Tag: Agus Himawan

  • Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansyah mendukung penuh upaya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur yang dinilai penting untuk kenyamanan bersama.

    “Revitalisasi ini penting agar pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya tidak kalah bersaing dengan pasar modern milik swasta,” kata Endriansyah di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, revitalisasi ini juga penting dalam menyongsong lima abad Jakarta dan menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    “Jakarta mau tidak mau harus bersolek, termasuk pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya. Sehingga, saat ada wisatawan atau pengunjung dari luar negeri, Jakarta bisa memberikan citra positif karena menjadi barometer Indonesia,” ujarnya.

    Dukungan juga disampaikan, Ketua Forum Kekeluargaan Relawan Pemuda Nusantara (FK Repnus) Faisal Nasution. Faisal memastikan, revitalisasi tersebut menjadi kebutuhan jangka panjang.

    “Kalau kondisi pasar bagus, pengunjung nyaman pasti juga akan berdampak positif pada omzet penjualan pedagang,” kata Faisal.

    Faisal menyebut, revitalisasi Pasar Pramuka akan memberikan kebaruan di Jakarta karena pasar itu juga akan dilintasi LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai.

    “Adanya koneksi atau integrasi dengan stasiun LRT ini tentu bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat. Hal ini sebagaimana konektivitas Stasiun MRT Blok M dengan Blok M Plaza. Pusat perbelanjaan yang tadinya sudah sepi, berubah menjadi ramai pengunjung,” jelas Faisal.

    Perumda (PD) Pasar Jaya terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pasar rakyat yang modern, nyaman, dan berdaya saing melalui program revitalisasi yang dilakukan secara bertahap di berbagai lokasi, salah satunya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan mengatakan, revitalisasi Pasar Pramuka diharapkan dapat memperkuat peran pasar rakyat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi warga Jakarta.

    Hal ini sekaligus wujud nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam membangun kota yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan.

    “Perumda Pasar Jaya telah merespons seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak, mulai dari beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) hingga Ombudsman RI,” jelas Agus.

    Agus menjelaskan, hak pemakaian tempat usaha di Pasar Pramuka telah berakhir sejak Mei 2024. Namun, hingga kini para pedagang masih menggunakan tempat usahanya tanpa dikenakan biaya perpanjangan hak pakai yang semestinya menjadi kewajiban sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Perumda Pasar Jaya.

    Berdasarkan hasil pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada 9 Oktober 2025, keputusan terkait pengelolaan Pasar Pramuka dikembalikan kepada Perumda Pasar Jaya dengan tetap mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku.

    “Sebagai wujud transparansi, Pasar Jaya telah menggelar diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka pada 14 Oktober 2025, dan menyampaikan surat resmi kepada Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka (HPFPP) pada 20 Oktober 2025 mengenai penetapan Harga Perpanjangan Hak Pakai (PHP) Tempat Usaha Pasar Pramuka,” paparnya.

    Agus menegaskan, penyesuaian harga perpanjangan hak pakai dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan usaha para pedagang dan pengelolaan pasar yang sehat secara ekonomi.

    Penetapan harga ini telah melalui kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk memastikan tarif sewa ditetapkan secara objektif, profesional, dan sesuai dengan standar kewajaran harga pasar.

    “Bahkan, nilai yang kami tetapkan berada di bawah hasil rekomendasi KJPP. Ini adalah bentuk keberpihakan kami kepada para pedagang agar mereka dapat terus beroperasi dengan biaya yang terjangkau,” ungkap Agus.

    Perumda Pasar Jaya juga memberikan berbagai skema keringanan dan kemudahan pembayaran, seperti potongan harga dan fasilitas cicilan, guna meringankan beban pedagang dalam memperpanjang masa sewa hingga 20 tahun ke depan.

    Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keadilan, keterbukaan, dan keberpihakan kepada pedagang.

    “Kami terus berupaya mencari titik tengah agar revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar, tetapi juga membawa dampak positif bagi semua pihak,” ucap Agus.

