Tag: Agus Himawan

  • Awal Mula Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Ini Kata Saksi Mata

    Awal Mula Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Ini Kata Saksi Mata

    Jakarta: Sebanyak 350 kios dilaporkan hangus terbakar dalam peristiwa kebakaran yang melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin pagi, 15 Desember 2025.

    “Ini total ada sekitar 350 kios terbakar,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dilansir Antara, Senin, 15 Desember 2025.

    Kebakaran pertama kali dilaporkan sekitar pukul 07.15 WIB. Api melalap ratusan kios yang berada di kawasan Los Buah Blok C2 dan sempat memicu kepanikan di kalangan pedagang.

    Meski begitu, api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 08.00 WIB dan Dinas Pemadam Kebakaran melakukan proses pendinginan. 
     

     

    Saksi mendengar suara ledakan

    Salah satu saksi mata, Ridwan, seorang sopir truk yang sedang melakukan bongkar muat di lokasi, mengaku sempat mendengar suara ledakan yang diduga akibat korsleting listrik.

    “Itu awalnya toko plastik dekat situ, toko plastik korsleting. Saya dengar ledakan, mobil saya lagi parkir bongkar muat, saya lagi duduk-duduk di warung,” ujar Ridwan.

    Menurutnya, api menyebar dengan sangat cepat. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menyebar ke bangunan lain. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya material yang sangat mudah terbakar di sekitar lokasi.

    “Cepat banget merembet ini apinya, hitungan menit, karena angin juga, terus banyak kayu sama plastik,” pungkasnya.

    Material kayu yang menumpuk di depan kios juga diduga menjadi faktor utama api penyebaran api.

    Para pedagang yang melihat api dengan cepat membesar segera diliputi kepanikan. Mereka bergegas menyelamatkan barang dagangan sebisa mungkin, berlarian menjauh dari titik api sesaat setelah suara ledakan terdengar.

    Jakarta: Sebanyak 350 kios dilaporkan hangus terbakar dalam peristiwa kebakaran yang melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin pagi, 15 Desember 2025.
     
    “Ini total ada sekitar 350 kios terbakar,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dilansir Antara, Senin, 15 Desember 2025.
     
    Kebakaran pertama kali dilaporkan sekitar pukul 07.15 WIB. Api melalap ratusan kios yang berada di kawasan Los Buah Blok C2 dan sempat memicu kepanikan di kalangan pedagang.

    Meski begitu, api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 08.00 WIB dan Dinas Pemadam Kebakaran melakukan proses pendinginan. 
     

     

    Saksi mendengar suara ledakan

    Salah satu saksi mata, Ridwan, seorang sopir truk yang sedang melakukan bongkar muat di lokasi, mengaku sempat mendengar suara ledakan yang diduga akibat korsleting listrik.
     
    “Itu awalnya toko plastik dekat situ, toko plastik korsleting. Saya dengar ledakan, mobil saya lagi parkir bongkar muat, saya lagi duduk-duduk di warung,” ujar Ridwan.
     
    Menurutnya, api menyebar dengan sangat cepat. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menyebar ke bangunan lain. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya material yang sangat mudah terbakar di sekitar lokasi.
     
    “Cepat banget merembet ini apinya, hitungan menit, karena angin juga, terus banyak kayu sama plastik,” pungkasnya.
     
    Material kayu yang menumpuk di depan kios juga diduga menjadi faktor utama api penyebaran api.
     
    Para pedagang yang melihat api dengan cepat membesar segera diliputi kepanikan. Mereka bergegas menyelamatkan barang dagangan sebisa mungkin, berlarian menjauh dari titik api sesaat setelah suara ledakan terdengar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • ​350 Kios di Pasar Induk Kramat Jati Dilalap Api, Diduga karena Korsleting

    ​350 Kios di Pasar Induk Kramat Jati Dilalap Api, Diduga karena Korsleting

    Jakarta: Sebanyak 350 kios dilaporkan hangus terbakar dalam peristiwa kebakaran yang melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin pagi, 15 Desember 2025.

    “Ini total ada sekitar 350 kios terbakar,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dilansir Antara, Senin, 15 Desember 2025.

