Tag: Adam Mosseri

  • Cara Buat Your Algorithm di Instagram yang Lagi Viral

    Cara Buat Your Algorithm di Instagram yang Lagi Viral

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa hari terakhir, Story Instagram diramaikan dengan tren Your Algorithm. Isinya mengenai beberapa tema tertentu.

    Tren itu mengungkapkan rangkuman algoritma yang diminati pengguna di dalam platform. Baik melalui fitur Explore maupun Reels di Instagram serta di Threads.

    Rangkuman itu bisa berupa konten humor, budaya hingga artis yang sering dilihat di dalam platform.

    Jika Anda ingin mengikuti tren ini, bisa dengan melalui unggahan pengguna lain. Berikut tahapannya:

    Buka aplikasi Instagram
    Buka Story pengguna lain yang telah mengunggah Your Algorithm
    Klik See your Algorithm
    Pengguna akan dialihkan ke laman pengaturan algoritma akun sendiri
    Berikutnya akan ada rangkuman deskripsi algoritma akun Anda
    Klik Simpan
    Anda bisa mengedit rangkumannya bisa hanya berbentuk deskripsi atau lebih detail konten apa saja yang diminati belakangan ini. Termasuk menambahkan kata-kata atau stiker yang diinginkan, serta warna latar belakang kolom rangkuman

    Dalam informasi Your Algorithm, Anda juga bisa mengatur sendiri preferensi apa yang ingin dilihat lebih banyak dan lebih sedikit. Anda tinggal klik tombol Add+ pada kolom ‘What you want to see more of’ atau “What you want to see less of.”

    Berikutnya masukkan kata kunci untuk konten yang ingin lebih banyak dilihat dan tidak ingin selalu melihatnya.

    Kepala Instagram, Adam Mosseri dalam unggahan di platform Threads menjelaskan pihaknya memang tengah menguji coba cara pengguna menentukan minatnya dalam platform. Pengguna dapat menyesuaikan algoritma dengan menambahkan dan menghapus topik berdasarkan minatnya.

    “Fitur ini akan diluncurkan pertama kali di Reels dan akan segera diperluas ke Explore. Kami tengah menjajaki juga tampilannya di Threads,” jelas Mosseri.

    Dia menambahkan ingin pengguna punya kontrol soal pengalaman penggunaan Instagram masing-masing. Cara ini diharapkan bisa jadi cara baru untuk menampilkan apa yang memang ingin dilihat.

    “Silahkan uji coba, dan beritahu saya pendapat Anda,” dia menambahkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Instagram Luncurkan Fitur Watch History, Bisa Lacak Reels yang Sudah Ditonton

    Instagram Luncurkan Fitur Watch History, Bisa Lacak Reels yang Sudah Ditonton

    Bisnis.com, JAKARTA – Instagram baru saja meluncurkan fitur terbaru bernama Watch History yang berfungsi untuk menyimpan Reels yang sudah anda tonton.

    Fitur ini memungkinkan anda menjelajahi kembali tontonan Reels yang kemungkinan terlewat untuk anda simpan.

    “Pernahkah Anda mencoba kembali ke Reel yang pernah Anda lihat di Instagram dan Anda tidak dapat menemukannya? Nah, ada fitur baru yang akan membantu. Jika Anda masuk ke ‘Profil’ dan di bawah ‘Pengaturan’, di bawah ‘Aktivitas Anda’, sekarang ada Riwayat Tontonan, jadi Anda dapat melihat setiap Reel yang pernah Anda tonton,” kata kepala Instagram, Adam Mosseri, dalam sebuah pengumuman, dikutip dari TechCrunch, Selasa (28/10).

    Fitur baru ini sama persis seperti yang sudah ada di TikTok, di mana anda dapat mengurutkan Riwayat Tontonan berdasarkan tanggal, minggu atau bulan terakhir, atau rentang tanggal tertentu.

    Anda pun juga dapat menghapus Reels dari riwayat tontonan jika diinginkan.

    Meskipun begitu, fitur Watch History pada Instagram sedikit lebih fleksibel karena anda dapat mengurutkan video berdasarkan urutan kronologis atau kronologis terbalik, atau berdasarkan penulis.

    Untuk mengakses fitur baru ini, pengguna cukup membuka Profile, lalu ke Settings dan bagian Your Activity, kemudian pilih Watch History.

    Sebelumnya, pengguna telah menemukan solusi untuk memulihkan video yang hilang, seperti mengunduh data mereka dari aplikasi dan menelusurinya untuk mendapatkan riwayat tontonan.

