Tag: Agus Salim

  • Merkuri dalam Skincare, Bos CV Fenny Frans Dipidana 1,5 Tahun

    Merkuri dalam Skincare, Bos CV Fenny Frans Dipidana 1,5 Tahun

    Sementara dua pemilik produk skincare mengandung merkuri lainnya yakni Agus Salim dan Mira Hayati dituntut dengan hukuman pidana yang berbeda.

    Agus Salim, pemilik brand Raja Glow (RJ), dituntut 5 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 3 bulan kurungan. Tuntutan tersebut dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejati Sulawesi Selatan, Nur Fitriyani.

    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Agus Salim dengan penjara selama 5 tahun, dikurangi masa tahanan, serta denda Rp1 miliar, subsider 3 bulan kurungan,” kata Fitriyani dalam persidangan.

    Jaksa menyatakan Agus terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah memproduksi dan mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar keamanan, mutu, dan khasiat, sebagaimana diatur dalam Pasal 435 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Sementara itu, Mira Hayati dituntut 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 3 bulan kurungan. Tuntutan dibacakan oleh JPU Yusnikar.

    “Terdakwa Mira Hayati terbukti bersalah memproduksi dan mengedarkan produk yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu,” ujar Yusnikar.

    Masa tahanan keduanya akan dikurangkan dari total hukuman yang dijatuhkan.

    Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

    Sejak 3 tahun belakangan pasar kosmetik di Indonesia ternyata naik Rp31,7 triliun. Jadi ndak heran kalau banyak yang berlomba-lomba ikut pangsa ini, meskipun ada yang hanya modal campur mencampur kandungan tanpa peduli risiko kesehatan.

  • Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Diduga Angkut Rokok Ilegal

    Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Diduga Angkut Rokok Ilegal

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah bus Pahala Kencana mengalami kebakaran hebat di Jalan Raya Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Minggu (1/6/2025).

    Insiden ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik, dan informasi yang beredar menyebutkan bahwa bus tersebut membawa muatan rokok ilegal.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, membenarkan adanya temuan rokok di dalam bus. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah rokok tersebut legal atau tidak.

    “Iya, ada temuan rokok. Kami sudah limpahkan ke reskrim,” ujarnya kepada wartawan.

    Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab pasti kebakaran tersebut. Untuk dugaan muatan rokok ilegal, penanganannya kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan.

    “Bus sudah kami evakuasi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” imbuh AKP Diyon.

    Diketahui, bus bernomor polisi B 7424 TK itu dikemudikan oleh Agus Salim (60), warga Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Ia didampingi dua kru, Ummu asal Kabupaten Kudus, dan Laji (37) dari Kabupaten Tuban.

    Beruntung, seluruh penumpang yang berjumlah tiga orang berhasil dievakuasi dengan selamat.

    “Ada tiga penumpang, semuanya selamat, dan sudah kami pindahkan ke bus lain dengan tujuan yang sama,” pungkasnya. (sar/ted)

  • Bus Pahala Kencana Hangus Terbakar di Bangkalan, Diduga Bawa Rokok Ilegal  
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Juni 2025

    Bus Pahala Kencana Hangus Terbakar di Bangkalan, Diduga Bawa Rokok Ilegal Surabaya 1 Juni 2025