    Agus menjelaskan, kebakaran pertama kali dilaporkan sekitar pukul 07.15 WIB. Api melalap ratusan kios yang berada di kawasan Los Buah Blok C2 dan sempat memicu kepanikan di kalangan pedagang.

    Meski demikian, berkat respons cepat petugas pemadam kebakaran serta dukungan sistem pengamanan internal pasar, api berhasil dikendalikan dalam waktu kurang dari satu jam.

    “Pada pagi hari ini, pukul 07.15 WIB telah terjadi kebakaran di Pasar Induk, khususnya di Los Buah C2. Alhamdulillah, api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 08.00 WIB dan saat ini masih dilakukan proses pendinginan oleh Dinas Pemadam Kebakaran,” jelas Agus. 
     

    Sebanyak 95 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur diterjunkan ke lokasi kejadian.

    “Sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran dan 95 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid.
     
    Diduga akibat korsleting

    Salah satu saksi mata, Ridwan, seorang sopir truk yang sedang melakukan bongkar muat di lokasi, mengaku sempat mendengar suara ledakan.

    “Itu awalnya toko plastik dekat situ, toko plastik korsleting. Saya dengar ledakan, mobil saya lagi parkir bongkar muat, saya lagi duduk-duduk di warung,” ujar Ridwan di Jakarta Timur.

    Menurut Ridwan, kecepatan perambatan api sangat cepat. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menyebar ke bangunan lain. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya material yang sangat mudah terbakar di sekitar lokasi.

    “Cepat banget merembet ini apinya, hitungan menit, karena angin juga, terus banyak kayu sama plastik,” pungkasnya.

    Material kayu yang menumpuk di depan los juga diduga menjadi faktor utama api penyebaran api.

    Jakarta: Sebanyak 350 kios dilaporkan hangus terbakar dalam peristiwa kebakaran yang melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin pagi, 15 Desember 2025.
     
    “Ini total ada sekitar 350 kios terbakar,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dilansir Antara, Senin, 15 Desember 2025.
     
    Agus menjelaskan, kebakaran pertama kali dilaporkan sekitar pukul 07.15 WIB. Api melalap ratusan kios yang berada di kawasan Los Buah Blok C2 dan sempat memicu kepanikan di kalangan pedagang.

    Meski demikian, berkat respons cepat petugas pemadam kebakaran serta dukungan sistem pengamanan internal pasar, api berhasil dikendalikan dalam waktu kurang dari satu jam.
     
    “Pada pagi hari ini, pukul 07.15 WIB telah terjadi kebakaran di Pasar Induk, khususnya di Los Buah C2. Alhamdulillah, api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 08.00 WIB dan saat ini masih dilakukan proses pendinginan oleh Dinas Pemadam Kebakaran,” jelas Agus. 
     

     
    Sebanyak 95 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur diterjunkan ke lokasi kejadian.
     
    “Sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran dan 95 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid.
     

    Diduga akibat korsleting

    Salah satu saksi mata, Ridwan, seorang sopir truk yang sedang melakukan bongkar muat di lokasi, mengaku sempat mendengar suara ledakan.
     
    “Itu awalnya toko plastik dekat situ, toko plastik korsleting. Saya dengar ledakan, mobil saya lagi parkir bongkar muat, saya lagi duduk-duduk di warung,” ujar Ridwan di Jakarta Timur.
     
    Menurut Ridwan, kecepatan perambatan api sangat cepat. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menyebar ke bangunan lain. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya material yang sangat mudah terbakar di sekitar lokasi.
     
    “Cepat banget merembet ini apinya, hitungan menit, karena angin juga, terus banyak kayu sama plastik,” pungkasnya.
     
    Material kayu yang menumpuk di depan los juga diduga menjadi faktor utama api penyebaran api.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansyah mendukung penuh upaya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur yang dinilai penting untuk kenyamanan bersama.

    “Revitalisasi ini penting agar pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya tidak kalah bersaing dengan pasar modern milik swasta,” kata Endriansyah di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, revitalisasi ini juga penting dalam menyongsong lima abad Jakarta dan menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    “Jakarta mau tidak mau harus bersolek, termasuk pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya. Sehingga, saat ada wisatawan atau pengunjung dari luar negeri, Jakarta bisa memberikan citra positif karena menjadi barometer Indonesia,” ujarnya.

