Tag: Agus Harimurti Yudhoyono

  • DPR Ungkap Pentingnya Infrastruktur Berkualitas & Berkelanjutan

    DPR Ungkap Pentingnya Infrastruktur Berkualitas & Berkelanjutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko mengaku bahwa pihaknya akan terus mendorong infrastruktur berkualitas untuk semua proyek di Indonesia. Menurutnya pembangunan infrastruktur sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah hal mutlak.

    “Selain penting juga memastikan bahan-bahan yang digunakan berasal dari dalam negeri agar dampaknya besar terhadap masyarakat,” jelas Sudjatmiko dalamRoad to CNBC Indonesia Awards 2025 ‘Best Infrastructure & Property’, Rabu (08/10/2025).

    Selain itu, menurut Sudjatmiko, DPR RI juga mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pembangunan infrastruktur. Dia pun mengapresiasi pengadaan barang dan jasa konstruksi pada proyek pemerintah yang cukup baik dengan LPSE dan e-catalog.

    “Dengan sudah baik ini seharusnya mutunya sudah tidak diragukan maka itu DPR dan masyarakat juga seharusnya mendukung,” jelas dia.

    Untuk itu diharapkannya, Pemerintah bisa terus mendorong roadmap pengembangan sektor properti dan infrastruktur secara berdampingan dan tidak terpisahkan.

    Apalagi menurutnya, di era Kepemimpinan Presiden Prabowo ada menteri-menteri koordinator untuk memastikan beragam proyek. Untuk infrastruktur ada Menteri AHY yang diharapkan bisa mengorkestrasi kementerian dan lembaga terkait.

    “Mustahil ada properti tanpa ada infrastruktur, jadi butuh roadmap yang jelas dan pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama agar menjadi multiefek bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Sudjatmiko.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ngeri Banget! AHY Sebut Truk ODOL Jadi Pemicu Kecelakaan Maut

    Ngeri Banget! AHY Sebut Truk ODOL Jadi Pemicu Kecelakaan Maut

    Jakarta

    Pemerintah menargetkan tahun 2027 tak ada lagi truk over dimension over load (ODOL) di Indonesia. Truk ODOL dituding menjadi salah satu pemicu kecelakaan maut.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menargetkan regulasi truk obesitas atau Over Dimension Over Loading (ODOL) berlaku efektif mulai 1 Januari 2027. Menurutnya, kebijakan ini tidak bisa ditunda lebih lama lagi.

    “Semangatnya satu: memastikan kebijakan Zero ODOL dapat diberlakukan secara efektif mulai 1 Januari 2027. Inilah ikhtiar bersama kita. Kebijakan ini harus berpihak pada keselamatan manusia, karena tak ada prioritas yang lebih tinggi dari itu. Kita tidak ingin ada lagi korban jiwa akibat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkan oleh kendaraan ODOL,” kata AHY dikutip dari akun Instagramnya.

    Menurut AHY, berdasarkan data yang diterimanya, pada tahun 2024 ada 50.906 kasus kecelakaan. Sebanyak 26.839 korban meninggal di dunia. Truk ODOL menjadi salah satu pemicu kecelakaan maut.

    “Dengan penertiban ODOL, kita berharap dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa di jalan raya. Berdasarkan data tahun 2024, terdapat puluhan ribu korban meninggal dunia akibat kecelakaan, dan sekitar 10,5% di antaranya melibatkan kendaraan angkutan barang; termasuk ODOL,” sebut AHY.

    AHY menjelaskan, Peraturan Presiden (Perpres) Penguatan Logistik Nasional dan finalisasi regulasi Zero ODOL sedang dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum. Tahap ini diharapkan rampung pada bulan Oktober 2025.

    Selain itu, AHY mengaku telah melakukan sejumlah rapat teknis sejak bulan Mei hingga September. Karenanya, ia optimistis regulasi ini dapat berlaku efektif di awal tahun 2027.

    Kata AHY, berdasarkan kajian BPS penerapan kebijakan Zero ODOL ini dapat berpengaruh terhadap biaya logistik, inflasi, dan perekonomian. Meski begitu, ia tak menyebut rinci dampak tersebut lantaran masih dalam proses penyusunan.

    “Kajian BPS terkait dampak penerapan kebijakan ODOL terhadap biaya logistik, inflasi dan perekonomian sedang disusun dan target selesai pada Desember 2025,” kata AHY dikutip detikFinance.

    (rgr/dry)

  • Terungkap, Ini Lima Kendala Penerapan Zero ODOL di RI

    Terungkap, Ini Lima Kendala Penerapan Zero ODOL di RI

    JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, setidaknya ada lima kendala utama untuk menerapkan kebijakan Zero ODOL di Indonesia.