    Bus Pahala Kencana Hangus Terbakar di Bangkalan, Diduga Bawa Rokok Ilegal
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Bus penumpang antar kota antar provinsi (AKAP) hangus terbakar di Jalan Raya Desa Paterongan,
    Kecamatan Galis
    , Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (1/6/2025). Diduga, kebakaran terjadi karena korsleting listrik.
    Bus dari Perusahaan Otobus (PO) Pahala Kencana dengan pelat nomor B 7424 TK itu dikemudikan oleh Agus Salim (60), warga Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta.
    Dalam bus itu, Agus bersama satu sopir lain, yakni Ummu asal Kabupaten Kudus, kondektur bus, Laji (37) dari Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, serta tiga penumpang asal Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.
    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, mengatakan kejadian bermula saat bus dari Kabupaten Sumenep itu hendak menuju ke Jakarta.
    Setibanya di
    Jalan Raya Paterongan
    , Kecamatan Galis, terlihat indikator merah dari dasbor kemudi. Pengemudi bus bersama kru lain kemudian turun dan mengecek mesin di bagian belakang.
    Setelah dicek, mesin bus mengeluarkan percikan api dan penuh asap. Penumpang panik lalu keluar.
    “Jadi setelah dicek ternyata ada percikan api. Semuanya turun termasuk tiga penumpang. Kejadiannya tadi sekitar jam 12.45,” ujar dia.
    Tak lama kemudian, api semakin menjalar dan membakar bus tersebut. “Sempat ada ledakan saat bus sudah terbakar,” imbuh Diyon.
    Ia mengatakan, pemadaman memakan waktu. Sebab, akses lokasi jauh dari titik petugas pemadam kebakaran. Akibatnya, pemadaman dibantu oleh warga menggunakan alat seadanya.
    “Untuk korban jiwa tidak ada. Semuanya selamat. Lalu tiga penumpang sudah kami alihkan untuk naik armada lain yang melintas,” ungkap dia.
    Selain itu, saat petugas dan warga hendak melakukan pemadaman api di bagian bagasi belakang, petugas menemukan ratusan batang rokok. Diduga, ratusan batang rokok itu ilegal atau tanpa cukai.
    “Untuk isi dari bagasi belakang ada rokok, itu sudah kami limpahkan ke reskrim untuk penyelidikan lebih lanjut,” sambung dia.
    Tak hanya itu, polisi juga mengecek surat trayek
    bus Pahala Kencana
    tersebut. Hasilnya, bus tersebut memiliki trayek dari Terminal Arjosari ke Jakarta. “Kalau menurut trayeknya, itu dari Malang ke Jakarta, bukan Madura,” imbuh dia.
    Sementara itu, Komandan Pleton (Danton) Pemadam Kebakaran Bangkalan, Taufan Nasrullah, mengatakan pihaknya menerjunkan 12 anggota dengan dua unit mobil pemadam.
    “Tadi lalu lintas macet, jadi kami tiba dalam kondisi api sudah mengecil. Kami lalu melakukan pemadaman hingga pendinginan,” tutur dia.
    Ia mengaku, saat melakukan pemadaman, mereka juga menemukan ratusan bungkus rokok dari dalam bus itu. “Iya tadi ada banyak, tapi tidak tahu itu dari mana,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Seluruh Bodi Hangus

    Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Seluruh Bodi Hangus

    Bangkalan (beritajatim.com) – Bus Pahala Kencana terbakar di Jalan Raya Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan. Kobaran api melahap seluruh badan bus.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto mengatakan tiga penumpang sudah dipindahkan ke bus lain yang melintas. Ketiganya penumpang selamat dan tak mengalami luka apapun.

    “Untuk tiga penumpang sudah kami pindah ke bus lain,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).

    Ia mengatakan, bus dengan nopol B 7424 TK itu dikemudikan oleh Agus Salim (60) warga Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta. Sopir bersama dua kru, yakni Ummu asal Kabupaten Kudus dan Laji (37) asal Kabupaten Tuban.

    Menurut Diyon, kebakaran diduga muncul akibat korsleting listrik di mesin bus pada bagian belakang. Api dengan cepat menyambar dan membakar badan bus.

    “Dugaannya korsleting listrik. Kami masih selidiki lebih lanjut,” ungkapnya.

    Akibat kejadian itu, pihak bus mengalami kerugian hingga Rp 1,2 miliar. Seluruh badan bus hangus tak bersisa. [sar/but]

  • Awal 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Ini Tema-Filosofi Logo Tahun 2025

    Awal 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Ini Tema-Filosofi Logo Tahun 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – 1 Juni diperingati sebagai hari Lahir Pancasila. Sebagai hari untuk mengenang momen penting sejarah lahirnya dasar negara, pemerintah merilis tema dan logo resmi yang berbeda untuk memeriahkan peringatannya.

