Tag: Ade Ary Syam

  • Nanang Gimbal, Pembunuh Aktor Sandy Permana Tidur di Kuburan Desa Kutamukti Karawang Selama Sembunyi – Halaman all

    Nanang Gimbal, Pembunuh Aktor Sandy Permana Tidur di Kuburan Desa Kutamukti Karawang Selama Sembunyi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Nanang Irawan alias Nanang Gimbal pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana diketahui tinggal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat untuk bersembunyi dari kejaran polisi.

    Nanang Gimbal bahkan disempat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saat datang ke dusun tersebut setelah melakukan pembunuhan terhadap aktor Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) pagi.

    Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani mengatakan berdasarkan laporan perangkat RT/RW dan warga, Nanang Gimbal datang ke wilayah Karawang sejak Senin, 13 Januari 2024 pagi.

    Warga mengaku sempat curiga akan kedatangan orang asing atau tak dikenal tersebut.

    Tapi tidak terpikir jika orang baru yang datang ke wilayahnya tersebut merupakan pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana.

    “Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi enggak kepikiran itu pelaku pembunuhan. Karena kan ramainya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak,” kata Aan dikutip dari Tribunbekasi.com, Rabu (15/1/2025).

    Warga justru mengira orang tersebut mengaalami gangguan jiwa, sebab setelah ada di jalanan menghilang dan warga lain melihatnya ada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kutamukti.

    “Iya pada mengiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu,” ujarnya.

    Kata Aan, saat pagi hari orang itu lapar dan keluar dari TPU untuk membeli makan.

    Akan tetapi, karena uangnya sisa Rp 2.500 dia datang ke klinik meminta bantuan agar bisa membeli makan.

    “Dari situ langsung ditangkap polisi, karena memang dari kemarin polisi itu sudah ada dan menyebar di desa sini,” imbuhnya.

    Nanang Gimbal ditangkap polisi di Dusun Poris RT 04/RW 09, Kutamukti, Kutawaluya, Karawang, Rabu (15/1/2025) pukul 10.45 WIB.

    “Pelaku dengan sengaja kabur dan bersembunyi untuk hindari kejaran petugas kami,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (15/1/2025).

    Nanang Gimbal sengaja kabur ke daerah Karawang, Jawa Barat setelah aksi penikaman Sandy Permana.

    “Ditangkap di warung sedang makan,” kata Ade Ary.

    Ade Ary pun mengungkap Nanang berupaya mengelabui petugas dengan mengubah penampilannya selama dalam pelarian.

    Pelaku mencukur rambut gimbalnya menggunakan gunting yang dipinjam dari sebuah warung dengan tujuan agar tidak dapat dikenali.

    “Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang, menggunakan gunting yamg dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian,” ungkap Ade Ary.

    Saat ini, tim gabungan masih menginterogasi pelaku untuk mendalami motifnya menghabisi nyawa Sandy Permana.

    Sandy tewas dengan sejumlah luka tusuk.

    Dua luka tusuk di antaranya terdapat di bagian kepala korban.

    “Saat dilakukan olah TKP, di tubuh korban terdapat perlukaan di bagian kepala kiri 3 Cm, lebar 1 Cm, perlukaan di belakang kiri telingga panjangnya 4 Cm,” kata Ade Ary Senin (13/1/2024).

    Selain itu terdapat luka gores di pipi kiri Sandy dan luka robek di bagian perut korban.

    Pembunuh Sandy Permana Berupaya Hilangkan Bukti

    Sebelum kabur ke Karawang, Jawa Barat, terungkap Nanang membuang barang bukti pisau sesaat setelah menusuk artis Sandy Permana.

    Kini pisau yang digunakan untuk menusuk Sandy Permana telah ditemukan polisi.

    “Sudah (ditemukan barang bukti pisau),” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Marasabessy, Rabu (15/1/2025).

    Berdasarkan foto yang diterima, barang bukti pisau tersebut ditemukan di selokan.

    Menurut Ressa, pisau itu ditemukan tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

    “(Pisau ditemukan) di gapura dekat TKP,” ujar Ressa.

