Tag: Agus Harimurti Yudhoyono

  • Prabowo Minta Desain Ulang Gedung Legislatif-Yudikatif di IKN

    Prabowo Minta Desain Ulang Gedung Legislatif-Yudikatif di IKN

    Jakarta

    Dua menteri Kabinet Merah-Putih menghadiri rapat koordinasi membahas progress pembangunan ibu kota Nusantara (IKN), termasuk desain gedung legislatif dan yudikatif. Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan dihadiri oleh Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, serta Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti.

    AHY mengatakan, rapat koordinasi ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil audiensi bersama Presiden Prabowo Subianto pada 3 Februari 2025 lalu terkait dengan progress pembangunan IKN, terutama mengenai desain pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif di IKN. Ada beberapa poin dari arahan Prabowo.

    “Beberapa poin dari arahan Bapak Presiden, pertama yang sudah direvisi dari konsep awal adalah kawasan legislatif, khususnya gedung sidang paripurna. Hasil revisi sudah lebih baik dari versi awal, namun tetap perlu ada penyempurnaan. Dan kita juga mendengar harapan beliau mengenai interior, oleh karena itu perlu dilakukan redesign dengan melakukan benchmark terhadap gedung legislatif dan yudikatif di beberapa negara lain,” kata AHY dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    AHY menjelaskan Prabowo tidak hanya menekankan pada estetika saja, tetapi juga nilai filosofis. Sebab, sebagai seorang pemimpin negara, tentu mengharapkan Indonesia bisa menjadi rujukan bagi negara yang lainnya. Untuk itu, IKN akan hadir sebuah kawasan yang secara eksterior dan interiornya melambangkan Indonesia sebagai negara besar yang penuh dengan sejarah dan budaya yang kuat. Namun, tetap memenuhi standar universal dan berkelas dunia.

    Sementara itu, Wakil Menteri PU Diana yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Penguatan Basic Design IKN mengatakan ada beberapa arahan dari Prabowo, seperti ruang sidang paripurna yang modern, tapi tetap mencerminkan ciri khas Indonesia.

    “Seperti yang telah disampaikan Menko AHY, ada beberapa arahan seperti misalnya Ruang Sidang Paripurna yang akan disesuaikan supaya modern namun tetap mencerminkan ciri khas Indonesia. Beberapa alternatif desain disiapkan terutama penyesuaian bentuk atap. Presiden juga menyampaikan untuk melengkapi kawasan entrance atau lobby dengan galeri atau museum. Mengenai interior, beliau juga menyampaikan untuk melihat referensi dari Gedung Parlemen India, karena banyak kesamaan terkait penggunaan ornamen dan ukiran. Tentunya akan kami tindaklanjuti dan siapkan beberapa referensi penyesuaian desainnya,” kata Diana.

    Diana juga menerangkan, akan dilakukan juga peningkatan pemanfaatan solar panel pada gedung-gedung perkantoran legislatif dan yudikatif di IKN. Pihaknya akan meningkatkan pemanfaatan solar panel dari semula 4% menjadi sekitar 11% untuk gedung-gedung perkantoran di IKN.

    Untuk komplek perkantoran yudikatif, Diana menyebut juga akan samakan dengan penyesuaian di kawasan legislatif. Akan tetap modern, tapi tetap mencerminkan ciri khas budaya Indonesia.

    Menko AHY mengimbau, setelah proses penyesuaian desain pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif di IKN selesai, jajaran Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan bersama dengan jajaran Kementerian PU dan OIKN akan segera menyampaikan kembali kepada Presiden Prabowo.

    Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan karena adanya keterbatasan anggaran, studi banding untuk tim penguatan desain IKN tidak perlu dilakukan. Sebab, referensi dapat diperoleh secara daring melalui internet.

