Tag: Agus Salim

  • Babak Baru Kisruh Alvin Lim vs Novi hingga Hotman Paris Turun Tangan, Begini Perkembangannya!

    Babak Baru Kisruh Alvin Lim vs Novi hingga Hotman Paris Turun Tangan, Begini Perkembangannya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Polemik advokat Alvin Lim dengan Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi memasuki babak baru. Setelah Novi melaporkan Alvin ke polisi, kini Alvin menyomasi sang YouTuber itu. Kasus yang memanas membuat Hotman Paris Hutapea turun tangan membela Novi. 

    Novi resmi melaporkan Alvin Lim ke Polda Metro Jaya, Minggu (8/12/2024), atas tuduhan pencemaran nama baik dan kehormatannya. Novi menilai Alvin menuduhnya sebagai pelacur dan jual narkoba.

    “Hati saya hancur mendengar hinaan tersebut,” ucap Pratiwi Noviyanthi sambil menangis dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    “Bagi saya ini sudah kelewatan, sudah keterlaluan, dan sudah merugikan nama baik saya, keluarga apalagi saya merupakan ketua yayasan dan ini menjadi fitnah buat saya,” katanya.

    Novi yang mantan pramugari mengaku ucapan Alvin Lim berimbas ke anaknya.

     “Anak saya selalu dipertanyakan soal pekerjaan saya, anak saya sampai dipertanyakan apa arti kata pelacur. Saya sedih dengan tuduhan seperti itu,” ujar Novi.

    Kasus Alin Lim versus Novi bermula dari pengumpulan donasi dilakukan Novi yang disponsori Denny Sumargo untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras.

    Agus Salim disiram air keras hingga buta oleh rekannya berinisial JJS (18) di Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (1/9/2024).

    Sumbangan yang digalang Novi terkumpul sekitar Rp 1,5 miliar dan diserahkan ke Agus sebagai biaya pengobatan. Masalah muncul karena Agus diduga menggunakan uang donasi itu untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Merasa tak dipergunakan untuk pengobatan, Novi minta dana itu dikembalikan.

    Polemik Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi menyorot perhatian publik. Agus jadi sasaran kritik warganet. Karena kesal, Agus akhirnya melaporkan Novi ke Polda Metro Jaya pada Rabu (9/10/2024). Alvin Lim menjadi kuasa hukum Agus. Pengacara Farhat Abbas dan Krisna Murti juga bergabung membela Agus.   

    Dalam sebuah wawancara di YouTube QUOTIENT TV, Alvin Lim bicara soal kasus Agus Salim versus Novi. Alvin mempertanyakan Novi kenapa memiliki banyak uang.

    “Dia kerja apa? Apakah dia bekerja sebagai pelacur? Ataukah dia jual narkoba? Atau dia cetak duit atau apa nih? Kok dia bisa banyak duitnya teman-teman?” kata Alvin Lim.

    Perkataan Alvin Lim tersebut dipermasalahkan oleh Pratiwi Noviyanthi dan dianggap merendahkan martabatnya sebagai perempuan. Namun, Alvin Lim kemudian membantah mengatakan Novi sebagai pelacur dan jual narkoba. Menurutnya itu hanya pertanyaan, tidak bermaksud menghina Novi.

    “Kenapa saya bertanya? Karena saya tidak mengenal Pratiwi Noviyanthi. Saya tidak pernah bertemu dengan Pratiwi Noviyanthi, jadi buat saya adalah wajar apabila saya bertanya,” tuturnya.

    “Daripada saya menuduh sesuatu yang buruk, makanya saya bertanya. Karena, di dalam pemikiran saya terlintas apakah uang yang ada di Pratiwi Noviyanthi itu berasal dari jalan pintas atau bukan? Makanya saya bertanya. Kalau memang bukan ya tinggal dijawab saja bukan,” ujar Alvin Lim.

    Menurut Alvin, dirinya bicara sebagai kuasa hukum Agus Salim dan tidak menyerang pribadi Pratiwi Noviyanthi.

    “Video saya itu sudah jelas, bahwa dari awal merupakan opini saya sebagai kuasa hukum yang di mana saya mendapatkan surat kuasa resmi. Tentu yang namanya surat kuasa resmi, setiap perkataan saya baik di luar maupun di dalam persidangan itu dalam penanganan kasus atau pembelaan,” sambungnya.

    Hotman Paris Bela Novi

    Di tengah panasnya polemik Pratiwi Noviyanthi dengan Alvin Lim, muncul pengacara kondang Hotman Paris. Mantan pacar Meriam Bellina itu mengaku sudah bertemu Novi dan mendengar curahan hatinya. Hotman pun deklarasi siap membela Novi meski bukan sebagai kliennya. Menurut Hotman Paris, banyak pengacara siap membela Novi. 

    Hotman Paris menilai perkataan Alvin Lim sudah melebihi batas dan telah melanggar hukum.

    “Saya menyarankan agar Pratiwi Noviyanthi harus menempuh ke jalur hukum, karena bagi saya orang ini (Alvin Lim) sangat kurang ajar. Orang kalau menuduh seharusnya langsung saja ke polisi,” ujar Hotman Paris.

    Alvin Lim memang pernah bermasalah dengan hukum pada 

    2022 hingga ia ditahan di Lapas Salemba, Jakarta atas kasus pemalsuan dokumen. 

    “Orang yang ngoceh itu yang mengaku anak sembilan naga pernah di penjara. Dia juga pernah divonis di Mahkamah Agung karena terkait dugaan KTP palsu untuk mendapatkan klaim asuransi dan ada vonis pidananya,” kata Hotman. 

    Alvin Lim Somasi Novi

    Alvin Lim baru-baru ini melayangkan somasi kepada Novi terkait konten dibikin Novi yang dinilai mengandung unsur ujaran kebencian dan SARA terhadap kliennya Agus Salim. Menurutnya ada tiga orang yang disomasi termasuk Novi.

    “Minggu depan kalau mereka tidak mengikuti apa yang ada dalam somasi kami akan melaporkan ke kepolisian,” ujar melalui kanal YouTube QUOTIENT TV.

  • Disebut Pelacur oleh Alvin Lim, Pratiwi Noviyanthi: Hati Saya Hancur!

    Disebut Pelacur oleh Alvin Lim, Pratiwi Noviyanthi: Hati Saya Hancur!