    Dalam kasus ini Nanang dijerat dengan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

  • Kronologi Penangkapan Nanang ‘Gimbal’ Tersangka Pembunuhan Sandy Permana

    Kronologi Penangkapan Nanang ‘Gimbal’ Tersangka Pembunuhan Sandy Permana

    Bisnis.com, JAKARTA – Polda Metro Jaya menjelaskan kronologi penangkapan Nanang ‘Gimbal’ sebagai terduga pelaku kasus pembunuhan aktor film Mak Lampir, Sandy Permana.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Nanang diamankan saat kabur ke Karawang, Jawa Barat.

    Nanang diamankan di Dusun Poris RT.04/09 Desa Kutamukti, Kutawaluya, Karawang pada (15/1/2025) sekitar 10.45 WIB.

    “Pelaku dengan sengaja kabur dan bersembunyi untuk hindari kejaran petugas kami,” ujar Ade kepada wartawan, Rabu (15/1/2025).

    Ade menambahkan, Nanang yang diduga telah melakukan pembunuhan terhadap Sandy telah melakukan upaya untuk menghilangkan jejak.

    Caranya, Nanang yang dikenal dengan rambut gimbal telah memotong rambutnya menggunakan gunting di warung sekitar agar tidak dikenali saat pelarian.

    “Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju karawang, menggunakan gunting yang dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian,” imbuhnya.

    Adapun, kini Nanang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan persangkaan Pasal 354 dan atau 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun.

  • Nanang ‘Gimbal’ Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Aktor Sandy Permana

    Nanang ‘Gimbal’ Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Aktor Sandy Permana

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi telah menetapkan tersangka terhadap Nanang Irawan alias Gimbal (47) sebagai tersangka kasus pembunuhan aktor Sandy Permana.

    Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya Kompol Bambang Askar ditetapkan sebagai tersangka atas persangkaan penganiayaan dan pembunuhan.

    “[Nanang] sudah ditetapkan tersangka,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Bambang menambahkan, Nanang dipersangkakan Pasal 354 tentang penganiayaan berat dan/atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    “Pasal yang dikenakan 354 dan atau 338 ancaman hukumannya 15 tahun,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Nanang telah diringkus oleh kepolisian saat kabur ke Karawang, Jawa Barat pada Rabu (15/1/2025). Kini, Nanang telah diamankan ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Sandy Permana sempat dengan seseorang sebelum dinyatakan meninggal dunia.

    Berdasarkan olah TKP yang dilakukan Polres Metro Bekasi hingga Polda Metro Jaya, Sandy Permana mendapatkan sejumlah luka tusukan di bagian kepala hingga perut.

  • Mayat bayi ditemukan di sodetan Kali Grogol, Jakarta Selatan

    Mayat bayi ditemukan di sodetan Kali Grogol, Jakarta Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Sesosok mayat bayi laki-laki ditemukan di sodetan Kali Grogol Jalan Jati Indah RT 02/RW 01 Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (14/1).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu, menyebutkan mayat bayi tersebut ditemukan oleh seorang warga saat membersihkan sampah.

    “Awal kejadian saksi sedang mengangkat dan membersihkan sampah dengan menggunakan keranjang di Sodetan Kali Grogol dan pada saat mengangkat sampah terlihat ada sosok mayat bayi yang ikut terangkat yang sebelumnya tertutup dengan sampah,” katanya dalam keterangan tertulisnya.

    Kemudian, saksi memberitahukan kepada warga yang sedang memancing bahwa ada sosok mayat bayi yang tertutup sampah.

    “Saksi melaporkan kepada Ketua RT 07/10 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan untuk menghubungi petugas Polsek Kebayoran Lama,” katanya.

    Sementara itu Kanit Reskrim Kebayoran Lama Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ivo Amelia mengatakan, pihaknya pihaknya telah memeriksa sejumlah tempat kos-kosan wanita apakah ada yang diduga melahirkan dan membuang bayi tersebut.

