Tag: Ade Ary Syam

  • CCTV Sorot Purnawirawan Brigjen TNI Sebelum Tewas, Kendarai Mobil hingga Jatuh ke Laut Marunda

    CCTV Sorot Purnawirawan Brigjen TNI Sebelum Tewas, Kendarai Mobil hingga Jatuh ke Laut Marunda

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Polisi menemukan rekaman CCTV yang menampilkan peristiwa sebelum jasad pria berinisial HO (76) ditemukan mengapung di laut di wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Jasad pria yang merupakan purnawirawan TNI berpangkat Brigjen itu ditemukan pada Jumat (10/1/2025).

    “Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polsek Kawasan Kali Baru telah melakukan penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (14/1/2025).

    Berdasarkan rekaman CCTV, jelas Ade Ary, korban terlihat mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.

    Saat itu mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.

    “⁠Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” ungkap Ade Ary.

    Sebelumnya, dalam proses evakuasi jenazah, petugas menemukan identitas jenderal purnawirawan bintang satu berinisial HO yang melekat di tubuh korban.

    Penemuan jenazah ini dibenarkan oleh salah seorang warga bernama Jumeri, yang pada saat kejadian sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Jumeri melihat jenazah pria tersebut diangkut oleh petugas ke atas dermaga.

    “Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).

    Jumeri mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.

    Yang jelas, pada saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar bahwa ada mobil juga yang ikut tercebur di lautan itu.

    “Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.

    “Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di dermaga KCN Marunda pada Senin (13/1/2025) petang, pihak kepolisian dari Ditpolairud Polda Metro Jaya dan beberapa satuan lainnya terpantau melakukan upaya pencarian barang bukti di lokasi.

    Menggunakan kapal operasional Polair, petugas melakukan penyisiran di sekitar lautan Marunda, untuk mencari barang bukti diduga mobil yang tenggelam di lokasi.

    Hingga pukul 18.30 WIB, petugas menghentikan pencarian barang bukti tersebut dan akan melanjutkannya esok hari, Selasa (24/1/2025).

    Adapun hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab tewasnya pria itu. Begitupun belum ada pihak kepolisian yang memberikan keterangan terkait penemuan jenazah ini.

    Namun, berdasarkan informasi yang diterima TribunJakarta.com, jenazah korban sudah dibawa ke RSPAD Gatot Subroto setelah dievakuasi.

    Dari ciri-ciri awal, jenazah itu ditemukan memakai kaos belang-belang, celana jeans berwarna hitam dan ikat pinggang hitam.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 5 Info Terkini Penemuan Mayat Pria Berpangkat Brigjen TNI di Marunda: Kesaksian Warga soal Mobil – Halaman all

    5 Info Terkini Penemuan Mayat Pria Berpangkat Brigjen TNI di Marunda: Kesaksian Warga soal Mobil – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang purnawirawan TNI berpangkat Brigjen ditemukan tewas di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).

    Jenazah pria berusia 75 tahun berinisial HO itu ditemukan warga.

    Saat mayat HO ditemukan, petugas turut menemukan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, jasad HO ditemukan mengapung oleh seorang nelayan berinisial RA (27). 

    Kemudian, RA melaporkan kejadian penemuan mayat kepada Bripka AM yang tengah berpatroli di Markas Unit Patroli Marunda.

    Berikut 5 informasi terkini soal penemuan mayat pria berpangkat Brigjen TNI tersebut:

    Polisi Punya CCTV

    Polda Metro Jaya sudah mengantongi rekaman CCTV kasus penemuan mayat pria purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tim gabungan saat ini masih bekerja.

    Menurutnya, penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian awal kejadian perkara sudah dilakukan.

    Penelusuran itu dilakukan tim gabungan gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Polsek Kawasan Kali Baru.

    “Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).

    Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.

    “Penyidik masih bekerja kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ucap Ade.

    Tim gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya juga sudah menemui keluarga korban terkait penanganan lanjutan.

    Apakah ada bekas luka?

    Di jasad korban ditemukan kartu keanggotaan TNI dan BIN dengan identitas Brigjen (Purn) TNI berinisial HO (76).

    Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragi saat dihubungi Selasa (14/1/2025) belum menjelaskan detail soal ada atau tidaknya luka di tubuh korban. 

    Menurutnya, kasus itu ditangani langsung oleh Ditpolairud Polda Metro Jaya. 

    “Untuk yang menangani dari Subdit Gakkum Polair Polda Metro Jaya,” ucap dia.

