Tag: Agus Jabo Priyono

  • Polemik Wacana Vasektomi: Banyak Pihak Sentil Dedi Mulyadi, Ingatkan Haram hingga HAM – Halaman all

    Polemik Wacana Vasektomi: Banyak Pihak Sentil Dedi Mulyadi, Ingatkan Haram hingga HAM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Wacana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjadikan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos) menuai kritikan dari  banyak pihak.

    Diketahui, Dedi berencana menjadikan vasektomi sebagai syarat penerima bansos untuk menekan angka kelahiran dan kemiskinan di Jawa Barat.

    “Untuk itu, (vasektomi) ya agar kelahirannya diatur dan angka kemiskinan turun, karena hari ini kan yang cenderung anaknya banyak itu cenderung orang miskin,” jelas Dedi, Selasa (29/4/2025).

    Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini sederet pihak yang mengkritik wacana Dedi tersebut:

    1. MUI Tegaskan Haram

    Majelis Ulama Indonesia mengungkapkan pandangan syariat Islam mengenai vasektomi.

    Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Abdul Muiz Ali, mengatakan vasektomi menurut pandangan Islam, adalah hal yang dilarang.

    Sebab, secara prinsip, kata dia, vasektomi merupakan tindakan yang mengarah pada pemandulan.

    “Vasektomi secara prinsip adalah tindakan yang mengarah pada pemandulan, dan dalam pandangan syariat, hal itu dilarang,” jelas Abdul, Kamis (1/5/2025).

    Meski demikian, lanjut Abdul, dengan perkembangan teknologi, ada proses penyambungan kembali saluran sperma atau rekanalisasi.

    Merujuk dari hal itu, Abdul mengatakan hukum terkait vasektomi bisa menjadi berbeda dengan lima syarat tertentu.

    Vasektomi dilakukan untuk tujuan yang tidak menyalahi syariat Islam.
    Vasektomi tidak mengakibatkan kemandulan permanen.
    Ada jaminan medis, proses penyambungan kembali saluran sperma, bisa dilakukan dan fungsi reproduksi dapat pulih seperti semula.
    Vasektomi tidak menimbulkan mudharat bagi pelakunya.
    Vasektomi tidak dimasukkan ke dalam program kontrasepsi mantap.

    Abdul pun menegaskan, hingga saat ini, vasektomi masih diharamkan lantaran proses penyambungan kembali saluran sperma, tak bisa menjamin reproduksi berfungsi normal seperti sebelumnya.

    “Sampai saat ini, hukum keharaman vasektomi tetap berlaku. Sebab, rekanalisasi tidak 100 persen menjamin kembali normalnya saluran sperma. Karena, hingga hari ini, rekanalisasi masih susah dan tidak menjamin pengembalian fungsi seperti semula,” tegas Abdul.

    Abdul juga menyinggung biaya rekanalisasi yang jauh lebih mahal ketimbang vasektomi.

    Karena itu, MUI meminta kepada pemerintah agar tidak mengampanyekan vasektomi secara terbuka dan massal.

    “Pemerintah harus transparan dan objektif dalam sosialisasikan vasektomi, termasuk menjelaskan biaya rekanalisasi yang mahal dan potensi kegagalannya,” pungkasnya.

    2. Diingatkan agar Tak Terbuai Popularitas

    Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren Ibaadurrahman YLPI Tegallega Sukabumi, Toto Izul Fatah, mengatakan ia dan tokoh di Jawa Barat, sepakat menilai wacana Dedi Mulyadi soal vasektomi, kebablasan dan tak dipikirkan secara matang.

    Toto pun meminta Dedi agar mempertimbangkan berbagai pandangan, termasuk dari organisasi keagamaan, seperti Muhammadiyah hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Hal itu, kata dia, agar Dedi tidak kebablasan dalam berbicara terkait kebijakan publik.

    “Saya dan sejumlah tokoh di Jawa Barat ikut menyesalkan pernyataan KDM (Kang Dedi Mulyadi) yang kebablasan, ceroboh, dan tidak dipikirkan secara matang, soal vasektomi jadi syarat penerima bansos,” kata Toto, Jumat (2/5/2025), dilansir TribunJabar.id.

