Tag: Adam Mosseri

  • Fitur Baru Instagram Bisa Langsung Ganti Bahasa Video, Begini Caranya

    Fitur Baru Instagram Bisa Langsung Ganti Bahasa Video, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta meluncurkan fitur terjemahan suara berbasis kecerdasan buatan (AI) di Facebook dan Instagram secara global. Dengan fitur ini, kreator bisa langsung mengganti bahasa video mereka agar bisa menjangkau audiens yang lebih luas.

    Meta menjelaskan bahwa fitur ini memungkinkan suara kreator diterjemahkan ke bahasa lain tanpa kehilangan nada dan intonasi asli. Bahkan, tersedia fitur lip-sync opsional yang membuat gerakan bibir selaras dengan terjemahan sehingga terlihat lebih natural.

    Saat ini, fitur tersebut mendukung terjemahan dari bahasa Inggris ke Spanyol dan sebaliknya. Ke depan, Meta berjanji akan menambahkan lebih banyak bahasa.

    Fitur ini tersedia untuk kreator Facebook dengan minimal 1.000 pengikut dan semua akun publik Instagram di seluruh dunia yang sudah mendukung Meta AI.

    Untuk menggunakannya, kreator cukup memilih opsi “Translate your voice with Meta AI” sebelum membagikan reel. Setelah itu, kreator bisa mengaktifkan terjemahan, menambahkan opsi lip-sync, lalu menekan “Share now” agar hasil terjemahan otomatis tersedia.

    Meta juga menambahkan metrik baru di panel Insights, di mana kreator dapat melihat jumlah penayangan berdasarkan bahasa. Fitur ini diharapkan dapat membantu kreator memahami seberapa jauh konten mereka menjangkau audiens lintas bahasa.

    “Kami percaya ada banyak kreator hebat di luar sana yang memiliki potensi audiens yang mungkin tidak berbicara dalam bahasa yang sama,” jelas Kepala Instagram Adam Mosseri dalam sebuah unggahan, dikutip dari TechCrunch, Rabu (20/8/2025).

    “Jika kami bisa membantu Anda menjangkau audiens lintas bahasa dan budaya, maka kami bisa membantu Anda mengembangkan pengikut dan memperoleh lebih banyak manfaat dari Instagram dan platform ini,” imbuhnya.

    Peluncuran fitur AI ini hadir di tengah sejumlah laporan yang menyebut Meta kembali merestrukturisasi divisi AI-nya untuk fokus pada empat bidang utama seperti riset, superintelligence, produk, dan infrastruktur.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Menggunakan Instagram Map dan Mengatur Preferensi Berbagi Lokasi

    Cara Menggunakan Instagram Map dan Mengatur Preferensi Berbagi Lokasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pekan ini, Instagram memperkenalkan fitur baru yaitu Instagram Map yang memungkinkan pengguna berbagi lokasi aktif terkini mereka dengan orang lain, serta menemukan konten berbasis lokasi.

    Ketika pengguna mengaktifkan lokasi di Instagram Map, lokasi hanya akan diperbarui saat membuka aplikasi atau menjalankannya di latar belakang. Itu artinya, aplikasi tidak akan terus memberikan pembaruan lokasi terus-menerus dan real-time.

    Meta menyatakan, menyusul kekhawatiran seputar keamanan, berbagi lokasi dinonaktifkan secara default di Instagram Map. Pimpinan Instagram, Adam Mosseri meyakinkan fitur Instagram map bersifat opsional, dan mencatat kebingungan sebagian pengguna tentang cara kerjanya.

    Misalnya, ketika pengguna mengakses fitur tersebut dan kemudian melihat peta yang berisi informasi lokal beberapa pengguna. Itu disebabkan karena Instagram Map secara otomatis menarik tag lokasi dari stories atau reel yang baru saja diposting dan menyertakan lokasi yang ditandai.

    Berikut ini adalah cara mengelola fitur Instagram Map, khususnya bagi pengguna yang ingin memastikan lokasi mereka dimatikan, dikutip dari TechCrunch (8/8/2025).

    Cara Mengakses Instagram 

    Untuk mengakses fitur ini, pengguna hanya perlu membuka halaman pesan langsung (DM) dan mengetuk opsi “Map” baru di bagian atas. 

