Tag: Abdul Wahid

  • KH Said Aqil: Jangan Pisahkan Spiritualitas dan Intelektualitas dalam Membangun Masa Depan  – Halaman all

    KH Said Aqil: Jangan Pisahkan Spiritualitas dan Intelektualitas dalam Membangun Masa Depan  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar sejarah Islam dan mantan Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siroj mengingatkan pentingnya membangun koneksi rohani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin tersekularisasi.

    “Tradisi mubasyirat bukan hal baru dalam Islam. Justru sejak zaman Nabi, mimpi benar menjadi salah satu sarana komunikasi ilahiyah,” katanya saat pertemuan forum strategis bertajuk Agenda Allah Berbasis Mubasyirat (Mimpi Benar): Menuju Masa Depan yang Dituntun oleh Langit di Aula Pondok Pesantren Luhur Al-Tsagafah, Jagakarsa, Jakarta Selatan,  Kamis (1/5/2025).

    Selain Said Aqil, acara yang digagas Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) juga menghadirkan Prof. Dr. KH. Abdul Wahid Maktub (Gus Wahid), akademisi President University dan mantan Duta Besar RI untuk Qatar (2003–2007), KH. Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A., ekonom dan praktisi spiritual Islam jadi pembicara.

    Menurut Said Aqil menegaskan, dalam konteks hari ini saat  suara langit nyaris tak terdengar di ruang publik, forum seperti ini menjadi sangat penting untuk menghidupkan kembali dimensi spiritual dalam pengambilan keputusan umat dan bangsa.

    Dalam  acara yang dihadiri oleh lebih dari 350 peserta yang terdiri dari tokoh agama, akademisi, diplomat negara sahabat, aktivis masyarakat sipil, hingga perwakilan lembaga internasional dari negara-negara Islam, ia juga mengajak umat Islam untuk tidak memisahkan antara spiritualitas dan intelektualitas dalam membangun masa depan.

     “Kita tidak bisa hanya mengandalkan rasio dan data teknokratik. Islam mengajarkan kita untuk juga mendengarkan suara batin, ilham, dan petunjuk Allah. Kombinasi antara akal, wahyu, dan ruhani adalah kunci kejayaan peradaban Islam sepanjang sejarah,” imbuhnya.

    Ketua Majelis Gaza , Drs. R. Diki Candra Purnama, M.M., memaparkan hasil kompilasi lebih dari 1.700 mimpi benar dari berbagai penjuru dunia, yang telah dianalisis dan ditakwil berdasarkan Al-Qur’an, hadits, dan kaidah tafsir mimpi oleh para ulama.

    Mimpi-mimpi ini menunjukkan pola spiritual yang konsisten tentang dinamika akhir zaman.

    Lima fase utama akhir zaman yang teridentifikasi dalam forum ini adalah fase Peringatan Global (2001–2010) – bencana alam dan peristiwa besar dunia; fase Fitnah dan Kegelapan (2011–2020) – maraknya konflik, disinformasi, dan kekacauan spiritual; fase Cahaya Timur (2021–2025) – munculnya harapan spiritual dari wilayah Timur, khususnya Indonesia.

    “Kemudian fase Krisis Terbuka dan Pertarungan Akhir (2025–2028) – masa ujian puncak umat manusia dan fase Kemenangan Ruhani (2029–2033) – era keemasan Islam berdasarkan cahaya dan petunjuk langit,” kata Diki Candra.

    “Banyak mimpi menunjukkan bahwa Indonesia adalah benteng terakhir Islam, pusat hijrah ruhani, dan poros penyelamat peradaban akhir zaman,” terang Ketua Panitia, Ahmad Abdul Qohar.

    Adapun peserta forum pertemuan menyepakati Penyusunan Buku Putih Master Plan Ruhani hasil forum,pembentukan Tim Kecil Mubasyirat untuk analisis mimpi berkelanjutan, penyelenggaraan Forum Tahunan Mubasyirat Dunia dan Komitmen bersama menjaga amanah petunjuk ilahi untuk Indonesia dan dunia.

