Tag: Agus Salim

  • Agus Sampaikan Permintaan ‘Khusus’ ke Keluarga Aji saat Sidang, Hakim Menegur: Jangan Di Sini Ya

    Agus Sampaikan Permintaan ‘Khusus’ ke Keluarga Aji saat Sidang, Hakim Menegur: Jangan Di Sini Ya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Agus Salim hadir menjadi saksi di persidangan kasus penyiraman air keras yang menimpanya.

    Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 25 November 2024 tersebut, Agus Salim dicecar sejumlah pertanyaan oleh hakim.

    Setelah selesai memberikan kesaksian, Agus Salim lalu meminta izin kepada hakim ketua untuk menyampaikan permintaan.

    “Yang mulia boleh saya minta satu permintaan,” ucap Agus Salim.

    “Permintaan apa?” tanya hakim ketua.

    Permintaan tersebut rupanya Agus Salim ditujukkan untuk keluarga Aji pelaku penyiraman air keras.

    Agus Salim mengaku akibat peristiwa penyiraman air keras, membuat matanya buta dan tak lagi bisa bekerja.

    Ia lantas meminta keluarga Aji nuntuk menanggung biaya hidupnya.

    “Saya sudah tidak bisa kerja lagi, saya mohon dari pihak keluarga untuk membantu keringanan saya,” kata Agus Salim.

    Hakim ketua lalu menegur Agus Salim, dan menyebut hal tersebut sebaiknya disampaikan di luar persidangan.

    “Tadi kan sudah disampaikan, nanti di luar persidangan, jangan di sini,” katanya.

    Agus Tak Ngaku Berkata Kasar

    Agus Salim membantah menggucapkan kata-kata kasar kepada Aji.

    Menurut Lintar, kliennya menyiram Agus dengan air keras karena tak terima dikatai secara kasar.

    “Dalam dakwaan, ada kata-kata yang saya tidak bisa sampaikan di sini,” kata Lintar dikutip dari Cumicumi.com, Selasa (26/11/2024).

    Menurut Lintar, perkataan itu merupakan intimidasi yang dilakukan Agus terhadap kliennya.

    “Intinya kalau saya menilai, itu adalah bentuk intimidasi atasan kepada anak buah di tempat kerja. Apalagi Aji pada saat itu masih dalam proses training,” jelasnya.

    Kata-kata tidak pantas itu, kata Lintas, yang akhirnya memicu Aji untuk menyiram air keras pada Agus.

    “Mungkin kalau saya secara pribadi dipelakukan seperti itu juga saya akan melakukan perlawanan. Walaupun saya tidak seekstrem menyiram air keras, tapi menjaga martabat saya sebagai manusia,” beber dia.

    Lintar  pun akhirnya membongkar kata-kata kasar yang disampaikan oleh Agus itu di persidangan dan di hadapan wartawan.

    “Ada kata ta*, anj*ng, bang*at lu, gak becus, pulang sana. Ini bukan kata saya ya, di dokumen perkara,” kata Lintar.

    Namun Agus membantah mengucapkan hal itu pada Aji.

    “Enggak, Agus gak bilang gitu,” katanya di persidangan.

    Agus hanya mengaku kalau dirinya sudah sangat emosi sehingga mengeluarkan kata-kata bangs*t.

    “Karena dia emosi terus emosi terus, yaudah saya bilang ke dianya ‘lama-lama lu bangsat juga’,” kata Agus di ruang sidang.

    Sementara itu, Agus saat podcast dengan Denny Sumargo pernah mengakui kalau dirinya disiram air keras karena tak bisa menjaga lisannya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gagal Damai setelah Pratiwi Noviyanthi Walk Out, Agus Salim Teriak Nangis Kecewa: Segitu Jahatnya?

    Gagal Damai setelah Pratiwi Noviyanthi Walk Out, Agus Salim Teriak Nangis Kecewa: Segitu Jahatnya?

    TRIBUNJATIM.COM – Alih-alih berdamai, momen mediasi antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim atas polemik uang donasi diwarnai kisruh hingga semakin memanas.

    Pratiwi Noviyanthi dan tim kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas, saling bersitegang menyatakan tak sepakat dengan isi pertemuan tersebut.

    Akibatnya, Pratiwi Noviyanthi memutuskan walk out atau meninggalkan mediasi.

    Sementara, Agus Salim korban penyiraman air keras tak kuasa membendung tangisnya meluapkan kekecewaan terhadap Pratiwi Noviyanthi.

    “Agus sebenernya berharap ini jadi hari perdamaian. Mbak Novi selalu bilang ke Agus, mari kita bertemu, bicara dari hati ke hati,” ucap dia.

    “Hari ini, Agus hadir. Tapi belum sempat salaman, Mbak Novi malah tinggalkan Agus,” lanjut Agus Salim usai mediasi, melansir tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi pada Selasa (26/11/2024). 

    Pada kesempatan itu, Agus Salim hanya berharap polemik uang donasi tersebut berakhir damai, namun lagi-lagi justru ditutup dengan konflik yang memanas.

    Agus Salim pun sekali lagi meminta maaf ke Novi jika masih dianggap menyalahgunakan kepercayaan dalam memanfaatkan uang hasil donasi.

    “Agus kepengin menyelesaikan masalah, tapi hari ini Agus sangat kecewa sama Mbak Novi, sekali lagi Agus minta maaf kepada Mbak Novi,” tutur dia.

    Teriakannya terdengar lantang saat mengucapkan terima kasih kepada Brian Praneda.

    Brian Praneda pada kesempatan itu mengumumkan mundur sebagai kuasa hukum Pratiwi Noviyanthi.

    Di momen ini, Agus Salim menangis meraung-raung sambil merluapkan amarahnya yang kerap dibully.

    “Hidup Bapak Brian, hidup Pak Brian karena Pak Brian berpihak kejujuran,” ungkap Agus Salim menangis ditenangkan istrinya.

    “Selama ini Agus sakit, selama ini Agus sangat sakit, Agus orang buta, tapi kenapa semua mengecam Agus, segitu jahatnya Agus?” imbuhnya.