    Keberadaan truk dengan dimensi dan muatan berlebih itu dinilai membahayakan pengguna jalan hingga berujung adanya korban jiwa.

    AHY mengatakan, kendala pertama adalah beban biaya distribusi tinggi bagi pelaku usaha. “Jadi, selalu tantangannya biaya distribusi barang yang tinggi,” ucap dia saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Pengendalian Kendaraan Lebih Dimensi dan Muatan (ODOL) di kantor Kemenko IPK, Jakarta, Senin, 6 Oktober.

    Kedua, ada pada kurangnya pengawasan serta penegakan hukum di lapangan. Hal itu akhirnya berimbas pada masih maraknya penggunaan truk ODOL.

    Kendala ketiga adalah karena setiap pihak terkait punya kepentingan masing-masing, baik dari sisi pemilik kendaraan, pengemudi maupun pemilik barang.

    “Termasuk owner dari kendaraan dan barang-barang logistik yang dikirim,”ucap dia.

    Kendala keempat ialah kurangnya kesejahteraan para pengemudi angkutan barang. “Dan terakhirnya praktik pungli pada sektor angkutan barang,” terang AHY.

    Untuk itu, AHY menargetkan kebijakan zero ODOL berlaku efektif pada awal 2027. Menurut dia, isu kendaraan ODOL itu sudah menjadi perhatian nasional dan menjadi atensi khusus Presiden Prabowo Subianto serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

    “Intinya adalah semua concern terhadap kendaraan yang dianggap memiliki dampak dan konsekuensi dalam berbagai aspek,” jelasnya.

    Menurut Ketua Umum Partai Demokrat itu, kebijakan zero ODOL sudah tidak bisa lagi ditunda. “Berdasarkan data yang kami miliki, 150.906 kasus kecelakaan di 2024, 26.839 korban meninggal dunia. Itu 10,5 persennya melibatkan angkutan barang,” tuturnya.

  • Siap-siap! Truk ODOL Dilarang Melintas Mulai 2027

    Siap-siap! Truk ODOL Dilarang Melintas Mulai 2027

    Bisnis.com, JAKARTA  — Pemerintah berkomitmen untuk memberantas permasalahan klasik sektor transportasi dan logistik yaitu truk obesitas atau Overdimension Overloading (ODOL).

    ODOL menjadi salah satu gambaran buram wajah angkutan logistik nasional. Banyak mudarat yang ditimbulkan angkutan ODOL seperti kecelakaan lalu lintas hingga kerugian materi terhadap kondisi infrastruktur jalan Indonesia. Tak sedikit anggaran negara yang mengalir untuk membenahi infrastruktur jalan yang rusak akibat ODOL.

    Perhitungan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2025, indikasi pemborosan keuangan negara akibat kerusakan jalan pada jalan nasional, provinsi dan kab/kota sebesar Rp47,43 triliun setiap tahun.

    “Harus ada langkah berani dan bijak dari pemerintah untuk menertibkan truk berdimensi dan bermuatan lebih. Tentunya dengan memperhatikan dan mempertimbangkan masalah kemanusiaan, sosial dan ekonomi,” ujar Djoko Setijowarno Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

    Pembentukan Satgas dan Payung Hukum Zero ODOL

    Gayung bersambut, Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) mengambil tindakan serius dengan menggodok regulasi terkait harmonisasi pelaksanaan kebijakan Zero ODOL.

    Menko IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan bahwa aturan itu nantinya mengatur terkait harmonisasi antar Kementerian dan Lembaga (K/L) dalam merumuskan kebijakan Zero Odol. Di mana, payung hukum tersebut dibidik rampung bulan ini.

    “Jadi dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan kita harapkan targetnya selesai di Oktober 2025,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kemenko IPK, Senin (6/10/2025).

    AHY menambahkan, berdasarkan rencana yang ada implementasi Zero Odol akan dijalankan pada 1 Januari 2027. Pada saat yang sama dia menyebut antar Kementerian dan Lembaga telah sepakat untuk tidak lagi menunda implementasi Zero Odol.

    Ilustrasi truk ODOL / JIBI

    Terlebih, pengentasan truk muatan berlebih ini telah mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto serta para anggota serta pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

    “Sehingga kita semua sepakat bahwa kebijakan zero odol ini tidak bisa lagi ditunggu-tunggu ataupun ditunda-tunda. Karena itu dengan ikhtiar dan kerja keras kita semua diharapkan tanggal 1 Januari tahun 2027, ” tambahnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah Presiden Prabowo Subianto untuk dapat segera membentuk tim khusus yang bakal mengkoordinir pelaksanaan target Zero ODOL pada 2027. 