    “Forum ini bukan sekadar dialog akademik, tetapi juga sebuah gerakan ruhani kolektif untuk menyambut intervensi Allah dalam sejarah. Sebuah titik awal dari kesadaran baru umat manusia bahwa langit masih bicara, dan bahwa petunjuk itu nyata,” katanya.

    Disebutkan, mimpi-mimpi itu bukan ilusi dan takwil-takwil itu bukan khayalan karena semua adalah pertanda bahwa Allah masih membimbing mereka yang mau mendengarkan.

  • Asap Picu Komplain Negara Tetangga

    Asap Picu Komplain Negara Tetangga

    Pekanbaru

    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan meminta seluruh jajaran siaga menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memasuki cuaca kemarau panjang. Budi Gunawan menyampaikan kebakaran hutan di Indonesia dapat memicu komplain negara tetangga, sehingga perlu penanganan serius.

    “Asap lintas negara yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan telah menjadi perhatian serius dari seluruh dunia. Dapat memicu komplain, bahkan gugatan dari negara-negara tetangga kita,” ujar Budi Gunawan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (29/4/2025).

    Hal itu disampaikan Budi Gunawan saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan. Apel ini dihadiri oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wamenko Polkam Loedwijk Freidrick Paulus, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Riau Abdul Wahid.

    Budi Gunawan yang akrab disapa BG ini mengatakan hal ini juga dapat menimbulkan masalah hubungan diplomatik dengan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina. Pemerintah terus berkomunikasi dengan negara tetangga untuk meminimalisir gugatan hukum dari negara tetangga atas dampak asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan tersebut.

    Menko Polkam Budi Gunawan memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Karhutla di Lanud Roesmin, Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (29/4/2025). Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan turut hadir. (Foto: dok. Polda Riau)

    “Mereka juga menawarkan bantuan. Tapi kita yakin dengan kemampuan kita sendiri kita mampu, insyaallah belajar dari pengalaman penanganan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2023 yang sukses,” imbuhnya.

    Oleh karena itu, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional dalam penanganan karhutla, atas arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah telah membentuk Desk Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan pada tanggal 13 Maret 2025, di bawah koordinasi Menko Polkam, BNPB, Kementerian Kehutanan, TNI, dan Polri.

    Pemprov Riau dan Polda Riau sendiri telah melakukan apel kesiapsiagaan bencana karhutla di Dumai beberapa waktu lalu. Upaya-upaya mitigasi dengan memberikan literasi dan imbauan terkait bencana karhutla juga terus dilakukan.

    Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggerakkan pelajar dan mahasiswa dalam Jambore Karhutla 2025 di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim di Minas Jaya, Kabupaten Siak pada 25-27 April 2025.

    (mei/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bau Peapi, Kuliner Pedas Khas Mandar yang Menyimpan Kearifan Lokal Sulawesi Barat

    Bau Peapi, Kuliner Pedas Khas Mandar yang Menyimpan Kearifan Lokal Sulawesi Barat

    Liputan6.com, Gorontalo – Bau Peapi, kuliner tradisional khas suku Mandar dari Sulawesi Barat, memang dikenal luas sebagai salah satu warisan gastronomi nusantara yang menggugah selera.

    Hidangan ini mengandalkan kelezatan ikan peperek seperti kembung atau tongkol yang dipadukan dengan bumbu rempah lokal seperti lengkuas, jahe, kunyit, dan cabai merah.

    Keunikan Bau Peapi terletak pada teknik memasaknya yang masih mempertahankan cara tradisional. Ikan dan bumbu dibungkus dalam daun pisang, kemudian dikukus atau dibakar perlahan.

    Teknik ini tidak hanya menjaga kelembaban daging ikan, tetapi juga memperkaya aroma serta cita rasa khas yang melekat kuat pada setiap suapan.

    Bau Peapi biasanya disajikan bersama nasi putih hangat. Perpaduan antara rasa pedas dari cabai dan aroma kuat rempah-rempah menciptakan sensasi rasa yang kaya. Tak heran jika makanan ini menjadi favorit banyak orang, terutama di kalangan masyarakat Sulawesi.

