Tag: Agus Martowardojo

  • Patrick Walujo mundur, GoTo umumkan Hans Patuwo siap jabat CEO

    Patrick Walujo mundur, GoTo umumkan Hans Patuwo siap jabat CEO

    Jakarta (ANTARA) – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo mengumumkan rencana perubahan kepemimpinan, yang mana Hans Patuwo telah dinominasikan menjadi Chief Executive Officer (CEO) perseroan.

    Pengangkatan akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Desember 2025. Hans Patuwo akan menggantikan Patrick Walujo yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO GoTo.

    Komisaris Utama GoTo Agus Martowardojo dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Patrick Walujo atas kepemimpinannya yang luar biasa selama dua setengah tahun terakhir atau sejak Juni 2023.

    “Kami telah menyaksikan periode transformasi yang signifikan di bawah arahan beliau. Sejak ditunjuk pada Juni 2023, Patrick telah membawa GoTo melewati proses transformasi yang memperkuat fundamental keuangan perusahaan, mempertajam fokus operasional, serta memberikan kembali kejelasan terhadap arah jangka panjang perusahaan,” ujar Agus.

    Di sisi lain, Ia menyampaikan selamat kepada Hans Patuwo yang telah dinominasikan sebagai Direktur Utama GoTo ke depan.

    “Pengalaman panjang beliau (Hans) di dalam ekosistem, serta komitmennya terhadap kesejahteraan mitra pengemudi dan mitra usaha, menjadikannya kandidat yang ideal untuk memimpin GoTo agar terus melangkah maju,” ujar Agus.

    Agus menjelaskan, nominasi dan transisi ini merupakan bagian dari proses suksesi yang telah disiapkan secara matang oleh direksi yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk memastikan stabilitas, kesinambungan strategi, dan penguatan eksekusi operasional seiring GoTo memasuki fase pertumbuhan berikutnya menuju profitabilitas berkelanjutan.

    Sementara itu, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar GoTo atas dedikasi luar biasa selama dua setengah tahun ini, kerja keras seluruh tim telah menjadi kunci dalam membawa GoTo pada posisi yang lebih baik.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perjalanan Sri Mulyani Kawal Kebijakan Fiskal SBY, Jokowi, hingga Prabowo

    Perjalanan Sri Mulyani Kawal Kebijakan Fiskal SBY, Jokowi, hingga Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Sri Mulyani Indrawati akhirnya menyelesaikan jabatan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Dia resmi digeser dari posisi yang dipegangnya secara berturut-turut sejak Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2016.

    Sejatinya ekonom senior perempuan lulusan Indonesia hingga Amerika Serikat (AS) itu sudah mengemban tugas sebagai Menkeu pada tiga rezim presiden dan lima kabinet. Perempuan akrab disapa Ani itu pertama kali mengemban amanah sebagai Menkeu pada 2005 atau Kabinet Indonesia Bersatu pada pemerintahan periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

    Saat itu, dia menggantikan Jusuf Anwar. Sebelumnya, dia lebih dulu dilantik sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

    Sri Mulyani lalu melanjutkan kiprahnya sebagai Bendahara Negara pada 2009 ketika SBY kembali menjadi presiden untuk memimpin Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun, jabatan itu tidak lama dipegangnya. Umur jabatan itu hanya sampai pertengahan 2010 ketika akhirnya dia memilih untuk mengambil pekerjaan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. 

    Jabatan Menkeu lalu diduduki oleh tiga orang ekonom pria, yaitu Agus Martowardojo dan Chatib Basri pada sisa periode pemerintahan SBY, kemudian Bambang Brodjonegoro. Bambang menjadi Menkeu pertama yang ditunjuk Presiden Jokowi pada 2014.

    Namun, hanya sampai sekitar 2016, jabatan Menkeu kembali ke pangkuan Sri Mulyani. Jokowi memanggilnya untuk kembali ke Indonesia dan menjadi Bendahara Negara pada sisa periode Kabinet Kerja yakni 2016-2019, kemudian lanjut ke Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. 

    Isu terkait dengan rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan itu mulai berembus di akhir pemerintahan Jokowi. Isu penyaluran bantuan sosial (bansos) besar-besaran di era Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 turut menyeretnya. 

