Tag: Adrianto Djokosoetono

  • Pemprov Jakarta Jadikan Momen HUT ke-80 RI Hidupkan Permainan Tradisional – Page 3

    Pemprov Jakarta Jadikan Momen HUT ke-80 RI Hidupkan Permainan Tradisional – Page 3

    Di balik kemudi, CEO PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, tersenyum lebar. Di kursi penumpang, duduk sosok istimewa—Purnomo Prawiro, co-founder yang ikut merintis perjalanan panjang perusahaan yang sudah beroperasi 72 tahun ini.

    “Mengemudi di Jakarta menggunakan mobil pertama Bluebird adalah pengalaman yang sangat berkesan. Tidak hanya membawa kami bernostalgia pada awal perjalanan Bluebird, tetapi juga menjadi simbol perjalanan panjang perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia,” ujar Adrianto kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (10/8/2025).

    Menyusuri Jejak Awal

    Rute yang ditempuh pagi itu bukan sembarang perjalanan. Dari kantor pusat Bluebird, Adrianto Djokosoetono dan Purnomo Prawiro yang merupakan ayahnya menuju kantor pertama perusahaan di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng—tempat sejarah itu dimulai. Jalanan yang dilalui masih menyisakan aroma sejarah, meski kini dipenuhi gedung-gedung modern dan lalu lintas sibuk.

    Perjalanan berlanjut menuju kawasan Senayan, melewati ikon-ikon Jakarta. Di salah satu sudut kota, Holden Torana biru itu terekam melaju di depan Pacific Place, dengan latar hiasan kemerdekaan ke-80 RI: Garuda emas menjulang, kipas merah-putih berjejer, dan tulisan “Dirgahayu Indonesia”.

    Kontras yang indah antara kejayaan masa lalu dan semangat modern ibu kota.

     

  • Holden Torana Biru, Armada Pertama Bluebird yang Kembali Menyusuri Jakarta – Page 3

    Holden Torana Biru, Armada Pertama Bluebird yang Kembali Menyusuri Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – sebuah mobil biru tua meluncur pelan meninggalkan halaman kantor pusat Bluebird. Bukan taksi biasa, tapi Holden Torana—armada pertama yang mengantar Bluebird memulai pelayanannya pada tahun 1972. Nomor lambung 072 dan pelat “B 72 BBG” terpampang jelas di belakang, seolah memberi salam dari masa lalu.

    Di balik kemudi, CEO PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, tersenyum lebar. Di kursi penumpang, duduk sosok istimewa—Purnomo Prawiro, co-founder yang ikut merintis perjalanan panjang perusahaan yang sudah beroperasi 72 tahun ini.

    “Mengemudi di Jakarta menggunakan mobil pertama Bluebird adalah pengalaman yang sangat berkesan. Tidak hanya membawa kami bernostalgia pada awal perjalanan Bluebird, tetapi juga menjadi simbol perjalanan panjang perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia,” ujar Adrianto kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (10/8/2025).

    Menyusuri Jejak Awal

    Rute yang ditempuh pagi itu bukan sembarang perjalanan. Dari kantor pusat Bluebird, Adrianto Djokosoetono dan Purnomo Prawiro yang merupakan ayahnya menuju kantor pertama perusahaan di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng—tempat sejarah itu dimulai. Jalanan yang dilalui masih menyisakan aroma sejarah, meski kini dipenuhi gedung-gedung modern dan lalu lintas sibuk.

    Perjalanan berlanjut menuju kawasan Senayan, melewati ikon-ikon Jakarta. Di salah satu sudut kota, Holden Torana biru itu terekam melaju di depan Pacific Place, dengan latar hiasan kemerdekaan ke-80 RI: Garuda emas menjulang, kipas merah-putih berjejer, dan tulisan “Dirgahayu Indonesia”.

    Kontras yang indah antara kejayaan masa lalu dan semangat modern ibu kota.