    “Kalau makan Bau Peapi itu rasanya kaya, cocok dimakan kapan saja. Ini bukan hanya soal rasa, tapi juga soal tradisi,” ujar Nurmiati, warga Polewali Mandar yang kerap memasak hidangan ini untuk acara keluarga.

    Lebih dari sekadar santapan, Bau Peapi mencerminkan kearifan lokal dan keberagaman hayati wilayah Sulawesi Barat. Hidangan ini kerap hadir dalam momen-momen penting seperti pernikahan, upacara adat, hingga perayaan keagamaan.

    “Kehadirannya menandakan nilai gotong royong dan kehangatan dalam kehidupan masyarakat Mandar,” ujarnya.

    Menurut Abdul Wahid, tokoh adat Mandar, makanan ini menjadi simbol penghormatan kepada tamu.

    “Bau Peapi bukan sekadar menu. Ini bagian dari identitas kami,” jelasnya.

     

    Memiliki kulit wajah glowing juga bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi sejumlah makanan. Berikut lima makanan sehat yang dipercaya dapat membuat kulit wajah glowing alami.

  • Ini Bukan Akhir, tapi Awal Menuju Riau Hijau

    Ini Bukan Akhir, tapi Awal Menuju Riau Hijau

    Kabupaten Siak

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan Jambore Karhutla 2025 yang berakhir hari ini bukan usai segalanya. Jambore Karhutla adalah awal gerakan menuju alam Provinsi Riau yang hijau dan terbebas dari bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    “Ini bukan akhir, tetapi ini adalah titik nol untuk kita mengawali perjuangan agar Riau rumah kita tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan,” kata Irjen Herry Heryawan kepada peserta Jambore Karhutla di Tahura Sultan Syarif Hasyim, Minas Jaya, Siak, Minggu (27/4/2025).

    Irjen Herry Heryawan mengatakan Jambore Karhutla adalah tonggak awal menuju alam Riau yang hijau dan terbebas dari asap. Ia berharap, para peserta menanamkan nilai-nilai positif yang dipetik selama tiga hari pelaksanaan Jambore Karhutla ini.

    Jenderal bintang dua yang akrab disapa Herimen ini berharap apa yang telah ditanamkan selama tiga hari Jambore Karhutla 2025 ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Herimen meminta para peserta Jambore Karhutla menjadi agen perubahan lingkungan.

    Herimen juga meminta para peserta menggelorakan semangat menjaga hutan dan alam dari kebakaran dan kabut asap melalui media sosial masing-masing.

    “Sebarkan di medsos masing-masing dengan tagar jambore karhutla Riau, melindungi tuah menjaga marwah, dan Riau bebas karhutla,” ujarnya.

    Dengan menyebarluaskan kegiatan Jambore Karhutla ini, diharapkan menularkan nilai-nilai positif kepada masyarakat lain yang tidak berkesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut.

    “Ini kesempatan langka yg kita jalani bersama. Maksud tagar itu memberikan pemahaman kepada teman-teman, saudara kita yang tidak bisa ikut bahwa kita harus meningkatkan kesadaran untuk menjaga alam dan lingkungan kita, jangan sampai terjadi kebakaran hutan,” tuturnya.

    Jambore Karhutla 2025 di Tahura Sultan Suarif Hasyim, Minas Jaya, Kabupaten Siak, Riau. (Mei Amelia Rachmat/detikcom)

    Pemprov Riau Apresiasi

    “Saya ingin berterima kasih kepada bapak Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan beserta seluruh pejabat utama Polda Riau yang telah menginisiasi dan mengarahkan seluruh sumber daya secara maksimal. Sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar,” ujar Abdul Wahid di lokasi yang sama.

    Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasihnya kepada gerakan Pramuka Kwarda Riau dan jajaran pengurus atas partisipasi aktif, sekaligus menjadi pilar utama dalam kegiatan Jambore Karhutla Tahun 2025.

    “Yang telah bertungkus rumus mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik,” katanya.

    Gunernur Abdul Wahid juga menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran Forkopimda yang ikut berjibaku sehingga kegiatan ini berjalan sukses.