    Momen mediasi antara Pratiwi Noviyanthi dengan pihak Agus Salim diwarnai kisruh hingga semakin memanas (YouTube/Intens Investigasi)

    Diketahui, pertemuan ini sendiri diinisiasi oleh pengacara Krisna Murti di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Krisna Murti mencoba mempertemukan lagi Agus Salim dengan Pratiwi Noviyanthi untuk membahas kesepakatan damai.

    Bahkan Pratiwi Noviyanth pun telah menyetujui adanya mediasi dengan Agus Salim menyelesaikan polemik uang donasi tersebut.

    Di tengah pertemuan tersebut, Pratiwi Noviyanthi menolak kesepakatan damai dengan Agus Salim.

    Momen tersebut menjadi panas ketika Pratiwi Noviyanthi menghubungi Densu lewat sambungan telepon.

    Denny Sumargo secara tegas menyebut bahwa uang donasi miliaran yang ditarik Teh Novi dari rekening Agus Salim adalah milik donatur.

    Farhat Abbas emosi mendengar ucapan Denny Sumargo yang berbicara lewat sambungan telepon.

    Karenanya, Denny Sumargo merasa bahwa uang miliaran tersebut tidak usah lagi kembali ke Agus Salim karena para donatur tidak sepakat memberikannya lagi.

    “Saya memantau dari jauh, saya tekankan, uang donasi itu datangnya dari donatur yang menonton podcast saya,” ujarnya.

    “Bukan punya Mbak Novi, bukan punya yayasan, bukan punya Farhat, apalagi punya Agus,” imbuh Denny Sumargo lewat telepon.

    “Bukan punya kamu juga,” timpal Farhat Abbas.

    “Itu adalah punya donatur saya yang menyumbang,” sahut Denny Sumargo.

    “Itu (uang donasi) udah milik Agus. Ini orang cari gara-gara, kemarin ngambil duit Agus,” ucap Farhat Abbas emosi.

    “Uang itu sudah tidak ada gunanya untuk saya. Saya rasa Agus sudah di tangan yang tepat,” timpal Denny Sumargo.

    “Bang Krisna Murti sudah memberikan uang cuma-cuma Rp50 juta ke Agus dan bahkan mau membawa Agus ke rumah sakit di Singapura,” lanjutnya lagi.

    Ogah mendengarkan lagi ucapan Denny Sumargo, Farhat Abbas pun memotong pembicaraan.

    Aksi berani Teh Novi tinggalkan Farhat Abbas yang bicara di forum pertemuan jadi sorotan (YouTube)

    Farhat Abbas meminta agar tim Pratiwi Noviyanthi mematikan telepon dari Denny Sumargo.

    “Matiin aja, matiin aja, kalau enggak saya bubarin, tutupi aja, ini tempat kita.”

    “Kau mau cari gara-gara, ini provokator baru, dia provokator baru,” seru Farhat Abbas sambil menunjuk-nunjuk tim Pratiwi Noviyanthi.

    Tak berhenti sampai di situ, Farhat Abbas kembali berbicara dengan nada tinggi saat mendengar Teh Novi memberikan pernyataan.

    Di depan awak media, Teh Novi meminta maaf kepada pihak Agus Salim atas kisruh uang donasinya.

    “Untuk saat ini saya hanya bisa memberikan statement bahwa saya minta maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak. Saya menjaga amanah dari donatur,” ujar Teh Novi.

    Belum selesai Teh Novi berbicara, Farhat Abbas langsung menginterupsinya.

    Farhat sontak menyinggung soal pihaknya yang melaporkan Teh Novi karena merampas uang Agus.

    “Eh, kau Nov, kalau kau mau menjaga, ngapain, kenapa kau bikin surat sama kita? Ini Densu ini mau cari gara-gara aja dari kalimatnya. Tidak akan mungkin selesai.”

    “Sekarang masalahnya kan kita ngelaporin kamu ngambil yang ini (donasi) dari rekening Agus, tiba-tiba Mas Brian telepon kita bahwa ya udah ini (uang donasi) untuk kepentingan Agus.”

    “Tiba-tiba sekarang balik, katanya Agus enggak perlu uang ini (donasi), maunya apa?” kata Farhat Abbas seraya menunjuk-nunjuk Teh Novi.

    Dengan nada bicara meninggi, Farhat Abbas pun menyinggung soal Denny Sumargo yang tak berhak dimasukkan ke dalam surat kesepakatan damai.

    Mendengar permintaan Farhat Abbas, Teh Novi tegas menolaknya.

    Menurut Teh Novi, Densu harus dilibatkan dalam kesepakatan damai tersebut karena Densu lah yang menggalang dana untuk Agus Salim.

    “Saya mau bertanya, apakah hari ini antara yayasan dengan Agus akan ada kesepakatan?”

    “Apabila di tengah jalan Densu mau macam-macam gugat Agus, silahkan. Kan bukan urusan kalian (Novi), nanti kita hadapi,” repet Farhat Abbas ngotot.

    “Maaf, dengan berat hati saya tidak sepakat,” kata Teh Novi.

    “Alasan tidak sepakat apa?” tanya Farhat Abbas lagi.

    “Karena Bang Densu harus dilibatkan,” ujar Teh Novi.

    “Lho kan dilibatkan, tapi kata-kata dia kan berbeda. Gara-gara Densu tidak hadir, kenapa Densu enggak hadir?”

    “Kenapa kalian datang? Draft yang kalian buat tidak ada nama Densu, berarti kalian yang mempersulit,” kata Farhat Abbas.

    Tak diberi kesempatan berbicara panjang hingga dicecar, Teh Novi langsung diam.

    Sementara itu Farhat terus berbicara di depan awak media terkait keinginanya untuk sang klien, Agus.

    Farhat ingin agar uang donasi miliaran itu segera diberikan ke Agus agar bisa dipakai untuk pengobatan dan biaya kehidupan.

    Mendengar ucapan Farhat, Teh Novi terlihat emosi.

    Dengan nada bicara bergetar, Teh Novi pun langsung pamit pergi dari forum.

    “Mohon maaf semuanya,” kata Teh Novi.

    “Sebentar, sebentar, saya belum selesai,” ucap Farhat Abbas.

    “Saya tidak sepakat ya, mohon maaf,” sambung Teh Novi.