     

  • Kuartal I 2025, Pendapatan Bluebird Tumbuh 16 Persen Jadi Rp1,3 Triliun  – Halaman all

    Kuartal I 2025, Pendapatan Bluebird Tumbuh 16 Persen Jadi Rp1,3 Triliun  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – PT Blue Bird Tbk (BIRD), mencatat pendapatan Rp1,30 triliun sepanjang kuartal I, naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Tak hanya itu, EBITDA perusahaan pun terdongkrak 25% ke level Rp320 miliar, dan laba bersih naik tajam 42 persen  YoY menjadi Rp167 miliar.

    Pertumbuhan ini mencerminkan eksekusi strategi yang konsisten oleh manajemen Bluebird, mulai dari perluasan layanan, efisiensi operasional, hingga pemanfaatan teknologi secara menyeluruh.

    Segmen layanan taksi tetap menjadi tulang punggung bisnis dengan pertumbuhan 14 persen YoY, namun yang menarik adalah performa segmen non-taksi yang tumbuh lebih tinggi, yakni 23 persen YoY yang  menandakan bahwa strategi diversifikasi yang dijalankan—termasuk pengembangan Cititrans dan Goldenbird—semakin memberikan dampak terhadap pendapatan perusahaan.

    “Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan kami menjaga keseimbangan antara inovasi dan operasional yang efisien,” ujar Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama Bluebird dalam keterangannya seperti dikutip, Sabtu (3/5/2025).

    Dikatakannya, hingga akhir Maret, armada Bluebird telah mencapai 24.500 unit dan telah  memperluas jangkauan layanan di berbagai kota besar.

    “Transformasi digital turut memainkan peran penting. Aplikasi MyBluebird mencatat pertumbuhan pengguna dan order hingga 47 persen  YoY, didorong oleh peningkatan kenyamanan layanan, penambahan metode pembayaran seperti OVO, serta integrasi layanan multi-platform,” katanya.

    Peningkatan kontribusi pendapatan juga terlihat dari beberapa kota besar di luar Jakarta, yang mencatat lonjakan kontribusi hingga 30%. Bluebird menilai hal ini sebagai hasil dari kampanye TrueBlue, pendekatan berbasis pemahaman lokal terhadap kebutuhan pelanggan.

    Akselerasi Mobilitas Berkelanjutan

    Sejalan dengan tren global, Bluebird juga mempercepat transisi menuju mobilitas rendah emisi. Melalui lini kendaraan listrik e-Bluebird dan e-Goldenbird, perusahaan menunjukkan komitmennya pada layanan berkelanjutan.

    Sementara itu, unit Cititrans turut mencatatkan ekspansi bisnis melalui pembukaan rute Juanda–Malang, serta kolaborasi dengan Sarinah untuk memperkuat titik keberangkatan di pusat kota.

    “Ke depan, Bluebird akan terus bertransformasi menjadi perusahaan layanan Mobility as a Service (MaaS) yang menyatu dengan kebutuhan masyarakat urban dan mendukung agenda keberlanjutan nasional,” kata Adrianto.

  • Bluebird catat pendapatan Rp5,04 triliun di 2024

    Bluebird catat pendapatan Rp5,04 triliun di 2024

    Pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024, menandakan pertumbuhan 14 persen dibanding tahun sebelumnya (2023). Hasil ini menandakan konsistensi Perseroan dalam menjaga pertumbuhan double digit selama tiga tahun berturut-turut

    Jakarta (ANTARA) – PT Blue Bird Tbk (Bluebird) mencatat pendapatan pada 2024 mencapai Rp5,04 triliun yang didorong dari ekspansi dan diversifikasi layanan bisnis, meningkatnya permintaan, serta optimalisasi teknologi.

    “Pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024, menandakan pertumbuhan 14 persen dibanding tahun sebelumnya (2023). Hasil ini menandakan konsistensi Perseroan dalam menjaga pertumbuhan double digit selama tiga tahun berturut-turut,” kata Direktur Utama PT Bluebird Adrianto Djokosoetono dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Dia menyebutkan, dari sisi profitabilitas, pihaknya membukukan ebitda sebesar Rp1,2 triliun atau tumbuh 9 persen secara year on year (yoy). Catatan positif itu selaras dengan peningkatan laba bersih perseroan yang mencapai Rp593 miliar atau meningkat 28 persen secara yoy.

