Perkuat Pembangunan SDM, Pertamina Resmikan 3 Fasilitas Baru UPER
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– PT
Pertamina
(Persero) meresmikan tiga fasilitas baru
Universitas Pertamina
, yakni Gedung Kuliah Baru, Gerbang Utama dan Fasilitas Laboratorium Baru Universitas Pertamina (UPER), Kamis (19/6/2025).
Peresmian dilakukan lewat penandatanganan prasasti peresmian oleh Komisaris Independen Pertamina Condro Kirono.
Pada kesempatan itu, Condro mengapresiasi sinergi dan kolaborasi yang terjalin dalam revitalisasi sarana dan fasilitas UPER.
Menurutnya, langkah itu sejalan dengan Asta Cita Nomor 4 Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan penguatan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Jajaran dewan komisaris sangat berbahagia atas perubahan dan pencapaian yang terjadi di Universitas Pertamina,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/6/2025).
Condro menambahkan, pengembangan fasilitas ini merupakan wujud kesadaran dan komitmen bersama untuk mendukung pembangunan SDM Indonesia.
“Mudah-mudahan fasilitas yang diresmikan ini menambah semangat belajar mahasiswa, semangat mengajar dosen, demi kemajuan sumber daya manusia Indonesia,” harapnya.
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari, menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas baru ini merupakan bagian dari Rencana Strategis (Renstra) UPER.
Pembangunan dilakukan untuk menunjang kebutuhan ruang kegiatan akademik, mendukung target
student body
,
center of excellence
(CoE), penguatan tenaga pendidik, Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta berbagai target strategis lainnya.
Dengan fasilitas yang memadai, UPER diharapkan mampu mencetak lulusan berprestasi dan menghasilkan riset unggulan yang berkontribusi langsung bagi bisnis Pertamina ataupun penguatan reputasi perusahaan.
Agus menilai, percepatan pembangunan ini menjadi lompatan signifikan bagi UPER yang terus berkembang pesat sehingga membutuhkan sarana belajar-mengajar yang modern.
“Ini adalah upaya untuk menjadi kampus global yang tepercaya dalam mendukung perkembangan bisnis Pertamina,” katanya.
Rektor UPER Wawan Gunawan A Kadir menambahkan, hadirnya fasilitas baru ini akan mempercepat langkah Universitas Pertamina untuk mewujudkan visi sebagai World Class University in Asia pada 2035.
Selain mengejar akreditasi internasional, UPER juga menargetkan peningkatan hasil riset berdaya guna secara nasional maupun internasional, serta memperkuat posisi sebagai Reputable World Class University.
Wawan menyampaikan apresiasi atas dukungan PT Pertamina (Persero) dalam proyek revitalisasi ini.
Ia menilai, kontribusi dunia industri menjadi bagian penting dalam pengembangan pendidikan tinggi.
“Kami percaya, ruang-ruang di gedung ini akan menjadi saksi lahirnya inovasi, pemikiran kritis, dan generasi masa depan yang unggul,” ujarnya.
Menurut Wawan, pengembangan fasilitas juga selaras dengan kebutuhan penguatan SDM dan pengembangan keilmuan di lingkungan Pertamina Group.
Peningkatan fasilitas kampus turut mendapat apresiasi dari mahasiswa Universitas Pertamina. Salah satunya, Raden Riefiant, yang menilai sarana baru membuat proses pembelajaran semakin nyaman dan efektif.
“Dengan fasilitas baru, kami para mahasiswa jadi semakin semangat belajar dan lebih mudah menyerap materi perkuliahan,” katanya.
Ia menambahkan, desain gedung yang nyaman dan pencahayaan ruangan yang baik membuat suasana belajar semakin fokus dan menyenangkan.
Saat ini, UPER telah memiliki sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi sekitar 5.200 mahasiswa serta 400 dosen dan tenaga kependidikan.
Meski demikian, luas lahan kampus dinilai belum sebanding dengan rencana penambahan jumlah mahasiswa dan perluasan kerja sama ke depan.
Jumlah laboratorium yang tersedia saat ini sebanyak 42 unit dengan total luas 3.202 meter persegi (m²), sementara ruang kelas yang tersedia pada 2024 berjumlah 70 unit seluas 5.444 m². Total ruang akademik yang ada saat ini seluas 12.791 m².
