Tag: Agus Gumiwang Kartasasmita

  • Menperin Ungkap Potensi Kerja Sama RI-Arab Saudi, Petrokimia hingga Hilirisasi

    Menperin Ungkap Potensi Kerja Sama RI-Arab Saudi, Petrokimia hingga Hilirisasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan potensi kerja sama di sektor industri dengan Arab Saudi. Salah satu potensi kemitraan itu adalah pengembangan industri petrokimia.

    Hal itu Agung ungkapkan usai menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi Bandar bin Ibrahim Alkhorayef di Jakarta pekan ini.

    Agus merinci, potensi kerja sama yang dapat dijalin kedua negara dalam pengembangan sektor industri, antara lain industri petrokimia, industri pengolahan kayu, industri halal, dan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).

    Lalu, pengembangan kawasan industri, serta peningkatan kapasitas SDM dan alih teknologi serta bekerja sama dalam penyediaan tenaga kerja terampil. Di sektor petrokimia, kata Agus, Indonesia masih membutuhkan untuk sektor hilir dalam upaya mendukung sektor-sektor turunannya.

    “Apalagi, industri petrokimia merupakan mother of industry selain industri logam. Sementara itu, Arab Saudi ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan hilirisasi mineral untuk juga menjadi pemain global,” ungkap Agus melalui keterangan resmi dikutip MInggu (20/4/2025).

    Menurut Agus,  Indonesia dengan memiliki pengalaman yang lebih panjang dalam membangun sektor industri manufaktur, akan dapat menjadi model bagi pengembangan industri di Arab Saudi.

    “Mereka juga akan tukar pikiran dengan Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri, di mana Indonesia sudah dapat mengelolanya dengan baik, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 150 kawasan industri,” imbuh Agus.

    Dia berharap upaya dalam meningkatkan kerja sama di sektor industri ini akan menjadi motor penggerak kemitraan strategis yang lebih luas dan mendalam antara kedua negara.

    “Kami juga menyambut baik dialog dan inisiatif lanjutan untuk merealisasikan peluang-peluang tersebut secara konkret dalam suatu komitmen yang mengikat, demi kemajuan bersama,” ungkapnya.

    Terlebih, kedua negara telah memiliki visi besar yang selaras dalam melaksanakan transformasi ekonomi, termasuk dalam meningkatkan diversifikasi industri dan investasi global. Indonesia dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan Arab Saudi dengan Visi Saudi Vision 2030.

    “Melalui pertemuan ini juga kami berharap, hubungan kedua negara agar semakin kuat, dan dengan komitmen untuk sinergi yang terarah dan berkelanjutan, Indonesia dan Arab Saudi dapat membangun kemitraan industri yang strategis,” kata Agus.

    Berdasarkan catatan Kemenperin, hubungan perdagangan dan investasi kedua negara pada sektor industri terus meningkat. Total perdagangan antara Indonesia dan Arab saudi, khususnya untuk produk nonmigas mencapai US$3,3 miliar pada 2024.

    Angka itu tumbuh sebesar 14,5% dari 2020-2024. Sementara itu, dalam periode 2019–2024, total realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia mencapai US$23,6 juta, dengan meliputi sebanyak 437 proyek.

  • Menperin Agus Gumiwang Dukung Pertumbuhan Manufaktur Tekstil RI

    Menperin Agus Gumiwang Dukung Pertumbuhan Manufaktur Tekstil RI

    Foto Bisnis

    Dok. Kemenperin – detikFinance

    Jumat, 18 Apr 2025 12:06 WIB

    Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengunjungi Jakarta Fashion Hub (JFH). Dalam momen itu mendukung pertumbuhan serta inovasi industri tekstil tanah air.

  • Penjualan Mobil Anjlok, Daya Beli Masyarakat Masih Lemah?

    Penjualan Mobil Anjlok, Daya Beli Masyarakat Masih Lemah?

    PIKIRAN RAKYAT – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan, penjualan mobil pada kuartal I tahun 2025 mengalami pengurangan lebih dari 10.000 unit secara tahunan. Secara rinci, penjualan mobil dari produsen ke distributor susut 4,7% menjadi 205.160 unit. Sementara penjualan mobil ke masyarakat turun 20.544 unit atau 8,9% menjadi 210.483 unit.

    Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto menjelaskan, pada tiga bulan pertama 2025, pertumbuhan hanya terjadi penjualan wholesale sebesar 2,2% pada Februari 2025 menjadi 72.295 unit. Sedangkan penjualan wholesale pada awal tahun anjlok 11,22% menjadi 61.932 unit dan susut 5,1% menjadi 70.892 unit pada Maret 2025.

    “Penurunan penjualan wholesale pada Januari-Maret turun karena memang daya beli masih belum pulih 100%,” kata Jongkie dalam keterangan di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

    Berdasarkan merek mobil dengan penjualan terbanyak pada kuartal I 2025 adalah Toyota mencapai 68.955 unit. Capaian tersebut diikuti Daihatsu sebanyak 34.99 unit dan Honda sekitar 22.336 unit. Secara umum, hanya ada lima merek mobil dengan penjualan mobil lebih dari 10.000 unit pada Januari-Maret 2025.

    Realisasi penjualan mobil Honda diikuti Mitsubishi sejumlah 17.481 unit dan Suzuki sebanyak 14.174 unit. Adapun merek mobil dengan pertumbuhan penjualan paling tinggi adalah BYD. Merek mobil listrik atau EV yang masih diimpor utuh dari Cina tersebut mencapai 5.363 unit atau 34,75% dari total penjualan sepanjang 2024 yang mencapai 15.429 unit.

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dengan kondisi market yang sedang lesu ini, semua stakeholder, termasuk pemerintah, perlu mencari terobosan-terobosan agar konsumen kembali bisa atau memiliki minat untuk belanja otomotif.

    “Pemerintah tak akan tinggal diam dengan kondisi ini. Pemerintah telah menerbitkan paket stimulus ekonomi pertama yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat, termasuk mendukung sektor otomotif dan mendukung langkah menuju transisi hijau. Alhamdulillah, akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid,” ujarnya.

    Industri otomotif, ungkap Agus, selama ini memberikan kontribusi yang signfikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, di sektor ini ada backward linkage dan juga forward linkage, yang bisa memperkuat atau bisa memperlemah ekonomi nasional.

    Produk Domestik Bruto

    Direktur Jenderal Industri, Logam, mesin, Transportasi dan Elektronika Kemenperin Setia Diarta mengakui, faktor utama yang menyebabkan penjualan di industri otomotif turun, ungkap Setia, adalah melemahnya daya beli masyarakat dan kenaikan suku bunga pada kredit kendaraan bermotor. Hasilnya, penurunan berdampak negatif pada Produk Domestik Bruto (PDB).

    Setia mengestimasi PDB otomotif menurun sebesar Rp4,21 triliun pada 2024. Kemenperin mengusulkan insentif pajak penjualan barang mewah dan relaksasi pemberlakuan opsen pajak di 25 provinsi di Indonesia untuk menyiasati tantangan industri otomotif 2025

    Sementara, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menilai pelonggaran kebijakan impor dari pemerintah tidak serta-merta berdampak signifikan pada industri otomotif nasional. Pasalnya, penjualan mobil di dalam negeri sangat bergantung pada ekosistem industri yang terbangun, layanan purna jual, serta potensi pasar yang ada.

    Pemerintah berencana melonggarkan sejumlah syarat impor, termasuk aturan Pertimbangan Teknis dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dua syarat ini selama ini menjadi pengatur masuknya beberapa komoditas impor, termasuk kendaraan bermotor.

    “Dampak relaksasi kebijakan perdagangan terhadap industri otomotif tidak sesederhana yang dibayangkan. Selain itu, prinsipal industri otomotif luar negeri akan mempertimbangkan banyak hal sebelum masuk ke pasar domestik,” ujar Kukuh

    Dia menekankan, keberhasilan penjualan mobil di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh pelonggaran kebijakan. Prinsipal otomotif asing harus memiliki komitmen jangka panjang, seperti memastikan pasokan komponen, layanan purna jual, dan kesiapan ekosistem pendukung.

