Tag: Abdul Muhari

  • Pemerintah Pastikan APBN Cukup Tangani Banjir Sumatera, Dana Siap Pakai Tersisa Rp 500 Miliar
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Desember 2025

    Pemerintah Pastikan APBN Cukup Tangani Banjir Sumatera, Dana Siap Pakai Tersisa Rp 500 Miliar Nasional 3 Desember 2025

    Pemerintah Pastikan APBN Cukup Tangani Banjir Sumatera, Dana Siap Pakai Tersisa Rp 500 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup untuk menangani banjir di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
    Ia menyebut, pemerintah memiliki
    Dana Siap Pakai
    (DSP) yang masih tersisa sekitar Rp 500 miliar. Dana itu diperuntukkan bagi kesiapsiagaan kebencanaan.
    “(Anggaran) cukup. Jadi kan di dalam
    APBN
    itu ada yang namanya Dana Siap Pakai yang memang diperuntukkan untuk kesiapsiagaan kebencanaan. Kalau sampai terakhir, kurang lebih 2 hari yang lalu masih di kisaran Rp 500 miliar sekian,” kata Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (3/12/2025).
    Ia menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto juga akan menambah dana tersebut jika diperlukan. Kepala Negara, kata dia, sudah memberikan instruksi itu secara langsung.
    “Bapak Presiden sudah memberikan instruksi secara langsung, apabila Dana Siap Pakai secara jumlah nominal itu perlu dilakukan penambahan, maka akan dilakukan penambahan,” ucap dia.
    Prasetyo menjabarkan, dana akan disalurkan salah satunya untuk penanganan bencana kepada TNI/Polri.
    “Misalnya TNI maupun Kepolisian yang kita semua melihat bahwa TNI maupun Polri salah satu garda terdepan di dalam proses penanganan bencana, yang tentunya itu membutuhkan sumber daya keuangan yang itupun akan kita
    back up
    ,” tandas Prasetyo.
    Sebelumnya diberitakan, Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara dilanda banjir bandang dan tanah longsor.
    Per sore 3 Desember 2025 ini, jumlah
    korban tewas
    akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, bertambah menjadi 770 orang.
    “Secara total korban meninggal yang tervalidasi 770 jiwa dan korban hilang yang masih dalam pencarian 463 jiwa,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers virtual, Rabu (3/12/2025).
    Rinciannya, korban meninggal di Aceh per hari ini ada 277 jiwa, di Sumatera Utara ada 299 jiwa, dan di Sumatera Barat ada 194 jiwa.
    Sementara korban hilang di Aceh ada 193 jiwa, di Sumatera Utara ada 159 jiwa, dan di Sumatera Barat ada 111 jiwa.
    Sementara itu, data Pusdatin BNPB juga memperlihatkan jumlah kerusakan pada rumah-rumah warga di tiga provinsi tersebut.
    “3.300 rumah rusak berat, 2.100 rumah rusak ringan, dan 4.900 rusak ringan,” tulis data tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Update BNPB: Bertambah Lagi, 770 Orang Tewas akibat Banjir Sumatera
                        Nasional

    5 Update BNPB: Bertambah Lagi, 770 Orang Tewas akibat Banjir Sumatera Nasional

    Update BNPB: Bertambah Lagi, 770 Orang Tewas akibat Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Per sore 3 Desember 2025 ini, jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, bertambah menjadi 770 orang.
    “Secara total
    korban meninggal
    yang tervalidasi 770 jiwa dan korban hilang yang masih dalam pencarian 463 jiwa,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers virtual, Rabu (3/12/2025).
    Rinciannya, korban meninggal di Aceh per hari ini ada 277 jiwa, di Sumatera Utara ada 299 jiwa, dan di Sumatera Barat ada 194 jiwa. 
    Sementara korban hilang di Aceh ada 193 jiwa, di Sumatera Utara ada 159 jiwa, dan di Sumatera Barat ada 111 jiwa. 
    Sementara itu, data
    Pusdatin BNPB
    juga memperlihatkan jumlah kerusakan pada rumah-rumah warga di tiga provinsi tersebut.
    “3.300 rumah rusak berat, 2.100 rumah rusak ringan, dan 4.900 rusak ringan,” tulis data tersebut.
    Kemudian,
    banjir bandang
    dan
    tanah longsor
    mengakibatkan sejumlah fasilitas umum yang rusak, termasuk fasilitas pendidikan dan tempat ibadah.
    “Jembatan 45,48 persen mengalami kerusakan, fasilitas ibadah 20,21 persen, fasilitas pendidikan 32,92 persen, dan fasilitas kesehatan 1,38 persen,” tulis data Pusdatin BNPB.
    Sementara itu, jumlah penduduk yang terdampak mencapai 1,6 juta di Sumatera Utara, 1,5 juta di Aceh, dan 140.500 warga Sumatera Barat.
    Dengan demikian, total masyarakat di tiga provinsi yang terdampak bencana sebanyak 3,2 juta jiwa yang tersebar di 50 kabupaten.
    Data ini pun masih terus diperbarui oleh BNPB secara berkala.
    Presiden Prabowo Subianto telah meninjau empat lokasi terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera, yakni Tapanuli Tengah (Tapteng), Medan, Aceh Tenggara, dan Padang Pariaman, Senin (1/12/2025).
    Ketika berada di Aceh, Prabowo memastikan adanya anggaran untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    “Alhamdulillah kita punya anggarannya, kita lakukan penghematan banyak di pusat supaya sebanyak mungkin bantuan, sebanyak mungkin kita bisa membantu kepentingan rakyat di paling bawah, desa, kecamatan. Itu sasaran kita,” ujar Prabowo saat menemui pengungsi di Kutacane, Pulo Sanggar, Aceh Tenggara.
    Saat di Kasai Permai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Prabowo menekankan pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat berjuang sendirian mengatasi bencana ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Darat Medan-Aceh Tamiang Kembali Tersambung, Truk Bantuan Mulai Mengalir ke Lokasi Banjir