    Bahkan, pada April 2024, dia dan tiga orang lainnya termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dihadirkan pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), yang mana akhirnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming secara berkekuatan hukum tetap dinyatakan memenangkan kontestasi. 

    Akan tetapi, pada akhirnya dia tetap menuntaskan jabatannya sebagai Menkeu dalam satu periode penuh. Apabila ditarik mundur, baru pada Kabinet Indonesia Maju Sri Mulyani tuntas menjabat Menkeu dari awal sampai akhir periode. 

    “Hari ini adalah titik di mana saya mengakhiri tugas, dari kabinet di bawah pimpinan Pak Jokowi dan wakil Ma’ruf Amin,” lanjutnya dengan suara bergetar saat membacakan ucapan perpisahan di DPR ketika pengesahan APBN 2025, September 2024 lalu. 

    Saat hampir diyakini tak akan melanjutkan jabatannya, Sri Mulyani ternyata menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Prabowo, saat itu masih Presiden Terpilih, ke Kertanegara IV untuk ditawarkan menjadi Menkeu yakni 14 Oktober 2024. 

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat melayat ke rumah duka Kwik Kian Gie, di RSPAD Jakarta, Selasa (29/7/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara

    Enam hari setelahnya, Sri Mulyani diumumkan sebagai Menkeu Kabinet Merah Putih pada malam hari setelah Prabowo mengucapkan sumpah jabatan di DPR pada 20 Oktober 2024. Dia kemudian kembali dilantik memimpin Kemenkeu pada 21 Oktober 2024. 

    Seperti halnya periode jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu II, posisi itu tak lama dipegang oleh Sri Mulyani. Dia akhirnya digeser oleh Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, rekannya di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). 

    Tantangan Ekonomi

    Selama di pemerintahan, Sri Mulyani pernah juga memegang jabatan sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, Plt. Menko Perekonomian serta Ketua KSSK. 

    Doktor lulusan AS itu turut menghadapi berbagai tantangan perekonomian, utamanya krisis akibat bencana alam. Saat menjadi menteri, dia ikut menangani bencana alam yakni tsunami di Aceh 2004 (sebagai Menteri PPN/Bappenas), gempa Yogyakarta 2006 hingga likuifaksi di Palu pada 2018. 

    Bencana terbesar yang pernah dihadapinya sebagai Menkeu adalah pandemi Covid-19. Tingkat penyebaran dan kematian akibat virus tersebut utamanya tinggi pada 2020, dan lanjut saat merebaknya virus Corona varian Delta pada 2021. 

    Hal itu turut berdampak pada pengelolaan fiskal. Dampak terdalam adalah pada tahun pertama pagebluk yakni 2020. Dengan melonjaknya kebutuhan belanja pemerintah untuk penanggulangan pandemi, pemerintah memutuskan untuk melakukan kebijakan fiskal ekspansif dan menetapkan defisit APBN 2020 melampaui batas UU yakni 3% terhadap PDB. 

    Realisasinya, pada 2020 APBN mengalami defisit sampai 6,09% terhadap PDB. Belanja diutamakan untuk penanganan Covid-19, bansos hingga pemulihan ekonomi nasional. 

    Pada saat itu juga Sri Mulyani atas restu Presiden Jokowi menggaet Bank Indonesia (BI) untuk bersama-sama menanggung beban biaya fiskal atau burden sharing. Bank sentral saat itu berperan untuk membeli SBN pemerintah pada pasar primer. Kebijakan itu pun dilanjutkan setidaknya melalui pasar sekunder sampai dengan pemerintahan Prabowo saat ini. 

    Defisit pun menyusut menjadi 4,65% terhadap PDB pada 2021. Setelahnya, sampai dengan outlook 2025 sebesar 2,78%, defisit kini terjaga pada level di bawah 3% PDB.  

    Perempuan yang pernah menjabat di Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) itu juga pernah menghadapi krisis keuangan global pada 2008, yang dipicu oleh subprime mortgage crisis di AS. 

    Kenaikan Pajak

    Kendati kerap menorehkan prestasi dan pengakuan di level internasional, kebijakan-kebijakan Sri Mulyani tak selalu disambut positif. Beberapa yang disambut positif yakni saat program pengampunan pajak atau tax amnesty pada periode pertama dan kedua pemerintahan Jokowi. 