    Fitur ini membuat proses pencarian video yang hilang jauh lebih mudah dan menghilangkan kebutuhan akan solusi semacam ini.

    Selain itu, fitur ini menjadikan pengalaman menonton Reels Instagram setara dengan TikTok.

  • Cara Nonaktifkan Fitur Baru Instagram Map, Agar Privasi Lebih Terjaga

    Cara Nonaktifkan Fitur Baru Instagram Map, Agar Privasi Lebih Terjaga

    Bisnis.com, JAKARTA – Instagram merilis Map di mana penggunanya bisa saling membagikan lokasi real-time mereka kepada pengikut (follower).

    Fitur ini kini bisa digunakan oleh sejumlah negara seperti di Pakistan, India dan Indonesia. Untuk bisa melihat fitur ini, pengguna harus membuka halaman Direct Messages (DM) mereka.

    Setelah membuka halaman DM, fitur Map akan otomatis muncul di bagian kiri atas. Di sana akan muncul lokasi teman-teman anda secara real-time.

    Peluncuran fitur ini sempat menuai pro dan kontra di beberapa kalangan. Banyak dari pihak kontra mendesak penonaktifkan fitur ini yang diklaim bahwa fitur telah diaktifkan secara default.

    Namun kepala Instagram, Adam Mosseri, meyakinkan pengguna bahwa lokasi mereka hanya terlihat oleh orang lain jika mereka memutuskan untuk membagikannya.

    Untuk lebih meyakinkan, Instagram menambahkan indikator di bagian atas Map untuk mengingatkan pengguna apakah mereka membagikan lokasi mereka atau tidak, atau apakah lokasi perangkat mereka sepenuhnya dinonaktifkan.

    Apabila anda tidak yakin dengan pengaturan fitur baru Map ini, anda bisa menonaktifkannya demi alasan privasi.

    Cara Menonaktifkan Fitur Map Instagram

    Masuk ke dalam aplikasi Instagram di ponsel Anda
    Buka halaman Direct Messages (DM) anda
    Klik “Map” di bagian kiri atas dan akan muncul tulisan “Not sharing location”
    Klik tulisan tersebut dan pilih apakah anda ingin membagikan lokasi atau tidak
    Apabila tidak ingin membagikan sama sekali pilih “No One”
    Anda juga bisa memilih teman tertentu untuk dibagikan lokasi Map dengan klik “Only these friends”.

    Melansir Instagram, apabila anda memberi izin untuk membagikan lokasi, maka lokasi akan diperbarui setiap kali anda membuka Instagram. Lokasi akan menghilang setelah 24 jam, kecuali Anda membuka aplikasi lagi. 

  • Centang Biru Minggir, Top Kreator Instagram Diberi Tanda Cincin Emas

    Centang Biru Minggir, Top Kreator Instagram Diberi Tanda Cincin Emas

    Jakarta

    Awal pekan ini, Instagram mengumumkan peluncuran ‘Rings’, fitur baru berupa tanda cincin emas di profil mereka kepada 25 akun yang dianggap sebagai top kreator.

    Pemenang akan dipilih oleh panel yang terdiri dari Instagram Chief Adam Mosseri, pembuat film Spike Lee, desainer Marc Jacobs, dan YouTuber Marques Brownlee.

    Menariknya, langkah ini dilakukan saat Meta, selaku pemilik Instagram menghentikan program bonus bagi kreator dan kesepakatan dengan akun brand melambat di seluruh industri, sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa raksasa media sosial itu menawarkan fitur yang hanya berfungsi sebagai ‘hiasan’ alih-alih berupa bonus atau pembayaran langsung.

    “Ini lebih tentang visibilitas khusus dan semacam insentif bagi orang-orang untuk bekerja keras demi mendapatkan pengakuan yang sangat tinggi dan keren,” ujar Brownlee seperti dikutip dari CNBC.

    Brownlee mengatakan, ia menominasikan kreator yang karyanya menunjukkan usaha dan pengambilan risiko terbesar, bukan hanya mereka yang memiliki follower terbanyak. Pemenang juga dapat mengubah warna latar belakang profil dan menyesuaikan tombol ‘like’.

    Untuk diketahui, Meta mengakhiri program bonus Reels Play, yang merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak kreator di Instagram dan Facebook pada 2023. Saat itu, banyak kreator mengeluh mereka kehilangan sumber pendapatan.