    Jika pengguna baru mengakses fitur tersebut untuk yang pertama kalinya, kemungkinan besar akan muncul pesan pop-up yang memberi tahu tentang fitur Instagram Map.

    Jendela Pop-up akan memberi tahu bahwa tidak seorangpun dapat melihat lokasi hingga pengguna membagikannya kepada mereka, dan pengguna dapat mengubah pengaturan kapan saja.

    Cara Mengatur Preferensi Lokasi

    Saat membuka Instagram Map, pengguna akan melihat halaman bertuliskan “siapa yang dapat melihat lokasi Anda”. Dari sana, pengguna dapat memilih untuk membagikannya dengan Teman (pengikut yang diikuti balik), daftar Teman Dekat, pengguna tertentu, atau bahkan tidak pada seorangpun.

    Ubah preferensi dengan klik profil, lalu ketuk opsi pengaturan di pojok kanan atas. Setelah itu pilih opsi “Story, Live and Location”, dan ketuk “Location Sharing”. Di situ lah pengguna dapat mengubah pengaturan.

    Perlu diingat, jika berbagi lokasi dinonaktifkan, orang lain tetap dapat berbagi lokasi mereka, yang berarti kita tetap dapat melihat mereka di Instagram Map.

    Cara menggunakan Instagram Map

    Instagram Map akan bekerja dengan cara, ketika pengguna membuka aplikasi, mereka akan melihat lokasi teman-teman yang membagikan lokasi. Pengguna juga akan melihat Stories dan Reel berbasis lokasi orang-orang yang diikuti.

    Misalnya, ketika teman kita menghadiri festival musik di sekitar kita, lalu mengunggah Stories saat berada di sana, maka Stories itu akan muncul di Map. Sama halnya ketika kreator yang kita ikuti mengunggah cuplikan tentang restoran baru di kota, itu juga dapat ditemukan di Map.

    Pengguna masih dapat melihat konten berbasis lokasi di Map, meskipun lokasi dimatikan. Mereka juga bisa meninggalkan pesan singkat atau “Catatan” di Map agar orang lain dapat melihatnya.

    Catatan Instagram adalah pesan singkat yang saat ini muncul di bagian atas feed DM pengguna, tetapi dengan peluncuran Instagram Map, kini pengguna dapat melihat postingan di peta jika dibagikan dengan suatu lokasi. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Meta Tunjuk Connor Hayes Jadi Pemimpin Threads Gantikan Adam Mosseri

    Meta Tunjuk Connor Hayes Jadi Pemimpin Threads Gantikan Adam Mosseri

    JAKARTA – Meta Platform Inc. resmi menunjuk Connor Hayes sebagai kepala layanan media sosial dan mikroblog Threads yang baru. 

    Menurut laporan yang dilansir dari Axios, dengan penunjukan ini, maka Hayes akan resmi menggantikan posisi yang awalnya diduduki oleh kepala Instagram, Adam Mosseri. 

    Berdasarkan informasi dari akun LinkedIn nya, Hayes merupakan lulusan dari Rice University di Houston, Texas yang memegang gelar Sarjana Seni di bidang Filsafat.

    Sebelumnya, Hayes menjabat sebagai wakil presiden produk untuk AI generatif di Meta selama lebih dari dua tahun. Bahkan, Ia telah memegang peran penting di Meta dan Instagram selama lebih dari 14 tahun.

    Sebelumnya, Hayes juga pernah menjabat selama 10 bulan sebagai Vice President of Product Management di Instagram, sebagai Director of Product Management di Meta, memimpin tim produk Remote Presence selama 2 tahun, dan menjabat sebagai Head of Product di Canvas selama 9 bulan.

    Threads yang diluncurkan pada 2023 kini mencatat perkembangan signifikan.

    Berdasarkan data dari firma intelijen pasar Similarweb, pengguna harian aktif Threads melalui perangkat mobile kini mencapai rata-rata 115 juta, mendekati platform pesaingnya yakni X yang mencatat sekitar 132 juta pengguna harian aktif.

    Hingga saat ini, Meta belum memberikan komentar resmi terkait pengangkatan Connor Hayes ini. Mari kita tunggu informasi selanjutnya di masa mendatang.