Renovasi sarana kampus yang sudah dan sedang berjalan mencakup total luas 8.444 m². Revitalisasi Wing 1 dan Wing 2 menghasilkan 30 ruang kelas, 2 laboratorium, 4 ruang diskusi, dan 2 kantor administrasi.
Daya tampung ruang kelas mampu mengakomodasi hingga 2.465 mahasiswa. Sebanyak 13 kelas besar mampu menampung 200-600 mahasiswa, sedangkan 17 kelas reguler menampung 50-165 mahasiswa.
Selain itu, pengadaan peralatan laboratorium baru juga dilakukan secara bertahap untuk menunjang 6 fakultas dan CoE, guna meningkatkan kualitas penelitian, mendorong lahirnya inovasi yang bermanfaat, serta menyiapkan lulusan yang siap pakai.
Agus menjelaskan, pengembangan fasilitas UPER Simprug saat ini terus berjalan melalui beberapa fase.
Pada fase pertama, telah dilakukan pengadaan peralatan laboratorium sains teknik serta revitalisasi gedung eks RS Modular Wing 1 dan Wing 2.
Fase kedua meliputi revitalisasi bangunan laboratorium sains teknik serta pembangunan auditorium.
“Fase ketiga akan dilanjutkan dengan pembangunan Gedung Akademik I dan Gedung Akademik II,” ungkap Agus.
Dalam peresmian ini turut hadir Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina (SPPU) A Salyadi Dariah Saputra, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono, Direktur SDM Pertamina Andy Arvianto, serta jajaran Direksi Subholding, Anak Perusahaan, dan Portfolio Pertamina Group.
Hadir pula Chief Litigation Counsel Pertamina Joko Yuwono, jajaran Dewan Pengawas dan Pengurus Pertamina Foundation, rektorat UPER, dekan, wakil dekan, ketua program studi, dosen, serta mahasiswa penerima beasiswa Pertamina.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Agung Wicaksono
-
/data/photo/2025/06/21/68562e3bc2543.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perkuat Pembangunan SDM, Pertamina Resmikan 3 Fasilitas Baru UPER
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3950884/original/083651300_1646234565-Gedung_Pertamina.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Profil Oki Muraza, Wakil Direktur Utama Baru Pertamina – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) merombak susunan direksi dan komisaris pada Kamis, 12 Juni 2025. Ada empat nama baru dalam jajaran dewan direksi dan dua nama di dewan komisaris.
“Pada RUPS Pertamina yang dilaksanakan hari ini, selain menetapkan kinerja perusahaan, pemegang saham juga melakukan perubahan pada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina,” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (13/6/2025).
Pemegang saham menyetujui dalam RUPS menetapkan Direksi baru Pertamina. Di antaranya, Oki Muraza sebagai Wakil Direktur Utama (wadirut) menggantikan Wiko Migantoro.
Kemudian, pemegang saham mendapuk Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur menggantikan Alfian Nasution.
Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis. Ini menjadi satu nomenklatur jabatan baru di Pertamina.
Selain itu, Andy Arvianto ditunjuk sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) menggantikan M. Erry Sugiharto yang kini menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis. Posisi ini sebelumnya ditempati oleh Erry Widiastono.
Seiring perubahan itu, berikut profil Oki Muraza, Wadirut Baru Pertamina dikutip dari laman Pertamina.com:
Sebelum menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki pernah menjabat sebagai sebagai Senior Vice President, Technology Innovation PT Pertamina (Persero) pada 2021 – 2025.
Ia juga pernah aktif sebagai Deputy Co Chair, Taskforce Energy, Climate Change and Resource Efficiency (ECCRE) di B20 India (2003), Policy Manager, Taskforce: Energy, Sustainability & Climate, B20 Indonesia pada 2021 -2022.
Kemudian sebagai Associate Editor in Frontiers in Energy Research di Frontiers pada 2017 – 2021, dan Former Associate Professor di bidang Teknik Kimia di King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) pada 2010 – 2021.