    Dia juga menilai relaksasi kebijakan perdagangan, khususnya Pertimbangan Teknis, tidak akan mendorong lonjakan impor mobil listrik secara signifikan. Ia mengingatkan bahwa importir mobil listrik tetap diwajibkan membangun pabrik di Indonesia. “Mereka sudah punya komitmen untuk investasi di Indonesia, jadi tidak bisa hanya mengandalkan impor CBU,” kata Kukuh.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menteri Industri Arab Buka-bukaan Potensi Kerja Sama, Puji RI soal Ini

    Menteri Industri Arab Buka-bukaan Potensi Kerja Sama, Puji RI soal Ini

    Jakarta

    Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Alkhorayef, menjelaskan soal kunjungannya ke Indonesia. Ia diketahui sudah bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Rabu kemarin.

    Menurut Bandar, kedatangannya ke Tanah Air bertujuan mengeksplorasi peluang kerja sama yang dapat digarap oleh kedua negara. Bandar lalu menyinggung potensi kerja sama kedua negara di sektor pertambangan.

    “Saya senang berkunjung ke Indonesia, mewakili negara kami Saudi Arabia, kami menghargai hubungan baik kedua negara, dan kami juga akan saling mendukung dalam hal industri dan pertambangan, banyak yang bisa dikerjasamakan bersama, sektor tambang merupakan sektor yang penting untuk Arab Saudi,” ujarnya usai mengunjungi Gedung PIDI 4.0 Kemenperin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

    Bandar juga memuji rekam jejak Indonesia yang cukup baik di sektor industri tambang. Ia lalu membeberkan peluang pasar yang sangat terbuka di Arab Saudi, khususnya untuk sektor manufaktur.

    “Indonesia memiliki rekam jejak yang baik di sektor industri tambang, dan manufaktur juga banyak peluang yang dapat dikoordinasikan dengan perusahaan Indonesia, untuk menunjukkan peluang yang ada di Saudi dan bagaimana mereka bisa datang ke pasar Arab Saudi, melayani pasar Saudi,” tuturnya.

    Bandar menyebut dirinya sudah berdiskusi dengan perwakilan pemerintah dan sektor swasta dalam penjajakan kerja sama ini. Ia berharap langkah ini dapat meningkatkan hubungan bilateral Arab Saudi dan Indonesia, serta meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara.

    “Kita sudah melakukan pembicaraan yang baik dengan pemerintah dan industri dan sektor swasta Indonesia, dan kami berharap langkah ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan hubungan bilateral, serta meningkatkan perdagangan kedua negara dan investasi,” imbuh Bandar.

    Saat dikonfirmasi angka potensi investasi yang dapat terealisasi, ia belum bisa menjawab. Bandar hanya menyebut Arab Saudi baru di tahap penjajakan, serta menegaskan dirinya hanya mengurusi industri dan tambang, bukan investasi.

    “Kami di sini untuk meng-explore, saya sendiri hanya mengurusi industri dan tambang, bukan investasi,” tutupnya.

    (ily/fdl)

  • Video: Arab Saudi Siap Investasi Mineral di RI

    Video: Arab Saudi Siap Investasi Mineral di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap ketertarikan Arab Saudi untuk berinvestasi di sektor mineral tanah air. Negara timur tengah itu bahkan sudah bertemu dengan BUMN pertambangan Indonesia.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (16/04/2025).

  • Menperin Usul Harga Mobil Turun Biar Laku, Nissan Respons Begini

    Menperin Usul Harga Mobil Turun Biar Laku, Nissan Respons Begini

    Jakarta

    Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang menyarankan agar produsen roda empat mau menurunkan harga jual kendaraan di Indonesia. Sebab, langkah itu diyakini mampu meningkatkan daya beli konsumen yang sedang melemah. Bagaimana respons Nissan soal usulan tersebut?

    Head of Sales and Product Planning PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), Bima Aristantyo mengaku sudah mendengar imbauan Menperin terkait penurunan harga kendaraan. Namun, pihaknya belum melakukan study mendalam terkait imbauan tersebut.

    “Kalau dari kita sih, imbauan dari Menperin ya, itu kita belum ada study untuk penurunan harga,” ujar Bima saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.

    Nissan di IIMS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Bima menjelaskan, dengan situasi ekonomi yang seperti sekarang, mampu menjaga harga tetap stabil saja sudah baik. Dia ingin memastikan, konsumen dapat produk yang terbaik.