    Sejalan dengan transformasi menjadi perusahaan mobility as a services, torehan positif perseroan juga diiringi peningkatan kontribusi layanan taksi dan non-taksi seperti rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya.

    Pendapatan segmen layanan taksi meningkat 12 persen, sementara pendapatan layanan rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya meningkat hingga 19 persen.

    Hal itu didorong dengan penambahan sekitar 1.200 armada baru seluruh segmen layanan, menjadikan total armada beroperasi mencapai lebih dari 24.000 unit, termasuk untuk layanan mobilitas Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Premium Cititrans Busline yang telah diluncurkan awal 2024.

    Andra, sapaan akrab Direktur Utama PT Bluebird Adrianto Djokosoetono, mengungkapkan bahwa peningkatan kinerja itu sejalan dengan strategi Bluebird untuk menjaga relevansi dengan konsumen.

    “Kami beradaptasi dengan kebutuhan mobilitas yang semakin dinamis. Bluebird menghadirkan kemudahan aksesibilitas, metode transaksi yang fleksibel, dan beragam solusi mobilitas untuk tiap kebutuhan,” ujarnya.

    Bluebird terus menghadirkan inovasi dalam kemudahan akses layanan, salah satunya melalui kerja sama dengan berbagai platform digital. Sementara itu, aplikasi MyBluebird semakin diandalkan oleh pelanggan, mencatatkan kontribusi hingga 35 persen selama 2024.

    Dengan pilihan transaksi yang lebih praktis, penggunaan pembayaran non-tunai meningkat hingga 61 persen pada 2024.

    Visi Keberlanjutan Bluebird juga terus berkembang. Pada pilar BlueSky, Bluebird menambah jumlah armada ramah lingkungan untuk segmen layanan taksi, rental, dan bus.

    Pada 2024, Bluebird melakukan ekspansi operasional BRT (Bus Rapid Transit) yang menggunakan 100 persen bus listrik di IKN (Ibu Kota Nusantara) dan Medan. Bluebird juga melakukan upaya kolektif dengan pelanggan dalam memperbaiki lingkungan melalui fitur Bluebird Sustainability Movement di aplikasi MyBluebird.

    Kontribusi Bluebird untuk kesejahteraan sosial pada pilar BlueLife juga semakin memberikan manfaat. Program-program seperti Kampus Merdeka, pemberdayaan perempuan dari Kartini Bluebird, Beasiswa Bluebird Peduli yang telah mencapai 64.000 penerima manfaat, dan peluncuran Well-Nest Ride memberikan dampak positif bagi lingkungan internal dan eksternal Bluebird.

    Konsistensi dalam implementasi ESG semakin diakui dengan kembalinya Bluebird sebagai konstituen indeks ESGQ 45 IDX KEHATI dan ESG SL IDX KEHATI.

    Berbagai pencapaian tersebut menguatkan posisi Bluebird sebagai pemimpin industri mobilitas yang mengedepankan kenyamanan, inovasi, dan keberlanjutan.

    Menurut dia, hasil itu merupakan upaya bersama keluarga besar Bluebird yang terus berkomitmen dalam menjaga kepercayaan masyarakat melalui layanan Standar Nyaman Indonesia (SNI).

    “Kami berterima kasih kepada seluruh karyawan yang telah berkontribusi, serta para pelanggan setia yang terus mempercayakan perjalanannya kepada Bluebird. Dukungan ini menjadi semangat bagi kami untuk terus berkembang dan menghadirkan solusi mobilitas yang lebih baik di masa depan,” katanya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Modernisasi Layanan Bluebird, BNI Tingkatkan Efisiensi Sektor Transportasi

    Modernisasi Layanan Bluebird, BNI Tingkatkan Efisiensi Sektor Transportasi

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus berperan aktif dalam mendukung digitalisasi sektor transportasi di Indonesia. Salah satunya adalah melalui kemitraan dengan PT Blue Bird Tbk atau Bluebird untuk mengoptimalkan layanan berbasis teknologi yang lebih efisien dan terintegrasi.

