Tag: Adi Hidayat

  • Jelang HUT ke-80 TNI, Panglima Gelar Doa Bersama dengan Tokoh Lintas Agama

    Jelang HUT ke-80 TNI, Panglima Gelar Doa Bersama dengan Tokoh Lintas Agama

    Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang HUT ke-80, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menggelar doa bersama lintas agama di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/10/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, acar doa bersama ini dihadiri oleh sejumlah Jenderal TNI. Misalnya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan wakilnya Jenderal Tandyo Budi Revita.

    Selain itu, kepala staff dari tiga marka TNI mulai dari Kepala Staff TNI Angkatan Darat (KSAD); Jenderal Maruli Simanjuntak; Kepala Staff TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono; dan Kepala Staf AU (KSAU) Laksamana TNI Muhammad Ali.

    Kemudian, doa bersama ini dipimpin oleh enam tokoh agama seperti Ustad Adi Hidayat, Ustad Yusuf Aman, Romo Yos Bintoro, PR Pendeta Arlyanus Larosa, Pinandita Astono Chandra Dana, KRT Asun Gotama dan JS Ruysya Supit.

    Selain itu turut hadir juga Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin serta Wamenhan Donny Ermawan Taufanto.

    Adapun, kegiatan ini diikuti oleh 7.800 peserta yang terdiri atas prajurit dan PNS TNI, anak yatim, Banser, Kokam, serta perwakilan pemuda dari berbagai agama, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

    “Doa bersama dilaksanakan oleh tokoh agama dari semua agama hadir tadi. Kemudian juga seluruh elemen masyarakat, kemudian juga anak yatim sekaligus kita memberikan santunan kepada anak yatim,” ujar Jenderal Agus usai doa bersama, Sabtu (4/10/2025).

  • UPI Kukuhkan Ustaz Adi Hidayat Jadi Dosen Tetap Pascasarjana

    UPI Kukuhkan Ustaz Adi Hidayat Jadi Dosen Tetap Pascasarjana

    UPI Kukuhkan Ustaz Adi Hidayat Jadi Dosen Tetap Pascasarjana
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com

    Universitas Pendidikan Indonesia
    (
    UPI
    ) secara resmi mengangkat Ustaz Dr. (H.C) Adi Hidayat, Lc., M.A., Ph.D sebagai dosen tetap pada Program Studi
    Linguistik
    , Sekolah Pascasarjana (SPs) UPI.
    Kehadiran sosok yang dikenal luas sebagai cendekiawan dan pendakwah ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi universitas dalam pengembangan ilmu
    linguistik
    serta mempercepat langkah UPI menuju peringkat global yang lebih tinggi.
    “Kami menyambut dengan penuh rasa syukur atas bergabungnya
    Ustaz Adi Hidayat
    sebagai bagian dari keluarga besar UPI. Kehadiran beliau diharapkan mampu memperkuat aspek akademik dan penguatan penelitian dalam bidang linguistik di universitas,” ujar Rektor UPI, Prof. Dr. Didi Sukyadi, dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).
    “Juga diharapkan dengan bergabungnya Ustaz Adi Hidayat mampu membawa keberkahan kepada universitas serta turut berkontribusi dalam rangka menyukseskan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
    Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa pilihannya bergabung dengan UPI dilandasi oleh keunikan visi universitas yang secara eksplisit menjadikan pendidikan sebagai jantung identitasnya.
    “Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT dapat bergabung dengan UPI karena hanya universitas ini yang menyematkan pendidikan dalam namanya,” kata Ustaz Adi.
    “Ada banyak kampus yang meminta saya mengajar, tetapi hati saya ingin di UPI. Semoga kehadiran saya dapat memberikan manfaat dan menjadi bagian dari upaya kolektif UPI dalam mencetak generasi bangsa yang bertakwa melalui pendidikan,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peringati Hari Bhayangkara, Divisi Humas Polri Gelar Khatam Al-Quran 79 Kali

    Peringati Hari Bhayangkara, Divisi Humas Polri Gelar Khatam Al-Quran 79 Kali

    Jakarta: Divisi Humas Polri menyelenggarakan kegiatan 79 kali khatam Al-Qur’an bertepatan dengan HUT Bhayangkara Ke-79 di Masjid Divhumas Polri, Selasa, 1 Juli 2025.

