Tag: Ade Ary Syam

  • Ketakutan Warga-Pedagang Buntut Tawuran Maut di Bassura

    Ketakutan Warga-Pedagang Buntut Tawuran Maut di Bassura

    Jakarta

    Tawuran merenggut nyawa kembali terjadi di Jalan Basuki Rahmad (Bassura), Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Buntut tawuran maut tersebut, warga hingga pedagang pun kini ketakutan beraktivitas di sekitar lokasi.

    Berdasarkan catatan detikcom, tawuran memang kerap terjadi di wilayah Basuki Rahmad (Bassura), Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Yang terbaru, tawuran terjadi pada Kamis (2/1/2025), sekitar pukul 01.45 WIB.

    Kala itu, seorang pria inisial RP tewas karena terkena senjata tajam dalam tawuran antarkelompok di Bassura tersebut. “Benar ada kasus meninggal dunia terkena senjata tajam diduga saat tawuran. Korban RP, laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan.

    Pedagang Mengeluh

    Maraknya kejadian tawuran di wilayah tersebut ternyata berdampak kepada para pedagang di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pasar tersebut memang berada cukup dekat dari lokasi yang kerap terjadi tawuran.

    Misalnya salah satu pedangang, Ice, menyebut tawuran yang kerap terjadi memiliki pengaruh terhadap sepinya pembeli. Dia mengungkap beberapa pembeli dagangannya merasa takut akibat sering terjadinya tawuran di dekat Pasar Gembrong.

    “Ngaruh, ngaruh banget. Karena kalau ada tawuran kan orang tahu lewat media sosial, ada tawuran di Pasar Gembrong, otomatis mereka takut. Takutnya pas ke sini mereka bisa ketimpuk batu. Ini kan pas dekat pintu lokasi tawurannya,” ungkap Ice ditemui di lokasi, Sabtu (4/1/2025).

    Dia juga sempat bercerita keluhan pembeli ini disampaikan langsung kepadanya. Dia mengatakan pembelinya yang sempat berencana datang ke toko batal akibat tawuran pecah pada awal tahun lalu.

    “Oh iya, ada ngeluh, dia ngomong gini, ‘Aku sebenarnya mau ke sini. Karena dengar-dengar ada tawuran, nggak jadi, karena takut ada tawuran’. Dia tuh sebenarnya mau ke sini pas yang tawuran pertama di awal tahun itu akhirnya nggak jadi sampai sekarang. Katanya bulan depan aja jadi ke sininya,” kata Ice.

    Selain itu, ada Santi, yang merasa memang dagangan semakin sepi akibat adanya tawuran. Dia mengaku toko dagangannya mulai sepi sejak pandemi COVID-19.

    “Ngaruh, tapi nggak terlalu sih, karena kan tawuran malam. Sepi sih ya sepi, memang pendapatan juga terus-menerus turun kan setelah COVID-19, ditambah lagi mungkin ada begituan ya,” ujarnya.

    Dia mengaku pendapatan pun terus merosot setiap tahunnya. Kini, dia menyebut keuntungan yang hanya Rp 2 juta sudah sangat disyukuri.

    “Ya kalau pendapatan turun setelah Corona aja. Sebelum Corona bisa Rp 10 juta lebih, sekarang dapat Rp 2 juta aja udah alhamdulillah,” ujar dia.

    Warga Ketakutan

    Foto: Suasana Jl Bassura Jakarta Timur yang sering jadi ajang tawuran, 4 Januari 2025 siang. (Kurniawan Fadilah/detikcom)

    Tak hanya pedagang, warga yang tinggal di sekitar lokasi juga ketakutan dengan maraknya tawuran di Bassura. Mereka mengaku khawatir dan merasa takut jika pulang kerja larut malam.

    “Dibilang terganggu ya terganggu, apalagi kalau memang ada yang gawenya (bekerja) balik sampai malam, takut juga kan mau pulang,” ujar Alga, salah seorang warga, saat ditemui di lokasi tempat terjadinya tawuran, Jl Basuki Rachmat, Jaktim, Sabtu (4/1/2025).