    “KDM Jangan sampai terbuai popularitasinya di tengah warga Jabar yang sedang ‘demam KDM’, hingga merasa bebas bicara tanpa kendali,” tegas dia.

    Lebih lanjut, Toto kembali mengingatkan Dedi untuk mendengarkan masukan dari berbagai pihak, baik hukum maupun medis.

    Sebab, kata dia, setiap kebijakan pemerintah daerah, harus selalu sejalan dengan konstitusi yang telah disepakati bersama.

    “Penting bagi KDM untuk mendengarkan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten, baik dari aspek hukum maupun medis,” pungkasnya.

    3. Cak Imin: Jangan Buat Aturan Sendiri

    POLEMIK WACANA VASEKTOMI – Wawancara Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di sela acara halal bihalal di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025) malam. (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

    Kritik terhadap Dedi Mulyadi terkait wacana vasektomi, juga dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

    Ia mengingatkan Dedi sebagai Gubernur Jawa Barat, agar tidak membuat aturan sendiri.

    Apalagi, kata Cak Imin, aturan itu berbeda dari pemerintah pusat.

    “Tidak boleh bikin aturan sendiri,” tegas Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Satu (3/5/2025).

    Ketua Umum PKB ini pun menekankan, tidak ada syarat vasektomi bagi penerima bansos.

    “Enggak ada. Enggak ada syarat itu (vasektomi bagi penerima bansos)” pungkasnya.

    4. DPR Sebut Ide Dedi Ide yang Kalap

    Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menilai wacana Dedi Mulyadi soal vasektomi, sebagai ide yang kalap.

    Sebab, kata dia, Komisi VIII sama sekali belum pernah membahas atau bahkan mengaitkan program bansos dengan kebijakan pengendalian kelahiran.

    Marwan menyebut, acuan utama terkait keluarga tak mampu, masih mengacu pada konstitusi di mana kesejahteraan fakir miskin merupakan tanggung jawab dan kewajiban negara.

    “Idenya Kang Dedi ini, ya mungkin ide kalap lah ya,” kata Marwan saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (4/5/2025).

    “Kalapnya itu karena terlalu berat beban kita mengenai urusan sosial. Angka kemiskinan dengan kemampuan kita untuk memberdayakan itu tidak sebanding. Maka, langkah-langkah kita untuk mencerdaskan anak bangsa dengan beban berat itu, ya rasa-rasanya kalap lah,” jelas dia.

    Marwan lantas mengingatkan, persoalan pengendalian kelahiran sudah menjadi urusan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

    Ia juga menyinggung soal suksesnya pengendalian kelahiran tanpa vasektomi, melainkan jargon dua anak cukup, seperi yang digaungkan saat Orde Baru.

    Karena itu, Marwan beranggapan, cara paling efektif untuk mengurangi kemiskinan adalah dengan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat, akses permodalan, hingga penggunaan data yang akurat dan terintegrasi.

    5. Wamensos: Urusan Pemprov Jabar

    Di sisi lain, Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, tak banyak komentar mengenai wacana Dedi Mulyadi soal vasektomi.

    Ia menyerahkan usulan tersebut kepada Pemprov Jabar.

    Jabo menegaskan, Kementerian Sosial memiliki aturan dan mekanisma tersendiri dalam menyalurkan bansos.

    “Itu urusan pemerintah daerah Jawa Barat. Kemensos dalam memberikan bantuan ada aturan dan mekanisme sendiri,” ungkap Jabo di sela kunjungan di Pondok Modern Darussalam Gontor-Kampus 5 Darul Qiyam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (4/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

    6. Mensos Ingatkan soal HAM

    POLEMIK WACANA VASEKTOMI – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2024). (dok. Kemensos)

    Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyebut kebijakan sosial seperti bansos, tidak bisa disertai syarat-syarat yang memaksa.

    Pasalnya, jelas Gus Ipul, hal tersebut akan melanggar hak asasi manusia (HAM) serta menyentuh sensitivitas budaya dan agama.