    Mengutip laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)  Republik Indonesia, penetapan Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen ketika Sukarno membacakan pidatonya dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Pidato tersebut berisi konsep awal Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

    Sidang BPUPKI sendiri memiliki agenda utama untuk merumuskan persiapan kemerdekaan Indonesia. Melalui proses bertahap, sidang ini akhirnya menghasilkan dasar negara yang kini dikenal sebagai Pancasila.

    Sejarah lahirnya Pancasila berawal dari kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik. Saat itu Jepang meminta bantuan Indonesia menghadapi serangan tersebut.

    Sebagai imbalannya, Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan ini beranggotakan 62 orang Indonesia dan 8 perwakilan Jepang.

    Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 29 April 1945. Setelah itu, BPUPKI menggelar sidang pertamanya dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945 untuk merancang dasar negara Indonesia.

    Kendati demikian, belum ada konsep pasti yang disepakati.

    Soekarno kemudian menyampaikan pidatonya tentang gagasan dasar negara yang terdiri dari lima prinsip, yaitu:

    Kebangsaan

    Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

    Mufakat atau Demokrasi

    Kesejahteraan Sosial

    Ketuhanan.

    Setelah itu, BPUPKI lalu membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr AA Maramis, dan Achmad Soebardjo. Tugas panitia ini adalah menyempurnakan prinsip-prinsip tersebut.

    Berikut hasil perumusan kelima prinsip yang menjadi Pancasila:

    Ketuhanan Yang Maha Esa

    Kemanusiaan yang adil dan beradab

    Persatuan Indonesia

    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Pancasila kemudian disahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Proses pengesahan ini tentunya melewati beberapa tahap persidangan.

    Akhirnya, seperti dilansir Detik Sulsel, sejak saat tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Penetapan ini dimuat dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

    Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

    Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”. Hal tersebut dimuat dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 4 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

    Tema ini memiliki makna seluruh masyarakat perlu untuk kembali meneguhkan komitmennya terhadap nilai-nilai dasar. Sebab, pancasila bukan sekadar rumusan historis, tetapi pedoman hidup menuju cita-cita Indonesia yang adil dan makmur.

    Tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” menegaskan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman sebagai kekuatan bangsa. Dari sila pertama hingga kelima, Pancasila menuntun pembangunan kehidupan dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial.

    Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 dan Filosofinya.

    Surat Edaran Kepala BPIP tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 juga memuat logo peringatan Hari Lahir Pancasila. Logo tahun ini bernama “Garuda Niskala Hema” yang berbentuk garuda emas dengan lima pilar utama dan buku terbuka.

    Garuda melambangkan kekuatan, kemuliaan, dan dinamika bangsa. Sedangkan Niskala dalam bahasa Sansekerta artinya kokoh dan kuat, atau dalam bahasa Yunani artinya kemenangan.

    Niskala juga sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan secara fisik. Ini mengartikan, ideologi Pancasila selalu tertanam dalam pikir, laku, dan jiwa manusia Indonesia secara sadar atau tanpa disadari.

    Sementara Hema berarti emas atau sesuatu yang berharga dan indah. Emas juga menggambarkan simbol keberhasilan dan kejayaan.

    Logo “Garuda Niskala Hema” ini terdiri dari tiga elemen utama yang masing-masing memiliki makna sebagai berikut:

    Ilustrasi manusia dengan segitiga emas ke atas melambangkan Generasi Emas Indonesia dan masa depan yang penuh harapan. Warna dan posisi ikon menegaskan peran manusia sebagai pusat pembangunan karakter bangsa.

    Pilar lima tiang kokoh melambangkan lima sila Pancasila sebagai pondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Simbol ini menegaskan bahwa setiap tindakan dan kebijakan harus berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila.

    Buku terbuka melambangkan keberanian, kemerdekaan, dan semangat menggapai cita-cita. Simbol ini juga menyiratkan pentingnya pendidikan Pancasila sejak dini sebagai dasar pemahaman dan pengamalan nilai-nilainya.

