Tag: Agus Gumiwang Kartasasmita

  • Program Harga Gas Murah Diperpanjang, Pupuk Indonesia Tunggu Penetapan Besarannya dari Pemerintah – Halaman all

    Program Harga Gas Murah Diperpanjang, Pupuk Indonesia Tunggu Penetapan Besarannya dari Pemerintah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut baik keputusan pemerintah memastikan keberlanjutan program harga gas murah atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

    HGBT merupakan kebijakan pemerintah yang memberikan harga gas bumi lebih murah untuk tujuh sektor industri.

    Tujuh sektor industri itu adalah pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

    Kebijakan diberlakukan pada 2020 dengan harga gas 6 dolar AS per MMBTU dan telah berakhir pada 31 Desember 2024.

    Setelah berakhir, tujuh kelompok industri itu dikenakan Harga Gas Regasifikasi dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar 16,67 dolar AS per MMBTU dari 1 Januari sampai 31 Maret 2025.

    Lewat rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (21/1/2025), pemerintah akhirnya menyepakati keberlanjutan program HGBT untuk sektor industri tertentu.

    Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana pun menyambut baik keputusan pemerintah kembali melanjutkan program tersebut.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas kebijakan HGBT untuk industri pupuk selama ini,” katanya kepada Tribunnews, dikutip Senin (27/1/2025).

    Menurut Wijaya, program HGBT tidak sekadar hanya menjaga daya saing industri pupuk, tetapi juga menjaga keterjangkauan harga pupuk bagi petani.

    Sehingga, ia memandang dilanjutkannya program HGBT ini dapat memberi peran yang besar terhadap ketahanan pangan nasional.

    “Kami juga menyambut baik rencana pemerintah memperpanjang kebijakan HGBT untuk industri pupuk, apalagi gas mrpk komponen krusial dalam bahan baku pupuk,” ujar Wijaya.

    Saat ini, Pupuk Indonesia tengah menantikan penetapan harga secara resmi oleh pemerintah.

    “Adapun mengenai harga, saat ini kami masih menunggu penetapan harga resmi oleh pemerintah,” ucap Wijaya.

    Keberlanjutan program HGBT ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta.

    Menurut Airlangga, pemerintah sekarang ini masih menyempurnakan regulasi mengenai perpanjangan program subsidi gas industri tersebut.

    “Itu (HGBT) nanti akan diperpanjang, tapi akan diumumkan sendiri. Tadi rapat terbatas terkait harga gas akan dibahas tersendiri, masih kita sempurnakan regulasinya,” kata dia.

    Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa para menteri terkait sebenarnya sudah sepakat mengenai kelanjutan program HGBT. Namun, ia belum bisa mengungkapkan isi kesepakatan tersebut.

    “Kami sudah sepakat beberapa substansi dari HGBT dan kami sepakat tidak disampaikan kepada media sekarang,” katanya.

    Meskipun belum mau mengungkapkan kesepakatan tersebut, AGK memastikan keputusan kelanjutan program HGBT baik.

    “Sudah ada kesepakatan dan insyallah keputusannya baik,” pungkasnya.

    Program HGBT Mudahkan Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

    Agus Gumiwang sebelumnya pernah menyampaikan bagaimana krusialnya kebijakan HGBT dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,” tutur Agus di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

    Untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sektor manufaktur ditargetkan berkontribusi sebesar 21,9 persen terhadap PDB nasional pada tahun 2025-2029.

    Berkaca pada kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, di triwulan tiga 2024, sektor ini masih menjadi kontributor utama dalam PDB Indonesia, dengan kontribusi sebesar 17,18 persen dan pertumbuhan sebesar 4,84 persen

    Kemudian, nilai ekspornya pada tahun 2024 mencapai 196,55 miliar dolar AS atau 74,25 persen dari total ekspor nasional.

    Investasi yang diserap di sektor industri nonmigas tercatat sebesar Rp 515,7 triliun, setara dengan 40,9 persen dari total investasi nasional. Sedangkan serapan tenaga kerjanya mencapai 20,01 juta orang pada tahun 2024.

    “Sektor industri pengolahan nonmigas berkontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian kita, sehingga kita perlu terus memperkuat dan memastikan pertumbuhannya,” ucap Agus. 

    “Perlu dukungan maksimal untuk mengoptimalkan kinerjanya, salah satunya melalui keberlanjutan penerapan HGBT,” jelasnya.

    Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024 tentang Pengguna Gas Bumi tertentu dan Harga Gas Bumi tertentu di Bidang Industri, terdapat tujuh sektor industri penerima HGBT.

    Ada industri pupuk (4 perusahaan), industri petrokimia (56 perusahaan), industri oleokimia (10 perusahaan), industri baja (67 perusahaan), industri keramik (69 perusahaan), industri kaca (18 perusahaan), dan industri sarung tangan karet (4 perusahaan).

    Jika ditotal, terdapat 228 perusahaan penerima HGBT dengan kuota 890,24 BBTUD.