    “Ini merupakan wujud dari kerjasama yang berkolaboratif dan insyaallah kita terus maju,” imbuhnya.

    (mei/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Keutamaan Puasa Sunnah Syawal Menurut Ajaran Islam dan Manfaatnya bagi Kesehatan

    Keutamaan Puasa Sunnah Syawal Menurut Ajaran Islam dan Manfaatnya bagi Kesehatan

    YOGYAKARTA – Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah bagi umat Islam. Amalan ini dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu mulai tanggal 2 syawal. Puasa ini dijalani selama enam hari di bulan Syawal. Lantas apa saja keutamaan puasa sunnah syawal?

    Setiap umat muslim yang menjalankan puasa sunnah akan mendapatkan sejumlah keutamaan atau fadilah. Mengutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, puasa Syawal sangat dianjurkan oleh para ulama terdahulu. 

    Sebagai umat Islam yang bertakwa kepada Allah, penting untuk mengetahui apa saja keutamaan puasa sunnah Syawal. Puasa ini juga memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan. 

    Apa Saja Keutamaan Puasa Syawal?

    Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, puasa Syawal memiliki berbagai keutamaan. Mengacu pada buku ‘Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah’, berikut ini beberapa keutamaan atau fadilah dari melaksanakan puasa Syawal:

    1. Mendapat Pahala Satu Tahun

    Seorang muslim yang melaksanakan puasa Syawal akan mendapatkan pahala seperti menjalani puasa selama satu tahun penuh. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

    مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ مُتَتَابِعَةٌ، فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ

    Arti: Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul fitri secara turut menurut maka seakan-akan berpuasa selama setahun. (HR Ath-Thabarani)

    2. Diterimanya Amalan Puasa Ramadan

    Menjadikan puasa sebagai kebiasaan setelah bulan Ramadan merupakan salah satu indikasi bahwa ibadah puasa Ramadan seseorang diterima. Apabila Allah SWT menerima amal seorang hamba, maka Dia akan membimbingnya untuk terus melakukan amal shaleh setelahnya.

    “Pahala sebuah kebaikan adalah kebaikan setelahnya, barang siapa melakukan kebaikan kemudian diikuti dengan kebaikan yang lain, maka itu pertanda bahwa amal kebaikan tersebut diterima oleh Allah. Begitu juga dengan kebaikan yang kemudian disertai dengan amal buruk, maka itu adalah tanda bahwa kebaikan tersebut telah ditolak.”

    3. Menyempurnakan Ibadah Puasa Wajib Ramadan

    Keutamaan lain dari puasa Syawal adalah sebagai pelengkap bagi kekurangan dalam puasa Ramadan. Sebab, di hari kiamat kelak, amalan sunnah akan digunakan untuk melengkapi kekurangan dalam ibadah yang wajib. 

    Jika puasa Ramadan seseorang tidak sempurna atau memiliki kekurangan, maka puasa sunnah seperti puasa Syawal dapat membantu menyempurnakannya.

    4. Sebagai Tanda Bersyukur

    Puasa Syawal menjadi bentuk ungkapan syukur seorang hamba atas karunia ampunan dari Allah SWT yang diberikan selama bulan Ramadan. Rasulullah SAW pun menunjukkan rasa syukurnya dengan memperbanyak ibadah kepada Allah, hingga kakinya membengkak. Dalam hal ini, Aisyah RA pernah berkata:

    “Mengapa engkau melakukan ini wahai Rasulullah! Sedang dosa-dosamu telah diampuni oleh Allah?” Rasulullah pun menjawab, “Salahkah aku jika ingin menjadi hamba yang bersyukur?”

    5. Menandakan Istiqomah

    Melaksanakan puasa Syawal mencerminkan konsistensi seseorang dalam menjalankan ibadah puasa. Bahkan, disebutkan bahwa seseorang yang kembali berpuasa setelah menunaikan puasa Ramadan menunjukkan bahwa ia tidak merasa terbebani dengan ibadah tersebut.