    “Kita sudah melakukan penyelidikan. Tapi belum ditemukan ya, misalnya ciri-ciri yang seperti wanita yang baru melahirkan cek di Puskesmas, ada nggak yang hamil beberapa bulan terakhir atau yang melahirkan. Namun belum ditemukan. Saat ini masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Detik-detik Penangkapan Nanang Gimbal Saat Asyik Makan di Warung – Halaman all

    Detik-detik Penangkapan Nanang Gimbal Saat Asyik Makan di Warung – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana akhirnya ditangkap polisi.

    Nanang Irawan alias Nanag Gimbal (45) ditangkap di wilayah Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025) siang.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi bilang Nanang Gimbal ditangkap saat bersembunyi di wilayah Karawang.

    Penangkapan tersebut berlangsung di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025).

    “(Ditangkap) pada saat yang bersangkutan bersembunyi di daerah Karawang. (Ditangkap tadi) sekitar pukul 10.45 WIB,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi.

    Nanang ‘Gimbal’ sengaja kabur ke daerah Karawang, Jawa Barat setelah aksi penikaman Sandy Permana.

    “Ditangkap di warung sedang makan,” kata Ade Ary.

    Pisaunya Didapatkan

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan Nanang ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Tampak Nanang ‘Gimbal’ memakai kacamata dan mengenakan jaket berwarna saat ditangkap polisi pada Rabu (15/1/2025).

    Selain itu, dia juga mengenakan baju berwarna biru serta mengenakan kalung.

    Rambut gimbal yang menjadi ciri khas Nanang tak tampak.

    Dalam foto tersebut, tampak polisi tengah memborgol Nanang di suatu tempat yang diduga warung kelontong.

    Tayangan Kompas.TV memperlihatkan Nanang dibawa ke lokasi pembunuhan.

    Di dekat rumahnya itu dia  menunjukkan lokasi membuang pisau yang diduga untuk membunuh aktor Sandy Permana.

    Potong Rambut

    Ade Ary mengatakan Nanang memotong rambutnya untuk mengelabui polisi. 

    Dia meminjam gunting di warung dan mencukur rambutnya sendiri.

    “Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang. Menggunakan gunting yang dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian,” imbuhnya.

    Saat ini, tim gabungan masih menginterogasi pelaku untuk mendalami motifnya menghabisi nyawa Sandy Permana.

    “Pasal yang dikenakan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” ujar Kabid Humas.

    Kronologi 

    Sandy tewas dengan sejumlah luka tusuk. Dua luka tusuk di antaranya terdapat di bagian kepala korban.

    “Saat dilakukan olah TKP, di tubuh korban terdapat perlukaan di bagian kepala kiri 3 Cm, lebar 1 Cm, perlukaan di belakang kiri telingga panjangnya 4 Cm,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Senin (13/1/2024).

    Selain itu terdapat luka gores di pipi kiri Sandy dan luka robek di bagian perut korban. Saat ini, polisi masih berupaya untuk menangkap pelaku pembunuhan.

    “Mohon waktu tim gabungan akan usut tuntas dan tangkap pelaku,” ujar Ade Ary.

    Di sisi lain, Sandy diketahui sempat berduel dengan seorang pria sebelum ditikam hingga tewas.

    Fakta itu terungkap setelah polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.

    “Setidaknya ada empat saksi, itu antara lain seorang ibu yang melihat korban diduga sedang berkelahi,” kata Ade Ary.

    Ade Ary mengungkapkan, pria yang berduel dengan korban sempat melotot sebelum akhirnya meninggalkan lokasi kejadian.

    “Kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu melotot dan akhirnya pergi,” ungkap Kabid Humas.

     

     

     

  • Demi Hilangkan Jejak, Nanang ‘Gimbal’ Pembunuh Sandy Permana Sempat Cukur Sendiri Rambutnya – Halaman all

    Demi Hilangkan Jejak, Nanang ‘Gimbal’ Pembunuh Sandy Permana Sempat Cukur Sendiri Rambutnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Selama menjadi buronan, Nanang Irawan alias Gimbal ternyata sempat mencukur rambutnya.