    “Kalau maksa ya enggak boleh. Itu hanya imbauan sifatnya. Saya lihatnya baru sebatas gagasan saja. Harus dihitung panjang dampaknya dari berbagai sudut pandang,” jelas Gus Ipul, Sabtu (3/5/2025).

    Ia mengingatkan, MUI telah mengeluarkan fatwa haram terkait pemaksaan vasektomi.

    Atas hal itu, Gus Ipul meminta Dedi untuk mengkaji wacana vasektomi lebih dalam, dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang, termasuk agama dan HAM.

    “Dari sudut pandang agama, sudut pandang HAM, dan dari sudut pandang manfaatnya. Sudut-sudut pandangnya kan banyak dan harus dipertimbangkan ya,” tegas dia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Soal Vasektomi sebagai Syarat Bansos, Dedi Mulyadi Dinilai Kebablasan: Diminta Dengarkan Saran Ulama

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fransiskus Adhiyuda/Reza Deni/Rina Ayu, TribunJabar.id/Muhamad Syarif, Kompas.com/Egadia Birru)

  • Kemensos Salurkan Santunan Rp 160 Juta ke Santri Gontor Korban Longsor

    Kemensos Salurkan Santunan Rp 160 Juta ke Santri Gontor Korban Longsor

    Jakarta

    Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono didampingi Bupati Magelang Grengseng Pamuji menemui para santri Pondok Modern Darussalam Gontor Putra Kampus 5 yang menjadi korban luka dan ahli waris korban meninggal akibat longsor. Dalam kunjungannya, Agus Jabo memberikan penghiburan sekaligus menyerahkan santunan.

    “Pada hari ini (4/5) Kementerian Sosial memberikan bantuan, tali asih kepada adik-adik kita,” ujar Agus dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).

    Pada Jumat (25/4), longsor yang terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putra Kampus 5 mengakibatkan empat santri meninggal dunia dan 25 santri lain menderita luka berat dan luka ringan.

    Pada kesempatan ini, Agus Jabo menyerahkan santunan senilai Rp 15.000.000 kepada ahli waris 4 santri yang meninggal, santunan senilai Rp 5.000.000 untuk 8 santri yang menderita luka berat. Selain itu, sebanyak 17 santri yang menderita luka ringan juga mendapatkan santunan senilai Rp 3.000.000.

    Tak hanya santunan, ia juga menyerahkan 4 paket sembako kepada ahli waris korban meninggal, 25 perlengkapan sekolah dan juga nutrisi untuk korban luka. Adapun total bantuan yang digulirkan senilai Rp 160.750.000.

    Agus Jabo menjelaskan dari 25 korban luka, saat ini 24 sudah membaik dan 1 anak masih dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Di sisi lain, beberapa santri masih menjalani rawat jalan di Pondok Pesantren didampingi keluarga.

    Agus Jabo juga memberikan dorongan agar para santri lebih bersemangat menghadapi tantangan dan tidak kalah menghadapi persoalan apa pun. Ia berharap anak-anak tersebut menjadi generasi yang hebat dan sejajar dengan anak-anak di negara maju. Tak lupa, Agus Jabo menanamkan kebanggaan sebagai anak Indonesia.

    Dukungan tersebut pun diterima dengan baik oleh para santri yang mengikuti LDP. Mereka begitu antusias menjawab pertanyaan Agus Jabo yang menanyakan siapa mereka.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wamensos Dorong Sinergi Wujudkan Rumah Layak Huni bagi Warga Miskin

    Wamensos Dorong Sinergi Wujudkan Rumah Layak Huni bagi Warga Miskin

    Jakarta

    Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono menegaskan pentingnya sinergi lintas kementerian dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem. Salah satunya melalui program perumahan yang tepat sasaran.

    “Tugas dari Kemensos (Kementerian Sosial) adalah penghapusan kemiskinan ekstrem dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).

    Hal itu dia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Satu Data Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah di Jakarta beberapa waktu lalu. Rapat yang digelar di Gedung Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KemenPKP) ini menjadi forum penting untuk menyatukan persepsi soal data perumahan.