    Kerja sama antara BNI dan Bluebird ini berfokus pada modernisasi sistem keuangan Bluebird melalui solusi korporasi BNIdirect. Kemitraan ini menghasilkan peningkatan volume transaksi Bluebird sebesar 83% secara year on year (YoY) per Desember 2024 pada platform BNIdirect. Layanan cash management dari BNI menjadi solusi pengelolaan transaksi Bluebird yang lebih efisien, transparan, dan terintegrasi.

    Direktur Utama Bluebird Adrianto Djokosoetono mengungkapkan bahwa semakin banyak penumpang yang melakukan pembayaran secara cashless, sehingga sistem cash management menjadi sangat penting.

    “Tidak hanya memudahkan penumpang saat membayar, tetapi juga memastikan pengemudi kami menerima pembayaran secara langsung di hari yang sama, menggunakan jaringan BNI,” ujar Adrianto.

    Adrianto menambahkan bahwa keberadaan BNI di luar Jakarta sangat membantu pengemudi Bluebird yang sebagian besar memiliki keluarga di luar kota.

    “BNI yang berada di luar kota-kota besar, sangat bermanfaat bagi jaringan keluarga karyawan dan pengemudi kami,” ujarnya.

    Melalui BNIdirect, BNI memfasilitasi Bluebird dalam hal cash management dengan layanan seperti One Gate Payment API (OGP), cash pooling, inhouse transfer, dan pembayaran antar bank. Ini memungkinkan distribusi dana kepada pengemudi dan penerimaan setoran ke kantor pusat berjalan lancar, mengoptimalkan aliran kas, serta meminimalkan risiko keterlambatan atau kesalahan pembayaran.

    Selain itu, Bluebird dapat memantau mutasi rekening dan mengelola dana dari setiap pool taksi dengan lebih transparan.

    “Hal ini memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap kondisi keuangan mereka, sehingga keputusan bisnis dapat diambil dengan lebih tepat,” ungkap Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI Hussein Paolo Kartadjoemena.

    Paolo turut menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Bluebird terhadap layanan BNI.

    “Kepercayaan Bluebird kepada BNI dan perkembangan transaksi digital Bluebird membawa kami menobatkan Bluebird sebagai The Most Innovative Digital Transaction pada BNIdirect Appreciation Night 2024,” ujarnya.

    Adrianto juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penghargaan tersebut yang diberikan pada Januari 2025 lalu.

    “Acara BNIdirect Appreciation Night 2024 turut membuka peluang jaringan dan kolaborasi lebih luas. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berkembang,” kata Adrianto.

    Ke depan, BNI dan Bluebird berencana memperluas kerja sama, termasuk pemberian pembiayaan investasi, kredit modal kerja, dan solusi Virtual Account (VA) Debit untuk mitra Bluebird, serta potensi kolaborasi dengan anak perusahaan Bluebird Group.

    “Sebagai brand asli Indonesia, kami bangga bekerja sama dengan BNI. Bluebird telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama lebih dari 52 tahun dan kami percaya, layanan lokal memiliki kekuatan untuk menciptakan dampak positif yang besar bagi bangsa,” tutup Adrianto.

    BNI berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi berbagai sektor di Indonesia, termasuk sektor transportasi. Dengan menghadirkan solusi inovatif, BNI bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan seperti Bluebird dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pengelolaan keuangan, serta memperluas jaringan bisnis mereka.

  • Pernyataan Lengkap Bos Blue Bird soal Kemunculan Taksi Vietnam di Indonesia

    Pernyataan Lengkap Bos Blue Bird soal Kemunculan Taksi Vietnam di Indonesia

    Jakarta

    Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono alias Andre menanggapi kemunculan taksi online asal Vietnam, Xanh SM di Indonesia. Respons tersebut disampaikan dalam bentuk keterangan resmi yang masuk ke meja redaksi detikOto.