    Adapun tujuannya agar tidak dikenali saat masih menjadi buronan.

    Diketahui, Nanang Irawan adalah pelaku pembunuhan terhadap aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menuturkan Nanang mencukur rambutnya saat masih dalam perjalanan kabur ke Karawang, Jawa Barat.

    “Betul, berdasarkan keterangan pelaku sempat memotong rambut, saat pelarian ke Karawang,” kata Ade Ary kepada Tribunnews.com, Rabu (15/1/2025).

    Bukan ke tempat cukur, Ade Ary menyebut, Nanang mencukur rambutnya sendiri menggunakan gunting yang dipinjam dari warung.

    “(Cukur) menggunakan gunting yang dipinjam di warung,” jelasnya.

    Nanang ‘Gimbal’ akhirnya berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu siang sekira pukul 10.45 WIB.

    Adapun dia ditangkap di Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawulya, Karawang, Jawa Barat saat tengah makan.

    “(Nanang ditangkap) saat sedang makan di warung,” jelasnya.

    Nanang Tunjukkan Pisau yang Digunakan untuk Tikam Sandy, Dibuang di Dekat Rumahnya

    Setelah ditangkap, Nanang disuruh oleh penyidik untuk menunjukkan lokasi pisau yang digunakannya untuk menikam Sandy.

    Berdasarkan tayangan dari YouTube Kompas TV, Nanang berjalan menuju sebuah gapura yang ternyata dekat dengan kediamannya.

    “Yang mana pisaunya?” kata salah satu penyidik.

    Lalu, Nanang mengambil pisau yang digunakan untuk menikam Sandy di selokan dekat gapura.

    “Oh ini ya?,” tanya penyidik.

    Kemudian, pisau tersebut dimasukkan ke sebuah plastik. Lalu, Nanang digelandang ke mobil berwarna merah untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.

    Ciri-ciri Pelaku Sempat Diungkap Istri Sandy Permana

    Sebelumnya, istri Sandy Permana, Ade Indriani sempat membeberkan ciri-ciri dari pelaku penikaman yang mengakibatkan suaminya tewas.

    Dia mengungkapkan, pelaku kerap dipanggil ‘Gimbal’ karena memang memiliki rambut gimbal.

    Ade juga menyebut, pelaku diduga berprofesi sebagai kru film.

    “Namanya? Gimbal karena rambutnya gimbal. Dia itu kru film,” tuturnya pada Senin (13/1/2025) lalu.

    Di sisi lain, Ade juga menyebut, Sandy sempat mengucapkan nama pelaku penikaman sebelum tewas.

    Dia mengungkapkan, Sandy menyebut nama pelaku saat meminta tolong ke tetangganya setelah ditikam.

    Ade mengaku, mengetahui hal tersebut ketika diberitahu oleh tetangganya.

    “Infonya dia udah penuh darah itu, dia masih minta pertolongan ke rumah warga. Saat itu, sembari meminta pertolongan, dia sebut nama pelaku,” kata Ade di Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat pada Senin (13/1/2025).

    Tampang Nanang Irawan alias ‘Gimbal’, pelaku pembunuhan terhadap aktor Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) lalu. Dia ditangkap polisi pada Rabu (15/1/2025) hari ini. (Tangkap Layar YouTube Tribunnews)

    Ade mengaku, tidak mengetahui motif sebenarnya dari pelaku hingga nekat menghabisi nyawa suaminya. Menurutnya, Sandy tidak memiliki musuh semasa hidupnya.

    “Mungkin, yang lain menganggap suami saya musuh,” katanya.

    Hanya saja, Ade menduga, pemicu pelaku sampai tega menikam Sandy karena tidak diterima ditegur tidak hati-hati saat memotong ranting pohon.

    Sehingga, sambungnya, diduga pelaku tidak diterima dengan teguran dari Sandy dan berujung pemeran Arya Soma itu ditikam hingga tewas.

    “Mungkin pelaku ini ditegur sama suami saya. Infonya itu, (saat kejadian) pelaku sedang memangkas pohon, mungkin terlalu kencang dan mungkin suami saya tidak diterima dan akhirnya cekcok,” katanya.