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas sekaligus pegiat sosial Pratiwi Noviyanthi menangis ketika selesai melaporkan kuasa hukum Agus Salim, Alvin Lim yang menyebutnya sebagai pelacur.

    “Hati saya hancur mendengar hinaan (disebut Alvin Lim pelacur) tersebut,” ucap Pratiwi Noviyanthi sambil menangis dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    Pratiwi Noviyanthi menyebut, apa yang diucapkan Alvin Lim sudah keterlaluan sehingga merugikan nama baik keluarganya.

    “Bagi saya ini sudah kelewatan, sudah keterlaluan, dan sudah merugikan nama baik saya, keluarga apalagi saya merupakan ketua yayasan dan ini menjadi fitnah buat saya,” jelasnya sambil menangis lagi.

    Selain dirinya, Pratiwi Noviyanthi mengatakan, ucapan dari Alvin Lim berimbas pada anak-anaknya.

    “Akibat fitnahan yang tidak berdasar, maka efeknya sangat parah karena berimbas pada anak saya,” ujarnya menangis.

    “Anak saya selalu dipertanyakan soal pekerjaan saya, anak saya sampai dipertanyakan apa arti kata pelacur. Saya sedih dengan tuduhan seperti itu,” tandas Pratiwi Noviyanthi sambil mengusap air matanya.

  • Bantah Sebut Pratiwi Noviyanthi Pelacur, Alvin Lim: Gue Itu Bertanya

    Bantah Sebut Pratiwi Noviyanthi Pelacur, Alvin Lim: Gue Itu Bertanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kuasa hukum Agus Salim, Alvin Lim, membantah sudah menghina selebritas sekaligus pegiat sosial Pratiwi Noviyanthi dengan sebutan pelacur. Alvin Lim mengaku, ucapannya yang dilontarkannya itu merupakan bentuk pertanyaan.

    “Jelas-jelas dalam video saya, apabila kalau diputar ulang pertama ada kata apakah. Apakah itu berarti adalah pertanyaan,” kata kuasa hukum Agus Salim, Alvin Lim dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    Alvin Lim berkilah, ucapan yang dilontarkannya itu bukan memiliki maksud untuk menghina Pratiwi Noviyanthi.

    “Kenapa saya bertanya? Karena saya tidak mengenal Pratiwi Noviyanthi. Saya tidak pernah bertemu dengan Pratiwi Noviyanthi, jadi buat saya adalah wajar apabila saya bertanya,” tuturnya.

    “Daripada saya menuduh sesuatu yang buruk, makanya saya bertanya. Karena, di dalam pemikiran saya terlintas apakah uang yang ada di Pratiwi Noviyanthi itu berasal dari jalan pintas atau bukan? Makanya saya bertanya. Kalau memang bukan ya tinggal dijawab saja bukan,” bebernya lagi.

    Alvin Lim merasa ucapan yang dikeluarkannya itu menjadi bagian dari opininya sebagai kuasa hukum dari Agus Salim.

    “Video saya itu sudah jelas, bahwa dari awal merupakan opini saya sebagai kuasa hukum yang di mana saya mendapatkan surat kuasa resmi. Tentu yang namanya surat kuasa resmi, setiap perkataan saya baik di luar maupun di dalam persidangan itu dalam penanganan kasus atau pembelaan,” ujarnya.

    “Jadi tidak bisa dibilang dari pribadi saya untuk menyerang pribadi Pratiwi Noviyanthi. Kalau saya tidak tahu, maka saya bertanya dan itu tidak bisa dibilang menuduh. Maka, tidak bisa dibilang mencemarkan, orang saya bertanya kok dibilang mencemarkan nama baik,” tandasnya.

  • Tak Gentar Dilaporkan Pratiwi Noviyanthi ke Polisi, Alvin Lim: Memangnya Dia Genderuwo!

    Tak Gentar Dilaporkan Pratiwi Noviyanthi ke Polisi, Alvin Lim: Memangnya Dia Genderuwo!

    Jakarta, Beritasatu.com – Kuasa hukum Agus Salim, Alvin Lim, menantang Pratiwi Noviyanthi yang melaporkannya ke polisi akibat ucapan pelacur yang ditudingkan kepada selebritas sekaligus pegiat sosial itu.

    “Silakan lapor ke polisi, saya tunggu laporannya segera. Memangnya gue takut?” tegas kuasa hukum Agus Salim, Alvin Lim dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    Alvin Lim menegaskan, tidak akan gentar menghadapi Pratiwi Noviyanthi yang sudah melaporkannya ke polisi.

    “Hanya orang bodoh yang berpikiran seperti itu, kenapa harus takut? Pratiwi Noviyanthi memangnya setan, genderuwo? Kan bukan. Saya sama Pratiwi Noviyanthi sama-sama makan nasi, kan sama-sama manusia.  Jadi buat apa saya takut!” jelasnya lagi.

    Alvin Lim juga meminta kepada Pratiwi Noviyanthi untuk melaporkan dirinya ke polisi bukan hanya dikenakan satu pasal saja.

    “Banyakin laporinnya, silakan laporkan terlebih dahulu. Namun, dari sisi hukum bukan yang dilaporkan lebih dahulu, tetapi siapa yang punya bukti kuat,”  ucap Alvin Lim yang ditujukan kepada Pratiwi Noviyanthi.

  • Alvin Lim Sebut Pelacur, Pratiwi Noviyanthi Bikin Laporan di Polda Metro Jaya

    Alvin Lim Sebut Pelacur, Pratiwi Noviyanthi Bikin Laporan di Polda Metro Jaya

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas dan pegiat sosial Pratiwi Noviyanthi melaporkan kuasa hukum Agus Salim, Alvin Lim, ke Polda Metro Jaya atas pernyataan yang menyebutnya sebagai pelacur.

    “Kami datang ke sini untuk melaporkan saudara yang berinisial AL atas delik karena telah melakukan pencemaran nama baik, kemudian merendahkan harkat dan martabat perempuan,” jelas kuasa hukum Pratiwi Noviyanthi, Disna Riantina dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    Disna Riantina menyerahkan segala persoalan yang dialami kliennya, Pratiwi Noviyanthi kepada kepolisian.