    Diberitakan sebelumnya, kemunculan Xanh SM diduga akan membuat Blue Bird kesulitan di industri taksi di Indonesia. Sebab, perusahaan asal Negeri Bintang Kuning tersebut menawarkan harga kompetitif dengan kendaraan yang senyap dan ramah lingkungan.

    Meski demikian, Andre selaku Dirut Blue Bird justru punya pandangan lain mengenai kemunculan Xanh SM di Indonesia. Menurut Andre, kehadiran pemain baru seperti Xanh SM asal Vietnam membuktikan pasar sedang sehat. Sehingga, dia menyambutnya dengan baik.

    Taksi listrik Hyundai Kona Electric milik Blue Bird. Foto: Doc. BlueBird Group.

    Mengenai mobil listrik, Blue Bird juga telah mengoperasikan kendaraan ramah lingkungan tersebut sejak lama. Bahkan, dia mengaku, pihaknya telah berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung transisi energi hijau.

    Lebih jauh, Andre mengklaim, pihaknya sudah setengah abad lebih menggeluti industri terkait. Sehingga, secara pengalaman, tentu jauh lebih matang.

    Berikut Pernyataan Lengkap Dirut Blue Bird

    Hadirnya pemain baru di pasar merupakan hal yang wajar dan menandakan dinamika industri yang sehat. Bagi Bluebird, kompetisi adalah kesempatan untuk terus berinovasi dan memperkuat posisi kami sebagai pelopor layanan mobilitas Standar Nyaman Indonesia yang relevan bagi masyarakat selama lebih dari 52 tahun ini.

    Sebagai brand ikonik asli Indonesia, Selama lebih dari lima dekade, kami bangga menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia dengan pelayanan yang terpercaya dan dapat diandalkan dari generasi ke generasi.

    Bluebird menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap produk asli Indonesia, karena kami bangga paling Indonesia.

    Kami percaya bahwa produk dan layanan lokal memiliki kekuatan untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi bangsa. Bluebird memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat, sejalan dengan semangat #SetiapKilometerBerarti.

    Bluebird adalah pionir dalam penerapan kendaraan listrik (EV) di Indonesia, berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung transisi energi hijau.

    Kami memahami bahwa keberlanjutan tidak hanya tentang penggunaan kendaraan listrik, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang holistik untuk dampak jangka panjang.

    Soal Xanh SM

    Taksi online asal Vietnam itu mulai mengaspal di Jakarta bulan ini. SUV listrik VinFast VF e34 digunakan sebagai armada taksi tersebut. Foto: Grandyos Zafna

    PT XanhSM Green dan Smart Mobility Indonesia telah memperkenalkan layanan Xanh SM sebagai pendatang baru di sektor taksi online. Taksi Xanh SM yang identik dengan warna biru muda tersebut mengaspal di Jakarta mulai bulan ini.

    Operasional Xanh SM secara penuh menggunakan mobil listrik asal Vietnam, VinFast. Dilansir dari laman resminya, Xanh SM merupakan merek pertama yang melayani pemesanan mobil listrik di Negeri Bintang Jingga.

    “Layanan Xanh SM seluruhnya beroperasi menggunakan mobil listrik VinFast. Ini adalah generasi taksi tanpa aroma bensin, kebisingan mesin, baik untuk kesehatan pelanggan dan ramah lingkungan,” tulis Xanh SM dalam keterangannya di laman resmi.

    Perusahaan mengklaim punya tim terlatih dan supir profesional yang sudah mengikuti panduan pelayanan penuh dedikasi. Itulah mengapa, Xanh SM berkomitmen memberikan layanan bintang lima kepada para penumpangnya.

    (sfn/rgr)

  • Kata Bos Blue Bird soal Kemunculan Taksi Vietnam di Indonesia

    Kata Bos Blue Bird soal Kemunculan Taksi Vietnam di Indonesia

    Jakarta

    Blue Bird Group buka suara soal kemunculan perusahaan taksi listrik asal Vietnam, Xanh SM di Indonesia. Menurut mereka, kehadiran pemain baru di sektor bisnis yang sama merupakan suatu kewajaran.

