Satpol-PP Tak Berdaya, Warga Rebut Alat Berat dan Bongkar Paksa Hibisc Fantasy Bogor
Editor
BOGOR, KOMPAS.com
– Ratusan warga Puncak Bogor turun tangan membongkar paksa wisata
Hibisc Fantasy
, Kamis (6/3/2025) sore. Di tengah kekacauan itu, petugas Satpol-PP hanya diam dan tak bisa berbuat banyak.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, serta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan telah menyegel operasional tempat wisata milik PT Jaswita Jabar itu.
Hibisc Fantasy dianggap melanggar tata lingkungan dan izin lahan hingga menyebabkan banjir bandang di kawasan Puncak.
Dedi bahkan memerintahkan Bupati Bogor Rudy Susmanto untuk segera mengerahkan alat berat guna merobohkan bangunan tersebut. Namun, meski ekskavator sudah tiba, pembongkaran tak kunjung dilakukan.
Melihat itu, warga yang sudah tersulut emosi akhirnya bertindak sendiri. Mereka menyabotase ekskavator dan mulai merobohkan gerbang utama wisata tersebut. Satpol-PP yang berada di lokasi tak mampu mencegah tindakan warga.
“Gubernur aing nyuruh bongkar, bongkar sekarang. Takbir!” teriak salah seorang warga.
Cekcok sempat terjadi antara warga dan karyawan Hibisc Fantasy, tetapi petugas Satpol-PP hanya turun tangan untuk melerai, bukan untuk mencegah pembongkaran.
Hendrik (38), warga Puncak, menyebut tindakan warga adalah bentuk kemarahan atas keberadaan wisata yang diduga menjadi penyebab banjir bandang.
“Kan tadi udah ada perintah langsung dari Gubernur Jabar untuk dibongkar, ngapain nunggu lagi? Pemkab Bogor (Satpol-PP) ini banyak alasan, bilangnya masih menunggu pendataan bangunan mana yang boleh dan tidak boleh dibongkar. Tapi kami ingin ini segera dibongkar sekarang juga, jadi ya kami yang memulai membongkar,” ungkap Hendrik.
Hibisc Fantasy akhirnya benar-benar dibongkar oleh warga. Wisata keluarga ini awalnya mengantongi izin pengelolaan 4.800 meter persegi, tetapi pembangunannya meluas hingga 15.000 meter persegi, bahkan mencapai pinggir sungai.
Dedi Mulyadi menegaskan tak akan pandang bulu meskipun tempat ini dikelola BUMD Jawa Barat. “Banyak pelanggarannya, lingkungan, izin lokasi, bahkan ketinggian bangunannya. Udah kita cek satu-satu, jadi tindakan tegasnya dibongkar mulai hari ini,” tegasnya.
Penulis: Afdhalul Ikhsan
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Ade Yasin
-
/data/photo/2025/03/06/67c98d446b93a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Satpol-PP Tak Berdaya, Warga Rebut Alat Berat dan Bongkar Paksa Hibisc Fantasy Bogor Bandung
-
/data/photo/2025/03/06/67c94db31f1c6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Segel dan Langsung Bongkar Hibisc Fantasy Bogor, Dedi Mulyadi: Penyebab Banjir dari Sini Bandung
Segel dan Langsung Bongkar Hibisc Fantasy Bogor, Dedi Mulyadi: Penyebab Banjir dari Sini
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Wisata rekreasi
Hibisc FantasyPuncak Bogor
, Jawa Barat, disegel dan akan segera dibongkar.
Hal ini dilakukan menyusul temuan
pelanggaran lingkungan
dan izin operasional.
Pantauan Kompas.com, Kamis (6/3/2025), petugas memasang plang dan garis kuning larangan melintasi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
Kegiatan penyegelan ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan,
Gubernur Jawa BaratDedi Mulyadi
, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto.
“Barang siapa dengan sengaja memutus, membuang, atau merusak penyegelan suatu benda oleh atau atas nama penguasa umum yang berwenang, atau dengan cara lain menggagalkan penutupan dengan segel, diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan (Pasal 232 Ayat 1 KUHP),” tulis plang yang terpasang di Hibisc.
Wisata Hibisc Fantasy Puncak milik PT Jasa dan Kepariwisataan atau Jaswita ini berdiri di lahan perkebunan teh atau di area PTPN.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuturkan, pembangunan wisata di kawasan perkebunan itu telah mengubah struktur alam dan lingkungan.