    Warga sering melakukan pertemuan dengan berbagai pihak keamanan hingga pemerintahan untuk mencari solusi dalam mengatasi tawuran. Namun memang bukan hal yang mudah menghentikan tawuran tersebut.

    “Sering banget, sampai polisi, TNI, Kelurahan, Camat segala macem pada ke sini, tetep aja ada lagi, ada lagi. Susah kayaknya wilayah sini mah. Itu juga kan Polres kalau nggak salah, apa Polsek gitu, diriin posko, tenda, tetep aja kagak ngaruh,” sebutnya.

    Dia juga mengungkapkan penyebab terjadinya tawuran yang diketahuinya ialah saling ejek. Tapi dia tak mengetahui pasti bentuk ejekan seperti apa yang hingga akhirnya mengakibatkan terjadinya tawuran.

    “Katanya mah cuma gara-gara main kata-kataannya, tapi nggak tahu juga kata-kataannya gimana sampai pada tawuran,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (maa/maa)

  • Nestapa Pengendara Terjebak Macet Justru Dirampok di Tol Jakarta Utara

    Nestapa Pengendara Terjebak Macet Justru Dirampok di Tol Jakarta Utara

    Jakarta

    Beberapa pengendara mengalami musibah tak mengenakkan saat melintas di Tol Jakarta Utara. Sudah terjebak macet, pengendara mobil malah dirampok sejumlah komplotan yang membawa senjata tajam.

    Kejadian itu terjadi di tol akses Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (3/1) sore. Diketahui, ada 2 mobil yang menjadi korban perampokan. Simak rinciannya.

    Korban Pasutri

    Salah satu yang menjadi korban yakni pasangan suami istri (pasutri), pengemudi berinisial BA (52) diserang kawanan rampok saat sedang macet. Istrinya yang duduk di samping pun menjadi korban.

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Sabtu (4/1/2025).

    Tak berselang lama, komplotan pelaku berjumlah enam orang yang membawa senjata tajam tiba-tiba menghadang mobil korban. Pelaku saat itu berusaha melakukan pencurian dan menyerang istri korban.

    “Kemudian datang enam orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung menghadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujarnya.

    Pelaku lalu melarikan diri setelah membawa kabur ponsel korban. Saat ini kasus sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara.

    “Atas kejadian tersebut, korban menderita kerugian berupa kehilangan HP serta korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan. Kerugian ditaksir senilai Rp 1,5 juta,” pungkasnya.

    Korban Lain Kena Luka Bacok

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, (Foto: Istimewa)

    Masih di waktu dan lokasi yang sama, mobil lain juga turut menjadi korban. Pengendara mobil berinisial AF (25) bahkan kena luka bacok dari senjata tajam pelaku.

    Peristiwa ini pun viral di media sosial. Terlihat mulanya korban tengah mengantre di tengah kemacetan. Gerombolan pelaku lalu datang menghampiri mobil korban.

    Para pelaku terlihat merebut barang milik korban, tapi korban melawan. Perlawanan korban disambut ayunan senjata tajam yang dibawa pelaku saat itu.

    Terkait peristiwa ini, Ade Ary Syam menyebut korban hendak ke luar tol. Saat itu salah seorang pelaku meminta sejumlah uang kepada korban.

    “Awal kejadian korban pulang kerja mengendarai mobil GranMax. Kemudian, saat ke luar tol, korban dihampiri oleh satu orang pelaku memaksa meminta uang kepada korban. Kemudian datang tiga orang teman pelaku membawa senjata tajam,” kata Ade Ary.

    Pelaku saat itu memaksa mengambil tas milik korban. Tak sampai di sana, pelaku juga membacok punggung korban hingga terluka.

    “Mengambil paksa satu buah tas milik korban yang berisi data diri dan data kendaraan milik korban. Korban mengalami luka robek di punggung sebelah kanan,” tuturnya.

    Satu Pelaku Ditangkap

    Polisi bergerak cepat menyelidiki kasus perampokan terhadap pasangan suami istri (pasutri) saat terjebak macet di Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Satu pelaku perampokan saat ini sudah ditangkap.

