Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com-
Wakil Presiden (Wapres) RI
Gibran Rakabuming
mengikuti
panen tebu
di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025), bersama Ketua Komisi IV DPR RI
Titiek Soeharto
dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Gibran mengaku senang dapat didampingi Titiek Soeharto dalam kunjungan kerjanya ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga legislatif.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ketua Komisi yang sudah berkenan hadir mendampingi saya dari pagi, satu pesawat. Ini penting ya untuk sinergi pemerintah dengan legislatif, apalagi beliau di Komisi IV Pertanian, jadi ini penting sekali untuk bisa bersinergi di antara kami dan DPR,” kata Gibran seusai panen tebu, Selasa.
Ketiganya memanen tebu dengan memakai arit, ukuran tebu yang dipanen pun terlihat lebih tinggi dibandingkan mereka.
Acara panen ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf serta jajaran pemerintah daerah setempat.
Adapun lokasi panen tebu ini merupakan lahan TNI AU yang diperbantukan untuk pertanian tebu.
Selama meninjau lokasi panen tebu, Gibran juga diperlihatkan alat drone Agras yang berfungsi sebagai alat pengairan lahan tebu.
Selain melakukan panen tebu, Gibran bersama Agus dan Amran juga sempat menyerahkan 10 ton pupuk nonsubsidi kepada perwakilan empat petani.
Dalam acara ini, Gibran juga sempat menggelar kegiatan diskusi dan mendengar aspirasi para petani tebu setempat.
“Banyak masukan-masukan terkait pengairan, kompanisasi terkait hama, terkait pupuk, terkait bibit, terkait KUR tani. Ini nanti ke depan akan segera kami tindaklanjuti,” kata dia.
Sementara, Titiek Soeharto berpesan agar pemerintah segera mewujudkan swasembada di bidang pertanian, baik swasembada beras atau gula.
Politikus Partai Gerindra ini tidak ingin pemerintah ketergantungan impor atas kebutuhan pokok.
“Jadi, kami mendorong agar Kementerian Pertanian dan yang terkait dengan pangan ini bisa memberikan bantuan-bantuan sebanyak mungkin kepada para petani-petani sehingga swasmbada ini bisa tercapai dengan secepat-cepatnya sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah,” ujar Titiek.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Agus Subiyanto
-
/data/photo/2025/07/08/686c9307ab6a7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
-

508 prajurit TNI dikirim ke Prancis untuk Ikuti parade Bastille Day di Paris
Minggu, 6 Juli 2025 11:31 WIB
Prajurit TNI bersiap menaiki pesawat untuk berangkat ke Prancis dalam rangka mengikuti Bastille Day di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025). Sebanyak 508 pasukan defile dari Indonesia yang terdiri dari Prajurit TNI dari matra darat, laut, udara, Akademi Kepolisian, taruna Akademi Militer (Akmil), AAL, dan AAU akan mengikuti parade bersama pasukan militer Prancis dalam peringatan Hari Bastille di Paris pada 14 Juli 2025. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Agus Subiyanto (kiri) menyalami anggota kontingen Indonesia yang diberangkatkan ke Prancis untuk peringatan Bastille Day di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025). Sebanyak 508 pasukan defile dari Indonesia yang terdiri dari Prajurit TNI dari matra darat, laut, udara, Akademi Kepolisian, taruna Akademi Militer (Akmil), AAL, dan AAU akan mengikuti parade bersama pasukan militer Prancis dalam peringatan Hari Bastille di Paris pada 14 Juli 2025. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Mabes TNI jelaskan alasan kembali menerima Novi Helmy bertugas di TNI
Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi menjelaskan alasan pihaknya kembali menerima Letjen TNI Novi Helmy Prasetya ke tubuh TNI setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
Dalam siaran pers resmi Mabes TNI yang diterima di Jakarta, Jumat, dijelaskan bahwa penempatan Novi Helmy sebagai Direktur Utama Perum Bulog berdasarkan permintaan dari pihak BUMN.
Hal tersebut membuat Novi Helmy harus mengundurkan diri dari TNI karena jabatan Direktur Bulog tidak ada dalam 14 jabatan yang boleh ditempati perwira TNI aktif sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Pasal 47.
Panglima pun memutuskan Novi Helmy untuk di “non job” kan dengan ditempatkan sebagai Staf Khusus TNI setelah sebelumnya Novi menjabat sebagai Danjen Akademi TNI.
Novi Helmy di “non job” dalam rangka persiapan menuju pengunduran dirinya sebagai anggota TNI.
Namun belum sempat proses pengunduran dirinya rampung, Novi Helmy malah menyatakan ingin kembali mengabdi sebagai anggota TNI.
“Dalam proses tersebut, Letjen TNI Novi Helmy memutuskan untuk tetap melanjutkan pengabdiannya di lingkungan TNI,” kata Kristomei dalam siaran pers tersebut.
Alhasil, Panglima TNI pun langsung bersurat ke Menteri BUMN per tanggal 5 Juni 2025 untuk meminta persetujuan menarik Novi Helmy Prasetya dari penugasan di Perum Bulog.