    Agus berharap, revitalisasi ini dapat menjadikan pasar lebih tertata, higienis, aman, dan nyaman, sekaligus menjadi contoh transformasi pasar tradisional menuju pengelolaan yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai kerakyatan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Jaya Terapkan Pembayaran QRIS untuk Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional Jakarta

    Pasar Jaya Terapkan Pembayaran QRIS untuk Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional Jakarta

    Liputan6.com, Jakarta – Perumda Pasar Jaya menggandeng PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) untuk mengakselerasi program digitalisasi pasar di wilayah DKI Jakarta.

    Kolaborasi ini menjadi pijakan utama dalam mendukung transformasi digital bagi para pedagang yang berada di lingkungan Pasar Jaya. Fokus utama kolaborasi adalah penyediaan dan sosialisasi perangkat teknologi QRIS Soundbox sebagai inovasi dalam alat pembayaran digital.

    Dalam kerja sama ini, Netzme akan bertanggung jawab menyediakan perangkat QRIS Soundbox serta dashboard sistem monitoring yang nantinya akan dimanfaatkan oleh Perumda Pasar Jaya.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto, berharap kolaborasi ini dapat menjadi katalisator dalam peningkatan efisiensi dan modernisasi transaksi bagi para pedagang di pasar tradisional.

    Di sisi lain, Netzme menegaskan komitmennya untuk menghadirkan dukungan teknologi yang tidak hanya tangguh, tetapi juga mudah dioperasikan oleh para pedagang pasar.

    “Kolaborasi ini merupakan respons nyata terhadap perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan konsumen akan kemudahan bertransaksi secara digital. Tujuannya adalah mendukung transformasi digital di sektor pasar tradisional,” CEO PT Netzme Kreasi Indonesia, Vicky Ganda Saputra, menjelaskan melalui keterangan resminya, Rabu (12/11/2025).

    Ia menambahkan, program ini tidak hanya akan memudahkan pedagang dalam bertransaksi digital, tetapi juga memperkuat inklusi keuangan di level mikro.

    “Inovasi teknologi seperti QRIS Soundbox akan membantu pedagang pasar beradaptasi dengan perkembangan zaman dan meningkatkan daya saing mereka,” ucap Vicky.

  • Pasar Jaya bantah isu kenaikan sewa kios Pasar Pramuka Jaktim

    Pasar Jaya bantah isu kenaikan sewa kios Pasar Pramuka Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Perumda Pasar Jaya membantah informasi kenaikan harga sewa kios pasca revitalisasi Pasar Pramuka di Jakarta Timur hingga empat kali lipat dari harga sewa saat ini (eksisting).

    “Hasil kajian menunjukkan bahwa tarif yang diberlakukan masih berada di bawah rekomendasi nilai pasar,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Agus menyebutkan, penetapan tarif sewa kios tidak dilakukan secara sepihak, melainkan melalui kajian komprehensif yang melibatkan tim teknis, keuangan, dan hasil valuasi independen dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

    “Tarif yang diberlakukan berada di bawah rekomendasi nilai pasar,m itu dengan tujuan menjaga keseimbangan antara keberlanjutan operasional dan kemampuan pedagang,” ujar Agus.

    Selain itu, tarif Hak Pemakaian Tempat Usaha selama 20 tahun yang sempat diberitakan sebesar Rp425 juta tidaklah benar. Tarif yang berlaku saat ini Rp403 juta untuk lantai dasar dan Rp351 juta untuk lantai satu.

    Pasar Jaya sudah memberikan skema diskon dan pembayaran bertahap (cicilan) bagi pedagang agar beban finansial lebih ringan. “Kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan Perumda Pasar Jaya terhadap keberlangsungan usaha pedagang pasca-revitalisasi,” katanya.

    Perumda Pasar Jaya juga telah menindaklanjuti seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak.

    “Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi, Pasar Jaya akan membuka ruang diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka,” katanya.

    Perumda Pasar Jaya dalam menjalankan seluruh proses sesuai amanat Perda Nomor 3 Tahun 2018 dan Perda Nomor 7 Tahun 2018.