    “Ya inilah jahatnya mereka,” ucap Farhat.

    Setelah Teh Novi pergi, pengacaranya yakni Brian Praneda mengurai pernyataan mengejutkan.

    Bahwa Brian Praneda mundur dan tak lagi jadi pengacara Teh Novi mulai hari ini.

    Momen Teh Novi walk out dan pergi meninggalkan Farhat Abbas yang sedang bicara di forum (YouTube)

  • Alhamdulillah, Insentif 21 Ribu Guru Ngaji Cair Setelah Coblosan Pilkada Jember

    Alhamdulillah, Insentif 21 Ribu Guru Ngaji Cair Setelah Coblosan Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan mencairkan insentif untuk 21.467 guru ngaji, Kamis (28/11/2024), sehari setelah coblosan pemilihan kepala daerah. Bank Jatim memastikan tidak ada persoalan dalam proses selama ini.

    “Pada prinsipnya kami support. Terkait pembukaan rekening, kami sudah berkoordinasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat sebagai leading sector dan sudah siap. Kami kembalikan kepada pihak pemerintah daerah untuk melakukan proses lebih lanjut,” kata Yulis Retno Widyani, Pemimpin Bidang Operasional Bank Jatim Jember, Senin (25/11/2024).

    Pemkab Jember dan Bank Jatim sudah sepakat SPM (Surat Perintah Membayar) diterbitkan pada 28 November dan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) diterbitkan pada 29 November 2024. “Tanggal 30 November baru kami upload masuk rekening. Jadi kami prosesnya menunggu penyelesaian proses pemda,” kata Yulis.

    Menurut Yulis, sebetulnya Bank Jatim sudah siap untuk merealisasikan insentif itu sejak lama. “Yang lama adalah verifikasi ke pihak penerima. Kita tetap berkoordinasi dengan Kesra,” katanya.

    Bank Jatim sudah mengawali proses realisasi guru ngaji pada Juli 2024 dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS). Tinjauan setiap bulan disampaikan Bank Jatim Cabang Jember ke kantor pusat Bank Jatim.

    Bank Jatim sempat berkoordinasi dengan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman sebelum cuti kampanye pada 24 September 2024. “Setelah Pak Wabup cuti, kami lakukan verifikasi lapangan. Dua minggu setelahnya kami sudah menyerahkan data ke kantor pusat,” kata Agus Salim, penyelia operasional Bank Jatim Jember.

    Berdasarkan hasil verifikasi itu, Bank Jatin telah membuka 16.102 rekening pada September dan 4.300 rekening pada Oktober 2024. Terakhir, 1.063 rekening pada November. Namun Bank Jatim baru akan mencairkan setelah ada petunjuk dari kantor pusat.

    Pembukaan puluhan ribu rekening itu didasarkan pada hasil verifikasi Bank Jatim di lapangan dengan mengacu pada data dari Bagian Kesra. “Setiap kali melakukan verifikasi, kami ajukan dengan surat ke kantor pusat, karena rekening ini rekening khusus tanpa biaya administrasi dan saldo mengendap. Harapan kami setelah rekening itu dibukakan, saldo bisa diterima keseluruhan oleh penerima,” kata Agus.

    Setiap guru ngaji yang sudah masuk dalam data 21.467 orang itu akan menerima Rp 1,5 juta. Pelaksana Tugas Kepala Bagian Kesra Pemkab Jember Bagus Hendriawan mengatakan, koordinasi dan rekonsiliasi dengan Bank Jatim senantiasa dilakukan. “Ini data yang tidak kecil. Kami sangat mengedepankan unsur kehati-hatian. Dari tahap ke tahap, kami mencocokan data dan rekonsiliasi,” katanya.

    Di luar data itu, ada 1.044 guru ngaji yang belum terverifikasi karena tidak bisa dihubungi untuk membuka rekening. “Ada yang berhalangan tetap, sehingga tidak bisa mencukupi administrasi yang kani minta,” kata Bagus.

    Sejak Senin hingga Rabu ini, Bagian Kesra memproses administrasi pertanggungjawaban sehingga pada 28 November bisa menerbitkan SPM. “Jika tidak ada halangan, SPM akan selesai satu hari, menyesuaikan crowded-nya sistem link dengan Kemendagri,” kata Bagus.

    Bagus mengatakan, tak ada maksud menunda pencairan guru ngaji. “Semoga pada 28 November semua lancar, administrasi lancar, sistem juga lancar. Jika lancar, satu hari selesai. Tanggal 29 ada SP2D, dan baru kami meminta Bank Jatim memasukkan ke rekening Bank Jatim masing-masing,” katanya. [wir]

  • Nyaris Dilecehkan "Pak Ogah", Kakak-Adik di Bekasi Trauma
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2024

    Nyaris Dilecehkan "Pak Ogah", Kakak-Adik di Bekasi Trauma Megapolitan 25 November 2024