    Foto: Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni di Indonesia. (Freepik)
    Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni di Indonesia. (Freepik)

    (dce)

  • Korsleting Dekat Tangki Bensin, Mobil Carry Ludes Terbakar di Jalan Raya Temayang Bojonegoro

    Korsleting Dekat Tangki Bensin, Mobil Carry Ludes Terbakar di Jalan Raya Temayang Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah mobil Suzuki Carry dengan nomor polisi AE 1438 VZ terbakar di Jalan Raya Bojonegoro-Nganjuk turut Desa/Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Senin (26/5/2025). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta.

    Kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 05.40 WIB. Saat itu, pemilik kendaraan, Minto Roso Susetyo (64) warga setempat usai mengantar istrinya ke dokter. Saat hendak pulang tiba-tiba kehabisan bahan bakar. Kemudian Minto mengisi dengan BBM eceran dan bermaksud menyalakan kendaraannya lagi.

    “Saat mesin dinyalakan itu tiba-tiba ada bunyi ledakan di tangki kendaraan dan terbakar,” ujar Kapolsek Temayang, AKP Eko Suwanto sesuai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.

    Pihak kepolisian yang mendapat laporan itu kemudian meneruskan ke petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro Pos Temayang. Usai menerima laporan, lima menit kemudian petugas langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian.

    “Tim kami tiba di lokasi pada pukul 05.50 WIB dan berhasil melakukan pemadaman total pada pukul 06.30 WIB,” ujar Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Agus Salim.

    Kebakaran Mobil Suzuki Carry milik Minto Roso yang berprofesi sebagai wiraswasta itu berhasil dipadamkan dengan kondisi mobil terbakar 75 persen. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik di bagian dekat tangki bahan bakar. Beruntung tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.

    “Dua orang yang berada di sekitar mobil berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar,” tambah Agus.

    Selain melakukan pemadaman, petugas Damkarmat juga memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pencegahan dan penanganan awal kebakaran, serta membagikan informasi Call Center Damkarmat Kabupaten Bojonegoro.

    “Langkah ini penting agar warga lebih waspada dan tahu tindakan awal ketika terjadi kebakaran,” pungkas Agus. [lus]

  • Biawak Masuk Kamar Mandi, Warga Bondowoso Lapor Damkar

    Biawak Masuk Kamar Mandi, Warga Bondowoso Lapor Damkar

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Seekor biawak tiba-tiba masuk ke kamar mandi milik warga di kawasan Jalan KH Agus Salim, tepatnya di lingkungan SDN Blindungan 1, Bondowoso, Minggu (11/5/2025) sore.

    Peristiwa ini membuat warga setempat, Kurniadi, langsung menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk meminta bantuan evakuasi.

    Plt Kabid Damkar pada Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Martanto, menjelaskan bahwa laporan dari warga diterima sekitar pukul 16.10 WIB.

    “Petugas segera bergerak menuju lokasi dan melakukan penanganan,” kata Martanto pada BeritaJatim.com, Minggu (11/5/2025) petang.

    Begitu menerima laporan, tim langsung dikerahkan. Proses evakuasi berjalan lancar dan selesai pada pukul 16.35 WIB.

    “Biawak berhasil diamankan dan dibawa ke Mako Damkar,” ujar Martanto.

    Menurut kronologi, Kurniadi bermaksud mandi, namun kaget saat mendapati biawak sudah berada di dalam kamar mandi.

    “Yang bersangkutan pun memilih untuk tidak mengambil risiko dan segera menghubungi Damkar,” terangnya.

    Martanto mengimbau warga agar tidak panik saat menemukan hewan liar dan segera melapor ke Damkar.

    “Kami siap memberikan penanganan cepat untuk menjamin keselamatan warga,” pungkas Martanto. (awi)

  • Kasus Bacok Tetangga di Parepare Disetop, Kok Bisa?

    Kasus Bacok Tetangga di Parepare Disetop, Kok Bisa?

    Liputan6.com, Parepare Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel), Agus Salim didampingi Wakil Kepala Kejati Sulsel Teuku Rahman dan Koordinator, Nurul Hidayat mengikuti ekspose perkara asal Kejaksaan Negeri Parepare (Kejari Parepare) yang ingin diselesaikan lewat keadilan restorative, Jumat (9/5/2025).

