Tag: Adam Mosseri

  • Incar TikTok, Instagram Mau Lepas Reels Jadi Aplikasi Terpisah

    Incar TikTok, Instagram Mau Lepas Reels Jadi Aplikasi Terpisah

    Jakarta

    Instagram tengah mempertimbangkan untuk melepas Reels, fitur video singkat mereka, untuk menjadi aplikasi terpisah.

    Dilansir The Information, Kamis (27/2/2025), bos Instagram Adam Mosseri disebut mengungkap rencananya ini ke sejumlah pegawai Instagram. Tampaknya Instagram masih mencari cara untuk mengambil keuntungan dari limbungnya nasib TikTok di Amerika Serikat.

    Dengan melepas Reels, Instagram mengincar pengalaman scrolling video seperti yang ditawarkan oleh TikTok.

    Pada Januari lalu, Meta juga merilis aplikasi video editing bernama Edits yang tampaknya dilakukan untuk “menarik” sejumlah pengguna CapCut — aplikasi video editing besutan induk TikTok ByteDance.

    Sebenarnya Meta juga sudah pernah mencoba merambah aplikasi video sharing pada 2018. Saat itu mereka merilis aplikasi bernama Lasso yang ditujukan untuk menjadi pesaing TikTok. Namun aplikasi ini tak populer dan kemudian dimatikan oleh Meta.

    Baru-baru ini Instagram juga merilis deretan fitur baru untuk layanan direct message (DM) mereka. Tujuannya untuk bisa memberikan pengalaman pengguna yang serupa dengan layanan sejenis, misalnya Apple iMessage.

    Salah satu fitur baru ini adalah fitur penerjemah, yang nantinya akan bisa menerjemahkan 99 bahasa. Selain itu, lewat fitur DM ini pengguna juga bisa membagikan musik favoritnya ke grup Instagram ataupun saat mengirim pesan ke orang lain.

    Instagram juga menambahkan fitur penjadwalan pesan dengan pembaruan terbaru. Pengguna dapat menjadwalkan pesan hingga 29 hari sebelumnya dengan menekan lama tombol kirim. Terakhir, pembaruan aplikasi terbaru menambahkan kemampuan untuk mengundang orang ke obrolan grup, melalui kode QR.

    Meta terus memperbarui Instagram dengan fitur-fitur baru untuk beberapa waktu sekarang. Belum lama ini, ada beberapa laporan tentang Instagram yang sedang menguji coba tombol tidak suka/dislike di komentar.

    (asj/asj)

  • Tiba-tiba Muncul Tombol ‘Dislike’ di Instagram, Ini Fungsinya

    Tiba-tiba Muncul Tombol ‘Dislike’ di Instagram, Ini Fungsinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Instagram sedang menguji coba tombol tidak suka (dislike) yang baru. Tombol ini muncul di kolom komentar sejumlah pengguna.

    Menurut CEO Instagram Adam Mosseri, fitur ini dibuat agar pengguna bisa memberi respons ketidaksukaan terhadap komentar yang muncul di sebuah posting.

    “Ini memberi orang cara untuk menandakan bahwa mereka tidak suka dengan komentar tertentu,” tulis Mosseri di Threads.

    “Harapan kami adalah ini dapat membantu membuat komentar menjadi lebih bersahabat di Instagram,” kata dia.

    Layanan ini tidak akan menampilkan jumlah dislike pada suatu komentar. Meskipun Mosseri mengatakan bahwa jumlah dislike akan berkontribusi pada peringkat komentar di suatu postingan, makin banyak tombol dislike-nya makin terlihat di bagian atas komentar tersebut. Dengan kata lain, fitur ini sangat mirip dengan tombol downvote yang ada di Reddit.

    Seorang juru bicara Meta mengatakan bahwa tujuan utama dari tombol dislike adalah untuk meningkatkan kualitas komentar.

    Untuk saat ini tombol dislike hanyalah sebuah uji coba, jadi tombol tersebut hanya tersedia untuk sekelompok kecil pengguna saja.

    Instagram telah sibuk dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan layanannya. Perwakilan platform mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan aplikasi pengeditan video yang terlihat sangat mirip dengan aplikasi saudara TikTok, CapCut.