  • Threads Uji Coba Daftar Pakai Facebook, Tak Perlu Instagram Lagi? – Page 3

    Threads Uji Coba Daftar Pakai Facebook, Tak Perlu Instagram Lagi? – Page 3

    Sebelumnya, Threads mengandalkan sistem onboarding melalui Instagram. Pengguna diminta mengimpor profil, pengikut, dan identitas dari Instagram ke Threads. Strategi ini membuat pertumbuhan Threads berlangsung sangat cepat sejak peluncuran.

    Namun, pendekatan tersebut juga memunculkan sejumlah kritik. Banyak pengguna merasa pengalaman di Threads terlalu dipenuhi konten dangkal dari pengguna Instagram yang mengejar engagement semata.

    Hal ini membuat pengguna yang mengharapkan diskusi lebih cerdas atau bernuansa seperti di X justru kecewa.

    Meta tampaknya menyadari hal tersebut. Dengan membuka opsi pendaftaran melalui Facebook, perusahaan berharap dapat menarik pengguna dengan karakteristik berbeda dari Instagram.

    Meski Facebook juga kerap dinilai penuh spam dan konten berulang, perubahan ini menunjukkan arah baru yang lebih fleksibel dalam strategi pertumbuhan Threads.

    Threads Kian Mandiri, Tak Lagi Bayang-Bayang Instagram

    Langkah uji coba pendaftaran lewat Facebook ini sejalan dengan upaya Meta menjadikan Threads sebagai entitas yang lebih mandiri.

    Pada November 2024, Head of Instagram Adam Mosseri menyebut pihaknya akan menghapus proses impor grafik jejaring sosial dari Instagram ke Threads saat onboarding.

    Bahkan pada Juni 2025, Threads mulai menguji fitur kotak masuk pesan langsung (DM) tersendiri, tanpa lagi bergantung pada fitur DM dari Instagram seperti sebelumnya.

    Berbagai langkah ini mempertegas bahwa Meta tak lagi ingin Threads sekadar menjadi “ekstensi” dari Instagram, melainkan berdiri sebagai platform sosial dengan identitas dan arah pertumbuhan yang berbeda.

  • Connor Hayes Resmi Pimpin Threads, Gantikan Adam Mosseri

    Connor Hayes Resmi Pimpin Threads, Gantikan Adam Mosseri

    Bisnis.com, JAKARTA — Connor Hayes resmi ditunjuk sebagai pimpinan baru Threads setelah lebih dari 14 tahun berkiprah di Meta.

    Melansir Axios pada Sabtu (19/7/2025), dia menggantikan Adam Mosseri yang sebelumnya memimpin pengembangan platform tersebut. 

    Sebelum menduduki posisi barunya, Hayes menjabat sebagai Wakil Presiden Produk untuk divisi kecerdasan buatan generatif (generative AI) di Meta selama lebih dari dua tahun.

    Hayes dikenal sebagai figur kunci di balik sejumlah produk unggulan Meta. Dia turut berperan dalam pertumbuhan fitur Instagram Reels serta berbagai inisiatif untuk mendukung kreator, seperti pengembangan jalur monetisasi dan alat bantu konten.

    Dengan latar belakang kuat di bidang manajemen produk serta pengalaman lintas divisi di Meta dan Instagram, Hayes dinilai sebagai sosok yang tepat untuk membawa Threads ke fase pertumbuhan berikutnya.

    Penunjukan pemimpin khusus ini juga memberi ruang bagi Mosseri untuk kembali fokus sepenuhnya pada pengembangan Instagram. Meski masih berada di bawah naungan tim Instagram, Threads kini mulai diposisikan sebagai aplikasi yang lebih mandiri.

    “Threads saat ini adalah sebuah platform yang nyata, dan saya ingin memastikan kami menanganinya dengan keseriusan yang sama seperti aplikasi lainnya. Karena itu, dibutuhkan seorang pemimpin khusus,” kata Mosseri dalam pernyataan resminya.

    Pesatnya pertumbuhan Threads diyakini menjadi salah satu faktor utama di balik keputusan ini. 

    Sejak diluncurkan, platform ini terus mencatat peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan. Pada April lalu, Threads dilaporkan telah mencapai 350 juta pengguna aktif bulanan.

    Berdasarkan tren unduhan terbaru, jumlah tersebut diperkirakan telah menembus angka 400 juta. Jika pertumbuhan ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Threads akan menyalip X (sebelumnya Twitter), yang menurut Elon Musk memiliki sekitar 600 juta pengguna aktif bulanan namun belakangan ini mengalami penurunan.