    “Yang membawa celurit sudah ditangkap,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).

    Diduga pelaku berjumlah enam orang. Fuady mengatakan saat ini pihak kepolisian masih memburu rekan pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam aksi perampokan.

    “Masih dikembangkan memburu pelaku lain. Namun pelaku utama pembawa celurit sudah kita tangkap,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (eva/isa)

  • Satu dari Lima Pelaku Perampokan Pengemudi di Jalan Tol Jakut Ditangkap

    Satu dari Lima Pelaku Perampokan Pengemudi di Jalan Tol Jakut Ditangkap

    loading…

    Polisi menangkap satu pelaku dari komplotan perampok yang beraksi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Polisi menangkap satu pelaku dari komplotan perampok yang beraksi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Pelaku yang ditangkap ialah orang yang membawa senjata tajam (Sajam).

    “Yang membawa celurit sudah ditangkap,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).

    Kini pihaknya sedang melakukan pengerjaan terhadap lima pelaku lainnya. “Masih dikembangkan memburu pelaku lain,” tuturnya.

    Sebelumnya, pengendara berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan ketika bersama istrinya sedang terjebak kemacetan di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Januari 2025 sore.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan pelaku datang dengan membawa senjata tajam.

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil, kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa sajam yang langsung menghadang mobil korban,” ujar Ade Ary, Sabtu (4/1/2025).

    Pelaku saat itu juga melakukan penyerangan terhadap istri korban yang duduk disampingnya. Atas kejadian ini, handphone (HP) milik korban berhasil dicuri pelaku. “Korban menderita kerugian berupa kehilangan HP Vivo warna biru,” ucapnya.

    Sementara korban mengalami luka pada bagian tangan. Peristiwa inipun kini telah ditangani oleh jajaran Polres Metro Jakarta Utara. “Korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan, kerugian ditaksir senilai Rp1,5 juta,” pungkasnya.

    (cip)

  • Anak Buah Ferdy Sambo, Chuck Putranto Naik Jabatan di Polda Metro Jaya

    Anak Buah Ferdy Sambo, Chuck Putranto Naik Jabatan di Polda Metro Jaya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto mengangkat jabatan AKBP Chuck Putranto sebagai Kabag Bin Opsnal pada Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Nama Chuck Putranto sempat jadi buah bibir lantaran statusnya sebagai mantan anak buah Ferdy Sambo.

    Chuck yang hampir diganjar sanksi Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) buntut kasus penembakan kepada Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat.

    AKBP Chuck Putranto yang sebelumnya jadi Kabagbinopsnal Ditbinmas di Polda Metro Jaya kini mendapat promosi berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/1/1/KEP/2025 tertanggal 2 Januari 2025.

    “Iya benar surat telegram itu,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (4/1).

    AKBP Chuck Putranto batal diganjar sanksi PDTH saat menjalani Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) karena dia mengajukan banding.

    Dalam sidang kode etik yang digelar, Chuck disebut tidak melakukan upaya pencegahan saat AKBP Arif Rachman Arifin merusak barang bukti berupa tiga unit DVR Camera Closed Circuit Television (CCTV).

    Selain Chuck Putranto, ada 33 anggota lain yang mendapatkan promosi dan mutasi dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. 

    Puluhan anggota itu dipromosi dan mutasi diduga buntut dari aksi pemerasan saat ada insiden pemerasan di acara konser Djakarta Warehouse Project (DWP).

  • Perampok di Tol Jakut Sasar Mobil Saat Macet, Sampai Bacok Korban

    Perampok di Tol Jakut Sasar Mobil Saat Macet, Sampai Bacok Korban

    Jakarta, CNN Indonesia

    Video di media sosial mengungkap komplotan perampok beraksi di tol akses Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) menyasar mobil-mobil yang kacanya terbuka saat macet. Kejadian berlangsung Jumat (3/1) sore.

    Para perampok terlihat mengancam pengendara dengan celurit. Mereka merampas barang-barang berharga yang dibawa pengendara.

    Salah satu korban adalah pasangan suami istri. Mereka dikepung enam orang perampok saat mobil tertahan kemacetan.

