Tag: Ade Yasin

  • Angkot Masih Beroperasi di Puncak Bogor saat Lebaran, Dishub Menindak

    Angkot Masih Beroperasi di Puncak Bogor saat Lebaran, Dishub Menindak

    Kabupaten Bogor

    Angkutan perkotaan (angkot) diminta tidak beroperasi pada H+1 hingga H+7 Lebaran di wilayah Pincak, Bogor, Jawa Barat. Meski demikian, masih ada angkot yang melintas di Puncak.

    “Saya coba tanya ke beberapa angkot yang masih beroperasi, saya langsung eksekusi. Dalam artian begini itu ada beberapa kendaraan yang tidak kena subsidi. Mangkanya dia mencoba untuk beroperasi,” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, kepada wartawan di Simpang Gadog, Selasa (1/4/2025).

    Hal tersebut menurutnya akan menjadi bahan evaluasi. Para pengemudi angkot yang masih beroperasi berdalih belum mendapatkan kompensasi sehingga tetap nekat mencari penumpang.

    “Tapi tetap saya katakan kita sudah kesepakatan mungkin kita akan melakukan evaluasi berapa kendaraan yang belum dapet subsidi itu. Kita coba datanya, teman-teman sedang di lapangan,” jelasnya.

    Petugas Dishub Kabupaten Bogor telah melakukan penindakan sementara terhadap angkot yang masih beroperasi di masa lebaran. Dishub menindak dengan mengarahkan angkot ke jalur alternatif Puncak.

    Sopir angkot kucing-kucingan dari petugas saat diminta tak beroperasi pada H+1 hingga H+7 Lebaran di wilayah Pincak, Bogor (Rizky AM/detikcom)

    “Intinya yang udah sepakat kita akan eksekusi, adapun yang tadi kita tindak di arahkan ke jalur alternatif. Sementara ini sudah empat (yang ditindak),” ucapnya.

    “Cuma memang pergerakannya kucing-kucingan. Intinya kita tetap sebar anggota untuk memantau dan pasti akan dikasih imbauan untuk pemberhentian terkait masalah operasi yang telah disepakati antara Pak Gubernur dengan sopir angkot,” lanjut Dadang.

    Angkot Diminta Setop Operasi saat Lebaran

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meminta angkot untuk tidak beroperasi pada H+1 hingga H+7 Lebaran untuk meminimalkan kemacetan. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan pemerintah memberi kompensasi bantuan berupa sembako dan uang tunai.

    Dia mengatakan bahwa langkah tersebut juga dilakukan agar wisatawan bisa berlibur dengan nyaman, terutama di kawasan Puncak. Dia menambahkan, kawasan Cisarua biasanya akan lebih ramai setelah Idul Fitri, dengan puncaknya terjadi pada H+1 dan H+2 Lebaran.

    “Kami siap melayani para wisatawan yang ingin berlibur di Kabupaten Bogor, khususnya di daerah Cisarua. Kami menjamin keamanan dan kenyamanan selama masa mudik,” jelasnya.

    (rdh/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kades Klapanunggal Bogor Kena Semprot Dedi Mulyadi Imbas Minta THR Rp 165 Juta ke Pengusaha – Halaman all

    Kades Klapanunggal Bogor Kena Semprot Dedi Mulyadi Imbas Minta THR Rp 165 Juta ke Pengusaha – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara menanggapi kasus viral Kepala Desa (Kades) Klapanunggal Bogor, Ade Endang Saripudin yang diduga memalak pengusaha.

    Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menilai bahwa tindakan Ade tak cukup hanya diberi sanksi pembinaan.

    Sebagaimana diketahui, viral surat edaran yang dikirimkan Ade untuk meminta uang Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp 165 juta ke perusahaan dan pabrik di wilayah Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jabar.

    Adapun menurut Dedi Mulyadi, sebenarnya otoritas kewenangan kades ada di tangan Bupati Bogor, Rudy Susmanto.

    “Maka bupati harus punya tanggung jawab terhadap pembinaan,” kata KDM, dilansir TribunnewsBogor.com.

