Sosialisasi Tol HBR2 Berjalan Lancar, Warga dan PT CMNP Sepakati Sejumlah Pengaturan Teknis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) menyatakan, pertemuan dan sosialisasi dengan warga RW 013 Penjaringan, Jakarta Utara, terkait pembangunan Jalan Tol Harbour Road 2 (HBR2) berjalan lancar dan menghasilkan sejumlah kesepakatan teknis yang disetujui kedua belah pihak.
Supervisor Konstruksi Proyek HBR2, Tri Agus Riyanto, menyampaikan, pihaknya akan tetap memprioritaskan kebutuhan warga sekitar, termasuk dalam kondisi darurat.
“Semua hal-hal yang menyangkut kepentingan warga selalu menjadi prioritas utama kami, jadi tidak benar apabila disebut tidak mementingkan warga,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Kamis (27/11/2025).
Agus juga menjelaskan bahwa CMNP telah memperoleh izin serta menjalankan rekomendasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN).
Dari pertemuan tersebut, disepakati sejumlah hal, antara lain pengaturan akses jalan bagi warga, relokasi parkir kendaraan roda empat, serta pemasangan pagar sementara di halaman depan Masjid Jami’ Rahmatul Ummah demi keselamatan warga selama proses konstruksi.
Tokoh pemuda RW 013, Hadi Wijaya, mengapresiasi langkah CMNP yang melakukan survei lapangan untuk menampung permintaan warga.
“Kami berharap kedepannya hubungan baik warga Penjaringan dan CMNP tetap terjalin,” ucapnya.
Saat ini, proses pengadaan tanah di wilayah Penjaringan tengah dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sebelumnya diberitakan, belasan warung milik warga di RW 13, Penjaringan, Jakarta Utara, terancam dibongkar imbas adanya pembangunan jalan tol.
Ketua RW 13, Tri Tanto, mengatakan, ada empat RT di wilayahnya yang terdampak pembangunan jalan tersebut.
“Ada RT 3, 5, 10, dan 12. Kalau di (rumah) warga enggak ada yang kena, yang kena warung-warung numpang aja, itu juga lahan tol,” ucap Tri saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Rabu (17/9/2025).
Belasan warung tersebut berada di sisi kanan jalan, persis di samping Tol Gedong Panjang.
Kemudian, rencananya akan dibangun tol layang baru yang menghubungkan area Jakarta International Stadium (JIS) menuju ke Bandara Soekarno Hatta, di atas wilayah RW 13 tersebut.
Tri mengatakan, proses pengerjaan jalan tol di wilayahnya dimulai sejak bulan Juni 2025.
Berdasarkan pemantauan
Kompas.com
di lokasi, proyek tol itu baru dikerjakan sepanjang 200 meter dari samping pintu Tol Gedong Panjang hingga depan Pos RW 13.
Proyek pembangunan tol tersebut membuat sebagian besar jalan di lokasi ini tak bisa dilalui.
Sebab, proses penggalian untuk pemasangan tiang pancang masih dilakukan.
Area yang digali pun terlihat ditutupi oleh seng dan separator.
Hanya ada setapak jalan yang disediakan untuk para pengendara motor dan pejalan kaki.
Tri memastikan, warung warganya yang terdampak pembangunan jalan tol akan mendapatkan ganti rugi.
“Mereka juga dapat ganti rugi, tapi saya belum tahu karena kan mereka dipanggil nama sendiri-sendiri nego,” jelas Tri.
Salah satu pemilik warung bernama Yuni (53) mengaku pasrah warungnya dibongkar untuk pembangunan tol.
Sebab, ia sadar bahwa warungnya berada di atas lahan milik pengelola tol.
la juga merasa bersyukur karena masih mendapatkan ganti rugi dari pengelola tol.
Yuni sendiri berharap bisa mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 15 juta untuk warungnya yang terdampak.