    Nyaris Dilecehkan “Pak Ogah”, Kakak-Adik di Bekasi Trauma
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Kakak beradik berinisial S (22) dan N (19) trauma setelah nyaris menjadi korban pelecehan oleh pak ogah di pertigaan Jalan Agus Salim, Mekarsari, Bekasi Timur, Minggu (24/11/2024).
    “Sekarang trauma,” ujar saudara korban, MSR (19), saat dikonfirmasi, Senin (25/11/2024).
    Keduanya nyaris dilecehkan pak ogah sepulang dari Stasiun Bekasi yang tak jauh dari Jalan Agus Salim.
    Saking traumanya, korban enggan berangkat kerja menggunakan KRL
    Commuter Line
    melalui Stasiun Bekasi.
    “Karena trauma sudah enggak mau lagi di Stasiun Bekasi, tapi ke Stasiun Bekasi Timur,” kata MSR.
    Belakangan diketahui bahwa terduga pelaku merupakan pria berinisial R (40) asal Bekasi Utara. Jajaran Polsek Rawalumbu telah menangkap R tak lama setelah insiden tersebut.
    Kini, keluarga korban berharap pelaku dapat dihukum seadil-adil agar mendapat efek jera.
    “Alhamdulillah
    sangat bersyukur dan mengapresiasi pihak polisi karena langsung mengambil tindakan, semoga dihukum seadil-adilnya, biar ada efek jera,” imbuh dia.
    Diberitakan sebelumnya, S dan N nyaris menjadi korban dugaan pelecehan oleh seorang “pak ogah” berinisial R (40) di pertigaan Jalan Agus Salim, Mekarsari, Bekasi Timur, Minggu sore.
    Saat itu, S menjemput N di Stasiun Bekasi sepulang kerja dari Klender, Jakarta Timur.
    Dalam perjalanan pulang, keduanya melintasi pertigaan Jalan Agus Salim yang tengah padat lalu lintas.
    “Jadi kakaknya jemput adiknya yang pulang kerja di daerah Klender, jemput di Stasiun Bekasi,” ujar Rasyid.
    Saat sepeda motor mereka melaju pelan, seorang “pak ogah” mendekati mereka dan diduga mencoba menyentuh bagian dada kedua korban.
    Beruntung, keduanya berhasil menghindar sehingga tangan pelaku hanya mengenai pundak mereka.
    “Bukan ngincer satu, tapi dua-duanya. Langsung ngehindar, kenanya pundak,” tambah Rasyid.
    Kedua korban sempat kembali ke lokasi untuk menegur pelaku sambil merekam aksinya.
    Dalam video yang diterima
    Kompas.com,
    salah satu korban memperingatkan bahwa tindakan pelaku termasuk pelecehan.
    “Kenapa lu nyolek-nyolek, lu pelecehan tahu kayak gitu,” kata korban dalam rekaman tersebut. Namun, pelaku justru menantang mereka untuk melapor ke polisi.
    “Emang kenapa? Panggil polisi suruh kemari, enggak takut gua,” ujar pelaku.
    Setelah insiden itu, kedua korban pulang dan memviralkan kejadian tersebut di media sosial.
    Video itu langsung mendapat perhatian. Pelaku ditangkap jajaran Polsek Rawalumbu kurang dari 24 jam setelah kejadian.
    Saat ini, polisi masih memeriksa pelaku untuk mendalami motif dugaan pelecehan tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Promosikan Situs Judi Online di Bandar Lampung, Dua Orang Ditangkap Polisi

    Promosikan Situs Judi Online di Bandar Lampung, Dua Orang Ditangkap Polisi

    Liputan6.com, Lampung – Unit Reskrim Polsek Tanjung Karang Barat menangkap dua pria yang diduga terlibat dalam promosi situs judi online, Kastil89. Mereka adalah HF (21), seorang mantan operator judi online di Kamboja, dan rekannya MR alias Usro (27), yang ditangkap di sebuah rumah di Jalan H. Agus Salim, Kelurahan Kaliawi, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, pada Rabu (20/11/2024) sekitar pukul 02.45 WIB.

    Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP Ono Karyono mengungkapkan bahwa HF sebelumnya bekerja di Kamboja sebagai operator judi online. Setelah kembali ke Indonesia pada Agustus 2024, HF diduga mengambil peran baru sebagai pengelola akun media sosial yang bertugas mempromosikan situs judi online. HF menjalankan aksinya dengan mengelola enam akun Instagram, mengunggah konten promosi, dan menautkan link ke situs judi Kastil89.

    “HF mengelola akun media sosial untuk mempromosikan judi online. Namun, meskipun terlibat dalam kegiatan tersebut, penghasilannya terbilang kecil, hanya sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu dalam dua kali pembayaran,” kata AKP Ono Karyono dikonfirmasi, Rabu (20/11/2024).

    Sementara itu, MR, warga Kaliawi, bertanggung jawab sebagai pembuat konten desain logo dan video promosi yang kemudian dibagikan melalui grup WhatsApp bernama Banerkastil89. “MR menerima upah sekitar Rp 7 juta per bulan dari leader Kastil89,” sebutnya. 

    Penangkapan ini mengungkap semakin maraknya jaringan promosi judi online melalui media sosial. Dalam operasi tersebut, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti, antara lain dua unit handphone, satu unit laptop, satu paspor, dan satu monitor. Polisi kini sedang mendalami lebih lanjut kasus ini untuk mengungkap jaringan judi online yang lebih luas.  “Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berupaya mengungkap jaringan promosi judi online yang lebih besar,” pungkasnya.

  • VIRAL TERPOPULER: Rencana Farhat Abbas Laporkan Donatur Agus Salim – Pengantin Baru Hujan-hujanan

    VIRAL TERPOPULER: Rencana Farhat Abbas Laporkan Donatur Agus Salim – Pengantin Baru Hujan-hujanan

    TRIBUNJATIM.COM –  Kumpulan berita peristiwa viral di media sosial tersangkum dalam berita viral terpopuler, Rabu 20 November 2024.

    Berita pertama, rencana Farhat Abbas laporkan donatur Agus Salim. 

    Ada juga berita aksi pengantin baru hujan-hujanan naik motor, viral di media sosial. 

    Selanjutnya berita perselingkuhan berujung maut terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara. Istri benturkan kepala pelakor.

    Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Rabu (20/11/2024) di TribunJatim.com.

    1. Rencana Farhat Abbas akan Laporkan Donatur, Imbas Agus Salim Cuma Dapat Donasi Rp 1 Juta: Cari Gua

    Farhat Abbas ngamuk Agus Salim cuma dapat uang donasi Rp 1 juta dari Rp 1,3 Miliar. (YouTube Intens InvestigasI)

    Reaksi tak terima ditunjukkan oleh Farhat Abbas terkait Agus Salim yang hanya dapat donasi Rp 1 juta.

    Farhat Abbas pun mengancam akan laporkan donatur.

    Pengacara Agus Salim, Farhat Abbas tak terima kliennya hanya dapat uang donasi Rp 1 juta dari Rp 1,3 Miliar.

    Diketahui, uang donasi Agus Salim Rp 1,3 Miliar di polling yang diinisiasi oleh Denny Sumargo melalui suaraku.co.id.

    Ada pun pada polling uang donasi itu, ada 513 donatur yang sudah memberikan kuasa.

    Dari 513 itu, 8 donatur memilih uangnya diserahkan ke Agus Salim.

    Sementara 253 donatur memilih donasi dialihkan kepada pihak lain yang lebih membutuhkan.