    Platform ini bahkan memperpanjang durasi Reels menjadi tiga menit, yang membuatnya semakin mirip dengan TikTok.

    (fab/fab)

  • Instagram Uji Coba Tombol Dislike untuk Komentar, Buat Apa? – Page 3

    Instagram Uji Coba Tombol Dislike untuk Komentar, Buat Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Instagram dilaporkan tengah menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna memberikan respons tidak suka atau tidak relevan pada sebuah komentar. Kehadiran dislike ini disebut telah muncul ke sejumlah pengguna.

    Dikutip dari Tech Crunch, Senin (17/2/2025), beberapa pengguna menuturkan kalau tombol dislike ini bisa ditemukan pada komentar di Feed dan Reels. Soal uji coba ini, Instagram pun telah mengonfirmasinya.

    Lewat unggahan di Threads, Head of Instagram Adam Mosseri menyatakan kalau tombol ini bersifat pribadi. Artinya, jumlah dislike tidak akan ditampilkan, dan tidak ada yang bisa melihat siapa yang sudah menekan tombol tersebut.

    “Beberapa dari Anda mungkin telah melihat kami sedang menguji coba tombol baru di samping komentar di Instagram-ini memberikan cara pribadi bagi pengguna untuk menandai komentar yang dirasa tidak menyenangkan,” ujar Adam.

    Meski tidak ditampilkan, ada indikasi kalau tombol ini dapat memengaruhi peringkat komentar dalam sebuah unggahan di Instagram. Hal itu sempat dijelaskan oleh Adam.

    “Ke depannya, kami mungkin akan mengintegrasikan sinyal ini ke dalam peringkat komentar untuk menurunkan posisi komentar yang tidak disukai. Harapannya, ini bisa membantu menjadikan komentar di Instagram lebih ramah,” ujarnya lebih lanjut.

    Di sisi lain, juru bicara Meta mengatakan uji coba ini bertujuan meningkatkan kualitas interaksi di kolom komentar. Dijelaskan, perusahaan memang tengah mencari cara membantu pengguna lebih mengontrol pengalaman mereka di Instagram dan apa yang dilihat.

    Saat ini, pengujian sudah dimulai pada sekelompok kecil pengguna aplikasi Instagram. Ke depannya, ada kemungkinan komentar yang mendapatkan dislike sedikit akan dipindahkan, sehingga menciptakan pengalaman yang lebih baik.

    Sistem serupa sebenarnya sudah hadir di Reddit. Platform itu sudah menawarkan mekanisme downvote sejak beberapa tahun lalu.

    Dengan fitur tersebut, platform tersebut mengurutkan berbagai jenis komentar berdasarkan upvote dan downvote. Namun, belum diketahui apakah Meta akan menerapkan hal yang benar-benar sama lewat fitur dislike di Instagram ini.

  • Instagram Batasi Akun Remaja, Bagaimana Kalau Ada Pengguna yang Palsukan Umur?

    Instagram Batasi Akun Remaja, Bagaimana Kalau Ada Pengguna yang Palsukan Umur?

    Jakarta

    Instagram resmi meluncurkan fitur Akun Remaja di Indonesia, yang akan secara otomatis mengubah akun milik pengguna di bawah 16 tahun menjadi private. Lantas, bagaimana kalau ada pengguna remaja yang bohong soal usianya?

    Head of Instagram Adam Mosseri mengatakan Meta dan Instagram memiliki sejumlah cara untuk mengetahui saat pengguna berusia remaja memalsukan usianya. Salah satunya dengan melihat perangkat yang digunakan.

    “Jadi kami melihat setiap perangkat yang digunakan suatu akun, dan kalian tidak bisa, jika kalian memiliki akun remaja, membuat akun lain di ponsel yang sama dan tiba-tiba mengatakan kalian berusia 20 tahun, bukan 16 tahun,” kata Mosseri dalam media roundtable yang digelar online, Selasa (11/2/2025).

    Meski begitu, Mosseri mengatakan Instagram tidak melarang pengguna di bawah 16 tahun untuk memiliki dua akun atau lebih, misalnya satu akun khusus untuk berkomunikasi dengan teman dan akun lainnya untuk hobi. Menurutnya, Instagram hanya ingin memastikan bahwa semua akun milik pengguna di bawah umur memiliki perlindungan yang sama.

