Tag: Agus Hadi Sudjiwo

  • Dukung Pengembangan Seni, Banyuwangi Siap Dirikan Kampus

    Dukung Pengembangan Seni, Banyuwangi Siap Dirikan Kampus

    Liputan6.com, Banyuwangi – Meski darah seni mengalir dalam setiap DNA masyarakat Bumi Blambangan, Namun, upaya dalam mengasah kemampuan berkesenian khususnya para pemuda harus terus dipupuk. Melihat itu Banyuwangi, Jawa Timur cukup berpotensi jika berdiri kampus seni.

    Dijelaskan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pihaknya telah berkomunikasi dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta terkait rencana berdirinya kampus seni yang ada di Banyuwangi untuk mewadahi pemuda agar bisa memperdalam ilmu kesenian. “Rencana pendirian Institut Seni di Banyuwangi ini masih dalam perbincangan awal,” kata Ipuk, Selasa (17/12/2024).

    Meski demikian, langkah Banyuwangi dalam mengoptimalkan potensi pemuda dalam berkesenian akan terus dilakukan. Salah satunya Ipuk meminta, agar kampus yang telah berdiri di Banyuwangi, dapat membuka program studi atau jurusan kesenian. “Nanti mungkin untuk pengoptimalan kita bisa minta Poliwangi membuka prodi kesenian. Dengan cara tersebut menurut Ipuk, bisa lebih cepat dan lebih bisa langsung dinikmati oleh anak-anak yang ingin menggeluti dunia seni,” imbuh Ipuk.

    Perbincangan berdirinya Kampus Seni itu sempat disinggung oleh Budayawan Indonesia Sujiwo Tejo saat menghadiri Talkshow ‘Jagong Budaya’ pada, Minggu (15/12/2024). Dia menyebut terbentuknya kampus seni di Banyuwangi sangatlah penting.

    Bagaimana tidak, ditambahkan Sujiwo Tejo, meskipun seseorang memiliki bakat seni tetapi jika tidak diasah dengan kehadiran teori akan susah berkembang dan hal tersebut bisa didukung dengan adanya Institut Seni. “Bakat yang luar biasa apapun, tidak akan ada apa-apanya jika, tidak didasari dengan teori,” ucapnya.

    Dengan begitu, Budayawan Kondang itu berharap, adanya sebuah wadah untuk mengasah kemampuan berkesenian anak-anak Banyuwangi, dengan begitu bakat seni yang mengalir itu bisa tumbuh menjadi baik. “Kembali lagi semua itu nanti keputusan dari Bupati,” tutur Sujiwo Tejo.

  • Tabiat Lady Selama Koas di RS Terbongkar, Alasan Dokter Koas Unsri Tak Melawan Saat Dianiaya Sopir

    Tabiat Lady Selama Koas di RS Terbongkar, Alasan Dokter Koas Unsri Tak Melawan Saat Dianiaya Sopir

    TRIBUNJAKARTA.COM – Tabiat Lady Aurellia Pramesti selama koas di Rumah Sakit Siti Fatimah, Palembang, Sumatera Selatan, terbongkar.

    Hal itu buntut penganiayaan dokter Koas Universitas Sriwijaya (Unsri) Luthfi yang dianiaya oleh sopir ibunda Lady, Fadilla alias Datuk bin Chairuddin Adil (36)

    Penganiayaan itu terjadi di sebuah cafe di kawasan Demang Lebar Daun, di Palembang. 

    Ibunda Luthfi Sri Meilani alias Lina berulang kali terlibat cekcok dengan Luthfi dan kedua teman perempuannya terkait jadwal piket malam.

    Dikutip TribunJakarta.com dari TribunSumsel, tabiat Lady terungkap dari rekaman suara yang dibagikan akun X @PartaiSocmed pada Sabtu (14/12/2024) malam.

    “Tante nih orang Palembang loh, dan tante taunya jadwal Lady dua hari sekali jaga kan, dan kalian empat hari sekali jaga, gak masalah tante, tapi kenapa harus kasar, ada rekamannya,” ujar Lina.

    “Boleh gak tante aku ngomong,” ucap wanita diduga teman Luthfi.

    “Saya gak ada urusan sama kamu, karena rekamannya cuma dia,” timpal Lina.

    Lutfhi telah berulang kali menjelaskan perihal jadwal piket.

    Menurutnya, jadwal piket tersebut telah dua kali diubah berdasarkan komplain rekan koas lain.

    Rekan koas yang dimaksud mungkin merujuk kepada Lady Aurellia, anak dari Sri Meilina.

    “Sekarang gini tante, ini udah tau belum tante udah berapa kali diomongi, ini masalah dari awal itu udah tiga kali, pertama oke diubah karena ngomongnya weekend terus, pas diubah dibilang salah lagi, oke diubah. terus sudah diubah kedua kami ubah kemarin malem

    “sudah kita pake. Sekre itu ada tante, sekre 1 dan sekre 2, sekre 2 itu sibuk, ada kegiatan,” katanya.

    “Kita sudah pastikan, yang bersangkutan ke sekre 1, gimana ini udah oke belum?”

    KLIK SELENGKAPNYA: Bukan membela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Mengungkapkan Penjual Es Teh Kadang Mengganggu Dalam acara Pengajian. Ia pun Meminta Semua Pihak untuk Jujur.

  • Bukan Bela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Bilang Penjual Es Teh Kadang Ganggu Pengajian: Ayo Jujur-Jujuran

    Bukan Bela Gus Miftah, Sujiwo Tejo Bilang Penjual Es Teh Kadang Ganggu Pengajian: Ayo Jujur-Jujuran

    TRIBUNJAKARTA.COM – Budayawan Sujiwo Tejo mengungkapkan penjual es teh kadang-kadang mengganggu dalam acara pengajian.

    Hal itu dikatakan Sujiwo Tejo menanggapi kasus pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang menghina penjual es teh Sunhaji dalam acara pengajian.

    Namun, Sujiwo Tejo menuturkan pernyataan tersebut bukan berniat untuk membela Gus Miftah.

    “Sekarang saya ngomong soal kemiskinan Saya bukannya mau membela Gus Gus Miftah saya sering ikut ceramah dampingi Gus Mus kadang-kadang ceramah sendiri itu memang tukang teh kadang-kadang ganggu,” kata Sujiwo Tejo dikutip TribunJakarta.com dari acara Rakyat Bersuara akun Youtube Official iNews, Rabu (11/12/2024).

    “Please ayo dong kita lagi ayo teman-teman kita berdoa ini baru mau doa, es,es,es. Di pengajian,” sambungnya.

    Ia lalu menanggapi aksi sinden Niken Salindri serta Ustaz Abdul Somad yang memborong es teh saat acara mereka. 

    “Mungkin juga dalam tanda kutip ada unsur kesalnya karena mereka ganggu. Saya setuju sama Felix Siauw, mereka bukan jualan mereka minta dikasihani minta diborong. Ayo kita jujur-jujuran,” jelas Sujiwo Tejo.

    Sujiwo lalu menanggapi video pengajian Gus Iqdam yang viral di media sosial.

    Dimana, para penjual es teh menjamur di pengajian Gus Iqdam imbas polemik Miftah Maulana atau lebih dikenal Gus Miftah.

    Ramainya penjual es teh dan minuman lainnya di pengajian Gus Iqdam viral di media sosial. Di dalam video terlihat Iqdam membeli dagangan para penjual es teh melalui orang kepercayaannya. 

    “Apakah kita mau mengkomunikasikan kemiskinan seperti ini sekarang Gus iqdam beredar pengajiannya diserbu oleh es teh minta diborong gimana?” katanya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Adik Gus Miftah, Miftahul Khaeron atau Tajib Membongkar Fakta di Balik Rumor Sang Kakak Lupa Orang Tua. Apa Alasan Sang Kakak Jarang Pulang Kampung?

    “Saya yakin netizen yang ngebela ini? apa ngebela es teh? enggak enggak yakin,” sambungnya.

    Sujiwo juga menyinggung saat Ustaz Khalid Basalamah yang menyinggung wayang.

    Ustaz Basalamah telah meminta maaf atas pernyataan soal wayang yang dinilai menyinggung banyak pihak.

    Sujiwo Tejo menilai netizen yang membela wayang tidak pernah menyaksikan warisan budaya tak benda itu.

    “Hanya mereka cuman enggak senang sama ustaz ini,” katanya.

    Menurut Sujiwo hal yang sama juga menimpa Gus Miftah. 

    “Netizen cuma enggak senang aja sama Gus Miftah karena mungkin kaya. Jadi tolong kita proporsional, apakah ketika netizen-netizen protes wayang diaku Malaysia, mereka mencintai wayang? enggak, mereka cuma enggak senang Malaysia, mereka enggak pernah nonton wayang. Saya kan dalang penonton enggak pernah banyak,” katanya.

    Tak hanya itu, Sujiwo juga mengungkit pernyataan Gus Miftah yang dinilai menyinggung seniman Yati Pesek.

    “Kalau benar Yati Pesek enggak mau dihina, kok menamakan dirinya Yati Pesek,” katanya.

    Menurutnya, nama panggung Yati Pesek sudah menghina dirinya sendiri. Ia pun mempertanyakan mengapa Yati Pesek tidak memakai nama aslinya yakni Suyati.

    “Dia sudah menamakan dirinya Yati Pesek artinya hinaan-hinaan kan dia trademark dia loh ya Yati pesek itu,” imbuhnya.

    Mengenai banyaknya video lain Gus Miftah yang kini banyak bermunculan, Sujiwo Tejo menilai pendakwah itu terkena apes.

    “Kayak orang korupsi, kan enggak semua koruptor ketangkap,” katanya.

    Respon Yati Pesek

    Seniman Yati Pesek memberikan pesan kepada Gus Miftah setelah video dirinya diolok-olok di sebuah acara wayang viral di media sosial. 

    Namun awalnya Yati Pesek merespons keviralan video tersebut, setelah dua tahun berlalu.

    Menurut Yati Pesek, kecaman yang kini menyerang Gus Miftah merupakan teguran dari Allah SWT. 

    “Yaudah enggak apa-apa (viral), itu mungkin teguran dari Allah,” kata Yati Pesek yang disampaikan melalui aktor, Erick Estrada seperti dikutip dari TV One yang tayang pada Senin (9/12/2024). 

    Erick mengatakan kasus yang menyandung Gus Miftah bisa menjadi pembelajaran untuk semua orang agar menjaga perkataan. 

    “Jangan sampai dari mulutmu bisa menghancurkan segalanya,” katanya. 

    Ia berharap agar Gus Miftah menemui Yati Pesek langsung untuk meminta maaf. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Usai Sunhaji, Kini Viral Ucapan Gus Miftah Ungkit Mahfud MD: Yang Tua Baper Sama Anak Kecil Cie

    Usai Sunhaji, Kini Viral Ucapan Gus Miftah Ungkit Mahfud MD: Yang Tua Baper Sama Anak Kecil Cie

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kontroversi ucapan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah belum selesai.  

    Kali ini, pendakwah tersebut diduga menyindir calon wakil presiden pada Pilpres 2024, Mahfud MD.

    Awalnya, ucapan Gus Miftah menghina penjual es teh Sunhaji viral di media sosial. 

    Kemudian, viral video candaan Gus Miftah bernada melecehkan seniman Yati Pesek serta seorang perempuan muda.

    Ternyata video ucapan Gus Miftah kembali viral diduga menyindir mantan Menkopolhukam Mahfud MD. Tayangan video itu diduga saat Gus Miftah menanggapi debat calon wakil presiden pada Pilpres 2024 antara Mahfud MD dengan Gibran Rakabuming Raka.

    Tampak Gus Miftah sedang berpidato di sebuah panggung. Ia pun menyanyikan lagu Iwan Fals berjudul Sore Tugu Pancoran yang diubah liriknya menjadi “anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud”

    Saat itu, tampak Gus Miftah mengenakan blankon dan kacamata hitam.

    “Sekarang yang tua baper sama anak kecil cie,” kata Gus Miftah dikutip TribunJakarta.com dari akun Instagram @firmansyahali_007 pada Rabu (11/12/2024).

    “Yang lain kelihatannya suhu ternyata cupu. Mas Gibran kelihatan cupu ternyata suhu,” kata Gus Miftah.

    KLIK SELENGKAPNYA : Sosok yang Tertawa Keras saat Gus Miftah Menghina Penjual Es Teh Akhirnya Meminta maaf. Ia Ngaku Belum Bertemu Langsung Sunhaji.

    Sontak video itu mengundang reaksi netizen.

    @jokonugr4071: Dari awal kenapa ya kok saya tidak pernah terkesan?

    @dongkrak692: Emang udh waktunya lu dipermalukan dan diumbar aibnya oleh Allah 

    @arywirabhuana: Awal jadi penjilat

    Respon Sujiwo Tejo

    Sementara itu, Budayawan Sujiwo Tejo merespons soal Gus Miftah yang menghina penjual es teh hingga mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Melalui unggahan Instagramnya pada Jumat (6/12/2024), Sujiwo Tejo meminta maaf karena telah berburuk sangka kepada Gus Miftah.

    Dengan gaya satire Sujiwo Tejo menyebut Gus Miftah bak seorang wali yang tak ingin dipuji atas kebaikannya

    Mahfud MD Singgung Wali Bahlul

    Sedangkan Mantan Menkopolhukam sekaligus eks cawapres Mahfud MD menyinggung soal wali bahlul melalui akun X terverifikasi @mohmahfudmd pada 8 Desember 2024

    “Seorang wali tak pernah merendahkan orang lain. Kalau mau memberi pesan kebaikan biasanya seorang wali mengejek atau merendahkan dirinya sendiri di depan orang lain. Contohnya Bahlul. Ada yg menyebut Bahlul sbg wali,” tulis Mahfud MD.

    “Nama aslinya adl Wahab bin Amr. Tinggalnya (makan dan tidur) di kompleks kuburan umum. Suatu hari Khalifah Harun Al-Radyid mengajak Wahab hidup di istana, akan diberi rumah dgn segala pelayanannya.”

    “Wahab menjawab, “Buat apa aku hidup di istana? Seindah apa pun istana, toh semua penghuninya akhirnya kembali ke kuburan. Wahai Khalifah, aku tidak mau pindah ke istana, Anda saja yang pindah ke sini”. Khalifah Harun Al Rasyid yg adil bijaksana itu menangis seraya beristighfar.” 

    “Kemudian orang awam menjuluki Wahab bin Amr sbg Bahlul alias “Si Bodoh” krn tak mau diajak tinggal di istana. Padahal, menurut sementara ahli tasawuf, Bahlul adalah seorang wali.”

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Jangan Lewatkan Malam Ini di Rakyat Bersuara MIFTAH TERSELIP LIDAH, BUTUH SERTIFIKAT PENDAKWAH Pukul 19.00 WIB, Bersama Aiman Witjaksono dan Narasumber Kredibel, Live di iNews

    Jangan Lewatkan Malam Ini di Rakyat Bersuara MIFTAH TERSELIP LIDAH, BUTUH SERTIFIKAT PENDAKWAH Pukul 19.00 WIB, Bersama Aiman Witjaksono dan Narasumber Kredibel, Live di iNews

    loading…

    Jangan Lewatkan Malam Ini di Rakyat Bersuara MIFTAH TERSELIP LIDAH, BUTUH SERTIFIKAT PENDAKWAH Pukul 19.00 WIB, Bersama Aiman Witjaksono dan Narasumber Kredibel, Live di iNews

    JAKARTA – Sertifikasi pendakwah menjadi sorotan seusai video yang menampilkan Miftah Maulana Habiburrahman ( Gus Miftah ), Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, viral di media sosial. Dalam video tersebut, Miftah tampak mengolok-olok penjual es teh dengan pernyataan yang dinilai tidak pantas oleh banyak pihak. Kejadian ini memicu diskusi panas terkait pentingnya kompetensi dan etika dalam berdakwah.

    Bersama Aiman Witjaksono dalam episode terbaru Rakyat Bersuara malam ini akan kembali menghadirkan tema hangat “MIFTAH TERSELIP LIDAH, BUTUH SERTIFIKAT PENDAKWAH”. Hadir pula, Maman Imanulhaq-Politisi PKB, Sujiwo Tejo-Budayawan, Islah Bahrawi-Aktivis NU, dan para narasumber kredibel lainnya yang akan membahas lebih dalam persoalan sertifikat pendakwah.

    Menanggapi polemik ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji usulan sertifikasi pendakwah sebagai langkah preventif untuk memastikan kualitas para penceramah agama di Indonesia. Dan, jika usulan sertifikasi pendakwah diterapkan, diharapkan para pendakwah mampu menyampaikan pesan agama yang menyejukkan, inspiratif, dan relevan dengan tantangan zaman.

    Wacana sertifikasi pendakwah tidak hanya menjadi isu penting bagi kalangan agama, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat mengharapkan para pendakwah mampu menyampaikan pesan agama yang menyejukan, inspiratif dan relevan dengan tantangan zaman. Namun, apakah langkah ini akan membawa perubahan positif atau justru memunculkan tantangan baru?

    Saksikan selengkapnya dalam Rakyat Bersuara Malam Ini “MIFTAH TERSELIP LIDAH, BUTUH SERTIFIKAT PENDAKWAH” bersama para narasumber, Maman Imanulhaq-Politisi PKB , Sujiwo Tejo-Budayawan, Islah Bahrawi-Aktivis NU, Ade Armando-Pakar Komunikasi , Novel Bamukmin-Dai Mujahid 212 , M. Zaitun Rasmin-Waketum Wahdah Islamiyah, dan Anwar Abbas-Waketum MUI, malam ini Pukul 19.00 WIB, Live hanya di iNews.

    (zik)