Tag: Agung Nugroho

  • Dicurigai Ada Kepentingan Global di Balik Vaksinasi TBC

    Dicurigai Ada Kepentingan Global di Balik Vaksinasi TBC

    GELORA.CO – Kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait program vaksinasi TBC mengundang kekhawatiran luas di tengah masyarakat.

    Program vaksin ini disebut-sebut mendapatkan suntikan dari dana sebesar Rp 2,7 triliun (159 juta dolar AS) bersumber dari yayasan milik Bill Gates. Meski disebut sebagai bagian dari inisiatif global memerangi tuberkulosis, banyak warga Indonesia merasa skeptis.

    Ketua Umum Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia), Agung Nugroho menyoroti tidak adanya data peningkatan kasus TBC dalam Laporan Perkembangan Penyakit Infeksi Emerging Minggu ke-21 Tahun 2025 sebagai dasar ilmiah pelaksanaan vaksinasi massal tersebut.

    “Tidak ada urgensi yang tercermin dari laporan resmi Kemenkes. Maka, pelaksanaan vaksinasi ini patut diduga bukan karena kebutuhan kesehatan masyarakat, tetapi karena dorongan agenda global,” kata Agung kepada RMOL, Selasa 3 Juni 2025.

    Agung menilai adanya pengaruh kepentingan asing dan industri farmasi global dalam kebijakan ini, serta menyebut perlunya kewaspadaan terhadap intervensi lembaga internasional yang kerap membawa agenda terselubung, seperti kontrol populasi dan bisnis vaksin.

    Atas dasar itulah Rekan Indonesia menyerukan agar pemerintah menunda vaksinasi TBC sampai ada dasar epidemiologis yang jelas.

    Pemerintah juga didorong membuka diskusi publik secara ilmiah dan transparan serta menjamin kebijakan kesehatan bebas dari intervensi asing.

    “Kedaulatan kesehatan nasional harus dipegang penuh oleh pemerintah. Keselamatan rakyat tidak boleh dikorbankan demi kepentingan global,” tutup Agung.

  • Potret Jalanan Pekanbaru Rapi Usai Walkot Agung Instruksi Tertibkan Reklame

    Potret Jalanan Pekanbaru Rapi Usai Walkot Agung Instruksi Tertibkan Reklame

    Jakarta

    Penertiban bando, reklame hingga baliho di jalanan Kota Pekanbaru, Riau mulai membuahkan hasil. Terlihat, jalan protokol mulai bersih dan terlihat rapi setelah penertiban.

    Pantauan detikcom, jalan protokol khususnya di Jalan Jenderal Sudirman pagi ini terlihat mulai rapi. Tidak ada lagi baliho atau reklame berjejer dan merusak estetika Kota Bertuah.

    Tiang-tiang jumbo yang selama ini merusak pemandangan mulai dibersihkan. Petugas gabungan seperti Satpol PP, Bapdenda, DPM-PTSP, Dishub, Inspektorat, PU hingga kepolisian terus melakukan penertiban dan pemotongan.

    Hampir 1 bulan lebih penertiban dilakukan atas perintah Wali Kota Agung Nugroho. Setidaknya, ada lebih dari 500-an baliho, bando dan reklame bakal dipotong.

    “Total ada 500-an bando, baliho atau reklame kita turunkan. Semua kita potong agar kota ini rapi dan bersih,” kata Agung Nugroho, Senin (28/4/2025).

    Agung memastikan penertiban dilakukan secara bertahap. Jalan-jalan protokol menjadi target utama pembersihan pada malam hari.

    “Semua kita potong, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Alhamdulillah kita disuport juga oleh Bapak Kapolda Irjen Herry Heryawan dan Kapolresta Kombes Jeki Rahmat Mustika,” kata Agung.

    Khusus di Jalan Jenderal Sudirman, penertiban dilakukan mulai dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Selanjutnya, icon-icon kota mulai ditata dan dipercantik kembali.

    Kasatpol PP Pekanbaru Zulfami mencatat ada 4 bando dan 80-an baliho berukuran jumbo telah dipotong. Pemotongan tahap pertama fokus di Jalan Jenderal Sudirman.

    “Sesuai perintah Pak Wali Kota memang Jalan Sudirman ini pertama dibersihkan semua baru nanti lanjut yang lain. Saat ini sudah ada 4 bando dan 80-an balio atau reklame jumbo kami potong dan dipotong sendiri oleh pemiliknya,” kata Zulfahmi.