    Lalu ada 82 donatur yang meminta uangnya dikembalikan.

    Dari ketiga pilihan itu, total uang yang diserahkan kepada Agus Salim baru ada Rp 1.000.000.

    Sementara untuk pihak lain ada Rp 104.804.485, dan yang meminta dikembalikan total Rp 16.166.000.

    Itu artinya, dari polling sementara ini Agus Salim hanya mendapat sumbangan Rp 1.008.000 saja.

    Menanggapi itu, Farhat Abbas tak terima, bahkan ia berencana melaporkan para donatur ke Dinas Sosial.

    Baca selengkapnya

    2. Viral Momen Langka Pengantin Baru Hujan-hujanan Naik Motor: Pasti akan Jadi Kenangan Indah

    Sebuah video sepasang pengantin menaiki motor hujan-hujanan, viral di media sosial. (World of Buzz)

    Baru-baru ini viral di media sosial aksi pengantin baru hujan-hujanan naik motor.

    Keduanya masih mengenakan baju pernikahan.

    Sebuah video sepasang pengantin menaiki motor hujan-hujanan, viral di media sosial.

    Dalam video tersebut kedua pengantin baru tersebut masih mengenakan baju pernikahan dibalut dengan jas hujan.

    Kesederhanaan momen tersebut sudah cukup untuk membuat siapa saja terharu.

    Termasuk membuat warganet banjir memberikan komentar.

    Diketahui aksi pengantin baru hujan-hujanan ini terjadi di Malaysia.

    Dalam video yang beredar memperlihatkan pasangan pengantin baru.

    Tampak keduanya masih mengenakan pakaian pernikahan.

    Mereka tampak riang mengendarai motor bersama tanpa terganggu oleh hujan lebat.

    Seorang pengguna X membagikan video pasangan pengantin melaju di tengah derasnya hujan, terlihat tanpa beban dan bahagia meskipun cuaca kurang mendukung. 

    Pengantin wanita, yang masih mengenakan gaun songket pernikahannya yang indah, terlihat dalam momen langka dan menggemaskan.

    Dia mengambil alih kemudi motor, sementara suaminya duduk di belakang sebagai penumpang.

    Baca selengkapnya

    3. Istri Benturkan Kepala Selingkuhan Suami Hingga Tewas, Pasangan Korban Kaget: Pamitnya Kerja

    Ilustrasi selingkuh – Istri bunuh selingkuhan suaminya lalu buang ke sampah, suami korban kaget, korban pamitnya kerja (Tribun Jateng)

    Kasus perselingkuhan berujung maut terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara.

    Kasus ini bermula dari penemuan jasad wanita di tempat sampah.

    Korban bernama Dameriahta Tarigan (42) yang dibunuh dan dibuang, lalu ditemukan pada Senin (12/11/2024).

    Dari penemuan jasad itu, polisi lalu menangkap 4 tersangka pembunuhan yakni Mariani (49), Dedi (37), Gunawan (41), dan Sanif (36). 

    Tersangka Mariani dan Dedi merupakan pasangan suami istri, namun keduanya sudah pisah ranjang.

    Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson, mengatakan Mariani adalah tersangka utama, sedangkan 3 tersangka lain berperan membuang jasad korban.

    Kasus ini berawal ketika Mariani mendapat kabar suaminya membawa masuk wanita ke rumah.

    “Begitu pelaku utama pulang, melihat korban berada di satu ruangan (kamar) bersama suaminya.”

    “Pengakuan pelaku yang kami amankan motifnya cemburu, di mana pelaku merasa sakit hati karena korban ada hubungan dekat dengan suaminya,” paparnya, Sabtu (16/11/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

    Mariani terlibat perkelahian dengan korban di dalam kamar disaksikan Dedi.

    Kepala korban dibenturkan ke meja dan lantai hingga mengalami kejang-kejang.

    Baca selengkapnya

    Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • 5
                    
                        Kilas Balik Kasus Mary Jane Veloso, Terpidana Mati yang Berencana Dipulangkan ke Filipina
                        Nasional

    5 Kilas Balik Kasus Mary Jane Veloso, Terpidana Mati yang Berencana Dipulangkan ke Filipina Nasional

    Kilas Balik Kasus Mary Jane Veloso, Terpidana Mati yang Berencana Dipulangkan ke Filipina
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Mary Jane
    Fiesta Veloso, terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, tengah menjadi sorotan setelah Presiden Prabowo Subianto menyetujui kebijakan
    transfer of prisoner
    untuk memulangkannya ke Filipina.
    Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan,
    Yusril Ihza Mahendra
    .
    Yusril menyatakan keputusan ini diambil setelah permohonan resmi dari Menteri Kehakiman Filipina.
    “Saya beberapa hari lalu menerima permohonan pemulangan Mary Jane dari Menteri Kehakiman Filipina. Dubes Filipina di Jakarta, Gina Gamoralin, juga sudah membahas hal ini,” ujar Yusril, Rabu (20/11/2024).
    Setelah melalui koordinasi lintas kementerian, keputusan itu kemudian dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyambut baik perkembangan ini. Dalam pernyataannya, ia mengatakan rencana pemulangan Mary Jane merupakan hasil diplomasi panjang selama lebih dari satu dekade.