    Ekspose perkara yang berlangsung di Kantor Kejati Sulsel ini turut diikuti langsung oleh Kajari Parepare Abdillah, Kasi Pidum Kejari Parepare Baso Sutrianti, Jaksa Fasilitator A. Herlina Pepriyanti dan jajaran secara virtual dari Kejari Parepare.

    Kejari Parepare mengajukan upaya Restorative Justice (RJ) untuk tersangka La Kona alias Kona bin Lapandi (22) yang melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana tentang tindak pidana penganiayaan terhadap korbannya, Saiful bin La Ronrong (37). 

    Diketahui, tersangka La Kona alias Kona Bin Lapandi bekerja sebagai penjual ikan dan merupakan sepupu dua kali dari korban.

    Kasus penganiayaan yang dilakukan La Kona kepada sepupunya Saiful terjadi pada Sabtu 18 Januari 2025 di Jalan Andi Makkulau, Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) atau tepatnya di depan rumah tersangka dan korban. 

    Kasus ini bermula ketika tersangka keluar dari rumah untuk mencari orang yang melempari rumahnya. Tersangka yang dalam keadaan mabuk, lantas berteriak-teriak di jalan raya depan rumahnya. Lalu memanggil nama korban yang kebetulan rumahnya berhadapan. 

    Saat korban Saiful keluar dri rumah dan menghampiri tersangka, tersangka tiba-tiba mengeluarkan parang dari pinggang sebelah kirinya. Tersangka La Kona langsung mengayunkan parangnya ke arah korban atau membacok korban. Saiful sempat menghindar dan berlari namun dikejar oleh tersangka hingga jarak 1 meter. 

    Saat korban berbalik ke arah belakang, tersangka mengayunkan parang sebanyak 3 kali ke arah korban dan mengenai punggung kiri, lengan kiri atas dan leher belakang hingga membuatnya terjatuh. Kemudian datang saksi Iwan membantu korban sehingga tersangka pergi meninggalkan korban.

    Adapun alasan pengajuan RJ tersebut, diantaranya tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana, ancaman hukuman di bawah 5 tahun, telah ada kesepakatan damai antara korban dan tersangka serta masyarakat merespon positif serta tersangka dan saksi korban merupakan saudara sepupu dan bertetangga dan juga tersangka masih berusia remaja dan bisa memperbaiki kelakuannya di masa mendatang.

    Kajati Sulsel, Agus Salim menyetujui permohonan RJ ini setelah mempertimbangkan syarat dan keadaan yang diatur dalam Peraturan Kejaksaan RI Nomor 15 Tahun 2020 tentang Keadilan Restoratif.

    “Kita sudah melihat testimoni korban, tersangka dan keluarga dan telah memenuhi ketentuan Peraturan Kejaksaan (Perja) 15, korban sudah memaafkan tersangka. Sehingga atas nama pimpinan, kami menyetujui permohonan RJ yang diajukan,” kata Agus Salim.

    Setelah proses RJ disetujui, Agus Salim meminta jajaran Kejari Parepare untuk segera menyelesaikan seluruh administrasi perkara dan tersangka segera dibebaskan. 

    “Saya minta Jaksa Fasilitator tetap memantau hubungan tersangka dan korban setelah proses RJ. Saya juga tegaskan seluruh tahapan penyelesaian perkara zero transaksional untuk menjaga kepercayaan pimpinan dan publik,” ujar Agus Salim.

    Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

     

    Puluhan siswa sebuah Madrasah Aliyah di Demak, Jawa Tengah, mendapat bimbingan konseling dan trauma healing dari pihak Kepolisian. Mereka mengalami trauma setelah melihat penganiayaan yang dilakukan seorang siswa terhadap guru.

  • Cerita Korban Kecelakaan Maut Rombongan Mahasiswa UIN Banjarmasin, Lihat Teman-teman Tergeletak – Halaman all

    Cerita Korban Kecelakaan Maut Rombongan Mahasiswa UIN Banjarmasin, Lihat Teman-teman Tergeletak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan di jalan raya Gunung Khayangan, Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Rabu (7/5/2025).