“Ada orang yang minta Rp 70 juta, Rp 50 juta, kan nanti nego dulu, cuma ini kan bukan tanah kita,” beber Yuni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Agus Riyanto
-
/data/photo/2025/11/27/6928290e784d7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sosialisasi Tol HBR2 Berjalan Lancar, Warga dan PT CMNP Sepakati Sejumlah Pengaturan Teknis Megapolitan 27 November 2025
-
/data/photo/2025/09/25/68d531c0a191c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Puluhan Rumah Rusak akibat Gempa Bumi M 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo Nasional
Puluhan Rumah Rusak akibat Gempa Bumi M 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, puluhan rumah rusak akibat gempa M 5,7 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/9/2025).
Sesaat setelah guncangan mereda, BPBD Kabupaten Banyuwangi dan BPBD Kabupaten Situbondo langsung turun menyisir ke sejumlah titik lokasi.
“Guncangan gempabumi telah menyebabkan 1 unit rumah dan 1 tempat ibadah di Kabupaten Banyuwangi mengalami rusak ringan,” ujar Muhari dalam keterangannya, Kamis.
Sementara di Kabupaten Situbondo terdapat 21 unit rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan, dan 1 unit tempat ibadah (masjid) mengalami kerusakan di bagian atap.
Muhari mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa, dan pemutakhiran data akan terus dilakukan.
“Pemutakhiran data secara berkala akan terus dilakukan seiring dengan pendataan yang masih berjalan di lokasi,” ujarnya.
Muhari menuturkan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto segera memerintahkan Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB untuk memonitor dan mengambil tindakan cepat.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menurunkan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, beserta jajaran menuju ke lokasi untuk memberikan pendampingan dan pendataan awal BPBD dan lintas sektor lainnya.
Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan Magnitudo 5,7 mengguncang Jawa Timur dan Bali pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Gempa ini dapat dirasakan hingga Surabaya dan wilayah Bali selatan.
Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di 40 km timur laut Banyuwangi, Jawa Timur, dengan kedalaman 12 km.
Meski demikian, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama 2 hingga 3 detik di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo.
Sebagian besar warga pun panik dan berhamburan keluar rumah setelah merasakan guncangan yang datang secara tiba-tiba.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Setahun Berjalan, Satgas Impor Ilegal Dinilai Gagal Tekan Banjir Pakaian Bekas
Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha hingga praktisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menilai Satgas Impor Ilegal tidak efektif, bahkan gagal untuk menekan angka importasi ilegal, khususnya pakaian bekas.
Satgas Impor Ilegal dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) No 932/2024 pada Juli 2024 yang semula akan berakhir masa tugasnya pada 31 Desember 2024, kemudian diperpanjang hingga akhir tahun ini.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana mengatakan, peredaran baju bekas hingga saat ini masih menjamur di ritel. Padahal, dalam Permendag 40/2022 telah disebutkan larangan impor pakaian bekas.
“Satgas Impor Ilegal yang itu tidak ada gunanya, malahan keberadaan satgas ini membuktikan kegagalan instansi pemerintah dan aparat penegak hukum dalam memberantas impor ilegal,” kata Danang kepada Bisnis, Rabu (10/9/2025).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) impor pakaian bekas yang merupakan praktik ilegal ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Nilai impor pakaian bekas (HS 63090000) tercatat senilai US$1,31 juta dengan volume 1,09 juta kg pada Januari-Juli 2025.
Angka tersebut nyaris mendekati nilai dan volume impor pakaian bekas pada 2024 lalu yang mencapai US$1,5 juta dengan volume 3,86 juta kg sepanjang tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, nilai impor pakaian bekas tahun lalu hingga saat ini meningkat fantastis. Pasalnya, BPS mencatat pada tahun 2023 nilai impor pakaian bekas hanya US$29.759 dengan volume 12.856 kg. Sementara itu, pada 2022 impor pakaian bekas senilai US$272.146 dengan volume 26.224 kg.
“Usulan saya ya tidak usah ada satgas-satgas adhoc yang terkesan seremonial saja, buat satgas yang lebih benar-benar atau malah lebih baik memperkuat instansi penegak hukum untuk memberantas praktik impor ilegal,” terangnya.
Tak kalah penting, menurut pelaku usaha penting untuk pemerintah atau aparat penegak hukum mempublikasikan oknum importir ilegal. Dia meyakini hal tersebut bukan pekerjaan yang sulit bagi pemangku kepentingan.