    Tetapi, dari sisi tindakan kades yang abai terhadap instruksi Gubernur, kata Dedi, itu merupakan kesalahan fatal yang tidak bisa ditolerir.

    “Tetapi dari sisi aspek kades abai terhadap instruksi gubernur itu kesalahan yang tak bisa diampuni,” jelasnya.

    Dedi Mulyadi bahkan menyamakan tindakan Ade dengan preman di Bekasi.

    Oleh karena itu, Dedi Mulyadi berpendapat bahwa Ade patut untuk diproses hukum.

    “Perlakukan seperti preman di Bekasi. Polisinya bertindak. Kan preman Bekasi juga ditangkap, ditahan, preman ditahan. Masa kepala desa (gak). Kan sudah tahu ada instruksi, kan dia melakukan suatu perbuatan, meminta untuk digratifikasi, melanggar hukum, jadi tidak cukup hanya pembinaan, harus ada tindakan tegas,” terang Dedi Mulyadi.

    Minta THR Ratusan Juta

    Dalam foto yang diunggah Bro Ron, surat permintaan THR itu ditandatangani Ade sang Kades Klapanunggal.

    Pada surat tertera rencana anggaran THR untuk aparatur desa yang mencapai Rp 165 juta. Dengan rincian 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.

    Kemudian ada biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Al-Qur’an, sewa sound system, dan tambahan biaya tak terduga.

    Uang THR yang terhimpun tersebut nantinya akan digunakan untuk menggelar halal bi halal pada Jumat (21/3/2025) di Kantor Desa Klapanunggal.

    Pengakuan Kades

    Sementara itu, Ade berdalih bahwa surat edaran yang viral di media sosial hanya bersifat imbauan.

    “Maksudnya hanya bersifat imbauan,” ujar Ade, dilansir TribunnewsBogor.com.

    Ade lantas meminta maaf atas tindakannya meminta THR kepada perusahaan dan pabrik di Klapanunggal, Bogor.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” ucapnya.

    Ade pun mengatakan akan menarik kembali surat edaran yang meresahkan tersebut.

    “Mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut, dan saya akan menarik kembali surat imbauan tersebut,” sebutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul DEDI Mulyadi Tak Beri Ampun Kades Bogor, Palak THR Rp 165 juta ke Pabrik Klapanunggal : Penjarakan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi/Muamarrudin Irfani)

  • Kades di Bogor Bagi THR RT/RW Sebelum Viral Minta ke Pengusaha, Dedi Mulyadi Ngamuk: Tindak Tegas!

    Kades di Bogor Bagi THR RT/RW Sebelum Viral Minta ke Pengusaha, Dedi Mulyadi Ngamuk: Tindak Tegas!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Beredar aksi Kepala Desa Klapanunggal Kabupaten Bogor Ade Endang Saripudin membagi-bagikan THR yang disebut uang ketupat pada H-5 Lebaran 2025.

    Kepala Desa Klapanunggal Kabupaten Bogor Ade Endang Saripudin viral di media sosial setelah beredar surat permintaan THR ke pengusaha sebesar Rp 165 juta.

    Surat yang berisi permohonan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diduga ditandatangi Kepala Desa Klapanunggal dialamatkan kepada pimpinan perusahaan itu viral di media sosial.

    Aksi itu mendapatkan respon dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Dedi Mulyadi ngamuk mendengar kabar tersebut. Bahkan, politikus Gerindra itu menilai aksi Kepala Desa Klapanunggal itu mirip preman.

    Menurut Dedi Mulyadi, harus ada tindakan tegas terhadap Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Ade Endang Saripudin, yang meminta jatah THR senilai Rp 165 juta ke perusahaan.

    “Sama dong perlakuan kayak preman di Bekasi, polisinya bertindak? Preman Bekasi ditindak kan? Ditahan kan? Masa kepala desa enggak?” ujar Dedi Mulyadi soal Kades Klapanunggal minta THR dikutip dari Kompas.com.