    Diakui Zulfahmi, kondisi Jalan Jenderal Sudirman kini mulai tampak bersih. Tak ada lagi papan iklan di sepanjang jalur tersebut yang menempel di jembatan penyeberangan orang (JPO).

    “JPO kita lihat sudah bersih, nanti kita lihat juga JPO yang sudah tidak layak apakah dipotong atau tidak karena masih melihat layak atau tidak digunakan. Contoh itu depan Hotel Ratu Mayang Garden sudah tidak layak, yang menggunakan pun tidak ada,” katanya.

    (ras/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Catat Ini Jam Flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo Blitar

    Catat Ini Jam Flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Bandungan Wlingi dan Lodoyo, Kabupaten Blitar akan dilakukan flushing atau pladu pada Minggu (27/04/2025) besok. Perum Jasa Tirta pun akan mulai melakukan penggelontoran air bendungan pada pukul 07.00 WIB.

    Rencananya pintu air yang dibuka adalah Bendungan Lodoyo. Setelah itu baru Bandung Wlingi. “Pembukaan di bendung Lodoyo masih direncanakan jam 7 di Wlingi jam 8. semoga berjalan sesuai jadwal yang direncanakan,” ucap Humas Perum Jasa Tirta, Yulia Puspita, Sabtu (26/04/2025).

    Kepala Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas Perum Jasa Tirta I, Agung Nugroho Dwi Prasetyo pun meminta agar warga berhati-hati dan menjauhi aliran sungai Brantas saat Flushing dilakukan. Pasalnya saat dilakukan flushing, debit air sungai Brantas akan meningkat dan keruh.

    Kondisi itu pun tentu cukup membahayakan bagi warga yang beraktivitas di sekitar Sungai Brantas. Masyarakat yang biasanya memanfaatkan kegiatan flushing dengan mencari ikan mabuk pun diminta untuk lebih berhati-hati untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Kami berharap dinas atau instansi dan pemerintah desa terkait bisa turut serta melakukan sosialisasi kegiatan tersebut kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang aliran Sungai Brantas selama kegiatan flushing berlangsung,” ucap Agung Nugroho Dwi Prasetyo, Sabtu (26/04/2025).

    Flushing ini merupakan program untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional. “Ini kegiatan rutin tahunan yang menjadi salah satu upaya efektif dalam rangka menjamin keberlangsungan fungsi Waduk Wlingi dan Lodoyo, keberlanjutan pembangkitan listrik di PLTA Wlingi, PLTA Lodoyo dan PLTM Lodagung, serta kelancaran pasokan air daerah irigasi Lodagung,” jelasnya.

    Melalui flushing, diharapkannya bisa berdampak positif. Selain meningkatkan daya tampung Bendungan Wlingi, material yang tergelontor ini diharapkan dapat mengisi dasar sungai di Brantas Tengah dan Hilir yang saat ini terjadi degradasi dasar sungai.

    Sebelum dilaksanakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dan persiapan bersama perwakilan Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) pada tanggal 9 April 2025 lalu. Dilanjutkan rapat koordinasi persiapan flushing bersama dinas dan stakeholders terkait pada tanggal 17 April 2025.

    Berdasarkan kesiapan dan kesepakatan bersama, PJT I selalu operator pengelola bendungan memutuskan melaksanakan flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo pada tanggal 27 April hingga 3 Mei 2025. Untuk itu, ia menyampaikan beberapa hal penting untuk diketahui masyarakat, khususnya di wilayah Blitar dan Kediri yang akan terdampak flushing.

    Dengan adanya flushing maka PLTA Wlingi, PLTA Lodoyo dan PLTM Lodagung akan berhenti beroperasi sementara. Selain itu, alokasi air untuk daerah irigasi Lodagung juga akan berhenti sementara. (owi/kun)

  • Bendungan Wlingi dan Lodoyo Blitar Diflushing Besok, Ini Imbauan Jasa Tirta I

    Bendungan Wlingi dan Lodoyo Blitar Diflushing Besok, Ini Imbauan Jasa Tirta I

    Blitar (beritajatim.com) – Bendungan Wlingi dan Lodoyo Kabupaten Blitar akan diflushing besok, Minggu (27/4/2025). Penggelontoran air bendungan atau yang lebih dikenal dengan pladu ini akan berlangsung hingga Sabtu (3/5/2025) mendatang.

    Kepala Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas Perum Jasa Tirta I, Agung Nugroho Dwi Prasetyo pun meminta agar warga berhati-hati dan menjauhi aliran sungai Brantas saat Flushing dilakukan. Pasalnya saat dilakukan flushing, debit air Sungai Brantas akan meningkat dan keruh.