    Agus Jabo menjelaskan Kemensos pada dasarnya bukan kementerian teknis pembangunan, melainkan fokus pada penghapusan kemiskinan ekstrem. Namun lantaran banyaknya permintaan dari masyarakat, membuat Kemensos turut terlibat dalam program renovasi rumah dan sanitasi.

    Dia menambahkan sejak beberapa tahun terakhir Kemensos telah memiliki program Rumah Layak Huni, meski kuotanya sangat terbatas.

    “Jadi kita kemarin-kemarin ini punya program untuk membangun rumah layak huni, basisnya adalah rehabilitasi, tahun 2025 kuotanya 1.500. Padahal kebutuhan lebih banyak lagi,” kata dia.

    “Ini yang menjadi program pertama kita, yaitu melakukan pembangunan ataupun revitalisasi terhadap sanitasi-sanitasi yang belum beres di masyarakat miskin,” katanya.

    Ia mencontohkan salah satu model lain yang sedang dikerjakan, yakni pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera di Indramayu. Di lokasi tersebut, Kemensos bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Baznas serta instansi terkait menyediakan lahan serta membiayai pembangunan rumah bagi warga yang kerap terdampak banjir rob.

    Agus Jabo mengusulkan agar sinergi serupa dilakukan di banyak titik rawan lainnya, terutama kampung-kampung nelayan di sepanjang garis pantai yang rentan terdampak bencana. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan KemenPKP dalam pembangunan rumah tidak layak huni dan rumah bagi nelayan. Namun ia juga menyoroti bahwa peran Kemensos dalam pembangunan perumahan sebagai pendukung.

    “Karena orang tahu urusan orang miskin ke Kemensos, akhirnya lari ke Kemensos semua, maka perlu urusan perumahan ini dibagi-bagi,” ujarnya.

    Dia pun mendorong adanya rapat koordinasi ini menjadi sarana untuk memperkuat sinergi program-program antar kementerian. Ia berharap rumah layak huni menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pengentasan kemiskinan ekstrem sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Sementara itu, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah menambahkan perbedaan data kerap menjadi penghambat realisasi program.

    “Kami mendapatkan beberapa banyak data yang berubah-ubah dan kita harus memutuskan data yang sebenarnya itu seperti apa. Sehingga nanti begitu melihat data yang sama, kita bisa menciptakan program yang sama,” tuturnya.

    (prf/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • TNI Masuk Kampus UI, Agus Jabo Ingatkan Tugas Masing-masing
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 April 2025

    TNI Masuk Kampus UI, Agus Jabo Ingatkan Tugas Masing-masing Nasional 19 April 2025

    TNI Masuk Kampus UI, Agus Jabo Ingatkan Tugas Masing-masing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan aktivis gerakan reformasi 1998,
    Agus Jabo Priyono
    mengingatkan, agar semua pihak dapat saling menjaga dan menjalankan tugasnya masing-masing.
    Wakil Menteri Sosial ini menanggapi soal maraknya aksi prajurit TNI yang masuk ke kampus di sejumlah wilayah. Terbaru, tentara masuk kampus saat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kegiatan diskusi pada Rabu (16/4/2025) lalu.
    “Saya mengajak seluruh komponen bangsa saling menjaga dan menjalankan tugasnya masing-masing,” kata Agus Jabo kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (19/4/2025).
    Agus Jabo mengatakan penting bagi setiap komponen bangsa, termasuk TNI, untuk menjaga situasi negara tetap kondusif dan menghindari kegaduhan.
    “Agar situasi terus kondusif, tidak gaduh, mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan yang lain, serta menjaga persatuan nasional,” ucapnya.
    Ia menyebut pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat ini sedang fokus menjalankan program besar untuk mensejahterakan rakyat.
    Beberapa program di antaranya adalah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Tentunya agar program tersebut bisa sesuai target dan sasaran, dibutuhkan sinergi antar kementerian, lembaga negara, termasuk kampus dan masyarakat,” ucapnya.
    Sebelumnya, beredar kabar viral di media sosial bahwa tentara masuk kampus Universitas Indonesia (UI) saat ada kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
    Pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya.
    Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam lalu.
    Malam itu, mahasiswa sedang menggelar
    Konsolidasi Nasional Mahasiswa
    di Pusgiwa UI.
    Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM dari berbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia. Mereka membahas isu kebangsaan.
    Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com.
    Terpisah, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan kedatangan prajurit ke UI karena diundang oleh salah satu mahasiswa yang dikenal baik.
    Undangan tersebut, kata dia, ditujukan untuk Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok.
    “Dandim Depok diundang/diajak oleh seorang mahasiswa atas nama F dan Kabagpam (Kepala Bagian Pengamanan -red) UI atas nama AR, yang memang dikenal baik oleh Dandim, untuk diskusi, ngobrol,” kata Kristomei saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
    Kristomei mengatakan kedatangan prajurit TNI saat itu dilakukan setelah pulang bertugas sehingga saat masuk kampus, anggotanya masih memakai seragam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamensos Ajak Kampus dan Mahasiswa Terlibat Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