-

Pertamina Catatkan Laba Bersih Rp49,54 Triliun Sepanjang 2024
Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mencatatkan pendapatan sebesar US$75,33 miliar atau setara Rp1.194 triliun dan EBITDA senilai US$10,79 miliar setara Rp171,04 triliun sepanjang 2024. Perusahaan pelat merah itu pun mencatatkan laba bersih senilai US$3,13 miliar atau setara dengan Rp49,54 triliun.
Kinerja tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 di Grha Pertamina, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, perusahaan juga terus menunjukkan kinerja positif di berbagai lini bisnis.
Dia menyebut, produksi migas Pertamina telah berhasil menembus 1 juta barel setara minyak. Ini menjadikan Pertamina kontributor 69% minyak nasional dan 37% gas nasional. Dari sisi kilang, Pertamina juga berhasil menjadi kontributor utama produksi BBM nasional.
“Di tahun 2024 produksi migas terjaga solid di angka 1 juta barel setara minyak. Selain itu, produksi BBM Kilang Pertamina berhasil memenuhi 70% kebutuhan BBM nasional, bahkan kebutuhan avtur dan diesel 100% dipenuhi dari kilang domestik,” ujar Fadjar melalui keterangan resmi.
Sebagai BUMN, imbuh Fadjar, Pertamina terus memperkuat infrastruktur distribusi energi hingga saat ini lebih dari 15.000 titik retail BBM, 260.000 titik pangkalan LPG, 6.700 gerai pertashop, dan 573 lokasi BBM satu harga tersedia untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri.
Selain itu, distribusi energi juga disokong pengoperasian 288 kapal. Dari sisi bisnis gas, Pertamina mengoperasikan lebih dari 33.000 Km pipa transmisi dan distribusi gas serta sekitar 820.000 sambungan jargas.
Sedangkan dari sisi pengembangan bisnis terbarukan, Pertamina juga menjadi kontributor utama bisnis rendah karbon. Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU dan PLTS dengan total kapasitas 2.502,12 Megawatt.
Pertamina juga memproduksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green 95 dan proyek Used Cooking Oil (UCO) untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF).
“Atas kinerja positif tersebut Pertamina mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang telah menjadi pelanggan setia dan pendukung perusahaan. Pertamina terus berkomitmen sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh Indonesia,” ucap Fadjar.
Fadjar menambahkan kontribusi Pertamina kepada penerimaan negara juga terus meningkat. Sepanjang 2024, kontribusi Pertamina sebesar Rp401,73 triliun baik dari pajak, PNBP maupun dividen.
“Pada tahun 2024, total penyerapan produk dalam negeri [PDN] senilai Rp415 triliun yang memberikan multiplier effect penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,1 juta orang dan peningkatan Produk Domestik Bruto [PDB] Rp702 Triliun yang berkontribusi terhadap peningkatan GDP tahun 2024,” tandas Fadjar.
Perubahan Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
Pada RUPS Pertamina yang dilaksanakan hari ini, selain menetapkan kinerja perusahaan, pemegang saham juga melakukan perubahan pada jajaran dewan komisaris dan direksi pertamina.
RUPS menetapkan direksi baru Pertamina yaitu Oki Muraza sebagai Wakil Direktur Utama, Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis serta Andy Arvianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM).
Sedangkan M. Erry Sugiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina kini menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis.
Di saat yang sama RUPS juga menetapkan perubahan pada jajaran dewan komisaris Pertamina yaitu Todotua Pasaribu sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen.
Susunan Direksi Pertamina:
1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri
2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza
3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra
5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin
6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto
8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono
9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto
Susunan Dewan Komisaris:
1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan
2. Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu
3. Komisaris Independen: Condro Kirono
4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani
5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang
6. Komisaris : Bambang Suswantono
7. Komisaris : Heru Pambudi
-

RUPS Pertamina Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Tahun 2024
Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 baik di bidang finansial maupun operasional. Kinerja kuat tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 pada hari Kamis, (12/2025) bertempat di Grha Pertamina, Jakarta.