    Ade mengungkapkan, teguran serupa juga sempat disampaikan terhadap terduga pelaku beberapa waktu lalu.

    Dia mengatakan, aktivitas memotong ranting pohon itu hampir mencelakai dirinya dan anaknya saat lewat.

    Ia juga mengungkapkan, terduga pelaku sempat emosi saat memotong ranting pohon ketika melihat dirinya dan anaknya.

    “Cuma mangkas pohonnya pelan. Tapi pas saya lewat, dia langsung pes (memeragakan memotong ranting pohon), kayak emosi. Saya tegur juga ‘pelan-pelan, kalau nanti misalnya kena saya dan anak saya bagaimana?’ Terus (terduga pelaku) melotot,” katanya.

    Sebelum Tewas, Sandy Sempat ke Danau

    Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan Sandy sempat pergi ke danau untuk menemui seseorang sebelum tewas pada Minggu pagi pukul 07.00 WIB.

    “Menuju danau menemui seseorang,” kata Ade di Mapolda Metro Jaya, Senin siang.

    Tidak diketahui korban bertemu siapa, singkatnya korban ditusuk oleh orang yang ditemuinya.

    Korban kemudian bertolak ke rumah temannya, LA dan sudah dalam kondisi berlumuran darah.

    Ade Ary mengatakan, korban lantas ambruk dan tergeletak di depan rumah temannya itu.

    “Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdila)

    Artikel lain terkait Aktor Sandy Permana Tewas di Cibarusah 

     

     

  • Demi Hilangkan Jejak, Nanang ‘Gimbal’ Pembunuh Sandy Permana Sempat Cukur Sendiri Rambutnya – Halaman all

    Tampang Nanang Gimbal, Pelaku Pembunuh Aktor Sandy Permana, Ditangkap Saat Sembunyi di Karawang – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berhasil ditangkap.

    Hal itu disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bekasi Kabupaten, Komisaris Polisi Onkoseno Grandiarso Sukahar kepada wartawan, Rabu (15/1/2024).

    “Iya (pelaku sudah ditangkap),” katanya.

    Yang bersangkutan ditangkap oleh tim gabungan Subditektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Kabupaten Bekasi. 

    Onkoseno mengungkap nama pelaku dikenala dengan Nanang Gimbal.

    Pelaku saat ini digiring ke Markas Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Sedang dibawa ke Polda (Metro Jaya),” ujarnya.

    Tampang Nanang Irawan alias ‘Gimbal’, pelaku pembunuhan terhadap aktor Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) lalu. Dia ditangkap polisi pada Rabu (15/1/2025) hari ini. (Tangkap Layar YouTube Tribunnews)

    Ditangkap Saat Sembunyi

    Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan Nanang Gimbal ditangkap saat bersembunyi di wilayah Karawang.

    Penangkapan tersebut berlangsung di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025).

    “(Ditangkap) pada saat yang bersangkutan bersembunyi di daerah Karawang. (Ditangkap tadi) sekitar pukul 10.45 WIB,” ujar Ade Ary dikutip dari Kompas.com.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno menambahkan, penangkapan terhadap Nanang dilakukan bersama tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Sandy ditemukan bersimbah darah di Jalan Cibarusah, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi.

    Sandy mengalami luka tusuk akibat senjata tajam pada bagian leher, dada, dan perut.

    Saat pertama kali ditemukan oleh tetangga, Sandy masih bernapas. Pemeran serial Mak Lampir itu sempat pingsan lalu dilarikan ke rumah sakit.

    Sayangnya, nyawa Sandy tidak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit.

    Sebelum ditemukan dalam kondisi kritis, Sandy diketahui sempat pergi ke sebuah danau untuk bertemu seseorang.

    Selain itu, informasi yang beredar menyebutkan bahwa Sandy juga sempat terlibat duel dengan pelaku sebelum akhirnya mengalami luka parah akibat tusukan senjata tajam.