    Wamensos Ajak Kampus dan Mahasiswa Terlibat Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

    BANDUNG – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI Agus Jabo Priyono mengajak kalangan kampus dan mahasiswa untuk aktif terlibat dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Ajakan tersebut disampaikan Agus saat menjadi keynote speaker pada Kuliah Umum di Aula Anwar Musyadad Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djadi (UIN SGD) Bandung, Rabu (16/4).

    Agus Jabo mengatakan, bahwa Presiden telah menugaskan Kementerian Sosial untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem sebanyak 3,1 juta jiwa hingga tahun 2026, serta menurunkan angka kemiskinan nasional ke kisaran 4,5–5 persen pada 2029.

    “Kemensos tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah butuh sinergi dengan kampus, mahasiswa, dan pihak swasta. Untuk itu, saya mengajak UIN Bandung bersinergi, apalagi sudah ada kerja sama sebelumnya dalam program desa binaan,” ujar Agus.

    Ia menyebutkan bahwa desa binaan seperti Desa Sakinah dan desa lainnya yang didampingi UIN Bandung akan dijadikan model pemberdayaan ekonomi produktif, bukan sekadar penerima bantuan sosial.

    “Kita ingin masyarakat desa menjadi produktif, mandiri, dan punya penghasilan sendiri. Supaya bisa tersenyum, bisa bahagia, bisa makmur. Itu harapan dari pemerintah,” ujarnya.
    Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, Agus Jabo juga menyampaikan pentingnya pemenuhan gizi anak melalui program Makan Bergizi Gratis. Program ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin agar tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang cerah.

    Lebih lanjut, ia mengungkapkan rencana pemerintah membangun Sekolah Rakyat Boarding, yang khusus menampung anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Saat ini sudah ada 53 titik lokasi yang disiapkan sebagai pilot project.

    “Anak-anak miskin ini kita sekolahkan, kita latih jadi pemimpin. Mereka akan menjadi agen perubahan, membawa perubahan bagi keluarga dan masyarakat,” terang Agus.
    Kemensos juga menargetkan lahirnya generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing global di usia seabad Indonesia merdeka nanti. (bbs)

  • Optimalkan Aset, Kemensos Siapkan Dua Sekolah Rakyat di Magelang

    Optimalkan Aset, Kemensos Siapkan Dua Sekolah Rakyat di Magelang

    Jakarta

    Kementerian Sosial RI intens mempersiapkan Sekolah Rakyat di wilayah Magelang, Jawa Tengah. Salah satunya dengan mengoptimalkan aset kementerian, yakni Sentra Antasena Magelang.

    Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menuturkan terdapat dua titik Sekolah Rakyat di Magelang yang tengah dipersiapkan yakni di Antasena dan Tegalrejo.

    “Di Magelang sendiri, rencananya untuk awalan itu, kita (ada) dua (titik). Satu di Antasena, Sentra Antasena, yang satunya di Tegalrejo, asetnya punya Pemkab,” kata Agus dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).

    Hal tersebut ia katakan usai menghadiri Grebeg Ketupat di Lapangan drh. Soepardi, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/4).