Dari sisi kinerja keuangan, di tahun 2024, Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar US$ 75,33 miliar atau setara Rp 1.194 triliun, EBITDA senilai US$ 10,79 miliar setara Rp 171,04 triliun dan laba bersih senilai US$ 3,13 Miliar atau setara dengan Rp 49,54 triliun.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa perusahaan juga terus menunjukkan kinerja positif di berbagai lini bisnis. Produksi migas Pertamina telah berhasil menembus 1 juta barrel setara minyak, menjadikan Pertamina kontributor 69 persen minyak nasional dan 37 persen gas nasional. Dari sisi kilang, Pertamina juga berhasil menjadi kontributor utama produksi BBM nasional.
“Di tahun 2024, produksi migas terjaga solid di angka 1 juta barrel setara minyak. Selain itu, produksi BBM Kilang Pertamina berhasil memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional, bahkan kebutuhan avtur dan diesel 100 persen dipenuhi dari kilang domestik,” ujar Fadjar.
Sebagai BUMN, imbuh Fadjar, Pertamina terus memperkuat infrastruktur distribusi energi hingga saat ini lebih dari 15.000 Titik Retail BBM, 260.000 Titik Pangkalan LPG, 6.700 gerai Pertashop dan 573 lokasi BBM Satu Harga tersedia untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri. Distribusi energi juga disokong pengoperasian 288 kapal. Dari sisi bisnis gas, Pertamina mengoperasikan lebih dari 33.000 Km pipa transmisi dan distribusi gas serta sekitar 820 ribu sambungan jargas.
Sedangkan dari sisi pengembangan bisnis terbarukan, Pertamina juga menjadi kontributor utama bisnis rendah karbon. Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU dan PLTS dengan total kapasitas 2.502,12 Megawatt. Pertamina juga memproduksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green 95 dan proyek Used Cooking Oil (UCO) untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF).
“Atas kinerja positif tersebut, Pertamina mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang telah menjadi pelanggan setia dan pendukung perusahaan. Pertamina terus berkomitmen sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh Indonesia,” ucap Fadjar.
Fadjar menambahkan, kontribusi Pertamina kepada penerimaan negara juga terus meningkat. Sepanjang 2024, kontribusi Pertamina sebesar Rp 401,73 triliun baik dari pajak, PNBP maupun dividen.
“Pada tahun 2024, total penyerapan produk dalam negeri (PDN) senilai Rp 415 triliun yang memberikan multiplier effect penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,1 juta orang dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Rp 702 triliun yang berkontribusi terhadap peningkatan GDP tahun 2024,” tandas Fadjar.
Perubahan Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
Pada RUPS Pertamina yang dilaksanakan hari ini, selain menetapkan kinerja perusahaan, pemegang saham juga melakukan perubahan pada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina.
RUPS menetapkan Direksi baru Pertamina yaitu Oki Muraza sebagai Wakil Direktur Utama, Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis serta Andy Arvianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan M. Erry Sugiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina kini menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis.
Di saat yang sama, RUPS juga menetapkan perubahan pada jajaran Dewan Komisaris Pertamina yaitu Todotua Pasaribu sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen.
Melalui RUPS tersebut, berikut susunan Direksi Pertamina:
1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri
2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza
3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra
5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin
6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto
8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono
9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy ArviantoSedangkan susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:
1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan
2. Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu
3. Komisaris Independen: Condro Kirono
4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani
5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang
6. Komisaris : Bambang Suswantono
7. Komisaris : Heru Pambudi -

Oki Muraza Jadi Wadirut, Daftar Direksi dan Komisaris Baru Pertamina
Bisnis.com, JAKARTA – Oki Muraza ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024, Kamis (12/6/2025).
Selain Oki, RUPST juga menunjuk Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis, serta Andy Arvianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu, M. Erry Sugiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina kini menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis.
Pada saat yang sama, RUPS juga menetapkan perubahan pada jajaran dewan komisaris Pertamina yaitu Todotua Pasaribu sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen.