“Sebagai respons, Kementerian BUMN memberikan persetujuan resmi melalui surat Nomor SR-75/DSI.MBU/07/2025 tanggal 30 Juni 2025, yang menyetujui pengakhiran penugasan Letjen TNI Novi Helmy Prasetya dan pengembalian yang bersangkutan ke institusi TNI,” kata Kristomei.
Kristomei menjelaskan ada beberapa alasan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto kembali menerima Novi Helmy untuk bertugas di tubuh TNI.
“Letjen Novi Helmy telah memilih untuk tetap berdinas menjadi prajurit TNI, dikaitkan juga dengan kebutuhan organisasi dan pembinaan personel sehingga TNI menerima kembali Letjen TNI Novi Helmy Prasetya yang memutuskan tetap melanjutkan pengabdiannya di lingkungan TNI,” kata Kristomei.
Kristomei memastikan kehadiran Novi Helmy akan membantu TNI dalam menjalankan program-program strategis di bidang pertahanan nasional.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Begini Jawaban Panglima TNI Soal Kesiapan Militer Indonesia Hadapi Perang
Bisnis.com, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membeberkan beberapa strategi yang disiapkan militer Indonesia guna menghadapi situasi geopolitik dunia saat ini.
Hal tersebut dia sampaikan kala merespons soal kesiapan militer Indonesia bilamana harus menghadapi perang, seperti yang sedang terjadi beberapa akhir ini.
“Dalam hal ini, mengahdapi geopolitik dan strategi yang sedang berkembang, TNI, high level official, Panglima TNI dan kepala staf angkatan tetap melaksanakan hubungan secara diplomatik militer dengan panglima tentara di beberapa negara,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).
Agus menjelaskan hubungan tersebut bisa dilakukan dengan militer Indonesia yang berkunjung langsung ke negera mereka atau angkatan militer dari negara lain itu yang berkunjung ke Indonesia. Selain itu, TNI juga menggelar beberapa latihan dengan negara lain. Kemudian, ada juga pertukaran pelajar dengan 26 negara berbeda.
“Kita mengirim sekolah dari level kapten sampai Lemhannas ke beberapa negara yang ada di dunia. Dan saya demikian juga dari negara-negara ASEAN ataupun Asia Pasifik, itu mengirim ke Indonesia untuk mengikuti pendidikan yang sama,” katanya.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini telah terjadi perang di Timur Tengah yakni Iran dan Israel sejak 13 Juni 2025 kemarin. Dari perang tersebut juga akhirnya membuat Amerika Serikat (AS) ikut turun tangan. Adapun, saat ini dikabarkan kedua negara telah sepakat gencatan senjata.
-

Menteri Pertahanan RI Tegaskan Seribu Kawan Terlalu Sedikit dan Satu Musuh Terlalu Banyak
JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin, didampingi para Kepala Staf Angkatan, menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI dengan agenda Pembahasan Kondisi Geopolitik dan Skema Pertahanan Indonesia, bertempat di Ruang Rapat Komisi I, Gedung Nusantara II, Jakarta Pusat, Rabu 2 Juli.
Selesai rapat, saat menjawab pertanyaan awak media terkait sikap Indonesia dalam menjalin hubungan luar negeri, Menhan RI menegaskan bahwa Indonesia menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif. “Filosofi bernegara bagi kepemimpinan nasional di Indonesia adalah seribu kawan terlalu sedikit dan satu musuh terlalu banyak, jadi Indonesia mempunyai satu filosofi politik bebas aktif,” ujarnya.
Senada dengan Menhan RI, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI terus memperkuat peran diplomasi militer sebagai bagian dari strategi pertahanan negara. “Menghadapi geopolitik dan geostrategi yang sedang berkembang, TNI high level official dalam hal ini Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan tetap melaksanakan hubungan secara diplomatik militer dengan Panglima Tentara di beberapa negara,” ungkapnya.
Kehadiran Panglima TNI dan Menhan RI dalam rapat kerja ini mempertegas komitmen Indonesia untuk senantiasa adaptif dan terbuka dalam menjalin komunikasi strategis lintas lembaga, sekaligus memperkuat posisi pertahanan nasional di tengah dinamika global yang terus berkembang.
-
/data/photo/2025/03/19/67da8838ca583.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rapat Tertutup soal Kondisi Dunia, Menhan-TNI Waspada Tinggi, DPR Minta Maaf
Rapat Tertutup soal Kondisi Dunia, Menhan-TNI Waspada Tinggi, DPR Minta Maaf
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi I DPR menggelar rapat tertutup bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin,
Panglima TNI
Jenderal Agus Subiyanto, dan para kepala staf TNI mengenai situasi geopolitik terkini.
Ketua Komisi I DPR Utut Adianto meminta maaf karena rapat harus digelar tertutup.
Menurut dia, kepentingan nasional berada di atas segalanya.