    Kondisi itu pun tentu cukup membahayakan bagi warga yang beraktivitas di sekitar Sungai Brantas. Masyarakat yang biasanya memanfaatkan kegiatan flushing dengan mencari ikan mabuk pun diminta untuk lebih berhati-hati untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Kami berharap dinas atau instansi dan pemerintah desa terkait bisa turut serta melakukan sosialisasi kegiatan tersebut kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang aliran Sungai Brantas selama kegiatan flushing berlangsung,” ucap Agung Nugroho Dwi Prasetyo, Sabtu (26/4/2025).

    Flushing ini merupakan program untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional. “Ini kegiatan rutin tahunan yang menjadi salah satu upaya efektif dalam rangka menjamin keberlangsungan fungsi Waduk Wlingi dan Lodoyo, keberlanjutan pembangkitan listrik di PLTA Wlingi, PLTA Lodoyo dan PLTM Lodagung, serta kelancaran pasokan air daerah irigasi Lodagung,” jelasnya.

    Melalui flushing, dia berharap bisa berdampak positif. Selain meningkatkan daya tampung Bendungan Wlingi, material yang tergelontor ini diharapkan dapat mengisi dasar sungai di Brantas Tengah dan Hilir yang saat ini terjadi degradasi dasar sungai.

    Sebelum dilaksanakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dan persiapan bersama perwakilan Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) pada tanggal 9 April 2025 lalu. Dilanjutkan rapat koordinasi persiapan flushing bersama dinas dan stakeholders terkait pada tanggal 17 April 2025.

    Berdasarkan kesiapan dan kesepakatan bersama, PJT I selalu operator pengelola bendungan memutuskan melaksanakan flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo pada tanggal 27 April hingga 3 Mei 2025. Untuk itu, ia menyampaikan beberapa hal penting untuk diketahui masyarakat, khususnya di wilayah Blitar dan Kediri yang akan terdampak flushing.

    Dengan adanya flushing maka PLTA Wlingi, PLTA Lodoyo dan PLTM Lodagung akan berhenti beroperasi sementara. Selain itu, alokasi air untuk daerah irigasi Lodagung juga akan berhenti sementara. [owi/beq]

  • Polda Riau Gelorakan Cegah Karhutla Lewat Rumah Singgah Tuan Kadi

    Polda Riau Gelorakan Cegah Karhutla Lewat Rumah Singgah Tuan Kadi

    Pekanbaru

    Polda Riau mengambil langkah proaktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Upaya tersebut dilakukan melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal.

    Melalui Festival Kreatif Budaya Melayu, Polda Riau mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Festival ini digelar di Rumah Singgah Tuan Kadi, Pekanbaru, Sabtu (19/4/2025) malam.

    Sejumlah kegiatan digelar dalam festival ini, antara lain lomba pantun bertema karhutla dan kelestarian lingkungan. Festival juga dimeriahkan dengan penampilan musik melayu.

    Festival yang digagas oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan ini digelar untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dalam upaya edukasi terhadap bahaya karhutla. Dengan menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan modern, Polda Riau berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah karhutla.

    Kegiatan ini berlangsung meriah, dihadiri Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Rumah Singgah Tuan Kadi dipilih sebagai sarana edukasi untuk menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan moderan dalam upaya Green Policing yang menjadi salah satu kebijakan Polda Riau.

    Sebelumnya, Irjen Herry Heryawan dan Wali Kota Agung Nugroho berinisiatif untuk menghidupkan kembali Rumah Singgah Tuan Kadi. Rumah bersejarah ini kini dijadikan sebagai salah satu agenda pariwisata di Provinsi Riau, sekaligus menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan juga edukasi dalam menjaga kelestarian lingkungan Riau dari ancaman kabut asap.

    Mengutip laman Pekanbaru.go.id, Rumah Singgah Tuan Kadi ini dibangun di tepi Sungai Siak pada abad ke-20. Disebut rumah singgah, karena tatkala itu Sultan Syarif Kasim II ke Pekanbaru dan turun dari kapal di pelabuhan, maka Sultan Siak ini singgah sebentar di rumah Tuan Kadi ini.

    Irjen Herry mengatakan budaya Melayu menjadi identitas Provinsi Riau yang harus terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda. Menurutnya, Rumah Singgah Tuan Kadi merupakan bangunan bersejarah yang harus dirawat untuk anak-cucu generasi penerus bangsa.