    “Kita menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik. Kita melaporkan saudara AL dengan pasal pelecehan secara verbal dan kami kenakan 4 pasal berlapis dalam 1 laporan,” tuturnya.

    Menurutnya, apa yang diucapkan oleh Alvin Lim dengan menyebut Pratiwi Noviyanthi sebagai pelacur sudah melampaui batas. Hal inilah yang membuat kliennya melaporkan ke Polisi.

    “Siapa yang menyebarkan hingga tersiar dan terbentuk opini publik maka dialah yang wajib membuktikan, karena beliau bertanya apakah saudari Pratiwi Noviyanthi itu seorang pelacur maka beliaulah yang kemudian di dalam hukum pidana yang harus membuktikan,” tegasnya.

    “Untuk barang buktinya tentu dari akun YouTube mereka ynag dijadikan wadah untuk mengekspose pemberitaan video tersebut yang disiarkan,” lanjutnya.

    Disna Riantina mengatakan, apa yang menjadi laporan Pratiwi Noviyanthi di Polda Metro Jaya tidak ada kaitannya dengan perdamaian yang sudah dilakukan Kementerian Sosial terkait kisruh uang donasi Rp 1,5 miliar dengan Agus Salim.

    “Kami bukan untuk memperpanjang kisruh Agus Salim dengan klien kami, Pratiwi Noviyanthi. Namun, ini kasus yang berbeda dan tidak ada upaya untuk menghalangi Kementerian Sosial untuk melakukan perdamaian,” tuturnya.

    “Kementerian Sosial terkait donasi, tetapi laporan kami ini terkait persoalan personal dan tidak berkaitan dengan dana donasi,” tandasnya.

    Sebelumnya, pengacara Agus Salim, Alvin Lim, dalam akun YouTube QUOTIENT TV mencurigai uang yang dipergunakan Pratiwi Noviyanthi untuk membiayai ODGJ.

    “Dia kerja apa? Apakah dia bekerja sebagai pelacur? Ataukah dia jual narkoba? Atau dia cetak duit atau apa nih? Kok dia bisa banyak duitnya teman-teman?” kata Alvin Lim menyindir Pratiwi Noviyanthi.

  • Agus Salim Benarkan Soal Permintaan Berobat Mata ke Singapura

    Agus Salim Benarkan Soal Permintaan Berobat Mata ke Singapura

    Jakarta, Beritasatu.com – Korban penyiraman air keras, Agus Salim membenarkan permintaan untuk berobat mata ke Singapura dan menolak pengobatan di Indonesia, seperti yang pernah diungkap pegiat sosial Pratiwi Noviyanthi.

    “Kalau soal (minta berobat ke Singapura) itu benar, Agus enggak mau bohong,” kata Agus Salim dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    Agus Salim menyebut, permintaannya untuk berobat ke Singapura karena ingin bisa melihat kembali.

    “Agus ingin tahu masih ada harapan apa enggak buat mata Agus ini. Agus kan masih bisa melihat cahaya, jadi ada harapan untuk itu,” jelasnya lagi.

    Apabila pihak kedokteran di Singapura memvonisnya buta selamanya, Agus Salim enggan untuk melakukan operasi mata.

    “Kalau memang Agus buta maka secara otomatis akan menutup sendiri tanpa harus melakukan operasi,” ungkap Agus Salim.

    Sebelumnya, selebritas sekaligus pegiat sosial Pratiwi Noviyanthi membongkar kesombongan korban penyiraman air keras, Agus Salim kepada Bunda Corla yang tidak mau berobat di Indonesia melainkan meminta untuk dibawa ke Singapura.

    “Dia (Agus Salim) sudah ditawari uang untuk pengobatan operasi dikasih Rp 200 juta, dia bilang uangnya tidak cukup karena dia maunya ke Singapura,” ujar Pratiwi Noviyanthi kepada Bunda Corla saat Live TikTok yang diunggah ulang akun Instagram @kenakalan.ibukota, Minggu (1/12/2024).

    “Siapanya yang enggak mau? Agusnya enggak mau berobat dikasih uang segitu?” jawab Bunda Corla.

    Pratiwi Noviyanthi menyebut, penolakan uang Rp 300 juta dari Denny Sumargo karena Agus Salim ingin bepergian ke Aceh kemudian ke Singapura.

    “Dia enggak mau, bunda. Kata dia ‘uang segitu enggak cukup untuk biaya pulang ke Aceh, belum lagi pengobatan ke Singapura’,” ucapnya.

    “Dia itu maunya ke Singapura, enggak mau ke tempat lain. Dia cuma mau berobat ke Singapura,”  ungkap Pratiwi Noviyanthi kepada Bunda Corla soal keinginan Agus Salim.

  • Kisruh Uang Donasi dengan Pratiwi Noviyanthi, Agus Salim Minta Maaf kepada Donatur

    Kisruh Uang Donasi dengan Pratiwi Noviyanthi, Agus Salim Minta Maaf kepada Donatur

    Jakarta, Beritasatu.com – Korban penyiraman air keras, Agus Salim yang berseteru dengan selebritas sekaligus pegiat sosial Pratiwi Noviyanthi gara-gara uang donasi Rp 1,5 miliar akhirnya meminta maaf kepada donatur. Permintaan maaf itu disampaikan Agus Salim di depan publik Tanah Air.

    “Untuk para donatur, pertama-tama Agus mengucapkan terima kasih banyak yang sudah memberikan ke Agus,” jelas Agus Salim dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    “Mohon maaf juga untuk semua donatur, karena Agus sudah salah dalam menggunakan uang donasi,” tuturnya.

    Agus Salim mengatakan, penggunaan uang donasi untuk keperluan pribadi dilatari tidak ada satu pun pihak yang memberikan pemahaman kepadanya soal pemakaian uang donasi.

    “Dari awal saya tidak tahu yang namanya uang donasi. Saya hanya berpikiran, bahwa uang itu adalah milik saya. Mungkin, karena tidak ada pengarahan dari awal. Jadi, mohon maaf ada penggiringan opini yang kemudian membuat saya berada di titik sekarang ini lebih banyak dihina,” ungkapnya.

    “Mungkin, saya sudah jelaskan seperti ini maka publik tidak bisa merasakan apa yang saya alami. Saya hanya pasrah apabila netizen menghina Agus. Kalau, saya punya salah secara moral maka saya meminta maaf semaaf-maafnya dari hati paling dalam karena itu yang saya ucapkan,” tandas Agus Salim.