    “Realisasi penyerapan gas bumi di tahun 2023 mencapai 80,10 persen. Rendahnya serapan gas oleh industri pengguna disebabkan oleh penerapan surcharge oleh pemasok dan kuota gas yang dikenai HGBT,” ungkap Agus.

    “Setelah kuota habis, harga gas naik menjadi harga pasar. Hal ini menjadikan industri mengurangi serapan HGBT-nya,” lanjutnya.

    Perusahaan industri yang memperoleh fasilitas HGBT dinilai sangat terbantu dalam menjalankan usahanya.

    Manfaat HGBT dirasakan oleh kelompok industri keramik, yang mampu meningkatkan produksinya dan menduduki peringkat ke empat produsen terbesar keramik dunia di tahun 2024, naik pesat dari peringkat ke delapan di tahun 2019.

    Tercatat, dari tahun 2020-2024, penerimaan negara melalui pajak naik 49 persen, dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,6 triliun.

  • Program Harga Gas Murah Berlanjut, Pebisnis Minta Volume Pasokan Konsisten – Halaman all

    Program Harga Gas Murah Berlanjut, Pebisnis Minta Volume Pasokan Konsisten – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pebisnis menyambut baik keputusan pemerintah melanjutkan  program harga gas murah atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sejumlah sektor industri.

    HGBT ditujukan ke tujuh sektor industri yakni pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

    Kebijakan diberlakukan pada 2020 dengan harga gas 6 dolar AS per MMBTU dan telah berakhir pada 31 Desember 2024.

    Setelah berakhirnya kebijakan tersebut, tujuh kelompok industri itu kena tarif Harga Gas Regasifikasi dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN sebesar 16,77 dolar AS per MMBTU dari 1 Januari sampai 31 Maret 2025.

    Di rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (21/1/2025), pemerintah menyepakati keberlanjutan program HGBT untuk sektor industri tertentu.

    Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan keputusan tersebut akan meningkatkan daya saing industri keramik.

    Edy bilang, komponen biaya produksi terbesar adalah biaya energi gas yang kurang lebih sekitar 30 hingga 32 persen dari total biaya produksi.

    “Asaki mengharapkan segera diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM (PermenESDM) yang akan mengatur besaran harga dan volume gas dalam bulan Januari ini,” kata dia dikutip Senin (27/1/2025).

    Edy bilang, ada kemungkinan keijakan harga gas murah ini akan dinaikkan dari 6 dolar AS per MMBTU menjadi 7 dolar as per MMBTU.

    Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dari yang didapat industri beberapa tahun ke belakang, di mana menurut Edy harga gas telah menjadi 6,5 dolar AS per MMBTU sejak Mei 2023.

    ASAKI tidak keberatan jika HGBT naik menjadi 7 dolar AS per MMBTU, tetapi ia meminta agar pemerintah memperhatikan realita di lapangan.

    Dia minta pasokan volume gas sesuai dengan kebutuhan gas industri yang tercantum dalam peraturan berlaku.

    “Kebijakan HGBT tersebut harus diimplementasikan sepenuhnya di lapangan, pasokan volume gas harus sesuai dengan kebutuhan gas industri yang tercantum di dalam isi KepmenESDM,” ujar Edy.

    Selama ini pasokan gas oleh PGN tidak sesuai dengan volume alokasi gas dengan pemberlakuan Alokasi Gas Untuk Industri Tertentu (AGIT) sebesar 60-70 persen di Jawa Barat dan AGIT 70-75 persen di Jawa Timur.

    Menurut dia, PGN kerap beralasan kekurangan pasokan gas dari sisi hulu. Untuk Januari-Maret 2025, PGN membatasi pasokan menjadi 45-50 persen dengan harga yang dikenakan sebesar 16,77 dolar AS per MMBTU.

    Edy menilai, jika kenaikan harga gas murah menjadi 7 dolar AS per MMBTU masih disertai dengan kebijakan yang diberlakukan PGN, bisa dipastikan tujuan dari kebijakan perpanjangan HGBT tidak terwujud.

    Kebijakan HGBT ini diterapkan agar daya saing industri dapat meningkat, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “ASAKI meminta atensi khusus dari Pemerintahan Prabowo untuk mencarikan solusi bagi PGN yang selama ini telah memberatkan industri,” ucap Edy.

    Iamenekankan perjuangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan sia-sia jika penerapan kebijakan AGIT dengan harga 16,77 dolar AS per MMBTU masih berlaku.

    Harga 16,77 dolar AS per MMBTU itu 2,5 kali lipat lebih mahal dibanding dengan HGBT.

    “Jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, tingkat utilisasi produksi industri akan tergerus karena tidak bisa berdaya saing,” pungkas Edy.

    Keberlanjutan program HGBT diumumkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat di Istana Kepresidenan.

    Menurut Airlangga, pemerintah masih menyempurnakan regulasi mengenai perpanjangan program subsidi gas industri tersebut.