    “Meskipun terdengar bodoh, dalam kondisi ekonomi seperti ini, mendapatkan uang tambahan merupakan berkah bagi keluarga saya,” tulis seorang kreator Instagram di forum Reddit.

    Pada Juni 2024, Mosseri mengatakan bahwa Meta sedang mempertimbangkan sejumlah perubahan terkait kompensasi untuk kreator, tetapi belum ada rencana baru yang diumumkan.

    Sementara itu, platform saingannya, YouTube dan TikTok, memiliki program bagi hasil pendapatan bagi kreatornya sendiri. Berdasarkan laporan YouTube September lalu, mereka telah membayar lebih dari USD100 miliar kepada para kreator selama empat tahun terakhir.

    Menurut survei Kajabi, para kreator mengalami penurunan dramatis dalam kesepakatan brand pada 2024, turun hingga 52%. Pada Januari, Meta menawarkan kesepakatan kepada kreator untuk mempromosikan Instagram di TikTok, Snapchat, dan YouTube. Namun, seorang juru bicara Instagram mengatakan kesepakatan tersebut telah berakhir.

    Dengan latar belakang itu, fitur ‘cincin emas’ baru Instagram dipandang hanya sebagai isyarat simbolis ketimbang dukungan finansial langsung terhadap ekonomi kreator yang semakin menantang.

    “Ini bisa dilihat sebagai insentif untuk membuat lebih banyak konten Instagram, atau sekadar insentif untuk membuat karya terbaik dan semoga mendapatkan pengakuan karenanya. Di mana pun Anda melakukannya, rasanya senang mengetahui bahwa karya Anda diterima oleh banyak orang, menginspirasi orang, atau membuat orang terkesan,” kata Brownlee.

    (rns/rns)

  • Instagram Nguping Pembicaraan Pengguna? Ini Kata Bosnya

    Instagram Nguping Pembicaraan Pengguna? Ini Kata Bosnya

    Jakarta

    Tidak sedikit pengguna Instagram yang beranggapan aplikasi milik Meta itu bisa menguping pembicaraan pengguna untuk menampilkan iklan atau rekomendasi. Namun bos Instagram Adam Mosseri menegaskan pihaknya mendengarkan percakapan pengguna.

    Sistem iklan dan rekomendasi Meta memang bisa sangat presisi. Kadang pengguna hanya membahas sebuah produk lewat percakapan verbal, tapi Meta bisa tahu seolah mereka ikut mendengarkan percakapan lewat mikrofon ponsel.

    Tuduhan ini pernah beberapa kali dibantah oleh Meta dan CEO Mark Zuckerberg. Kini giliran Mosseri yang buka suara untuk membantah teori konspirasi tersebut.

    “Kami tidak mendengarkan (percakapan) kalian. Kami tidak menggunakan mikrofon ponsel untuk menguping kalian,” kata Mosseri dalam video yang diunggah di Instagram, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (3/10/2025).

    Mosseri mengaku ia sering membicarakan topik ini, termasuk dengan istrinya. Ia menambahkan menguping pembicaraan pengguna lewat mikrofon ponsel merupakan pelanggaran privasi yang berat dan akan menguras baterai ponsel pengguna.

    Mosseri juga memberikan beberapa faktor yang mungkin menjelaskan mengapa pengguna melihat iklan untuk sesuatu yang baru saja dibicarakan dengan orang lain. Pertama, pengguna mungkin pernah melihat produk tersebut di website sebelum dibicarakan dengan orang lain.

    “Kami bekerjasama dengan pengiklan yang berbagi informasi dengan kami tentang siapa yang ada di website mereka untuk mencoba menargetkan orang-orang tersebut melalui iklan. Jadi kalau kalian melihat suatu produk di website, pengiklan tersebut mungkin telah membayar kami untuk menjangkau kalian lewat iklan,” ujar Mosseri.

    Kedua, Meta memperlihatkan iklan ke pengguna Instagram berdasarkan apa yang menurut mereka menarik untuk pengguna, dan sebagian berdasarkan apa yang teman-teman mereka dan orang serupa minati.

    Ketiga pengguna mungkin pernah melihat iklan itu sebelum membicarakannya dengan teman namun tidak disadari karena scroll terlalu cepat. Terakhir, mungkin itu hanya kebetulan yang terjadi secara acak.

    Meski sudah mengunggah video penjelasan yang cukup panjang, Mosseri memperkirakan rumor ini akan terus berlanjut. Meta juga tidak perlu menguping pembicaraan pengguna, karena mereka akan menggunakan percakapan dengan Meta AI untuk menampilkan iklan dan rekomendasi.