    (mei/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mutasi Kapolres Pacitan: AKBP Agung Nugroho Pamit, AKBP Ayub Diponegoro Azhar Resmi Menjabat

    Mutasi Kapolres Pacitan: AKBP Agung Nugroho Pamit, AKBP Ayub Diponegoro Azhar Resmi Menjabat

    Pacitan (beritajatim.com) – Roda mutasi kembali bergulir di tubuh Kepolisian Resor (Polres) Pacitan. Setelah mengabdi selama 1 tahun 4 bulan 4 hari, AKBP Agung Nugroho resmi mengakhiri masa tugasnya sebagai Kapolres Pacitan.

    Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2003 ini mendapat kepercayaan baru sebagai Wakapolres Metro Jakarta Timur. Pergantian jabatan ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/489/III/KEP./2025 yang diterbitkan pada 12 Maret 2025.

    Momen perpisahan AKBP Agung pada Jumat (18/4/2025) berlangsung penuh haru. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh jajaran Polres Pacitan, khususnya mengenai pentingnya menjaga kekompakan dan menjauhi perilaku negatif.

    “Kalau kita tidak mengumbar aib saudara, maka Allah pun akan menutupi aib dan dosa-dosa kita. Saya juga tidak sempurna, kelihatannya baik itu karena Allah menutup kekurangan saya. Maka mari jaga persaudaraan, jangan saling membuka aib,” ujar Agung dengan penuh kehangatan.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam bertugas, serta menyemangati para anggota agar tetap percaya diri meski bertugas di wilayah ujung selatan Jawa Timur.

    “Buktinya saya dari Pacitan bisa dipercaya menjabat di Polda Metro Jakarta Timur. Tetap semangat, kerja sesuai SOP, insyaallah pasti Allah beri jalan,” tegasnya.

    Tongkat estafet kepemimpinan kini berpindah ke tangan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, seorang perwira muda yang merupakan lulusan Akpol tahun 2006. Dalam sambutan perkenalannya, Ayub menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan berbagai program dan inovasi yang telah dirintis oleh pendahulunya.

    “Kami bukan orang yang sempurna. Kami tidak bisa berdiri sendiri. Butuh kekompakan, cinta, dan kerja keras dari seluruh jajaran,” ucap AKBP Ayub dalam suasana perkenalan yang akrab.

    Ia juga menyampaikan bahwa keluarganya akan segera bergabung di Pacitan pada bulan Juli mendatang, sebagai bentuk totalitas dalam menjalankan amanah barunya di kota berjuluk 1.001 Goa ini.

    Dengan pergantian ini, diharapkan roda organisasi Polres Pacitan dapat terus bergerak dinamis dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dengan semangat baru dan semangat kebersamaan yang telah terbangun. [tri/suf]

  • Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto memimpin langsung prosesi serah terima jabatan (sertijab) sejumlah pejabat utama Polda Jatim dan para Kapolres jajaran, Senin (14/4/2025). Kegiatan tersebut digelar di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim.

    Sertijab ini merupakan tindak lanjut dari Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/489/III/KEP./2025 tertanggal 12 Maret 2025.

    Dalam amanatnya, Irjen Pol Nanang Avianto menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kontribusinya selama bertugas. Ia juga meminta pejabat baru segera menyesuaikan diri serta meneruskan program-program yang sudah berjalan, sembari menghadirkan inovasi demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

    “Mutasi adalah hal yang biasa dalam tubuh Polri, sebagai bentuk penyegaran dan pengembangan organisasi. Saya yakin, para pejabat yang dilantik hari ini mampu mengemban amanah dengan profesional, loyal, dan penuh integritas,” tegasnya.

    Sejumlah pejabat yang mengalami pergantian posisi antara lain:

    Dirpamobvit Polda Jatim: Kombes Yudi Sumartono (pensiun) digantikan Kombes Wawan Kristyanto (sebelumnya Kasubdit Pamwaster, Ditpamobvit Korshabara Baharkam Polri).
    Kabidhumas Polda Jatim: Kombespol Dirmanto digantikan Kombespol Jules Abraham Abast (eks Kabidhumas Polda Jabar). Dirmanto kini menjabat Karolog Polda Jatim.
    Dirreskrimsus Polda Jatim: Kombespol Budhi Hermanto digantikan Kombespol Roy Hutton Marulamrata (eks Dirreskrimsus Polda Bali).
    Dirlantas Polda Jatim: Kombespol Komarudin dipindah menjadi Dirlantas Polda Metro Jaya. Posisi digantikan Kombespol Iwan Saktiadi (eks Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri).