    “Itu (HGBT) nanti akan diperpanjang, tapi akan diumumkan sendiri. Tadi rapat terbatas terkait harga gas akan dibahas tersendiri, masih kita sempurnakan regulasinya,” kata dia.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan para menteri terkait sebenarnya sudah sepakat soal kelanjutan program HGBT tapi ia belum bisa mengungkapkan isi kesepakatan tersebut.

    “Kami sudah sepakat beberapa substansi dari HGBT dan kami sepakat tidak disampaikan kepada media sekarang,” katanya.

    “Sudah ada kesepakatan dan insyallah keputusannya baik,” pungkasnya.

    Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

    Agus Gumiwang sebelumnya pernah menyampaikan kebijakan HGBT penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,” tutur Agus di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

    Sektor manufaktur ditargetkan berkontribusi sebesar 21,9 persen terhadap PDB nasional pada tahun 2025-2029.

    Berkaca pada kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, di triwulan tiga 2024, sektor ini masih menjadi kontributor utama PDB Indonesia, sebesar 17,18 persen dan pertumbuhan4,84 persen

    Nilai ekspornya di 2024 mencapai 196,55 miliar dolar AS atau 74,25 persen dari total ekspor nasional.

    Investasi yang diserap di sektor industri nonmigas tercatat sebesar Rp 515,7 triliun, setara dengan 40,9 persen dari total investasi nasional. Sedangkan serapan tenaga kerjanya mencapai 20,01 juta orang pada tahun 2024.

    “Sektor industri pengolahan nonmigas berkontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian kita, sehingga kita perlu terus memperkuat dan memastikan pertumbuhannya,” ucap Agus.

    “Perlu dukungan maksimal untuk mengoptimalkan kinerjanya, salah satunya melalui keberlanjutan penerapan HGBT,” jelasnya.

    Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024 tentang Pengguna Gas Bumi tertentu dan Harga Gas Bumi tertentu di Bidang Industri, terdapat tujuh sektor industri penerima HGBT.

    Rinciannya, industri pupuk (4 perusahaan), industri petrokimia (56 perusahaan), industri oleokimia (10 perusahaan), industri baja (67 perusahaan), industri keramik (69 perusahaan), industri kaca (18 perusahaan), dan industri sarung tangan karet (4 perusahaan).

    Jika ditotal, terdapat 228 perusahaan penerima HGBT dengan kuota 890,24 BBTUD.

    “Realisasi penyerapan gas bumi di tahun 2023 mencapai 80,10 persen. Rendahnya serapan gas oleh industri pengguna disebabkan oleh penerapan surcharge oleh pemasok dan kuota gas yang dikenai HGBT,” ungkap Agus.

    “Setelah kuota habis, harga gas naik menjadi harga pasar. Hal ini menjadikan industri mengurangi serapan HGBT-nya,” lanjutnya.

    Manfaat HGBT di industri keramik, yang mampu meningkatkan produksi dan menduduki peringkat keempat produsen terbesar keramik dunia di tahun 2024, naik pesat dari peringkat ke delapan di tahun 2019.

    Di 2020-2024, penerimaan negara melalui pajak naik 49 persen, dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,6 triliun.

  • Tok! Harga Gas Murah untuk Industri Lanjut di 2025 – Page 3

    Tok! Harga Gas Murah untuk Industri Lanjut di 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri dipastikan berlanjut pada tahun 2025. Keputusan soal harga gas murah ini membawa optimisme baru bagi pelaku industri, memberikan jaminan kepastian usaha, meningkatkan daya saing, dan menarik minat investasi ke Indonesia.

    Pada periode 2020-2023, dampak HGBT tercatat signifikan dengan nilai mencapai Rp247,26 triliun. Kontribusi tersebut meliputi peningkatan ekspor sebesar Rp127,84 triliun, penerimaan pajak Rp23,3 triliun, serta pengurangan subsidi pupuk hingga Rp4,94 triliun.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa HGBT memberikan nilai tambah hingga enam kali lipat bagi perekonomian.

    Target Pertumbuhan Ekonomi dan Peran Industri Manufaktur

    Dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, HGBT diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, dengan target 8% pada 2025. Sektor manufaktur ditargetkan menyumbang 21,9% terhadap PDB nasional pada periode 2025-2029.

    Kinerja sektor industri pengolahan nonmigas menunjukkan kontribusi yang kuat pada triwulan III 2024, mencapai 17,18% dari PDB dengan pertumbuhan 4,84%.

    Nilai ekspor sektor ini mencapai USD196,55 miliar, atau 74,25% dari total ekspor nasional. Selain itu, investasi di sektor ini mencapai Rp515,7 triliun, dengan serapan tenaga kerja hingga 20,01 juta orang.

    Sektor Industri Penerima HGBT

    Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024, HGBT diberikan kepada tujuh sektor industri: pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Total 228 perusahaan menerima HGBT dengan kuota 890,24 BBTUD.