    Adapun Sekolah Rakyat dibentuk agar dapat memfasilitasi para pelajar dari keluarga kategori miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sekolah ini menggunakan konsep boarding school atau sekolah berasrama gratis dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Seluruh kebutuhan siswa dan siswi di Sekolah Rakyat, baik untuk pembelajaran maupun kebutuhan lainnya, seperti makanan bakal ditanggung pemerintah.

    “Semua kebutuhan, baik untuk pembelajaran maupun kebutuhan-kebutuhan hidup dijamin oleh negara. Jadi karena ini diasramakan, di boarding kan, ya otomatis semua kebutuhannya dijamin,” jelas Agus.

    “Sekolah Rakyat program sendiri. Sekolah yang diperintahkan oleh Pak Presiden, khusus untuk menampung warga miskin dan miskin ekstrem. Supaya mereka bisa sekolah dan tidak terkendala oleh masalah ekonomi. Semua anak di Indonesia harus sekolah. Mau kaya, mau miskin harus sekolah,” ungkap Agus.

    Berdasarkan data terkini, usulan mendirikan Sekolah Rakyat mencapai lebih dari 300 lokasi. Kemensos bersama beberapa kementerian dan lembaga terkait sedang melakukan proses verifikasi.

    (akn/akn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Kesibukan Seskab Teddy usai Huru-hara Kenaikan Pangkat dan Pengesahan UU TNI

    Ini Kesibukan Seskab Teddy usai Huru-hara Kenaikan Pangkat dan Pengesahan UU TNI

    PIKIRAN RAKYAT – Situasi dalam negeri berkecamuk belakangan disebabkan tudingan kembalinya dwifungsi ABRI, dimulai dengan jabatan ganda Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya disusul pengangkatan prematurnya dari Mayor ke Letkol, hingga pengesahan UU TNI yang penuh kontroversi.

    Hingga saat ini, Seskab Teddy belum memberikan tanggapan apa-apa terkait berbagai tudingan yang diarahkan padanya. Lalu apa yang saat ini tengah dilakukan Seskab sekaligus Letkol TNI itu?

    Bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Seskab Teddy ternyata tengah mempersiapkan infrastruktur dan kurikulum untuk sekolah rakyat yang direncanakan berada di 53 titik di Indonesia dalam waktu dekat.

    Hal itu disampaikan Seskab Teddy melalui unggahan sejumlah foto di akun resmi Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet pada Jumat, 21 Maret 2025, dengan imbuhan TIW dan tagar #CatatanSeskab yang merupakan unggahan pribadi dari Letkol Teddy Indra Wijaya.

    “Siang ini, menghadiri undangan rapat dari Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf di kantor Kementerian Sosial. Rapat yang turut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial, Bapak Agus Jabo Priyono beserta jajaran Kemensos untuk membahas perkembangan persiapan sekolah rakyat,” ujar Seskab Teddy, dilihat Sabtu, 22 Maret 2025.

    Teddy menjelaskan bahwa pemerintah telah memastikan kesiapan infrastruktur dan kurikulum untuk 53 sekolah rakyat yang akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembangunan 200 sekolah rakyat berasrama pada tahun 2025, yang akan mencakup tingkat SD, SMP, dan SMA, dengan tujuan utama membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Presiden merinci bahwa 53 sekolah di antaranya akan segera diresmikan dalam tiga bulan mendatang.

    Kepala Negara menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah memiliki gedung dan lahan yang siap digunakan, sehingga hanya perlu dilakukan renovasi ringan. Sementara itu, 147 sekolah lainnya akan segera menyusul.

    Presiden menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat setiap tahun, dengan harapan dalam lima tahun ke depan setiap kabupaten di Indonesia akan memiliki setidaknya satu sekolah rakyat berasrama.

    Tujuan dari pembangunan sekolah rakyat ini adalah untuk memutuskan siklus kemiskinan dan memastikan anak-anak dari keluarga miskin tidak terperangkap dalam kondisi yang sama seperti orang tua mereka.

    Presiden menegaskan bahwa anak-anak dari keluarga dengan pekerjaan sederhana, seperti pemulung, perlu diberdayakan agar mereka tidak mengikuti jejak orang tua mereka. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Seskab Teddy-Mensos persiapkan infrastruktur-kurikulum sekolah rakyat

    Seskab Teddy-Mensos persiapkan infrastruktur-kurikulum sekolah rakyat

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf tengah mempersiapkan infrastruktur dan kurikulum untuk sekolah rakyat yang direncanakan berada di 53 titik di Indonesia dalam waktu dekat.