    Mayat Ditemukan Nelayan

    Mayat pertama kali ditemukan oleh nelayan. 

    Nelayan itu lalu memberitahukan temuannya ke petugas kepolisian yang bertugas di sekitar perairan Marunda.

    Korban ditemukan mengenakan pakaian bermotif belang, celana jeans hitam, dan sabuk berwarna hitam. 

    Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini.

    Dilaporkan Hilang Sebelumnya

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiyardi  mengatakan sebelumnya HO dilaporkan hilang.

    Penemuan mayatnya di Laut Marunda menjadi titik terang dalam penyelidikan.

    Berdasarkan penyelidikan polisi, mayat HO ditemukan mengambang di laut, namun mobil sedannya merek Toyota Vios tidak ditemukan.

    “Mayatnya ditemukan di Marunda, tapi tidak bersama mobilnya,” ungkap dia.

    Saat ini, kata dia,  Tim Resmob Polda Metro Jaya tengah mencari mobil HO yang diduga hanyut terbawa arus.

    Ada Mobil Jatuh ke Laut?

    Seorang warga bernama Jumeri, yang pada saat kejadian sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara melihat jenazah pria tersebut diangkut oleh petugas ke atas dermaga.

    “Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).

    Jumeri mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.

    Yang jelas pada saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar bahwa ada mobil juga yang ikut tercebur di lautan itu.

    “Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.

    “Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.

    Pencarian mobil tersebut dilakukan pada Senin (13/1/2025) namun belum ditemukan.

    Meski demikian, polisi telah menemukan titik perkiraan lokasi di mana mobil HO berada.

    “Perkiraan titik sudah dapat, tapi karena arus kencang kami lanjutkan hari ini,” tambah Kompol Resa.

    Hingga saat ini, Tim Resmob masih berusaha merunut kejadian untuk menentukan penyebab kematian HO.

    “Sekarang sedang kami runut, yang kita pastikan ada tindak pidana atau tidak,” ucapnya.

    Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV/Tribun Jakarta

     

  • Viral Aplikasi Berburu Harta karun Koin Jagat Rusak Fasilitas Umum, Tengok Hadiahnya – Page 3

    Viral Aplikasi Berburu Harta karun Koin Jagat Rusak Fasilitas Umum, Tengok Hadiahnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Fenomena perburuan harta karun digital yang dikenal dengan nama ‘Koin Jagat’ telah menciptakan kegemparan di platform media sosial, terutama di TikTok. Permainan ini menawarkan pengalaman petualangan yang menarik dan janji hadiah uang tunai, sehingga berhasil menarik perhatian banyak pengguna, terutama di kalangan anak muda.

    Namun ternyata kegiatan berburu koin jagat ini merusak sejumlah fasilitas umum (fasum). Banyak video beredar terjadi kerusakan di taman teman daerah Bandung berantakan karena aksi mencari harta karun ini.

    Polisi buka peluang melayangkan panggilan kepada pihak aplikator buntut kerusakan yang terjadi karena ulah pengguna yang berburu harta karun digital bernama Koin Jagat.

    Rencana pemanggilan itu akan disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi setelah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya.

    Informasi yang diperoleh kepolisian, keberadaan Koin Jagat telah menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas publik.

    “Kami mendapat informasi juga bahwa ada beberapa fasilitas yang rusak, nah ini tolong jangan melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa merugikan pihak lain, merusak fasilitas umum, merusak alam,” ujar dia dikutip Selasa (14/1/2025).

    Koin Ditukarkan Uang Tuna 

    Koin Jagat merupakan fitur dari aplikasi ‘Jagat-Find Family & Friends’, yang mengundang para pengguna untuk berburu koin virtual yang tersebar di berbagai tempat umum di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

    Dikutip dari kanal Tekno Liputan6.com, tempat-tempat terkenal seperti Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta dan Alun-Alun Surabaya menjadi lokasi perburuan yang sangat ramai dikunjungi.

    Koin-koin yang berhasil ditemukan oleh para peserta dapat ditukarkan dengan uang tunai, dengan nilai yang bervariasi tergantung pada jenis koin yang diperoleh.

    Dalam permainan ini, pengguna dituntut untuk mencari koin yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu emas, perak, dan perunggu. Koin-koin tersebut dapat ditukarkan dengan uang tunai mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung pada jenis koin yang berhasil ditemukan.