    Selain itu, pihaknya juga telah menindaklanjuti setiap aspirasi pedagang melalui berbagai jalur resmi, termasuk dengan DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kemenko Polhukam dan Ombudsman RI.

    “Selanjutnya, kami akan membuka ruang negosiasi dengan pedagang agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama dan solusi terbaik bisa dicapai bersama,” ujar Agus.

    Perumda Pasar Jaya berkomitmen menjaga transparansi, keberpihakan terhadap pedagang, dan kepatuhan terhadap regulasi dalam setiap kebijakan revitalisasi pasar.

    “Revitalisasi pasar juga dilaksanakan untuk memperbaiki kualitas pasar agar tetap menjadi ruang ekonomi yang layak, aman dan berdaya saing bagi pedagang, dan mendukung Jakarta sebagai kota global,” kata Agus.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasok Kebutuhan Pangan Ibu Kota, Mas Dhito Ingatkan Pentingnya Jaga Kualitas

    Pasok Kebutuhan Pangan Ibu Kota, Mas Dhito Ingatkan Pentingnya Jaga Kualitas

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menekankan kerja sama antar daerah dalam memasarkan komoditas unggulan menjadi upaya memperluas akses pasar yang berkesinambungan.

    Melalui kerja sama yang telah dijalin dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Mas Dhito sapaannya berharap komoditas pertanian dan peternakan dari Kabupaten Kediri bisa menjadi pemasok kebutuhan pangan di ibu kota.

    “Intinya bagaimana produk unggulan Kabupaten Kediri bisa menjadi bagian dari kebutuhan pokok yang ada di ibu kota,” katanya, Jumat (26/9)

    Kesepakatan kerja sama antar dua daerah itu ditindaklanjuti oleh masing-masing perusahaan daerah. PD Canda Birawa sebagai perusahaan daerah Kabupaten Kediri menyediakan bahan pangan yang dibutuhkan Perumda Pasar Jaya untuk dipasarkan di Jakarta.

    Mas Dhito mengingatkan, kerja sama tersebut harus memberikan manfaat dan keuntungan bagi kedua belah pihak dan dilakukan secara transparan. Komoditas yang dikirim pun harus disesuaikan dengan kualitas yang dibutuhkan Perumda Pasar Jaya.

    “Jangan sampai terjadi hal-hal yang sifatnya under quality,” ungkapnya.

    Dengan selalu menjaga kualitas barang yang dikirim, diharapkan kerja sama yang dijalin dapat terus berkelanjutan sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani maupun peternak di Kabupaten Kediri.

    Perumda Pasar Jaya sebagai perusahaan daerah milik Pemprov DKI telah berkunjung ke Kabupaten Kediri pada Kamis (25/9). Dari kunjungannya itu, setidaknya ada dua komoditas yang diambil untuk dipasarkan di ibu kota, yakni beras kemasan 5 kg dan ayam karkas frozen.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan Widiyanto menyebut, kerja sama tersebut menjadi upaya membangun perdagangan antar daerah yang saling menguntungkan, adil dan berkesinambungan.

    “Kami siap mendukung lewat promosi supaya komoditas kabupaten Kediri dapat dikenal luas. Ini langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak lokal,” ucapnya. [nm/ian]

  • DPRD minta aset Pasar Jaya dimanfaatkan sebagai hunian vertikal

    DPRD minta aset Pasar Jaya dimanfaatkan sebagai hunian vertikal

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga meminta agar aset yang dimiliki Pasar Jaya dimanfaatkan sebagai dijadikan hunian vertikal guna memenuhi kebutuhan hunian di Jakarta.

    “Jakarta kekurangan 250 ribu sampai 300 ribu unit hunian layak. Pasar Jaya punya aset strategis, jangan berhenti di atas kertas,” kata Pandapotan dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global” di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, transformasi pasar di Jakarta saat ini bukan sekadar renovasi, tetapi strategi besar menuju kota global sekaligus jawaban atas krisis hunian di ibu kota.