    “Kan sudah tahu ada instruksi, kan dia melakukan perbuatan meminta untuk digratifikasi,” imbuhnya. 

    “Itu masuk melanggar hukum, jadi tidak cukup hanya pembinaan, harus ada tindakan tegas,” lanjut Dedi.

    Menurut Dedi Mulyadi, tindakan Kades Klapanunggal yang minta THR hingga beredar di media sosial itu, tidak cukup selesai hanya dengan meminta maaf.

    KLIK SELENGKAPNYA: Duduk Perkara Sandi Butar Butar Dipecat Dari Posisi Petugas Damkar Kota Depok, Kamis (27/3/2025). Dulu Sandi pernah dapat pesan dari Dedi Mulyadi.

     

    Namun, harus ada tindakan tegas agar hal-hal seperti itu tidak diikuti yang lain serta tidak timbang pilih dalam memberikan tindakan. 

    Ia mengatakan, tindakan kepala desa tersebut melanggar instruksi gubernur sehingga tidak bisa diampuni. 

    “Dari sisi otoritas kewenangan, SK kepala desa itu dari bupati, maka bupati harus punya tanggung jawab terhadap pembinaan kepala desa, itu dari sisi aspek kewenangan,” ucapnya. 

    “Tetapi dari sisi aspek kepala desa abai terhadap instruksi gubernur itu kesalahan yang tidak bisa diampuni,” katanya lagi.
     
    Bagi Uang Ketupat

    Beredar aksi Kepala Desa Klapanunggal, Ade Endang Saripudin membagi-bagikan uang ketupat pada lima hari sebelum Lebaran 2025.

    Uang ketupat itu dibagikan saat buka puasa bersama dengan Kades dan aparatur Dusun 5, Desa Klapanunggal.

    Diduga uang yang dipakai Ade Endang Saripudin untuk bagi-bagi ke aparatur itu menggunakan dana THR yang diminta dari perusahaan.

    Pada video yang diunggah di akun @saeful7486, terlihat aparatur desa sedang berkumpul di sebuah lokasi.

    “Bapak-bapak yang masih ada di rumah, ditunggu. Pak Kades,” kata suara pria sambil menyorot kamera ke arah Ade Endang Saripudin.

    Kades Klapanunggal itu pun langsung meminta para RT dan RW untuk segera datang.

    “Siap ditunggu cepat yang belum datang, dusun 5 pengurus RT dan RW cepat,” kata dia.

    Menurutnya, para pengurus diharapkan datang semuanya tanpa terkecuali.

    “Jangan sampai tidak datang, karena ini momen yang sangat mantap ini ya untuk silaturahmi,” ujarnya.

    Bahkan Ade Endang Saripudin pun mengatakan akan membagikan uang ketupat atau THR.

    Untuk pengurus yang tidak hadir, maka uangnya akan dipotong.

    “Jangan lupa di sini ada uang ketupat dan opor ayamnya, bila mana tidak hadir, minimal nyampenya 15 persen,” kata dia lagi.

    Tampak ada beberapa orang hadir di lokasi itu, mulai dari RT, RW, hingga kepala dusun.

    “Ditunggu bapak-bapak,” kata perekam video.

    Pada momen itu, Ade Endang Saripudin terlihat rapih dengan kemeja lengan panjang warna biru muda dan celana panjang hitam.

    Ia juga memakai peci berwarna hitam dan di dekatnya ada mic berwarna emas dan sebuah ponsel.

    Video itu jadi sorotan karena aksi Ade Endang Saripudin meminta uang THR ke perusahaan.

    Pada surat yang beredar di media sosial, Ade Endang Saripudin meminta kepada perusahaan agar memberikan tunjangan kepada perangkat dan aparatur wilayah yang ada di Desa Klapanunggal Bogor.

    Ia juga menyertakan rancangan biaya yang dibutuhkan, yakni mencapai Rp165 juta.

    Nominal itu untuk biaya bingkisan, THR, kain sarung, konsumsi, hingga sewa sound system.