    Dasco menjelaskan, tim itu juga akan melibatkan perwakilan para pengusaha logistik hingga driver atau pengemudi logistik.

    “Untuk pembuatan atau pembentukan tim itu diperlukan beberapa kementerian terkait biar bisa saling melengkapi dan kemudian bisa berjalan efektif. Nah untuk itu mungkin sebagai koordinatornya kita minta dari Kemenhub untuk mengkoordinir supaya teman-teman dari pengemudi, Pimpinan Komisi V maupun dari kementerian lain bisa segera dibentuk agar tim bisa menjadi efektif,” jelasnya dalam Rapat Pimpinan di Komisi V DPR RI, Rabu (1/10/2025). 

    Dasco menjelaskan, tim tersebut nantinya akan membentuk Komisi V DPR RI dalam melakukan proses revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLJA) terkait kebijakan Zero Odol.

    Dia menyebut, hal teknis terkait keluhan yang disampaikan oleh para pengemudi truk diharapkan dapat dijalankan dalam tim tersebut. 

    Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mengaku menyambut baik mandat tersebut. Dia berharap, tim tersebut akan merumuskan solusi atas persoalan yang selama ini disampaikan oleh teman-teman pengemudi.

    “Besar harapan kami dari kementerian lain juga bisa dibuatkan sehingga teman-teman pengemudi apabila hal-hal yang terkait dengan masalah kesejahteraan bisa juga bicara dengan kementerian terkait,” ujar Dudy.

    9 Aksi Berantas Truk ODOL

    Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sembilan langkah aksi jelang implementasi kebijakan Zero ODOL pada 2027.

    “Karena itu dengan ikhtiar dan kerja keras kita semua diharapkan tanggal 1 Januari tahun 2027, kebijakan zero odol ini sudah berlaku efektif,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Sejalan dengan hal itu, pihaknya menyiapkan sembilan hal yang bakal dijalankan. Pertama, melakukan integrasi pendataan angkutan barang menggunakan sistem elektronik. Kedua, melakukan pengawasan, pencatatan, dan penindakan kendaraan angkutan barang.

    Ketiga, penetapan dan pengaturan kelas jalan provinsi dan kabupaten/kota, serta penguatan penyelenggaraan jalan khusus logistik. 

    Ilustrasi angkutan ODOL / JIBI

    Keempat, pemerintah juga akan melakukan peningkatan daya saing distribusi logistik melalui multimoda angkutan barang. Kelima, pemberian insentif dan disinsentif untuk badan usaha angkutan barang.

    “Pemberian insentif dan disinsentif untuk badan usaha angkutan barang, juga pengelola kawasan industri yang menerapkan atau yang sebaliknya melanggar kebijakan zero-odol tadi,” tambah AHY.

    Keenam, kajian pengukuran dampak penerapan kebijakan zero odol terhadap perekonomian, biaya logistik dan inflasi. Ketujuh, melakukan penguatan aspek ketenagakerjaan dengan standar kerja yang layak bagi pengemudi.

    “Termasuk di antaranya adalah standardisasi perjanjian kerja, upah, jaminan, jaminan sosial, dan perlindungan hukum bagi pengemudi,” tambah AHY.

    Kedelapan, pemerintah akan melakukan deregulasi dan harmonisasi peraturan untuk meningkatkan efektivitas penegakan zero odol. Kesembilan, mendukung pembentukan komite kerja untuk mendorong pengembangan konektivitas nasional.

  • Anak Buah Cak Imin Sumringah Lihat Aksi SBY Tak Salami Kapolri Listyo Sigit: Sudah Wakili Rakyat

    Anak Buah Cak Imin Sumringah Lihat Aksi SBY Tak Salami Kapolri Listyo Sigit: Sudah Wakili Rakyat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, sumringah melihat momen mantan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tidak menyalami Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

    Seperti diketahui, momen itu terjadi di sela-sela acara peringatan HUT ke-80 TNI di Jakarta, kemarin.

    Dalam video yang beredar luas di media sosial, SBY terlihat menyalami sejumlah tokoh yang ada di barisan depan.

    “Terimakasih Pak SBY,” ujar Umar di X @UmarHasibuan__ (6/10/2025).

    Hanya saja, ayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu melewati Kapolri Listyo Sigit tanpa berjabat tangan.

    “Sudah mewakili saya dan rakyat yang kesel sama Listyo Sigit,” ucap anak buah Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ini.

    Momen itu pun langsung menuai beragam spekulasi dan komentar publik.

    “Semoga video ini benar adanya,” tandasnya.