    Mary Jane ditangkap di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, pada April 2010. Saat itu, petugas menemukan heroin seberat 2,6 kilogram di dalam koper yang dibawanya.
    Heroin tersebut dibungkus aluminium, membuat petugas curiga setelah koper melewati pemeriksaan sinar-X.
    Setelah proses hukum di Indonesia, pada Oktober 2010, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman menjatuhkan vonis hukuman mati. Vonis ini lebih berat dari tuntutan jaksa, yaitu pidana seumur hidup.
    Mary Jane tidak memiliki fasilitas pembelaan memadai selama proses hukum. Pengacaranya, Agus Salim, mengungkapkan ia diinterogasi tanpa pendampingan pengacara dan penerjemah.
    Selama interogasi petugas menggunakan Bahasa Indonesia, sementara Mary Jane hanya memahami Tagalog.
    Di persidangan, penerjemah yang digunakan disebut tidak berlisensi, dan pengacara yang disediakan merupakan pembela umum dari polisi.
    Mary Jane dijadwalkan dieksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah, pada 29 April 2015. Namun, penundaan terjadi pada menit terakhir setelah Maria Cristina Sergio, orang yang diduga merekrutnya, menyerahkan diri ke polisi Filipina sehari sebelum eksekusi.
    Presiden Joko Widodo kala itu menyebut eksekusi ditunda karena adanya kasus perdagangan manusia yang melibatkan Mary Jane.
    “Ada surat dari Pemerintah Filipina. Ada kasus
    human trafficking
    . Penundaan, bukan pembatalan,” ujar Jokowi, Rabu (29/4/2015).
    Mary Jane berasal dari keluarga miskin di Nueva Ecija, Filipina. Anak bungsu dari lima bersaudara ini hanya mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah atas.
    Ia sempat bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Dubai sebelum pulang ke Filipina setelah nyaris menjadi korban kekerasan seksual.
    Pada 2010, Maria Cristina Sergio menawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. Namun, pekerjaan itu tidak segera didapatkan.
    Cristina kemudian meminta Mary Jane pergi ke Yogyakarta dengan membawa koper baru dan uang 500 dolar AS. Setibanya di Yogyakarta, koper tersebut menjadi awal dari permasalahan hukum Mary Jane.
    Setelah bertahun-tahun menjalani hukuman, Filipina terus melakukan diplomasi untuk memperjuangkan Mary Jane.
    Presiden Marcos Jr menyebut kasus ini tidak hanya melibatkan isu narkoba, tetapi juga
    human trafficking
    .
    “Setelah lebih dari satu dekade melakukan diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, kami berhasil menunda eksekusi matinya. Cukup lama untuk mencapai kesepakatan dan akhirnya membawanya kembali ke Filipina,” ujar Marcos Jr.
    Dengan pertimbangan akan melakukan
    transfer of prisoner
    , Mary Jane berpeluang dipindahkan ke Filipina untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Keputusan ini menjadi babak baru dalam perjalanan panjang kasus yang melibatkan Mary Jane.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Agus Salim Cuma Bawa Rp 1 Juta dari Rp 1,3 MIliar, Farhat Abbas Tak Terima Polling: Gua Ladenin

    Agus Salim Cuma Bawa Rp 1 Juta dari Rp 1,3 MIliar, Farhat Abbas Tak Terima Polling: Gua Ladenin

    TRIBUNJATIM.COM –  Agus Salim kini hanya bisa menerima dana sebesar Rp 1 juta dari total donasi Rp 1,3 miliar.

    Hal ini setelah diadakan polling untuk para donatur soal dana yang sudah terkumpul.

    Diketahui, polemik Agus Salim yang menjadi korban penyiraman air keras hingga kini masih belum berujung.

    Agus kini hanya menerima Rp 1 juta dari donasi yang sebenarnya digunakan untuk biaya pengobatannya.

    Perselisihan mencuat antara Agus dan Pratiwi Noviyanthi, pihak yang mengelola penggalangan dana tersebut. 

    Terbaru, para donatur telah bersepakat untuk menentukan nasib dana tersebut melalui polling. 

    Polling suaraku.co.id itu dibuat Denny Sumargo secara resmi dengan dipantau Kominfo.

    Diketahui uang donasi Rp 1,3 miliar itu kini ada di rekening yayasan milik Pratiwi Noviyanthi, YouTuber yang menggalang dana untuk Agus Salim.

    Farhat Abbas ngotot uang itu harus dikembalikan ke Agus setelah perseteruan mereka.

    Setelah diadakan polling, ada 513 donatur yang sudah memberikan kuasa, melansir dari TribunBogor.

    Dari 513 itu, 8 donatur memilih uangnya diserahkan ke Agus Salim.

    Sementara 253 donatur memilih donasi dialihkan kepada pihak lain yang lebih membutuhkan.

    Lalu ada 82 donatur yang meminta uangnya dikembalikan.

    Dari ketiga pilihan itu, total uang yang diserahkan kepada Agus Salim baru ada Rp 1.000.000

    Sementara untuk pihak lain ada Rp 104.804.485, dan yang meminta dikembalikan total Rp 16.166.000.

    Itu artinya, dari polling sementara ini Agus Salim hanya mendapat sumbangan Rp 1.008.000 saja.

    Sementara sebagian besar dari donatur yang sudah menyumbang, tidak rela uangnya diberikan ke Agus Salim.

    Farhat Abbas Tak Terima

    Farhat Abbas pun menanggapi hasil polling itu dengan sinis.

    Farhat Abbas pun menantang donatur kliennya untuk datangi rumahnya jika ingin tagih uang.

    Bahkan Farhat Abbas juga berencana melaporkan para donatur ke Dinas Sosial.

    “Alah enggak usah lah begitu-begitu (polling). Ini lagi dilaporin ke Dinas Sosial, nanti biar Dinas Sosial yang negur dia,” kata Farhat Abbas.

    Bahkan Farhat Abbas mengancam para donatur yang ingin mengambil uang untuk dipersilakan datang ke rumahnya.

    “Seluruh donatur kalau mau ambil uangnya sini ke rumah gua, sini cari gua.”

    “Kalau ada donatur yang mau ribut, gua bakal ladenin karena uang lu udah di Novi, di yayasan, makanya gua jawab gitu.”

    “Coba uangnya di Agus saya pasti sopan, tapi gara-gara uangnya di Novi enggak sopan dong, orang enggak ngapain lagi fokus kesehatan Agus lu tagih-tagih uang,” repet Farhat Abbas.

    Menanggapi hal itu, kuasa hukum donatur, Doddy Haribowo mengatakan, apa yang disampaikan Farhat Abbas bukan solusi.

    “Banyak orang berpikir di persoalan ini, tapi tidak memberi solusi. Silakan saja berpendapat, karena apa yang kita lakukan ini untuk mencari solusi,” kata dia.

    Menurut dia, para donatur memiliki hak untuk menentukan nasib uangnya.

    Farhat Abbas pun disindir untuk merelakan uangnya sendiri sana, jangan uang donatur.

    “Kalau itu uangnya dari dia sendiri silakan aja, kan donatur ini punya hak. Yang mendasar kan kepemilikannya ada di donatur,” jelas Doddy.