    Dukungan juga disampaikan, Ketua Forum Kekeluargaan Relawan Pemuda Nusantara (FK Repnus) Faisal Nasution. Faisal memastikan, revitalisasi tersebut menjadi kebutuhan jangka panjang.

    “Kalau kondisi pasar bagus, pengunjung nyaman pasti juga akan berdampak positif pada omzet penjualan pedagang,” kata Faisal.

    Faisal menyebut, revitalisasi Pasar Pramuka akan memberikan kebaruan di Jakarta karena pasar itu juga akan dilintasi LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai.

    “Adanya koneksi atau integrasi dengan stasiun LRT ini tentu bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat. Hal ini sebagaimana konektivitas Stasiun MRT Blok M dengan Blok M Plaza. Pusat perbelanjaan yang tadinya sudah sepi, berubah menjadi ramai pengunjung,” jelas Faisal.

    Perumda (PD) Pasar Jaya terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pasar rakyat yang modern, nyaman, dan berdaya saing melalui program revitalisasi yang dilakukan secara bertahap di berbagai lokasi, salah satunya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan mengatakan, revitalisasi Pasar Pramuka diharapkan dapat memperkuat peran pasar rakyat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi warga Jakarta.

    Hal ini sekaligus wujud nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam membangun kota yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan.

    “Perumda Pasar Jaya telah merespons seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak, mulai dari beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) hingga Ombudsman RI,” jelas Agus.

    Agus menjelaskan, hak pemakaian tempat usaha di Pasar Pramuka telah berakhir sejak Mei 2024. Namun, hingga kini para pedagang masih menggunakan tempat usahanya tanpa dikenakan biaya perpanjangan hak pakai yang semestinya menjadi kewajiban sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Perumda Pasar Jaya.

    Berdasarkan hasil pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada 9 Oktober 2025, keputusan terkait pengelolaan Pasar Pramuka dikembalikan kepada Perumda Pasar Jaya dengan tetap mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku.

    “Sebagai wujud transparansi, Pasar Jaya telah menggelar diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka pada 14 Oktober 2025, dan menyampaikan surat resmi kepada Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka (HPFPP) pada 20 Oktober 2025 mengenai penetapan Harga Perpanjangan Hak Pakai (PHP) Tempat Usaha Pasar Pramuka,” paparnya.

    Agus menegaskan, penyesuaian harga perpanjangan hak pakai dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan usaha para pedagang dan pengelolaan pasar yang sehat secara ekonomi.

    Penetapan harga ini telah melalui kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk memastikan tarif sewa ditetapkan secara objektif, profesional, dan sesuai dengan standar kewajaran harga pasar.

    “Bahkan, nilai yang kami tetapkan berada di bawah hasil rekomendasi KJPP. Ini adalah bentuk keberpihakan kami kepada para pedagang agar mereka dapat terus beroperasi dengan biaya yang terjangkau,” ungkap Agus.

    Perumda Pasar Jaya juga memberikan berbagai skema keringanan dan kemudahan pembayaran, seperti potongan harga dan fasilitas cicilan, guna meringankan beban pedagang dalam memperpanjang masa sewa hingga 20 tahun ke depan.

    Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keadilan, keterbukaan, dan keberpihakan kepada pedagang.

    “Kami terus berupaya mencari titik tengah agar revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar, tetapi juga membawa dampak positif bagi semua pihak,” ucap Agus.

    Agus berharap, revitalisasi ini dapat menjadikan pasar lebih tertata, higienis, aman, dan nyaman, sekaligus menjadi contoh transformasi pasar tradisional menuju pengelolaan yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai kerakyatan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini kata Pasar Jaya terkait hak usaha di Pasar Pramuka

    Ini kata Pasar Jaya terkait hak usaha di Pasar Pramuka

    Jakarta (ANTARA) – Perumda (PD) Pasar Jaya menyampaikan bahwa hak pemakaian tempat usaha di Pasar Pramuka, Jakarta Timur telah berakhir sejak Mei 2024.

    “Namun, hingga kini para pedagang masih menggunakan tempat usahanya tanpa dikenakan biaya perpanjangan hak pakai yang semestinya menjadi kewajiban sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Perumda Pasar Jaya,” kata Direktur Utama (Dirut) Perumda (PD) Pasar Jaya Agus Himawan di Jakarta, Kamis.