    Tax amnesty ditujukan untuk mengincar pajak konglomerat yang memiliki tunggakan besar. Kebijakan itu lalu dilanjutkan kedua kalinya usai pandemi melandai yakni 2022, dengan Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Hal itu berbarengan dengan pengesahan Undang-Undang tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). 

    Spanduk iklan program pengampunan pajak atau tax amnesty pada 2016. / dok. Kominfo

    Namun demikian, dalam catatan Bisnis, realisasinya masih jauh panggang dari api. Dari tingkat partisipasi, wajib pajak (WP) yang ikut tax amnesty jilid pertama hanya kurang dari 1 juta WP. Jumlah tersebut hanya 2,4% dari wajib pajak yang terdaftar pada tahun 2017 yakni pada angka 39,1 juta. 

    Sementara itu untuk uang tebusan, dengan realisasi Rp114,5 triliun jumlah tersebut masih di luar ekspektasi pemerintah yang sebelumnya berada pada angka Rp165 triliun. Realisasi repatriasi juga sama, dari janji yang dalam pembahasan di DPR sebesar Rp1.000 triliun, otoritas pajak ternyata hanya bisa merealisasikan sebesar Rp146,7 triliun.

    Kenaikan pajak pun turut membayangi kiprah Sri Mulyani sebagai pemegang kuasa otoritas fiskal. Pada 2023, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) resmi dikerek dari 10% menjadi 11%. Kenaikan itu awalnya ingin dilanjutkan menjadi 12% pada awal 2025, tetapi batal usai masyarakat ramai-ramai menolaknya. 

    Pemerintah kemudian mengakalinya dengan menerapkan tarif PPN 12% hanya pada barang terkategorikan mewah atau dalam daftar kena Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). 

    Tidak hanya pajak yang dipungut oleh pusat, kenaikan pajak di daerah juga terjadi utamanya Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PPB-P2) oleh pemda.

    Dalam catatan Kemendagri, penaikan tarif PBB-P2 adalah cara pemda untuk mengerek pendapatan asli daerah (PAD), yang wewenangnya diatur dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (UU HKPD). UU itu juga menjadi warisan Sri Mulyani yang disahkan pada 2022 lalu 

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut ada lima daerah yang menerapkan kebijakan kenaikan PBB-P2 pada 2025, di antaranya Pati dan Jepara yang kini sudah dibatalkan. Namun, dia juga mengungkap ada 15 pemda lain yang mengerek tarif PBB-P2 di atas 100% kendati pada periode 2022-2024, atau sebelum kebijakan efisiensi. 

    “Artinya tidak ada hubungannya, 15 daerah, tidak ada hubungannya dengan efisiensi yang terjadi di tahun 2024. Nah jadi sekali lagi inilah inisiatif baru dari teman-teman daerah, hanya lima daerah yang melakukan kenaikan NJOP dan PBB di tahun 2025. Yang lainnya 2022-2024,” terang Tito di kantor Ditjen Pajak Kemenkeu, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

    Kenaikan pajak ini pun menjadi salah satu hal yang disoroti publik terhadap Sri Mulyani belakangan ini. Ditambah lagi dengan kejadian penjarahan di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, 31 Agustus dini hari lalu, hal itu semakin memicu berembusnya kabar Sri Mulyani ingin mengundurkan diri dari jabatannya. 

    Tanggapan Ahli

    Para ekonom maupun analis memberikan respons beragam. Center of Law and Economic Studies (Celios) blak-blakan menyebut berita penggantian kursi Menkeu dari Sri Mulyani adalah berita positif bagi ekonomi. 

    “Tuntutan untuk mengganti Sri Mulyani sudah lama diserukan oleh berbagai organisasi think tank dan masyarakat sipil sebagai bentuk kritik atas ketidakmampuan Menteri Keuangan dalam mendorong kebijakan pajak yang berkeadilan, pengelolaan belanja yang hati-hati, dan naiknya beban utang yang kian mempersempit ruang fiskal,” terang Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, Senin (9/9/2025). 

    Sementara itu, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan memandang bahwa figur Sri Mulyani selama ini diakui dan dipercaya terutama oleh dunia usaha dan lembaga internasional sebagai pejabat yang berhasil menjaga kebijakan fiskal secara stabil, prudent, dan sustainable. 

