tidak memiliki ajudan.
    Ia juga tidak menjelaskan secara detil mengenai asal-usul tim pengawalan tersebut.
    Akan tetapi, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini memastikan bahwa ia bakal menindak para pengawalnya.
    “Segera akan saya tindak,” kata Agus.
    Agus juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua awak media atas ketidaknyamanan yang dialami.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolri dan Panglima Tegaskan Anggota Terlibat Peristiwa Tarakan Akan Disanksi

    Kapolri dan Panglima Tegaskan Anggota Terlibat Peristiwa Tarakan Akan Disanksi

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal peristiwa oknum TNI menyerang Polres Tarakan beberapa waktu lalu. Jenderal Sigit menyebut persoalannya sudah ditangani Polda Kaltara dan Kodam VI/Mulawarman.

    “Saya kira kemarin Pangdam (VI/Mulawarman) sudah sampaikan bersama Kapolda yang mendalami,” kata Jenderal Sigit kepada wartawan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).

    Dia mengatakan dari Mabes Polri juga turut ikut menangani peristiwa itu. Kapolri memerintahkan Kepala Divisi Propam Polri berkoordinasi dengan Komandan Puspom (Danpuspom) TNI dan Komandan Puspom AD (Danpuspomad).

    “Saya minta untuk Kadiv Propam juga berkoordinasi dengan Danpuspom TNI dan Danpuspomad,” ucapnya.

    Kapolri mengatakan anggota Polri maupun TNI yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak tegas. Dia menekankan soliditas dan sinergisitas TNI-Polri harus terus diutamakan.

    “Yang paling utama kita sudah sama-sama sepakat yang melanggar kita tindak. Tapi soliditas dan sinergisitas TNI-Polri terus harus kita jaga dan kita tingkatkan, yang paling utama itu,” tuturnya.

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga mengatakan anggota TNI akan dihukum jika terbukti terlibat insiden Tarakan. (Rumondang/detikcom)

    Di lokasi yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan hal senada. Dia memastikan persoalan tersebut sudah ditangani.

    “Udah nggak ada masalah, Pangdam dengan pimpinan dari Polri sudah membuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai,” tegas Jenderal Agus.

    Dia mengatakan anggota yang terlibat dalam penyerangan tersebut akan diberi hukuman berdasarkan kesalahan yang dilakukan.

    “Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah,” ucapnya.

    Penyerangan oknum TNI terhadap anggota Polres Tarakan terjadi pada Minggu (23/2) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sebanyak 6 anggota Polres Tarakan terluka akibat insiden itu.

    Diduga penyerangan itu dipicu pengeroyokan anggota TNI di salah satu kafe di Kota Tarakan pada Sabtu (22/2) malam. Sebanyak 20 anggota TNI diperiksa Denpomdam terkait kasus itu.

    Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto dan Pangdam Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha memastikan TNI-Polri tetap solid. Kodam Mulawarman juga memperbaiki Polres Tarakan yang mengalami kerusakan.

    (jbr/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Puluhan Prajurit TNI Serang Mapolres Tarakan, Jenderal Agus Subiyanto: Kita Tindak yang Salah

    Puluhan Prajurit TNI Serang Mapolres Tarakan, Jenderal Agus Subiyanto: Kita Tindak yang Salah

    loading…

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan keterangan pers. Foto/Riyan Rizki Roshali

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merespons perihal insiden penyerangan Mapolres Tarakan oleh puluhan oknum prajurit TNI. Jenderal Agus mengatakan saat ini persoalan itu sudah selesai ditangani perwakilan daerah.

    “Sudah enggak masalah. Pangdam dengan pimpinan dari Polri sudah membuat langkah-langkah dan semuannya sudah selesai,” kata Panglima TNI kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Panglima TNI menuturkan, oknum anggota yang terlibat sudah dilakukan pemeriksaan. Meski tidak merinci berapa jumlahnya, dia menegaskan akan menindak tegas oknum anggota yang terbukti bersalah.

    “Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannyakan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah,” jelasnya.

    Sebagai informasi, puluhan oknum anggota TNI dari Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP diduga melakukan penyerangan dan perusakan di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penyerangan dan perusakan tersebut terjadi pada Senin (24/2/2025) malam.

    Adapun kejadian berawal saat sekelompok oknum TNI tiba di lokasi menggunakan truk berwarna hijau pada pukul 22.45 WITA. Mereka kemudian turun dan berjalan menuju Polres Tarakan dengan membawa batu, kayu, dan besi.

    Terpisah, Kapendam IV Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto menegaskan kejadian ini bukan merupakan peristiwa yang disengaja ataupun bersifat institusional.

    “Ini murni kesalahpahaman antarindividu, bukan masalah antarinstitusi. TNI dan Polri tetap solid dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kalimantan Utara, termasuk Kota Tarakan,” kata dia dalam keterangannya yang diterima, Selasa (25/2/2025).