“Saya yakin aparat penegak hukum mudah mengidentifikasi perusahaan dan pemilik perusahaan importir ilegal, tapi lemah penindakan hukum,” jelasnya.
Senada, Direktur Eksekutif KAHMI Tekstil Agus Riyanto menilai Satgas Impor Ilegal tidak jelas secara administrasi dan kinerjanya. Semula, tugas awal satgas tersebut akan berakhir masa kerja pada 31 Desember 2024, lalu kemudian ada perpanjangan sampai dengan 2025.
Namun, hingga saat ini pihaknya belum melihat kinerja dari satgas pengawasan impor tersebut. Bahkan, nomenklatur aturan perpanjangan masa tugas dari satgas juga tidak ditemukan.
“Kita pernah menekan angka impor pakaian bekas hingga hanya US$30.000 sepanjang tahun 2023, hal itu mungkin saja akibat penetapan larangan impor pakaian bekas yaitu pada Permendag 40/2022 yang mulai berlaku bulan Juli 2022,” tuturnya.
Namun, menurut Agus, tanpa supremasi hukum dan keseriusan penegakan aturan, impor pakaian bekas kembali membanjiri pasar domestik.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk mengusut tuntas aktor intelektual di balik importasi ilegal. Pihaknya menyebut terdapat jaringan impor ilegal yang sudah sangat terstruktur dengan penggunaan akses logistik dan gudang penyimpanan.
“Bisa dikatakan ini sindikat importir ilegal. Aturan pelarangannya jelas baik pada undang-undang maupun regulasi turunannya, pelaku usaha maupun masyarakat hanya bisa melihat dan mengawasi bagaimana keseriusan pemerintah dan otoritas penegak hukum untuk penegakan aturannya,” jelasnya.
-

Biang Kerok Pembatalan Bea Masuk Antidumping dari Kacamata Produsen Benang
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menuding mafia impor yang menjadi dalang di balik pembatalan rencana bea masuk antidumping (BMAD) produk benang filamen sintetis tertentu asal China.
Mulanya, rekomendasi BMAD dari Komite Antidumping Indonesia (KADI) telah diterima Kementerian Perdagangan. KADI telah melakukan penyelidikan dugaan praktik dumping atas produk benang filamen yaitu partially oriented yarn (POY) dan drawn texture yarn (YTD).
Hasil penyelidikan KADI disebut telah membuktikan adanya praktik dumping atas produk tersebut yang berasal dari China. Alhasil, KADI menyarankan pengenaan tarif BMAD bervariasi dengan batas atas sebesar 42,3%.
Kendati demikian, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menolak rekomendasi tersebut dan membatalkan rencana pengenaan BMAD dengan mempertimbangkan kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.
Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wirawasta mengatakan kebijakan kuota impor yang sejatinya ditujukan untuk mengatur tata niaga produk impor justru dijadikan ‘permainan’ oleh oknum atau mafia pemangku kepentingan.
“Maka wajar kalau kebijakan seperti anti dumping atau safeguard ditentang oleh oknum birokrasi, karena mengganggu permainan mereka bersama importir nakal yang selama ini menikmati fasilitas kuota berlebih,” kata Redma dalam keterangan resminya, Minggu (22/6/2025).
Di satu sisi, Redma mendukung upaya pemerintah untuk mengatur tata kelola perdagangan impor lewat syarat Persetujuan Impor (PI) dan Pertimbangan Teknis (Pertek) sebagai perlindungan bagi industri.
Pihaknya menengarai adanya penolakan beberapa kementerian/lembaga (K/L) terhadap rekomendasi Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) terkait BMAD terhadap produk benang filament partially oriented yarn (POY) dan drawn texture yarn (YTD) asal China adalah karena pengaruh kuat dari jejaring mafia impor kuota tekstil.
“Tapi di sisi lain hal ini juga menjadi masalah karena menjadi penyebab kerusakan moral di kementerian-kementerian terkait karena menjadi mainan oknum birokrasi,” ujarnya.
Dia pun memaparkan sejumlah data volume impor benang dan kain yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2008, volume impor benang pintal dan filamen mencapai 130.000 ton, sementara pada 2024 volumenya naik 259% menjadi 467.000 ton.