    Kegiatan ini dimulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB dan dipimpin oleh Ust. H. Ali Kholidin, S.Q., M.Ag.

    “Divisi Humas Polri ambil bagian dalam khataman yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho.

    Ia menambahkan, khatam Al-Qur’an adalah bentuk syukur dan doa bersama untuk kemajuan Polri serta keselamatan bangsa.

    “Khatam Qur’an diikuti oleh 79 Tahfidz dari PTIQ, para santri Daarul Qur’an dan personel Divhumas Polri sebanyak 45 personel dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh semangat spiritual,” jelas Kadivhumas.
     

    Melalui kegiatan ini, Divhumas Polri berharap dapat memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Selain itu, menanamkan semangat kebajikan di lingkungan Polri dalam mewujudkan Polri yang Presisi dan humanis.
     
    Ustadz Adi Hidayat (UAH) pimpin doa Hari Bhayangkara ke-79

    Ustadz Adi Hidayat (UAH) pun memimpin doa dalam Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Silang Monas. Dalam doanya memanjatkan syukur kepada Allah, dan mendoakan Polri terus hadir untuk berdedikasi ke negara.

    “Ya Allah ya Tuhan kami, kami berkumpul, bermunajat menengadah, bergembira untuk memuji dan bersyukur kepada-Mu, atas segala anugerah nikmat yang tiada terkira, khususnya engkau menghadirkan Polri yang telah 79 tahun berdedikasi untuk negara kami Indonesia tercinta,” ujar Adi Hidayat.

    Jakarta: Divisi Humas Polri menyelenggarakan kegiatan 79 kali khatam Al-Qur’an bertepatan dengan HUT Bhayangkara Ke-79 di Masjid Divhumas Polri, Selasa, 1 Juli 2025.
     
    Kegiatan ini dimulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB dan dipimpin oleh Ust. H. Ali Kholidin, S.Q., M.Ag.
     
    “Divisi Humas Polri ambil bagian dalam khataman yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho.

    Ia menambahkan, khatam Al-Qur’an adalah bentuk syukur dan doa bersama untuk kemajuan Polri serta keselamatan bangsa.
     
    “Khatam Qur’an diikuti oleh 79 Tahfidz dari PTIQ, para santri Daarul Qur’an dan personel Divhumas Polri sebanyak 45 personel dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh semangat spiritual,” jelas Kadivhumas.
     

     
    Melalui kegiatan ini, Divhumas Polri berharap dapat memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Selain itu, menanamkan semangat kebajikan di lingkungan Polri dalam mewujudkan Polri yang Presisi dan humanis.
     

    Ustadz Adi Hidayat (UAH) pimpin doa Hari Bhayangkara ke-79

    Ustadz Adi Hidayat (UAH) pun memimpin doa dalam Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Silang Monas. Dalam doanya memanjatkan syukur kepada Allah, dan mendoakan Polri terus hadir untuk berdedikasi ke negara.
     
    “Ya Allah ya Tuhan kami, kami berkumpul, bermunajat menengadah, bergembira untuk memuji dan bersyukur kepada-Mu, atas segala anugerah nikmat yang tiada terkira, khususnya engkau menghadirkan Polri yang telah 79 tahun berdedikasi untuk negara kami Indonesia tercinta,” ujar Adi Hidayat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Peringati Hari Bhayangkara, Divhumas Polri Gelar Khatam Al-Qur’an 79 Kali

    Peringati Hari Bhayangkara, Divhumas Polri Gelar Khatam Al-Qur’an 79 Kali

    Jakarta

    Divisi Humas Polri menyelenggarakan kegiatan 79 kali khatam Al-Qur’an bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan ini dipimpin oleh Ustaz Ali Kholidin.

    Khatam Al-Qur’an ini digelar di Masjid Divhumas Polri dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.