    Ia pun akan membawa hasil polling tersebut nantinya ke persidangan.

    “Jangan mentang-mentang orang udah kasih uang, terus diselewengkan, kita diam, enggak bisa gitu.”

    “Karena tidak ada hukum yang mengejawantahkan moral itu, makanya kita minta ke majelis hakim,” tandas Doddy.

    Agus Salim sendiri mengalami stres setelah uang donasi Rp1,3 M ditahan yayasan. 

    Ia bahkan menolak untuk dioperasi dan ingin pulang ke daerah asalnya, Aceh.

    Kondisi Agus Salim ini diungkap sendiri oleh kuasa hukumnya, Farhat Abbas.

    Menurut Farhat Abbas, kliennya kini stres dan menolak dioperasi.

    “Agus sudah mau pulang ke Aceh, dia sudah stres, sudah enggak mau dioperasi.”

    “Tapi saya paksakan, ‘Kamu harus operasi’,” kata Farhat Abbas dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

  • Pesan Denny Sumargo setelah Agus Salim Gagal Dapat Donasi Rp 1,3 M: Kalau Diterima Udah Nggak Berkat

    Pesan Denny Sumargo setelah Agus Salim Gagal Dapat Donasi Rp 1,3 M: Kalau Diterima Udah Nggak Berkat

    TRIBUNJATIM.COM – Presenter Denny Sumargo memberikan pesan usai korban penyiraman air keras, Agus Salim terancam gagal dapat donasi Rp 1,3 miliar.

    Denny Sumargo diketahui adalah orang yang awalnya donasi untuk Agus Salim melalui podcast-nya oleh YouTuber Pratiwi Noviyanthi.

    Denny Sumargo juga sempat menyumbang uang Rp 10 juta.

    Kini, melihat masalah donasi ini berbuntut panjang hingga melibatkan hukum, Densu, sapaan akrabnya mengaku lelah.

    Meski ia mengaku tak menyesal membantu Agus Salim.

    “Kalau menyesal bantu orang enggak. Cuma saya menyayangkan saja akhirnya donasi ini serumit dan sepolemik ini. Capek sih lihatnya,” ungkap Denny Sumargo di Polda Metro Jaya, Senin (18/11/2024).

    Denny lelah melihat kasus ini melebar ke mana-mana.

    “Gue juga capek lihatnya. Maksudnya ini kan donasi, ya lu berobat sono. Jadi ke sini lah, ke sini lah, ke Polda lah balik lagi ke situ, ke Deddy Corbuzier,” tutur Denny.

    Mantan pebasket nasional ini juga menyayangkan kegunaan uang donasi Rp 1,5 miliar yang terkumpul untuk Agus.

    “Iya harusnya donasi 1 sekian miliar itu jadi berkat. Sekarang jadi uang panas. Itu uang sudah digugat kiri, digugat kanan, itu kalau diterima juga kayaknya sudah enggak berkat,” kata Denny, melansir dari Kompas.com.

    Sebagai informasi, Agus sempat memakai uang donasi itu untuk membayar utang dan membeli kebutuhan tersier.

    Sedangkan untuk berobat ia tetap memakai fasilitas BPJS, yang artinya tidak memerlukan biaya. Alhasil para donatur merasa kecewa.

    Akhirnya sisa uang donasi itu dikembalikan ke Noviyanthi.

    Denny pun terlibat perselisihan dengan Farhat Abbas yakni kuasa hukum Agus.

    Kini, Denny tengah membuka polling yang bisa diisi para donatur untuk menentukan pengelolaan sisa donasi tersebut.

    Pada hasil polling terbaru, Selasa (19/11/2024), 597 donatur memberikan kuasa atas donasi yang diberikan.

    Dari 597 itu, ada 9 donatur yang memilih uangnya diserahkan ke Agus Salim yakni sebesar Rp 1.208.000

    Sementara 288 donatur memilih donasi dialihkan kepada pihak lain yang lebih membutuhkan.

    Totalnya mencapai Rp 117.324.485.

    Lalu ada 101 donatur yang meminta uangnya dikembalikan yakni  Rp 23.816.000

    Itu artinya, dari polling sementara ini Agus Salim hanya mendapat sumbangan Rp 1.208.000 saja.

    Melihat ini, kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas ngamuk.

    Ia pun menuduh Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanthi yang telah membuat polling itu.

    “Heh Denny, Novi, kurang kerjaan kalian. Ini sumbangannya udah buat Agus, gak usah polling lagi. Itu mau cari gara-gara sama saya aja,” kata Farhat Abbas.

    Menurut Farhat Abbas, uang donasi itu sudah sepenuhnya milik Agus Salim.

    Bahkan dirinya menantang donatur untuk menggugat Agus satu persatu.

    “Suruh orang masing-masing aja. yang mau menggugat Agus, walaupun Rp 7.000 tunjuk pengacara, silakan gugat masing-masing, gak usah dikumpulin,” beber dia.

    Dengan begitu, dirinya meyakini kalau para donatur akan memilih mengiklhaskan daripada membayar pengacara untuk menuntut Agus.

    “Ngapain kalian bikin repot dunia ini, Agus aja masih sakit,” kata dia.

    Saat ditanya hasil polling yang lebih banyak memilih donasi diberikan ke pihak lain, Farhat Abbas pun langsung murka.

    Farhat mengancam akan melaporkan Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanthhi.

    “Kalau kayak gitu besok Denny sama Novi saya laporin lagi, terkait mengganggu uangnya Agus.,” kata dia.

    Namun wartawan menjelaskan bahwa polling itu bukan dibuat oleh Densu dan Teh Novi.

    Farhat Abbas kekeuh akan tetap melaporkan yang membuat polling itu.

    Ia pun tertawa saat tahu ternyata yang membuat polling adalah para donatur.

    “Yang bikin gw laporin, donatur nanti gw laporin masing-masing,” kata Farhat Abbas.

    Farhat meyakini, polling itu dibuat untuk mengolok-olok kliennya.

    “Tindakan polling untuk mempermalukan Agus itu adalah tindakan kriminal, silakan kalian gugat,” katanya.

    Bahkan Farhat Abbas yakin jika uang itu nantinya akan tetap jatuh ke tangan Agus Salim.