    Namun, realisasi penyerapan gas bumi pada 2023 hanya mencapai 80,10% akibat kendala seperti surcharge dan pembatasan kuota.

     

  • Gas Murah buat Industri Lanjut Tahun Ini, Menperin Sebut Jadi Angin Segar

    Gas Murah buat Industri Lanjut Tahun Ini, Menperin Sebut Jadi Angin Segar

    Jakarta

    Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi sektor industri akan diperpanjang penerapannya pada tahun ini. Keputusan tersebut memberi angin segar bagi sektor industri, karena menjamin kepastian usaha dan daya saingnya, juga menjadi daya tarik untuk berinvestasi di Indonesia.

    Pada 2020-2023, dampak positif HGBT terhadap sektor industri tercatat sebesar Rp 247,26 triliun, meliputi peningkatan ekspor sebesar Rp 127,84 triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp 23,3 triliun, juga penurunan subsidi pupuk sebesar Rp 4,94 triliun.

    “Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

    Agus menyampaikan penerapan HGBT sangat krusial dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi 8% di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Untuk mewujudkan target tersebut, sektor manufaktur ditargetkan berkontribusi sebesar 21,9% terhadap PDB nasional pada tahun 2025-2029.

    Berkaca pada kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, di triwulan III-2024, sektor ini masih menjadi kontributor utama dalam PDB Indonesia, dengan kontribusi sebesar 17,18%, dan pertumbuhan sebesar 4,84%. Kemudian, nilai ekspornya pada tahun 2024 mencapai US$ 196,55 Miliar, atau 74,25% dari total ekspor nasional.

    Investasi yang diserap di sektor industri nonmigas tercatat sebesar Rp 515,7 triliun, setara dengan 40,9% dari total investasi nasional. Sedangkan serapan tenaga kerjanya mencapai 20,01 juta orang pada 2024.

    “Sektor industri pengolahan nonmigas berkontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian kita, sehingga kita perlu terus memperkuat dan memastikan pertumbuhannya. Perlu dukungan maksimal untuk mengoptimalkan kinerjanya, salah satunya melalui keberlanjutan penerapan HGBT,” papar Agus.

    Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024 tentang Pengguna Gas Bumi tertentu dan Harga Gas Bumi tertentu di Bidang Industri, terdapat tujuh sektor industri penerima HGBT, berikut rinciannya:

    1. Industri pupuk (4 perusahaan)
    2. Industri petrokimia (56 perusahaan)
    3. Industri oleokimia (10 perusahaan)
    4. Industri baja (67 perusahaan)
    5. Industri keramik (69 perusahaan)
    6. Industri kaca (18 perusahaan)
    7. Industri sarung tangan karet (4 perusahaan)

    Terdapat 228 perusahaan penerima HGBT dengan kuota 890,24 BBTUD. Adapun realisasi penyerapan gas bumi di tahun 2023 mencapai 80,10%.

    “Rendahnya serapan gas oleh industri pengguna disebabkan oleh penerapan surcharge oleh pemasok dan kuota gas yang dikenai HGBT. Setelah kuota habis, harga gas naik menjadi harga pasar. Hal ini menjadikan industri mengurangi serapan HGBT-nya,” jelas Agus.

    Perusahaan industri yang memperoleh fasilitas HGBT sangat terbantu dalam menjalankan usahanya. Manfaat HGBT dirasakan oleh kelompok industri keramik, yang mampu meningkatkan produksinya dan menduduki peringkat ke-4 produsen terbesar keramik dunia di tahun 2024, naik pesat dari peringkat ke-8 di tahun 2019.

    Kendala HGBT di halaman berikutnya.

    Kendala HGBT

    Dari 2020-2024, penerimaan negara melalui pajak naik 49%, dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,6 triliun. Dalam perjalanannya, penyerapan HGBT masih menghadapi berbagai kendala.

    Pertama, harga gas regasifikasi yang ditawarkan PGN mencapai US$ 16 /MMBTU atau sekitar 2,5 kali lipat HGBT. Kemudian, terdapat pembatasan kuota yang dihitung harian atau bulanan dengan pengenaan surcharge.

    Pada 2024, kuotanya 60% dari kontrak di Jawa bagian barat. Selain itu, ada industri yang sudah ditetapkan sebagai penerima HGBT namun belum menerima pasokan gas bumi, seperti PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) sebesar 40 BBTUD.

    “Mayoritas industri penerima HGBT, atau lebih dari 95%, menerima harga gas di atas yang ditetapkan (di atas US$ 6,5 /MMBTU),” jelas Agus.

    Untuk menjaga tata kelola kebijakan HGBT, Kemenperin mengusulkan agar kebijakan ini tidak di-bundling. Artinya, HGBT untuk sektor industri harus berdiri sendiri, tidak di-bundling dengan pupuk dan kelistrikan.