    Dia menambahkan keberhasilan revitalisasi pasar bukan hanya untuk pedagang, tetapi juga generasi muda, termasuk kalangan pewarta.

    “Ke depan, wartawan yang baru menikah dan belum punya rumah pun bisa mendapat hunian layak di tengah kota,” ujar Pandapotan.

    Terkait pola pembiayaan, sambung dia, tidak bisa lagi hanya mengandalkan pemerintah pusat. Dia pun menyarankan agar skema jangka panjang dengan pihak ketiga dan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari swasta dioptimalkan.

    Lebih jauh, dia menuturkan dengan adanya hunian di atas pasar yang dimiliki oleh Pasar Jaya, maka penghuni mendapatkan akses yang lebih mudah, dan pasar tradisional di Jakarta juga kembali ramai.

    “Hunian di atas pasar akan memberi akses lebih mudah bagi masyarakat untuk tinggal di tengah kota,” tutur Pandapotan.

    Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menegaskan langkah revitalisasi kini diarahkan untuk menjadikan pasar sebagai simbol kota modern dan ramah lingkungan.

    “Program ini sekaligus bagian dari strategi besar menjadikan Jakarta sebagai kota global,” ucap Agus.

    Sejak menjabat pada Agustus 2023, dia mengungkapkan jajaran direksi Pasar Jaya bergerak cepat melakukan modernisasi seluruh pasar di Kota Jakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transformasi pasar dinilai jadi strategi Jakarta menuju kota global

    Transformasi pasar dinilai jadi strategi Jakarta menuju kota global

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menegaskan transformasi pasar merupakan langkah strategis dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    Dia pun memaparkan sejak menjabat pada Agustus 2023, Pasar Jaya mendorong program revitalisasi dan modernisasi sebanyak 153 pasar.

    “Perubahan signifikan terlihat pada perbaikan fisik, peningkatan fasilitas, hingga penguatan tata kelola,” kata Agus dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global” di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

    Berdasarkan data Perumda Pasar Jaya, hingga September 2025, sebanyak 67 pasar telah dicat ulang dengan warna korporasi baru, disertai dengan perbaikan toilet, area parkir, taman, dan eskalator.

    Revitalisasi tersebut dilakukan melalui tiga skema, yakni dana internal, Penyertaan Modal Daerah (PMD), serta kemitraan dengan swasta di Pasar Pramuka, Jembatan Besi, Senen Blok 6, dan Pasar Minggu.

    Selain itu, kata dia, Pasar Jaya tengah membangun pusat pengolahan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, bekerja sama dengan PT LAPI ITB.

    “Fasilitas ini ditargetkan rampung Mei 2026 dan mampu mengolah 95 persen sampah organik langsung di lokasi,” ujar Agus.

    Lebih lanjut, dia mengatakan transformasi pasar digital juga dikebut. Sistem pembayaran nontunai saat ini sudah berlaku di 57 pasar dan pengelolaan digital di 30 pasar.

    “Tahun ini, tambahan 30 pasar lagi masuk program digitalisasi. Pasar rakyat harus hadir sebagai ruang ekonomi sekaligus simbol kota modern, berdaya saing, dan ramah lingkungan,” ungkap Agus.

    Dia menuturkan Pasar Jaya juga mengembangkan konsep hunian di atas pasar melalui Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) 60 tahun, dengan proyek pertama yang berlokasi di Rusun Pasar Rumput yang kini terisi 85 persen, mayoritas dihuni oleh milenial, aparatur sipil negara (ASN), dan pekerja swasta.

    “Lima lokasi strategis lain, seperti Pasar Minggu dan Pasar Senen, disiapkan untuk pengembangan serupa,” tutur Agus.

    Dalam kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan pasar memiliki peran vital dalam perekonomian ibu kota.

    “Pasar adalah nadi perekonomian Jakarta. Modernisasi tidak boleh menghapus nilai kerakyatan, justru harus memperkuatnya,” tegas Eli.

    Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggarap pasar tematik, termasuk menjadikan Pasar Baru sebagai destinasi wisata budaya yang terintegrasi dengan kawasan heritage Jakarta Pusat.