    “Jadi at least dengan kondisi forex yang memang meningkat, kemarin ada informasi (mata uang) Jepang yang juga menguat, USD juga naik, maka yang bisa kita lakukan untuk membantu ekonomi Indonesia ya kita maintain harga kita yang sekarang. Tidak ada kenaikan,” ungkapnya.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang menyarankan produsen mobil di Indonesia agar menurunkan harga jual kendaraan. Langkah tersebut, menurutnya, untuk meningkatkan daya beli konsumen yang melemah.

    “Kami berharap ada kebijakan-kebijakan baru (dari pabrikan), misalnya, ini bukan arahan ya, sacrifice margine atau menurunkan harga jual mobil (di Indonesia),” kata Agus saat peresmian pabrik baru Daihatsu di Karawang.

    Menperin Agus Gumiwang. Foto: Menperin Agus Gumiwang. (Ilyas Fadilah/detikcom)

    Agus juga berharap, produsen bisa melakukan inovasi baru dalam pengembangan produk baru yang berorientasi kepada konsumen dan lingkungan. Hal tersebut, kata dia, juga harus dibarengi dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan.

    “Kami harap ada perhatian terhadap pengembangan inovasi hijau yang berwawasan lingkungan dengan adanya berbagai upaya strategis dan inovasi terhadap pelaku industri, serta dukungan berkelanjutan dari pemerintah. Harapannya pasar Indonesia bisa bangkit dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata dia.

    Sebagai catatan, Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, total penjualan mobil secara wholesales selama tahun lalu tercatat sebesar 865.723 unit atau turun 13,9 persen secara year-on-year (YoY) dari periode sama tahun lalu yang tembus 1.005.802 unit.

    Sementara penjualan ritel selama 2024 juga turun 10,9 persen menjadi 889.680 unit. Padahal, tahun sebelumnya mencapai 998.059 unit. Meski turun, namun penjualan tersebut sudah melampaui target Gaikindo yang telah direvisi, yakni 850 ribu unit setahun.

    (sfn/lth)

  • Saya Ini Paling Nasionalis, Jantung Saya Kalau Dibuka Merah Puti

    Saya Ini Paling Nasionalis, Jantung Saya Kalau Dibuka Merah Puti

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto berkelakar jika dirinya merupakan orang paling nasionalis di Indonesia. Prabowo mengatakan, dirinya merupakan orang depan membela kepentingan bangsa dan rakyat.

    Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara sarasehan ekonomi dengan para pengusaha di Jakarta, Selasa (8/4).

    “Saudara kalau kenal lama, saya ini paling nasionalis, jantung saya dibuka, isinya merah putih, mungkin,” kata Prabowo disambut tawa hadirin.

    Prabowo mengajak kepada para pengusaha dan pihak terkait untuk mengelola negara sebagaimana mengelola keluarga. Jangan sampai ada pihak yang tertinggal.

    “Saya yakinkan kepada seluruh unsur saya sangat yakin dan percaya pada Pancasila, UUD 1945, negara kita dikelola sebagai satu keluarga,” kata Prabowo.

    “Kalau ada buruh telantar harus kita bela, pemerintah sudah memikirkan, pemerintah sebelum saya sudah memikirkan, kita ada BPJS yang bisa memberi bantuan 3 bulan, sekarang 6 bulan,” tutur dia.

    Eks Menhan ini mengatakan, dirinya tidak ingin dicap sebagai pemimpin yang tidak mampu membantu orang susah.

    “Saya enggak mau jadi pemimpin yang enggak mampu dan membantu melindungi orang paling lemah. Kalau orang kuat kayak Pak Luhut enggak perlu dibantu, beliau dikirim ke mana saja tahan banting,” kata Prabowo disambut tawa Luhut dan hadirin.

    Menteri Kabinet Merah Putih hadir dalam acara ini. Mereka adalah Menkeu Sri Mulyani, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Seskab Teddy Indra Wijaya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menperin Agus Gumiwang, Menlu Sugiono, Menaker Yassierli hingga Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

    Selain itu ada Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, para wakil menteri, sejumlah Dirut BUMN hingga para pengusaha. (*)

  • Di Depan Sri Mulyani, Prabowo Ingatkan Bea Cukai Jangan Macam-macam!