    Agus berpendapat, pupuk sudah menikmati menikmati subsidi untuk harga jual pupuk, sedangkan listrik sudah menikmati biaya subsidi energi (double subsidies). “Hal ini akan berpengaruh terhadap perhitungan rata-rata harga gas,” papar Agus.

    Agus juga menegaskan bahwa sektor industri siap diaudit dari hulu ke hilir untuk penggunaan gas bumi, sehingga bisa diketahui secara pasti kebutuhannya. Menurutnya Pemerintah harus menyamakan persepsi bahwa program HGBT jangan dilihat sebagai cost tapi sebagai faktor pendorong ekonomi.

    “Memang pendapatan negara berkurang dari pelaksanaan HGBT, tapi pendapatan tersebut bisa ditutupi enam kali lipatnya melalui pajak penjualan produk industri pengguna HGBT,” tutup Agus.

  • Menperin sebut HGBT bantu wujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Menperin sebut HGBT bantu wujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebijakan subsidi gas industri yang tertuang dalam Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan secara langsung membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi delapan persen sesuai yang ditargetkan Presiden.

    Hal itu dikarenakan pada tahun 2020-2023, dampak positif HGBT terhadap sektor industri tercatat sebesar Rp247,26 triliun, meliputi peningkatan ekspor sebesar Rp127,84 triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp23,3 triliun, serta adanya penurunan subsidi pupuk sebesar Rp4,94 triliun.

    “Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,” kata Menperin Agus di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan, berkaca pada kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, pada triwulan III – 2024, sektor tersebut masih menjadi kontributor utama dalam PDB Indonesia, dengan kontribusi sebesar 17,18 persen, dan pertumbuhan sebesar 4,84 persen.

    Kemudian, nilai ekspor sektor pengolahan pada tahun 2024 mencapai 196,55 miliar dolar AS, atau 74,25 persen dari total ekspor nasional.

    Selain itu, investasi yang diserap di sektor tersebut tercatat sebesar Rp515,7 triliun, setara dengan 40,9 persen dari total investasi nasional. Sedangkan serapan tenaga kerjanya mencapai 20,01 juta orang pada tahun lalu.

    “Sektor industri pengolahan nonmigas berkontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian kita, sehingga kita perlu terus memperkuat dan memastikan pertumbuhannya. Perlu dukungan maksimal untuk mengoptimalkan kinerjanya, salah satunya melalui keberlanjutan penerapan HGBT,” kata Menperin.

    Adapun berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255 Tahun 2024 tentang Pengguna Gas Bumi tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri, terdapat tujuh sektor industri penerima HGBT, meliputi industri pupuk (empat perusahaan), industri petrokimia (56 perusahaan), industri oleokimia (10 perusahaan), industri baja (67 perusahaan), industri keramik (69 perusahaan), industri kaca (18 perusahaan), dan industri sarung tangan karet (empat perusahaan).

    Sehingga pemerintah mengalokasikan subsidi gas kepada 228 perusahaan dengan kuota mencapai 890,24 billion british thermal unit per day (BBTUD).

    Adapun realisasi penyerapan gas bumi di tahun 2023 mencapai 80,10 persen. Rendahnya serapan gas oleh industri pengguna disebabkan oleh penerapan surcharge oleh pemasok dan kuota gas yang dikenai HGBT.

    Setelah kuota habis, harga gas naik menjadi harga pasar. Hal ini menjadikan industri mengurangi serapan HGBT.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komisi VII DPR Sebut Sektor Industri Manufaktur Tetap Jadi Penggerak Utama Perekonomian Nasional – Halaman all

    Komisi VII DPR Sebut Sektor Industri Manufaktur Tetap Jadi Penggerak Utama Perekonomian Nasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana merespons kritik yang disampaikan oleh ekonom senior Prof Didik J Rachbini. Ia menilai kritik Prof Didik tidak sepenuhnya akurat.

    Adapun Didik melontarkan kritik terkait kinerja sektor industri dan target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Sebagai mitra kerja Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ilham menegaskan bahwa data kuantitatif justru menunjukkan capaian signifikan di bawah kepemimpinan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).

    “Sektor industri manufaktur tetap menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional. Pada 2023, kontribusi sektor ini terhadap PDB mencapai 17,6%, tertinggi di ASEAN. Ini menunjukkan bahwa fondasi industri kita masih sangat kuat dan terus berkembang,” ujar Ilham kepada wartawan, Sabtu (25/1/2025).

    Ilham lalu memaparkan keberhasilan Kemenperin dalam mendorong hilirisasi sebagai strategi utama pembangunan ekonomi. 

    Realisasi investasi di sektor industri mencapai 33?ri total investasi nasional pada 2022, dengan fokus pada sektor strategis seperti logam dasar dan kimia. 

    “Ekspor produk olahan nikel yang meningkat dari hanya USD 1,1 miliar pada 2017 menjadi USD 30 miliar pada 2022 adalah bukti nyata keseriusan pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah produk nasional,” tambahnya.