    “Divisi Humas Polri ambil bagian dalam khataman yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Selasa (1/7/25).

    Sandi menjelaskan khatam Al-Qur’an adalah bentuk syukur dan doa bersama untuk kemajuan Polri serta keselamatan bangsa. “Khatam Qu’ran diikuti oleh 79 Tahfidz dari PTIQ, para santri Daarul Qur’an dan personel Divhumas Polri sebanyak 45 personel dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh semangat spiritual,” jelas Sandi.

    Melalui kegiatan ini, kata Sandi, Divhumas Polri berharap dapat memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Selain itu, menanamkan semangat kebajikan di lingkungan Polri dalam mewujudkan Polri yang presisi dan humanis.

    Ustadz Adi Hidayat turut memimpin doa dalam Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Silang Monas, hari ini. Adi Hidayat mendoakan Polri terus hadir untuk berdedikasi ke negara.

    (isa/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mendes Gandeng Quantum Akhyar Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam

    Mendes Gandeng Quantum Akhyar Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam

    Serang

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto sepakat menjalin kerja sama dengan Yayasan Institut Quantum Akhyar, Serang. Kerja sama itu terkait Gerakan Indonesia Menanam (Gerina).

    Adapun penandatanganan kerja sama (MoU) ini juga dihadiri Wamendes PDT Ahmad Riza Patria di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Serang, Minggu (1/6/2025). Yandri mengapresiasi Ustadz Adi Hidayat karena telah menjadi pilot project dari Gerina.

    “Kami berharap Kabupaten Serang menunjukkan gregetnya untuk mengembalikan kejayaan Banten yang dimulai dari tempat ini,” kata Yandri dalam sambutannya.

    Mantan Wakil Ketua MPR RI itu juga mengimbau para camat dan kepala desa untuk segera menindaklanjuti program Rencana Desa Negara Emas (Radenmas) 2045 yang diinisiasi Yayasan Institut Quantum Akhyar.

    Desa-desa diminta sesuaikan potensi yang dimiliki untuk menjadi Desa Tematik seperti Desa Cabai, Desa Padi atau Desa Ayam Petelur.

    “Hingga nanti ekosistem ekonomi di desa bisa berjalan, utamanya menyambut adanya Koperasi Desa Merah Putih dan kebutuhan Bahan Baku untuk dukung program Makan Bergizi Gratis,” katanya.

    “Kita membersamai dari bawah, dari level desa hingga jika nantinya desa tertata dengan baik maka secara otomatis tingkatan di atasnya lebih mudah di tata,” kata Ustadz Adi Hidayat.

    Kabupaten Serang menjadi titik awal untuk menata 70.000 lebih desa di Indonesia dengan pertimbangan sejarah, karakteristik dan letak strategisnya yang diyakini bisa menopang kekuatan ekonomi Indonesia.

    “Ini gerakan cepat untuk segera ditindaklanjuti, olehnya saya akan segera mengumpulkan OPD terkait untuk petakan potensi desa masing-masing,” kata Bupati Ratu.

    Hingga nanti Desa Tematik di Kabupaten Serang tidak akan tumpang tindih dan menyesuaikan potensi yang dimiliki oleh desa.

    Adapun penandatanganan kerja sama ini juga dihadiri Dirjen PEID Tabrani, Kepala BPSDM Agustomi Masik, dan Kepala Pusdatin Fajar Tri Suprapto dengan Yayasan Institut Quantum Akhyar.

    Mendes Yandri dan Wamendes Ariza kemudian mendapatkan penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat soal Solusi Penanaman Padi Terapung (Si Opung) yang dikembangkan Quantum Akhyar.

    Tak hanya itu, Yandri, Ariza dan Ustadz Adi Hidayat serta Bupati Ratu kemudian melakukan penanaman bibit pohon durian dan mangga sebagai tanda peluncuran Gerina yang dimulai dari Kabupaten Serang.