    Menurut dia, tantangan terbesar yang dihadapi pasar saat ini, yaitu persaingan dengan perdagangan daring.

    “Revitalisasi harus diikuti tarif wajar dan kenyamanan konsumen, agar pasar tidak hanya megah tapi juga hidup,” pungkas Eli.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Monang, perwakilan DLH DKI Jakarta, memaparkan persoalan pengelolaan sampah di Jakarta. 

    “Dengan jumlah penduduk lebih dari 11 juta jiwa, ada 3,6 juta kepala keluarga, 2.741 RW, dan 30.894 RW, menghasilkan 8600 ton sampah per hari. Dengan menangani itu, kami hanya punya 1000-an pendamping,” jelas Monang.

    Menurutnya, meskipun pengelolaan sampah Jakarta sudah menekankan pemilahan sampah di rumah tangga, tetapi partisipasi warga masih kurang. Di Jakarta, ada 3356 unit bank sampah  yang terdaftar dengan 140 nasabah. 

    Sementara itu, Direktur Utama Perusda Pasar Jaya Agus Himawan menyampaikan soal penanganan sampah di pasar-pasar yang di bawah naungan Perumda.

    “Kita menaungi 150 pasar dengan produksi sampah 500 ton per hari. Dalam hitungan produksi sampah pasar itu, ada juga sampah dari warga sekitar,” katanya.

    Menurutnya, Perumda Pasar Jaya sedang memulai kebijakan baru pengelolaan sampah, yaitu mendirikan pusat pengelolaan sampah mandiri. Dengan konsep baru ini, masalah sampah di pasar akan diselesaikan di tempat.

    “Kita sudah menyelesaikan pusat pengelolaan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, yang memproduksi 200 ton sampah per hari atau hampir 50 persen sampah pasar di Jakarta,” jelasnya.

    Dalam diskusi itu, Ketua KSM Sahabat Lingkungan, Hendro Wibowo, juga berbagai pengalaman soal pengelolaan sampah berbasis warga atau komunitas. 

    Menurut Hendro, pihaknya menyampaikan empat paradigma pengelolaan sampah, yaitu ekologi, ekonomi kreatif, edukasi, dan punishment and reward. Kata dia, mengedukasi warga agar punya kesadaran memilah dan mengolah sampah memang butuh waktu lama. 

    “Fukuoka di Jepang itu butuh 90 tahun. Makanya, edukasi sampah itu harus disertai dukungan pemerintah dalam bentuk politik kebijakan dan anggaran,” jelasnya.

    FGD ini menghasilkan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi yang nantinya akan digodok agar menjadi roadmap pengelolaan sampah di Jakarta.

  • Digitalisasi dalam transaksi keuangan bisa kurangi copet

    Digitalisasi dalam transaksi keuangan bisa kurangi copet

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan digitalisasi dalam transaksi keuangan bisa mengurangi copet dan aksi premanisme di masyarakat termasuk di pasar-pasar.

    “Kalau digitalisasi (transaksi keuangan) ini jalan, maka copet akan berkurang. Preman perlahan-lahan akan hilang. Sudah pasti,” kata dia di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.

    Selain itu, digitalisasi dalam transaksi keuangan juga meningkatkan transparansi dan memudahkan masyarakat. “Semakin maju orang menggunakan digital maka yang namanya copet itu juga akan berkurang,” katanya.

    Lalu, berkaca pada manfaat penerapan digitalisasi di sektor keuangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengadakan lomba digitalisasi di pasar yang melibatkan 20 pasar di lima wilayah kota administrasi Jakarta.

    “Lomba digitalisasi ini saya yakin akan memberikan manfaat yang banyak, terutama bagi para pedagang, bagi para pembeli, dan tentunya bagi pemerintah Jakarta, transparansi itu akan semakin terbentuk,” kata Pramono.

    Pramono mengatakan, adanya lomba digitalisasi pasar juga dapat membuat perbankan ikut berkompetisi melakukan literasi digital di pasar-pasar yang ada di Jakarta.