    “Dengan keterbatasan anggaran, studi banding tidak perlu diadakan. Dan benchmarking juga tidak hanya melihat referensi dari India, Mesir dan Turki saja tetapi juga Srilanka. Terkait saran dari Bapak Menko AHY dan Kepala OIKN tentu akan ditindaklanjuti oleh tim. Dan mungkin dalam 2 minggu ke depan, kita akan minta waktu ke Presiden Prabowo untuk memaparkan revisi desain,” ujar Dody.

    (kil/kil)

  • Prabowo Mau Gedung DPR di IKN Dilengkapi Galeri Museum

    Prabowo Mau Gedung DPR di IKN Dilengkapi Galeri Museum

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto meminta agar desain gedung legislatif di Ibu Kota Nusantara (IKN) dilengkapi dengan galeri atau museum di area lobi. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti sekaligus Ketua Tim Penguatan Basic Design IKN.

    Diana mengatakan Prabowo telah meminta beberapa hal mengenai desain gedung legislatif dan yudikatif di IKN. Diana menyebut Prabowo ingin Ruang Sidang Paripurna menggunakan desain modern dengan ciri khas Indonesia.

    “Ada beberapa arahan seperti misalnya Ruang Sidang Paripurna yang akan disesuaikan supaya modern namun tetap mencerminkan ciri khas Indonesia. Beberapa alternatif desain disiapkan terutama penyesuaian bentuk atap,” kata Diana dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Lebih lanjut, Prabowo juga ingin melengkapi dengan galeri atau museum di kawasan lobi. Prabowo meminta kepada Diana agar melihat referensi dari Gedung Parlemen India untuk interiornya.

    “Presiden juga menyampaikan untuk melengkapi kawasan entrance atau lobby dengan galeri atau museum. Mengenai interior, beliau juga menyampaikan untuk melihat referensi dari Gedung Parlemen India, karena banyak kesamaan terkait penggunaan ornamen dan ukiran. Tentunya akan kami tindaklanjuti dan siapkan beberapa referensi penyesuaian desainnya,” jelas Diana.

    Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan pemanfaatan solar panel pada gedung-gedung perkantoran legislatif dan yudikatif di IKN dari semula 4% menjadi sekitar 11%. Sementara, untuk desain gedung yudikatif, Diana menyebut akan menyesuaikan desainnya dengan gedung legislatif.

    Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat koordinasi terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono. Basuki menyebut desain gedung legislatif itu sudah disetujui Prabowo dan tinggal difinalisasikan.

    “Tadi memang setelah selesai yang di-review desain itu yang di-review adalah desainnya. Desain pembangunan legislatif yang terutama untuk sidang paripurnanya dan sudah disetujui oleh Bapak Presiden bentuknya. Sekarang sedang mau difinalkan dan kami akan asistensi lagi pada beliau melalui Pak Menko,” ujar Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/2/2025), dikutip dari detikNews.

    (kil/kil)

  • SBY Minta Demokrat Tetap Kritik Kebijakan Pemerintahan Prabowo yang Kurang Tepat

    SBY Minta Demokrat Tetap Kritik Kebijakan Pemerintahan Prabowo yang Kurang Tepat

    SBY Minta Demokrat Tetap Kritik Kebijakan Pemerintahan Prabowo yang Kurang Tepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Majelis Tinggi
    Partai Demokrat