    Meta Bangun Data Center

    Sebelumnya, CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg berencana membangun serangkaian pusat data raksasa bertenaga super untuk menopang pengembangan superintelligence, atau kecerdasan buatan tingkat lanjut yang melampaui kapasitas manusia.

    Dalam unggahan di Threads, Zuckerberg mengungkapkan bahwa Meta tengah menyiapkan pusat data berskala multi-gigawatt, termasuk Prometheus yang dijadwalkan beroperasi pada 2026, serta Hyperion yang disebut mampu ditingkatkan hingga kapasitas 5 gigawatt dalam beberapa tahun ke depan.

    “Kami juga tengah membangun beberapa klaster titan lainnya. Satu klaster saja mencakup area sebesar sebagian besar Manhattan,” ujar Zuckerberg seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/7/2025).

    Ia mengutip laporan SemiAnalysis yang menyebut Meta berpeluang menjadi laboratorium AI pertama yang mengoperasikan klaster super dengan daya lebih dari satu gigawatt.

    Pengumuman ini datang di tengah kekhawatiran investor terhadap besarnya belanja modal perusahaan. Namun Zuckerberg menegaskan, “Kami memiliki modal dari bisnis inti kami untuk mewujudkan ini.”

    Meta, yang sebagian besar pendapatannya berasal dari iklan digital, mencatatkan pendapatan hampir $165 miliar pada 2024.

    Langkah ini juga memperkuat posisi Meta dalam perlombaan AI global, setelah perusahaan mengonsolidasikan seluruh inisiatif AI-nya ke dalam satu divisi baru bernama Superintelligence Labs. Langkah ini menyusul kendala pada model open-source Llama 4 dan hengkangnya sejumlah talenta kunci.

  • Reels Instagram Kini Bisa Diunduh! Ini Syarat dan Batasannya

    Reels Instagram Kini Bisa Diunduh! Ini Syarat dan Batasannya

    JAKARTA – Instagram akhirnya menghadirkan fitur yang sudah lama dinantikan banyak pengguna: kemampuan untuk mengunduh Reels secara langsung ke ponsel. Namun, jangan terlalu bersemangat, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui. Fitur ini saat ini baru tersedia di Amerika Serikat, dan belum ada kepastian kapan akan diluncurkan secara global.

    Selama ini, mengunduh foto atau video dari Instagram secara resmi memang nyaris mustahil. Entah karena alasan hak cipta atau strategi agar pengguna tetap berada di dalam aplikasi, Instagram tampaknya cukup ketat soal ini. Tapi kini, sikap itu berubah—setidaknya untuk Reels.

    Melalui unggahan dari Kepala Instagram, Adam Mosseri, dijelaskan bahwa fitur baru ini sudah mulai digulirkan ke pengguna di AS. Untuk mengunduh, pengguna cukup menekan ikon Share di Reels yang diinginkan, lalu memilih opsi Download. Video hasil unduhan akan langsung tersimpan di galeri ponsel.

    Namun seperti biasa, ada sejumlah batasan yang menyertainya. Reels dari akun privat tidak bisa diunduh, dan tidak semua Reels dari akun publik pun bisa didownload. Instagram memberikan kebebasan kepada kreator untuk menentukan apakah mereka mengizinkan kontennya diunduh atau tidak. Selain itu, semua video yang diunduh akan disertai watermark berupa logo Instagram dan nama akun kreator.

    Fitur ini sebenarnya bukan hal baru di ranah media sosial. TikTok, sebagai rival utama Instagram, telah lama menawarkan fitur unduh video langsung dari aplikasinya. Langkah Instagram ini bisa jadi merupakan upaya menyaingi dominasi TikTok yang unggul dalam distribusi konten video pendek.

    Tak hanya itu, peluncuran fitur unduh Reels ini juga hadir berbarengan dengan peluncuran aplikasi pengedit video baru dari Instagram bernama Edits. Aplikasi ini diklaim menyediakan fitur pengeditan yang lebih canggih dibandingkan editor bawaan di aplikasi Instagram. Menariknya, aplikasi Edits juga sudah dibekali teknologi AI, memberi pengguna keleluasaan lebih dalam berkreasi.