    Lomba ini melibatkan lima bank, meliputi Bank Jakarta, Mandiri, BCA, BRI dan BNI. “Saya mengharapkan lomba digitalisasi pasar ini benar-benar akan membuat gairah pasar-pasar di Jakarta hidup,” ujar Pramono.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto mengatakan, lomba digitalisasi pasar ini bertujuan mendorong literasi keuangan di kalangan pedagang pasar, mempercepat masuknya pedagang pasar ke ekosistem perbankan dan digital.

    Kemudian, menjadikan transaksi lebih aman dan nyaman, mempermudah pedagang untuk mengakses pembiayaan dari bank mitra dan meningkatkan kebersihan dan kenyamanan pasar.

    Adapun aspek yang dinilai dalam perlombaan ini aspek pasar dan digitalisasi perbankan.

    Dia berharap lomba ini tidak hanya dapat meningkatkan literasi digital di kalangan pedagang pasar, tetapi juga untuk membangun pasar yang lebih tertib, modern dan efisien dalam pengelolaan maupun pelayanannya.

    Dengan begitu sehingga dapat tercipta sinergi antara tradisi dan teknologi, antara kearifan lokal dan kemajuan zaman serta dapat menjadikan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.

    “Mari bersama-sama kita sukseskan lomba digitalisasi pasar ini sebagai momentum kebangkitan pasar tradisional yang inklusif dan berdaya saing,” kata Agus.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bisa untuk biaya sekolah anak

    Bisa untuk biaya sekolah anak

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Dapat BLT cukai, Khoiriyah: Bisa untuk biaya sekolah anak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 15:35 WIB

    Elshinta.com – Kegembiraan terpancar dari wajah para buruh rokok di Kudus Jawa Tengah karena puluhan ribu buruh mendapatkan pencairan bantuan langsung tunai (BLT) DBHCHT dari APBD Kabupaten Kudus. 

    Salah satu buruh rokok yang tampak gembira yakni Khoiriyah. Ibu dua anak ini merasa terbantu dengan adanya BLT apalagi saat ini ia seorang “single parent” setelah suaminya meninggal beberapa tahun lalu sedangkan anaknya masih balita dan SMP. “Bantuan ini akan saya gunakan untuk bantu biaya sekolah anak karena yang kecil mau masuk sekolah. Alhamdulillah ada BLT”, katanya, Kamis (3/7). 

    Senada Yani buruh rokok lainnya saat dikonfirmasi, ia juga mengaku senang bisa sedikit membantu membeli keperluan anaknya yang masuk SMA.

    Bupati Kudus Sam’ani Intakoris  menyampaikan jika pencairan BLT DBHCHT kali ini khusus untuk warga kabupaten Kudus sedangkan untuk kabupaten tetangga yang kerja di sejumlah perusahaan rokok di Kudus mendapatkan kucuran BLT DBHCHT dari Pemprov Jawa Tengah. 

    “Pencairan kali ini merupakan tahap kedua sebesar Rp. 600 ribu. Uang ini tolong dimanfaatkan secara bijak untuk memenuhi kebutuhan pokok dan biaya pendidikan anak-anak yang memasuki tahun ajaran baru”, ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (4/7). 

    Plt. Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus Satria Agus Himawan melaksanakan Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Bersumber dari APBD Kabupaten Kudus Tahun 2025 Tahap II.Di PT. Sukun Wartono Indonesia Gondosari Kecamatan Gebog dan Brak Perwakilan PT Djarum Karangbener, Kecamatan Bae. 

    Ada total 49.056 buruh rokok yang menerima Bantuan BLT DBHCHT tahap II ini, total mencapai Rp. 29 miliar. Masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp. 600 ribu.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pasar Kramat Jati segera miliki tempat pengolahan sampah daur ulang

    Pasar Kramat Jati segera miliki tempat pengolahan sampah daur ulang

    sebagai pengganti sebagian (co-firing) batubaraJakarta (ANTARA) – Pasar Induk Kramat Jati segera memiliki tempat pengolahan sampah berkonsep kurangi, gunakan kembali dan daur ulang (reduce, reuse, recycle/(TPS 3R), menyusul peletakan batu pertama pembangunan tempat itu oleh Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono.  