    Hal itu disampaikan Seskab Teddy melalui unggahan sejumlah foto di akun resmi Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet pada Jumat (21/3), dengan imbuhan TIW dan tagar #CatatanSeskab yang merupakan unggahan pribadi dari Letkol Teddy Indra Wijaya.

    “Siang ini, menghadiri undangan rapat dari Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf di kantor Kementerian Sosial. Rapat yang turut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial, Bapak Agus Jabo Priyono beserta jajaran Kemensos untuk membahas perkembangan persiapan sekolah rakyat,” tulis Seskab Teddy melalui keterangan foto dalam unggahan tersebut yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

    Teddy menjelaskan bahwa pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur dan kurikulum untuk 53 sekolah rakyat yang akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembangunan 200 sekolah rakyat berasrama pada tahun 2025 yang diperuntukkan jenjang SD, SMP, dan SMA dengan fokus utama membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Presiden merinci sebanyak 53 sekolah di antaranya akan segera diresmikan dalam tiga bulan ke depan.

    Kepala Negara mengatakan Kementerian Sosial telah memiliki gedung dan lahan yang siap digunakan sehingga hanya memerlukan renovasi kecil. Sementara itu, 147 sekolah sisanya akan menyusul dalam waktu dekat.

    Presiden menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat setiap tahun sehingga dalam lima tahun ke depan, setiap kabupaten di Indonesia akan memiliki minimal satu sekolah rakyat berasrama.

    Tujuan dari pembangunan sekolah rakyat adalah memutus mata rantai kemiskinan dan memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin tidak lagi terjebak dalam kondisi yang sama dengan orang tua mereka.

    Presiden menegaskan bahwa anak-anak dari keluarga dengan pekerjaan sederhana, seperti pemulung, harus diberdayakan agar mereka tidak mengikuti jejak orang tuanya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamensos Sebut Kopdes Merah Putih Instrumen Penting Entaskan Kemiskinan

    Wamensos Sebut Kopdes Merah Putih Instrumen Penting Entaskan Kemiskinan

    Jakarta

    Koperasi Desa Merah Putih menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo. Ditargetkan sebanyak 70 ribu koperasi akan didirikan untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.

    Koperasi ini juga dirancang untuk mengatasi tantangan ekonomi pedesaan serta melindungi masyarakat dari praktik tengkulak dan rentenir yang merugikan.

    Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyatakan, Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi instrumen penting dalam upaya pengentasan kemiskinan di desa. Dengan skema koperasi, masyarakat akan memiliki akses lebih luas terhadap sumber keuangan di tingkat desa, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan kesejahteraan sosia

    “Jadi hampir mayoritas orang miskin dan miskin ekstrem alamatnya ada di desa. Perintah Bapak Presiden, kemiskinan ekstrem ini di tahun 2026 harus selesai, saya ingin menyampaikan supaya nanti Koperasi Merah Putih tepat sasaran,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas Pembentukan Satgas Koperasi Desa Merah Putih di Ruang Rapat Utama Kantor Kemenko Bidang Pangan di Jakarta, hari ini.

    Berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), jumlah masyarakat miskin di Indonesia saat ini mencapai 24 juta orang, dengan 3,17 juta di antaranya tergolong miskin ekstrem. Dari total tersebut, 39,92 persen penduduk miskin dan 46,26 persen miskin ekstrem bekerja di sektor pertanian informal.

    Ia juga berharap pendirian Kopdes Merah Putih memprioritaskan daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

    “Intinya, ini (pendirian Kopdes) harus bisa kita segera realisasikan, selambat-lambatnya 6 bulan,” ujar Zulhas.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mensos Gus Ipul dan Kepala Daerah Jateng Matangkan Rencana Sekolah Rakyat

    Mensos Gus Ipul dan Kepala Daerah Jateng Matangkan Rencana Sekolah Rakyat

    Jakarta

    Kementerian Sosial RI (Kemensos) fokus mempersiapkan program Sekolah Rakyat, salah satunya di wilayah Jawa Tengah. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menerangkan tahapan persiapan Sekolah Rakyat saat ini sudah berjalan dan dalam waktu kurang dari tiga bulan, sekolah ini akan mulai beroperasi.