    Susilo Bambang Yudhoyono
    (
    SBY
    ) meminta seluruh kader partainya tak ragu mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto jika tak berorientasi pada kepentingan rakyat.
    Presiden ke-6 RI itu memahami, Demokrat sebagai bagian dari pemerintahan memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mengawal kebijakan pemerintah.
    “Demokrat harus konsisten. Apakah kita berada di oposisi, dulu pernah, atau setelah kita berada di pemerintahan ya kita dukung Pak Prabowo agar sukses, etikanya begitu,” ujar SBY saat menemui Ketua DPD Demokrat se-Indonesia di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
    Namun, dia menekankan bahwa Demokrat tetap harus mencari dan memanfaatkan ruang untuk menyampaikan aspirasi rakyat jika ada kebijakan yang dianggap kurang tepat.
    “Manakala tanpa disadari ada kebijakan pemerintah yang mungkin sedikit kurang pas dan barangkali bertentangan dengan aspirasi rakyat. Kawan yang setia, pengawal sejati, mendukung penuh, loyal penuh, tetap-tetap punya ruang untuk menyampaikan itu. Itulah menurut pendapat saya politik yang konstruktif,” tutur SBY.
    SBY berpandangan, stabilitas nasional dan kesejahteraan rakyat akan bisa terwujud apabila Demokrat tetap menjalankan peran-peran tersebut.
    “Saya kira negeri ini akan aman dan damai. Rakyatnya makin mendapatkan kesejahteraan. Pemerintahnya pusat dan daerah adil, kalau itu semua kita junjung tinggi dan kita laksanakan,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ketua DPD dan DPC Demokrat mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, pada Minggu (23/2/2025).
    Sebelum menemui SBY, puluhan pengurus partai itu juga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu pagi.
    Adapun kunjungan ini dalam rangka silaturahmi sekaligus pernyataan dukungan terhadap SBY dan AHY menjelang Kongres Demokrat yang akan berlangsung pada 24-25 Februari 2025.
    Diketahui, AHY didukung untuk kembali menjadi Ketua Umum Demokrat 2025-2023. Sedangkan SBY mendapatkan dukungan agar kembali menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo-Gibran dan Semua Ketum Parpol Diundang Hadiri Penutupan Kongres Demokrat

    Prabowo-Gibran dan Semua Ketum Parpol Diundang Hadiri Penutupan Kongres Demokrat

    Prabowo-Gibran dan Semua Ketum Parpol Diundang Hadiri Penutupan Kongres Demokrat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Demokrat mengundang Presiden
    Prabowo Subianto
    , Wakil Presiden
    Gibran Rakabuming Raka
    , Menteri Kabinet Merah Putih, dan seluruh Ketua Umum Partai Politik pada penutupan kongres partai, Selasa (25/2/2025).
    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan bahwa kongres partai akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 24 dan 25 Februari 2025.
    Untuk hari pertama, seluruh agenda akan dimulai pada malam hari dan dikhususkan bagi internal partai.
    Salah satu agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum Demokrat untuk periode 2025-2030.
    “Di sana akan ada sambutan dari Mas AHY sebagai Ketua Umum dan Pak SBY juga sebagai Ketua Majelis Tinggi. Kemudian rangkaian kongres akan dilakukan malam hari,” ujar Riefky di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
    Sementara untuk hari kedua, kata Riefky, akan menjadi agenda penutupan yang akan dihadiri oleh tamu undangan atau eksternal partai.
    Meski begitu, Riefky belum menjelaskan siapa saja tamu undangan yang sudah menyatakan akan hadir dalam kongres tersebut.
    “Dimulai pukul 19.00 WIB yang akan dihadiri oleh Presiden Prabowo, Wakil Presiden Pak Gibran, kemudian juga Kabinet Merah Putih, serta mengundang para Ketua Umum Parpol Parlemen maupun Non-Parlemen,” kata Riefky.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ketua DPD dan DPC Demokrat mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
    Susilo Bambang Yudhoyono
    di Cikeas, Bogor, pada Minggu (23/2/2025).
    Sebelum menemui SBY, puluhan pengurus partai itu juga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu pagi.
    Adapun kunjungan ini dalam rangka silaturahmi sekaligus pernyataan dukungan terhadap SBY dan AHY menjelang Kongres Demokrat yang akan berlangsung pada 24-25 Februari 2025.
    Diketahui, AHY didukung untuk kembali menjadi Ketua Umum Demokrat 2025-2030.
    Sedangkan SBY mendapatkan dukungan agar kembali menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dapat Dukungan Kembali Pimpin Partai Demokrat, AHY Ingin Partai Bisa Berperan Lebih Baik untuk Negara

    Dapat Dukungan Kembali Pimpin Partai Demokrat, AHY Ingin Partai Bisa Berperan Lebih Baik untuk Negara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat banyak dukungan DPD dan DPC untuk kembali menjadi pimpinan partai lima tahun ke depan.