    Sebelumnya diketahui, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025), tak hanya menampilkan kemegahan parade militer, tetapi juga menyisakan satu momen yang ramai dibicarakan publik.

    Sorotan itu tertuju pada sikap Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tampak melewati Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ketika sesi salaman di mimbar kehormatan.

    Dalam tayangan video yang diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, SBY terlihat menaiki mimbar tempat Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden, dan sejumlah pejabat tinggi negara telah berdiri menyambut.

  • AHY minta koordinasi harmonisasi Perpres logistik nasional diperketat

    AHY minta koordinasi harmonisasi Perpres logistik nasional diperketat

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta agar koordinasi antarkementerian dan lembaga dalam harmonisasi Rancangan Perpres penguatan logistik nasional diperketat.

    “Intinya adalah dalam rangka harmonisasi rencana Perpres penguatan logistik nasional, juga finalisasi rencana aksi nasional penanganan kendaraan ODOL (over dimension over loading), kita harus semakin ketat dalam berkoordinasi,” kata AHY di Jakarta, Senin.

    Pada saat membuka Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan (ODOL), ia menjelaskan, harmonisasi rancangan Perpres tersebut di Kementerian Hukum ditargetkan selesai Oktober 2025 menjadi langkah penting memastikan kebijakan pengendalian ODOL berjalan efektif dan berkelanjutan.

    AHY menyebut pemerintah telah menggelar sejumlah rapat koordinasi tingkat menteri pada 6 Mei dan 17 Juli 2025 untuk menyelaraskan pandangan serta memperkuat sinergi lintas kementerian dan lembaga terkait kebijakan strategis tersebut.

    Selain itu, berbagai rapat teknis juga dilakukan hingga September 2025 untuk menuntaskan penyusunan langkah operasional dan memastikan kesiapan seluruh pihak dalam penerapan kebijakan zero ODOL di seluruh wilayah Indonesia.

    Sementara itu, kajian Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai dampak penerapan kebijakan ODOL terhadap biaya logistik, inflasi, dan perekonomian nasional sedang disusun dan ditargetkan selesai pada Desember 2025 mendatang.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan atau ODOL di Jakarta, Senin (6/10/2025). ANTARA/Harianto

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menko AHY tegaskan kebijakan zero ODOL tak akan ditunda, efektif 2027

    Menko AHY tegaskan kebijakan zero ODOL tak akan ditunda, efektif 2027

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kebijakan zero over dimension over loading (ODOL) tidak akan ditunda dan mulai diterapkan secara efektif pada tahun 2027 mendatang.

    Dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan atau ODOL di Jakarta, Senin, AHY mengatakan isu kendaraan ODOL sudah menjadi perhatian nasional dan atensi khusus dari Presiden Prabowo Subianto juga DPR RI.

    “Sehingga kita semua sepakat bahwa kebijakan zero ODOL ini tidak bisa lagi ditunggu-tunggu ataupun ditunda-tunda. Karena itu dengan ikhtiar dan kerja keras kita semua diharapkan tanggal 1 Januari tahun 2027, kebijakan zero ODOL ini sudah berlaku efektif,” kata AHY.

    Menurutnya isu itu telah menghiasi media massa, media sosial, hingga menjadi perbincangan di berbagai forum termasuk di warung-warung kopi.

    “Intinya adalah semua concern terhadap kendaraan yang dianggap memiliki dampak dan konsekuensi yang tidak baik dalam berbagai aspek,” ujar AHY.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan atau ODOL di Jakarta, Senin (6/10/2025). ANTARA/Harianto

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tragedi Ponpes Al Khoziny, AHY serukan penegakan standar konstruksi

    Tragedi Ponpes Al Khoziny, AHY serukan penegakan standar konstruksi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya penegakan standar konstruksi bangunan publik, menyusul tragedi ambruknya mushalla Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

    “Ini adalah peristiwa yang sangat serius … Kita harus kembali pada pentingnya mematuhi standar konstruksi,” ujar AHY usai menghadiri The 54th Earoph Regional Conference di Jakarta, Senin.

    AHY mengaku telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Pekerjaan Umum terkait insiden tersebut. Ia menyampaikan duka mendalam atas banyaknya santri yang menjadi korban akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

    Sejak awal kejadian, menurut AHY, fokus utama pemerintah adalah menyelamatkan para korban. Namun, proses evakuasi tidak berjalan mudah karena kondisi bangunan yang sangat buruk dan puing-puing besar yang membahayakan korban yang masih terjebak.

    AHY juga menginstruksikan pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap bangunan-bangunan publik, seperti sekolah, rumah sakit, dan pondok pesantren agar insiden serupa tak terulang.