    Adrianto Djokosoetono selaku Direktur Utama PT Blue Bird Tbk mengatakan, kemunculan pemain baru seperti Xanh SM asal Vietnam membuktikan pasar sedang sehat. Sehingga, dia menyambutnya dengan baik.

    “Hadirnya pemain baru di pasar merupakan hal yang wajar dan menandakan dinamika industri yang sehat,” ujar sosok yang karib disapa Andre tersebut saat dihubungi detikOto, Sabtu (21/12).

    “Bagi Blue Bird, kompetisi merupakan kesempatan untuk terus berinovasi dan memperkuat posisi kami sebagai pelopor layanan mobilitas Standar Nyaman Indonesia yang relevan bagi masyarakat selama lebih dari 52 tahun ini,” tambahnya.

    Taksi listrik Hyundai Kona Electric milik Blue Bird. Foto: Doc. BlueBird Group.

    Andre menegaskan, dengan pengalaman lebih dari setengah abad, pihaknya lebih memahami kebutuhan pasar dan konsumen di Indonesia. Lebih lagi, kata dia, status Blue Bird yang merupakan perusahaan ‘anak bangsa’.

    “Blue Bird menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap produk asli Indonesia, karena kami bangga paling Indonesia,” ungkapnya.

    Dia percaya, produk dan layanan lokal mampu menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi bangsa. Dia mengklaim, Blue Bird merupakan pionir dalam penerapan kendaraan listrik di Indonesia.

    “Kami memahami bahwa keberlanjutan tidak hanya tentang penggunaan kendaraan listrik, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang holistik untuk dampak jangka panjang,” kata dia.

    Taksi online asal Vietnam itu mulai mengaspal di Jakarta bulan ini. SUV listrik VinFast VF e34 digunakan sebagai armada taksi tersebut. Foto: Grandyos Zafna

    Diberitakan sebelumnya, PT XanhSM Green dan Smart Mobility Indonesia memperkenalkan layanan Xanh SM sebagai pendatang baru di sektor taksi online. Taksi Xanh SM yang identik dengan warna biru muda tersebut mengaspal di Jakarta mulai bulan ini.

    Operasional Xanh SM secara penuh menggunakan mobil listrik asal Vietnam, VinFast. Dilansir dari laman resminya, Xanh SM merupakan merek pertama yang melayani pemesanan mobil listrik di Negeri Bintang Jingga.

    “Layanan Xanh SM seluruhnya beroperasi menggunakan mobil listrik VinFast. Ini adalah generasi taksi tanpa aroma bensin, kebisingan mesin, baik untuk kesehatan pelanggan dan ramah lingkungan,” tulis Xanh SM dalam keterangannya di laman resmi.

    Perusahaan mengklaim punya tim terlatih dan supir profesional yang sudah mengikuti panduan pelayanan penuh dedikasi. Itulah mengapa, Xanh SM berkomitmen memberikan layanan bintang lima kepada para penumpangnya.

    (sfn/dry)

  • Laba Bersih Blue Bird Capai Rp442 Miliar

    Laba Bersih Blue Bird Capai Rp442 Miliar

    Jakarta: PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,66 triliun, meningkat 13 persen secara yearonyear (YoY) hingga kuartal III 2024. Raihan kinerja positif ini ditopang pendapatan pada kuartal III sebesar Rp1,3 triliun, naik 11 persen secara kuartalan dan 17 persen secara YoY.
     

    Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, mengatakan konsistensi Bluebird dalam menjaga pertumbuhan bisnis. Dengan fokus pada inovasi layanan dan ekspansi yang relevan dengan kebutuhan konsumen.
     
    “Kami yakin dapat terus memberikan solusi mobilitas yang relevan dan inklusif guna memberikan layanan yang nyaman dan mendukung keberlanjutan.” tegas dia dikutip Sabtu, 9 November 2024.
     
    Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp442 miliar dengan pertumbuhan 20 persen YoY. Pada basis kuartalan, laba juga menunjukkan peningkatan signifikan, yakni Rp176 miliar, naik 69 persen dibandingkan kuartal III 2023 dan 18 persen  dibandingkan kuartal II 2024.
    Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan kinerja di seluruh segmen bisnis. Layanan taksi mencatat pertumbuhan 11 persen  secara YoY. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan pengguna aplikasi MyBluebird yang melonjak lebih dari 4 kali lipat sejak 2020, mendukung transformasi digital perusahaan.
     
    Selain Jakarta, kota-kota operasional seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sementara itu segmen rental, shuttle, dan layanan lainnya meningkat 20,7 persen secara YoY.

    Diversifikasi bisnis Blue Bird

    Di kuartal III 2024, aktivitas bisnis Bluebird ditandai oleh ekspansi dan diversifikasi layanan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat. Layanan Bluebird, Goldenbird, dan Cititrans hadir di Balikpapan dan Samarinda seiring dengan meningkatnya kebutuhan mobilitas di kawasan sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
     
    Perseroan juga melakukan diversifikasi bisnis pada layanan taksi yang menawarkan reservasi layanan sewa berbasis jam (hourly) untuk taksi. Selain itu, Perseroan juga memperkuat identitas dengan kampanye TrueBlue dan TrueBlue-Sky. Kampanye ini berisikan komitmen dan fokus Bluebird pada layanan sesuai Standar Nyaman Indonesia (SNI) dan mendukung keberlanjutan.
     
    Bluebird secara konsisten memberikan update fitur aplikasi MyBluebird, dimana pelanggan dapat melihat kontribusi langsung dalam mengurangi emisi karbon.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • Pengguna Aplikasi MyBluebird Naik, Dorong Kinerja Bluebird

    Pengguna Aplikasi MyBluebird Naik, Dorong Kinerja Bluebird

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Blue Bird Tbk (Bluebird) mencatat pertumbuhan pengguna aplikasi MyBluebird yang melonjak lebih dari 4 kali lipat sejak 2020.

    Kenaikan jumlah pengguna aplikasi MyBluebird ini, mendorong pendapatan sebesar Rp3,66 triliun, meningkat 13% secara Year-on-Year (YoY) hingga Q3 2024. 

    Kenaikan tertinggi terjadi di Jakarta, dan juga Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya juga menunjukkan perkembangan yang signifikan.

    Sementara itu segmen rental, shuttle, dan layanan lainnya meningkat 20,7% secara YoY. Di Q3 2024, aktivitas bisnis Bluebird ditandai oleh ekspansi dan diversifikasi layanan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.

    Layanan Bluebird, Goldenbird, dan Cititrans hadir di Balikpapan dan Samarinda seiring dengan meningkatnya kebutuhan mobilitas di
    kawasan sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Bluebird juga melakukan diversifikasi bisnis pada layanan taksi yang menawarkan reservasi layanan sewa berbasis jam (hourly) untuk taksi.

    Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengatakan pencapaian yang diraih menunjukkan konsistensi Bluebird dalam menjaga pertumbuhan bisnis.

    “Dengan fokus pada inovasi layanan dan ekspansi yang relevan dengan kebutuhan konsumen, kamiyakin dapat terus memberikan solusi mobilitas yang relevan dan inklusif guna memberikan layanan yang nyaman dan mendukung keberlanjutan.” ujarnya.

    Selain itu, Perseroan juga memperkuat identitas sebagai brand Ikonik Indonesia melalui kampanye TrueBlue dan TrueBlue-Sky. Kampanye ini berisikan komitmen dan fokus Bluebird pada layanan sesuai Standar Nyaman Indonesia (SNI) dan mendukung keberlanjutan.

    Sejak 2018 Bluebird berhasil mengurangi lebih dari 188.000 ton emisi karbon hingga kuartal ketiga 2024. Komitmen Bluebird lebih dari penerapan armada ramah lingkungan, Perseroan membangun ekosistem mobilitas berkelanjutan untuk mendukung operasional lebih dari 3.500 armada ramah lingkungan berbasis EV dan CNG.