    Dukungan kepada AHY untuk memimpin kembali partai berlambang Bintang Mercy itu berdatangan dari DPD dan DPC dari seluruh Indonesia. Diketahui, Partai Demokrat bakal menggelar kongres di Jakarta pada 24–25 Februari 2025.

    “Para ketua DPD dan DPC tadi menyampaikan harapannya agar saya bisa atau berkenan maju kembali sebagai ketua umum periode 2025–2030,” ucap AHY, Minggu (23/2).

    AHY pun menyatakan siap menjadi ketua umum Partai Demokrat setelah menerima dukungan dari DPD. “Dengan iktikad yang baik, saya menerima,” ucap AHY.

    Anak Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap bisa menjalankan tugas dengan baik jika kembali menjadi ketua umum Partai Demokrat.

    “Harapannya (saya, red) bisa menjalankan tugas dan amanah yang diberikan oleh seluruh kader untuk melanjutkan kepemimpinan yang telah dijalankan selama lima tahun berakhir ini,” ucap AHY.

    AHY meyakini Partai Demokrat bisa bangkit dan mempunyai peran lebih baik untuk negara pada masa mendatang.

    Dia berkaca dari dukungan, kebersamaan, dan semangat juang dari seluruh pimpinan dan kader Partai Demokrat.

    “Mudah-mudahan ini menambah semangat kita untuk Demokrat yang makin kukuh ke depan dan punya peranan lebih baik untuk masyarakat,” kata AHY. (fajar)

  • Prabowo-Gibran dan Semua Ketum Parpol Diundang Hadiri Penutupan Kongres Demokrat

    Ketua DPP Demokrat Klaim Seluruh Kader Sepakat Dukung AHY dan SBY Pimpin Partai Lagi

    Ketua DPP Demokrat Klaim Seluruh Kader Sepakat Dukung AHY dan SBY Pimpin Partai Lagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron mengeklaim seluruh kader satu suara mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali memimpin partai.
    Dukungan itu telah disampaikan secara tertulis dengan tanda tangan di atas meterai, dan telah disampaikan kepada pengurus DPP Demokrat.
    “Kami mendapatkan surat dukungan dan secara tertulis ditandatangani di atas meterai dari 100 persen pemilik suara, yaitu unsur Majelis Tinggi Partai, unsur DPP Partai Demokrat, unsur DPD, unsur DPC, unsur DPLN, dan unsur organisasi sayap,” ujar Herman kepada wartawan di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
    Dalam pernyataan dukungan itu, kata Herman, sebanyak 616 kader yang memiliki hak suara dalam kongres Demokrat bersepakat mendukung AHY untuk menjadi ketua umum partai 2025-2030.
     
    “Telah menyerahkan dan menandatangani secara tertulis, mendukung terhadap Ketua Umum agar Mas AHY melanjutkan kepemimpinannya 5 tahun ke depan,” kata Herman.
    Sedangkan untuk SBY, para kader meminta Presiden ke-6 RI itu untuk kembali menjadi Ketua Majelis Tinggi/Dewan Pertimbangan Partai.
    “Dan juga tentu selain surat dukungan kepada Ketua Umum, juga surat dukungan untuk Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yaitu Bapak SBY,” kata Herman.
    Menurut Herman, SBY maupun AHY telah menyatakan kesiapannya untuk menerima permintaan para kader tersebut.
    “Oleh karenanya tentu ini yang menjadi pokok inti pertemuan ini. Besok kami akan masuk dalam persidangan dan seluruh dokumen yang tentu telah ditandatangani oleh para pemilik suara dan dokumen atas kesediaan, baik Ketua Umum maupun Ketua MTP itu juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelaksanaan
    Kongres Partai Demokrat
    ,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ketua DPD dan DPC Demokrat mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, pada Minggu (23/2/2025).
    Sebelum menemui SBY, puluhan pengurus partai itu juga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu pagi.
    Adapun kunjungan ini dalam rangka silaturahmi sekaligus pernyataan dukungan terhadap SBY dan AHY menjelang Kongres Demokrat yang akan berlangsung pada 24-25 Februari 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesan SBY ke Kader Demokrat: Negara Dulu Baru Partai, Jangan Dibalik