    (vmp/vmp)

  • Bos Instagram Adam Mosseri Bantah Meta ‘Menguping’ Omongan Pengguna – Page 3

    Bos Instagram Adam Mosseri Bantah Meta ‘Menguping’ Omongan Pengguna – Page 3

    Menurut Mosseri, ada dua alasan logis kenapa teori itu keliru. Pertama setiap kali mikrofon ponsel digunakan, indikator lampu kecil di bagian atas layar akan menyala.

    Kedua, penggunaan mikrofon secara diam-diam akan membuat baterai cepat habis, yang pasti langsung disadari pengguna.

    Lalu, kenapa banyak orang merasa iklan muncul begitu akurat? Mosseri menjelaska, hal itu karena sistem rekomendasi iklan Meta bekerja erat dengan para pengiklan.

    Para pengiklan biasanya membagikan data siapa saja sudah pernah mengunjungi situs mereka. Dari data itulah, Meta bisa menampilkan iklan yang relevan ke pengguna.

    Selain itu, algoritma Meta juga melihat pola dari pengguna lain dengan minat mirip. Jadi, kalau orang dengan ketertarikan serupa melihat iklan tertentu, kemungkinan besar iklan yang sama juga akan muncul di feed Anda.

    Karena faktor-faktor inilah membuat sistem iklan Meta terasa sangat tepat sasaran dan sudah terbukti efektif selama bertahun-tahun.

  • Instagram Bantah Diam-diam Sadap Percakapan Pengguna Lewat Microphone

    Instagram Bantah Diam-diam Sadap Percakapan Pengguna Lewat Microphone

    Bisnis.com, JAKARTA —  Petinggi Instagram Adam Mosseri membantah sangkaan yang muncul bahwa platform media sosial tersebut diam-diam mendengarkan percakapan pengguna agar bisa menargetkan iklan secara relevan.

    Gagasan mengenai Meta secara diam-diam menyalakan mikrofon di ponsel pengguna untuk merekam percakapan sudah lama menjadi teori konspirasi — dan sebelumnya juga telah dibantah oleh perusahaan.

    Mengutip TechCrunch, bantahan itu disampaikan Mosseri di akun Instagram pribadinya pada Rabu (2/10/2025). Bertepatan dengan pengumuman perusahaan menyoal upaya penargetan iklan kepada pengguna menggunakan data interaksi dengan produk AI yang dimiliki.

    Di Instagram, Mosseri mengatakan dirinya sudah sering berdiskusi soal isu Meta mendengarkan pengguna, lantaran banyak orang tidak percaya betapa efektifnya sistem penargetan iklan perusahaan tersebut.

    Perusahaan berulang kali membantah klaim tersebut, dengan menjelaskan Meta tidak perlu merekam percakapan pengguna untuk membuat rekomendasi iklan menjadi tepat sasaran. Mosseri juga mengatakan hal itu akan menjadi pelanggaran besar terhadap privasi.

    Pada 2016, Meta (saat itu masih bernama Facebook) menerbitkan sebuah postingan blog yang secara tegas menyatakan tidak menggunakan mikrofon ponsel pengguna untuk menentukan iklan yang ditampilkan di News Feed.

    Bertahun-tahun kemudian, CEO Meta Mark Zuckerberg dalam kesaksian di hadapan Kongres, kembali membantah bahwa perusahaan mengumpulkan data audio pengguna untuk tujuan tersebut.

    Di sisi lain, Mosseri menjelaskan pengguna akan mengetahui jika mikrofon ponselnya menyala karena lampu indikator di bagian atas layar akan terlihat. Selain itu, baterai ponsel akan lebih cepat terkuras.

    Sebaliknya, Mosseri mengatakan sistem rekomendasi yang dimiliki memang sangat kuat karena cara kerjanya dengan para pengiklan, yang membagikan informasi kepada perusahaan mengenai siapa saja yang telah mengunjungi situs web mereka.

    Informasi tersebut membantu Meta menargetkan pengguna dengan iklan yang relevan. Selain itu, perusahaan menampilkan iklan kepada orang-orang berdasarkan apa yang menurutnya mungkin menarik bagi mereka, dengan melihat minat orang lain yang memiliki kesamaan profil dan ketertarikan.