    Agus mengatakan, pihaknya telah merespons seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak, mulai dari beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), hingga Ombudsman RI.

    Lebih lanjut Agus menjelaskan, berdasarkan hasil pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada 9 Oktober 2025, keputusan terkait pengelolaan Pasar Pramuka dikembalikan kepada Perumda Pasar Jaya dengan tetap mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku.

    Sebagai wujud transparansi, Pasar Jaya telah menggelar diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka pada 14 Oktober 2025 dan menyampaikan surat resmi kepada Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka (HPFPP) pada 20 Oktober 2025 mengenai Penetapan Harga Perpanjangan Hak Pakai (PHP) Tempat Usaha Pasar Pramuka.

    Agus menjelaskan, penyesuaian harga perpanjangan hak pakai dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan usaha para pedagang dan pengelolaan pasar yang sehat secara ekonomi.

    Penetapan harga ini telah melalui kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk memastikan tarif sewa ditetapkan secara objektif, profesional dan sesuai dengan standar kewajaran harga pasar.

    “Bahkan, nilai yang kami tetapkan berada di bawah hasil rekomendasi KJPP. Ini adalah bentuk keberpihakan kami kepada para pedagang agar mereka dapat terus beroperasi dengan biaya yang terjangkau,” kata Agus.

    Selain itu, Pasar Jaya juga memberikan berbagai skema keringanan dan kemudahan pembayaran, seperti potongan harga dan fasilitas cicilan, guna meringankan beban pedagang dalam memperpanjang masa sewa hingga 20 tahun ke depan.

    Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keadilan, keterbukaan dan keberpihakan kepada pedagang.

    “Kami terus berupaya mencari titik tengah agar revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar, tetapi juga membawa dampak positif bagi semua pihak,” jelas Agus.

    Hal itu karena, lanjut Agus, ia ingin Pasar Pramuka menjadi pasar yang tertata, higienis, aman dan nyaman, sekaligus menjadi contoh transformasi pasar tradisional menuju pengelolaan yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai kerakyatan.

    Adapun dalam Surat Keputusan (SK) terbaru yang diterbitkan oleh pengelola pasar, harga sewa kios mencapai Rp425 juta untuk lantai bawah dan Rp370 juta untuk lantai satu dengan masa sewa selama 20 tahun.

    Biaya tersebut harus dicicil oleh pedagang selama 18 bulan atau sekitar Rp25 juta per bulan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Jaya Terapkan Pembayaran QRIS untuk Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional Jakarta

    Pasar Jaya Terapkan Pembayaran QRIS untuk Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional Jakarta

    Liputan6.com, Jakarta – Perumda Pasar Jaya menggandeng PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) untuk mengakselerasi program digitalisasi pasar di wilayah DKI Jakarta.

    Kolaborasi ini menjadi pijakan utama dalam mendukung transformasi digital bagi para pedagang yang berada di lingkungan Pasar Jaya. Fokus utama kolaborasi adalah penyediaan dan sosialisasi perangkat teknologi QRIS Soundbox sebagai inovasi dalam alat pembayaran digital.

    Dalam kerja sama ini, Netzme akan bertanggung jawab menyediakan perangkat QRIS Soundbox serta dashboard sistem monitoring yang nantinya akan dimanfaatkan oleh Perumda Pasar Jaya.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto, berharap kolaborasi ini dapat menjadi katalisator dalam peningkatan efisiensi dan modernisasi transaksi bagi para pedagang di pasar tradisional.

    Di sisi lain, Netzme menegaskan komitmennya untuk menghadirkan dukungan teknologi yang tidak hanya tangguh, tetapi juga mudah dioperasikan oleh para pedagang pasar.

    “Kolaborasi ini merupakan respons nyata terhadap perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan konsumen akan kemudahan bertransaksi secara digital. Tujuannya adalah mendukung transformasi digital di sektor pasar tradisional,” CEO PT Netzme Kreasi Indonesia, Vicky Ganda Saputra, menjelaskan melalui keterangan resminya, Rabu (12/11/2025).

    Ia menambahkan, program ini tidak hanya akan memudahkan pedagang dalam bertransaksi digital, tetapi juga memperkuat inklusi keuangan di level mikro.