    Menurut Ilham, data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang terus berada di zona ekspansi adalah bukti lain keberhasilan strategi industri. 

    “Rata-rata PMI manufaktur kita di angka 52,5 pada 2023. Ini menunjukkan industri kita tidak hanya bertahan, tetapi berkembang meski di tengah tekanan global,” jelas Ilham.

    Selain itu, nilai ekspor produk manufaktur Indonesia mencapai USD 212 miliar pada 2022, dengan pertumbuhan signifikan di sektor makanan olahan, kimia, dan tekstil.

    “Fakta ini membantah pandangan yang mengatakan sektor industri kita stagnan. Justru, roadmap Making Indonesia 4.0 mulai membuahkan hasil nyata,” katanya.

    Ilham juga mengkritisi perbandingan yang dibuat Prof Didik antara Indonesia dan Vietnam. 

    “Vietnam memang mencatat pertumbuhan ekspor tinggi, tetapi struktur ekonominya berbeda dengan kita. Vietnam masih mengandalkan tenaga kerja murah, sementara kita fokus pada hilirisasi dan peningkatan nilai tambah. Strategi ini lebih berkelanjutan untuk jangka panjang,” tegas Ilham.

    Ilham juga menggarisbawahi pentingnya sektor industri sebagai penyerap tenaga kerja. Pada 2023, sektor ini menyerap 19 juta tenaga kerja, atau sekitar 13,4?ri total tenaga kerja nasional. “Ini adalah bukti konkret bahwa sektor industri berkontribusi langsung pada kesejahteraan rakyat,” tambahnya.

    Menurutnya, apa yang dikatakan Didik yang bahwa tidak ada gebrakan dari tim ekonomi Prabowo Subianto dinilai tidak mencerminkan kenyataan.

    “Kritik itu sah-sah saja, tetapi harus didasarkan pada data dan fakta. Kenyataannya, program hilirisasi, peningkatan ekspor, dan investasi strategis yang dirancang oleh Pak Agus Gumiwang telah menunjukkan hasil nyata. Mencapai pertumbuhan ekonomi 8% memang bukan tugas mudah, tetapi pemerintah sudah berada di jalur yang benar,” ujar Ilham.

    Ilham menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8% hingga 2028 adalah cita-cita besar yang memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

    “Kami di DPR RI bersama Kementerian Perindustrian terus mendorong program yang inovatif dan berkelanjutan. Keberhasilan yang sudah dicapai oleh Pak Agus Gumiwang harus terus diperkuat, bukan justru dikerdilkan,” tuturnya.

    Dia pun mengajak seluruh pihak untuk mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan perekonomian yang lebih kuat dan inklusif. 

    “Kritik itu penting, tetapi kita juga harus objektif dan menghargai upaya serta capaian yang sudah diraih. Mari kita bekerja bersama untuk Indonesia yang lebih baik,” katanya.

     

     

  • Kebijakan HGBT Berlanjut, Kemenperin Pede Pertumbuhan Ekonomi 8% Dicapai

    Kebijakan HGBT Berlanjut, Kemenperin Pede Pertumbuhan Ekonomi 8% Dicapai

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis perpanjangan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat menjadi katalis positif mencapai pertumbuhan ekonomi tembus 8%.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebijakan HGBT telah meningkatkan kinerja sektor industri naik hingga enam kali lipat.

    Sebagai gambaran, Agus menjelaskan bahwa pada tahun 2020-2023, dampak positif HGBT terhadap sektor industri tercatat sebesar Rp247,26 Triliun. 

    Angka itu meliputi peningkatan ekspor sebesar Rp127,84 Triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp23,3 Triliun, juga penurunan subsidi pupuk sebesar Rp4,94 Triliun. 

    “Sektor industri pengolahan nonmigas berkontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian kita, sehingga kita perlu terus memperkuat dan memastikan pertumbuhannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (25/1/2025).

    Atas dasar hal itu, Agus menekankan bahwa penerapan HGBT sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8% dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

    Lebih lanjut, dalam rangka mewujudkan target tersebut, sektor manufaktur ditargetkan berkontribusi sebesar 21,9% terhadap PDB nasional pada tahun 2025 – 2029.

    Berkaca pada kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, pada triwulan III/2024, sektor tersebut masih menjadi kontributor utama dalam PDB Indonesia. Sektor ini menyumbang kontribusi sebesar 17,18%, dan pertumbuhan sebesar 4,84%. 

    Selanjutnya, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2024 tercatat tembus US$196,55 miliar atau mencapai 74,25% dari total ekspor nasional. 

    Adapun, investasi yang diserap di sektor industri nonmigas tercatat sebesar Rp515,7 Triliun, setara dengan 40,9% dari total investasi nasional dengan total serapan tenaga kerjanya mencapai 20,01 juta orang pada 2024.

    “Perlu dukungan maksimal untuk mengoptimalkan kinerjanya, salah satunya melalui keberlanjutan penerapan HGBT,” tambahnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan kelanjutan program HGBT, tetapi dengan catatan kenaikan harga mengikuti fluktuasi harga gas bumi dunia. 