Tak hanya itu, volume kain tenun, rajut dan nirtenun juga mengalami kondisi serupa. Pada 2008, volume impor produk ini mencapai 294.000 ton, sedangkan tahun lalu mencapai 873.000 ton atau naik 196%.
Mengurangi Ketergantungan Terhadap Impor
Menurut Redma, hal ini tidak selaras dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor baik yang bersifat konsumsi maupun barang setengah jadi sebagai bahan baku.
Padahal, komitmen substitusi impor yang terimplementasi dalam kebijakan pemerintah akan secara otomatis meningkatkan kinerja industri.
“Tapi sebaliknya, kalau itu hanya omon-omon maka kondisi kinerja industri juga akan turun, jadi tidak perlu menjadikan kondisi eksternal global sebagai alasan karena faktor dominan justru ada di kebijakan kita sendiri,” ujarnya.
Untuk itu, dia mendukung penunjukan Letjen Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal (DirJend) Bea Cukai yang menjadi tonggak komitmen Presiden Prabowo untuk menyelesaikan persoalan maraknya importasi ilegal.
“Memang harus dari militer, mengingat mafia impor ini sudah terlalu kuat dan terus merajalela, kami mendukung penuh beliau dan siap membantu,” ucapnya.
Di samping itu, Direktur Eksekutif KAHMI Rayon Tekstil, Agus Riyanto telah menyurati Menteri Perindustrian terkait dengan turunnya kinerja industri sebagai akibat pemberian kuota impor yang tidak transparan dan cenderung ugal-ugalan.
“Memang importasi ilegal menjadi satu masalah, tapi alat perlindungan lain terkait PI dan Pertek juga jadi masalah,” ungkap Agus.
KAHMI menyoroti pertumbuhan angka impor tekstil yang terus naik tetapi di sisi lain utilisasi industri terus turun dan pertumbuhan industrinya melambat bahkan cenderung pada deindustrialisasi dini. “Dan mirisnya, justru angka kuota impor keluar dari Kemenperin melalui pertek,” kata Agus.
Senada dengan APSyFI, KAHMI Rayon Tekstil juga mendukung upaya Presiden Prabowo memberantas mafia impor.
“Setelah Bea Cukai kami harap berlanjut pembersihan di K/L lain, sebagai bukti bahwa upaya substitusi impor bukan hanya omon-omon” tuturnya.
-

Polda Metro Jaya beri trauma healing pada korban kebakaran di Jakut
Kegiatan pemulihan trauma dilakukan dengan pendekatan yang hangat dan menyenangkan
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya memberikan bantuan pemulihan trauma atau trauma healing kepada anak-anak korban kebakaran di Kapuk Muara, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (6/6).
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap anak-anak yang terdampak,” kata Kepala Bagian Pembinaan Operasional (Kabagbinopsnal) Ditbinmas Polda Metro Jaya, Kompol Herru Julianto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Herru menjelaskan alasan dilakukan kegiatan ini karena trauma bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak.
“Kami ingin menanamkan semangat positif agar mereka tetap percaya diri dan kuat menghadapi masa depan,” ucapnya.
Kegiatan pemulihan trauma dilakukan dengan pendekatan yang hangat dan menyenangkan, mulai dari bernyanyi dan menari bersama, pembagian “snack” dan alat tulis, hingga pemberian beras untuk membantu kebutuhan dasar para pengungsi.
“Anak-anak yang sebelumnya tampak murung perlahan mulai tersenyum kembali, mereka bernyanyi dengan riang dan ikut dalam permainan yang disiapkan oleh tim trauma healing,” kata Herru.
Dengan melihat anak-anak bisa tertawa lagi merupakan harapan bahwa luka mereka akan pulih, dan semangat hidup mereka akan tetap menyala.
“Kehadiran aparat kepolisian dan tenaga pendamping sosial di tengah warga Kapuk Muara memberikan harapan bahwa mereka tidak sendiri, ada tangan-tangan yang peduli, dan hati yang tergerak untuk membantu mereka bangkit dari musibah,” jelas Herru.