    “Inovasi teknologi seperti QRIS Soundbox akan membantu pedagang pasar beradaptasi dengan perkembangan zaman dan meningkatkan daya saing mereka,” ucap Vicky.

  • Pasar Jaya bantah isu kenaikan sewa kios Pasar Pramuka Jaktim

    Pasar Jaya bantah isu kenaikan sewa kios Pasar Pramuka Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Perumda Pasar Jaya membantah informasi kenaikan harga sewa kios pasca revitalisasi Pasar Pramuka di Jakarta Timur hingga empat kali lipat dari harga sewa saat ini (eksisting).

    “Hasil kajian menunjukkan bahwa tarif yang diberlakukan masih berada di bawah rekomendasi nilai pasar,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Agus menyebutkan, penetapan tarif sewa kios tidak dilakukan secara sepihak, melainkan melalui kajian komprehensif yang melibatkan tim teknis, keuangan, dan hasil valuasi independen dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

    “Tarif yang diberlakukan berada di bawah rekomendasi nilai pasar,m itu dengan tujuan menjaga keseimbangan antara keberlanjutan operasional dan kemampuan pedagang,” ujar Agus.

    Selain itu, tarif Hak Pemakaian Tempat Usaha selama 20 tahun yang sempat diberitakan sebesar Rp425 juta tidaklah benar. Tarif yang berlaku saat ini Rp403 juta untuk lantai dasar dan Rp351 juta untuk lantai satu.

    Pasar Jaya sudah memberikan skema diskon dan pembayaran bertahap (cicilan) bagi pedagang agar beban finansial lebih ringan. “Kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan Perumda Pasar Jaya terhadap keberlangsungan usaha pedagang pasca-revitalisasi,” katanya.

    Perumda Pasar Jaya juga telah menindaklanjuti seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak.

    “Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi, Pasar Jaya akan membuka ruang diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka,” katanya.

    Perumda Pasar Jaya dalam menjalankan seluruh proses sesuai amanat Perda Nomor 3 Tahun 2018 dan Perda Nomor 7 Tahun 2018.

    Selain itu, pihaknya juga telah menindaklanjuti setiap aspirasi pedagang melalui berbagai jalur resmi, termasuk dengan DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kemenko Polhukam dan Ombudsman RI.

    “Selanjutnya, kami akan membuka ruang negosiasi dengan pedagang agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama dan solusi terbaik bisa dicapai bersama,” ujar Agus.

    Perumda Pasar Jaya berkomitmen menjaga transparansi, keberpihakan terhadap pedagang, dan kepatuhan terhadap regulasi dalam setiap kebijakan revitalisasi pasar.

    “Revitalisasi pasar juga dilaksanakan untuk memperbaiki kualitas pasar agar tetap menjadi ruang ekonomi yang layak, aman dan berdaya saing bagi pedagang, dan mendukung Jakarta sebagai kota global,” kata Agus.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasok Kebutuhan Pangan Ibu Kota, Mas Dhito Ingatkan Pentingnya Jaga Kualitas

    Pasok Kebutuhan Pangan Ibu Kota, Mas Dhito Ingatkan Pentingnya Jaga Kualitas

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menekankan kerja sama antar daerah dalam memasarkan komoditas unggulan menjadi upaya memperluas akses pasar yang berkesinambungan.

    Melalui kerja sama yang telah dijalin dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Mas Dhito sapaannya berharap komoditas pertanian dan peternakan dari Kabupaten Kediri bisa menjadi pemasok kebutuhan pangan di ibu kota.

    “Intinya bagaimana produk unggulan Kabupaten Kediri bisa menjadi bagian dari kebutuhan pokok yang ada di ibu kota,” katanya, Jumat (26/9)

    Kesepakatan kerja sama antar dua daerah itu ditindaklanjuti oleh masing-masing perusahaan daerah. PD Canda Birawa sebagai perusahaan daerah Kabupaten Kediri menyediakan bahan pangan yang dibutuhkan Perumda Pasar Jaya untuk dipasarkan di Jakarta.

    Mas Dhito mengingatkan, kerja sama tersebut harus memberikan manfaat dan keuntungan bagi kedua belah pihak dan dilakukan secara transparan. Komoditas yang dikirim pun harus disesuaikan dengan kualitas yang dibutuhkan Perumda Pasar Jaya.