    Sebuah mobil Toyota Avanza yang membawa delapan mahasiswa UIN Antasari mengalami kecelakaan tunggal saat melaju dari Banjarmasin menuju Pelaihari. 

    Akibatnya, tiga orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka. 

    Salah satu korban selamat dari kecelakaan maut tersebut adalah Sabda Nur Alim, mahasiswa Fakultas Syariah UIN Antasari.

    Sekretaris Prodi Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah, Miftah Faridh, menceritakan kesaksian yang disampaikan Sabda Nur Alim.

    Ia menyebut, korban adalah mahasiswa bimbingannya yang mengalami luka memar dan trauma akibat kecelakaan tersebut.

    “Sabda Nur Alim menceritakan kepada saya bahwa saat kejadian dirinya duduk di kursi kedua di bagian tengah.” 

    “Ia tidak tahu apa-apa lagi setelah putaran pertama, dan ketika membuka mata, ia melihat teman-temannya sudah berada di luar mobil,” ungkap Miftah saat ditemui Banjarmasin Post, Kamis.

    Kaprodi Perbandingan Mazhab, Imam Alfiannor, juga menghubungi Sabda Nur Alim dan mendapatkan informasi bahwa dirinya mengalami luka ringan.

    “Alhamdulillah, Sabda Nur alim selamat, hanya luka ringan. Saya sempat telepon yang bersangkutan,” ucap Imam. 

    “Penyebab Lakalantas, mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan ban pecah sehingga tidak terkendali. Semoga yang wafat mendapatkan rahmat dan magfirah Allah Subhana Wata’ala.” 

    “Semoga yang selamat dan masih dalam perawatan segera pulih dan bisa mengambil i’tibar dan hikmah dari peristiwa tersebut,” sambungnya.

    Miftah menyebut Sabda Nur masih trauma dengan kejadian itu dan tak bisa menceritakan kronologi kecelakaan secara lengkap.

    Ia hanya ingat saat membuka mata dan melihat teman-temannya sudah berada di luar mobil dengan beberapa di antaranya tergeletak terkapar.

    “Pasti trauma, karena dia berada di tengah-tengah insiden kecelakaan dan melihat teman-temannya luka juga terkapar, sepertinya dia butuh pendamping psikologis,” tutur Miftah.

    Sebagai informasi, sebanyak tujuh korban terdata sebagai mahasiswa fakultas Tarbiyah (Pendidikan).

    Sementara Sabda Nur Alim menjadi satu-satunya mahasiswa dari Fakultas Syariah (Hukum). 

    Dekan Fakultas Syariah, Amelia Rahmaniah, pun menyampaikan bela sungkawa dan rasa prihatinnya atas peristiwa ini.

    “Ibu Dekan langsung datang ke prodi untuk mengetahui kabar mahasiswa kami, kemudian saya hubungi dengan loud speaker active dan percakapan dengan Sabda Nur Alim didengar langsung oleh Ibu Dekan,” jelas Miftah.

    Kampus Salurkan Bantuan

    Merespons kejadian ini, pihak kampus langsung bergerak cepat membantu proses evakuasi, pendampingan medis, hingga menyiapkan bantuan dana kemanusiaan.

    Rektor UIN Antasari Prof Mujiburrahman menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut dalam rapat pimpinan yang digelar Kamis pagi di Kampus 1.

    Ia mendoakan agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

    “Semoga amal ibadahnya diterima Allah subhanahu wa ta’ala, dan yang dirawat segera diberi kesembuhan,” ujar Mujiburrahman kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi.

    Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Irfan Noor memastikan komunikasi intensif dilakukan sejak peristiwa kecelakaan tersebut.

    Tim dari Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan diterjunkan langsung ke lokasi kejadian untuk mendampingi para korban.

    Selain pendampingan, pihak kampus juga tengah menyiapkan bantuan dana. 

    Bantuan itu rencananya akan dihimpun melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) UIN Antasari dan donasi dari civitas academica.