    (azh/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo sebut inovasi pangan perlu seiring tambahan penduduk Indonesia

    Prabowo sebut inovasi pangan perlu seiring tambahan penduduk Indonesia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo sebut inovasi pangan perlu seiring tambahan penduduk Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 23 April 2025 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa inovasi teknologi dan riset di bidang pangan diperlukan seiring pertambahan penduduk Indonesia sebesar 3,5 juta orang per tahun.

    Usai meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, Rabu, Presiden Prabowo mengatakan bahwa kerja sama seluruh unsur, baik para ahli pertanian, teknologi, pengusaha, insinyur, maupun ulama diperlukan untuk menangani masalah pertanian.

    “Masalah pertanian ini sekarang membutuhkan sains dan teknologi. Untuk kita mampu swasembada. Setiap tahun jumlah penduduk kita tambah sekitar 3,5 juta. Bayangkan dalam 10 tahun, 35 juta tambahan (penduduk). Kalau kita tidak inovatif, kita tidak pakai teknologi, kita tidak punya keberanian untuk mulai,” kata Presiden Prabowo melalui rekaman suara yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Presiden menjelaskan bahwa swasembada pangan dapat dicapai dengan membuat lumbung pangan dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga di desa.

    Kepala Negara berdasarkan laporan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, mengatakan jika setiap keluarga menanam lima pot cabai maka harga komoditas tersebut dapat terkendali.

    Prabowo berharap setiap keluarga dapat mewujudkan kemandirian pangan, dengan menanam sayuran hingga buah-buahan di rumah sendiri.

    “Setiap keluarga bisa punya cabai sendiri, mungkin punya tomat sendiri, timun sendiri. Anak-anak kecil pun bisa memelihara ikan lele. Kita nanti latih yang (tanaman) bertingkat. Jadi, sekarang ini semua unsur bersatu. Ibarat kita membuat satu tim nasional untuk mencapai apa yang kita cita-citakan,” kata Prabowo.

    Adapun Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), yakni sebuah gerakan kolaboratif untuk membangkitkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.

    Melalui program Gerina ini, ada dua program penanaman tanaman pangan yang telah dikembangkan dan diperkenalkan kepada Presiden Prabowo. Ada Si Opung atau solusi olah padi terapung yang memanfaatkan kolam air untuk menanam padi.

    “Jadi yang tidak punya tanaman darat, dia punya kolam atau dia ingin bikin di samping rumahnya, itu bisa dirakit dengan biaya yang jangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen,” kata Ustaz Adi Hidayat, selaku perintis program tersebut.

    Program kedua dinamakan Si Cepot yakni solusi cepat panen via pot yang telah dilakukan riset untuk menanam tanaman sawah. Tidak hanya itu, media pot juga dapat dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan lainnya seperti cabai dan kentang.

    “Dari tanaman sawah, kita riset dengan pot. Potnya kemudian kita riset bentuknya, gramasinya, volumenya. Dan kalau kita bisa susun satu keluarga, bisa simulasi 5 orang, kebutuhan makannya x sekian, itu dengan tanam pot itu 3x musim, dia bisa sampai nabung 100-300 ribu rupiah dibandingkan beli secara biasa,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Prabowo Puji Ustadz Adi Hidayat: Pemimpin yang Dibutuhkan Indonesia

    Prabowo Puji Ustadz Adi Hidayat: Pemimpin yang Dibutuhkan Indonesia

    GELORA.CO – Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi partisipasi aktif berbagai pihak yang turut mewujudkan dan memastikan ketahanan pangan nasional terpenuhi, salah satunya inisiasi dari Ustadz Adi Hidayat (UAH). Dalam pidato di lokasi panen raya, Kabupaten Ogan Hilir, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025), Prabowo menggambarkan UAH sebagai sosok pemersatu, inovator, dan pemimpin sejati yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini.

    “Apa yang dirintis oleh Ustadz Adi Hidayat dan tokoh-tokoh seperti Setiawan Ichlas, kawan saya lama ini beliau, ini membahagiakan. Jadi inovasi, improvisasi, riset, teknologi ini yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang berhasil,” kata Prabowo saat menghadiri program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina).

    Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, UAH menyampaikan perlu adanya kolaborasi sejumlah pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Menurut dia, perlu ada kebersamaan yang menyatu antara pemerintah dengan rakyat untuk membangun kesadaran bahwa ketahanan pangan itu bagian yang penting untuk stabilitas negeri.

    “Oleh karena itu, ketika pemerintah sudah memiliki programnya, sudah memiliki rancang bangun dan visinya, maka dari rakyat mempersamai sehingga terjadi akselerasi dan membangun kesadaran,” ucap UAH.

    Melalui dua program penanaman tanaman pangan yang telah dikembangkan dan diperkenalkan kepada Presiden Prabowo, yaitu ada Si Opung atau solusi olah padi terapung yang memanfaatkan kolam air untuk menanam padi. “Jadi yang tidak punya tanaman darat, dia punya kolam atau dia ingin bikin di samping rumahnya, itu bisa dirakitkan dengan biaya yang jangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen,” kata UAH.

    Program kedua, dinamakan Si Cepot yakni solusi cepat panen via pot yang telah dilakukan riset untuk menanam tanaman sawah. Tidak hanya itu, kata UAH, media pot juga dapat dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan lainnya seperti cabai dan kentang.

    “Dari tanaman sawah, kita riset dengan pot. Potnya kemudian kita riset bentuknya, gramasinya, volumenya dan kalau kita bisa susun satu keluarga, bisa simulasi lima orang, kebutuhan makannya dikali sekian, itu dengan tanam pot itu tiga kali musim, dia bisa sampai nabung 100-300 ribu dibandingkan beli secara biasa,” jelas UAH. (*)

  • Koperasi Desa Dikritik Profesor, Begini Respons Prabowo – Page 3

    Koperasi Desa Dikritik Profesor, Begini Respons Prabowo – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang merupakan gagasan Ustadz Adi Hidayat. Adapun gerakan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan swasebada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Prabowo mengatakan semua kecamatan, kabupaten, dan provinsi di Indonesia harus swasembada pangan. Dia ingin tanah-tanah yang disebut tak bisa ditanam, menjadi hijau karena swasembada pangan.

    “Kita ingin Indonesia swasembada pangan. Artinya, setiap provinsi harus swasembada, setiap kabupaten harus swasembada, setiap kabupaten harus swasembada, setiap kecamatan harus swasembada. Kalau kecematan harus swasembada, artinya setiap desa harus swasembada,” kata Prabowo saat peluncuran Gerani di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Dia lalu memuji sosok Ustaz Adi Hidayat yang merupakan ulama visioner dan memiliki pemikiran luar biasa. Prabowo menilai Ustadz Adi Hidayat ulama yang merangkul semua umat dan tak membeda-bedakan.

    “Saya bahagia hari ini ada seorang ulama, ada seorang ustaz yang visioner, pemikirannya luar biasa. Yang terutama adalah ulama pemimpin Islam tapi yang wawasannya Pancasila, yang mengajak semua umat yang berbeda agama,” ujarnya.

    “Semua umat walaupun berbeda agama dianggap keluarga sendiri, dianggap saudara sendiri. Inilah Indonesia yang kita cintai, Indonesia yang terus akan bangun dan bangkit menjadi negara yang aman, yang damai, yang kuat,” Prabowo menambahkan.

     

     

  • Prabowo Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam: Setiap Desa Harus Swasembada Pangan – Page 3

    Prabowo Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam: Setiap Desa Harus Swasembada Pangan – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang merupakan gagasan Ustadz Adi Hidayat. Adapun gerakan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan swasebada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Prabowo mengatakan semua kecamatan, kabupaten, dan provinsi di Indonesia harus swasembada pangan. Dia ingin tanah-tanah yang disebut tak bisa ditanam, menjadi hijau karena swasembada pangan.