    Koin perak diperkirakan memiliki nilai yang lebih tinggi, meskipun rincian pastinya belum diumumkan. Sementara itu, koin emas dianggap sebagai yang paling berharga dengan nilai hadiah tertinggi mencapai Rp 100 juta, sehingga menjadi incaran utama bagi para pemain dalam misi berburu koin virtual ini.

    Aplikasi Jagat dapat diunduh dan diinstal secara gratis oleh pengguna Android maupun iPhone (iOS). Namun, penting untuk dicatat bahwa Jagat juga menawarkan opsi pembelian dalam aplikasi.

  • Brigjen TNI Purnawirawan Ditemukan Meninggal di Perairan Marunda

    Brigjen TNI Purnawirawan Ditemukan Meninggal di Perairan Marunda

    loading…

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam membenarkan penemuan jenazah pensiunan TNI di perairan Marunda, Jakarta Utara. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Seorang pensiunan TNI dan BIN berpangkat Brigjen ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Jenazah berinisial HO itu ditemukan pertama kali oleh nelayan.

    “Benar korban ditemukan pertama kali oleh nelayan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).

    Menurut Ade, korban ditemukan mengambang di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat, 10 Januari 2025 lalu. Pada tubuh pria berusia 75 tahun tersebut ditemukan kartu keanggotaan TNI dan BIN dengan identitas Brigjen (Purn) TNI berinisial HO (75).

    “Korban berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri menggunakan kaos berkerah warna belang, celana panjang jeans warna hitam, dan 1 buah dompet kulit warna hitam dengan identitas atas nama HO,” tuturnya.

    Dia menambahkan, korban pertama kali ditemukan oleh nelayan, yang akhirnya diteruskan ke polisi yang bertugas di sekitar perairan Marunda. Jenazah korban lantas dievakuasi ke RSCM, Jakarta Pusat guna keperluan visum.

    (cip)

  • Hendak Tagih Utang, Pria di Duren Sawit Malah Ditodong Sajam dan Diteriaki Maling
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Hendak Tagih Utang, Pria di Duren Sawit Malah Ditodong Sajam dan Diteriaki Maling Megapolitan 14 Januari 2025

    Hendak Tagih Utang, Pria di Duren Sawit Malah Ditodong Sajam dan Diteriaki Maling
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pria berinisial JSPS menjadi korban penodongan senjata tajam (sajam) di Jalan Bunga Rampai IV, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (11/1/2025).
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi berujar, aksi penodongan sajam tersebut terjadi usai korban menagih utang kepada pelaku berinisial UT.
    Peristiwa bermula saat korban mendatangi UT di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menagih utang. Hanya saja, korban malah ditodong sajam oleh pelaku.
    “Lalu, terlapor tidak terima dan mengancam pelapor dengan senjata tajam,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).
    Aksi penolakan pembayaran utang itu pun berlanjut. UT malah meneriaki korban sebagai maling.
    Belum diketahui apakah JSPS menerima pukulan dari warga atau tidak usai ia diteriaki maling oleh UT.
    Hanya saja, JSPS langsung melaporkan UT ke Polres Metro Jakarta Timur seusai kejadian.
    “Langsung melapor guna penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Orangtua yang Tinggalkan Jasad Bayinya di RS Grogol Terancam 5 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Orangtua yang Tinggalkan Jasad Bayinya di RS Grogol Terancam 5 Tahun Penjara Megapolitan 14 Januari 2025