    “Kalau memang kurang ajar silakan Farhat Abbas ga takut, silakan kasih ke Dinsos, gak akan diterima, itu amal bukan donasi,” ungkapnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Rencana Farhat Abbas akan Laporkan Donatur, Imbas Agus Salim Cuma Dapat Donasi Rp 1 Juta: Cari Gua

    Rencana Farhat Abbas akan Laporkan Donatur, Imbas Agus Salim Cuma Dapat Donasi Rp 1 Juta: Cari Gua

    TRIBUNJATIM.COM – Reaksi tak terima ditunjukkan oleh Farhat Abbas terkait Agus Salim yang hanya dapat donasi Rp 1 juta.

    Farhat Abbas pun mengancam akan laporkan donatur.

    Pengacara Agus Salim, Farhat Abbas tak terima kliennya hanya dapat uang donasi Rp 1 juta dari Rp 1,3 Miliar.

    Diketahui, uang donasi Agus Salim Rp 1,3 Miliar di polling yang diinisiasi oleh Denny Sumargo melalui suaraku.co.id.

    Ada pun pada polling uang donasi itu, ada 513 donatur yang sudah memberikan kuasa.

    Dari 513 itu, 8 donatur memilih uangnya diserahkan ke Agus Salim.

    Sementara 253 donatur memilih donasi dialihkan kepada pihak lain yang lebih membutuhkan.

    Lalu ada 82 donatur yang meminta uangnya dikembalikan.

    Dari ketiga pilihan itu, total uang yang diserahkan kepada Agus Salim baru ada Rp 1.000.000.

    Sementara untuk pihak lain ada Rp 104.804.485, dan yang meminta dikembalikan total Rp 16.166.000.

    Itu artinya, dari polling sementara ini Agus Salim hanya mendapat sumbangan Rp 1.008.000 saja.

    Menanggapi itu, Farhat Abbas tak terima, bahkan ia berencana melaporkan para donatur ke Dinas Sosial.

    Ia ngotot uang Rp 1,3 M yang kini ada di rekening yayasan milik Pratiwi Noviyanthi harus dikembalikan ke Agus.

    “Alah gak usah lah begitu-begitu (polling). Ini lagi dilaporin ke Dinas Sosial, nanti biar Dinas Sosial yang negur dia,” kata Farhat.

    Tak hanya itu, Farhat juga mengancam para donatur yang ingin mengambil uang, dipersilakan datang ke rumahnya.

    “Seluru donatur kalau mau ambil uangnya sini ke rumah gua, sini cari gua. Kalau ada donatur yang mau ribut gua bakal ladenin karena uang lu udah di Novi di yayasan makanya gua jawab gitu. Coba uangnya di Agus saya pasti sopan, tapi gara-gara uangnya di Novi gak sopan dong, orang gak ngapain lagi fokus kesehatan Agus lu tagih-tagih uang,” kata Farhat Abbas.

    Farhat Abbas ngamuk Agus Salim cuma dapat uang donasi Rp 1 juta dari Rp 1,3 Miliar. (YouTube Intens InvestigasI)

    Respons Kuasa Hukum Donatur

    Sementara, kuasa hukum donatur, Doddy Haribowo mengatakan, apa yang disampaikan Farhat Abbas itu bukan solusi.

    “Banyak orang berpikir di persoalan ini, tapi tidak memberi solusi. Silakan saja berpendapat, karena apa yang kita lakukan ini untuk mencari solusi,” kata dia.

    Menurut dia, para donatur memiliki hak untuk menentukan nasib uangnya.

    Farhat Abbas pun disindir untuk merelakan uangnya sendiri sana, jangan uang donatur.

    “Kalau itu uangnya dari dia sendiri silakan aja, kan donatur ini punya hak. Yang mendasar kan kepemilikannya ada di donatur,” tandasnya.

    Ia pun akan membawa hasil polling itu nantinya ke persidangan.

    “Jangan mentang-mentang orang udah kasih uang, terus diselewengkan, kita diam, gak bisa gitu. Karena tidak ada hukum yang mengejawantahkan moral itu, makanya kita minta ke majelis hakim,” tandasnya.

    Sebagaimana diketahui, donasi Agus Salim terkumpul berawal diviralkan oleh YouTuber Pratiwi Noviyanthi.

    Setelah itu, Agus Salim diundang ke podcast Denny Sumargo hingga mendapatkan uang donasi sebesar Rp 1,3 Miliar.

    Namun uang tersebut diduga disalahgunakan hingga membuat Pratiwi memindahkan uang tersebut ke yayasan.

    Namun Agus Salim, korban penyiraman air keras di Jakarta Barat, malah melaporkan YouTuber Pratiwi Noviyanthi ke polisi.

    Sebelumnya, Pratiwi Noviyanthi menuding istri Agus tidak menggunakan uang donasi tersebut sebagaimana mestinya untuk berobat.

    Agus justru membagi-bagikan uang donasi itu ke sejumlah anggota keluarga. Uang donasi itu didapat Agus dari warganet melalui upaya penghimpunan donasi yang digalang oleh Pratiwi Noviyanthi.

    Sebelumnya, Denny Sumargo berupaya untuk mempertemukan Agus dan Novi. 

    Namun sayang Agus bersama kuasa hukumnya, Farhat Abbas tidak hadir.

    Sedangkan Novi hadir bersama tim kuasa hukumnya. Mediasi pun tidak menemukan titik terang berkaitan uang donasi tersebut yang menjadi permasalahan.

    Pada mediasi itu, pihak Teh Novi menawarkan solusi terkait uang donasi.

    Solusinya yakni uang yang ada di Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan dipegang oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh Agus dan Novi.

    Kemudian sisa donasi Rp 1,3 M akan dipindahkan dari rekening yayasan ke rekening baru yang bisa dikontrol baik oleh Agus maupun pihak yayasan.

    Nantinya, uang itu akan diprioritaskan untuk biaya pengobatan mata Agus Salim.

    Jika setelah pengobatan masih ada sisa uang donasi, maka uang itu bisa digunakan Agus untuk penunjang kebutuhan hidupnya.

    Segala rincian pembiayaan pengobatan Agus akan dilakukan secara transparan kepada para donatur.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com