    الصَّائِمُ بَعْدَ رَمَضَانَ كَالْكَارٌ بَعْدَ الْفَارٌ

    “Berpuasa setelah bulan Ramadhan adalah seperti orang yang melarikan diri dari perang di jalan Allah kemudian kembali lagi.” (Al-Baihaqi, Syu’an Al-Iman)

    Manfaat Puasa Syawal bagi Kesehatan

    Berikut ini beberapa manfaat melakukan puasa Syawal bagi kesehatan:

    1. Detoksifikasi Tubuh

    Puasa enam hari setelah Ramadan dapat membantu tubuh menjalani proses pembuangan racun (detoksifikasi), membersihkan zat berbahaya, serta meningkatkan kinerja sistem pencernaan.

    2. Menjaga Berat Badan

    Menjalankan puasa Syawal membantu menjaga kestabilan tubuh setelah sebulan penuh berpuasa, serta mencegah lonjakan berat badan yang sering terjadi usai perayaan Idul Fitri.

    3. Membantu Menahan Nafsu Makan

    Puasa Syawal membantu melatih tubuh dan pikiran dalam mengendalikan nafsu makan setelah Ramadhan, sehingga kebiasaan pola makan tetap teratur dan seimbang.

    4. Memerkuat Sistem Imun

    Puasa yang dilakukan secara teratur dapat memperkuat sistem imun dan membantu menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.

    5. Meningkatkan Fokus dan Kesehatan Mental

    Berpuasa membantu seseorang untuk lebih konsentrasi dalam beribadah dan berpikir dengan lebih jernih karena tubuh berada dalam kondisi yang lebih sehat.

    Demikianlah sejumlah keutamaan puasa sunnah Syawal yang penting untuk diketahui oleh umat Islam. Puasa yang dilaksanakan selama enam hari setelah Idul Fitri ini memiliki beberapa fadhilah bagi yang menjalankannya. Baca juga 7 manfaat puasa menurut sains.

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • Unwahas Gelar Deklarasi The Unified Great Heroes, Angkat Keteladanan Tiga Ulama Besar NU

    Unwahas Gelar Deklarasi The Unified Great Heroes, Angkat Keteladanan Tiga Ulama Besar NU

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Keteladanan tokoh Nahdlatul Ulama KH Muhammad Hasyim Asy’ari, KH A Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan mendapat penghormatan dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang dalam sebuah acara deklarasi The Unified Great Heroes.

    Ketiganya dikenal bukan hanya sebagai tokoh agama, tetapi juga sebagai pemikir, pejuang, dan pilar kebangsaan yang berjasa besar dalam membentuk wajah Indonesia.

    Deklarasi The Unified Great Heroes merupakan bagian dari komitmen Yayasan Wahid Hasyim Semarang bersama Universitas Wahid Hasyim dalam menjaga dan menghidupkan warisan intelektual, spiritual, dan kebangsaan yang telah diletakkan oleh para ulama besar ini.

    Deklarasi akan dilangsungkan bersamaan dengan pengajian akbar Gus Muwafiq yang rencananya digelar pada Sabtu, 26 April 2025 pukul 09.00 WIB di Komplek Kampus II Unwahas, Jalan Nongkosawit, Gunungpati, Semarang.

    Ketua I Yayasan Wahid Hasyim sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan, Prof Abu Hafsin Umar, mengungkapkan setidaknya ada empat faktor yang membuat ketiganya dideklarasikan sebagai The Unified Great Heroes.

    Yaitu, mereka terikat dalam satu ideologi kebangsaan, memiliki wawasan kebangsaan yang sama meski berbeda zaman, dipersatukan oleh ideologi keagamaan dan kepesantrenan, serta memiliki genealogi satu keturunan.

    “Ini adalah fenomena istimewa,” kata Prof Abu Hafsin Umar, Sabtu (19/4/2025).

    Ia menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas keteladanan tiga tokoh ulama besar yang memiliki pengaruh lintas generasi.

    Melalui momentum ini, Unwahas menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mengedepankan intelektualitas, tetapi juga menjaga ruh perjuangan para ulama dalam membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin serta mewujudkan masyarakat yang adil, beradab, dan berkeadaban.

    Pengajian ini juga menjadi ruang refleksi bersama untuk menghidupkan semangat perjuangan para tokoh NU dalam konteks kekinian.