    Beberapa pihak berspekulasi bahwa Instagram mungkin akan memberikan jangkauan lebih luas pada video yang diedit menggunakan Edits, sebagai cara halus untuk mendorong pengguna berpindah dari aplikasi pihak ketiga seperti CapCut ke ekosistem buatan Meta sendiri.

    Meski saat ini fitur unduhan Reels baru menyapa pengguna di Amerika Serikat, banyak yang optimis bahwa pengguna di negara lain, termasuk Indonesia, tak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmati fitur ini. Siap-siap saja, karena cara kamu menyimpan dan membagikan konten dari Instagram akan berubah total!

  • Meta Kembali Lakukan PHK, Tim Pengembang VR di Reality Labs Terimbas! – Page 3

    Meta Kembali Lakukan PHK, Tim Pengembang VR di Reality Labs Terimbas! – Page 3

    Di sisi lain, perusahaan baru saja menghadirkan gebrakan baru dengan meluncurkan aplikasi video editing yang diberi nama Edits. Aplikasi ini rilis setelah sempat mengalami penundaan dari jadwal rilis awal.

    Aplikasi Edits dari Instagram ini sekarang sudah bisa diunduh di Apple Store dan Google Play Store. Jadi, aplikasi ini sudah siap menemani kreator Reels buat bikin konten dengan lebih mudah.

    Mengutip CNET, Rabu (23/4/2025), Edits pertama kali diumumkan oleh bos Instagram, Adam Mosseri, pada Januari lalu, dan dijadwalkan rilis 13 Maret. Namun, rilisnya mengalami sedikit keterlambatan hingga 30 April.

    Kendati begitu, aplikasi ini sekarang sudah bisa digunakan oleh pengguna aplikasi Instagram di iPhone dan Android untuk merekam, mengedit, dan melacak performa Reels mereka langsung dari satu tempat.

    Yang menarik, peluncuran Edits ini terjadi di tengah isu larangan TikTok dan CapCut di AS. Dengan CapCut yang kini dalam posisi rawan, Meta dikabarkan ingin memanfaatkan momentum untuk memperkuat posisinya lewat aplikasi baru ini.

  • Fitur Baru Instagram Bisa Langsung Ganti Bahasa Video, Begini Caranya

    Nasib TikTok Luntang-lantung, Instagram Langsung Rilis Aplikasi Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Instagram meluncurkan aplikasi baru bertajuk ‘Edits’. Fungsinya serupa dengan fitur yang sudah tersedia pada induk TikTok, ByteDance.

    Aplikasi tersebut tersedia di toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store.

    Aplikasi Edits memiliki banyak fungsi. Selain melakukan pengeditan video, Edits juga memungkinkan kreator konten mengatur ide-ide proyek konten yang akan dikembangkan.

    Edits juga bisa digunakan untuk merekam video yang hendak diedit, serta memberikan akses terhadap masukan yang relevan terkait konten.

    Beberapa tool pada aplikasi Edits adalah penggantian background, penulisan caption secara otomatis, serta tool berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa menyulap gambar menjadi video, dikutip dari CNBC International, Rabu (23/4/2025).

    “Ada banyak peristiwa yang terjadi di dunia saat ini. Menurut kami, tugas kami adalah menciptakan tool kreatif yang memudahkan kreator dalam membuat video. Tak hanya untuk Instagram, tetapi untuk platform lain yang ada di pasaran,” kata Kepala Instagram, Adam Mosseri, melalui Reel yang diunggah pada Januari lalu untuk memperkenalkan aplikasi Edits.

    Secara singkat, Edits merupakan respons Meta terhadap CapCut. Aplikasi pengeditan video tersebut merupakan ‘saudara’ TikTok dan sama-sama dinaungi oleh ByteDance asal China. CapCut menawarkan kemampuan untuk menciptakan dan mengedit video lewat HP dan komputer.

    Nasib TikTok Belum Jelas

    Hingga kini, masa depan TikTok di AS masih belum jelas. Presiden AS Donald Trump kembali menunda pengumuman terkait apakah TikTok akan diblokir atau tetap beroperasi di AS.

    Tenggat waktunya yang terbaru dipatok pada pertengahan Juni mendatang. Agaknya perundingan antara pemerintah AS dan ByteDance masih berlangsung alot.

    ByteDance belum bersedia melakukan divestasi terhadap TikTok di AS seperti yang diminta oleh AS. Belum jelas pula siapa yang akan menjadi pemilik TikTok di AS, serta teknis detailnya seperti apa.