Sebelumnya,.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masa layanan pengungsian bagi ribuan korban kebakaran pemukiman padat di Kapuk Muara, Jakarta Utara diperpanjang selama tiga hari ke depan.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto di Jakarta, Selasa (10/6), mengatakan bahwa perpanjangan masa layanan pengungsian itu akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, menyusul adanya izin perpanjangan dari perusahaan pemilik lahan yang digunakan.
“Layanan pengungsian hingga tiga hari ke depan ini sesuai dengan izin perpanjangan dari PT DHI selaku pemilik lahan tempat pengungsian,” kata dia.
BNPB melaporkan tercatat sebanyak 3.200 jiwa warga Kapuk Muara yang menjadi korban terdampak kebakaran hebat pada Jumat (6/6).
Sebanyak 671 kepala keluarga atau 2.315 jiwa diantaranya masih mengungsi di 18 tenda darurat yang didirikan di atas lahan milik perusahaan. Sebagian lainnya mengungsi secara mandiri di sekitar lokasi kebakaran.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -

Wisatawan Asal Kencong Tewas Terseret Ombak di Pantai Paseban
Jember, Beritasatu.com – Seorang wisatawan asal Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Karanganyar, Paseban, pada Senin (7/4/2025) siang.
Peristiwa tragis tersebut mengundang kepanikan dan histeris dari para pengunjung lain yang berada di lokasi kejadian. Proses evakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, TNI, dan Polri berlangsung dramatis karena gelombang laut sedang tinggi.
KBO Satpolair Polres Jember Aiptu Agus Riyanto mengungkapkan, korban bernama Sundrik Yuliadi (37) adalah warga Dusun Bulurejo, Desa Paseban. Sekitar pukul 09.00 WIB, korban bersama keluarganya datang ke Pantai Paseban untuk berlibur.
“Korban berenang bersama anaknya. Saat sedang asyik mandi, ia melihat sang anak terlalu jauh ke tengah laut. Ia pun berusaha menyusul dan menarik anaknya kembali ke tepian,” ujar Agus kepada Beritasatu.com, Senin (7/4/2025).
Namun nahas, meskipun sang anak berhasil diselamatkan, Sundrik justru terseret ombak dan hilang dari permukaan hingga wisatawan tersebut tewas.
Menurut Agus, tradisi mandi di laut saat Lebaran Ketupat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan keluarga korban setiap tahun. Namun, pada saat kejadian kondisi ombak memang sedang tinggi dan berbahaya.
Setelah tubuh korban berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat, ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat.
“Saat tiba di puskesmas, korban sudah dalam kondisi kritis. Meskipun telah diberikan pertolongan, nyawanya tidak berhasil diselamatkan,” tambah Agus.
Ia juga mengimbau kepada seluruh wisatawan, terutama yang berkunjung ke pantai selatan, agar tidak nekat berenang di laut jika kondisi ombak sedang tinggi.
“Kami terus mengingatkan para pengunjung untuk tidak mandi di laut karena kondisi ombak (termasuk Pantai Paseban) yang sangat berbahaya,” tegasnya.
-

Polres dan Dinas Perdagangan Kudus cek kualitas BBM di SPBU Klaling
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Polres dan Dinas Perdagangan Kudus cek kualitas BBM di SPBU Klaling
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Rabu, 05 Maret 2025 – 16:07 WIBElshinta.com – Tim gabungan dari Polres Kudus, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus dan pihak Pertamina melakukan pengecekan spesifikasi dan kualitas BBM di SPBU Modern Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Selasa (4/3).
Dalam pengecekan tersebut, tim langsung meninjau proses quality control dan SOP QQ (quality and quantity) yang dilakukan terhadap BBM, mulai dari proses di terminal BBM Klaling hingga penyaluran ke SPBU. Selain itu, dilakukan pemantauan ketersediaan stok BBM antisipasi peningkatan konsumsi BBM selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic melalui Kasatreskrim, AKP Danail Arifin menjelaskan, hasil pengecekan BBM itu hasilnya kualitas dan kuantitas BBM telah sesuai SOP QQ.
“Hari ini kami melaksanakan pengecekan ketersediaan dan stok BBM selama bulan Ramadan sekaligus melajukan pengecekan BBM yang ada di Kabupaten Kudus. Dari hasil pengecekan tidak ada temuan, baik itu kualitas dan kuantitas sesuai dan tepat dengan tiga sampling yang kita laksanakan di SPBU Klaling,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (5/3).