    Pesan SBY ke Kader Demokrat: Negara Dulu Baru Partai, Jangan Dibalik

    Pesan SBY ke Kader Demokrat: Negara Dulu Baru Partai, Jangan Dibalik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
    SBY
    ) menerima kunjungan puluhan pengurus DPD dan DPC Demokrat di kediamannya, Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
    Dalam pertemuan itu, SBY secara khusus memberikan pengarahan kepada para kadernya, yang sengaja bersilaturahmi menjelang Kongres Partai Demokrat pada 24-25 Februari 2025.
    “Sebelum acara resmi kita mulai, terlebih dahulu saya ingin menjelaskan kepada para pemimpin dan kader utama Partai Demokrat tentang tempat ini, tentang rumah dan pendopo Cikeas, tentang dua bilik yang saudara-saudara berada sekarang,” ujar SBY, Minggu (23/2/2025).
    SBY pun mengingatkan agar seluruh kader Demokrat mengutamakan perjuangan untuk rakyat dan negara, yang harus di atas kepentingan partai.
    “Di tempat ini, karena ada nilai-nilai sejarah yang ingin saya sampaikan, agar perjuangan Partai Demokrat ke depan, perjuangan besar kita yang utama tentunya untuk negara dan rakyat, dan perjuangan besar lainnya baru untuk partai. Jangan dibalik,” kata SBY.
    “Negara dulu baru partai,
    country over party.
    Ini nilai yang kita anut sejak Partai Demokrat berdiri,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ketua DPD dan DPC Demokrat mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, sebanyak 38 orang
    Ketua DPD Demokrat
    se-Indonesia dan 12 perwakilan DPC dari beberapa wilayah tiba di lokasi sekitar pukul 15.10 WIB.
    Kehadiran para pengurus partai di tingkat daerah itu langsung disambut oleh SBY yang telah menunggu di pekarangan rumahnya.
    “Izin mengantarkan rekan-rekan bapak,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya yang mendampingi para pengurus partai, Minggu (23/2/2025) sore.
    “Terima kasih sudah datang ke Cikeas,” ujar SBY kepada para kader yang hadir.
    SBY pun tampak menyalami satu per satu pengurus Partai Demokrat yang hadir dan memperkenankan mereka masuk ke dalam ruangan.
    Adapun kunjungan ini dalam rangka silaturahmi menjelang
    Kongres Demokrat
    yang akan berlangsung pada 24-25 Februari 2025.
    Sebelum menemui SBY, puluhan pengurus partai itu juga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu pagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Selesai Bertemu AHY, 38 Ketua DPD Demokrat Sowan SBY di Cikeas Bogor

    Selesai Bertemu AHY, 38 Ketua DPD Demokrat Sowan SBY di Cikeas Bogor

    Bogor, Beritasatu.com – Sebanyak 38 ketua DPD Partai Demokrat berkunjung ke rumah Ketua Majelis Tinggi sekaligus Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Desa Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    Para ketua DPD Demokrat se-Indonesia itu sowan ke SBY menjelang Kongres VI Partai Demokrat yang berlangsung di Jakarta, Senin hingga Selasa 24-25 Februari 2025. Pertemuan dengan SBY digelar sejak pukul 14.00 WIB.

    Para ketua DPD Demokrat itu datang ke kediaman SBY dengan menumpangi tiga bus. Mereka kemudian bersama-sama memasuki Pendopo Cikeas.