    Orangtua yang Tinggalkan Jasad Bayinya di RS Grogol Terancam 5 Tahun Penjara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pasangan suami istri (pasutri) berinisial H dan BU terancam pidana penjara selama lima tahun usai menelantarkan anak mereka berinisial MS (5 bulan) di salah satu rumah sakit (RS) daerah Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
    Keduanya dijerat dengan Pasal 77 B Jo Pasal 76 B Jo Pasal 77 C Jo Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
    “Ancaman hukuman lima tahun (penjara),” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).
    Polsek Grogol Petamburan menangkap H dan BU atas kasus dugaan penelantaran anak.
    Mereka ditangkap di salah satu indekos daerah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (12/1/2025) malam.
    “Yang bersangkutan berpindah-pindah tempat kos-kosan, tapi masih di wilayah Grogol Petamburan dan Tambora,” ujar Aprino.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, alasan keduanya meninggalkan bayi mereka di salah satu RS daerah Grogol Petamburan karena tidak mempunyai uang untuk membayar biaya administrasi.
    “Pekerjaannya si suami itu bekerja di salah satu tempat konveksi wilayah kami (Grogol Petamburan), dan untuk si ibu itu ibu rumah tangga,” ungkap Aprino.
    Kini, polisi telah menetapkan keduanya sebagai tersangka dan menahan mereka di rumah tahanan (rutan) Polsek Grogol Petamburan.
    Sebelumnya diberitakan, bayi laki-laki berinisial MS meninggal dan ditinggalkan oleh orangtuanya di ruang IGD salah satu rumah sakit di Grogol Petamburan pada Sabtu (28/12/2024).
    H membawa anaknya ke rumah sakit sekitar pukul 02.59 WIB dalam kondisi sakit.
    “Pihak rumah sakit segera melakukan tindakan medis. Namun, sekitar pukul 04.20 WIB, bayi laki-laki tersebut dinyatakan meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (30/12/2024).
    Setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit berusaha mencari keberadaan orang tua bayi, namun mereka tidak ditemukan di lokasi.
    “Diduga, jenazah bayi laki-laki tersebut ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya,” tambah Ade Ary.
    Sebelum meninggalkan anaknya, orang tua bayi berdalih akan mencari uang untuk membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 3,6 juta.
    Pihak rumah sakit mencoba menghubungi nomor telepon yang didaftarkan oleh H saat membawa anaknya, tetapi nomor tersebut adalah milik tetangga yang ikut mengantar ke rumah sakit.
    “Orangtua korban diketahui tidak memiliki ponsel,” jelas Ade Ary.
    Saat polisi mendatangi kontrakan orang tua bayi, tempat tersebut sudah kosong. Akibatnya, pihak rumah sakit melaporkan kejadian ini ke Polsek Grogol Petamburan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinggalkan Jasad Anak Satu-satunya di RS Grogol, Kini Orangtuanya Menyesal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Tinggalkan Jasad Anak Satu-satunya di RS Grogol, Kini Orangtuanya Menyesal Megapolitan 14 Januari 2025

    Tinggalkan Jasad Anak Satu-satunya di RS Grogol, Kini Orangtuanya Menyesal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pasangan suami istri berinisial H dan BU ditangkap oleh polisi setelah dituduh menelantarkan anak mereka, MS, yang berusia lima bulan di rumah sakit.
    Bayi tersebut meninggal di salah satu rumah sakit di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kini, H dan BU mengaku menyesal.
    “Ya menyesal, dengan alasan (meninggalkan) bayi karena enggak ada uang,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, saat dikonfirmasi pada Selasa (14/1/2025).
    Keduanya ditangkap di sebuah indekos di kawasan Grogol Petamburan pada Minggu (12/1/2025) malam.
    “Yang bersangkutan berpindah-pindah tempat kos-kosan, tapi masih di wilayah Grogol Petamburan dan Tambora,” lanjut Aprino.
    Menurut hasil pemeriksaan, alasan H dan BU meninggalkan bayi mereka di rumah sakit adalah karena tidak memiliki uang untuk membayar biaya administrasi.
    “Pekerjaannya si suami itu bekerja di salah satu tempat konveksi wilayah kami. Dan untuk si ibu itu ibu rumah tangga,” jelas Aprino.
    Saat ini, polisi telah menetapkan keduanya sebagai tersangka dan menahan mereka di rumah tahanan Polsek Grogol Petamburan.
    Mereka dijerat dengan Pasal 77 B Jo Pasal 76 B Jo Pasal 77 C Jo Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mengancam hukuman maksimal lima tahun penjara.
    Sebelumnya, bayi laki-laki berinisial MS dibawa oleh H ke rumah sakit pada Sabtu (28/12/2024) dalam kondisi sakit sekitar pukul 02.59 WIB.
    “Pihak rumah sakit segera melakukan tindakan medis. Namun, sekitar pukul 04.20 WIB, bayi laki-laki tersebut dinyatakan meninggal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (30/12/2024).
    Setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit berusaha mencari keberadaan orang tua bayi, namun mereka tidak ditemukan di lokasi.
    “Diduga, jenazah bayi laki-laki tersebut ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya,” tambah Ade Ary.
    Sebelum meninggalkan anaknya, orang tua bayi berdalih akan mencari uang untuk membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 3,6 juta.
    Pihak rumah sakit mencoba menghubungi nomor telepon yang didaftarkan oleh H saat membawa anaknya, namun ternyata nomor tersebut adalah milik tetangga yang ikut mengantar ke rumah sakit.
    “Orangtua korban diketahui tidak memiliki ponsel,” jelas Ade Ary.
    Ketika polisi mendatangi kontrakan orang tua bayi, tempat tersebut sudah kosong. Akibatnya, pihak rumah sakit melaporkan kejadian ini ke Polsek Grogol Petamburan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak-anak Sandy Permana Mencari Ayahnya yang Takkan Kembali…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Anak-anak Sandy Permana Mencari Ayahnya yang Takkan Kembali… Megapolitan 14 Januari 2025