    “UPZ siap menyalurkan dana untuk membantu mahasiswa yang tertimpa musibah,” jelas Akhmad Sagir, Kepala UPZ sekaligus Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum.

    Daftar Korban

    Korban Meninggal Dunia

    Muhammad Idi Iqbal bin Bahrani (Pendidikan Agama Islam).
    Agus Salim bin Sarwono (Manajemen Pendidikan Islam).
    M Ayatturahim Rijalullah bin Juhriansah (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah).

    Korban Luka-luka

    Ananda Purnama Dery (Manajemen Pendidikan Islam).
    Sukma (Tadris Fisika).
    Fajar Firdaus (Manajemen Pendidikan Islam).
    Ahmad Sodiq Hidayatullah (Pendidikan Agama Islam).
    Sabda Nur Alim (Perbandingan Mazhab).

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Kisah Mahasiswa UIN Antasari yang Selamat di Kecelakaan Gunkay, Buka Mata Lihat Teman Tergeletak.

    (Tribunnews.com/Deni)(BanjarmasinPost.co.id/Saiful Rahman)

  • Sentra Titik Lokasi Tempat Jual Beli Uang Kuno di Semarang, Kertas dan Koin Bisa

    Sentra Titik Lokasi Tempat Jual Beli Uang Kuno di Semarang, Kertas dan Koin Bisa

    JABAR EKSPRES – Warga Semarang yang menyimpan koleksi uang kuno, baik berupa lembaran kertas maupun koin logam, kini punya beberapa opsi tempat untuk menjual atau menambah koleksi mereka.

    Kalau kamu punya uang kuno yang sudah lama tersimpan, apalagi jika tergolong langka dan masih dalam kondisi terawat, tidak ada salahnya mencoba menjualnya di beberapa tempat berikut.

    Dengan nilai historis dan kelangkaannya, uang kuno bisa menjadi sumber keuntungan yang cukup menarik.

    Berikut ini adalah empat rekomendasi tempat jual beli uang kuno di wilayah Semarang:

    BACA JUGA: Daftar Harga Jual Uang Rp1.000 Kelapa Sawit yang Dicari Kolektor Koin Kuno

    Sentra Lokasi Tempat Jual Uang Kuno SemarangPasar Antik Johar

    Jika kamu lebih suka menjual secara langsung di pusat keramaian, bisa datang ke Pasar Antik Johar di Jalan KH. Agus Salim, Kauman, Semarang Tengah.

    Pasar ini menjadi tempat berkumpulnya pedagang dan kolektor barang-barang antik, termasuk uang kuno dari berbagai era.

    Toko Uang Kuno Tandang

    Salah satu tempat yang bisa kamu datangi adalah Toko Uang Kuno Tandang, yang terletak di Jalan Kaba Barat III Nomor 26, Tandang, Tembalang, Kota Semarang.

    Toko ini menyediakan berbagai jenis uang kuno dalam bentuk kertas dan koin, dan untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi nomor 0878-3355-5199.

    Kios Uang Kuno Kedungmundu

    Tempat lainnya adalah Kios Uang Kuno Kedungmundu yang berlokasi di Jalan Kedungmundu Nomor &, Jomblang, Candisari, Kota Semarang.

    Jika ingin memastikan ketersediaan atau ingin menawarkan koleksi yang kamu punya, kamu bisa menghubungi langsung pemiliknya di nomor 0851-0555-5299.

    BACA JUGA: Koin Rp500 Melati Bukan Yang Termahal! 5 Uang Kuno ini Lebih dari Rp33 juta

    Platform Online dan Media Sosial

    Selain lokasi fisik, kamu juga bisa memanfaatkan platform daring seperti OLX atau media sosial untuk menjual koleksi uang kuno.

    Di Instagram, kamu bisa cek akun @semarang_uang_kuno atau hubungi melalui nomor 0856-4155-9949.

    Sementara di Facebook tersedia grup aktif bernama “Jual Beli Uang Kuno Barang Antik Wilayah Semarang Sekitarnya” yang memiliki lebih dari 13.000 anggota.*