    Sebelumnya ke kediaman SBY, para ketua DPD Demokrat itu sempat silaturahmi ke rumah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jalan Prapanca Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pagi tadi.

    AHY mengatakan seluruh ketua DPD itu berkumpul untuk menyampaikan aspirasi berkaitan dengan Kongres Partai Demokrat, sekaligus mendorong AHY maju kembali sebagai ketua umum periode 2025-2030.

    “Para ketua DPD dan DPC tadi menyampaikan harapannya agar saya bisa atau berkenan maju kembali sebagai ketua umum periode 2025-2030,” sebut AHY.

  • SBY Cerita Pernah Kalah Saat Pemilihan Wapres Dampingi Megawati

    SBY Cerita Pernah Kalah Saat Pemilihan Wapres Dampingi Megawati

    Bisnis.com, BOGOR — Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita soal berdirinya Partai Demokrat.

    Dia mengatakan, gagasan untuk mendirikan partai berlogo bintang segi tiga merah putih ini muncul kala dirinya berada di luar pemerintahan. Gagasan ini juga muncul saat pertemuan SBY dengan Ventje Rumangkang.

    Adapun, hal ini dia ceritakan dalam pidato silaturahmi bersama 38 Ketua DPD Demokrat, di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    “Pertemuan saya dengan Almarhum Ventje Rumangkang. Intinya Bapak [SBY] mengapa kita tidak mendirikan partai politik, karena kemarin Pak SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden yang dipilih oleh MPR RI,” tuturnya.

    Akan tetapi, ayah dari Ketum Demokrat AHY ini mengemukakan dirinya masih belum tergerak untuk mendirikan partai sendiri. Namun, Ventje Rumangkang meminta SBY untuk mempertimbangkannya kembali.

    “Saya masih belum bergerak, tetapi Almarhum Ventje Rumangkang [bilang] ‘tolong Bapak pertimbangkan Pak, ini kan sarana perjuangan dalam demokrasi kan mesti ada partai politk,” jelasnya.

    Sementara itu, SBY yang kalah saat itu menuturkan bahwa kekalahan itu suatu hal yang indah, asalkan diterima dengan ikhlas. Selanjutnya, tinggal berjuang kembali dengan tekad yang bulat.

    “Saya kalah, saya pernah kalah dan kalah itu indah, kalau kita dengan ikhlas menerima kekalahan itu. Kemudian berjuang dengan tekad yang bulat, ikhtiar yang cerdas sambil meminta pertolongan Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa,” urainya.

  • SBY Contohkan AHY: TNI Aktif Jangan Berpolitik, Pensiun!

    SBY Contohkan AHY: TNI Aktif Jangan Berpolitik, Pensiun!

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-6 RI Susilo sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan kala dirinya menjadi ketua tim reformasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

    Dalam semangat reformasi, ujarnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif tabu untuk memasuki dunia politik atau politik praktis.

    “Itu salah satu doktrin yang kita keluarkan dulu pada saat reformasi ABRI yang saya menjadi tim reformasinya, ketuanya, kami jalankan,” katanya dalam pidato silaturahmi bersama 38 Ketua DPD Demokrat, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    Dia menyatakan dirinya terinspirasi bahwasannya jika masih menjadi jenderal aktif untuk jangan masuk dalam dunia politik. Jika memang ingin berpolitik, maka harusnya pensiun. 

    “Benar saya tergugah terinspirasi kalau masih jadi jenderal aktif misalnya, jangan berpolitik. Kalau berpolitik, pensiun,” tegasnya.

    SBY mencontohkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sampai mundur dari jabatan militernya untuk berkarier di dunia politik.

    “Oleh karena itu ketua umum AHY dan beberapa mantan perwira militer yang karyanya dulu cemerlang, cerah, tetapi pindah pengabdian dari dunia militer ke dunia pemerintahan, politik, syaratnya harus mundur. Itulah salah satu yang kita gagas dulu,” pungkasnya.