Duka Istri atas Sosok Serka Untung yang Gugur dalam Insiden Ledakan Truk Amunisi TNI
Tim Redaksi
NGANJUK, KOMPAS.com
– Raut muka sedih terpancar dari wajah
Ayu Natalia
(31) saat mengenang sosok sang suami,
Serka Untung
Avisilia.
Di mata Ayu, Serka Untung merupakan sosok suami yang penuh kesabaran dan kelembutan.
Serka Untung adalah prajurit
TNI
yang gugur dalam insiden
ledakan truk
bermuatan amunisi di Ruas
Tol Gempol-Pandaan
Km 774 pada Senin (5/5/2025) malam.
Selama ini, Serka Untung dan istrinya tinggal di Dusun Balongrejo, Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ayu pun mengenang sosok sang suami, yang kini telah berpulang.
“Orangnya sangat sabar dan baik. Juga tak pernah marah kepada saya,” ucap Ayu kepada wartawan dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Ayu, suaminya sangat menyayangi keluarga. Bagi almarhum, kata Ayu, pengabdian kepada negara dan cinta kepada keluarga adalah prioritas utama dalam hidupnya.
“Suami saya adalah sosok yang bertanggung jawab,” ujar Ayu dengan suara bergetar.
Sementara salah satu rekan Serka Untung yang tak mau disebutkan namanya turut berbagi kenangan tentang kepribadian Serka Untung.
Menurutnya, Serka Untung adalah anggota TNI yang dapat diandalkan dan memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.
“Almarhum orang yang sangat loyal dan bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya,” jelasnya saat ditemui wartawan di rumah duka Serka Untung di Balonggebang.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Serka Untung tak pernah pelit berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para junior.
“Semua barang-barang yang dipertanggungjawabkan kepada almarhum sangat baik dan terjaga. Tidak ada kerusakan, pendataan barang-barang jelas. Di samping itu, almarhum sangat baik dan peduli keluarga,” tuturnya.
Sementara suasana duka tampak masih menyelimuti kediaman almarhum Serka Untung di Dusun Balongrejo, Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.
Kerabat dan tetangga tampak berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga besar Serka Untung, terutama kepada sang istri, Ayu.
Jenazah Serka Untung tiba di kampung halamannya pada Selasa (6/5/2025) pagi, dan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Balongrejo, Desa Balonggebang, sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebagaimana diketahui, Serka Untung gugur saat berupaya menyelamatkan diri dari ledakan truk TNI bermuatan amunisi di Ruas Tol Gempol-Pandaan KM 774, Senin (5/5/2025) malam.
Bersama rekannya, Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan, Serka Untung melompat keluar dari truk.
Namun, tanpa disadari, mereka jatuh ke jurang sedalam 10 meter.
Serma Leonardus selamat, namun mengalami luka-luka dan kini dirawat di RS Bhayangkara Pusdik Shabara, Sidoarjo.
Sedangkan Serka Untung meninggal dunia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Adi Setiawan
-
/data/photo/2025/05/06/6819f065101aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Duka Istri atas Sosok Serka Untung yang Gugur dalam Insiden Ledakan Truk Amunisi TNI Surabaya 6 Mei 2025
-
/data/photo/2025/04/16/67ff7faeb88d7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
TNI AD Akan Investigasi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol
TNI AD Akan Investigasi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
TNI Angkatan Darat (AD) melakukan investigasi atas kasus kebakaran truk
TNI AD
di ruas Tol Gempol-Pandaan KM 774 pada Senin (5/5/2025) malam.
“Kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar semua proses penanganan, termasuk investigasi, dapat berjalan lancar,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).
Wahyu menyadari bahwa kejadian ini menyita perhatian publik sehingga TNI AD berkomitmen mengusut kasus ini dengan profesional.
Ia juga menegaskan, TNI AD bertanggung jawab atas jatuhnya korban luka dan meninggal dunia dalam periwtira tersebut.