    Terbaru, Meta bakal memanfaatkan AI untuk membuat keputusan penargetan iklan tersebut. Perusahaan menyatakan kebijakan privasi barunya memungkinkan penggunaan data dari interaksi konsumen dengan produk AI di sebagian besar pasar.

  • Instagram Punya 3 Miliar Pengguna September 2025, Naik 1 Miliar MAU dalam 4 Tahun

    Instagram Punya 3 Miliar Pengguna September 2025, Naik 1 Miliar MAU dalam 4 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Instagram mencatat rekor baru dengan 3 miliar pengguna aktif bulanan (mounth active user/MAU) di dunia. Meloncat sekitar 1 miliar pengguna dibandingkan dengan 2021 yang saat itu berjumlah 2 miliar MAU.

    CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan pertumbuhan pesat ini terjadi hanya empat tahun setelah Instagram menembus angka 2 miliar pengguna pada Desember 2021.

    Instagram, kata Zuckerberg, adalah salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, sejajar dengan Facebook dan WhatsApp.

    Dilansir dari  Verge, Kamis (25/9/2025) Zuckerberg sebelumnya mengumumkan bahwa Facebook telah melampaui 3 miliar pengguna pada Januari, diikuti WhatsApp pada April. 

    Instagram konsisten menunjukkan pertumbuhan pengguna aktif yang impresif selama beberapa tahun terakhir. Pada akhir 2021, pengguna aktif bulanan berada di angka 2 miliar, kemudian melonjak drastis menjadi 3 miliar pada September 2025. 

    Pencapaian terbaru Instagram ini diperkirakan juga mencakup pengguna Threads, pesaing X yang diluncurkan pada Juli 2023 dan mengharuskan pengguna mendaftar menggunakan akun Instagram atau Facebook.

    Bloomberg melaporkan bahwa fitur pesan privat dan video pendek Reels merupakan pendorong pertumbuhan terbesar Instagram, dan kini menjadi fokus utama pembaruan platform.

    Kepala Instagram Adam Mosseri mengatakan pembaruan mendatang mencakup kemudahan menemukan DMs dan Reels di bilah navigasi beranda aplikasi.

    “Serta pembaruan algoritma yang memungkinkan pengguna memengaruhi topik apa yang muncul lebih atau lebih jarang di feed Instagram dan Reels,” kata Adam.

    Sementara itu, Techcrunch melaporkan terjadi peningkatan waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi Instagram pada kuartal II/2025 dengan hadirnya kecerdasan buatan (AI).

    Di tengah kondisi konsumen yang makin banyak mengeluh tentang banyaknya “konten AI berkualitas rendah” yang membanjiri aplikasi sosial, Meta menyebut sistem AI makin baik dalam membantu pengguna terhubung dengan konten yang direkomendasikan.

    Zuckerberg mengatakan kemajuan dalam sistem rekomendasi perusahaan telah meningkatkan kualitas sehingga menyebabkan peningkatan 5% waktu yang dihabiskan di Facebook dan 6% di Instagram hanya dalam kuartal ini.

    “AI secara signifikan meningkatkan kemampuan kami untuk menampilkan konten yang menarik dan berguna bagi pengguna,” kata Zuckerberg.

    Secara keseluruhan, Meta memperkirakan bahwa lebih dari 3,4 miliar orang menggunakan salah satu “keluarga aplikasi” – yaitu Facebook, Instagram, Messenger, dan/atau WhatsApp – setiap hari pada bulan Juni.

    Angka ini meningkat 6% dibandingkan tahun sebelumnya dan membantu meningkatkan pendapatan total keluarga aplikasi menjadi $47,1 miliar, meningkat 22% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Perusahaan juga membagikan bahwa waktu yang dihabiskan untuk menonton video meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya pada kuartal tersebut, juga karena optimalisasi sistem peringkat Meta dan upayanya untuk mempromosikan lebih banyak konten asli di Instagram.

    Kompetitor X Meta, Threads, juga mengalami peningkatan waktu yang dihabiskan karena “pengintegrasian LLM”, catat Meta.

  • Fitur Baru Instagram Bisa ‘Angkat’ Komentar Sendiri Biar Ramai

    Fitur Baru Instagram Bisa ‘Angkat’ Komentar Sendiri Biar Ramai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Instagram resmi meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna menyematkan komentar milik sendiri di postingan.

    Sebelumnya, sejak fitur pin hadir pada 2020, pengguna hanya bisa menyematkan hingga tiga komentar dari orang lain.

    Menurutnya, fitur komentar tersemat bertujuan memberi kebebasan bagi pemilik akun untuk mengatur jalannya percakapan pada postingan mereka.