    Dari pesantren hingga ruang kebijakan negara, dari medan perlawanan hingga kursi kepemimpinan nasional, keteladanan mereka menjadi warisan moral dan spiritual yang relevan untuk diteruskan.

    Sekretaris Yayasan Wahid, Prof Mahmutarom, menambahkan bahwa acara ini bukan sekadar forum ceramah keagamaan.

    Namun menjadi momentum penting untuk merekatkan kembali semangat kebangsaan, memperkuat nilai kemanusiaan, serta menegaskan peran tokoh Islam dalam sejarah perjuangan dan pembangunan negeri ini.

    Deklarasi The Unified Great Heroes menjadi pengingat bahwa bangsa ini dibangun atas kerja sama para tokoh lintas bidang yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kemaslahatan umat.

    Mengusung tema “Mewarisi Nilai Perjuangan Ulama, Mewujudkan Indonesia Emas”, acara pengajian akbar dan deklarasi ini dibuka untuk umum dan rencananya akan dihadiri Dzuriah Mbah Hasyim, Mbah Abdul Wahid Hasyim, dan keluarga besar Gus Dur.

    Panitia menargetkan jumlah peserta mencapai 5.000 hingga 6.000 orang, dan beberapa tokoh penting dijadwalkan hadir.

  • 3.100 Karyawan PT Pulau Sumbu di PHK Massal, Gubernur Riau Angkat Suara

    3.100 Karyawan PT Pulau Sumbu di PHK Massal, Gubernur Riau Angkat Suara

    FAJAR.CO.ID, RIAU — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dialami karyawan PT Pulau Sumbu, yang berada di Provinsi Riau. Kondisi itu mengingatkan kembali beberapa perusahaan di Indonesia yang juga melakukan PHK massal.

    Merespons hal itu, Gubernur Riau, Abdul Wahid menanggapi kabar PHK ribuan pekerja di PT Pulau Sambu. Dia menegaskan bahwa permasalahan tersebut bukan hanya disebabkan oleh penurunan ekspor, melainkan karena berkurangnya ketersediaan bahan baku kelapa.

    “Setelah saya cek ke lapangan, bukan semata-mata karena pengaruh ekspor, tapi produksi buah kelapa itu yang menurun,” kata Wahid Selasa (8/4).

    Wahid menjelaskan jika biasanya perusahaan tersebut dalam 1 hektare bisa menghasilkan sekitar 10 ribu butir kelapa per panen, sekarang tinggal 4-5 ribu saja. “Artinya ada penurunan hampir 50 persen,” ujar Wahid.

    Menurutnya, penurunan produksi ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya usia pohon kelapa rakyat yang sudah tua. Banyak kebun kelapa belum diremajakan meski pohonnya sudah berusia 30 hingga 40 tahun.

    Selain itu, tata kelola kebun yang masih tradisional serta perubahan kondisi alam juga turut memengaruhi produktivitas. “Paling penting adalah mengajak tetap jual kelapa dalam negeri agar tak terjadi PHK besar-besaran,” ujarnya.

    Diketahui, PT Pulau Sambu melakukan PHK terhadap hampir 3.100 pekerja, tetapi sekitar 700 di antaranya telah kembali dipekerjakan.

    Abdul Wahid juga menegaskan bahwa skala besar PHK hanya terjadi di PT Pulau Sambu, sedangkan perusahaan lain hanya mengalami pengurangan pegawai dalam skala kecil atau ritel biasa. (fajar)

  • Pariwisata Banjar Sulit Berkembang, Ini Saran Atet

    Pariwisata Banjar Sulit Berkembang, Ini Saran Atet

    JABAR EKSPRES – Pengembangan pariwisata di Kota Banjar dinilai masih menghadapi banyak tantangan. Kurangnya daya tarik dan promosi yang maksimal membuat potensi wisata daerah ini sulit dikenal luas.

    Pengusaha muda Kota Banjar, Atet Handiyana, menyatakan bahwa di era media sosial saat ini, seharusnya potensi wisata bisa lebih cepat dipromosikan.