    Mutasi para Kapolres di Jajaran Polda Jatim:

    Kapolres Tuban: AKBP Oskar Syamsudin digantikan AKBP William Cornelis Tanasale (eks Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak).
    Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak: Kini dijabat AKBP Wahyu Hidayat (eks Gadik Madya SPN Polda Jatim).
    Kapolres Pacitan: AKBP Agung Nugroho digantikan AKBP Ayub Diponegoro Azhar (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Magetan: AKBP Satria Permana digantikan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa (eks Bidpropam Polda Jatim).
    Kapolres Ngawi: AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto digantikan AKBP Charles Pandapotan Tampubolon (eks Kabagbinopsnal Ditresnarkoba Polda Jatim).
    Kapolres Probolinggo Kota: AKBP Oki Ahadian Purwono digantikan AKBP Rico Yumasri (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Nganjuk: AKBP Siswantoro digantikan AKBP Henri Noveri Santoso (eks Kapolres Sumenep).
    Kapolres Sumenep: Kini dijabat oleh AKBP Rivanda (eks Kapolres Tanggamus).
    Kapolres Trenggalek: AKBP Indra Ranu Dikarta digantikan AKBP Ridwan Maliki (eks Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim).
    Kapolres Jember: AKBP Bayu Pratama Gubunagi digantikan AKBP Bobby Adimas Candra Putra (eks Kapolres Lamongan).
    Kapolres Lamongan: Kini dijabat AKBP Agus Dwi Suryanto (eks Kapolres Madiun Kota).
    Kapolres Madiun Kota: Kini dijabat AKBP Wiwin Junianto Supriyadi (eks Kasubdit 4 Ditreskrimsus Polda Sumsel).

    Kapolda berharap seluruh pejabat baru dapat menjaga stabilitas kamtibmas dan meningkatkan kinerja institusi di wilayah tugas masing-masing. [uci/beq]

  • Puluhan Balon Udara Hiasi Langit Pacitan, Beberapa Jatuh di Permukiman Warga

    Puluhan Balon Udara Hiasi Langit Pacitan, Beberapa Jatuh di Permukiman Warga

    Pacitan (beritajatim.com) – Langit Pacitan dalam beberapa hari terakhir dihiasi pemandangan tak biasa. Puluhan balon udara tanpa awak terlihat beterbangan di sejumlah wilayah, bahkan beberapa di antaranya dilaporkan jatuh di permukiman warga. Kejadian ini menimbulkan keresahan masyarakat, terutama terkait potensi bahaya yang ditimbulkan.

    Balon-balon berukuran bervariasi itu terlihat melintas di berbagai kawasan. Sejumlah warga melaporkan jatuhnya balon udara di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, serta Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung. Meski tradisi menerbangkan balon udara kerap dilakukan masyarakat dari daerah sekitar seperti Ponorogo dan Tulungagung, warga Pacitan mengaku khawatir dengan dampaknya.

    “Kami takut kalau balon itu jatuh dan menimbulkan kebakaran, apalagi kalau pakai petasan,” ungkap salah satu warga.

    Kekhawatiran warga bukan tanpa alasan. Balon udara yang menggunakan bahan peledak seperti petasan dinilai sangat berisiko, baik terhadap keselamatan jiwa maupun potensi gangguan penerbangan.

    Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, turut angkat bicara mengenai fenomena ini. Ia mengimbau warga untuk tidak menerbangkan balon udara, terutama yang menggunakan bahan berbahaya.

    “Kami minta masyarakat tidak menerbangkan balon udara karena sangat berbahaya. Selain bisa memicu kebakaran, juga dapat mengganggu jalur penerbangan dan melukai orang lain,” tegasnya, Rabu (9/4/2025).

    Kapolres menegaskan bahwa penggunaan bahan peledak tanpa izin dalam balon udara merupakan tindakan yang melanggar hukum. Pihak kepolisian akan menindak tegas pelaku yang terbukti melanggar.

    “Bisa dijatuhi pasal dan sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku,” tandasnya.