    “Beberapa minggu lalu dalam sesi AMA, ada yang bertanya kenapa tidak bisa menyematkan komentar sendiri. Setelah dipikirkan, seharusnya memang bisa, karena tujuan komentar tersemat adalah agar Anda bisa mengatur percakapan sesuai keinginan, mengingat itu adalah postingan Anda sendiri,” kata Mosseri.

    “Jadi kami memperbaikinya, dan sekarang Anda bisa menyematkan komentar sendiri,” terangnya.

    Dengan adanya opsi ini, pengguna dapat menambahkan konteks tambahan, memperbarui informasi setelah unggahan dibuat, hingga menjawab pertanyaan umum dari audiens.

    Meski demikian, Instagram menegaskan bahwa tautan masih belum bisa ditambahkan melalui komentar, dan fitur hanya mendukung teks serta GIF.

    Instagram memastikan fitur ini mulai digulirkan ke pengguna secara bertahap mulai pekan ini.

    Pantauan CNBC Indonesia pada Selasa (9/9), fitur ini sudah tersedia bagi pengguna di Indonesia. baik bagi pengguna Android maupun iOS. Pengguna hanya perlu menekan komentar sendiri yang mau di pin, kemudian akan muncul pilihan “pin”, klik pilihan tersebut.

    Kepala Instagram Adam Mosseri menjelaskan, keputusan ini diambil setelah banyak pengguna meminta agar komentar pribadi juga bisa diprioritaskan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Isi Suara Video Instagram Pakai Bahasa Lain Tanpa Edit

    Cara Isi Suara Video Instagram Pakai Bahasa Lain Tanpa Edit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta resmi merilis fitur terjemahan suara berbasis kecerdasan buatan (AI) di Instagram dan Facebook.

    Fitur ini memungkinkan kreator mengubah bahasa video Reels mereka tanpa perlu membuat ulang konten, lengkap dengan opsi dubbing dan lip-sync agar terlihat lebih natural.

    Saat ini, fitur tersebut baru mendukung terjemahan dari bahasa Inggris ke Spanyol dan sebaliknya. Ke depan, Meta berjanji akan menambahkan lebih banyak bahasa.

    Fitur ini tersedia untuk kreator Facebook dengan minimal 1.000 pengikut dan semua akun publik Instagram di seluruh dunia yang sudah mendukung Meta AI. Namun sayangnya negara seperti Uni Eropa, Inggris, Korea Selatan, Brasil, Australia, Nigeria, Turki, Afrika Selatan, Nigeria tidak termasuk di dalamnya.

    Untuk menggunakannya, kreator cukup memilih opsi “Translate your voice with Meta AI” sebelum membagikan reel. Berikut selengkapnya:

    Buat atau pilih video Reels seperti biasa
    Sebelum membagikan video, pilih opsi “Translate your voice with Meta AI.”
    Aktifkan terjemahan suara ke bahasa tujuan yang saat ini baru mendukung Inggris-Spanyol dan sebaliknya
    Tambahkan lip-sync jika ingin gerakan bibir mengikuti dubbing
    Tinjau hasil terjemahan, lalu tekan “Share now” untuk mempublikasikan

    Pantauan CNBC Indonesia, Selasa (26/8/2025), kami belum melihat muncul video Reels yang sudah menggunakan fitur penerjemah dan dubbing otomatis ini.

    Selain itu, Meta juga menambahkan metrik baru di panel Insights, tempat kreator dapat melihat jumlah penayangan berdasarkan bahasa. Fitur ini diharapkan dapat membantu kreator memahami seberapa jauh konten mereka menjangkau audiens lintas bahasa.

    “Kami percaya ada banyak kreator hebat di luar sana yang memiliki potensi audiens yang mungkin tidak berbicara dalam bahasa yang sama,” jelas Kepala Instagram Adam Mosseri dalam sebuah unggahan, dikutip dari TechCrunch, Kamis (21/8/2025).

    “Jika kami bisa membantu Anda menjangkau audiens lintas bahasa dan budaya, maka kami bisa membantu Anda mengembangkan pengikut dan memperoleh lebih banyak manfaat dari Instagram dan platform ini,” imbuhnya.

    Peluncuran fitur AI ini hadir di tengah sejumlah laporan yang menyebut Meta kembali merestrukturisasi divisi AI-nya untuk fokus pada empat bidang utama seperti riset, superintelligence, produk, dan infrastruktur.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]