    Dengan demikian, terangnya, Indonesia masih merupakan salah satu dari negara yang dipercaya mengelola ekonominya dengan baik dan masih menarik untuk investasi. 

    “Walau dalam beberapa tahun terakhir terutama di masa kedua Jokowi banyak melakukan akomodasi terhadap keinginan Presiden sehingga mengakibatkan semakin meningkatnya utang publik dan menurunnya kredibilitas kebijakan fiskal sendiri,” paparnya. 

  • Komut GoTo: Adik Affan dapat Beasiswa, Kakaknya Terbuka Kerja di Gojek

    Komut GoTo: Adik Affan dapat Beasiswa, Kakaknya Terbuka Kerja di Gojek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komisaris Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) Agus Martowardojo, didampingi oleh jajaran direksi perusahaan secara resmi menyerahkan langsung santunan untuk keluarga almarhum Affan Kurniawan, driver Gojek yang meninggal dunia di insiden Pejompongan Kamis 28 Agustus lalu.

    Agus hadir ke rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu siang 30 Agustus 2025 menemui langsung keluarga almarhum Affan yakni ayah, ibu, kakak kandung, dan adik kandung. Dalam kesempatan itu Agus Marto menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga almarhum dan berharap yang terbaik bagi keluarga almarhum.

    “Bapak-ibu, adik-adik dan keluarga besar yang sedang berduka, sekali lagi kami dari keluarga besar Gojek, dan kami mewakili direksi dan komisaris ingin menyampaikan rasa duka kami, kesedihan kami atas wafatnya ananda Affan,” kata Agus, dalam potongan video yang diterima, Minggu (31/8).

    “Sungguh ini sudah maha diatur oleh Allah SWT, mohon kita bisa menerima musibah ini dengan hati yang besar. Sedih, kita ikhlaskan dan kita senantiasa doakan almarhum, insya Allah yang terbaik, dan berada di sisi Allah SWT,” kata mantan Gubernur Bank Indonesia dan Eks Menteri Keuangan.

    Kepada kakak almarhum, Adam, Agus Marto juga berpesan agar sang kakak bisa lebih kuat. “Adam, yang sabar ya, yang kuat dan sabar kita doakan untuk almarhum,” kata Agus Marto.

    Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan bahwa kakak kandung almarhum terbuka untuk bekerja di Gojek sebagai karyawan. Saat ini berdasarkan informasi keluarga, Adam bekerja di wilayah Pejompongan, lokasi yang sama dengan kejadian meninggalnya Affan.

    “Kami juga ingin menyampaikan, ananda Adam kalau ada kesempatan datang ke kantor, kami juga akan memberikan kesempatan bekerja di kantor Gojek. Tentu karena Adam sekarang ini juga menjadi tulang punggung yang menjaga keluarga, alhamdulillah Bapak juga masih sehat. Mohon ikhlaskan dan sabar,” kata Agus.

    Selain membuka kesempatan bagi kakak Affan untuk bekerja di Gojek, manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk juga memberikan beasiswa untuk adik Affan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama GoTo Patrick Walujo, pada kunjungan ke rumah duka, Jumat (29/8).

    Beasiswa tersebut diberikan kepada adik korban sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas.

    “Selain itu, Yayasan GoTo Merah Putih juga akan memberikan beasiswa pendidikan khusus untuk adik Almarhum,” ungkap manajemen GoTo dalam keterangan resmi yang diterima pada Jumat sore (29/8/2025).

    Kehadiran Agus Marto ke rumah duka didampingi oleh jajaran direksi GoTo, seperti Direktur Utama GoTo Patrick Walujo, Wakil Direktur Utama Catherine Hindra Sutjahyo, Direktur dan President On Demand Service Hans Patuwo, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary R A Koesoemohadiani, Direktur Public Affairs dan Communications Ade Mulyana, dan Direktur/Chief Technology Officer Wuzhen (William) Xiong.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Kata Agus Martowardojo tentang Sosok Patrick Walujo Pimpin GoTo

    Ini Kata Agus Martowardojo tentang Sosok Patrick Walujo Pimpin GoTo

    Jakarta

    Presiden Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Agus D. W. Martowardojo mengatakan langkah Patrick Sugito Walujo untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029 merupakan pilihan yang tepat.