Pihaknya juga melakukan pengecekan stok bahan bakar minyak jenis Bio solar, pertalite, pertamax, serta pertamina dex.
Menurutnya, stok yang ada di SPBU Klaling jenis Pertamax ada 13.000 liter, Pertalite 44.000 liter, Biosolar 37.000 liter dan Pertamina dex 900 liter.
Staf Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Agus Riyanto menjelaskan, kegiatan hari ini adalah untuk memantau stok dan pola suplai BBM. Hal ini untuk memastikan ketersediaan selama bulan Ramadan dan Lebaran.
“Di SPBU dilaksanakan pengujian kualitas dan kuantitas BBM menggunakan bejana dan gelas ukur untuk melihat spesifiknya sudah sesuai dengan yang ditetapkan Dirjen Migas dan Meteorologi terkait SOP QQ,” imbuhnya.
Sumber : Radio Elshinta
-
/data/photo/2024/02/26/65dc095a5a859.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Modifikasi Cuaca Kalsel Berhasil Redakan Banjir Regional 3 Februari 2025
Modifikasi Cuaca Kalsel Berhasil Redakan Banjir
Tim Redaksi
KOMPAS.com –
Curah hujan yang cukup tinggi merata di hampir seluruh wilayah
Kalimantan Selatan
(Kalsel) dalam sebulan terakhir mengakibatkan
banjir
di sejumlah kabupaten dan kota.
Untuk mencegah banjir semakin meluas, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar
Operasi Modifikasi Cuaca
(OMC) selama dua hari, yakni pada 29 dan 30 Januari 2025.
Hasilnya, curah hujan di Kalsel mengalami penurunan intensitas sehingga mengurangi risiko meluasnya banjir.
“Sejak OMC dilaksanakan selama dua hari, 29 dan 30 Januari, intensitas hujan di Kalsel cenderung menurun,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
BPBD Kalsel
, Bambang Dedi, Minggu (2/2/2025) malam.
Bambang menjelaskan bahwa pola OMC dilakukan dengan cara penyemaian awan yang berpotensi menurunkan hujan. Proses ini bertujuan agar hujan tidak turun di kawasan daratan yang rawan banjir.
Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
), OMC di Kalsel terbukti efektif dalam mengurangi curah hujan.
“Alhamdulillah, berdasarkan analisis BMKG, OMC cukup mengurangi potensi hujan yang berasal dari awan-awan di bagian selatan,” jelas Bambang.
Ia juga menekankan bahwa agar hasil lebih maksimal, OMC idealnya dilakukan secara berkelanjutan sebagai bagian dari strategi mitigasi banjir.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, menjelaskan bahwa tujuan utama OMC bukan untuk menghilangkan hujan, melainkan mengendalikan intensitasnya agar tidak berdampak buruk pada daerah rawan banjir.
Dalam operasi ini, redistribusi curah hujan dilakukan ke titik-titik aman seperti perairan laut.
“Kami jatuhkan garam dan kapur tohor satu ton di awan yang ada di laut sehingga hujan di daratan pun akan berkurang,” ujar Agus.
Garam berfungsi untuk mempercepat turunnya hujan sebelum awan mencapai daratan, sedangkan kapur tohor digunakan untuk membuyarkan awan agar hujan tidak terjadi.
“Metodenya mempercepat dan membuyarkan. Dua skema atau dua teknologi yang digunakan,” jelas Agus.
Dengan kombinasi kedua skema ini, efektivitas
modifikasi cuaca
di Kalsel mencapai 70 persen. Bahkan, BMKG telah membentuk unit khusus untuk mengembangkan teknologi ini dalam mitigasi bencana.
“Dengan begitu, teknologi ini masih relevan untuk mitigasi bencana,” pungkas Agus.
OMC terbukti mampu membantu mengurangi dampak banjir di Kalsel. Dengan keberhasilan ini, diharapkan modifikasi cuaca bisa diterapkan lebih luas di daerah-daerah rawan bencana lainnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414043/original/063196500_1763252338-WhatsApp_Image_2025-11-16_at_06.02.14.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