    “Kemudian datang enam orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung menghadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dilansir detik, Sabtu (4/1).

    Perampok berhasil merampas sebuah ponsel. Korban laki-laki mengalami luka di telunjuk kanan.

    Komplotan yang sama juga melancarkan aksi terhadap pengendara berinisial AF. Saat itu, AF yang mobilnya sedang terjebak macet dihampiri gerombolan perampok.

    Mereka meminta uang dan memaksa mengambil barang di mobil, tetapi AF melakukan perlawanan. Empat orang perampok pun menyerang AF.

    “Mengambil paksa satu buah tas milik korban yang berisi data diri dan data kendaraan milik korban. Korban mengalami luka robek di punggung sebelah kanan,” ucap Ade.

    Polres Metro Jakarta Utara bergerak usai kejadian itu viral di media sosial. Mereka meringkus M Ali Sanda alias MAS, salah satu pelaku.

    Polisi langsung menahan MAS dan menerapkannya sebagai tersangka. Lima orang pelaku lainnya masih diburu polisi. Mereka bernama Aji, Anggi, Tedi, Amat alias Acong, dan Cipuy.

    “Masih dikembangkan memburu pelaku lain. Namun pelaku utama pembawa celurit sudah kita tangkap,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady.

    (dhf/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bayi yang Tewas Ditinggalkan Orangtuanya Kejang-kejang Saat Tiba di RS Grogol Petamburan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Januari 2025

    Bayi yang Tewas Ditinggalkan Orangtuanya Kejang-kejang Saat Tiba di RS Grogol Petamburan Megapolitan 4 Januari 2025

    Bayi yang Tewas Ditinggalkan Orangtuanya Kejang-kejang Saat Tiba di RS Grogol Petamburan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – MS (5 bulan), bayi yang tewas di salah satu rumah sakit (RS) kawasan Grogol Petamburan sudah kejang-kejang saat dibawa oleh orangtuanya ke RS tersebut.
    Fakta itu terungkap setelah pihak kepolisian meminta keterangan dari dokter yang sempat memeriksa MS.
    “Jadi kalau sakitnya kemarin, penyampaian dokter bahwa ketika datang itu kondisinya sudah panas tinggi, kejang-kejang, dan sudah pucat,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).
    Aprino mengatakan, MS dibawa ke rumah sakit tersebut sekitar jam 02.00 WIB oleh ayahnya.
    Di sana, MS mendapatkan penanganan medis. Baru sekitar pukul 04.00 WIB, MS tewas.
    Sementara itu, ibu MS baru datang ke rumah sakit pukul 05.00 WIB.
    Pasangan suami istri tersebut kemudian pergi dari rumah sakit dengan dalih meminjam uang kepada kawan-kawannya.
    Dia diharuskan membayar
    biaya pengobatan
    sebesar Rp 3,6 juta.
    “Jadi kan yang datang pertama itu kan suami, tetangga, sama anak gitu. Bertiga mereka. Nah tidak begitu lama kemudian, kan jam 04.00 WIB bayinya meninggal. Nah baru istrinya tuh baru datang sekitar pukul 05.00 WIB. Datang ke sana, habis itu bertemu dengan suaminya, habis itu terlihat langsung meninggalkan rumah sakit, jalan kaki,” ujar Aprino.
    Bayi laki-laki berinisial MS (5 bulan) meninggal dunia setelah ditinggalkan oleh orangtuanya di ruang IGD salah satu rumah sakit di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (28/12/2024).
    Awalnya, orangtua bayi berinisial H membawa anaknya ke rumah sakit sekitar pukul 02.59 WIB dalam kondisi sakit.
    “Pihak rumah sakit segera melakukan tindakan medis. Namun, sekitar pukul 04.20 WIB, bayi laki-laki tersebut dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Senin (30/12/2024).
    Setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit mencari keberadaan orangtua bayi. Namun, mereka tidak ditemukan di lokasi kejadian.
    “Diduga, jenazah bayi laki-laki tersebut ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya,” ucap Ade Ary.
    Sebelum meninggalkan anaknya, orangtua bayi berdalih akan mencari uang untuk membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 3,6 juta.
    Karena orangtua bayi tidak ada di tempat, pihak rumah sakit mencoba menghubungi nomor telepon yang didaftarkan oleh H saat membawa anaknya.
    “Ternyata, nomor telepon tersebut adalah milik tetangga yang ikut mengantar ke rumah sakit. Orangtua korban diketahui tidak memiliki ponsel,” ucap Ade Ary.
    Saat polisi mendatangi kontrakan orangtua bayi, tempat tersebut sudah kosong.
    Akibatnya, pihak rumah sakit melaporkan kejadian ini ke Polsek Grogol Petamburan.
    Secara terpisah, Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang mengatakan bahwa orangtua bayi kemungkinan pergi karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit.
    “Diduga, mereka meninggalkan anaknya karena tidak sanggup membayar biaya pengobatan dan pengurusan jenazah,” kata Reza.
    Saat ini, pihak kepolisian masih berupaya mencari keberadaan orangtua bayi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Fakta Perampokan Saat Pengendara Mobil Terjebak Macet di Tol Tanjung Priok