    Setelah viral di media sosial, Ade Endang Saripudin membuat klarifikasi dan permohonan maaf.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat imbauan. Mohon kepada para pengusaha untuk mengabaikan surat yang sudah terlanjut beredar,” kata Ade Endang Saripudin.

    Ia bahkan mengaku akan menarik kembali surat imbauan tersebut.

    “Saya mengaku salah, dan memohon maaf kepada pihak yang merasa kurang berkenan,” katanya.

    Sementara itu Sekda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, surat edaran itu bertentangan dengan larangan yang telah disampaikan oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto.

    “Pemkab Bogor akan melakukan langkah-langkah kepada kepala desar tersebut, untuk itu saya perintahkan kepada inspektorat daerah Kabupaten Bogor untuk menangani permasalahan ini sehingga bisa diperoleh informasi yang lebih tegas dan langkah-langkah yang bisa meningkatkan kewibawaan Pemkab Bogor ke depan,” katanya. (TribunTangerang/TribunBekasi)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral Minta THR Rp165 Juta kepada Pengusaha, Kades Klapanunggal Bogor Bagi-bagi Uang ke Pengurus RT – Halaman all

    Viral Minta THR Rp165 Juta kepada Pengusaha, Kades Klapanunggal Bogor Bagi-bagi Uang ke Pengurus RT – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR –  Ade Endang Saripudin, Kepala Desa Klapanunggal di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral karena meminta tunjangan hari raya (THR) Rp165 juta kepada para pengusaha.

    Ternyata, Ade Endang Saripudin membagikan uang ketupat pada lima hari sebelum lebaran Idulfitri 2025.

    Uang ketupat itu dibagikan saat buka puasa bersama dengan Kades dan aparatur Dusun 5, Desa Klapanunggal.

    Diduga uang yang dipakai Ade Endang Saripudin untuk bagi-bagi ke aparatur itu menggunakan dana THR yang diminta dari perusahaan.

    Pada video yang diunggah di akun @saeful7486, terlihat aparatur desa sedang berkumpul di sebuah lokasi.

    “Bapak-bapak yang masih ada di rumah, ditunggu. Pak Kades,” kata suara pria sambil menyorot kamera ke arah Ade Endang Saripudin.

    Kades Klapanunggal itu pun langsung meminta para RT dan RW untuk segera datang.

    “Siap ditunggu cepat yang belum datang, dusun 5 pengurus RT dan RW cepat,” kata dia.

    Menurutnya, para pengurus diharapkan datang semuanya tanpa terkecuali.

    “Jangan sampai tidak datang, karena ini momen yang sangat mantap ini ya untuk silaturahmi,” ujarnya.

    Bahkan Ade Endang Saripudin pun mengatakan akan membagikan uang ketupat atau THR.

    Untuk pengurus yang tidak hadir, maka uangnya akan dipotong.

    “Jangan lupa di sini ada uang ketupat dan opor ayamnya, bila mana tidak hadir, minimal nyampenya 15 persen,” kata dia lagi.

    Tampak ada beberapa orang hadir di lokasi itu, mulai dari RT, RW, hingga kepala dusun.

    “Ditunggu bapak-bapak,” kata perekam video.

    Pada momen itu, Ade Endang Saripudin terlihat rapih dengan kemeja lengan panjang warna biru muda dan celana panjang hitam.

    Ia juga memakai peci berwarna hitam dan di dekatnya ada mic berwarna emas dan sebuah ponsel.

    Video itu jadi sorotan karena aksi Ade Endang Saripudin meminta uang THR ke perusahaan.

    Pada surat yang beredar di media sosial, Ade Endang Saripudin meminta kepada perusahaan agar memberikan tunjangan kepada perangkat dan aparatur wilayah yang ada di Desa Klapanunggal Bogor.

    Ia juga menyertakan rancangan biaya yang dibutuhkan, yakni mencapai Rp165 juta.

    Nominal itu untuk biaya bingkisan, THR, kain sarung, konsumsi, hingga sewa sound system.