    (rca)

  • Pegadaian Cetak Sejarah dengan Bank Emas Pertama di RI

    Pegadaian Cetak Sejarah dengan Bank Emas Pertama di RI

    Jakarta

    Presiden RI Prabowo Subianto resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian yang berlangsung di The Gade Tower, Jakarta, pada Rabu (26/02). Peresmian tersebut ditandai dengan emas batangan yang dimasukkan ke dalam treasure box oleh Presiden Prabowo, didampingi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut Pegadaian Damar Latri Setiawan & Dirut BSI Hery Gunardi.

    “Menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesia yang punya cadangan emas ke-6 terbesar di dunia, untuk pertama kali akan memiliki Bank Emas,” ujar Prabowo dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).

    Bank Emas atau Bullion Bank merupakan salah satu inisiatif pemerintah yang terhimpun dalam Asta Cita Prabowo-Gibran. Bank Emas hadir dengan tujuan hilirisasi dan optimalisasi pengelolaan emas dalam negeri. Dengan adanya Bank Emas, diharapkan agar dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, hingga membuka lapangan kerja baru dengan target hingga 1,8 juta.

    “Saya ucapkan terima kasih pada semua yang telah bekerja keras sehingga hari ini kita memiliki ekosistem layanan Bank Emas pertama di Republik kita,” tambah Prabowo.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan juga mengungkapkan, sebagai pelopor Bank Emas (Kegiatan Usaha Bullion) di Indonesia, Pegadaian optimis dalam menjalankan Layanan Bank Emas tersebut.

    “Alhamdulillah Bank Emas Pegadaian sah diresmikan oleh Bapak Presiden. Tentunya ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami, selain menjadi pelopor Bank Emas, ini juga menjadi tonggak sejarah baru dimana Pegadaian berperan dalam mendukung Asta Cita, untuk kemajuan ekonomi Indonesia melalui hilirisasi untuk meningkatkan daya saing di dalam negeri,” ujar Damar.

    Sebelumnya, Pegadaian yang tergabung dalam Holding BRI, resmi mengantongi izin menjalankan kegiatan usaha bulion yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada akhir Desember 2024 lalu yang menjadikan Pegadaian sebagai Bank Emas pertama di Indonesia. Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bulion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi maupun Perdagangan Emas.

    Pegadaian dinilai memiliki infrastruktur yang mumpuni menjadi lembaga penyaluran bulion mulai dari penyimpanan agunan gadai yang 90% berupa emas, ruang penyimpanan emas dengan standar Internasional terbesar di Indonesia hingga adanya beragamnya produk emas Pegadaian yang semakin melengkapi ekosistem emas tersebut.

    Setelah resmi menghadirkan fitur produk Deposito Emas yang dapat diakses melalui aplikasi Pegadaian Digital sejak 15 Januari 2025 lalu, kini saldo Deposito Emas Pegadaian telah mencapai lebih dari 300 kilogram. Adanya layanan bulion di Pegadaian diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memilih Investasi emas, serta mengoptimalkan pemanfaatan aset emas melalui layanan dan produk Pegadaian.

    Turut hadir pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jend TNI Agus Subiyanto, SE MSi, Kapolri Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi & Hilirisasi sekaligus Kepala Danantara Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Gubernur Bank Indonesia , Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun, Direktur Utama BRI, Mandiri, BNI, serta Duta Besar Negara sahabat, seperti UAE, Swiss, Australia, Inggris, Kuwait, Malaysia, Singapore dan lainnya.

    (akn/ega)

  • Ada Bank Emas, Prabowo Obral Janji Buka 1,8 Juta Lapangan Kerja Baru

    Ada Bank Emas, Prabowo Obral Janji Buka 1,8 Juta Lapangan Kerja Baru

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto meresmikan bank bullion atau bank emas dalam acara peresmian Layanan Bank Emas di Gate Tower, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

    “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini hari, Rabu 26 Februari 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia dengan ini meresmikan layanan bank emas pegadaian dan bank syariah indonesia,” kata Prabowo dalam peresmian.

    Ilustrasi emas

    Acara ini dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Direktur Utama Bank Himbara, Bank BSI, dan Pegadaian. Turut hadir Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roslani, serta Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Hadir pula Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sesjab Teddy Wijaya, Ketua OJK Mahendra Siregar, Kapolri Listyo Sigit, dan Panglima TNI Agus Subiyanto.

    Prabowo berharap bank emas dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian Indonesia. Ia menyebut ada beberapa capaian positif yang akan diperoleh dengan keberadaan bank ini.

    “Kita harapkan bahwa ini akan meningkatkan produksi domestik bruto kita, kalau tidak salah bisa menambah Rp245 triliun kemudian akan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru,” katanya.

    Selain itu, Prabowo menekankan bahwa bank emas dapat membantu memperluas dan menghemat devisa negara.

    “Memperluas devisa membantu menghemat devisa negara karena dari hulu hingga hilir emas akan diolah dan disimpan di dalam negeri dan tidak mengalir ke luar negeri meningkatkan juga pengendalian stabilitas moneter melalui mekanisme likuidasi likuiditas emas kepada bank emas serta bank transaksi emas di dalam negeri,” kata Prabowo.