  • Kelakuan Buruk Agus Buntung Dikuliti, Minum Miras, Tak Masuk Kuliah Hingga Goda Wanita di Jalan

    Kelakuan Buruk Agus Buntung Dikuliti, Minum Miras, Tak Masuk Kuliah Hingga Goda Wanita di Jalan

    TRIBUNJATIM.COM – Kelakuan buruk I Wayan Agus Suwartama alias Agus Buntung satu persatu kini dikuliti.

    Hal tersebut setelah Agus Buntung menjadi tersangka pelecehan seksual terhadap belasan wanita di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Tingkah laku Agus Buntung mulai dikuak.

    Mulai dari tak masuk kuliah hingga minum miras.

    Akun X bernama @kgblgnunfaedh mengunggah video yang memperlihatkan Agus Buntung berboncengan dengan rekannya.

    Dalam video berdurasi 11 detik itu, Agus Buntung tengah menggoda wanita yang tengah berjalan di pinggir jalan.

    Agus menggoda wanita tersebut dengan pantun.

    “Satu titik dua koma, kamu cantik aku yang punya,” kata Agus dalam video tersebut.

    Saat mengucapkan pantun tersebut, Agus dan rekannya pun lantas tertawa sembari menengok wanita yang tengah berjalan tersebut.

    Hingga Sabtu (7/12/2024), video tersebut telah ditonton sebanyak 14 ribu kali.

    Tak cuma itu, akun tersebut juga mengunggah video ketika Agus diduga tengah mengonsumsi minuman keras (miras) bersama rekan-rekannya di suatu rumah.

    Setelah itu, Agus tampak berjoget setelah meminum cairan yang diduga miras tersebut.

    “Ciptaan ida jeg mule bermacam karakter. Tetap mabuk kawan, sadar itu menyakitkan,” demikian tertulis dalam video tersebut.

    Laporkan Dosen ke Dinsos hingga Tak Pernah Kuliah

    Tak cuma sampai di situ saja, dosen pembimbing akademik Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani turut menguliti tabiat dari mahasiswanya tersebut.

    Dikutip dari Kompas.com, Ria merupakan korban dari Agus Buntung tersebut lantaran dilaporkan ke Dinas Sosial (Dinsos).

    Oleh Agus Buntung, Ria dituduh tidak menginginkan yang bersangkutan untuk kuliah. 

    Padahal, dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelasnya.

    Ria menjelaskan permasalahan sebenarnya adalah Agus Buntung menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT) meski dirinya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

    Dengan keadaan itu, Ria mencoba membantu dengan membuka kembali sistem pembayaran yang sudah ditutup agar Agus Buntung bisa membayar UKT.

    Adapun sistem tersebut dibuka selama tiga hari oleh Ria.

    Namun, dalam kurun waktu tersebut, Agus Buntung tidak kunjung membayar UKT.

    “Saya telepon ibunya ataupun Agus selama tiga hari waktu itu. Ternyata, tidak ada upaya dari AG maupun ibunya untuk membayar,” jelasnya.

    Kemudian, Agus Buntung justru meminjam uang ke Ria untuk membayar UKT.

    Hanya saja, Ria enggan untuk meminjamkan karena dinilai percuma lantaran sistem pembayaran sudah ditutup kembali.

    Akibatnya, Agus Buntung pun tidak bisa kembali membayar UKT dirinya.

    Dari permasalahan inilah, Agus Buntung justru melaporkan Ria ke Dinsos.

    Ria menjelaskan beasiswa yang diterima Agus Buntung tidak dipergunakan dengan semestinya.

    Adapun, tiap tahunnya, Agus Buntung menerima uang beasiswa sebesar Rp 13 juta.

    “Sedangkan dia membayar UKT Rp 900.000 per semester,” kata Ria.

    Tak sampai di situ, Ria juga menyebut Agus Buntung kerap memanipulasi absensi kuliah.

    Bahkan, Agus Buntung disebut tidak pernah masuk kelas tetapi berdasarkan catatan absensi, dia selalu mengikuti kegiatan kuliah.

    Ria pun mengaku tidak kaget ketika Agus Buntung saat ini menjadi perbincangan publik lantaran ditetapkan menjadi tersangka pelecehan seksual.

    “Saya sayangkan, iya. Tapi saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama AG membuat ulah,” ujarnya.

    Agus Buntung Disebut Orang Berbahaya

    Terkait sosok Agus Buntung, pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai dia adalah orang yang berbahaya.

    Pasalnya, sosok yang menjadi korban pelecehan seksual olehnya lebih dari satu orang.

    Berdasarkan laporan dari Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, korban dari tindakan bejat Agus Buntung sudah mencapai 15 orang.

    Bahkan, ada tiga korban yang masih di bawah umur.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” kata Reza pada Kamis (5/12/2024).

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang.”

    “Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya.

    Fakta-fakta Agus Buntung coba goda dan dekati wanita kini satu persatu mulai terkuak

    Pria berinisial IWAS alias Agus Buntung itu tampak terekam kamera menggoda seorang perempuan.

    Peristiwa itu diduga terjadi di jalanan di Mataram, NTB.

    Video itu menjadi viral setelah munculnya kasus laporan rudapaksa yang menjerat dirinya.

    Video tersebut beredar di media sosial di tengah kasus laporan rudapaksa yang menyeret namanya.

    Dalam video, memperlihatkan aksi Agus tengah membonceng kendaraan rekan laki-laki.

    Tidak diketahu kapan dan di mana peristiwa tersebut terjadi. 

    Agus mengenakan kemeja biru tanpa helm di belakang si pengemudi.

    Godaan dilayangkannya kepada perempuan yang tengah berjalan di pinggir jalan.

    Saat itu, Agus mengucapkan pantun bernada cat calling.

    “Satu titik dua koma, kamu cantik aku yang punya,” ucapnya. 

     Agus Buntung saat membonceng temannya
     
    Pantun itu ia lantunkan sembari menengok si perempuan saat kendaraan melaju.

    Unggahan video X akun @imyourfuturewif berdurasi 11 detik telah disukai oleh seribu akun hingga Sabtu (17/12/2024) pukul 11.00 WIB.