    Setelah viral di media sosial, Ade Endang Saripudin membuat klarifikasi dan permohonan maaf.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat imbauan. Mohon kepada para pengusaha untuk mengabaikan surat yang sudah terlanjut beredar,” kata Ade Endang Saripudin.

    Ia bahkan mengaku akan menarik kembali surat imbauan tersebut.

    “Saya mengaku salah, dan memohon maaf kepada pihak yang merasa kurang berkenan,” katanya.

    Sementara itu Sekda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, surat edaran itu bertentangan dengan larangan yang telah disampaikan oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto.

    “Pemkab Bogor akan melakukan langkah-langkah kepada kepala desar tersebut, untuk itu saya perintahkan kepada inspektorat daerah Kabupaten Bogor untuk menangani permasalahan ini sehingga bisa diperoleh informasi yang lebih tegas dan langkah-langkah yang bisa meningkatkan kewibawaan Pemkab Bogor ke depan,” tandasnya.

    Penulis: Vivi Febrianti

  • Bupati Bogor Ajak Warga Jabotabek Kunjungi Wisata Puncak Saat Libur Lebaran

    Bupati Bogor Ajak Warga Jabotabek Kunjungi Wisata Puncak Saat Libur Lebaran

    JABAR EKSPRES– Libur Lebaran menjadi waktu yang ideal untuk berkumpul dengan keluarga sembari menikmati keindahan alam. Kawasan Puncak Bogor selalu menjadi pilihan utama selama perayaan Idul Fitri karena udara yang sejuk serta banyaknya objek wisata menarik.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengundang masyarakat Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabotabek) yang tidak mudik untuk mengunjungi destinasi wisata di Puncak.

    “Kami mengajak warga Jabodetabek yang tidak mudik untuk datang dan menikmati berbagai pilihan destinasi wisata yang ada di Puncak,” ujarnya pada Jumat (28/3).

    Rudy Susmanto memastikan bahwa fasilitas wisata di kawasan Puncak sudah siap beroperasi kembali setelah perbaikan pasca bencana alam. Bahkan, jembatan yang sempat terputus akibat banjir kini sudah dapat dilalui oleh pengunjung yang ingin berlibur.

    Beberapa objek wisata di kawasan Puncak juga telah beroperasi normal setelah kejadian tersebut.

    Ia juga menegaskan bahwa fasilitas penginapan seperti hotel dan villa di Puncak dalam kondisi baik, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir.

    “Puncak adalah destinasi bersama, jadi silakan datang dan nikmati liburan dengan menjaga ketertiban,” tambahnya.

  • Bupati dan Wakil Bupati Bogor Salat Ied di Lapangan Tegar Beriman, Sampaikan Pesan Kemenangan

    Bupati dan Wakil Bupati Bogor Salat Ied di Lapangan Tegar Beriman, Sampaikan Pesan Kemenangan

    JABAR EKSPRES – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, melaksanakan Salat Ied di Lapangan Tegar Beriman, Cibonong, pada Senin (31/3).

    Salat Ied yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pejabat ASN.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan bahwa Ramadan tahun 2025 memiliki makna yang sangat mendalam. Ia mengungkapkan, pada hari pertama bulan Ramadan, Kabupaten Bogor menghadapi ujian berupa bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

    Namun, Rudy menegaskan bahwa ujian tersebut justru menunjukkan bahwa Allah selalu memberikan kekuatan dan ketabahan kepada umat-Nya.

    “Hari ini adalah hari kemenangan bagi umat Islam, dan kita merayakannya dengan penuh kebahagiaan. Saya bersama Wakil Bupati, Ade Jaro, memohon doa restu dari seluruh masyarakat Kabupaten Bogor agar kami dapat menjalankan amanah dengan baik dalam mengemban tugas dan kepercayaan yang diberikan kepada kami,” ujarnya.

    Bupati Rudy juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran beberapa tokoh dan kepala daerah yang turut serta merayakan Idul Fitri, di antaranya Rachmat Yasin, Karyawan Faturahman Albert, dan Ibu Ade Yasin.