     

     

     

    Sebelumnya diberikan, aktor Sandy Permana ditemukan tewas di pinggiran Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1/2025).

    Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.

    Sandy sempat dilarikan ke rumah saki untuk namun nyawanya tidak tertolong. 

    Sandy merupakan aktor dalam film Mak Lampir.

     

  • 7 Fakta Penemuan Jenazah Pensiunan Diduga BIN Brigjen TNI Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda

    7 Fakta Penemuan Jenazah Pensiunan Diduga BIN Brigjen TNI Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda

    Jakarta: Penemuan jenazah Brigjen (Purn) Hendrawan Ostevan yang mengambang di perairan Marunda, Jakarta Utara, menyisakan banyak tanda tanya. Pria berusia 75 tahun ini diketahui merupakan purnawirawan TNI yang sebelumnya juga memegang kartu tanda anggota (KTA) BIN. Berikut ini adalah tujuh fakta terkait penemuan tersebut:

    1. Jasad Ditemukan oleh Nelayan
    Jenazah Hendrawan Ostevan pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan pada Jumat, 10 Januari 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. Laporan penemuan jasad ini diterima oleh anggota Subdit Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya beberapa jam sebelumnya.

    “Nelayan berinisial RA itu melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa, 14 Januari 2025.
    2. Kondisi Jenazah Saat Ditemukan
    Saat ditemukan, jenazah Hendrawan mengenakan kaus berkerah motif belang dan celana panjang jins hitam. Jasadnya mengambang di permukaan air sebelum dievakuasi ke Dermaga AAJ Marunda untuk dilakukan visum di RSCM.

    “Setelah dilakukan pengecekan bahwa mayat tersebut berkelamin laki-laki dengan ciri-ciri menggunakan kaus berkerah warna belang, celana panjang jins warna hitam,” ujar Ade Ary.

    Baca juga: 5 Fakta Artis Sandy Permana Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

    3. Temuan KTA TNI dan BIN
    Pada jenazah Hendrawan, ditemukan dompet yang berisi kartu tanda anggota TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN). Hal ini memunculkan pertanyaan terkait hubungan korban dengan kedua instansi tersebut.

    “Benar, ditemukan kartu anggota BIN dan kartu TNI,” imbuh Kombes Ade Ary. 

    Pihaknya pun menyampaikan bahwa akan berkoordinasi dengan TNI dan BIN untuk memastikan status keanggotaan korban.

    “Kami akan berkoordinasi dengan TNI dan BIN,” lanjutnya.
    4. Mobil Korban Masuk Dermaga KCN Marunda
    Sebelum jasadnya ditemukan, mobil korban terekam oleh CCTV masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Kamis, 9 Januari 2025 dini hari, tepat pukul 00.35 WIB. Dari rekaman tersebut, mobil Toyota Vios yang dikendarai korban tampak melaju menyusuri Kade 07-08 hingga akhirnya jatuh ke laut.

    “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” jelas Ade Ary.
    5. Pensiunan TNI Berusia 75 Tahun
    Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto mengonfirmasi bahwa Hendrawan Ostevan adalah pensiunan TNI dengan pangkat terakhir Brigjen. Korban diketahui telah lama meninggalkan dinas militer.

    “Sudah lama meninggalkan dinas kemiliteran. Usia yang bersangkutan sudah 75 tahun atau lahir 24 Oktober 1949,” ujar Hariyanto, Rabu, 15 Januari 2025.
    6. Jasad Dievakuasi dan Divisum di RSCM
    Setelah ditemukan, jenazah Hendrawan dievakuasi ke Dermaga AAJ Marunda dan langsung dibawa ke RSCM untuk divisum. Hingga kini, hasil visum masih ditunggu untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    7. Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian
    Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Hendrawan Ostevan. Analisis lebih lanjut sedang dilakukan terkait temuan KTA TNI dan BIN serta keberadaan mobil korban di Dermaga KCN Marunda.

    “Berdasarkan pantauan CCTV, kendaraan korban tampak masuk ke dermaga pada Kamis dini hari, sementara penyebab kejadian masih dalam analisis lebih lanjut,” ujar Hariyanto.