Diketahui, ada satu prajurit TNI AD yang mengalami luka akibat
truk TNI terbakar
, yakni Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan yang sudah dievakuasi dan dirawat di RS Bhayangkara Pusdik Shabara.
Sementara itu, satu prajurit lainnya yakni Serka Untung Avisilia meninggal dunia akibat peristiwa itu.
“Serka Untung Avisilia adalah prajurit yang memiliki dedikasi tinggi. Kami sangat berduka dan bertanggung jawab atas seluruh hak-haknya sebagai prajurit. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur,” ungkap Wahyu.
Wahyu menyebutkan, Serma Leonardus dan Serka Untung menjadi korban ketika mereka mengecek truk yang mengeluarkan percikan api.
Namun, saat proses pengecekan, truk TNI AD yang mengangkut perlengkapan dan amunisi itu justru terbakar.
“Melihat situasi tidak aman, dua personel yang berada di belakang truk tersebut dan sedang melakukan pengecekan langsung melompat mengamankan diri ke tepi jalan tol yang medannya berupa jurang,” ujar Wahyu.
Diberitakan sebelumnya, sebuah truk milik TNI meledak dan terbakar hebat di ruas jalan Tol Gempol-Pasuruan, tepatnya di KM 774.200 A, wilayah Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, pada Senin malam.
Truk tersebut mengangkut amunisi sehingga kebakaran ini menyebabkan ledakan yang terdengar hingga ke kawasan perkampungan di sekitar lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

10 sekolah di Palmerah, Jakarta Barat deklarasi anti tawuran
Jika ada masalah atau butuh bimbingan, jangan ragu untuk menghubungi kami
Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 1.172 pelajar berasal dari sepuluh sekolah di wilayah Palmerah, Jakarta Barat mendeklarasikan “Pelajar Anti Tawuran dan Kekerasan” di SMA Negeri 78.
“Sebagai generasi penerus bangsa, pelajar memiliki tanggung jawab untuk menjaga diri, keluarga, dan lingkungan. Jauhi kekerasan, tawuran, maupun pergaulan yang dapat merusak masa depan,” kata Kapolsek Palmerah Kompol Eko Adi Setiawan berpesan dalam kegiatan deklarasi tersebut, Senin.
Beberapa poin deklarasi dibacakan oleh Ketua OSIS. Pertama, pelajar SMA Negeri 78 Jakarta Barat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, patuh dan taat pada UUD 1945 serta segala peraturan yang berlaku baik di sekolah atau masyarakat.
Selanjutnya, pelajar SMA Negeri 78 Jakbar menolak dengan keras segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan tawuran antar pelajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Kemudian pelajar SMAN 78 Jakbar mengajak pelajar se Jakbar untuk selalu berpikir, berkata dan bertindak sesuai dengan hati nurani yang benar dan tetap berkarakter profil pelajar Pancasila.
Terakhir, pelajar SMA Negeri 78 Jakarta Barat bekerjasama dengan aparat penegak hukum dan institusi terkait lainnya untuk menciptakan dan memelihara situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Jakarta Barat dan sekitarnya.
“Kami ada untuk kalian. Jika ada masalah atau butuh bimbingan, jangan ragu untuk menghubungi kami atau Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) setempat,” ujar Eko.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -

Drs. H. Karna Suswandi, M.M. – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Drs. H. Karna Suswandi, M.M. adalah Bupati Situbondo, Jawa Timur.
Pria kelahiran 15 April 1967 ini menjabat sebagai Bupati Situbondo sejak 26 Februari 2021.
Karna Suswandi sebelumnya menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas PUTR Kabupaten Lumajang.
Di jabatan tersebut, Karna Suswandi menjabat sejak 4 Juli 2019.
Kemudian ia pensiun dini di bulan September 2020 lalu.
Pria asal Situbondo ini merupakan anak dari H. Muhammad Syamsudin dan Hj. Nurhayati.
Karna Suswandi menikah dengan Hj. Jumaati Karna Suswandi.