    Menurutnya, kehadiran tokoh-tokoh tersebut menunjukkan sinergi dan kolaborasi antara para pemimpin yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Kabupaten Bogor.

    “Alhamdulillah, para tokoh lama hadir di sini. Kami akan melanjutkan perjuangan mereka dan bersama-sama bekerja keras untuk membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik, lebih sejuk, lebih aman, dan lebih makmur di masa depan,” katanya.

  • PFI Bogor Gelar Pameran Foto di Acara Open House Pemkab, Bupati Sampaikan Hal Ini!

    PFI Bogor Gelar Pameran Foto di Acara Open House Pemkab, Bupati Sampaikan Hal Ini!

    JABAR EKSPRES – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor memamerkan hasil karya foto dalam acara open house Idulfitri 1446 H yang digelar Pemerintah Kabupaten Bogor.

    Acara yang berlangsung di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (31/3), menampilkan sebanyak 60 karya foto Bupati dan Wakil Bupati Bogor dari masa ke masa.

    Open house ini terbuka untuk seluruh masyarakat. Pemkab Bogor menyediakan jajanan UMKM hingga berbagai makanan untuk menjamu masyarakat.

    Di sela open house, Bupati Rudy Susmanto menyempatkan waktu meliat hasil jepretan PFI Bogor.

    BACA JUGA:Salat Id Bareng Dedi Mulyadi, Masyarakat Kota Bandung Padati Lapang Gasibu

    Rudy mengapresiasi pemeran PFI Bogor tersebut. Kata dia, karya seni seperti ini tidak hanya ada di ruang-ruang publik saja.

    Ia ingin karya foto Jurnalis dipamerkan di seluruh gedung milik Pemerintah Kabupaten Bogor untuk dinikmati masyarakat.

    “Ini sangat luar biasa, Tapi kita ingin semua karya foto, karya jurnalis dari anak-anak muda hebat dapat terus dipamerkan,” ujarnya.

    Politisi Partai Gerinda itu mengungkapkan, pameran foto PFI Bogor ini bukan hanya memajangkan karya saja.

    BACA JUGA:Gelar Solat Id di Lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor Gelar Open House

    Menurutnya, foto yang dihasilkan PFI Bogor merupakan perjalan panjang Kabupaten Bogor dari setiap pemimpin yang berganti.

    “Kita bisa lihat tokoh besar bangsa Indonesia Pak Joko Widodo bersama mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin, Lalu di sini Bu Nur Hayanti, perempuan hebat Kabupaten Bogor,”katanya.

    Kemudian, ada juga foto yang memperlihatkan sinergitas Pemkab Bogor dengan DPRD Kabupaten Bogor bersama pejabat Bupati Bogor Ade Yasin dan Iwan setiawan.

    “Ini adalah perjalanan panjang Kabupaten Bogor, Bogor tidak diciptakan dalam waktu satu hari, Bogor diciptakan oleh kebersamaan, bersama-sama seluruh masyarakat Kabupaten Bogor, seluruh tokoh-tokoh Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

  • Tanpa Sekat, Bupati Bogor Bercengkrama dengan Masyaraka

    Tanpa Sekat, Bupati Bogor Bercengkrama dengan Masyaraka

    JABAR EKSPRES – Usai melaksanakan Salat Id, Bupati Bogor Rudy Susmanto melakukan silaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Bogor, di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Senin (31/3).

    Sambutan hangat diberikan oleh Rudy Susmanto kepada masyarakat yang mendatangi kegiatan open house itu.

    Rudy Susmanto hingga stakeholder lainnya bercengkrama bersama masyarakat tanpa ada sekat satu sama lain.

    BACA JUGA:Gelar Solat Id di Lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor Gelar Open House

    Di dalam Gedung Tegar Beriman, terdapat pajangan foto dari masa ke masa kepemimpinan Bupati sebelumnya. Foto tersebut, merupakan pameran hasil dari PFI Bogor.

    Prasmanan juga telah disediakan oleh Pemkab Bogor untuk melayani masyarakat Kabupaten Bogor.