Kondisi inilah yang membuat bencana banjir bandang di Puncak Bogor beberapa hari lalu.
“Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi. Terus kemudian di bawahnya ada sungai, airnya mengalir ke kampung itu. Jadi, banjir di kampung itu penyebabnya dari sini (Hibisc Jaswita),” kata Dedi di lokasi.
“Banyak pelanggaran lingkungan, izin lokasinya, karena kan membangun melebihi apa yang ditetapkan, kemudian ketinggiannya,” tuturnya.
Setelah diberi plang segel, Dedi akan membongkar tempat wisata rekreasi yang dikelola BUMD, PT Jaswita, tersebut.
Pemprov dan Pemkab sedang mengerahkan alat berat untuk dilakukan proses
pembongkaran
.
“Sudah dicek satu-satu sehingga ini ditutup dulu, dibongkar mulai hari ini dan harus dikerahkan alat berat,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Warganya Kebanjiran, Wali Kota Bekasi Tidur di Hotel, Bupati Bogor Begadang hingga Sahur di Posko – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua anak buah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi disorot saat wilayahnya dilanda banjir.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memiliki cara berbeda dengan Bupati Bogor Rudy Susmanto dalam menangani bencana banjir yang menimpa warganya.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama istrinya, Wiwiek Hargono tidur nyenyak di hotel saat warganya kesusahan karena banjir Bekasi.
Sedangkan Bupati Bogor Rudy Susmanto justru begadang di posko bencana banjir Bojongkulur, Kabupaten Bogor.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah memerintahkan bagi semua kepala daerah di Jabar untuk terjun langsung mendampingi masyarakat yang sedang kesusahan karena bencana.
“Seluruh pejabat dimanapun berada, mari sama-sama untuk merasakan yang diderita masyarakat, saat ada musibah pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat,” kata Demul.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga menegur ulah istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono yang viral karena nginap di hotel saat warganya kebanjiran.
Terlebih lagi Wiwiek Hargono merupakan ketua PKK yang mestinya menjadi garda terdepan saat warga sedang kesusahan.
“Apalagi posisinya sebagai ketua tim penggerak tim PKK, harus menjadi garda terdepan menyelesaikan problem sosial masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” kata Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Wali Kota Bekasi dan Istri Nginap di Hotel
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto justru mengungsi ke hotel saat rumahnya di Kemang Pratama Bekas juga kebanjiran.
Ia malah tak bisa menjawab ketika ditanya alasan tak tidur di pengungsian bersama warga lainnya.
“Dimana misalnya yah (tempat yang lebih sederhana). Ya makanya tentu ada hal yang lebih baik lagi supaya prosesnya lebih aman, gak ada kesan bermewah-mewahan,” kata Tri.
Ia menekankan bahwa hotel hanya tempat untuk tidur semata.
“Buat tidur doang,” katanya.
Bupati Bogor Begadang hingga Sahur Bersama di Posko Bencana
Beda dengan Wali Kota Bekas yang tidur nyenyak saat warganya kesusahan, Bupati Bogor Rudy Susmanto justru begadang di posko bencana.
Ia bahkan sampai sahur di posko demi bisa standby membantu warga korban banjir Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
“Bisa sahur di posko bersama fraksi Golkar, PKS, kepala desa luar biasa, pak camat yang gak pulang-pulang,” kata Rudy Susmanto.
Selain itu dinas lain juga ikut memantau korban banjir Bojongkulur Bogor.
“SDA dinas sosial walau rumah cibinong rela tinggal di Bojongkulur. Tagana, BPBD, kadus, ibu-ibu luar biasa,” kata Rudy.
Ia juga berterimakasih pada anggota TNI Polri yang tersebar di seluruh titik bencana di wilayah Bogor.
“TNI Polri selalu ada di setiap tempat bencana di Bogor,” kata Rudy Susmanto.
Besar harapan Rudy Susmanto agar bencana segera bisa ditanggulangi.
“Mudah-mudahan berkah dan penanganan bencana segera selesai,” kata Bupati Bogor Rudy Susmanto.
-

Pemkab Bogor Tindaklanjuti Alih Fungsi Lahan di Puncak, PT Jaswita Jadi Biang Kerok Bencana ?
JABAR EKSPRES – Bupati Bogor Rudy Susmanto menidaklanjuti soal dugaan alih fungsi lahan di Kawasan Puncak, pasca bencana banjir.