    Tak sedikit warga X yang ikut berkomentar menanggapi video tersebut.

    Kebanyakan menyesal karena telah iba kepada sosok Agus yang merupakan disabilitas tuna daksa.

    Dekati Perempuan

    Masih belum selesai, warga Twitter (X) kembali digemparkan dengan foto Agus bersama seorang perempuan.

    Dalam foto terlihat, ia duduk di tangga depan bangunan Taman Baca Sangkareang. Mataram.

    Memakai jaket putih, Agus tampak sedang berbicara dengan perempuan berhijab abu-abu.

    Foto ini diunggah oleh akun X @akusukasklipare pada Jumat (6/12/2024) malam.

    Hingga kini, foto tersebut telah disukai tiga ribu akun dan dibagikan lebih dari 200 kali.

    Keterangan dari Karyawan dan Pemilik Homestay
    Karyawan homestay menyatakan bahwa Agus telah membawa empat wanita berbeda, sementara pemilik homestay mengeklaim melihat Agus membawa lima wanita.

    “Kita sudah memeriksa karyawan dan pemilik. Dari keterangan mereka, pelaku membawa korban dan perempuan lain,” ungkap Dirkrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, dalam wawancara dengan tvOne pada Rabu, 4 Desember 2024.

    Syarif menambahkan bahwa Agus tampaknya merasa nyaman melakukan aksinya di tempat yang sama.

    “Kemungkinan pelaku merasa nyaman melakukan aksinya di tempat tersebut,” jelasnya.

    Modus Operandi Agus Buntung

    Berdasarkan berkas perkara, terdapat lima perempuan, termasuk pelapor, yang menjadi korban Agus.

    Syarif menjelaskan bahwa Agus menggunakan modus yang sama untuk mendekati korban, yaitu dengan bertemu di Taman Udayana, Kota Mataram.

    “Agus mendatangi korban yang sedang sendiri, memperkenalkan diri, dan terlibat dalam percakapan mendalam,” kata Syarif.

    Pandangan Psikolog

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) NTB, Lalu Yulhaidir, menyatakan bahwa individu penyandang disabilitas tidak berbeda secara psikoseksual dengan nondisabilitas.

    “Perbedaan hanya terjadi dalam hal pubertas,” ujarnya, Senin, 2 Desember 2024.

    Ia menambahkan bahwa pelaku bisa melakukan manipulasi emosi untuk menggaet korbannya.

    Salah satu korban, melalui anggota Koalisi Anti Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah, melaporkan bahwa Agus mengancam akan membongkar aibnya jika tidak mengikuti permintaannya untuk melakukan ritual mandi wajib.

    Klarifikasi Polda NTB

    Polda NTB mengklarifikasi bahwa Agus bukan tersangka rudapaksa, melainkan pelecehan seksual.

    “Kami menangani perkara pelecehan seksual secara fisik,” tegas Kombes Syarif Hidayat.

    Kasus ini diatur dalam Pasal 6C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), bukan KUHP Pasal 385.

    Hingga kini, kasus pelecehan yang menjerat Agus masih berlanjut, dengan laporan terbaru menyebutkan bahwa 15 wanita menjadi korban, termasuk yang masih di bawah umur.

    Agus kini berstatus sebagai tahanan kota setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Simak daftar nama Agus yang menjadi sorotan jelang Tahun Baru 2025

    Mulai dari kasus Agus Salim hingga Agus Buntung yang viral di media sosial.

    Nama Agus akhir-akhir ini banyak mendapatkan perhatian.

    Kasus Agus Salim yang berkutat pada donasi.

    Hingga Agus Buntung dengan kasus rudapaksanya.

    Berikut beberapa peristiwa yang melibatkan nama Agus jelang pergantian tahun:

    1. Kasus Agus Salim

    Kasus Agus Salim sebenarnya adalah kasus donasi yang tak berkesudahan. Agus Salim merupakan pria yang kehilangan sebagian penglihatannya karena disiram air keras oleh rekannya pada 1 September 2024 lalu.

    Kisahnya viral di media sosial. Ini membuat seorang Youtuber bernama Pratiwi Noviyanthi alias Novi inisiatif menggalang dana buat Agus Salim.

    Novi kemudian mendapat dukungan dari Denny Sumargo juga seorang YouTuber.

    Dari penggalangan dana itu terkumpul uang Rp1,5 miliar.

     Uang itu diharapkan bisa mengobati mata Agus Salim.

    Namun setelahnya, Pratiwi Noviyanthi mempersoalkan transparansi donasi pengobatan yang diterima oleh Agus Salim.

    Diindikasikan ada ketidakjujuran terkait jumlahnya hingga muncul dugaan bahwa uang itu tak digunakan buat Agus Salim berobat.

    Ada pula dugaan bahwa donasi tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Setelah jadi polemik dan viral jadi sorotan, Agus Salim dan istrinya, Elmi Nurmala yang kembali diundang ke Podcast Denny Sumargo akhirnya mengembalikan donasi tersebut untuk dikelola yayasan milik Pratiwi Noviyanthi.

    Langkah ini dilakukan agar dapat memonitor dan mengatur pengeluaran donasi untuk Agus Salim.

    Namun, setelah itu Pratiwi Noviyanthi malah dilaporkan oleh Agus Salim ke polisi.

    Bahkan Agus mengaku uang donasi tersebut tak lagi penting untuknya.

     Agus Salim bersama pengacara Farhat Abbas melaporkan Pratiwi ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (19/10/2024)  Farhat Abbas menyatakan, pihaknya melaporkan Novi atas dugaan pencemaran nama baik.

    “Ini Wulan dan Wawa ya buat laporan pertama nanti menyusul Agus. Mereka ini bukan orang kecil, tetapi orang yang dikecil-kecilin. Mereka bukan orang yang menyusahkan, tapi mereka memang susah. Tapi jangan dipermalukan ya,” ujar Farhat saat tiba di Polda Metro Jaya, Minggu (20/10/2024).

    Saat sikap Agus Salim dikecam,  muncul petisi bahwa dirinya dituntut untuk mengembalikan donasi karena telah membuat penyumbangnya kecewa.

    Hingga Rabu (23/10/2024) siang petisi yang berisi dukungan agar uang donasi Agus korban air keras dikembalikan ke donatur kini telah tembus lebih dari 111 ribu tanda tangan.