    Anak-anak Sandy Permana Mencari Ayahnya yang Takkan Kembali…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rumah
    aktor Sandy Permana
    di kawasan Cibarusah Jaya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kini terasa hampa.
    Keceriaan yang biasanya menyelimuti setiap ruangan kini tergantikan oleh isak tangis dan rasa rindu yang mendalam.
    Suasana itu berubah setelah aktor serial Mak Lampir itu tewas secara tragis, diduga dibunuh oleh tetangganya setelah sebelumnya terlibat cekcok.
    Kini, anak-anak Sandy Permana terus menanti kepulangan ayah mereka yang telah tiada dan takkan kembali.
    “Anak-anak selalu cari ayahnya. Bangun tidur, cari ‘Ayah ke mana? Ayah kok enggak bobo di sini,’ gitu,” ujar istri Sandy, Ade, pada Senin (14/1/2025), dikutip dari
    Kompas TV
    .
    Ade hanya bisa menarik napas panjang, mencoba meredam gemuruh dalam dadanya ketika sang anak menanyakan keberadaan ayahnya.
    “Ditanya ‘Ayah lagi pergi ya?’ Iya. Karena anak saya, tiga-tiganya, kalau tidur harus sama ayahnya,” kata Ade dengan air mata berurai.
    Sandy, yang dikenal luas melalui perannya dalam serial Mak Lampir, meninggalkan jejak duka yang mendalam.
    Ade mengisahkan kembali momen-momen terakhir sebelum peristiwa yang menimpa Sandy terjadi.
    “Kan katanya pelaku itu lagi memangkas pohon. Mungkin suami saya negur pelan-pelan, apa gitu. Tapi dia nggak terima. Jadi cekcok,” ungkap Ade.
    Ia teringat pernah mengalami hal serupa saat melewati tempat yang sama beberapa waktu lalu.
    “Beberapa minggu lalu, saya juga pernah lewat sana. Dia (tetangga yang terduga pelaku) lagi memangkas pohon. Saya bilang pelan-pelan, nanti kalau kena saya sama anak saya gimana? Tapi dia malah melotot, kayak marah. Saya cerita ke suami, kenapa sih dia begitu,” lanjut Ade.
    Mungkin, pikirnya, sikap kasar pelaku itu yang menjadi pemicu tragedi mengerikan yang menimpa suaminya.
    Kini, identitas pelaku sudah diketahui, dan polisi sedang berupaya mencari sosok yang dipanggil “Gimbal” oleh warga.
    “Harapannya, pelaku segera ditemukan. Diproses seadil-adilnya. Saya hanya ingin dia dihukum setimpal,” kata Ade dengan penuh harap.
    Di tengah duka yang mendalam, Ade mencoba untuk tetap kuat. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk anak-anaknya.
    Sebab anak-anaknya terus bertanya dan menanti, meski jawaban dan kepulangan yang mereka harapkan takkan pernah datang.
    “Karena saya tidak tega sama anak, karena anak-anak selalu cari ayahnya,” kata Ade.
    Hingga kini, polisi masih terus mendalami kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti untuk mengungkap kejadian tersebut.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi sebelumnya mengatakan bahwa Sandy Permana sempat terlibat perkelahian dengan seorang pria sebelum tewas di Perumahan Cibarusah Jaya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1/2025) pagi.
    Sandy ditemukan oleh tetangganya. Saat ditemukan, ia masih hidup dalam kondisi penuh darah dan sempat tak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit terdekat.
    “Berdasarkan fakta yang ditemukan, diduga ada saksi yang melihat seorang laki-laki sedang berkelahi dengan korban,” ungkap Ade Ary.
    Dalam kasus ini, pemeran serial Mak Lampir itu diduga menjadi korban pembunuhan. Ia tewas setelah ditikam menggunakan senjata tajam.
    Polisi kini tengah menyelidiki kasus pembunuhan tersebut dan telah mengantongi nama terduga pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dapat Promosi Jabatan, 22 Perwira di Polda Metro Jaya Bakal Naik Pangkat

    Dapat Promosi Jabatan, 22 Perwira di Polda Metro Jaya Bakal Naik Pangkat

    loading…

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto melakukan mutasi terhadap 922 anggotanya yang bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto melakukan mutasi terhadap 922 anggotanya yang bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 perwira mendapatkan promosi jabatan.