    Aturan mengenai bank emas telah diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK Nomor 17 Tahun 2024, yang diundangkan pada 18 Oktober 2024. Sementara itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi induk holding ultra mikro yang beranggotakan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Puluhan Oknum TNI Serang Mapolres Tarakan, Menko Polkam: Masih Muda, Biasa Ribut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Februari 2025

    Puluhan Oknum TNI Serang Mapolres Tarakan, Menko Polkam: Masih Muda, Biasa Ribut Regional 26 Februari 2025

    Puluhan Oknum TNI Serang Mapolres Tarakan, Menko Polkam: Masih Muda, Biasa Ribut
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com 
    – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan merespons insiden penyerangan Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara, oleh oknum TNI.
    Menurutnya, kejadian tersebut berawal dari kesalahpahaman yang melibatkan anggota polres dengan anggota Bantuan Penugasan (BP) Satuan Tugas Yonif 614/RJP Tarakan di tempat hiburan.
    “Masih pada muda, kan, biasa ribut,” ujar Budi di sela acara retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025).
    Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan aksi pemukulan dan perusakan di Mapolres Tarakan, termasuk ruang Kepala Polres Tarakan AKBP Adi Saptia Sudirna yang berantakan.
    Budi mengaku telah meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyelesaikan permasalahan ini.
    “Bagi yang bersalah akan ditindak. Kerusakan sedang diperbaiki. Pemeliharaan soliditas tetap dilakukan,” ucap Budi.
    “Saya jamin bahwa soliditas TNI-Polri tetap terjaga,” sambungnya.
    Senada dengan Budi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa solidaritas antara TNI dan Polri tetap terjaga meski ada insiden ini.
    “Kami tentunya sepakat dengan Panglima untuk terus menjaga dan meningkatkan akreditasi,” kata Listyo, Selasa (25/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Resmikan Bullion Bank, Bank Emas Pertama di Indonesia

    Prabowo Resmikan Bullion Bank, Bank Emas Pertama di Indonesia

    Prabowo Resmikan Bullion Bank, Bank Emas Pertama di Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden
    Prabowo Subianto
    meresmikan layanan
    bank emas
    atau
    bullion bank
    di The Gade Tower, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025).
    Peresmian ini dilaksanakan usai Otoritas Jasa Keuangan (
    OJK
    ) memberikan izin kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan
    Pegadaian
    untuk melaksanakan kegiatan usaha
    bullion
    .
    BSI memperoleh izin pada 12 Februari 2025, sedangkan Pegadaian sejak 23 Desember 2024.
    Peresmian itu juga ditandai dengan memasukkan batangan emas ke dalam
    treasure box
    yang disediakan.
    “Dengan mengucap
    Bismillahirrahmanirrahim
    , pada siang hari ini, Rabu 26 Februari 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dengan ini meresmikan layanan bank emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia,” kata Prabowo dalam peresmian, Rabu.
    Kepala Negara memahami bahwa persiapan bank emas ini memakan waktu cukup lama.
    “Kalau tidak salah lebih dari empat tahun, takdir saya bahwa saya yang meresmikan,” tuturnya.
    Ia berharap adanya bank emas dapat meningkatkan PDB sekitar Rp 245 triliun, membuka lapangan pekerjaan baru sebanyak 1,8 juta, memperkuat devisa, dan membantu menghemat devisa negara karena emas akan dikelola di dalam negeri dari hulu hingga hilir.
    Acara peresmian turut dihadiri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Panglima TNI Agus Subiyanto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
    Sebagai informasi, pembentukan dan peresmian bank emas sempat disampaikan oleh Prabowo pada pekan lalu.
    Ia mengaku akan membentuk bank emas pada 26 Januari 2025.
    “Kita akan bentuk bank emas.
    Bank emas
    . Jadi kita selama ini belum punya bank untuk emas,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025).
    Berdasarkan perhitungan OJK, pembentukan
    bullion bank
    dapat menciptakan nilai tambah dalam industri emas hingga Rp 50 triliun.
    Prospek bisnis bank emas juga diperkirakan semakin baik.
    Berdasarkan hasil penelitian OJK, usaha
    bullion
    dapat memaksimalkan nilai tambah dari sumber daya emas yang ada di Indonesia, baik emas hasil tambang maupun stok emas yang dimiliki masyarakat.
    “Usaha
    bullion bank
    dapat berpotensi meningkatkan konsumsi emas ritel yang akan memacu peningkatan industri emas dan keseluruhan bisnis dalam ekosistem emas yang mewadahi, dengan tambahan
    value added
    (nilai tambah) hingga sebesar Rp 30-50 triliun,” tutur Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.
    Menteri BUMN menambahkan, cadangan emas Indonesia menempati peringkat keenam terbesar di dunia dengan jumlah sekitar 2.600 ton.
    Namun, jumlah cadangan emas batangannya masih jauh dari Singapura, yakni hanya sebesar 78,3 ton.
    “Artinya kita nomor 43 di dunia. Ekonomi kita lihat Amerika itu hampir 8.000 ton
    reserve
    -nya,” jelas Erick.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.