    “Jangan sampai terjadi hal-hal yang sifatnya under quality,” ungkapnya.

    Dengan selalu menjaga kualitas barang yang dikirim, diharapkan kerja sama yang dijalin dapat terus berkelanjutan sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani maupun peternak di Kabupaten Kediri.

    Perumda Pasar Jaya sebagai perusahaan daerah milik Pemprov DKI telah berkunjung ke Kabupaten Kediri pada Kamis (25/9). Dari kunjungannya itu, setidaknya ada dua komoditas yang diambil untuk dipasarkan di ibu kota, yakni beras kemasan 5 kg dan ayam karkas frozen.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan Widiyanto menyebut, kerja sama tersebut menjadi upaya membangun perdagangan antar daerah yang saling menguntungkan, adil dan berkesinambungan.

    “Kami siap mendukung lewat promosi supaya komoditas kabupaten Kediri dapat dikenal luas. Ini langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak lokal,” ucapnya. [nm/ian]

  • DPRD minta aset Pasar Jaya dimanfaatkan sebagai hunian vertikal

    DPRD minta aset Pasar Jaya dimanfaatkan sebagai hunian vertikal

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga meminta agar aset yang dimiliki Pasar Jaya dimanfaatkan sebagai dijadikan hunian vertikal guna memenuhi kebutuhan hunian di Jakarta.

    “Jakarta kekurangan 250 ribu sampai 300 ribu unit hunian layak. Pasar Jaya punya aset strategis, jangan berhenti di atas kertas,” kata Pandapotan dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global” di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, transformasi pasar di Jakarta saat ini bukan sekadar renovasi, tetapi strategi besar menuju kota global sekaligus jawaban atas krisis hunian di ibu kota.

    Dia menambahkan keberhasilan revitalisasi pasar bukan hanya untuk pedagang, tetapi juga generasi muda, termasuk kalangan pewarta.

    “Ke depan, wartawan yang baru menikah dan belum punya rumah pun bisa mendapat hunian layak di tengah kota,” ujar Pandapotan.

    Terkait pola pembiayaan, sambung dia, tidak bisa lagi hanya mengandalkan pemerintah pusat. Dia pun menyarankan agar skema jangka panjang dengan pihak ketiga dan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari swasta dioptimalkan.

    Lebih jauh, dia menuturkan dengan adanya hunian di atas pasar yang dimiliki oleh Pasar Jaya, maka penghuni mendapatkan akses yang lebih mudah, dan pasar tradisional di Jakarta juga kembali ramai.

    “Hunian di atas pasar akan memberi akses lebih mudah bagi masyarakat untuk tinggal di tengah kota,” tutur Pandapotan.

    Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menegaskan langkah revitalisasi kini diarahkan untuk menjadikan pasar sebagai simbol kota modern dan ramah lingkungan.

    “Program ini sekaligus bagian dari strategi besar menjadikan Jakarta sebagai kota global,” ucap Agus.

    Sejak menjabat pada Agustus 2023, dia mengungkapkan jajaran direksi Pasar Jaya bergerak cepat melakukan modernisasi seluruh pasar di Kota Jakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transformasi pasar dinilai jadi strategi Jakarta menuju kota global

    Transformasi pasar dinilai jadi strategi Jakarta menuju kota global

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menegaskan transformasi pasar merupakan langkah strategis dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    Dia pun memaparkan sejak menjabat pada Agustus 2023, Pasar Jaya mendorong program revitalisasi dan modernisasi sebanyak 153 pasar.

    “Perubahan signifikan terlihat pada perbaikan fisik, peningkatan fasilitas, hingga penguatan tata kelola,” kata Agus dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global” di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

    Berdasarkan data Perumda Pasar Jaya, hingga September 2025, sebanyak 67 pasar telah dicat ulang dengan warna korporasi baru, disertai dengan perbaikan toilet, area parkir, taman, dan eskalator.

    Revitalisasi tersebut dilakukan melalui tiga skema, yakni dana internal, Penyertaan Modal Daerah (PMD), serta kemitraan dengan swasta di Pasar Pramuka, Jembatan Besi, Senen Blok 6, dan Pasar Minggu.