    “Harusnya Banjar mengumpulkan para influencer, membuat program, atau kerja sama dengan CSR perusahaan. Kalau dana terbatas, fokus kembangkan dua destinasi dulu,” ujarnya, Senin (7/4/2025).

    Atet menambahkan, upaya promosi harus terus dimaksimalkan, termasuk memberdayakan pemuda setempat. “Mojang jajaka juga harus diberdayakan dengan serius, bukan sekadar seremoni,” tegasnya.

    BACA JUGA: Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan 

    Liburan Lebaran tahun ini tidak memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata Banjar. Berbeda dengan destinasi lain yang ramai, objek wisata di kota perbatasan Jabar-Jateng ini justru sepi pengunjung.

    Aktivis GMNI Kota Banjar, Irwan Herwanto, mengatakan selain faktor tata kelola, lesunya kunjungan wisata juga dipengaruhi kondisi ekonomi.

    “Daya beli masyarakat menurun akibat PHK dan kenaikan harga kebutuhan pokok,” jelasnya.

    Ketua PMII Kota Banjar, Muhamad Abdul Wahid, mendesak pemerintah segera mengambil langkah nyata. “Perlu perbaikan fasilitas, pengembangan destinasi, dan promosi lebih gencar. Jangan sampai Banjar hanya jadi kota transit,” tegas Wahid.

    BACA JUGA: Perjuangan Menuju Lingkar Gentong, Pemudik Asal Banjar Ini Rela Tertahan 2 Jam di Jalan Ciawi

    Data Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banjar menunjukkan, kunjungan wisata selama Lebaran hanya puluhan orang per hari.

    “Pengunjung kebanyakan sekadar makan sambil menikmati suasana,” ungkap Kadispora Dedi Suardi. (CEP)

  • Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan

    Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan

    JABAR EKSPRES – Liburan Lebaran tahun ini tidak membawa dampak signifikan bagi sektor pariwisata di Kota Banjar. Berbeda dengan destinasi wisata lain yang ramai dikunjungi, objek wisata di kota perbatasan Jabar-Jateng ini justru terlihat sepi pengunjung.

    Aktivis GMNI Kota Banjar Irwan Herwanto menyayangkan kondisi ini. “Ini menunjukkan kegagalan pemerintah dalam mengelola potensi wisata. Objek wisata kurang tertata, fasilitas minim, dan promosi tidak maksimal,” ujarnya Minggu (6/4/2025).

    Padahal, menurut Irwan, Kota Banjar seharusnya bisa menjadi destinasi liburan alternatif yang nyaman dan terjangkau. Namun kenyataannya, banyak lokasi wisata yang tidak terurus dan kurang menarik bagi pengunjung.

    Selain itu, Irwan juga menilai lesunya kunjungan wisata juga dipengaruhi faktor ekonomi. “Keterbatasan finansial masyarakat menengah ke bawah membuat wisata bukan prioritas saat Lebaran,” jelas Irwan.

    BACA JUGA:Libur Lebaran 2025, Wisatawan Takjub dengan Sungai Palayangan Pangalengan

    Ia menambahkan, situasi ekonomi yang belum stabil ditambah gelombang PHK dan kenaikan harga kebutuhan pokok semakin mengurangi daya beli masyarakat untuk berwisata.

    Senada, Ketua PMII Kota Banjar, Muhamad Abdul Wahid, menuntut pemerintah segera mengambil langkah konkret.

    “Perlu perbaikan fasilitas, pengembangan destinasi, dan promosi yang lebih gencar. Jangan sampai Kota Banjar hanya jadi kota transit tanpa daya tarik wisata,” tegas Wahid.

    Para pemangku kepentingan diharapkan berharap lebih serius membenahi sektor pariwisata. Mulai dari penataan objek wisata, penyediaan fasilitas memadai, hingga strategi promosi yang efektif.

    BACA JUGA:Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    “Kota Banjar punya potensi besar. Tinggal bagaimana pemerintah dan stakeholder lain bisa bekerja sama mengembangkannya,” ujarnya.