Dugaan meluapnya aliran sungai di Kawasan Puncak Bogor tak lepas adanya tempat wisata baru milik anak perusaan PT Jaswita milik BUMD Jawa Barat.
Rencannya Rudy bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri KLHK akan menijau kondisi masyarakat yang terdampak bencana.
“Di mana BUMD Jawa Barat kewenangannya di pak gubernur, mentri lingkungan hidup pun kita ajak meninjau di Kabupaten Bogor,” kata Rudy di Cibinong, Selasa (4/3).
“Supaya output nya jelas bukan hanya kita menggugurkan kewajiban datang ke lokasi bencana, tapi ada sebuah kebijakan,” sambungnya.
BACA JUGA: Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu
Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan, telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) yang baru pada hari ini.
Perbup tersebut berisi tentang penarikan seluruh proses perizinan yang dikembalikan kepada kepala daerah.
Rudy melanjutkan, Pemkab Bogor akan lebih selektif kembali saat mengeluarkan izin agar para pengusaha tidak merusak lingkungan
“Kita akan lebih selektif dalam mengeluarkan izin-izin yang ada di Kabupaten Bogor selama kepentingannya jelas dan keduanya tidak mengganggu tidak merusak lingkungan, kita pasti support, kita pasti dukung,” ucap dia.
Menurutnya, pihak Jaswita wajib dievaluasi lebih lanjut tentang proyek yang berdiri di wilayah Puncak Bogor.
BACA JUGA: Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis
Ketua DPRD Kabupaten Bogor 2019-2024 itu memberikan contoh ketidaksesuaian fungsi lahan yaitu, saat kunjungannya meninjau bencana di daerah Cijayanti.
Berdasarkan tinjauannya, terdapat tebing buatan untuk menahan aliran sungai agar melindungi salah satu komplek yang berada di wilayah tersebut.
“Lalu yang tidak tebing itu air langsung masuk ke pemukiman warga. Walaupun memang penyelesaian banjirnya kita selesaikan dulu yaitu tidak menyinggung siapapun yaitu normalisasi di hilirnya di daerah Cikeas,” pungkasnya.
-

Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu
JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menargetkan pemasangan jembatan bailey atau jembatan darurat di wilayah Puncak akan selesai dalam waktu tiga minggu.
Target ini diambil setelah delapan jembatan amblas akibat hujan deras dan luapan air sungai.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan bahwa dua dari delapan jembatan yang rusak sudah berhasil diperbaiki, sementara enam jembatan lainnya masih dalam proses penanganan.
Ia berharap pengerjaan ini dapat memfasilitasi masyarakat agar jalur Puncak dapat kembali beroperasi normal sebelum Hari Raya Idul Fitri mendatang.
“Tadi saya menyampaikan bahwa target kita adalah tiga minggu kedepan harus rampung, kenapa harus rampung, mekanismenya pertama kalau kita pinjem ke TNI lalu pinjem ke berbagai pihak tidak ada,” kata Rudy setelah rapat mengenai penanganan bencana alam di Kantor Bupati Cibinong, Selasa (4/3).
BACA JUGA: Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis
“Kita putuskan segera untuk beli tiga minggu harus selesai tiga minggu harus terpasang supaya hari raya Idul fitri masyarakat tidak terganggu,” sambungnya.
Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, dana untuk pembelian jembatan bailey tersebut berasal dari anggaran belanja tidak terduga Pemkab Bogor.
“Belanja tidak terduga, maka kita tetapkan status tanggap darurat bencana,” kata dia.
Pemkab Bogor menetapkan status tanggap darurat setelah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa pemerintah pusat siap bekerja sama dengan Pemkab Bogor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana.
Status tanggap darurat yakni, situasi dengan ancaman bencana benar-benar terjadi dan telah mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
BACA JUGA: Horor Kota Bogor: Bayi Tewas Akibat Longsor hingga Jalan Amblas
Pihak BNPB juga menambahkan, akan memberikan bantuan semaksimal mungkin agar stabilitas masyarakat yang terdampak bencana dapat kembali normal.
“Statusnya pak bupati mengeluarkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat tidak ragu ragu sudah langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana betul betul kita semaksimal mungkin dipenuhi,” kata Suharyanto di Kantor Bupati, Cibinong, pada Senin (3/3/2025).