    Selain melihat perangkat yang digunakan, Instagram juga dapat meminta pengguna usia remaja untuk mengunggah kartu identitasnya saat proses verifikasi usia. Namun cara ini tergantung pada wilayah yurisdiksi.

    Instagram juga mengandalkan teknologi pendeteksi wajah yang merupakan kolaborasi dengan pihak ketiga. Mosseri menekankan Instagram tidak menyimpan data biometrik yang dikumpulkan dari metode ini.

    Walaupun sudah memiliki banyak metode, Mosseri mengatakan cara-cara di atas tidak sepenuhnya ampuh untuk mendeteksi pengguna yang memalsukan usianya. Karena itu, ia meminta mitra sistem operasi seperti Apple dan Google untuk membantu proses verifikasi data.

    “Kami melaksanakan tanggung jawab kami untuk melakukan semua yang kami bisa, namun kami juga percaya bahwa ada peran besar yang dapat dimainkan oleh Apple dan Google dengan melakukan verifikasi usia di level sistem operasi atau ponsel karena mereka mendistribusikan aplikasi, dan mereka dapat mengetahui usia pengguna mereka dan mereka dapat menampilkan data tersebut kepada kami dengan cara yang aman dan menjaga privasi,” jelas Mosseri.

    “Jadi kami berusaha melakukan semua yang kami mampu lakukan, tetapi beberapa pengguna akan luput dari perhatian. Itulahs ebabnya kami tetap mengadvokasi legislasi di level sistem operasi,” imbuhnya.

    (vmp/afr)

  • Instagram Rilis Fitur Akun Remaja di Indonesia, Orang Tua Bisa Ikut Pantau

    Instagram Rilis Fitur Akun Remaja di Indonesia, Orang Tua Bisa Ikut Pantau

    Jakarta

    Instagram akhirnya merilis fitur Akun Remaja di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Fitur ini diluncurkan untuk melindungi pengguna berusia di bawah 16 tahun dari konten dan interaksi yang tidak pantas.

    Head of Instagram Adam Mosseri mengatakan akun milik remaja berusia di bawah 16 tahun akan dibuat menjadi akun private secara default, sehingga mereka perlu menerima permintaan pertemanan dan pengikut baru secara manual. Akun pengguna remaja lama dan baru akan diubah menjadi Akun Remaja dalam beberapa bulan ke depan.

    Akun Remaja juga memiliki pengaturan perpesanan yang paling ketat dan hanya bisa menerima pesan dari akun yang mereka ikuti atau sebelumnya pernah terhubung. Begitu juga interaksi lainnya seperti tag atau mention, yang hanya bisa datang dari akun yang diikuti.

    Akun Remaja secara otomatis mendapatkan pengaturan kontrol konten sensitif yang paling ketat, sehingga bisa membatasi paparan konten sensitif terkait kekerasan atau promosi prosedur kecantikan di fitur Explore dan Reels. Guna menghindari perundungan, fitur Hidden Words juga akan aktif secara otomatis yang dapat menyaring kata dan kalimat menyinggung dari kolom komentar dan pesan.

    “Ide di balik akun remaja adalah serangkaian perlindungan otomatis untuk remaja yang dapat dipahami dan dikendalikan oleh orang tua,” kata Mosseri dalam media roundtable yang digelar secara online, Selasa (11/2/2025).

    “Jadi orang tua tidak harus terlibat, tapi jika orang tua ingin terlibat, kami juga menciptakan serangkaian alat yang memungkinkan mereka untuk membentuk pengalaman yang paling sesuai bagi anak mereka,” sambungnya.

    Fitur Akun Remaja Instagram Foto: Meta

    Mosseri menambahkan orang tua mungkin terlalu sibuk untuk mengontrol anak berusia remaja dalam menggunakan media sosial sehari-hari. Karena itu, Akun Remaja Instagram akan menerima pengingat untuk menutup aplikasi setelah penggunaan selama 60 menit, dan Mode Tidur akan diaktifkan dari pukul 22.00 hingga 7.00 setiap harinya agar notifikasi disenyapkan.