    Selain itu, kata dia, Pasar Jaya tengah membangun pusat pengolahan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, bekerja sama dengan PT LAPI ITB.

    “Fasilitas ini ditargetkan rampung Mei 2026 dan mampu mengolah 95 persen sampah organik langsung di lokasi,” ujar Agus.

    Lebih lanjut, dia mengatakan transformasi pasar digital juga dikebut. Sistem pembayaran nontunai saat ini sudah berlaku di 57 pasar dan pengelolaan digital di 30 pasar.

    “Tahun ini, tambahan 30 pasar lagi masuk program digitalisasi. Pasar rakyat harus hadir sebagai ruang ekonomi sekaligus simbol kota modern, berdaya saing, dan ramah lingkungan,” ungkap Agus.

    Dia menuturkan Pasar Jaya juga mengembangkan konsep hunian di atas pasar melalui Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) 60 tahun, dengan proyek pertama yang berlokasi di Rusun Pasar Rumput yang kini terisi 85 persen, mayoritas dihuni oleh milenial, aparatur sipil negara (ASN), dan pekerja swasta.

    “Lima lokasi strategis lain, seperti Pasar Minggu dan Pasar Senen, disiapkan untuk pengembangan serupa,” tutur Agus.

    Dalam kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan pasar memiliki peran vital dalam perekonomian ibu kota.

    “Pasar adalah nadi perekonomian Jakarta. Modernisasi tidak boleh menghapus nilai kerakyatan, justru harus memperkuatnya,” tegas Eli.

    Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggarap pasar tematik, termasuk menjadikan Pasar Baru sebagai destinasi wisata budaya yang terintegrasi dengan kawasan heritage Jakarta Pusat.

    Menurut dia, tantangan terbesar yang dihadapi pasar saat ini, yaitu persaingan dengan perdagangan daring.

    “Revitalisasi harus diikuti tarif wajar dan kenyamanan konsumen, agar pasar tidak hanya megah tapi juga hidup,” pungkas Eli.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Monang, perwakilan DLH DKI Jakarta, memaparkan persoalan pengelolaan sampah di Jakarta. 

    “Dengan jumlah penduduk lebih dari 11 juta jiwa, ada 3,6 juta kepala keluarga, 2.741 RW, dan 30.894 RW, menghasilkan 8600 ton sampah per hari. Dengan menangani itu, kami hanya punya 1000-an pendamping,” jelas Monang.

    Menurutnya, meskipun pengelolaan sampah Jakarta sudah menekankan pemilahan sampah di rumah tangga, tetapi partisipasi warga masih kurang. Di Jakarta, ada 3356 unit bank sampah  yang terdaftar dengan 140 nasabah. 

    Sementara itu, Direktur Utama Perusda Pasar Jaya Agus Himawan menyampaikan soal penanganan sampah di pasar-pasar yang di bawah naungan Perumda.

    “Kita menaungi 150 pasar dengan produksi sampah 500 ton per hari. Dalam hitungan produksi sampah pasar itu, ada juga sampah dari warga sekitar,” katanya.

    Menurutnya, Perumda Pasar Jaya sedang memulai kebijakan baru pengelolaan sampah, yaitu mendirikan pusat pengelolaan sampah mandiri. Dengan konsep baru ini, masalah sampah di pasar akan diselesaikan di tempat.

    “Kita sudah menyelesaikan pusat pengelolaan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, yang memproduksi 200 ton sampah per hari atau hampir 50 persen sampah pasar di Jakarta,” jelasnya.

    Dalam diskusi itu, Ketua KSM Sahabat Lingkungan, Hendro Wibowo, juga berbagai pengalaman soal pengelolaan sampah berbasis warga atau komunitas. 

    Menurut Hendro, pihaknya menyampaikan empat paradigma pengelolaan sampah, yaitu ekologi, ekonomi kreatif, edukasi, dan punishment and reward. Kata dia, mengedukasi warga agar punya kesadaran memilah dan mengolah sampah memang butuh waktu lama. 

    “Fukuoka di Jepang itu butuh 90 tahun. Makanya, edukasi sampah itu harus disertai dukungan pemerintah dalam bentuk politik kebijakan dan anggaran,” jelasnya.

    FGD ini menghasilkan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi yang nantinya akan digodok agar menjadi roadmap pengelolaan sampah di Jakarta.