    Mutasi para perwira tersebut tertuang dalam tiga Surat Telegram Nomor ST/9/I/KEP./2025, ST/10/I/KEP./2025, ST/11/I/KEP./2025 tertanggal 10 Januari 2025.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, rotasi bagian dari penyegaran organisasi. “Benar, rotasi dalam rangka tour of duty dan penyegaran organisasi untuk melayani serta melindungi masyarakat,” katanya dikutip Selasa (14/1/2025).

    Dengan promosi jabatan ini, maka para perwira bakal mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya. Mereka terdiri atas 1 perwira menyandang pangkat Kompol, 11 AKP, dan 10 Ipda.

    Berikut ini nama-nama perwira polisi yang bakal naik pangkat usai dimutasi Kapolda:

    1. Kompol Muhammad Endy Mahandika, dari Kabagops Polres Metro Tangerang Kota mendapat promosi jabatan menjadi Kapolsek Kebayoran Baru menggantikan AKBP Saut Fernando

    2. AKP Mochammad Ade Rizki Fitriawan, dari Pama Polda Metro Jaya mendapat promosi jabatan menjadi Kasubbagrohjashor Bagwatpers Ro SDM Polda Metro Jaya menggantikan Kompol Bryan Rio Wicaksono

    3. AKP Dimitri Mahendra Kartika, dari Pama Polda Metro Jaya mendapat promosi jabatan menjadi Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat menggantikan Kompol Muhammad Kukuh Islami

    4. AKP Raden Dwi Kennardi Dewanto Prathista, dari Pama Polda Metro Jaya mendapat promosi jabatan menjadi Kanit 1 Subdit 3 Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggantikan Kompol Reza Pahlevi

  • Anak-anak Sandy Permana Mencari Ayahnya yang Takkan Kembali…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Istri Ungkap Identitas Terduga Pembunuh Sandy, Gimbal dan Kru Film Megapolitan 14 Januari 2025

    Istri Ungkap Identitas Terduga Pembunuh Sandy, Gimbal dan Kru Film
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus dugaan pembunuhan tragis yang menimpa aktor
    Sandy Permana
    terus mengungkap fakta-fakta baru.
    Istri korban, Ade Andriani, menyebutkan terduga pelaku penusukan suaminya adalah seorang yang dikenal dengan panggilan gimbal dan seorang kru film.
    “Namanya? Gimbal. Di sini dipanggilnya gimbal,” ujar Ade, Senin (13/1/2024), dikutip dari tayangan
    Kompas TV
    .
    “Dia kru film,” sambung kaka ipar Sandy, Amelia.
    Ade mengungkapkan, identitas pelaku yang diduga bertanggung jawab atas kematian Sandy sudah diketahui oleh polisi.
    “Foto pelaku sudah disebar. Dari polisinya katanya sudah bertindak, sudah mencari pelaku,” kata Ade.
    Ia juga menyampaikan rasa sakit hati dan keprihatinannya atas kejadian ini, terutama kepada anak-anaknya yang kehilangan sosok ayah.
    Dengan kesedihan yang mendalam, Ade berharap proses hukum akan berjalan adil dan cepat.
    “Harapannya semoga pelaku ditemukan dan diproses secepatnya sesuai hukum harus setimpal, seadil-adilnya. Karena saya tidak tega sama anak, karena anak-anak selalu cari ayahnya,” tutup Ade.
    Hingga kini, polisi masih terus mendalami kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti untuk mengungkap kasus tersebut.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi sebelumnya mengatakan, Sandy Permana sempat terlibat perkelahian dengan seorang pria sebelum tewas di Perumahan Cibarusah Jaya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1/2025) pagi.
    Sandy ditemukan oleh tetangga rumahnya. Saat ditemukan, Sandy masih hidup dalam kondisi penuh darah. Dia sempat tak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit terdekat.
    “Berdasarkan fakta yang ditemukan, diduga ada saksi yang melihat ada seorang laki-laki yang sedang berkelahi dengan korban,” ungkap Ade Ary.
    Dalam kasus ini, pemeran serial “Mak Lampir” itu diduga merupakan korban pembunuhan. Dia tewas setelah ditikam menggunakan senjata tajam.
    Polisi kini sedang menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Mereka telah mengantongi nama yang diduga membunuh Sandy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.