    Sebelum ada petisi ini, Pratiwi Noviyanthi mengaku sebenarnya sudah pasrah dengan nasib uang donasi Agus Salim. Ia tak ingin kisruh yang terjadi semakin memanjang.

    Namun ia akhirnya kembali berjuang lantaran adanya petisi dari para donatur yang meminta uang yang diberikan ke Agus Salim kembali.
    Kasus ini terus bergulir hingga melibatkan Kementerian Sosial.

    Pengacara Kondang Hotman Paris mengungkapkan, bahwa kasus Agus Salim membuat banyak pengacara ikut campur. Ia menilai, para pengacara tersebut hanya ingin viral dengan adanya kasus yang tengah mencuat itu.

    2. Heboh Agus Buntung

    Mahasiswa semester tujuh jurusan seni dan budaya  I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) mendadak terus menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut setelah belasan korban dugaan pelecehan seksual melapor. Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Joko Jumadi menyebut, ada 13 orang terduga korban yang sudah melapor ke pihaknya.

    “Yang baru melapor ada 10, yang sudah di BAP ada 3 orang,” bebernya.

    Joko melanjutkan, dari 10 orang yang baru melapor, sudah ada 1 menjalani pemeriksaan ke Polda NTB. Jumlah terduga korban juga disampaikan Perhimpunan Bantuan Hukum & Advokasi Masyarakat, Andre Saputra.

    Ia mendapatkan informasi dari pengelola homestay ada 9 wanita terlihat bersama Agus Buntung. Informasi sebelumnya sudah ada 10 terduga korban yang laporannya masuk.

    “Bisa dijumlahkan 19 orang kemungkinan terduga korban. Jumlah bertambah terus,” ujar Andre.

    Berikut beberapa fakta mengenai I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21):

    A. Pengelola Homestay Sering Lihat Wanita Datang

    Dugaan pelecehan seksual dikuatkan oleh keterangan pengelola homestay yang mengaku kerap melihat Agus Buntung membawa wanita. Dirkrimsus Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan pengelola homestay.

    “Dari keterangan karyawan dan pemilik homestay memang si pelaku (Agus Buntung) selain membawa korban yang lapor ke kita. Dia sudah pernah membawa perempuan yang berbeda,” ujarnya.

    Syarif membeberkan, ada perbedaan keterangan antara karyawan dengan pemilik homestay terkait jumlah wanita yang dibawa Agus Buntung. Karyawan menyebut ada 4 wanita, sedangkan pemilik mengatakan ada 5 wanita.

    “Keterangan ini menguatkan pelaku sering membawa perempuan berbeda ke homestay,” tegasnya.

    Syarif menambahkan, ada dua wanita yang dibawa Agus Buntung pada bulan Oktober ini. Sedangkan tiga lainnya diajak ke homestay selama tahun 2024.

    Meskipun demikian, karyawan dengan pemilik homestay mengaku tidak merasa janggal dengan kedatangan Agus Buntung ke tempat penginapannya.

    B. Suka Sama Suka

    Agus Buntung dalam beberapa kali kesempatan membantah apa yang dituduhkan oleh korban sehingga ia dijadikan tersangka kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual(TPKS) oleh polisi. Ia mengaku, pertemuannya dengan korban terjadi secara tidak sengaja saat hendak mencari makan di kawasan Taman Udayana, Kota Mataram, NTB.

    Selesai mengisi perut, Agus Buntung tiba-tiba bertemu korban saat mau balik ke kampus.”Saya minta tolong kepada korban untuk mengantarkan. Wanita ini bersedia,” ucapnya.

    Agus Buntung menyebut, korban sempat membawanya berkeliling sebanyak 3 kali di kawasan Islamic Center.

    Tiba-tiba, dirinya dibawa ke homestay yang sewanya dibayar oleh korban sendiri. “Dia yang buka pintu. Dia buka semua (pakaian) saya. Dia yang gituin saya. Dia yang masang lagi (pakaian). Kita suka sama suka,” bebernya.

    Usai berada di homestay, Agus Buntung mengaku diajak berkeliling lagi oleh korban. Singkat cerita, keduanya bertemu seorang pria yang tidak dikenal oleh Agus Buntung.

    Pria tersebut, memfoto Agus Buntung saat bersama korban. “Saya dijebak, terus diviralkan. Saya dilaporkan Polda atas pemerkosaan atau kekerasan seksual,” imbuhnya.

    Agus Buntung dalam kesempatan lain terus membantah dirinya melakukan kekerasan seksual. Menurutnya hal tersebut, tidak mungkin terjadi mengingat keterbatasan kondisi fisiknya.

    “Saya dituduh melakukan kekerasan seksual, coba dipikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan), didorong saja saya, atau jangan diantar saya, atau ditinggal aja saya,” sambungnya.

    C. Punya Mantra Khusus

    Pendamping korban, Andre Saputra, mengatakan, tersangka I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung mengucapkan jampi-jampi atau mantra saat hendak melakukan dugaan pelecehan terhadap korbannya.

    Dugaan pelecehan yang dilakukan Agus Buntung itu terjadi di salah satu homestay di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Andre Saputra mengungkap, Agus, menakuti korbannya yang saat kejadian pada awal Oktober 2024 lalu itu hendak berteriak.  Agus mengelabui korbannya dengan mengatakan apabila suara teriakan korban terdengar maka keduanya bakal dinikahkan warga. 

    Pada saat itu, pakaian korban sudah dilucuti Agus.  “Pelaku pakaiannya dibukakan korban. Legging dibuka pelaku, bukan korban. Caranya pelaku menggunakan jari kakinya,” kata Andre.

    D. Kemampuan Manipulasi Emosional

    Menurut berbagai sumber, Agus Buntung bahkan mampu merayu korban dengan menjanjikan kenyamanan atau bahkan perlakuan khusus, yang membuat mereka tidak sadar bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual. Hal ini menunjukkan adanya pola yang sudah terstruktur dalam setiap aksinya.

    Dikenal sebagai seorang yang bisa menyelam dan mengendarai motor meskipun memiliki disabilitas, Agus diketahui memiliki kemampuan untuk memperdayai orang di sekitarnya.