    Pihak kepolisian berharap kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban tetap terjaga, termasuk tidak ikut-ikutan dalam tradisi yang berpotensi membahayakan tersebut. (tri/but)

  • Bahayakan Wisatawan, Muara Pantai Soge Pacitan Dilarang untuk Aktivitas Renang

    Bahayakan Wisatawan, Muara Pantai Soge Pacitan Dilarang untuk Aktivitas Renang

    Pacitan (beritajatim.com) – Muara Pantai Soge di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan kembali memakan korban jiwa saat libur Lebaran 2025. Tiga wisatawan asal Ponorogo ditemukan tewas tenggelam. Hal ini mendorong aparat kepolisian mengeluarkan larangan keras bagi masyarakat untuk berenang di kawasan tersebut.

    Kepolisian Resor Pacitan mengeluarkan imbauan tegas agar wisatawan tidak melakukan aktivitas berenang di muara Pantai Soge, Desa Sidomulyo, menyusul insiden tragis yang merenggut nyawa tiga pemuda dari Ponorogo.

    Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, menyebut arus bawah di sekitar muara sangat kuat dan berbahaya. “Ini bukan peringatan sembarangan. Lokasi tersebut telah menelan terlalu banyak korban jiwa,” tegasnya, Senin (07/04/2025).

    Ketiga korban yang tewas dalam insiden terbaru tersebut adalah Agus Widodo (31), Ahmad Fahrudin (26), dan Zainal Muttaqin (22). Mereka datang berlibur saat momentum Lebaran namun justru kehilangan nyawa di lokasi wisata tersebut.

    Tragedi ini menambah daftar panjang insiden serupa yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Tercatat, dua korban lainnya adalah Syahrul Yulian (14) pada 2019 dan Apriliyanto Dwicahyanto (31) pada 2022.

    Tak hanya soal faktor alam, sejumlah warga setempat juga mengaitkan kawasan muara itu dengan hal-hal mistis. Kepala Desa Sidomulyo, Agus Sugiyanto, mengatakan banyak cerita turun-temurun soal keangkeran tempat tersebut.

    “Dari dulu sudah sering kejadian. Warga percaya ada penunggunya,” tuturnya.

    Meski belum terbukti secara ilmiah, keyakinan masyarakat terhadap aura mistis itu membuat aparat kian serius dalam mengedukasi pengunjung dan memperketat pengawasan. Kapolres menyebut akan ada pemasangan rambu-rambu larangan dan patroli rutin di lokasi.

    “Keselamatan adalah yang utama. Kami harap masyarakat dan wisatawan mematuhi imbauan petugas, apalagi saat musim libur panjang seperti Lebaran,” pungkasnya. [tri/aje]

  • Kronologi 3 Wisatawan di Pantai Pacitan Tewas Tenggelam, Bermula Berenang di Muara

    Kronologi 3 Wisatawan di Pantai Pacitan Tewas Tenggelam, Bermula Berenang di Muara

    TRIBUNJATENG.COM – Kronologi tiga wisatawan tewas tenggelam di muara sungai dekat pantai di Pacitan Jawa Timur diungkap aparat kepolisian.

    Tiga wisatawan asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dilaporkan tewas tenggelam pada Minggu (6/4/2025). 

    Ketiga korban ditemukan setelah pencarian lebih dari dua jam yang dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, relawan, dan unsur pemerintah daerah.

    Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, menjelaskan bahwa peristiwa ini berawal dari laporan warga yang melaporkan kejadian tersebut.

    “Awalnya ada laporan dari warga tentang kejadian ini. Tim langsung bergerak melakukan pencarian dan berhasil menemukan seluruh korban,” kata Agung Nugroho, saat meninjau lokasi kejadian.

    Korban yang tewas adalah Agus Widodo (33), Ahmad Fahrudin (26), dan Zainal Mutaqin (22), yang semuanya berasal dari RT 02 RW 03 Dusun Plandon, Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.

    Peristiwa tragis ini terjadi saat rombongan wisatawan asal Ponorogo berkunjung ke Pantai Soge.

    Karena kondisi gelombang laut yang cukup tinggi, tiga wisatawan memutuskan untuk berenang di muara sungai yang tampak lebih tenang.

    Tanpa diketahui oleh anggota rombongan lainnya, mereka berenang hingga mencapai bagian tengah muara dan terseret arus deras.

    Jenazah para korban kemudian dibawa ke Puskesmas Ngadirojo untuk pemeriksaan visum dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Kapolres Pacitan mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk lebih berhati-hati saat berwisata, terutama di kawasan perairan yang berisiko tinggi.

    “Kami turut berduka cita atas musibah ini dan mengingatkan agar keselamatan menjadi prioritas selama masa libur Lebaran,” ujar Agung Nugroho.

    Dengan meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan saat berlibur, diharapkan peristiwa serupa dapat dihindari. (*)