    Remaja yang ingin melonggarkan batasan tersebut bisa meminta izin orang tua dengan memasang fitur pengawasan orang tua di Instagram. Orang tua jadi bisa mengetahui siapa saja yang diajak ngobrol oleh anaknya, menetapkan batas waktu harian untuk akses Instagram, dan memblokir akses pengguna remaja ke Instagram dalam jangka waktu tertentu.

    “(Orang tua) dapat mengatur periode blackout jadi mereka dapat memastikan anaknya tidak dapat menggunakan aplikasi di malam hari jika mereka ingin anak remajanya tidur nyenyak misalnya, atau fokus mengerjakan pekerjaan rumah mereka di sore hari pada hari kerja,” jelas Mosseri.

    (vmp/vmp)

  • Threads Kini Izinkan Pengguna Berbagi Custom Feeds – Page 3

    Threads Kini Izinkan Pengguna Berbagi Custom Feeds – Page 3

    Di sisi lain, Meta kembali melakukan perombakan aturan moderasi kontennya. Kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan bahwa Instagram dan Threads akan mulai memasukkan konten politik dalam rekomendasi.

    Kebijakan ini merupakan kebalikan dari aturan yang diterapkan kedua platform tersebut tahun lalu, yang mengharuskan pengguna memilih secara aktif jika ingin melihat konten politik.

    Mosseri menjelaskan bakal ada tiga tingkatan konten politik yang dapat dipilih pengguna Instagram dan Threads: lebih sedikit, standar (yang akan menjadi pengaturan bawaan), dan lebih banyak.

    “Telah terbukti tidak praktis untuk menarik garis merah seputar apa yang termasuk dan tidak termasuk konten politik,” tulis Mosseri via Threads, dikutip dari Engadget, Kamis (9/1/2025).

    Perubahan ini mulai diluncurkan minggu ini di AS dan di seluruh dunia dalam beberapa minggu mendatang. Langkah ini merupakan yang terbaru dari serangkaian perubahan yang dilakukan Meta.

    Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg memutuskan akan menghapus pemeriksa fakta pihak ketiga dan beralih ke model Catatan Komunitas untuk Facebook, Instagram, dan Threads, meniru pendekatan yang diambil di X (sebelumnya Twitter).

    Nick Clegg mengundurkan diri sebagai presiden urusan global Meta dan digantikan oleh Joel Kaplan, yang memiliki koneksi kuat dengan politisi Republik di Washington DC.

    Sehari sebelumnya, Instagram juga diketahui telah memblokir beberapa tagar LGBTQ dan memperlakukannya sebagai “materi yang berbau seksual” selama berbulan-bulan. Perusahaan mengatakan ini adalah sebuah kesalahan.

  • Meta Mulai Tampilkan Iklan di Threads

    Meta Mulai Tampilkan Iklan di Threads

    Jakarta

    Threads, aplikasi microblogging milik Meta, akan segera menampilkan iklan di platform-nya. Saudara Instagram ini sudah mulai melakukan uji coba iklan secara terbatas di dua negara.

    Iklan di Threads akan muncul dalam bentuk postingan gambar di antara konten organik lainnya yang ada di timeline pengguna. Selama masa uji coba awal ini, iklan hanya akan ditampilkan untuk sebagian kecil pengguna di Jepang dan Amerika Serikat.

    Head of Instagram Adam Mosseri mengatakan Meta berencana melibatkan sejumlah brand di negara tersebut untuk mulai beriklan di Threads.

    “Kami tahu akan ada banyak masukan tentang bagaimana kami harus menjajaki iklan, dan kami memastikan iklan tersebut terasa seperti postingan Threads yang menurut kalian relevan dan menarik,” kata Mosseri, seperti dikutip dari TechCrunch, Sabtu (25/1/2025).

    “Kami akan mengawasi uji coba ini dengan seksama sebelum memperluasnya, dengan tujuan untuk menempatkan iklan di Threads di tempat yang sama menariknya seperti konten organik,” sambungnya.

    Tampilan iklan di Threads Foto: Meta

    Agar bisa menampilkan iklan yang relevan dengan minat pengguna, Meta akan menggunakan aktivitas pengguna di Threads dan Instagram, postingan yang dinikmati pengguna, alamat email, dan aktivitas pengguna dari teknologi Meta.