    3 Fakta Perampokan Saat Pengendara Mobil Terjebak Macet di Tol Tanjung Priok

    Jakarta: Seorang pria berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan saat terjebak macet di KM 13 Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 3 Januari 2025 sore. 

    Tidak hanya IBA, istrinya turut diserang oleh gerombolan perampok yang beraksi dengan membawa senjata tajam. Kejadian tersebut menggegerkan masyarakat, karena terjadi di tengah kemacetan, di salah satu jalan tol yang biasanya relatif aman. 

    Berikut adalah tiga fakta yang harus diketahui terkait dengan peristiwa perampokan yang terjadi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok tersebut.
    1. Perampokan di tengah Kemacetan
    Peristiwa perampokan ini berawal saat korban dan istrinya terjebak dalam kemacetan di KM 13 Tol Akses Tanjung Priok pada sore hari. Saat itu, keduanya berada di dalam mobil, tidak menyangka bahwa kemacetan yang biasa terjadi di jalur tol tersebut menjadi celah bagi para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. 

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu 4 Januari 2025.

    Kemacetan yang memaksa kendaraan bergerak lambat memberi kesempatan kepada komplotan perampok untuk menghampiri mobil korban, yang saat itu tidak bisa bergerak cepat atau melarikan diri. 

    Baca juga: Terekam CCTV, Komplotan Maling Spesialis Rumah Kosong di Kudus Dibekuk Polisi

    2. Serangan Pelaku Menggunakan Senjata Tajam 
    Saat terjebak dalam kemacetan, komplotan perampok yang berjumlah enam orang datang mendekat dengan membawa senjata tajam. Mereka mengadang mobil korban dan langsung melakukan serangan terhadap istri korban yang berada di sampingnya. 

    “Kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung mengadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Ade Ary. 

    Serangan yang dilakukan oleh para pelaku sangat cepat dan brutal, dengan maksud untuk menakut-nakuti korban dan memaksa mereka menyerahkan barang berharga. Keberadaan senjata tajam memperburuk situasi dan menambah ancaman terhadap keselamatan korban yang tidak dapat melarikan diri karena macet. 
    3. Kerugian dan Luka Akibat Perampokan 
    Akibat perampokan tersebut, korban kehilangan ponsel yang ditaksir bernilai sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di jari telunjuk kanan akibat serangan fisik yang dilakukan oleh para pelaku. 

    “Atas kejadian tersebut korban menderita kerugian berupa kehilangan HP serta korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan,” kata Ade Ary.

    Meskipun korban selamat, peristiwa ini menambah panjang daftar kejahatan jalanan yang terjadi di Jakarta. Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

    Jakarta: Seorang pria berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan saat terjebak macet di KM 13 Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 3 Januari 2025 sore. 
     
    Tidak hanya IBA, istrinya turut diserang oleh gerombolan perampok yang beraksi dengan membawa senjata tajam. Kejadian tersebut menggegerkan masyarakat, karena terjadi di tengah kemacetan, di salah satu jalan tol yang biasanya relatif aman. 
     