    Menteri Keuangan periode 2010-2013 sekaligus Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 ini menilai pilihan itu membuat perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan sejumlah target kinerja.

    Hal itu disampaikan Agus Marto ketika manajemen Goto merilis pengumuman terbaru terkait dengan komitmen Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama GoTo, untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029.

    Agus mengatakan, selama Patrick menjabat sebagai Direktur Utama, prospek perusahaan telah mengalami transformasi, membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    “GoTo mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal 4-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di seluruh tahun 2024,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2025).

    Agus menjelaskan pertumbuhan dan profitabilitas Goto juga terus menunjukkan tren peningkatan dalam waktu bersamaan.

    “Oleh karena itu, saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” ungkap Agus.

    Manajemen Goto menyatakan sesuai dengan hukum dan peraturan Indonesia, setiap pengangkatan kembali atau perpanjangan masa jabatan bagi anggota direksi, tentunya harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.

    Dalam kesempatan itu, Patrick mengatakan bahwa memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa.

    “Saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini,” kata Patrick.

    Pendiri Northstar Group ini menyampaikan bahwa selama dirinya memimpin GoTo, membuat dirinya semakin yakin akan potensi luar biasa yang dimiliki oleh tim, visi, serta komitmen perusahaan untuk mendorong transformasi digital di Indonesia.

    “Sebagai perusahaan, kami berada dalam posisi yang unik untuk membentuk masa depan teknologi di Indonesia, memberdayakan bisnis, meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara. Seiring kami menyongsong tahun baru dan untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan, saya yakin, bersama-sama, kami dapat mengukuhkan posisi kami sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya,” tutupnya.

    (anl/ega)

  • Pengumuman! Patrick Walujo Komitmen Jadi CEO GOTO sampai 2029

    Pengumuman! Patrick Walujo Komitmen Jadi CEO GOTO sampai 2029

    Jakarta

    Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Sugito Walujo menyatakan siap untuk tetap memimpin perseroan selama 4 tahun ke depan hingga 2029, bergantung pada persetujuan pemegang saham. Pengumuman ini disampaikan oleh pihak manajemen GOTO.

    “GoTo Gojek Tokopedia, ekosistem digital terbesar di Indonesia, hari ini mengumumkan bahwa Direktur Utama, Patrick Sugito Walujo berkomitmen untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan hingga 2029,” tulis GOTO dalam keterangan resminya, Senin (6/1/2025).

    Manajemen juga menambahkan berdasarkan hukum dan peraturan Indonesia, setiap pengangkatan kembali atau perpanjangan masa jabatan bagi anggota direksi, harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.

    Untuk diketahui, Patrick Walujo disahkan menjadi Direktur Utama GOTO dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023. Dalam 18 bulan kepemimpinannya, Patrick Walujo mengatakan dirinya merasa terhormat untuk memimpin GOTO dan menyampaikan ungkapan bangga untuk berkomitmen kuat memimpin GOTO dalam beberapa tahun ke depan.

    “Memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa dan saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini. Selama saya di sini, saya semakin yakin akan potensi luar biasa yang dimiliki oleh tim kami, visi kami, serta komitmen kami untuk mendorong transformasi digital di Indonesia,” kata Patrick.

    Respons positif juga disampaikan oleh Presiden Komisaris GOTO, Agus D. W. Martowardojo. Menurut Agus Martowardojo, selama Patrick menjabat sebagai Direktur Utama, prospek perusahaan telah mengalami transformasi, membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    GoTo juga mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal 4-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di seluruh tahun 2024. Pada saat yang sama, pertumbuhan dan profitabilitas terus menunjukkan tren peningkatan.

    “Oleh karena itu, saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” kata Menteri Keuangan periode 2010-2013 ini.

    Pengumuman itu sejalan dengan kinerja perseroan yang naik signifikan di bawah kepemimpinan Patrick selama setahun terakhir. Pada kuartal ketiga 2024, nilai transaksi bruto (GTV) inti Grup tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 74% year-on-year (yoy) menjadi Rp 72,0 triliun, sementara pendapatan bruto juga tumbuh 34% yoy menjadi Rp4,7 triliun dan pengguna yang bertransaksi bulanan (MTU) naik 21% yoy.

    (akn/ega)