    Threads juga akan menawarkan cara bagi pengguna untuk kustomisasi iklan yang yang relevan sesuai minatnya dari pusat akun, serta opsi untuk melewati, menyembunyikan, dan melaporkan langsung dari feed.

    Meta meluncurkan Threads pada tahun 2023, namun mereka lebih fokus untuk mengembangkan platform-nya ketimbang mencari untung. Saat ini Threads memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan dan lebih dari 100 juta pengguna aktif harian.

    Setelah melihat tanda-tanda positif, Meta mungkin ingin memanfaatkan pertumbuhan Threads yang semakin dengan mulai memonetisasi platform ini. Pada April 2024, Mosseri mengonfirmasi bahwa Threads akan menampilkan iklan, dan rumor setelahnya mengklaim uji coba iklan tersebut akan dimulai pada awal tahun 2025.

    (vmp/vmp)

  • Cara Mengubah Tampilan di Feed IG Kembali ke Rasio 1:1, Gampang Banget!

    Cara Mengubah Tampilan di Feed IG Kembali ke Rasio 1:1, Gampang Banget!

    YOGYAKARTA – Tampilan feed pada profil Instagram mengalami perubahan dari persegi dengan rasio 1:1 menjadi persegi panjang berasio 4:5. Terkait hal ini, banyak pengguna yang mengeluhkan perubahan ukuran rasio itu, sebab unggahan di Instagram menjadi terlihat kurang rapi. Meski begitu, terdapat tips atau cara mengubah tampilan di feed IG kembali ke rasio 1:1.  

    Berikut alasan perubahan tampilan Instagram jadi persegi panjang dan cara yang bisa dicoba untuk membantu mengembalikan tampilan feed IG kembali ke rasio 1:1.

    Alasan Feed Instagram Diubah Menjadi Persegi Panjang

    Kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan perubahan feed dari persegi menjadi persegi panjang pada Jumat, 17 Januari 2025.

    Dia menyampaikan, Instagram sengaja mengubah ukuran feed dari rasio 1:1 menjadi 4:5 untuk menyesuaikan dengan format dan video vertikal yang saat ini lebih sering dipakai oleh sebagian besar pengguna.

    Mosseri tidak menampik bahwa perubahan ini membutuhkan waktu bagi pengguna untuk beradaptasi, sebab sebagian besar pengguna Instagram sudah merasa nyaman dan terbiasa dengan rasio 1:1 atau bentuk persegi.

    “Sya tahu beberapa dari Anda sangat menyukai bentuk kotak. Foto kotak merupakan warisan Instagram,” ujar Mosseri dalam story melalui akun Instagram pribadinya, menyadur The Verge, 21 Januari 2025.

    Perubahan ukuran rasio ini membawa pembaruan pada ukuran foto dan video yang diunggah di Instagram pada tahun 2025, yakni:

    Rasio untuk Instagram Story dan Reels menjadi 9:16Rasio untuk unggahan di feed menjadi 4:5Rasio grid feed Instagram kini menjadi 3:4

    Cara Mengubah Tampilan di Feed IG Kembali ke Rasio 1:1

    Jika tampilan feed di profil Instagram menjadi berantakkan akibat perubahan ukuran rasio, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengembalikan tampilan feed kembali ke rasio 1:1:

    Masuk ke profil Instagram melalui aplikasiTekan dan tahan foto yang akan diperbaiki.Pilih opsi “adjust preview” atau “sesuaikan pratinjau” yang muncul di bagian bawah menu.Cara lainnya, buka unggahan foto yang ingin diubah di feed Instagram.Ketuk ikon tiga titik di pojok kanan atas unggahanPilih opsi “adjust preview” atau “sesuaikan pratinjau”.Pilih opsi “Pas” (fit) atau “Isi” (fill) yang terletak di pojok kiri bawah untuk menyesuaikan pratinjau unggahan.Anda juga bisa memilih “Latar Belakang” untuk menentukan warna hitam atau putih sebagai latar belakang unggahan.Selanjutnya, tekan ikon centang biru di pojok kanan atas untuk menyimpan perubahan.

    Setelah Anda menerapkan tips ini, foto dalam feed yang awalnya otomatis menjadi persegi panjang akan kembali berubah bentuk kotak dengan rasio 1;1.