    Data Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Banjar menunjukkan, jumlah pengunjung objek wisata selama libur Lebaran hanya mencapai puluhan orang per hari.

    “Jumlahnya tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kebanyakan pengunjung hanya datang untuk makan sambil menikmati suasana,” ungkap Kadispora Kota Banjar Dedi Suardi. (CEP)

  • 1 Juta Agen BRILink Siap Layani Pemudik Idulfitri 1446 H

    1 Juta Agen BRILink Siap Layani Pemudik Idulfitri 1446 H

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang pria bernama Abdul Wahid (52) tengah melakukan perjalanan mudik Idulfitri 1446 H dari Cikande, Banten, menuju Lampung Tengah, Sabtu (29/3/2025). Perjalanan jauh ini dilakukan untuk bertemu dengan orang tua di kampung halaman. Dia telah mempersiapkan segalanya untuk mudik tahun ini. Tubuh yang bugar dan mobil yang membawa keluarga sudah dipastikan aman. Sebelum melakukan perjalanan jauh, dia terlebih dahulu mengisi bahan bakar di SPBU yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

    Setelah semuanya siap, dia memulai perjalanan bersama keluarga tercinta. Dia memasuki Tol Jakarta arah Merak dengan situasi yang cukup ramai. Namun, dia terkejut ketika keluar tol karena saldo dalam kartu elektronik untuk membayar tarif tol tidak cukup untuk menempuh perjalanan dari Tol Bakauheni hingga exit Tol Gunung Suggih.

    “Saldo saya sekitar Rp 130.000. Wah, kurang itu kalau lewat jTol Lampung. Enggak mau ambil risiko, saya memilih mengisi e-toll di pinggir jalan di kawasan Cilegon,” kata Wahid kepada Beritasatu.com, Minggu (30/3/2025).

    Wahid menambah saldo e-toll Brizzi di gerai BRILink sebesar Rp 150.000. Dia mengaku beruntung terdapat gerai BRILink, sehingga dapat melanjutkan perjalanan mudik Idulfitri 1446 H dengan tenang tanpa kekurangan apa pun.

    “Kalau enggak ada (gerai BRILink), saya pasti was-was dan harus tetap cari sampai dapat,” jelasnya.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, sebagai upaya untuk mendukung kelancaran mudik lebaran, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen menyediakan layanan keuangan yang mudah diakses oleh masyarakat. Agen BRILink juga melayani top-up saldo Brizzi yang memudahkan masyarakat melakukan pembayaran non-tunai di tol, parkir, dan transportasi umum.

    “BRI memahami bahwa perjalanan mudik bukan hanya soal pulang ke kampung halaman, juga soal memastikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Melalui agen BRILink, masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi keuangan dari desa sekalipun, tanpa harus menempuh perjalanan ke unit kerja BRI,” kata Hendy.

    Tidak hanya itu, agen BRILink juga memberikan akses terhadap berbagai layanan keuangan lain, seperti referral untuk pembukaan rekening tabungan dan pinjaman, pembayaran asuransi mikro, penarikan uang kiriman dari luar negeri, hingga pembelian tiket perjalanan, seperti bus, shuttle, dan feri.

    Hendy mengeklaim, dengan ragam layanan yang lengkap, agen BRILink mempertegas peran bank pelat merah ini dalam mempermudah masyarakat bertransaksi di mana saja, sekaligus memperluas inklusi keuangan di seluruh penjuru negeri.

    Dia menegaskan agen BRILink merupakan bagian dari komitmen BRI dalam memberikan akses layanan keuangan yang lebih dekat kepada masyarakat. Melalui strategi ini, pihaknya memperluas jangkauan layanan, sekaligus mendorong inklusi keuangan dengan menghadirkan akses yang lebih mudah dan merata bagi masyarakat di berbagai wilayah.

    Hingga akhir Desember 2024, jumlah agen BRILink di seluruh Indonesia mencapai 1,06 juta agen dengan volume transaksi Rp 1.589 triliun. Jaringan ini menjangkau lebih dari 67.000 desa atau lebih dari 80% jumlah desa di Indonesia, serta siap melayani pemudik yang merayakan Idulfitri 1446 H.