Keduanya dikarunia 2 orang anak, yaitu Lucky Agnestiar Anggraini dan Firman Adi Setiawan.
Pendidikan
Karna Suswandi menempuh pendidikan hingga jenjang Strata 2.
Berikut adalah riwayat pendidikan Karna Suswandi, dikutip dari Wikipedia :
SD Negeri Curah Tatal I (1973-1979)
SMP Negeri Prajekan (1979-1982)
SMA Negeri Situbondo (1982-1985)S-1 Universitas Merdeka Malang (1985-1989)
S-2 Universitas Wijaya Putra (2006-2007)Karier
Karna Suswandi menjalani karier birokrasi justru di kota tetangga Situbondo, yakni Bondowoso.
Karna Suswandi menduduki jabatan sebagai Camat hingga jabatan penting lain kepala Organisasi Perangkat Daerah.
Namanya pun pernah menduduki posisi sebagai Pj. Bupati Bondowoso di tahun 2018.
Berikut rincian lengkap jabatan yang pernah diemban oleh Karna Suswandi:
CPNS / Gol.III/a pada Kantor Departemen Penerangan (1993-1994)
PNS / Gol.III/a pada Kantor Departemen Penerangan (1994-1997)
Juru Penerangan Kecamatan Cermee, Bondowoso (1997-2000)
Plh. Kepala Desa Solor, Cermee, Bondowoso (1997)
Ajun Juru Penerang Kecamatan Cermee, Bondowoso (2000-2001)
Pj. Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Cermee, Bondowoso (2001-2003)
Sekretaris Kecamatan Cermee, Bondowoso (2003-2004)
Sekretaris Kecamatan Grujugan, Bondowoso (2004-2006)
Camat Pakem, Bondowoso (2006-2009)
Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Bondowoso (2009-2012)
Pj. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bondowoso (2012-2013)
Pj. Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso (2013-2014)
Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Bondowoso (2014-2017)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bondowoso (2017-2018)
Plt. Sekretaris Daerah – Pj. Bupati Bondowoso (2018-2019)
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bondowoso (2019)
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Lumajang (2019-2020)
Bupati Situbondo (2021 – Sekarang )Kabar Terbaru
KPK memenangkan gugatan praperadilan mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 25 Oktober 2024.
Dengan demikian, penetapan status tersangka Karna Suswandi dalam kasus suap alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo telah sesuai prosedur.
Namun, Bupati Situbondo nonaktif Karna Suswandi mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Karna Suswandi dijadwalkan diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi alokasi dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo.
Selain Karna Suswandi, Eko Prionggo selaku PNS di Dinas PUPR Kabupaten Situbondo juga ikut mangkir dari panggilan penyidik.
KPK telah menetapkan Karna Suswandi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Eko Prionggo sebagai tersangka korupsi pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika menjelaskan bahwa kasus yang menjerat Bupati Situbondo dan Kepala Dinas PUPR terkait penerimaan hadiah atau janji penyelenggara negara atau mewakilinya tentang dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
KPK juga telah memenangkan gugatan praperadilan melawan Bupati Situbondo nonaktif Karna Suswandi (KS) dalam perkara tersebut pada 26 November 2024.
Hal ini merupakan kemenangan kedua kalinya KPK melawan Karna Suswandi di sidang praperadilan.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang dilaporkan pada 27 Januari 2024/Periodik – 2023, harta kekayaan Karna Suswandi ada di angka Rp. 2.816.304.703.
Dalam LHKPN tersebut, Karna Suswandi diketahui tidak memiliki hutang.
Harta terbanyak yang dimiliki Karna Suswandi ada di harta bergerak senilai Rp. 1.535.360.000.