    Akan tetapi, feed Instagram akan berubah dengan foto di tengah-atas, dengan bagian bawahnya ditambah bagian kosong berwarna latar belakang hitam atau putih.

    Meski tips ini bisa membantu mengembalikan estetika feed, pengguna Instagram harus melakukan penyesuaian secara manual untuk setiap foto. Hal ini tentu menyusahkan pengguna yang ingin mengubah ratio unggahan Instagram dengan konten sangat banyak.

    Demikian informasi tentang cara mengubah tampilan di feed kembali ke rasio 1:1. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Tiba-tiba Muncul Tombol ‘Dislike’ di Instagram, Ini Fungsinya

    Awas Baru Tahu, Siapa yang Like di Reels Instagram Kini Terlihat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Instagram melakukan perubahan signifikan pada tab Reels. Bukan hanya menyajikan video sesuai preferensi pengguna saja, namun juga akan ada Reels yang disukai atau like teman.

    Selain di’like’, video yang dikomentari teman juga akan muncul dalam feed. Bos Instagram, Adam Mosseri mengumumkan kemampuan baru itu.

    “Kami ingin Instagram bukan hanya jadi tempat menikmati konten yang menghibur, namun tempat terhubung dengan teman-teman melalui konten tersebut,” jelasnya dikutip dari The Verge, Kamis (23/1/2025).

    Pengguna akan melihat sebuah video Reels yang disukai atau memiliki notes dari teman di Instagram.

    PC Mag melaporkan akan ada bagian Teman pada bagian pojok kanan atas tab Reels. Klik ikon tersebut dan Anda bisa menelusuri Reels yang disukai teman.

    Anda juga bisa mengirimkan reaksi kepada mereka, yakni dengan mengirimkannya melalui direct messages (DM).

    Perubahan ini setelah Instagram menghapus tab Following pada 2019. Tab tersebut akan memperlihatkan tampilan aktivitas teman dalam Instagram.

    Aktivitas yang dimaksudkan termasuk siapa yang diikuti, kiriman yang disukai atau like dan komentar yang dibuat.

    Saat Instagram mengembalikan feed penuh dengan teman pengguna, X malah menghapus kemampuan tersebut pada Juni 2024. Media sosial yang dimiliki Elon Musk menghentikan fitur untuk pengguna melihat konten yang disukai teman mereka.

    (dem/dem)

  • X Umumkan Kehadiran Tab Khusus Video Vertikal, Siap Bersaing dengan TikTok? – Page 3

    X Umumkan Kehadiran Tab Khusus Video Vertikal, Siap Bersaing dengan TikTok? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Akhir pekan lalu, layanan TikTok sempat diblokir di wilayah Amerika Serikat. Akibatnya, pengguna TikTok di negara tersebut tidak bisa mengakses platform video pendek itu untuk sementara waktu.

    Menariknya, momen pemblokiran tersebut ternyata menjadi waktu bagi para platform media sosial lain, terutama di Amerika Serikat, untuk mengumumkan kehadiran layanan yang mirip dengan TikTok.

    Salah satunya adalah X yang mengumumkan kehadiran tab khusus untuk video vertikal bagi pengguna di Amerika Serikat. Tab baru ini diletakkan di bagian bawah aplikasi, yang ditunjukkan dengan ikon tombol play.

    Dikutip dari Engadget, Selasa (21/1/2025), tab ini akan memudahkan pengguna untuk mengakses konten di aplikasi X. Sebelumnya, pengguna harus mengklik sebuah video, lalu menggulirkan ke atas atau ke bawah untuk melihat banyak konten.

    Pengembangan tab khusus ini disebut merupakan upaya X untuk meningkatkan pengalaman menonton video yang ada di platformnya. Sebelum tab khusus ini, sebelumnya perusahaan juga sempat merilis aplikasi TV khusus sendiri.

    Tidak hanya X, Instagram juga diketahui sempat memanfaatkan momen diblokirnya TikTok untuk meluncurkan fitur baru. Sebelum pemblokiran dilakukan, Instagram mengungkap mereka akan menambah durasi video yang diunggah di Reels.

    Menurut Head of Instagram Adam Mosseri, pengguna kini bisa mengunggah Reels dengan durasi hingga tiga menit, lebih panjang dari sebelumnya yang hanya 90 detik.