    “Hasilnya nanti, sampah akan diproses jadi bahan bakar jumputan padat yang akan dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian (co-firing) batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN (Perusahaan Listrik Negara),” jelas Heru saat dijumpai pada sela peletakan batu pertama proyek itu, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.

    Ia menjelaskan, Pasar Kramat Jati per harinya menghasilkan 100 ton sampah dan nantinya dengan TPS 3 R ini akan diubah menjadi bahan bakar alternatif.

    Ia mengatakan, upaya itu merupakan salah satu cara untuk membenahi dan mengatasi persoalan sampah di Jakarta.

    Oleh karena itu, dia berharap pihak terkait, khususnya para pedagang di pasar untuk ikut merawat dan menjaga TPS 3 R itu.

    Baca juga: Jaksel targetkan miliki empat pengolah sampah 3R tahun ini

    “Dan nantinya apabila sudah terbangun, maka sampah bisa terkendali di Kramat Jati. Harapan saya, akan menjadi contoh pasar yang memiliki fasilitas lengkap antara lain proses sampah melalui TPS 3R ini,” ujarnya.
     

    Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) TPS 3R di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (10/8/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pasar Jaya Agus Himawan Widiyanto menjelaskan Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Pasar Jaya sebagai salah satu BUMD yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, saat ini mengelola sebanyak 153 pasar yang tersebar di Jakarta.

    Agus memaparkan, setiap hari seluruh pasar tersebut dalam kegiatan usahanya, menghasilkan sampah sebanyak lebih kurang 500 ton per hari, atau sekitar 6,5 persen dari sampah yang dihasilkan oleh Jakarta yakni sebanyak 7.700 ton sampah per hari.

    Sementara, Pasar Induk Kramat Jati sendiri memberikan kontribusi sampah sebanyak 100 ton per hari.

    “Untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, sesuai arahan Pak Pj Gubernur dan disupervisi oleh Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, dengan rasa syukur dan optimisme, hari ini kita melaksanakan kegiatan ‘groundbreaking’ untuk pembangunan pengolahan sampah mandiri yang lebih modern dan efisien,” kata Agus.

    Baca juga: DKI targetkan bangun TPS 3R di 44 kecamatan untuk kurangi sampah

    Agus juga menyampaikan bahwa TPS 3R tersebut dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 3.800 meter persegi milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi Jakarta.

    Untuk proyek sendiri diperkirakan menelan investasi sekitar Rp70 miliar yang bersumber dari APBD Pemprov DKI Jakarta.  
    Diharapkan pembangunan TPS 3R itu dapat diselesaikan pada awal bulan Juli 2025, dengan kapasitas sampah yang bisa diolah sebanyak 100 sampai 120 ton per hari.

    “Pengolahannya menggunakan sistem bahan bakar jumputan padat atau BPJP dan dalam operasional, kami memberdayakan masyarakat sekitar dalam penyerapan tenaga kerja,” jelas Agus.

    Di TPS 3R Pasar Induk Kramat Jati itu nantinya juga akan terdapat beberapa fasilitas yang melengkapi pengolahan sampah mandiri tersebut, antara lain mushola, posyandu dan balai warga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar.

    Baca juga: Dinas LH DKI sosialisasikan pilah sampah sejak dari rumah

    “Disamping pembangunan fasilitas tersebut, di lokasi tersebut juga akan dilaksanakan pembuatan sumur resapan sebanyak 25 titik, untuk mengatasi apabila terjadi genangan air dan Alhamdulillah ini sudah kita realisasikan enam titik pada saat acara groundbreaking ini,” kata Agus.

    Sebelumnya, Pemprov DKI  Jakarta pernah menyatakan sudah ada tujuh TPS 3R yang dibangun pada 2023 dan pada 2024 akan dibangun empat lagi. 

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024