    Pelaku juga berulang kali melakukan pelecehan seksual di lokasi yang sama, dan sudah mengincar korban dengan taktik manipulasi yang cerdas. Agus memanfaatkan korban yang kondisi psikologisnya sedang galau.

    E. Mahir Menggunakan Gigi dan Kaki

    Meski dalam kondisi disabilitas, Agus ternyata mahir menggunakan gigi dan kakinya. Salah satu korban menyebut saat peristiwa terjadi, Agus Buntung membuka legging yang dikenakan korban dengan jari-jari kaki. Ia juga mahir menggunakan gigi saat akan membuka pintu kamar dan mendorongnya dengan kaki.

    F. Menunggak Bayar Kuliah dan Manipulasi Presensi

    Tersangka pelecehan seksual sejumlah wanita, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), diketahui sempat menunggak bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani.

    Ria mengatakan, awalnya dia dilaporkan Agus ke Dinas Sosial (Dinsos) karena dituding tak menginginkan Agus berkuliah. Padahal, kata Ria, permasalahan sebenarnya adalah Agus menunggak membayar UKT, meskipun dia merupakan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelas Ria.

    Agus disebut juga sering memanipulasi presensi kuliah. Ria mengungkapkan, Agus sering tidak masuk kelas sejak awal perkuliahan.

    Namun, dalam catatan absensi kuliah, Agus tercatat selalu rajin mengikuti kelas. Karena sejumlah ulah Agus di kampus itu, Ria mengaku tidak kaget saat mendengar Agus menjadi tersangka rudapaksa.

    G. Kampus Sudah Tahu Ulah Agus Buntung

    Pihak kampus tempat I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) berkuliah, mengaku tak kaget mahasiswanya yang disabilitas itu menjadi tersangka kasus rudapaksa. Sebagai informasi, Agus Buntung, pemuda disabilitas asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi tersangka rudapaksa terhadap sejumlah wanita.

    Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani, menyayangkan aksi mahasiswanya itu.

    H. Jago Menyelam, Bermain Musik dan Naik Sepeda Motor

    Sang ibunda mengaku tak percaya bahwa anaknya yang tak punya tangan itu rudapaksa seorang mahasiswi. Agus Buntung diketahui juga mahir bermain alat musik dengan kakinya, pandai menyelam dan mengendarai sepeda motor.

    I.  Sosok Super Berbahaya

    Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, mengatakan dengan melihat korban yang lebih dari satu orang, dia menilai apa yang dilakukan Agus sudah di luar batas. Ia bahkan menyebut Agus Buntung sebagai orang yang sangat berbahaya.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” katanya.

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Oleh karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Diketahui, Agus kini berstatus sebagai tersangka dan menjadi tahanan rumah. Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang. Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya.

    J. Terlambat Puber

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) NTB Lalu Yulhaidir mengatakan penyandang disabilitas tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kekerasan seksual terhadap seseorang. Hal tersebut disebabkan berbagai hal.

    Misalnya pelaku memiliki kontrol diri yang lemah. Terlebih, kata Haidir, pelaku pernah menjadi korban perundungan pada saat usia anak-anak menjadi penyebab pelaku melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual.

    “Kalau berbicara psikoseksual individu disabilitas dan non disabilitas sama, tidak ada perbedaan hanya saja yang membedakan disabilitas agak terhambat dalam pubertas, seks education,” kata Haidir.

    3. Pembunuhan Keluarga Guru di Kediri

    Peristiwa kriminal sadis ini juga melibatkan nama Agus. Kasus pembunuhan satu keluarga ini juga menimpa istri hingga anak Agus Komarudin di Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Agus beserta sang istri bernama Kristina (34) hingga anaknya berinisial CA (9) telah ditemukan tidak bernyawa di kediaman mereka. Agus berprofesi sebagai guru SDN Babadan 1 di kawasan Ngancar, Kediri, Jawa Timur.

    Pelaku pembunuhan keluarga guru di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur terungkap sebagai adik ipar korban, Agus Komarudin (38). 

    Pelaku yang diketahui bernama Yusak, adalah adik dari Kristina (37), istri Agus. Yusak ditangkap di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, Yusak sempat datang ke rumah korban.

    Yusak diketahui meminta bantuan untuk meminjam uang sebesar Rp 10 juta kepada Kristina. Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriyono, permintaan tersebut tidak dipenuhi.

    “Pak Supriono bercerita bahwa Yusak sebelumnya sudah meminjam uang Rp 2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan,” ungkap Rusmani. Penangkapan Yusak membawa kelegaan bagi warga sekitar yang sempat diliputi kekhawatiran setelah tragedi ini terjadi.

  • Anaknya Jadi Korban, Pratiwi Noviyanthi Laporkan AL dan RDL ke Polisi Terkait Tuduhan dan Pelecehan

    Anaknya Jadi Korban, Pratiwi Noviyanthi Laporkan AL dan RDL ke Polisi Terkait Tuduhan dan Pelecehan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pratiwi Noviyanthi  akhirnya mengambil langkah hukum dengan melaporkan dua orang, yang diketahui berinisial AL dan RDL, ke pihak kepolisian, Minggu (8/12/2024). Langkah ini diambil setelah serangkaian tuduhan yang tidak berdasar dan pelecehan yang dialami oleh Noviyanthi terkait dengan kasus donasi Agus Salim.

    Noviyanthi, yang sangat merasa dirugikan oleh tuduhan tersebut, mengungkapkan bahwa alasan dia melapor ke polisi adalah karena perlakuan yang sudah kelewatan dan sangat merugikan, terutama bagi dirinya dan keluarganya. 

    “Alasannya sudah kelewatan dan keterlaluan, sangat merugikan mama baik pribadi. Fitnahannya sangat tidak berdasar. Salah satu efek yang paling besar adalah efeknya kena pada anak saya,” ujar Noviyanthi dengan nada emosional.

    Noviyanthi juga menjelaskan dampak dari tuduhan tersebut terhadap anaknya. “Anak saya jadi ditanya, ‘Apa sih kerja mamanya?’ Jadi sedih banget tuduhannya itu,” lanjutnya. Emosi dan kesedihan Noviyanthi sangat terasa saat mengungkapkan bagaimana fitnah itu telah memengaruhi kehidupan pribadinya dan anak-anaknya.