    Di Depan Sri Mulyani, Prabowo Ingatkan Bea Cukai Jangan Macam-macam!

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengingatkan supaya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) tidak menghambat arus keluar masuk barang. 

    Prabowo mengakui bahwa pemerintahannya harus berintrospeksi diri. Bea Cukai dinilai sebagai salah satu institusi yang dinilai menghambat kemudahan kegiatan usaha. 

    “Bea Cukai harus beres jangan macam-macam lagi, cari prosedur yang mengada-ngada, memperlama-memperlama begitu. Sudah lama kita jadi orang Indonesia,” ujarnya di hadapan investor dan ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). 

    Prabowo lalu menyebut pemerintahannya fokus dalam menghentikan praktik penyelundupan yang dinilai mengancam industri dan pekerjaan masyarakat. Kepala Negara mengingatkan bahwa institusi negara yang melindungi penyelundupan akan ditindak sekeras-kerasnya. 

    “Kalau ada petugas, pejabat dari institusi negara yang terlibat melindungi penyelundupan harus kita tindak sekeras-kerasnya. Ini saya minta bertanggung jawab, saya sudah berkali-kali bicara sama pejabat-pejabat itu,” ujarnya.

    Adapun Prabowo menyebut akan memberikan perhatian khusus kepada Bea Cukai dalam upaya penanganan masalah penyelundupan. Dia mengakui publik menunggu langkahnya untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut. 

    “Saya kasih peringatan berkali-kali, nanti akan saya akan kasih perhatian khusus Bea Cukai dan semua bentuk penyelundupan,” ujarnya. 

    Meski demikian, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut Bea Cukai bukan satu-satunya institusi yang disoroti. Dia menyebut institusi seperti TNI-Polri juga akan diberikan perhatian khusus agar bisa berintrospeksi diri. 

    Pada acara sarasehan tersebut, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih turut hadir seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan masih banyak lagi. 

  • Pemimpin Harus Terbuka, Kita Tidak Antikritik Malah Suka Kritik

    Pemimpin Harus Terbuka, Kita Tidak Antikritik Malah Suka Kritik

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya tidak antikritik.Foto/SindoNews

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya tidak antikritik. Sebagai seorang pemimpin, tidak boleh menolak kritik yang disampaikan.

    “Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan, kita tidak antikritik, kita malah suka kritik,” kata Prabowo di Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden, Selasa (8/4/2025).

    Menurut Prabowo, kritik justru dibutuhkan agar pemerintahan bisa melakukan evaluasi agar melayani masyarakat ke depannya lebih baik lagi.

    “Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada. Jadi kritik itu bagus menurut saya, tapi kalau suatu program untuk menciptakan suatu kondisi yang tidak rasional, ini harus terus diadakan, istilahnya klarifikasi dan penjelasan,” sambung dia.

    Turut hadir dalam kegiatan Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Kepala Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Ketua Danantara Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.

    Kemudian, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    (cip)

  • Hadiri sarasehan ekonomi, Prabowo akui komunikasi pemerintah kurang

    Hadiri sarasehan ekonomi, Prabowo akui komunikasi pemerintah kurang

    Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

    Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara sarasehan ekonomi bertajuk Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari ekonom, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media.

    “Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo pada acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa.

    Sarasehan ekonomi tersebut menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan pelaku ekonomi.

    Acara tersebut diselenggarakan, kata Prabowo, atas permintaannya agar tokoh di bidang ekonomi dapat menjelaskan situasi perekonomian nasional dan global saat ini secara riil.

    Menurut Presiden, sudah saatnya pemerintah yang ia pimpin lebih komunikatif dan proaktif dalam memberi keterangan tentang kondisi terkini.

    “Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah memasuki masa 6 bulan bekerjanya pemerintah yang saya pimpin, sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak 20 Oktober 2024, sudah saatnya lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan-keterangan tentang keadaan yang berlaku,” kata Prabowo.

    Dalam acara tersebut, sejumlah menteri dan anggota Kabinet Merah Putih yang turut mendampingi, antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Pelaksana (CEO) Danantara Rosan Roeslani, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Hadir pula Menteri Luar Negeri Sugiyono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025