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan program Harga Gas Bumi Tertentu atau HGBT berlanjut untuk industri pada 2025.

    Hanya saja, harga HGBT tidak lagi dipatok pada US$6 per MMBtu. Tidak hanya itu, lanjut Bahlil, untuk HGBT dengan bahan baku dari gas harganya lebih rendah dibandingkan dengan gas yang dipakai untuk energi. Dalam rancangan pemerintah, kemungkinan gas yang dipakai untuk energi besar kurang lebih sekitar US$7 per MMBtu.

  • Menperin: Program HGBT Bisa Mudahkan Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    Menperin: Program HGBT Bisa Mudahkan Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri membawa dampak positif untuk kinerja manufaktur Indonesia sejak diterapkan pada tahun 2020.

    Selama periode penerapan program di tahun 2020-2023, dampak positif HGBT terhadap sektor industri tercatat sebesar Rp 247,26 triliun.

    Nilai tersebut meliputi peningkatan ekspor sebesar Rp 127,84 triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp 23,3 triliun dan penurunan subsidi pupuk sebesar Rp 4,94 triliun.

    Di awal tahun 2025, pemerintah sudah memutuskan untuk memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan penerapan HGBT sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,” tutur Agus Gumiwang di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

    Untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sektor manufaktur ditargetkan berkontribusi sebesar 21,9 persen terhadap PDB nasional pada tahun 2025-2029.

    Berkaca pada kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, di triwulan tiga 2024, sektor ini masih menjadi kontributor utama dalam PDB Indonesia, dengan kontribusi sebesar 17,18 persen dan pertumbuhan sebesar 4,84 persen.

    Kemudian, nilai ekspornya pada tahun 2024 mencapai 196,55 miliar dolar AS atau 74,25 persen dari total ekspor nasional.

    Investasi yang diserap di sektor industri nonmigas tercatat sebesar Rp 515,7 triliun, setara dengan 40,9 persen dari total investasi nasional. Sedangkan serapan tenaga kerjanya mencapai 20,01 juta orang pada tahun 2024.

    “Sektor industri pengolahan nonmigas berkontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian kita, sehingga kita perlu terus memperkuat dan memastikan pertumbuhannya. Perlu dukungan maksimal untuk mengoptimalkan kinerjanya, salah satunya melalui keberlanjutan penerapan HGBT,” jelas Menperin.

    Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024 tentang Pengguna Gas Bumi tertentu dan Harga Gas Bumi tertentu di Bidang Industri, terdapat tujuh sektor industri penerima HGBT, meliputi industri pupuk (4 perusahaan), industri petrokimia (56 perusahaan), industri oleokimia (10 perusahaan), industri baja (67 perusahaan), industri keramik (69 perusahaan), industri kaca (18 perusahaan) dan industri sarung tangan karet (4 perusahaan), sehingga terdapat 228 perusahaan penerima HGBT dengan kuota 890,24 BBTUD.

    “Realisasi penyerapan gas bumi di tahun 2023 mencapai 80,10 persen. Rendahnya serapan gas oleh industri pengguna disebabkan oleh penerapan surcharge oleh pemasok dan kuota gas yang dikenai HGBT. Setelah kuota habis, harga gas naik menjadi harga pasar. Hal ini menjadikan industri mengurangi serapan HGBT-nya,” ungkap Agus.

    Perusahaan industri yang memperoleh fasilitas HGBT sangat terbantu dalam menjalankan usahanya. Manfaat HGBT dirasakan oleh kelompok industri keramik, yang mampu meningkatkan produksinya dan menduduki peringkat ke empat produsen terbesar keramik dunia di tahun 2024, naik pesat dari peringkat ke delapan di tahun 2019.

    Tercatat, dari tahun 2020-2024, penerimaan negara melalui pajak naik 49 persen, dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,6 triliun.

  • Nasib iPhone 16 Makin Tak Jelas, Apple Belum Kirim Proposal Baru

    Nasib iPhone 16 Makin Tak Jelas, Apple Belum Kirim Proposal Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sampai saat ini belum menerima revisi proposal Apple setelah negosiasi 7 Januari lalu.

    Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengatakan, revisi proposal tersebut akan menjadi pertimbangan apakah iPhone 16 dicabut pelarangan penjualannya di Indonesia.

    “Jadi, pencabutan larangan penjualan iPhone 16 series tergantung pada Apple. Bisa cepat, atau juga bisa lambat,” ujar Febri kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/1/2025). “Semuanya tergantung Apple!” imbuhnya.

    Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengatakan negosiasi pemerintah dengan Apple terkait kesepakatan investasi di Indonesia hampir selesai.

    Dalam laporan Bloomberg, Rosan menyatakan yakin Apple bisa menyelesaikan masalahnya terkait investasi mereka di Indonesia, sesuai dengan persyaratan pemerintah.