    Pratiwi Noviyanthi meminta kepada netizen untuk tidak lagi merendahkan, menghina atau mem-bully Agus Salim – (Beritasatu/Instagram)

    Kuasa hukum Noviyanthi, yang turut mendampingi dalam pelaporan ini, mengungkapkan alasan hukum di balik langkah yang diambil. “Pada malam ini kami datang untuk melaporkan inisial RDL dan juga inisial AL. Atas delik apa, tentu saja teman-teman sudah tahu bahwa mereka ini telah melakukan pencemaran nama baik itu yang pertama. Selanjutnya merendahkan harkat dan martabat perempuan,” ungkap kuasa hukum Noviyanthi.

    Kuasa hukum juga menjelaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh AL dan RDL terjadi melalui platform YouTube, yang kemudian digunakan sebagai wadah untuk menyebarkan pemberitaan yang tidak berdasar dan merugikan. 

    “Buktinya tentu dari akun-akun YouTube mereka yang kemudian dijadikan wadah untuk mengekspose pemberitaan sehingga pemberitaan itu tersiar,” tambahnya.

    Berdasarkan hal tersebut, mereka melaporkan dugaan pelanggaran yang termasuk dalam UU ITE, dengan harapan proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Ada dua laporan dengan dua delik yang berbeda,” jelas kuasa hukum Noviyanthi Pratiwi.

    Dengan adanya laporan ini, kuasa hukum Noviyanthi Pratiwi berharap agar pihak berwenang segera menangani kasus ini dan memberikan keadilan atas pencemaran nama baik yang telah merusak kehidupan pribadi dan keluarganya. Sementara inisial AL dan RDL diyakini merupakan pengacara Alvin Lim dan Raden Dadan Mariana yang memiliki kantor pengacara RD Law.

  • Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    GELORA.CO  – Kasus Gus Miftah yang menghina seorang tukang es, Agus Buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Agus Salim korban penyiraman air keras kini menjadi sorotan publik.

    Meski ketiganya tidak terkait kasus yang sama. masing-masing memiliki nama yang seragam, yakni memiliki nama Agus atau panggilan Gus.

    Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw dalam Podcast Close The Door Corbizier pun mengulas permasalahan tersebut.

    Deddy mempertanyakan mengapa sosok yang memiliki nama Agus ataupun Gus kini bermasalah dan viral. 

    “Ustaz begini, gimana dengan kasus belakangan ini, yang Namanya Gus, Agus, Agus tuh bermasalah semua?” tanya Deddy Corbuzier sembari tertawa.

    Mendengar pertanyaan dari Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw ikut tertawa.

    Keduanya terkekeh menyadari sejumlah orang yang memiliki nama Agus dan Gus bermasalah semuanya.

    Di antaranya Agus yang menjadi korban penyiraman air keras, Agus buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Gus Miftah yang menghina seorang pedagang es.

    Menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw menyampaikan pandangannya.

    “Kenapa akhir-akhir ini ada ‘Gus’ tuh bermasalah?” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Ada dua, dua Agus ini juga lagi bermasalah,” tambah Deddy Corbuzier sembari terkekeh.

    Ustaz Felix Siauw kemudian menyampaikan kebiasaan baik ketika Gus Miftah hadir dalam sebuah pengajian ataupun acara.

    Gus Miftah katanya sering kali memborong dagangan milik pedagang yang berjualan di sana.

    “Aku lihat begini, banyak sekali orang-orang.. kan Ketika Gus Miftah melakukan itu (menghina pedagang es) kan aku lihat berita, dan di berita itu kita tahu bahwasanya Gus Miftah itu sering kali memborong dagangan orang,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Sering-sering banget,” tambah Deddy Corbuzier.

    “Jadi ada, apa Namanya, penjual es ataupun penjual makanan segala macamlah itu diborong,” tambah Ustaz Felix Siauw lagi.

    Kedatangan Gus Miftah pun dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk datang.

    Mereka maju ke depan panggung dengan harapan dagangan mereka diborong oleh Gus Miftah. 

    Peristiwa yang viral tersebut pun diungkapkan Ustaz Felix Siauw demikian.

    Pedagang es yang belakangan diketahui bernama Sunhaji itu maju ke depan.

    Gus Miftah kemudian diminta oleh sejumlah ibu-ibu untuk memborong minuman milik pedagang es itu. 

    “Maka kasusnya Waktu itu adalah ada ibu-ibu yang nunjukkin ada satu orang yang jualan es, di tengah-tengah itu (pengajian) ‘borong dong-borong dong’,” ungkap Ustaz Felix Siauw. 

    “Kayak gitu kan ya, seperti biasanya terjadi ini, kan seperti itu,” tambahnya.

    “Nah ternyata malah di-bully atau di-roasting dan seterusnya,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Nah artinya, itu sudah biasa terjadi. Nah ini yang aku bilang bahwasanya kita harus hai-hati dengan sebuah mental, di mana ketika ada orang datang ke sana itu, dia itu sebenarnya mau minya untuk dikasihani,” beber Ustaz Felix Siauw.

    “Dan ini bukan hanya terjadi di Gus Miftah, maka kita disclaimer kita bukan bahas Gus Miftah, bukan bahas bapaknya juga yang jualan,” tambahnya.

    “Tapi kita bahas tentang mental orang-orang yang menurut kita ‘social problems’ yang menurut kita perlu untuk disikapi,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Karena ini terjadi juga pada content creator yang menjadikan kesedihan-kesengsaraan sebagai komoditas,” jelasnya.

    Hal yang dikhawatirkannya bukan terkait perundungan yang dilakukan oleh Gus Miftah.

    Tetapi sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan dari viralnya kasus Sunhaji.

    “Aku bilang gini, yang aku khawatirkan bukan kejadian ini, tapi efeknya yang aku khawatirkan sekarang terjadi nih,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Coba Om bayangin ya, sekarang yang ambil exposure terhadap bapak penjual es teh ini berapa banyak?” tanyanya.

    “Wadidaw,” celoteh Deddy Corbuzier.

    “Semua orang part of exposure (mengambil kesempatan),” jawab Ustaz Felix Siauw di akhir tayangan.

    Video Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw pun menapat beragam respondari masyarakat.

    Sebagian besar membela pedagang es, sebagian lainnya mencela sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan di tengah kasus yang menerpa Gus Miftah