    Dengan ketidakpastian ini, langkah Instagram meluncurkan Edits dinilai sebagai upaya untuk menangkap momentum dalam mendominasi layanan pembagian video pendek.

    (fab/fab)

  • Begini Cara Kembalikan Tombol Save yang Hilang di Kamera Instagram! – Page 3

    Begini Cara Kembalikan Tombol Save yang Hilang di Kamera Instagram! – Page 3

    Untuk diketahui sebelumnya, Instagram sepertinya semakin serius buat meningkatkan fitur pencariannya demi bersaing dengan TikTok. Hal ini diungkapkan langsung oleh Adam Mosseri, Head of Instagram, di podcast “Build Your Tribe.”

    Dia mengakui, pencarian di Instagram masih kurang maksimal dan perlu ditingkatkan supaya lebih kompetitif, terutama di kalangan Gen Z sekarang lebih sering mencari informasi lewat media sosial daripada mesin pencari tradisional seperti website.

    “Kami mulai lebih banyak berinvestasi di fitur pencarian di Instagram karena ada begitu banyak konten keren di platform ini. Tapi kalau bicara soal pencarian konten, bukan akun, jujur saja, pencarian di Instagram masih kurang bagus,” kata Mosseri.

    Jadi menurutnya, salah satu kendala utama adalah tim mengembangkan fitur pencarian di Instagram masih kecil. 

    Mengutip laman dari TechCrunch, Jumat (11/4/2025), Meta kini sudah memperkuat tim tersebut dengan harapan bisa meluncurkan berbagai peningkatan dalam beberapa bulan sampai tahun ke depan.

     

  • Sudah Tahun 2025, Instagram Baru Mau Bikin Aplikasi untuk iPad

    Sudah Tahun 2025, Instagram Baru Mau Bikin Aplikasi untuk iPad

    Jakarta

    Instagram sudah beredar sejak tahun 2010 tapi aplikasinya sampai sekarang tidak tersedia untuk iPad. Kabar terbaru mengungkap Meta sedang mengembangkan aplikasi Instagram khusus untuk iPad.

    Informasi ini diungkap oleh The Information yang mengutip seorang karyawan Instagram. Sebelumnya, Instagram pernah beberapa kali mengungkap alasan mengapa mereka tidak meluncurkan aplikasi khusus untuk iPad.

    Pada Februari 2022, bos Instagram Adam Mosseri pernah ditanya oleh YouTuber Marques Brownlee tentang aplikasi untuk iPad. Mosseri mengatakan jumlah penggunanya tidak cukup besar untuk menjadikan pengembangan aplikasi iPad sebagai prioritas.

    Sebelumnya pada tahun 2020, Mosseri mengatakan Instagram memiliki jumlah karyawan yang terbatas dan ada banyak yang harus dilakukan, sehingga aplikasi iPad bukan hal terbaik yang dapat dikerjakan selanjutnya.

    Lantas, mengapa Instagram tiba-tiba berubah pikiran soal aplikasi untuk iPad? Ketidakpastian status hukum TikTok di Amerika Serikat dan tarif impor Trump rupanya jadi dua faktor pendorong, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (9/4/2025).

    Meskipun aplikasi resminya belum tersedia, pengguna iPad sebenarnya bisa menjalankan aplikasi Instagram versi iPhone di tabletnya. Namun pengalamannya tidak ideal karena aplikasinya tidak dioptimalkan untuk layar iPad yang lebih besar.

    Belum ada banyak informasi yang diketahui tentang aplikasi Instagram untuk iPad. Kapan aplikasi ini akan diluncurkan juga masih menjadi misteri.

    Dalam laporan yang sama, The Information mengatakan Instagram baru saja memperkenalkan preview awal aplikasi Edits untuk mengedit video. Aplikasi baru ini akan menjadi pesaing CapCut, aplikasi edit video milik ByteDance Yang juga berpotensi diblokir di AS seperti TikTok.

    Instagram juga akan meningkatkan fitur pencarian kontennya agar bisa menyaingi TikTok. Pernyataan ini dilontarkan Mosseri dalam podcast ‘Build Your Tribe’, merespons fenomena Gen Z yang lebih memilih melakukan penelusuran di media sosial seperti TikTok ketimbang mesin pencari.

    (vmp/fay)