    Berikut adalah tiga fakta yang harus diketahui terkait dengan peristiwa perampokan yang terjadi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok tersebut.

    1. Perampokan di tengah Kemacetan

    Peristiwa perampokan ini berawal saat korban dan istrinya terjebak dalam kemacetan di KM 13 Tol Akses Tanjung Priok pada sore hari. Saat itu, keduanya berada di dalam mobil, tidak menyangka bahwa kemacetan yang biasa terjadi di jalur tol tersebut menjadi celah bagi para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. 
    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu 4 Januari 2025.
     
    Kemacetan yang memaksa kendaraan bergerak lambat memberi kesempatan kepada komplotan perampok untuk menghampiri mobil korban, yang saat itu tidak bisa bergerak cepat atau melarikan diri. 
     
    Baca juga: Terekam CCTV, Komplotan Maling Spesialis Rumah Kosong di Kudus Dibekuk Polisi

    2. Serangan Pelaku Menggunakan Senjata Tajam 

    Saat terjebak dalam kemacetan, komplotan perampok yang berjumlah enam orang datang mendekat dengan membawa senjata tajam. Mereka mengadang mobil korban dan langsung melakukan serangan terhadap istri korban yang berada di sampingnya. 
     
    “Kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung mengadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Ade Ary. 
     
    Serangan yang dilakukan oleh para pelaku sangat cepat dan brutal, dengan maksud untuk menakut-nakuti korban dan memaksa mereka menyerahkan barang berharga. Keberadaan senjata tajam memperburuk situasi dan menambah ancaman terhadap keselamatan korban yang tidak dapat melarikan diri karena macet. 

    3. Kerugian dan Luka Akibat Perampokan 

    Akibat perampokan tersebut, korban kehilangan ponsel yang ditaksir bernilai sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di jari telunjuk kanan akibat serangan fisik yang dilakukan oleh para pelaku. 
     
    “Atas kejadian tersebut korban menderita kerugian berupa kehilangan HP serta korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan,” kata Ade Ary.
     
    Meskipun korban selamat, peristiwa ini menambah panjang daftar kejahatan jalanan yang terjadi di Jakarta. Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • 2
                    
                        Perampokan Brutal di Tol Tanjung Priok, Pengemudi Mobil yang Terjebak Macet Jadi Korban
                        Megapolitan

    2 Perampokan Brutal di Tol Tanjung Priok, Pengemudi Mobil yang Terjebak Macet Jadi Korban Megapolitan

    Perampokan Brutal di Tol Tanjung Priok, Pengemudi Mobil yang Terjebak Macet Jadi Korban
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Peristiwa
    perampokan
    bersenjata tajam di Tol Akses Tanjung Priok KM 13+500, Sungai Bambu, Jakarta Utara, menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial.
    Rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @Jakut_Update pada Jumat (3/1/2026) memperlihatkan tiga pelaku yang menargetkan seorang pengemudi mobil yang terjebak macet.
    Dalam video tersebut, para pelaku terlihat mengenakan topi dan berbagai jenis pakaian, seperti kemeja lengan panjang dan jaket biru dongker.
    Salah satu pelaku membawa senjata tajam yang digunakan untuk mengancam korban dari kaca kanan mobil.
    “Terjadi perampasan di pintu tol Plumpang, Walikota Tanjung Priok, setelah magrib. Posisi lagi macet, pelaku membawa sajam, mengambil dompet beserta isinya,”
    tulis akun tersebut dalam keterangannya.
    Sementara itu, Kepada Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, membenarkan kejadian itu. Korban, berinisial AF (24), mengalami luka robek di punggung akibat serangan salah satu pelaku.
    “Korban mengalami luka robek di punggung sebelah kanan,” Ade Ary, Sabtu (4/1/2025).
    AF dihadang oleh empat orang ketika keluar dari jalan tol. Para pelaku langsung mengancam korban dengan senjata tajam sebelum merampas barang-barangnya.
    “Pelaku membawa senjata tajam dan mengambil paksa satu buah tas milik korban yang berisi data diri dan data kendaraan,” ungkap Ade Ary.
    Kini, polisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas para pelaku dan menangkap mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengemudi Dirampok saat Terjebak Macet, di Tol Akses Tanjung Priok