-

Dedi Mulyadi Dorong Pengembalian Fungsi Resapan Air di Kawasan Puncak Bogor
JABAR EKSPRES — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait keberadaan sarana rekreasi dan bangunan-bangunan yang berada di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Menurut Dedi, adanya alih fungsi lahan di Kawasan Puncak diduga menjadi salah satu penyebab bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bogor kemarin. Karenanya, Kawasan Puncak harus kembali kepada fungsi semestinya, yakni sebagai areal resapan air.
Selain itu, Dedi juga menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi BUMD Jabar yang mengelola salah satu objek wisata di Kawasan Puncak.
Baca juga : Dedi Mulyadi Bahas Realokasi APBD 2025 bersama Badan Anggaran
“Ada Jaswita, itu membangun sarana rekreasi di puncak, keterangan Bupati Bogor ada salah satu kubah terjatuh masuk sungai menyumbat menjadi luapan air. Itu berdasarkan Bupati Bogor ngomong di telpon dengan saya. Ini yang harus segera dibenahi,” ucap Dedi, Senin (3/3/2025).
“Hari kamis saya bersama Menteri Lingkungan Hidup akan inspeksi, kemudian nanti mengambil keputusan-keputusan penting,” imbuhnya.
Dedi pun menyayangkan alih fungsi lahan yang dilakukan secara masif. Padahal, Kawasan Puncak semestinya dimanfaatkan untuk perkebunan teh maupun perhutanan, sehingga punya daya resapan air yang baik, dan tidak memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Baca juga : Gubernur Dedi Mulyadi Bakal Evaluasi Proyek Anak PT Jaswita di Puncak Bogor
“Kalau areal itu mengurangi daya resapan air dan mengakibatkan bencana, kita evaluasi. Mana yang lebih didahulukan keselamatan warga atau sekedar kesenangan beberapa orang saja? Keselamatan warga penting lebih penting dari apapun,” tuturnya.
-

Mbah Paroh Kebingungan saat Banjir Sudah Genangi Teras Rumah, Langsung Dramatis Digendong Damkar
TRIBUNJATIM.COM – Momen dramatis terjadi di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Minggu (2/3/2025).
Mbah Paroh yang kebingungan lantaran rumahnya sudah kebanjiran itu akhirnya diselamatkan personel Damkar.
Banjir lintasan terjadi di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada kemarin malam, Minggu (2/3/2025).
Beberapa rumah warga sampai terendam dengan ketinggian air semata kaki dewasa.
Saat bersamaan juga, nenek bernama Paroh terjebak d irumahnya yang mulai terendam banjir lintasan.
Beruntung, ia berhasil diselamatkan oleh personel Damkar dan BPBD dengan cara digendong.
“Nenek Paroh kita evakuasi dengan cara digendong. Itu lokasinya di Kampung Bebek RT 002 RW 010. Personel yang mengevakuasinya Damkar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (3/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via Tribun Jabar.
Hidayatullah melanjutkan, banjir lintasan di Kampung Bebek ini akibat Sungai Ciliwung yang meluap pasca hujan deras yang terjadi.
Banjir lintasan di titik ini tidak berlangsung lama.
Air yang masuk ke rumah-rumah warga langsung kembali surut.
“Hingga Minggu 2 Maret 2025 pukul 23.30 WIB malam, sudah ada enam laporan bencana yang terdiri dari atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, longsor dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu, Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan mengatakan, bahwa saat mendatangi lokasi banjir Kampung Bebek, dirinya melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga.
“Kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” ungkap Agus.
Agus melanjutkan, setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi banjir maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” tandasnya.
KORBAN BANJIR – Evakuasi yang dilakukan Damkar terhadap Mbah Paroh, di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada kemarin malam, Minggu (2/3/2025). (TribunnewsBogor.com)
Seperti diketahui sebelumnya, banjir bandang terjadi Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Peristiwa banjir bandang itu terjadi pada Minggu (2/3/2025).
Korban meninggal dalam kejadian itu adalah Asep Mulyana, warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko.
“Informasi ada korban jiwa terbawa arus, untuk korban satu orang di Citeko,” ujar Komandan Kompi (Danki) Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, kepada wartawan, Senin (3/3/2025).
Tim SAR gabungan segera melakukan pencarian setelah mendapatkan laporan pada Minggu malam. Pencarian sempat tertunda akibat cuaca yang tidak bersahabat.