    “Jangan sampai kita abai. SOP itu ada karena sudah melalui riset dan terbukti. Mari kita kawal bersama agar tidak ada lagi kejadian yang memakan korban seperti ini,” ucap dia.

    Bangunan mushalla di lantai tiga Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) saat tengah menjalani renovasi. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan shalat berjamaah dan terjebak di bawah puing-puing.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AHY: Kota harus dekat dengan transportasi umum dan fasilitas publik

    AHY: Kota harus dekat dengan transportasi umum dan fasilitas publik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya merancang kota-kota masa depan agar tempat tinggal masyarakat dekat dengan transportasi umum dan fasilitas publik

    Konsep tersebut dikenal dengan istilah transit oriented development atau TOD.

    “Konsep TOD ini harus menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan kota-kota-kota masa depan,” kata AHY dalam acara The 54th Earoph Regional Conference di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan TOD bertujuan mendekatkan masyarakat dengan fasilitas publik seperti tempat kerja, sekolah, layanan kesehatan, dan ruang terbuka. Dengan desain kota yang saling terhubung, masyarakat dapat menghemat waktu dan biaya, serta menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan efisien.

    “Kalau semua tinggal di lokasi yang saling terhubung—dekat dengan tempat kerja, sekolah, rumah sakit, dan transportasi umum—kita bisa hemat waktu,” katanya.

    AHY menyebut dengan semakin banyaknya penduduk yang akan tinggal di kota—diperkirakan mencapai 70 persen populasi dunia pada tahun 2040–2050—Indonesia perlu menyiapkan desain kota yang mendukung aktivitas masyarakat secara efisien.

    Ia juga menekankan bahwa kota masa depan harus memenuhi tiga prinsip utama: ramah lingkungan, tahan terhadap bencana, dan cerdas secara teknologi.

    Selain TOD, AHY juga mengangkat konsep urban regeneration atau regenerasi masyarakat perkotaan sebagai pendekatan penting dalam menata ulang kawasan yang sudah ada.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AHY Ramal Kota Akan Semakin Padat Penduduk, Begini Penerawangannya

    AHY Ramal Kota Akan Semakin Padat Penduduk, Begini Penerawangannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Perumahan Rakyat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan pandangannya soal masa depan urbanisasi global dalam sebuah forum tata kota dan infrastruktur. Menurutnya, kota akan memainkan peran yang semakin sentral dalam kehidupan manusia di masa depan.

    “Pada tahun 2050, hampir tujuh dari sepuluh orang di dunia akan tinggal di kawasan perkotaan. Kota akan menjadi jantung ekonomi, pusat inovasi, dan simpul pertemuan budaya. Namun, kota juga menjadi tempat di mana berbagai risiko zaman ini berkumpul mulai dari perubahan iklim, bencana alam, ketimpangan sosial, hingga kelangkaan sumber daya,” kata AHY dalam 54th EAROPH di Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Persoalan tata kota bukan hanya urusan estetika, melainkan berkaitan langsung dengan keberlanjutan hidup manusia di masa depan. AHY menegaskan urgensi dari perencanaan kota yang berpandangan jauh ke depan.

    “Inilah alasan mengapa tantangan untuk merancang kota masa depan tidak bisa ditunda hingga esok hari. Masa depan umat manusia akan ditulis di jalanan, rumah, dan komunitas yang kita rencanakan serta bangun hari ini,” ujar AHY.

    Foto: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Perumahan Rakyat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam 54th EAROPH di Jakarta, Senin (6/10/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Perumahan Rakyat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam 54th EAROPH di Jakarta, Senin (6/10/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

    Ia juga menekankan pentingnya pendekatan baru dalam desain kota, yang tak hanya fokus pada transportasi, tetapi juga kehidupan sosial masyarakat di dalamnya.

    “Kota masa depan juga harus padat, terhubung, dan berbasis transit. Ketika rumah, tempat kerja, dan layanan publik dapat dijangkau dalam 15 menit, masyarakat mendapatkan waktu, rasa aman, dan rasa memiliki. Desain kota bukan hanya tentang mobilitas, tetapi tentang kehidupan publik dan koneksi sosial,” kata AHY.

    Sementara itu, Presiden EAROPH (Eastern Regional Organisation for Planning and Housing) Indonesia, Andira Reoputra, menyebut DKI Jakarta sebagai contoh nyata kota yang tengah bertransformasi di tengah berbagai tekanan dan peluang.

    “Jakarta adalah sebuah kota megapolitan dengan banyak tantangan, sekaligus memiliki ambisi besar untuk menjadi kota yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global,” kata Andira.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]