    Dengan demikian, Apple bisa menjual iPhone 16 di Indonesia dalam waktu dekat.

    “Mudah-mudahan dalam satu atau dua minggu ke depan, masalah ini dapat diselesaikan,” kata Roeslani kepada Bloomberg Television di Davos, Swiss, dikutip dari Reuters.

    Negosiasi dengan Apple

    Awal tahun ini, tepatnya 7 Januari 2025, perwakilan dari markas Apple di Amerika Serikat akhirnya menemui langsung Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk membicarakan proposal investasi demi izin menjual iPhone 16 di Indonesia.

    Dalam pertemuan tersebut, mementeriannya telah memberikan counter proposal kepada manajemen Apple.

    Dalam counter proposal, Kemenperin mendorong agar Apple membentuk fasilitas R&D di Indonesia.

    Agus memberikan perhatian bahwa nilai investasi hanya bisa dihitung dari nilai capex murni (fixed capex seperti tanah, bangunan, dan teknologi/mesin) dan tidak termasuk nilai ekspor dan biaya input seperti biaya bahan baku dan upah.

    Dia juga menyampaikan bahwa jangan ada upaya menghitung nilai investasi di luar capex, misalnya memasukkan proyeksi nilai ekspor atau komponen variabel bahan baku.

    “Kemenperin tidak menetapkan batasan waktu dalam perundingan investasi dengan Apple. Yang ditargetkan adalah target pemenuhan substansi yang dirundingkan.” tutupnya.

    (dem/dem)

  • Dirjen IKFT Ungkap Program HGBT Berlanjut 5 Tahun, Industri Dapat Kepastian untuk Investasi  – Halaman all

    Dirjen IKFT Ungkap Program HGBT Berlanjut 5 Tahun, Industri Dapat Kepastian untuk Investasi  – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang bersama Presiden Prabowo Subianto dan jajaran menteri lainnya membahas keberlanjutan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) di Istana Negara pada Selasa (21/1/2025), industri bisa bernapas lega.

    “HGBT dengan beberapa menteri sudah ada kesepakatan, tetapi kami belum bisa jelaskan kesepakatan itu. Tetapi sudah ada kesepakatan dan Insya Allah kesepakatannya baik,” tutur Menperin usai rapat di Istana tersebut.

    Hingga akhir 2024, program HGBT berjalan untuk tujuh sektor industri, diantaranya industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet, dengan harga 6 dolar AS per MMBTU.

    Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, menyampaikan bahwa program HGBT akan berjalan hingga lima tahun ke depan.

    “HGBT alhamdulillah kita sekarang menindaklanjutin hasil rapat dengan presiden kemarin. Jadi artinya memang di sepakati untuk mendapat harga HGBT yang kemarin untuk tujuh sektor industri antara 6 atau 6,5 dolar, paling tidak 5 tahun,” jelas Taufiek usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Meski mengenai besaran tarif yang akan ditetapkan oleh Kementerian ESDM belum jelas akan berapa dolar per-MMBTU, Dirjen IKFT cukup puas karena hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi industri.

    “Kita apresiasi karena satu ada kepastian dan saya yakin yang menghitung pasti kompetitif, kuncinya di kompetitif. Harga antara 6 dolar sampai 6,5 dolar itu cukup kompetitif,” ucapnya.

    Keberlanjutan program HGBT juga membuka peluang untuk para calon investor mendapatkan kepastian mengenai harga bahan baku.

    Meski saat ini belum ada data mengenai kebutuhan seluruh gas untuk tujuh sektor industri, dipastikan keperluannya untuk bahan baku akan fluktuatif. Apalagi dengan adanya investasi baru.

    Diharapkan suplai dari program HGBT dalam lima tahun ke depan terjamin, sehingga industri dapat memenuhi input untuk produksi.

    “Investor baru seperti yang membangun poli silika, untuk kaca, untuk sel surya, itu juga butuh gas.
    Pabrik kaca butuh gas, itu harus ada spare. Jadi jangan sampai investor baru nyari nggak ada gasnya. Investor baru nyari ada dan harganya tepat, selama 5 tahun dijamin. Artinya secara industri dia sudah ada jaminan, secara input produksi, apalagi yang feedstock untuk chemical, itu juga penting.
    Harapan kami, no one left behind seperti Pak Menteri sampaikan. Nah ini solusinya lagi dibicarakan,” kata Taufiek.

    Kementerian Perindustrian mengapresiasi seluruh kementerian terkait karena sudah memberikan kemudahan industri untuk mendapatkan bahan baku gas.

    “Kita appreciate, yang pertama adalah harga itu sudah cukup murah dan yang kami minta itu adalah sustainability, kecukupan. Karena investor itu mau melihat bahwa ada ketersediaan juga suplai continue yang dibutuhkan mereka, terutama untuk industri-industri seperti industri oleochemical, industri pupuk, industri baja dan keramik. Paling penting sustainability. Jadi mereka merasa safe,” imbuhnya.