    “Sekarang sudah jalan, kurang tiga bulan lagi kita akan buka. Memang ini cepat sekali, persiapannya juga kita harus lembur terus,” ujar Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/3/2025).

    Hal ini disampaikan Gus Ipul saat menghadiri sosialisasi dan koordinasi pembentukan Sekolah Rakyat di Provinsi Jawa Tengah. Acara berlangsung di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Rabu (12/3).

    Dalam kesempatan tersebut, Mensos yang akrab disapa Gus Ipul hadir bersama Wamensos Agus Jabo Priyono. Persiapan tersebut mencakup pendalaman konsep, penyusunan instruksi presiden, peraturan presiden, cetak biru, serta penetapan tim formatur.

    Selain itu, rekrutmen tenaga pendidik dan pendaftaran calon peserta didik juga sudah mulai diproses. Selain sosialisasi program, Gus Ipul dan kepala daerah berdiskusi tentang rancangan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.

    Para bupati dan wali kota yang hadir menyampaikan potensi lahan serta aset yang bisa direvitalisasi untuk dijadikan sekolah. Pembentukan Sekolah Rakyat dapat menggunakan tiga pendekatan, pertama menggunakan aset gedung yang telah ada.

    Aset-aset ini akan diverifikasi, dicatat, dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Pendekatan ketiga melalui pembangunan gedung baru. Sekolah Rakyat akan dibangun di atas lahan minimal 5-10 hektare. Sesuai arahan Presiden, pembangunan ini akan dimulai tahun ini dengan target 200 sekolah.

    “Dari 200 sekolah tersebut, 100 dibiayai oleh APBN dan 100 lainnya berasal dari bantuan berbagai pihak,” terang Gus Ipul.

    Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat menjadi tiga provinsi prioritas dalam tahap awal implementasi program ini. Para kepala daerah yang hadir menyatakan dukungan dan kesiapannya untuk mempercepat proses penyediaan lahan.

    Mereka juga mengusulkan beberapa daerah prioritas yang memiliki angka kemiskinan tinggi untuk menjadi lokasi Sekolah Rakyat pertama di Jateng. Gus Ipul juga menjelaskan beberapa perbedaan mendasar antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum lainnya.

    Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk siswa dari keluarga miskin yang berprestasi dan akan menerapkan sistem boarding school dengan pembinaan 24 jam di lingkungan yang kondusif. Kurikulumnya mengkombinasikan standar nasional dan internasional, serta menekankan pendidikan karakter, kepemimpinan, dan bela negara.

    Selain itu, seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung oleh negara. Gus Ipul menegaskan pembiayaannya 100% gratis, termasuk seragam, alat-alat sekolah, dan kebutuhan lainnya.

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi merespons penjelasan Gus Ipul dengan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk mendukung penuh program ini. Ia menyambut baik gagasan Sekolah Rakyat sebagai solusi nyata untuk memutus rantai kemiskinan di Jateng.

    “Kami sangat menerima baik program ini karena sejalan dengan upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mendukung penuh penyelenggaraan Sekolah Rakyat, baik dalam hal penyediaan lahan maupun koordinasi dengan pemerintah pusat agar sekolah ini dapat segera beroperasi,” ujar Luthfi.

    Senada, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menegaskan pentingnya akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Ia mengatakan Sekolah Rakyat ini merupakan langkah besar dalam upaya menciptakan pemerataan pendidikan di Jateng, terutama bagi masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan ekonomi.

    Lebih dari sekadar sekolah, Sekolah Rakyat juga akan memberikan pendampingan pasca kelulusan, memastikan bahwa para alumni mendapatkan akses yang lebih baik ke dunia kerja atau pendidikan lanjutan. Konsep ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam memutus rantai kemiskinan dan membuka peluang masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu