Tag: Agus Gumiwang Kartasasmita

  • Jenis Mobil Hybrid yang Dapat Diskon PPnBM dari Pemerintah

    Jenis Mobil Hybrid yang Dapat Diskon PPnBM dari Pemerintah

    Jakarta

    Tiga persen tarif PPnBM mobil hybrid bakal ditanggung pemerintah. Ini jenis mobil hybrid yang sebagian diskon PPnBM-nya bakal ditanggung pemerintah.

    Industri otomotif masih kebagian jatah insentif. Insentif tersebut diberikan terhadap kendaraan ramah lingkungan, salah satunya mobil hybrid. Mobil yang memadukan mesin konvensional dan baterai untuk sumber tenaganya itu mendapat diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap, pemerintah akan menanggung tiga persen dari total tarif PPnBM mobil hybrid. Di Indonesia, mobil hybrid dikategorikan dalam beberapa jenis.

    Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian no.36 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda empat emisi karbon rendah, mobil hybrid dikategorikan menjadi mild hybrid, full hybrid, serta plug-in hybrid (PHEV). Airlangga mengungkap semua jenis mobil hybrid itu bakal mendapat insentif PPnBM-DTP.

    “Semua jenis hybrid,” kata Airlangga saat dikonfirmasi detikOto melalui pesan singkat, Senin (16/12/2024).

    Sebagai informasi tambahan, masing-masing mobil hybrid itu memiliki persyaratan tertentu. Mobil yang masuk dalam golongan mild hybrid harus memenuhi persyaratan berupa kapasitas isi silinder sampai dengan 4.000 cc dengan motor bakar cetus api dengan konsumsi BBM lebih dari 15,5 km/liter (bensin) atau lebih dari 17,5 km/liter untuk diesel dengan tingkat emisi sampai dengan 150 gr/km. Mobil mild hybrid dibekali baterai dengan tegangan paling besar 60 Volt dan tersemat logo teknologi mild hybrid.

    Selanjutnya untuk mobil full hybrid, harus memenuhi kriteria berupa kapasitas isi silinder sampai dengan 4.000 cc, konsumsi BBM lebih dari 15,5 km/liter (bensin) atau lebih dari 17,5 km/liter (diesel) dan tingkat emisi sampai dengan 150 gr/km. Baterainya memiliki tegangan lebih dari 60 volt. Kemudian terdapat logo teknologi full hybrid.

    Berlanjut untuk PHEV, harus memenuhi persyaratan konsumsi BBM lebih dari 28 km/liter baik bensin ataupun diesel dan emisi CO2 paling tinggi 100 gr/km. Mobil ini dapat menjalankan fungsi kendaraan hanya digerakkan oleh motor listrik untuk jarak tertentu, paling sedikit sejauh 40 km. Mobil ini juga memiliki pengisian daya dari luar dan tersemat teknologi PHEV.

    Insentif untuk mobil hybrid ini akan diberikan mulai 1 Januari 2025. Untuk itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta para produsen untuk mengenalkan mobil hybridnya di Indonesia supaya bisa menikmati insentif tersebut.

    “Saya minta agar produsen mobil hybrid di Indonesia untuk segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami, agar mulai 1 Januari sudah bisa menikmati insentif stimulus yang sudah disiapkan oleh pemerintah,” ungkap Agus.

    (dry/din)

  • Insentif Mobil Hybrid 3 Persen, Paket Diskon Mobil Listrik Lebih Luas

    Insentif Mobil Hybrid 3 Persen, Paket Diskon Mobil Listrik Lebih Luas

    Daftar Isi

    Rincian aturan kendaraan elektrifikasi mulai 2025

    Mobil hybrid harus terdaftar di Kemenperin

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah resmi mengumumkan pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3 persen berlaku mulai 1 Januari 2025.

    Pemberian insentif pajak ini bersamaan dengan pengumuman paket kebijakan insentif fiskal kepada masyarakat, sebagai kompensasi kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen mulai awal tahun.

    “PPnBM ditanggung pemerintah untuk kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle (EV) masih dilanjutkan, dan yang terbaru, pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen untuk kendaraan bermotor hybrid,” kata Airlangga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan disiarkan secara daring, Senin (16/12).

    Selain mobil hybrid penerima insentif PPnBM 3 persen, pemerintah juga mengumumkan stimulus untuk mobil murni listrik (EV) mendapatkan PPnBM ditanggung pemerintah (DTP).

    Pemberian insentif terhadap mobil murni listrik itu berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada mobil completely knocked down (CKD) sebesar10 persen.

    Selanjutnya, pemerintah juga memberikan PPnBM DTP pada mobil listrik completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15 persen dan pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.

    Rincian aturan kendaraan elektrifikasi mulai 2025

    Pemberian insentif PPN DTP KBLBB atau Electric Vehicle (EV)

    – Sebesar 10% atas penyerahan EV roda empat tertentu dan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40%; dan
    – Sebesar 5% atas penyerahan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% sampai dengan kurang dari 40%.

    Pemberian insentif PPnBM DTP KBLBB atau Electric Vehicle (EV)

    Pemberian insentif PPnBM DTP EV sebesar 15% atas impor KBLBB roda empat tertentu secara utuh (completely built up/CBU) dan penyerahan KBLBB roda empat tertentu yang berasal dari produksi dalam negeri (completely knock down/CKD).

    Pembebasan Bea Masuk Electric Vehicle (EV

    – Pemberian insentif pembebasan Bea Masuk EV CBU sebesar 0%, sesuai program yang sudah berjalan.

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan kebijakan diskon pajak ini untuk menarik investor otomotif agar mau berinvestasi di Indonesia.

    “Kalau kita melihat ini upaya pemerintah memberikan signal kepada investor sebetulnya regulasi yang ada di Indonesia itu cukup kompetitif termasuk insentif dan stimulus sehingga sejalan dengan upaya pemerintah menjadi hub produksi kendaraan berbasis baterai di ASEAN,” tukas Agus.

    Mobil hybrid harus terdaftar di Kemenperin

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang meminta perusahaan otomotif roda empat untuk segera mendaftarkan model mobil hybrid ke Kementerian Perindustrian supaya mendapatkan insentif PPnBM 3 persen.

    “Untuk insentif hybrid saya minta agar produsen mobil hybrid yang ada di Indonesia untuk segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami agar tahun depan mulai 1 Januari sudah bisa menikmati insentif stimulus yang sudah disiapkan oleh pemerintah,” kata Agus via daring, Senin (16/12).

    (tim/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Dapat Insentif PPnBM 3 Persen, Ini Daftar Mobil Hybrid Meluncur 2025

    Dapat Insentif PPnBM 3 Persen, Ini Daftar Mobil Hybrid Meluncur 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3 persen akan diterapkan per 1 Januari 2025.

    Saat ini tarif maksimum PPnBM mobil hybrid dan mild hybrid mulai 6-14 persen, serta PHEV mulai 5-8 persen (skema 1 dan skema II). Apabila insentif resmi diberlakukan maka pajaknya akan dikurangi tergantung dari model mobil hybrid yang menerima program tersebut.

    “PPnBM ditanggung pemerintah untuk kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle (EV) masih dilanjutkan, dan yang terbaru, pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen untuk kendaraan bermotor hybrid,” Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disiarkan daring kemarin.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang meminta perusahaan otomotif roda empat untuk segera mendaftarkan model mobil hybrid ke Kementerian Perindustrian supaya mendapatkan insentif PPnBM 3 persen.

    “Untuk insentif hybrid saya minta agar produsen mobil hybrid yang ada di Indonesia untuk segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami agar tahun depan mulai 1 Januari sudah bisa menikmati insentif stimulus yang sudah disiapkan oleh pemerintah,” kata Agus via daring, Senin (16/12).

    Sejauh ini sejumlah perusahaan otomotif seperti Toyota, Honda, Suzuki, GWM sudah meluncurkan mobil hybrid, dan pada tahun depan diprediksi masih banyak lagi mobil hybrid masuk Indonesia.

    Raksasa otomotif Jepang, Toyota bahkan berencana akan meluncurkan mobil hybrid entry level, Veloz Hybrid pada kuartal pertama 2025.

    Selain itu Mitsubishi sudah memiliki dua model MPV hybrid di Thailand, yaitu Xpander HEV dan Xpander Cross HEV. Dengan insentif hybrid yang segera diterapkan, varian hybrid ini diprediksi akan diluncurkan di Indonesia pada 2025.

    Sementara itu, produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai dikabarkan akan meluncurkan 4 model mobil tahun depan, di mana salah satunya kemungkinan hybrid.

    Produsen otomotif lain, yaitu Chery, BAIC, dan Mazda turut memastikan akan membawa mobil hybrid keluaran terbaru di tahun depan. Chery dikabarkan akan membawa Tiggo PHEV, adapun BAIC akan memasukkan BJ30 Hybrid.

    Mobil hybrid sudah dijual di Indonesia

    Pabrikan mobil Hyundai menawarkan Santa Fe Hybrid di Indonesia tahun ini.

    Perusahaan lain yang telah meluncurkan mobil hybrid yakni Suzuki dengan Grand Vitara Hybrid, Ertiga Hybrid, dan XL7 Hybrid. Merek mobil Jepang lainnya yaitu Nissan meluncurkan Kicks e-Power dan Serena e-Power. Sedangkan Honda sudah memasarkan CR-V Hybrid, dan Honda Accord Hybrid.

    Selanjutnya Toyota paling banyak menawarkan mobil hybrid mulail Kijang Innova Zenix Hybrid, Yaris Cross Hybrid, Corolla Cross Hybrid, Camry Hybrid, Prius HEV, Corolla Altis Hybrid, Alphard HEV.

    (rac/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Insentif Perpajakan untuk Mobil Listrik dan Hybrid

    Insentif Perpajakan untuk Mobil Listrik dan Hybrid

    Jakarta, FORTUNE – Pemerintah memberikan paket stimulus ekonomi yang dirancang meredam dampak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, salah satunya untuk sektor otomotif. Insentif ini diberikan untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan kendaraan Hybrid.

    Stimulus itu secara terperinci mencakup PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 10 persen untuk KBLBB Completely Knock Down (CKD), PPnBM DTP 15 persen untuk KBLBB impor CKD dan Complete Built Unit (CBU), bea masuk 0 persen untuk KBLBB CBU, dan kendaraan bermotor hybrid berupa PPnBM DTP 3 persen.

    Adapun insentif untuk sektor ini diproyeksikan mencapai Rp11,4 triliun.

    Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan bahwa sektor otomotif, yang saat ini tengah menghadapi tekanan akibat penurunan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, menjadi salah satu prioritas dalam pemberian insentif.

    “Pemerintah memberikan insentif berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dan PPN DTP untuk KBLBB. ini mencakup sisi permintaan (demand side) dan juga sisi penawaran (supply side) untuk produsen,” kata Agus dalam acara konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12).

    Agus juga menyoroti pentingnya percepatan insentif bagi kendaraan hybrid. Ia meminta para produsen mobil hybrid di Indonesia segera mendaftarkan merek-mereknya agar dapat menikmati insentif yang mulai berlaku pada 1 Januari 2024. Insentif ini sejalan dengan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.36/2021, termasuk pengaturan terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Tiga pabrikan EV telah mendapat insentif

    Lebih lanjut, Agus menyatakan tiga perusahaan otomotif internasional telah berkomitmen membangun fasilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia pada 2024. Ketiga perusahaan tersebut adalah BYD, Citroën, dan AION.

    “Ketiga perusahaan ini akan menikmati insentif seperti bea masuk 0 persen dan PPnBM DTP sebesar 15 persen,” kata Agus.

    Menurutnya, langkah ini merupakan sinyal kuat bagi para investor bahwa regulasi di Indonesia, khususnya terkait insentif dan stimulus, cukup kompetitif. Hal ini juga mendukung upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) di kawasan ASEAN.

    Stimulus yang diberikan tidak hanya bertujuan menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga memastikan keberlanjutan sektor otomotif di tengah tantangan perekonomian global. Dengan insentif ini, pemerintah berharap sektor otomotif dapat terus berkembang dan menciptakan efek berganda yang signifikan bagi perekonomian nasional.

    “Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong industri manufaktur, termasuk otomotif, sebagai tulang punggung ekonomi nasional,” ujar Agus.

  • Menperin raih penghargaan penggerak hilirisasi dan modernisasi sawit

    Menperin raih penghargaan penggerak hilirisasi dan modernisasi sawit

    Apresiasi penghargaan ini mempertimbangkan rekam jejak kebijakan dan dampak dari kebijakan tersebut terhadap sektor industri sawit

    Jakarta (ANTARA) –
    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meraih penghargaan Sawit Indonesia Award 2024 sebagai Tokoh Penggerak Hilirisasi dan Modernisasi Sawit di tanah air.

    Menurut Ketua Panitia Pelaksana Sawit Indonesia Award 2024 Qayuum Amri, penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi dan penghargaan kepada Menteri Perindustrian yang mampu menggerakkan industri hilir sawit dalam 5 tahun terakhir.