Pencarian akhirnya dilanjutkan pada Senin pagi.
Intensitas hujan yang tinggi pada Minggu malam menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga di Kecamatan Cisarua.
Selain menimbulkan korban jiwa, banjir juga merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan penghubung yang terputus di beberapa titik.
Satu jembatan yang terdampak adalah di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, yang merupakan akses utama bagi warga setempat.
Banjir juga mengganggu arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak, menyulitkan pengendara yang melintas.
Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, atau yang akrab disapa Jaro Ade, menyatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait banjir di Cisarua.
“Hujan cukup lebat dari tadi siang, barusan sudah ada laporan dari Cisarua, Puncak, Desa Tugu, ada banjir dan saya sudah laporkan langsung ke Pak Bupati, Pak Bupati sudah monitor,” ungkapnya saat ditemui pada Minggu malam.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan.
“Jangan panik, tetap waspada dan saling membantu antar sesama,” ujarnya.
Cisarua turut menghambat aktivitas warga, termasuk anak-anak yang harus bersekolah.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurunnisa Setiawan, meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan, termasuk membangun jembatan sementara agar akses warga tidak terganggu.
“Penanganan segera sangat dibutuhkan, terutama karena jalan ini merupakan jalur utama bagi warga Jogjogan dan Cilember, serta akses ke sekolah-sekolah di wilayah tersebut, seperti SD 1 Jogjogan dan SMPN 1 Cisarua,” kata Nurunnisa.
Pemerintah daerah diharapkan segera menanggulangi dampak banjir untuk meminimalkan kerugian dan memastikan kelancaran mobilitas warga terdampak.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
-

423 Warga Kampung Pensiunan Terdampak Banjir, Bupati Bogor Beri Bantuan
JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melaporkan bahwa sebanyak 423 warga di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak akibatbanjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Ciliwung.
Banjir ini terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi pada Minggu malam (2/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Menurut keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, luapan air sungai tersebut merendam rumah-rumah warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
BACA JUGA: Jembatan Penghubung Amblas, Akses Menuju Curug Cilember Tak Bisa Dilalui
Akibatnya, 119 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 423 jiwa di tiga RT di RW 01 Kampung Pensiunan terdampak, yaitu 54 KK (198 jiwa) di RT 01, 27 KK (98 jiwa) di RT 02, dan 38 KK (127 jiwa) di RT 03.
Untungnya, meski terdapat beberapa korban luka ringan, tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Beberapa warga yang mengalami luka ringan telah dibawa ke Rumah Sakit Umum dr. Goenawan untuk perawatan lebih lanjut.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang langsung meninjau lokasi bencana pada Senin dini hari, memastikan bahwa bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor dan instansi terkait lainnya sudah disalurkan.
BACA JUGA: Banjir di Puncak Bogor, Anggota DPR RI Mulyadi Menduga Akibat Alih Fungsi Lahan
“Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor telah disiapkan, termasuk kebutuhan bahan pokok dan dapur umum untuk para pengungsi,” ujar Rudy.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu menyiapkan kebutuhan untuk sahur bagi para pengungsi.
-

423 Jiwa di Cisarua Terdampak, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Ikut Terendam
PIKIRAN RAKYAT – Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu 2 Maret 2025 petang menyebabkan Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa meningkat drastis hingga mencapai 220 sentimeter atau berstatus Siaga 1.
Akibatnya, banjir lintasan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Tinggi Muka Air di Bendung Katulampa Naik Drastis
Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman, melaporkan bahwa kenaikan TMA terjadi sekitar pukul 21.33 WIB dengan debit air mencapai 514.659 liter per detik. Namun, hanya dalam waktu kurang dari satu jam, TMA menurun menjadi 160 sentimeter atau Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB dengan debit air 307.467 liter per detik.
“Kepada warga yang berada atau tinggal di dekat aliran sungai, harap waspada akan potensi banjir lintasan,” ucapnya.
BPBD Kota Bogor mencatat beberapa wilayah terdampak banjir lintasan akibat curah hujan tinggi. Kampung Bebek Kedunghalang menjadi salah satu daerah yang sempat terendam sebelum air mulai surut.
Camat Cisarua, Kabupaten Bogor, Heri Risnandar, juga melaporkan bahwa luapan air sungai di kawasan Puncak menyebabkan banjir lintasan.
“Infonya ada jembatan yang putus, tapi nanti mau dipastikan dulu, seberapa parah,” ujarnya.