Berikut rincian lengkap harta kekayaan Karna Suswandi dikutip dari LHKPN miliknya :
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 272.000.000
1. Tanah Seluas 403 m2 di KAB / KOTA BONDOWOSO, HASIL SENDIRI Rp. 25.000.000
2. Tanah Seluas 50400 m2 di KAB / KOTA SITUBONDO, WARISAN Rp. 197.000.000
3. Tanah Seluas 2000 m2 di KAB / KOTA BONDOWOSO, HASIL SENDIRI Rp. 35.000.000
4. Tanah Seluas 1500 m2 di KAB / KOTA BONDOWOSO, HASIL SENDIRI Rp. 15.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 725.000.000
1. MOBIL, TOYOTA INNOVA VENTURER MOBIL PENUMPANG Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 375.000.000
2. MOBIL, TOYOTA FORTUNER MOBIL PENUMPANG Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 1.535.360.000
D. SURAT BERHARGA Rp. —-
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 283.944.703
F. HARTA LAINNYA Rp. —-
Sub Total Rp. 2.816.304.703
III. HUTANG Rp. —-
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 2.816.304.703
(TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih, Kompas)
-

Kisah Adi, Maling Outdoor AC di Surabaya yang Dimaafkan Korban, Nekat Mencuri Demi Biaya Persalinan
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Saat berkeliling Jalan Ir. Soekarno, Surabaya, Adi Setiawan melihat sebuah unit outdoor Air Counditioner (AC) di lantai dua Ruko Wedhaswara Travel. Situasi saat sepi. Niat jahat pun muncul. Ia mencuri outdoor AC.
Aksi Adi ternyata terekam kamera CCTV. Ia pun tertangkap dan kini duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Surabaya. Di persidangan, terungkap kronologi pencurian yang dilakukan Adi.
Berdasarkan amar dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fathol Rasyid, Adi menyiapkan aksi itu sejak dari rumah. Yaitu menyiapkan dan membawa alat berupa sebuah tangga untuk mempermudah perbuatannya.
Korban, Rudhy, menjelaskan kehilangan AC-nya pada Rabu, 2 Oktober 2024, sekitar pukul 03.17 WIB. “Kejadiannya terlihat jelas di CCTV, Yang Mulia. Terdakwa yang mengambil AC tersebut. Harga AC itu sekitar Rp 5 juta,” ujar Rudhy.
Rudhy menambahkan, ia baru mengetahui detail aksi Adi setelah penangkapan di Polsek Kenjeran. Adi mengaku awalnya memotong kabel pipa AC sehingga freonnya keluar, lalu melepas baut-baut yang menahan unit AC.“Setelah berhasil mencuri, ia menjualnya hanya seharga Rp 400 ribu,” ucapnya.
Adi, maling outdoor AC di Surabaya saat diadili secara video call (TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN)
Namun, di tengah proses hukum yang sedang berjalan, Rudhy memaafkan Adi. Dia bersedia memberi bantuan untuk biaya istri Adi melahirkan.
“Perbuatan terdakwa sudah kami maafkan, Yang Mulia. Ia mengambil AC itu untuk biaya persalinan istrinya yang sedang hamil empat bulan, dan kami juga sudah memberikan tali asih. Namun, kami serahkan proses hukumnya kepada pengadilan,” kata Rudhy.
Adi mengakui perbuatannya melalui video call, menyatakan bahwa ia telah merencanakan pencurian tersebut dan membawa tangga untuk memudahkannya mencuri AC di lantai dua ruko.“Saya sudah merencanakan pencurian itu dan membawa tangga untuk naik ke lantai dua ruko,” tandasnya.
-

Kombes Irwan Tinggalkan Utang Kasus Iwan Boedi, Keluarga Berharap ke Kapolrestabes Semarang Baru
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Keluarga Iwan Boedi kini berharap pada Kapolrestabes Semarang yang baru.
Kapolrestabes Semarang yang baru yakni Kombes Pol. M. Syahduddi menggantikan Kombes Irwan Anwar
Menurut mereka, kepergian Irwan anwar telah meninggalkan utang besar yang belum terbayarkan.
Irwan meninggalkan jabatannya sebagai Kapolrestabes Semarang dengan satu kasus yang belum bisa terungkap yakni pembunuhan aparatur sipil negara (ASN) Semarang Iwan Boedi.