    “Kita ingin Indonesia swasembada pangan. Artinya, setiap provinsi harus swasembada, setiap kabupaten harus swasembada, setiap kabupaten harus swasembada, setiap kecamatan harus swasembada. Kalau kecematan harus swasembada, artinya setiap desa harus swasembada,” kata Prabowo saat peluncuran Gerani di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Dia lalu memuji sosok Ustaz Adi Hidayat yang merupakan ulama visioner dan memiliki pemikiran luar biasa. Prabowo menilai Ustadz Adi Hidayat ulama yang merangkul semua umat dan tak membeda-bedakan.

    “Saya bahagia hari ini ada seorang ulama, ada seorang ustaz yang visioner, pemikirannya luar biasa. Yang terutama adalah ulama pemimpin Islam tapi yang wawasannya Pancasila, yang mengajak semua umat yang berbeda agama,” ujarnya.

    “Semua umat walaupun berbeda agama dianggap keluarga sendiri, dianggap saudara sendiri. Inilah Indonesia yang kita cintai, Indonesia yang terus akan bangun dan bangkit menjadi negara yang aman, yang damai, yang kuat,” sambung Prabowo.

     

    Presiden Prabowo menjajal teknologi drone pertanian saat mendatangi kegiatan tanam padi serentak bersama 14 provinsi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

  • Respons Prabowo dan Sri Mulyani saat Ustaz Adi Hidayat Berharap RI Bisa Tiru Kota Madinah

    Respons Prabowo dan Sri Mulyani saat Ustaz Adi Hidayat Berharap RI Bisa Tiru Kota Madinah

    Bisnis.com, JAKARTA – Di hadapan Presiden Prabowo, Menkeu Sri Mulyani, dan jajaran pertinggi negeri, Ustaz Adi Hidayat berharap RI bisa belajar dari Madinah yang bisa bangkit dari kekacauan.

    Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Ustaz Adi Hidayat bersama sejumlah perwakilan dari Universitas Al Azhar Kairo di Ruang Majelis, lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 21 Maret 2025.

    Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, mencerminkan hubungan erat antara Indonesia dan Mesir, khususnya dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam.

    Pada acara tersebut, Ustaz Adi Hidayat sempat memberikan ceramah di acara buka bersama. Ustaz kenamaan RI itu menyinggung kesamaan antara Madinah dan RI saat ini.

    Adi Hidayat juga berharap agar RI bisa mengatasi berbagai masalah yang muncul saat ini seperti Madinah.

    Ia mengatakan bahwa Madinah (yang dulu bernama Yatsrib) hanya perlu waktu singkat untuk bisa bangkit dari keterpurukan.

    Setelah membenahi ketakwaan, Yastrib kemudian menjelma menjadi Al Madinah Al Munawaroh, kota megah yang dikenal dunia saat ini.

    “Nabi melakukan tugasnya selama 20 tahun, 10 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Saat pindah ke Madinah, itu namanya bukan Madinah tapi Yatsrib,” kata Ustaz Adi Hidayat.

    “Kondisinya di bawah resesi, jauh sekali. Kondisi pasar kacau karena dimonopoli dan kriminalitasnya tinggi. Tapi dengan nilai takwa, diselesaikan hanya dengan 1 tahun,” ia menambahkan.

    Adi Hidayat juga mengatakan bahwa Madinah berhasil mengatasi krisis ekonomi selesai dalam dua tahun dan dalam 20 tahun terjadilah generasi emas hingga melahirkan kota berkemajuan yang disebut Al Madinah Al Munawaroh.

    Kondisi inilah yang membuat Ustaz Adi Hidayat menyamakan Madinah dan RI. Sebab RI punya durasi waktu yang sama seperti Madinah  untuk bisa mewujuskan cita-cita generasi emas tahun 2045.

    “Sekarang tahun 2025, jika Anda menginginkan generasi emas 2045, kita punya durasi waktu yang sama yakni 20 tahun. Dengan cara saling melengkapi, ulamanya mencerahkan, pemerintahannya juga baik, dan rakyatnya menyatu,” kata Adi Hidayat.

    Saat sang pendakwah berkisah, tampak Presiden Prabowo dan Menkeu Sri Mulyani menyimak dengan seksama dengan sesekali menganggukkan kepala.