    “Apresiasi penghargaan ini mempertimbangkan rekam jejak kebijakan dan dampak dari kebijakan tersebut terhadap sektor industri sawit,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Dari penilaian rekam jejak kebijakan, terdapat lima aspek yang menjadi pertimbangan yakni ragam jenis produk hilir sawit semakin meningkat signfikan yang mana pada 2010 hanya terdapat 54 jenis, meningkat menjadi 193 jenis pada 2023.

    Sementara itu, rasio ekspor bahan baku dan produk hilir sawit juga kian melonjak. Tahun 2010, rasionya 40 persen dan 60 persen (bahan baku dan produk hilir sawit), dan naik drastis menjadi 70 persen dan 93 persen pada 2023.

    Kemudian hadirnya pusat pertumbuhan ekonomi baru industri berbasis sawit di luar Jawa, antara lain di Dumai-Riau, Sei Mangkei-Sumut, Tarjun-Kalsel, Kotawaringin Barat-Kalteng, Bitung-Sulut, dan Balikpapan-Kaltim. Ke depan, hilirisasi dapat menumbuhkan aglomerasi atau kawasan industri baru berbasis sawit.

    Hadirnya teknologi optimalisasi produksi minyak sawit mentah adalah SPPOT (Steamless POMELess Palm Oil Technology), untuk menghasilkan minyak sawit mentah yang lebih bernutrisi, lebih efisien energi, lebih rendah emisi karbon, hingga minimal dalam timbulan limbah cair. SPPOT ini memungkinan pabrik kelapa sawit dibangun modular skala kecil (5 – 10 ton TBS/Jam), dengan skema operasional – milik pabrik oleh petani rakyat secara BOT (Build Owned Transfer).

    Selain itu, modernisasi industri pengolahan sawit yang menghasilkan ragam produk turunan sawit yang bernilai tambah tinggi dan telah dipasarkan ke 150 negara di dunia.

    Serta kebijakan hilirisasi sawit dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen karena mengundang investasi baik dari dalam dan luar negeri.

    Melalui target Indonesia mampu menghasilkan 240 ragam jenis produk hilir pada tahun 2029. Selain itu, nilai ekonomi kegiatan usaha kelapa sawit mencapai Rp1.146 triliun, yang berasal dari konsumsi dalam negeri dan ekspor.

    Pada kesempatan itu Qoyum menyebutkan penyerahan penghargaan kepada Menteri Perindustrian diwakili oleh Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika pada ajang Sawit Indonesia Award 2024 di Jakarta, Kamis (12/12).

    Sementara itu Putu Juli Ardika saat membacakan sambutan Menperin, memaparkan Kementerian Perindustrian telah menjalankan langkah penguatan iklim usaha/investasi yang kondusif dan berdaya saing dalam rangka mewujudkan industri hilir kelapa sawit yang profitable berkelanjutan.

    Dalam sepuluh tahun terakhir, tambahnya, Kemenperin memfasilitasi investasi baru/perluasan pabrik pengolahan kelapa sawit melalui insentif fiskal, non-fiskal termasuk harga gas bumi tertentu bagi industri oleokimia, hingga kebijakan dis-insentif berupa tarif pungutan ekspor–bea keluar yang pro-penumbuhan industri hilir di dalam negeri.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Detail Aturan Insentif Mobil Listrik dan Hybrid Pendongkrak Penjualan

    Detail Aturan Insentif Mobil Listrik dan Hybrid Pendongkrak Penjualan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah akhirnya mengumumkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid. Ketentuan ini secara resmi akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025.

    Insentif atau stimulus untuk mobil hybrid diumumkan bersamaan dengan paket insentif untuk beberapa sektor penting sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat usai diterapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen tahun depan.

    “PPnBM ditanggung pemerintah untuk kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle (EV) masih dilanjutkan, dan yang terbaru, pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen untuk kendaraan bermotor hybrid,” kata Airlangga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan disiarkan secara daring, Senin (16/12).

    Pemerintah tidak hanya memberikan stimulus untuk kendaraan hybrid saja. Namun, mobil bertenaga murni listrik juga tetap mendapatkan PPnBM ditanggung pemerintah (DTP) seperti yang dijanjikan sebelumnya.

    Ia merinci, pemberian insentif terhadap mobil murni listrik itu berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil completely knocked down (CKD) sebesar 10 persen.

    Selanjutnya, pemerintah juga memberikan PPnBM DTP pada mobil listrik completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15 persen dan pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.

    Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan kebijakan diskon pajak ini sebagai sinyal pemerintah kepada investor agar Indonesia menjadi negara yang kompetitif untuk produsen mobil listrik di ASEAN.

    “Kalau kita melihat ini upaya pemerintah memberikan signal kepada investor sebetulnya regulasi yang ada di Indonesia itu cukup kompetitif termasuk insentif dan stimulus sehingga sejalan dengan upaya pemerintah menjadi hub produksi kendaraan berbasis baterai di ASEAN,” tutur Agus.

    Perusahaan otomotif berharap insentif mobil hybrid

    Seperti diketahui cukup banyak perusahaan otomotif di Indonesia yang memasarkan mobil hybrid berharap bisa memanfaatkan kebijakan insentif seperti mobil listrik.

    Saat ini mobil hybrid banyak ditawarkan merek Jepang seperti Toyota, Lexus. Selain itu ada Suzuki, Nissan, dan dari Korea yakni Hyundai yang sudah memasarkan SUV hybrid.

    Selain itu, perusahaan otomotif asal China juga mendorong pemerintah mengeluarkan insentif untuk mobil hybrid seperti Chery, dan GWM.

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • BYD Citroen AION Dapat Insentif PPnBM dan Bea Masuk

    BYD Citroen AION Dapat Insentif PPnBM dan Bea Masuk

    Jakarta, CNN Indonesia

    Insentif PPnBM ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) 15 persen dan pembebasan bea masuk (BM) impor untuk mobil listrik (EV) akan berlaku 1 Januari 2025.

    Demikian disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita disiarkan daring, Senin (16/12).

    Menurut Agus, ada tiga pabrikan otomotif asal China yang bisa menikmati sejumlah insentif itu dari pemerintah yakni BYD, Citroen, dan GAC AION. Tiga perusahaan itu telah memberikan komitmen akan membangun fasilitas produksi di Indonesia untuk memproduksi mobil listrik.

    “Ketiga perusahaan tersebut akan menikmati insentif stimulus yang tadi disampaikan Pak Menko dan Bu Menteri Keuangan yaitu bea masuk nol persen dan PPnBM DTP15 persen,” kata Agus.

    “Ini upaya pemerintah memberikan sinyal ke investor bahwa regulasi di Indonesia cukup kompetitif, termasuk berkaitan insentif dan stimulus. Ini in line dengan upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai hub produksi KBLBB di ASEAN,” ucap Agus kemudian.

    Selain itu Agus juga menyarankan produsen mobil hybrid agar segera mendaftarkan merek-mereknya ke Kementerian Perindustrian agar dapat menikmati insentif PPnBM DTP 3 persen.

    “Sebetulnya program LC EV ini sudah diatur dalam Permenperin No 36/2021 termasuk untuk hybrid, yang di dalamnya juga mengatur nilai TKDNyang harus jadi kriteria peserta program ini,” tutup Agus.

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Toyota Soal Mobil Hybrid Dapat Insentif PPnBM 3 Persen: Berita Baik

    Toyota Soal Mobil Hybrid Dapat Insentif PPnBM 3 Persen: Berita Baik

    Jakarta, CNN Indonesia

    Toyota-Astra Motor (TAM) menanggapi insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan elektrifikasi jenis mobil hybrid sebesar 3 persen di Indonesia.

    Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menyambut baik pemberian insentif untuk mobil hybrid 3 persen yang dapat mendorong industri otomotif dalam negeri.

    “Berita baik, tentunya untuk support industri otomotif nasional dan support mobil HEV yang ramah lingkungan,” kata dia saat dihubungi, Senin (16/12).

    TAM memiliki sejumlah model hybrid yang dijual di Indonesia. Beberapa model yang paling laris manis di pasaran yaitu Kijang Innova Hybrid, Yaris Cross Hybrid. Corolla Cross Hybrid dan lainnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan pemberian insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen untuk mobil hybrid.

    “PPnBM ditanggung pemerintah untuk kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle (EV) masih dilanjutkan, dan yang terbaru, pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen untuk kendaraan bermotor hybrid,” kata Airlangga.

    Selanjutnya, Airlangga menambahkan bukan hanya mobil hybrid, mobil bertenaga murni listrik juga akan tetap mendapatkan PPnBM DTP seperti yang dijanjikan sebelumnya.

    Ketentuan itu berupa pembebasan bea masuk untuk EV Completely Built Up (CBU) dan Completely Knocked Down (CKD).

    Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang meminta pabrikan otomotif roda empat untuk segera mendaftarkan model hybrid-nya ke pemerintah supaya mendapatkan insentif 3 persen.

    “Untuk insentif hybrid saya minta agar produsen mobil hybrid yang ada di Indonesia untuk segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami agar tahun depan mulai 1 Januari sudah bisa menikmati insentif stimulus yang sudah disiapkan oleh pemerintah,” kata dia kepada wartawan, Senin (16/12).

    Ia menjelaskan program insentif ini pada dasarnya merupakan program LCEV yang diatur dalam Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021.

    “Termasuk untuk hybrid di dalamnya ada nilai TKDN yang harus menjadi kriteria,” kata dia.

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Produsen Diminta Daftarkan Mobil Hybrid Agar Dapat Insentif PPnBM

    Produsen Diminta Daftarkan Mobil Hybrid Agar Dapat Insentif PPnBM

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang meminta perusahaan otomotif roda empat untuk segera mendaftarkan model mobil hybrid ke Kementerian Perindustrian supaya mendapatkan insentif PPnBM 3 persen.

    “Untuk insentif hybrid saya minta agar produsen mobil hybrid yang ada di Indonesia untuk segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami agar tahun depan mulai 1 Januari sudah bisa menikmati insentif stimulus yang sudah disiapkan oleh pemerintah,” kata Agus via daring, Senin (16/12).

    Ia menjelaskan program insentif ini pada dasarnya merupakan program LCEV yang diatur dalam Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021.

    “Termasuk untuk hybrid di dalamnya ada nilai TKDN yang harus menjadi kriteria,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid.

    “PPnBM ditanggung pemerintah untuk kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle (EV) masih dilanjutkan, dan yang terbaru, pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen untuk kendaraan bermotor hybrid,” kata Airlangga.

    Selanjutnya, Airlangga menambahkan bukan hanya mobil hybrid, mobil bertenaga murni listrik juga akan tetap mendapatkan PPnBM DTP seperti yang dijanjikan sebelumnya.

    Ketentuan itu berupa pembebasan bea masuk untuk EV Completely Built Up (CBU) dan Completely Knocked Down (CKD).

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Siasat Pemerintah Dorong Hilirisasi Sawit di RI

    Siasat Pemerintah Dorong Hilirisasi Sawit di RI

    Jakarta

    Pemerintah menjadikan hilirisasi sebagai salah satu prioritas. Hilirisasi tersebut salah satunya dilakukan pada sawit.

    Untuk memacu hilirisasi ini, pemerintah melakukan persiapan khususnya dalam bidang sumber daya manusia (SDM) sehingga memenuhi kebutuhan industri. Salah satunya dijalankan melalui pendidikan vokasi.

    Salah satu unit pendidikan vokasi milik pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yakni Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan yang terus dikembangkan. Politeknik ini memiliki tenaga pengajar terdiri dari 71 dosen yang meliputi 14 lektor kepala serta 10 dosen yang bergelar doktor.

    Selain itu, PTKI Medan telah berhasil melahirkan guru besar, yaitu Prof Dr Elvri Melliaty Sitinjak, MT sebagai guru besar dalam bidang ilmu kimia di program studi Teknik Kimia PTKI Medan.

    “Peran guru besar sangat penting sebagai pelopor inovasi melalui pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat. Pencapaian ini bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai seorang dosen, namun juga menjadi capaian dari PTKI Medan dan Kementerian Perindustrian,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan dalam keterangan tertulis, Minggu (15/12/2024).

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita menyampaikan, program pengembangan industri hilir kelapa sawit diarahkan kepada penguatan produksi pangan fungsional/bernutrisi, aneka ragam produk hilir non-pangan, hingga bahan bakar nabati berbasis minyak sawit.

    “Penyediaan bahan baku berkualitas bagi industri hilir merupakan syarat utama program hilirisasi industri. Oleh sebab itu, inovasi dalam proses pemurnian dan pengolahan minyak kelapa sawit, tentunya dapat meningkatkan kualitas minyak sawit,” ujarnya.

    Kemenperin terus mendorong ekspor produk hilir kelapa sawit yang bernilai tambah tinggi. Adapun nilai ekonomi sektor industri kelapa sawit hulu-hilir saat ini mencapai lebih dari Rp 750 triliun per tahun, setara dengan 3,5% PDB nasional pada tahun 2023 yang mencapai Rp 20.892 triliun.

    (acd/acd)