Daftar Direksi dan Komisaris Baru PT Pertamina (Persero):
Direksi Pertamina
1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri
2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza
3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra
5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin
6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto
8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono
9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto
Dewan Komisaris Pertamina
1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan
2. Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu
3. Komisaris Independen: Condro Kirono
4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani
5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang
6. Komisaris : Bambang Suswantono
7. Komisaris : Heru Pambudi
-

Otorita IKN: Indikasi Investasi Tembus Rp63,6 Triliun untuk Sektor Hunian
Bisnis.com, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat indikasi nilai investasi sektor hunian di IKN telah mencapai Rp63,6 triliun dari berbagai investor asing maupun domestik.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pihaknya juga sedang mendorong skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menunjukkan geliat positif.
Menurut Basuki, skema KPBU di IKN bukan hanya untuk mempercepat pembangunan, tetapi juga memperkuat akuntabilitas publik jangka panjang.
“Proses due diligence yang kami terapkan melibatkan banyak pihak dari swasta, Kementerian terkait, hingga auditor intern pemerintah untuk menjamin good governance. Transparansi dan tata kelola yang baik adalah fondasi utama dalam semua tahapan investasi,” ujar Basuki dalam keterangan resminya, Minggu (8/6/2025).
Adapun, implementasi KPBU unsolicited sektor hunian juga telah dimulai dengan tuntasnya proses mendapat persetujuan Availability Payment (AP) dan penjaminan pemerintah dari Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk dua proyek utama.
Proyek pertama yaitu pembangunan 8 Tower Hunian ASN oleh PT Nindya Karya di WP 1A, mencakup 288 unit hunian bertipe 190 meter persegi. Kedua, pembangunan 109 Unit Rumah Tapak oleh PT Intiland di WP 1B dan 1C, dengan tipe bangunan 390 meter persegi.
Kedua proyek tersebut ditargetkan mulai transaksi pada kuartal kedua tahun 2025 dan memulai konstruksi pada tahun yang sama. Hal ini menjadi awal dari pelaksanaan KPBU di IKN yang sebelumnya masih berada dalam tahap penyiapan.
Di sisi lain, terdapat investor nasional yaitu Ciputra Nusantara dan Konsorsium Triniti Truba serta investor asing yaitu Konsorsium IJM – CHEC dan Maxim.
Ciputra Nusantara dan Konsorsium IJM – CHEC telah menyelesaikan Feasibility Study dan kini tengah menjalani evaluasi FS dan dokumen pendukung sebagai tahap lanjutannya. Sementara, Konsorsium Triniti – Truba dan Maxim dalam proses finalisasi Feasibility Study sebelum memasuki tahapan evaluasi.
Selain enam proyek yang telah berjalan tersebut, saat ini terdapat tiga proyek tambahan yang digawangi oleh Adhi Karya, Konsorsium Samsung C&T – Brantas Abipraya, dan Konsorsium PJ-IC Bee Invest – Promec – Ozturk Holdings saat ini juga telah mendapatkan Letter-to-Proceed (LtP) dan tengah dalam tahap penyusunan Feasibility Study.
Investor-investor ini berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan Brunei Darussalam, dengan indikasi nilai investasi mencapai Rp63,3 triliun untuk sektor hunian.
Deputi Bidang Pendanaan & Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan saat ini masih terdapat sembilan calon investor lain di sektor hunian yang belum dapat diberikan lampu hijau untuk menjadi pemrakarsa KPBU unsolicited dengan skema AP.
“Hal ini karena minat KPBU sektor hunian di IKN perlu memperhatikan sektor lain yang akan dibiayai melalui skema KPBU AP. Kami akan mengundang mereka nantinya mengikuti KPBU sebagai peserta tender, atau melalui skema KPBU solicited”, jelasnya.
Tak hanya itu, KPBU Sektor Jalan dan Terowongan Multi Utilitas (MUT) juga menunjukkan perkembangan menjanjikan. Tercatat ada lima calon investor dari China, Malaysia, dan Indonesia yang saat ini dalam proses penyusunan Feasibility Study dan evaluasi dokumen dengan indikasi total nilai investasi mencapai Rp71,8 triliun, di mana Rp55 triliun di antaranya berasal dari luar negeri.
Agung menerangkan bahwa KPBU kini menjadi tulang punggung percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan, inklusif, dan terbuka bagi dunia.
Peningkatan minat dari investor dalam dan luar negeri terus terlihat, seiring dengan penguatan tata kelola serta penyederhanaan proses yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir.