    Hingga kini, misteri kematian Hendrawan Ostevan masih menjadi perhatian publik. Polisi dan pihak terkait terus bekerja untuk mengungkap fakta di balik kejadian ini. Mengapa korban tiba-tiba harus ke Marunda?

    Jakarta: Penemuan jenazah Brigjen (Purn) Hendrawan Ostevan yang mengambang di perairan Marunda, Jakarta Utara, menyisakan banyak tanda tanya. Pria berusia 75 tahun ini diketahui merupakan purnawirawan TNI yang sebelumnya juga memegang kartu tanda anggota (KTA) BIN. Berikut ini adalah tujuh fakta terkait penemuan tersebut:

    1. Jasad Ditemukan oleh Nelayan

    Jenazah Hendrawan Ostevan pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan pada Jumat, 10 Januari 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. Laporan penemuan jasad ini diterima oleh anggota Subdit Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya beberapa jam sebelumnya.
     
    “Nelayan berinisial RA itu melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa, 14 Januari 2025.

    2. Kondisi Jenazah Saat Ditemukan

    Saat ditemukan, jenazah Hendrawan mengenakan kaus berkerah motif belang dan celana panjang jins hitam. Jasadnya mengambang di permukaan air sebelum dievakuasi ke Dermaga AAJ Marunda untuk dilakukan visum di RSCM.
     
    “Setelah dilakukan pengecekan bahwa mayat tersebut berkelamin laki-laki dengan ciri-ciri menggunakan kaus berkerah warna belang, celana panjang jins warna hitam,” ujar Ade Ary.

    Baca juga: 5 Fakta Artis Sandy Permana Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

    3. Temuan KTA TNI dan BIN

    Pada jenazah Hendrawan, ditemukan dompet yang berisi kartu tanda anggota TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN). Hal ini memunculkan pertanyaan terkait hubungan korban dengan kedua instansi tersebut.
     
    “Benar, ditemukan kartu anggota BIN dan kartu TNI,” imbuh Kombes Ade Ary. 
     
    Pihaknya pun menyampaikan bahwa akan berkoordinasi dengan TNI dan BIN untuk memastikan status keanggotaan korban.
     
    “Kami akan berkoordinasi dengan TNI dan BIN,” lanjutnya.

    4. Mobil Korban Masuk Dermaga KCN Marunda

    Sebelum jasadnya ditemukan, mobil korban terekam oleh CCTV masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Kamis, 9 Januari 2025 dini hari, tepat pukul 00.35 WIB. Dari rekaman tersebut, mobil Toyota Vios yang dikendarai korban tampak melaju menyusuri Kade 07-08 hingga akhirnya jatuh ke laut.
     
    “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” jelas Ade Ary.

    5. Pensiunan TNI Berusia 75 Tahun

    Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto mengonfirmasi bahwa Hendrawan Ostevan adalah pensiunan TNI dengan pangkat terakhir Brigjen. Korban diketahui telah lama meninggalkan dinas militer.
     
    “Sudah lama meninggalkan dinas kemiliteran. Usia yang bersangkutan sudah 75 tahun atau lahir 24 Oktober 1949,” ujar Hariyanto, Rabu, 15 Januari 2025.

    6. Jasad Dievakuasi dan Divisum di RSCM

    Setelah ditemukan, jenazah Hendrawan dievakuasi ke Dermaga AAJ Marunda dan langsung dibawa ke RSCM untuk divisum. Hingga kini, hasil visum masih ditunggu untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    7. Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian

    Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Hendrawan Ostevan. Analisis lebih lanjut sedang dilakukan terkait temuan KTA TNI dan BIN serta keberadaan mobil korban di Dermaga KCN Marunda.
     
    “Berdasarkan pantauan CCTV, kendaraan korban tampak masuk ke dermaga pada Kamis dini hari, sementara penyebab kejadian masih dalam analisis lebih lanjut,” ujar Hariyanto.
     