“Saya minta maaf karena harus tertutup. Kepentingan nasional kita adalah yang terutama dan segala-galanya. Dari pengantar saya itu, yang jelas bagaimana Menhan dan Panglima TNI serta para kepala staf sudah bersikap dan sigap dalam menghadapi situasi geopolitik terkini,” ujar Utut, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Dalam kesempatan yang sama,
Menhan Sjafrie
juga enggan menjelaskan secara detail perihal rapat tertutup hari ini.
Yang pasti, kata Sjafrie, kondisi geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi saat ini menuntut sektor pertahanan untuk merumuskan kebijakan strategi dan administrasi anggaran.
“Dan Panglima TNI yang merumuskan kebijakan operasional dari Tentara Nasional Indonesia yang juga akan dilaksanakan oleh para kepala staf angkatan,” ujar Sjafrie.
Sjafrie mengatakan, pada intinya, Kemenhan dan TNI meningkatkan kewaspadaan yang tinggi.
Dia menyebut, mereka akan terus melakukan pembangunan kekuatan TNI dengan menggunakan filosofi Trisula Nusantara.
“Kemudian tentunya, kebutuhan-kebutuhan alutsista yang dibutuhkan oleh TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, serta TNI Angkatan Udara ini, dipasok tanpa pembatasan,” papar dia.
“Kita sebagai negara yang menganut politik bebas aktif dan berada pada garis non-blok tidak mempunyai restriksi apa-apa terhadap pengadaan alutsista. Jadi, kebutuhan pengguna dan pembina kekuatan ini kita fasilitasi untuk memperkuat kekuatan matra darat, laut, dan udara,” imbuh Sjafrie.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

TNI berdiplomasi dengan militer negara lain antisipasi kondisi geopolitik
Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa TNI berhubungan secara diplomatik dengan pihak militer negara-negara lain guna mengantisipasi kondisi geopolitik dan geostrategi yang saat ini sedang berkembang.
“Tetap melaksanakan hubungan secara diplomatik militer dengan panglima tentara di beberapa negara, apakah kita yang berkunjung ke sana atau panglima atau kepala staf angkatan dari negara lain berkunjung ke Indonesia,” kata Agus usai rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa TNI juga menggelar beberapa latihan dengan militer dari negara lain hingga pertukaran pelajar.
Menurut Agus, TNI memiliki jaringan dengan 26 negara untuk menyekolahkan prajurit dari level kapten hingga pangkat lebih tinggi. Selain itu, negara-negara lain di Asia Tenggara atau Asia Pasifik juga mengirim personelnya untuk mengikuti pendidikan di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa filosofi bernegara yang dianut Indonesia adalah “seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak”.
Menurut ia, Indonesia memiliki sikap politik yang bebas aktif dan tidak terlibat dalam konflik-konflik yang terjadi di kawasan lain. Namun, Indonesia memiliki perhatian khusus terhadap kondisi kemanusiaan yang perlu dijunjung tinggi.
Sjafrie mengatakan bahwa konflik yang terjadi di Timur Tengah sejak 7 Oktober 2024 sudah menimbulkan sekitar 60 ribu korban.
Menurut Menhan, Presiden Prabowo Subianto juga sudah mengajak agar negara-negara lebih mengedepankan diplomasi.
“Berhentilah untuk berkonflik. Marilah duduk sama-sama agar kita bisa mendapatkan satu solusi yang bermanfaat bagi kemanusiaan,” kata Sjafrie.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/07/02/686511f205ff0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Militer Indonesia Siap Perang? Begini Jawaban Panglima TNI Nasional
Militer Indonesia Siap Perang? Begini Jawaban Panglima TNI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Panglima TNI
Jenderal
Agus Subiyanto
menjawab perihal kesiapan
militer Indonesia
jika terjadi
perang
, seperti yang sedang terjadi di berbagai negara saat ini.
Agus mengatakan, pimpinan TNI akan tetap mengedepankan hubungan secara diplomatik militer dengan panglima negara lain.
“Baik, dalam hal ini menghadapi politik strategis yang sedang berkembang, TNI,
high level official
dalam hal ini, Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan, tetap melaksanakan hubungan secara diplomatik militer dengan panglima tentara di beberapa negara,” ujar Agus, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
“Dengan apakah kita yang berkunjung ke sana, atau panglima atau kepala staf angkatan dari negara lain berkunjung ke Indonesia,” sambung dia.
Agus lantas membeberkan bahwa TNI juga kerap menggelar latihan dengan negara lain.
Dia menyebut, TNI sering melakukan pertukaran pelajar dengan 26 negara lain.
“Kita ada 26 negara, jadi kita mengirim sekolah dari level kapten sampai Lemhannas ke beberapa negara yang ada di Indonesia. Dan saya demikian juga dari negara-negara ASEAN ataupun Asia Pasifik, itu mengirim ke Indonesia untuk mengikuti pendidikan yang sama,” imbuh Agus.
Diketahui, beberapa waktu belakangan terjadi perang antara Iran dan Israel, yang mana turut melibatkan negara lain seperti Amerika Serikat.
Bahkan, perang itu sempat digadang-gadang menjadi awal mula dari
Perang
Dunia ke-3.
Meski begitu, Iran dan Israel kini telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2025/07/06/6869df1673323.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)