    Diketahui, acara open house itu terlaksana hingga pukul 10.00 WIB

  • Gelar Solat Id di Lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor Gelar Open House

    Gelar Solat Id di Lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor Gelar Open House

    JABAR EKSPRES – Jemaah memadati lapangan Tegar Beriman untuk menunaikan ibadah solat Id, Senin (31/3/2025).

    Terlihat, ratusan masyarakat mulai berdatangan ke lapangan Tegar Beriman sejak pukul 06.00 WIB bersama sanak keluarga.

    Selain itu, terlihat parkiran kendaraan mobil yang mengular di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Senin.

    Pada solat Id itu, turut dihadiri oleh para pejabat seperti Bupati Bogor Rudy Susmanto, Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi, Ketua DPRD Sastra Winara hingga stakeholder lainnya.

    Kemudian, Pemkab Bogor mengajak masyarakat Kabupaten Bogor untuk bersilaturahmi dengan para pemimpin serta jajarannya di Gedung Tegar Beriman.

    Diketahui, acara open house itu berlaku hingga pukul 10.00 WIB.

  • Viral Minta THR Rp165 Juta kepada Pengusaha, Kades Klapanunggal Bogor Bagi-bagi Uang ke Pengurus RT – Halaman all

    Kepala Desa Klapanunggal Bogor Minta Maaf Terkait Surat Edaran Permintaan THR Rp165 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Ade Endang Saripudin, kepala Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meminta maaf terkait surat edaran permintaa tunjangan hari raya (THR).

    Edaran tersebut berisi permohonan permintaan tunjangan hari raya (THR) Rp165 juta kepada perusahaan akan digunakan menggelar halalbihalal pada Jumat (21/3/2025) di Kantor Desa Klapanunggal.

    Setelah surat edarannya beredar luas di media sosial, Ade Endang Saripudin pun langsung membuat video klarifikasi.

    Dalam video tersebut, Ade Endang Saripudin meminta maaf atas kegaduhan yang telah diperbuatnya menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H ini.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” katanya.

    Ade Endang Saripudin menjelaskan jika surat edaran tersebut tidak bersifat memaksa, kendati demikian ia pun mengaku akan menarik kembali surat edaran tersebut.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat himbauan, mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut,” katanya.

    Inspektorat turun tangan

    Tiga lembar surat edaran tersebut terdiri dari kalimat permohonan pada halaman depan lengkap dengan kop surat resmi pemerintah desa, kemudian halaman penjelasan terkait acara, dan halaman rincian anggaran.

    Anggaran yang dibutuhkan menggelar acara tersebut pun mencapai Rp165 juta dengan anggaran terbesarnya dialokasikan untuk uang saku atau THR sebanyak 200 amplop sebesar Rp100 juta.

    Surat edaran itupun dilengkapi oleh tanda tangan Kepala Desa Klapanunggal yaitu Ade Endang Saripudin.

    Merespons hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jantika angkat bicara.

    Ajat Rochmat Jatnika mengatakan akan mengambil langkah-langkah dalam menindaklanjuti surat edaran yang mencoreng nama Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut.

    “Saya memerintahkan kepada Inspektorat Kabupaten Bogor untuk menangani permasalahan ini, sehingga dapat diperoleh satu informasi yang lebih tegas dan langkah-langkah yang bisa meningkatkan kewibawaan pemerintah Kabupaten Bogor ke depan,” ujarnya, Minggu (30/3/2025).

    Di samping itu, Ajat Rochmat Jatnika pun menegaskan jika Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengeluarkan edaran terkait pelarangan permintaan THR.

    Surat edaran tersebut ditandatangi oleh Bupati Bogor pada 24 Maret 2025.

    “Secara eksplisit di dalamnya bagi ASN, atau perangkat desa dan yang memang melayani masyarakat untuk tidak melakukan permintaan THR,” katanya.

    Penulis: Muamarrudin Irfani

    dan

    Kades Klapanuggal Bogor Minta THR Rp165 Juta ke Pengusaha, Sekda Minta Inspektorat Turun Tangan