423 Jiwa di Cisarua Terdampak Banjir
BPBD Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 423 jiwa terdampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua.
“Dikarenakan hujan deras dengan intensitas tinggi, aliran Kali Ciliwung meluap ke rumah warga di sekitaran aliran kali,” tutur Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani.
Banjir melanda tiga RT di RW 01 Kampung Pensiunan:
RT 01: 54 KK (198 jiwa) RT 02: 27 KK (98 jiwa) RT 03: 38 KK (127 jiwa)
Tidak ada korban jiwa, tetapi beberapa warga mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di RSPG dr. Goenawan.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto langsung mengunjungi lokasi pada Senin 3 Maret 2025 dini hari dan memberikan bantuan bagi warga terdampak.
“Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor sudah dipersiapkan, termasuk bahan pokok. Saya ucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu persiapan sahur bagi pengungsi,” katanya.
Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Terendam
BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa banjir akibat luapan Kali Ciliwung merendam 28 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
“Hingga pukul 04.00 WIB, genangan terjadi di 28 RT,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan.
Menurutnya, kenaikan TMA di Bendung Katulampa pada Minggu malam menyebabkan banjir di beberapa daerah bantaran sungai di Jakarta. Pos Pantau Depok mencatat status Siaga 1 pada pukul 00.30 WIB, sementara Pos Pantau Angke Hulu berstatus Siaga 3 pada pukul 23.00 WIB.
Berikut wilayah yang terdampak:
Jakarta Selatan (11 RT)
Lenteng Agung: 2 RT, ketinggian air 30-40 cm Tanjung Barat: 2 RT, ketinggian 40 cm hingga 1,15 meter Rawajati: 1 RT, ketinggian air 30 cm Pejaten Timur: 6 RT, ketinggian air 1,3 meter hingga 1,5 meter
Jakarta Timur (17 RT)
Bidara Cina: 3 RT, ketinggian air 60 cm Kampung Melayu: 4 RT, ketinggian air 65 cm Balekambang: 50-90 cm Cawang: 5 RT, ketinggian air 1,3 meter Cililitan: 2 RT, ketinggian air 30 cm hingga 1,5 meter
“Untuk penyebab banjir semua karena luapan Kali Ciliwung,” kata Mohamad Yohan.
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan tim evakuasi dan menyediakan posko pengungsian bagi warga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Banjir Bandang di Puncak Bogor: Permukiman Terendam dan Jembatan Putus, Pemkab Imbau Warga Tenang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Puncak, Bogor, dilanda banjir akibat intensitas hujan yang tinggi, Minggu (2/3/2025) malam
Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan air sungai meluap, menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Cisarua dan mengakibatkan sejumlah jembatan penghubung terputus.
Banjir juga mengganggu lalu lintas di Jalan Raya Puncak, mempersulit pengendara yang melintas.
Salah satu jembatan yang terputus berada di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas.
Merespons kejadian ini, Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, atau yang akrab disapa Jaro Ade, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai bencana tersebut.
“Hujan cukup lebat dari tadi siang, barusan sudah ada laporan dari Cisarua, Puncak, Desa Tugu, ada banjir dan saya sudah laporkan langsung ke Pak Bupati, Pak Bupati sudah monitor,” ungkapnya saat ditemui pada Minggu malam.
Jaro Ade juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada dalam menghadapi situasi darurat ini.
“Jangan panik, tetap waspada dan saling membantu antar sesama,” ujarnya.
Dirinya menekankan pentingnya kerjasama dalam menangani bencana.
Banjir yang melanda Cisarua ini juga mengganggu akses utama bagi warga setempat, termasuk anak-anak yang harus bersekolah.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurunnisa Setiawan, meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan dengan menyiapkan jembatan sementara, seperti jembatan Bailey, untuk memudahkan akses warga.
“Penanganan segera sangat dibutuhkan, terutama karena jalan ini merupakan jalur utama bagi warga Jogjogan dan Cilember, serta akses ke sekolah-sekolah di wilayah tersebut, seperti SD 1 Jogjogan dan SMPN 1 Cisarua,” kata Nurunnisa.
Pemerintah daerah pun diharapkan segera menanggulangi dampak bencana ini untuk meminimalkan kerugian dan memastikan aksesibilitas bagi warga terdampak. (TribunBogor/Penulis:Muamarrudin Irfani/Editor: Naufal Fauzy)