Iwan Boedi merupakan ASN di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemkot Semarang yang tewas dibunuh lantaran adanya keterkaitan kasus dugaan korupsi.
Dia sempat dikabarkan hilang pada 24 Agustus 2022 lalu mayatnya ditemukan di Kawasan Marina, Semarang Barat, 8 September 2022.
Ketika kejadian, Irwan ketika itu sudah menjabat sebagai Kapolrestabes Semarang lebih dari 1 tahun sebelum akhirnya dimutasi pada 29 Desember 2024 atau setelah empat tahun menjabat.
“Kepindahan Kombes Irwan meninggalkan satu utang besar atau pekerjaan rumah besar, sampai kepergiannya kasus pembunuhan Iwan Boedi tidak terungkap,” kata Kuasa hukum keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan, Jumat (3/1/2025).
Dia menyebut, Irwan telah gagal dalam kinerjanya sebagai Kapolrestabes Semarang yang memimpin untuk mengungkap kasus ini.
“Ya kami kecewa atas kinerja Kapolrestabes Semarang dari awal kasus sampai meninggalkan Polrestabes Kasus ini tidak berhasil dia ungkap,” ujarnya.
Kini, pihaknya berharap kepada Kapolrestabes Semarang yang baru yakni Kombes Pol. M. Syahduddi yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat mampu bekerja lebih baik dari Irwan dalam menangani kasus tersebut.
Dia menuturkan, Kapolrestabes Semarang yang baru diharapkan memiliki keberanian mengungkap kasus Iwan Boedi yang semisal melibatkan para pelaku-pelaku orang berpengaruh.
“Kapolres yang baru semoga punya kepakaran atau leadership untuk bisa mengungkap kasus ini kalau ternyata memang diketahui pelakunya misalnya orang-orang yang berpower,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan, kasus pembunuhan Iwan Boedi masih dalam penyelidikan.
“Seperti yang disampaikan Dirreskrimum (Kombes Dwi Subagio) kemarin, kasus masih penyelidikan,” katanya. (iwn)
-

Periksa Bupati Situbondo, KPK Dalami Aset Diduga Hasil Korupsi
Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Bupati Situbondo Karna Suswandi untuk mendalami penerimaan-penerimaan uang dan sejumlah aset diduga hasil dari korupsi. Materi itu juga didalami lewat saksi lain.
Pemeriksaan dilakukan di Polres Bondowoso, Rabu (18/12).
“Didalami terkait dengan aset milik tersangka KS [Karna Suswandi],” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Kamis (19/12).
Sementara itu, saksi lain yang diperiksa soal pemberian uang kepada Karna Suswandi ialah Arif Subali (swasta), Andhika Imam Wijaya (wiraswasta), Firman Adi Setiawan (pelajar/mahasiswa), Lucky Agnestiar Anggraeni (bidan), Andri Setiawan (PNS pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Permukiman); dan As’al Fany Balda (Direktur PT Badja Karya Nusantara).
Selanjutnya dua saksi lain yang didalami mengenai aset Karna Suswandi yakni Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Situbondo/pegawai yang mewakili dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bondowoso/pegawai yang mewakili.
Karna Suswandi dan Eko Prionggo Jati selaku PNS di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Situbondo sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengelolaan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Pemkab Situbondo serta pengadaan barang dan jasa (PBJ) tahun 2021-2024. Namun, keduanya belum ditahan.
Dalam proses penyidikan kasus ini, KPK telah menyita barang bukti elektronik dan sejumlah dokumen usai menggeledah kantor bupati Situbondo dan rumah dinas pada Rabu (28/8) lalu.
Karna Suswandi sudah menempuh upaya hukum Praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan sebanyak dua kali untuk bebas dari jerat KPK, namun gugatan tersebut kandas.
Pada Pilkada 2024 ini, Karna Suswandi kembali mencalonkan diri sebagai bupati. Ia berpasangan dengan Khoirani. Mereka kalah dengan pasangan Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiyah.
(ryn/fra)
[Gambas:Video CNN]