    Hingga kini, misteri kematian Hendrawan Ostevan masih menjadi perhatian publik. Polisi dan pihak terkait terus bekerja untuk mengungkap fakta di balik kejadian ini. Mengapa korban tiba-tiba harus ke Marunda?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • 2
                    
                        Nanang "Gimbal", Pembunuh Sandy Permana, Ditangkap Saat Sembunyi di Karawang
                        Megapolitan

    2 Nanang "Gimbal", Pembunuh Sandy Permana, Ditangkap Saat Sembunyi di Karawang Megapolitan

    Nanang “Gimbal”, Pembunuh Sandy Permana, Ditangkap Saat Sembunyi di Karawang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, pembunuh artis Sandy Permana, Nanang alias
    Nanang Gimbal
    , ditangkap saat bersembunyi di wilayah Karawang.
    Penangkapan tersebut berlangsung di RT 04 RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025).
    “(Ditangkap) pada saat yang bersangkutan bersembunyi di daerah Karawang. (Ditangkap tadi) sekitar pukul 10.45 WIB,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno menambahkan, penangkapan terhadap Nanang dilakukan bersama tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
    “(Pelaku) dalam perjalanan ke Polda. (Ditangkap bersama) gabungan Resmob Polda Metro Jaya,” kata dia.
    Sebelumnya, Sandy ditemukan bersimbah darah di Jalan Cibarusah, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi.
    Sandy mengalami luka tusuk akibat senjata tajam pada bagian leher, dada, dan perut.
    Saat pertama kali ditemukan oleh tetangga, Sandy masih bernapas. Pemeran serial Mak Lampir itu sempat pingsan lalu dilarikan ke rumah sakit.
    Sayangnya, nyawa Sandy tidak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit.
    Sebelum ditemukan dalam kondisi kritis, Sandy diketahui sempat pergi ke sebuah danau untuk bertemu seseorang.
    Selain itu, informasi yang beredar menyebutkan bahwa Sandy juga sempat terlibat duel dengan pelaku sebelum akhirnya mengalami luka parah akibat tusukan senjata tajam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BREAKING NEWS: Pelaku Pembunuhan Aktor Sandy Permana Ditangkap, Kini Dibawa ke Polda – Halaman all

    BREAKING NEWS: Pelaku Pembunuhan Aktor Sandy Permana Ditangkap, Kini Dibawa ke Polda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana.

    “Iya (pelaku sudah ditangkap),” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Rabu (15/1/2025).

    Namun, belum diketahui identitas dan kronologi penangkapan terduga pelaku.

    Onkoseno hanya mengatakan bahwa saat ini pelaku sedang dibawa ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

    “Sedang dibawa ke Polda,” ujar Onkoseno.

    Diberitakan sebelumnya, pemain sinetron Sandy Permana ternyata sempat terlibat baku hantam dengan pelaku sebelum ditemukan tewas.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, hal ini diketahui dari saksi yang melihatnya.

    “Berdasarkan fakta yang ditemukan, diduga ada saksi yang melihat ada seorang laki-laki yang sedang berkelahi dengan korban,” kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

    Meski demikian, belum diketahui siapa sosok pelaku tersebut.

    Ada dugaan pelaku merupakan tetangga korban sendiri, tetapi Ade Ary akan memastikannya kembali.

    “Nanti kami pastikan lagi,” ucap eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

    Ade Ary menuturkan, tim gabungan terdiri dari Polsek Cibarusah dan Polres Metro Bekasi dibantu Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa empat orang saksi.

    “Terus melakukan pendalaman setelah mendatangi TKP, olah TKP melakukan pemeriksaan setidaknya ada 4 saksi itu antara lain seorang ibu yang melihat korban itu dengan ada satu saksi diduga sedang berkelahi, kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu melotot dan akhirnya pergi,” jelasnya.

    “Saksi kedua adalah istri dari orang yang bekelahi dengan korban, seorang sekuriti juga diambil keterangan, yang terakhir ada tetangga korban yang melihat adanya keributan antara korban dengan seorang laki laki,” tuturnya. (m31)

    Penulis: Ramadhan L Q