    Pengemudi Dirampok saat Terjebak Macet, di Tol Akses Tanjung Priok

    loading…

    Pengendara berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan ketika bersama istrinya sedang terjebak kemacetan di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Foto ilustrasi

    JAKARTA – Pengendara berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan ketika bersama istrinya terjebak kemacetan di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/1/2025) sore.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, di tengah kemacetan, tiba-tiba komplotan pelaku mendatangi mobil korban. Pelaku datang dengan membawa senjata tajam.

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil, kemudian datang 6 pelaku dengan membawa sajam yang langsung menghadang mobil korban,” ujar Ade Ary, Sabtu (4/1/2025).

    Pelaku saat itu juga melakukan penyerangan terhadap istri korban yang duduk di sampingnya. Atas kejadian ini, handphone (HP) milik korban berhasil digasak pelaku. “Korban menderita kerugian berupa kehilangan HP Vivo warna biru,” ucapnya.

    Tidak hanya itu, korban juga mengalami luka pada bagian tangan. Peristiwa ini telah ditangani oleh jajaran Polres Metro Jakarta Utara. “Korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan, kerugian ditaksir senilai Rp1,5 juta,” pungkasnya.

    (cip)

  • Kapolda Metro Jaya Rotasi 13 Perwira, Kapolsek-Kasat Reskrim

    Kapolda Metro Jaya Rotasi 13 Perwira, Kapolsek-Kasat Reskrim

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melakukan rotasi dan mutasi sejumlah perwira menengah dan perwira pertama di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    Melalui rotasi ini Kasatres Polres Jakarta Utara hingga Kasatres Narkoba Polres Jaksel diganti.

    Rotasi dan mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram (TR) Nomor ST/1/KEP/2025 tanggal 2 Januari 2025 yang ditandatangani Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya Kombes Muh Dwita Kumu Wardana.

    “Benar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi soal TR tersebut, Jumat (3/1).

    TR tersebut berisi mutasi dan rotasi terhadap 32 perwira menengah dan perwira pertama. Secara rinci, 16 anggota berpangkat AKBP, enam berpangkat Kompol, empat berpangkat AKP, dua berpangkat Iptu dan empat berpangkat Ipda.

    Berdasarkan TR itu, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon diangkat sebagai Kasubdit 4 Ditressiber Polda Metro Jaya. Ia dipindah dari Div TIK Polri.

    AKBP Benny Cahyadi diangkat sebagai Kasatreskrim Polres Jakarta Utara. Ia menggantikan AKBP Hady Saputra yang dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya dalam rangka evaluasi kinerja.

    Kemudian, AKBP Gunawan diangkat sebagai Kepala SPKT Polda Metro Jaya. Ia menggantikan AKBP Arfan Zulfan yang diangkat sebagai Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat.

    AKBP Andri Kurniawan diangkat sebagai Kasatresnarkoba Polres Jakarta Selatan. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat.

    AKP Aldo Primananda Putra diangkat sebagai PS Kasi Sim Subditregident Ditlantas Polda Metro Jaya.

    Kompol Reza Rahandhi diangkat sebagai Kapolsek Menteng. Ia menggantikan Kompol Bayu Marfiando yang diangkat sebagai Analis Kebijakan Polres Jakpus.

    Lalu, Kabagbinopsnal Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indra S Tarigan diangkat sebagai Kabagbinopsnal Ditbinmas Polda Metro Jaya.

    AKBP C Putranto menggantikan posisi AKBP Indra S Tarigan sebagai Kabagbinopsnal Ditreskrimum Polda Metro Jaya

    AKBP Resa Fiardi Marabessy diangkat sebagai Kasubdit 3 Ditreskrimum Polda Metro Jaya

    AKBP Abdul Rahim diangkat sebagai Kasubdit 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya

    Lalu, AKBP Noor Megantara kini menjabat sebagai Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    (mba/gil)

    [Gambas:Video CNN]