    Jalur Darat Medan-Aceh Tamiang Kembali Tersambung, Truk Bantuan Mulai Mengalir ke Lokasi Banjir

    Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, jalur Medan, Sumatera Utara, menuju Aceh Tamiang, Aceh, sudah bisa dilintasi.

    “Sejumlah kendaraan roda empat mulai dapat melewati jalur tersebut dengan kecepatan terbatas,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).

    Abdul menuturkan, besok 3 Desember 2025 pagi, jalur tersebut sudah dapat dilalui secara 100 persen. “Pekerjaan hari ini tinggal menyingkirkan beberapa material yang masih menumpuk di pinggir jalan,” ungkap dia.

    Abdul menegaskan sampai hari ini, bantuan logistik tetap disalurkan melalui jalur udara. Untuk Aceh Tamiang, Deputi 4 BNPB telah memerintahkan helikopter untuk mengirimkan dukungan dengan metode air drop di beberapa titik seperti lapangan Dekat Babo dan Perupuk, Kecamatan Bandar Pusaka.

    “Adapun jenis dan kuantitas barang yang dikirim dalam tahap ini meliputi makanan siap saji 100 pack, hygiene kit 100 buah, paket sembako 50 pack, selimut 100 lembar, matras 100 lembar, alat kebersihan 25 buah,” tutur dia.

    Abdul berharap, dengan terbukanya akses dari Medan menuju Aceh Tamiang, Langsa, hingga Lhoksumawe ini bisa membawa dampak yang lebih baik bagi masyarakat dan seluruh komponen yang bertugas di lapangan selama tanggap darurat hingga pemulihan nanti.

    “Setelah akses mulai terbuka, maka distribusi bantuan logistik dan permakanan, pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi serta pembersihan material dapat lebih mudah dilakukan secara maksimal dan menyeluruh,” kata dia.

     

  • Warga Sibolga yang Menjarah Minimarket Saat Banjir Dibebaskan Polisi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Desember 2025

    Warga Sibolga yang Menjarah Minimarket Saat Banjir Dibebaskan Polisi Nasional 3 Desember 2025

    Warga Sibolga yang Menjarah Minimarket Saat Banjir Dibebaskan Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan membebaskan warga yang menjarah minimarket di Sibolga, Sumatera Utara (Sumut).
    Penjarahan itu dilakukan usai warga kesulitan mendapatkan
    bantuan makanan
    pasca banjir bandang dan tanah longsor yang menyerang wilayah tersebut.
    “Adanya informasi penjarahan, bahwa sampai saat ini sudah tidak ada lagi yang diamankan, semua kita lepas,” kata Listyo dalam konferensi pers penanganan
    bencana banjir
    dan longsor di Posko Terpadu TNI, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025).
    Ia memahami, masyarakat terpaksa menjarah karena membutuhkan makanan.
    Mereka kelaparan setelah dilanda musibah berhari-hari.
    “Saat itu mereka hanya membutuhkan logistik makanan, saat ini semuanya sudah dilepas,” jelas dia.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah minimarket menjadi sasaran penjarahan korban banjir di Sibolga, Sumatera Utara, dan sekitarnya pada Sabtu (29/11/2025).
    Salah satu warga, Baim, mengaku dirinya terpaksa menjarah minimarket di kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, karena minimnya bantuan.
    “Kami terpaksa mengambil ini karena bantuan untuk makan tidak juga datang,” kata dia, dikutip dari Kompas.id, Senin (1/12/2025).
    Bersama dengan tiga temannya, dia mengambil beberapa air mineral, camilan, sosis, dan yoghurt.
    “Ini bukan buat saya, tapi buat orang di rumah. Ada sepuluh orang di rumah, termasuk om, sama nenek,” lanjut Baim mengungkap alasannya menjarah minimarket di kota tersebut.
    Menurut pengakuannya, petugas keamanan tidak memberikan penindakan ketika penjarahan dilakukan.
    Bantuan dari donatur pribadi dan komunitas baru datang pada Minggu (30/11/2025) malam.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, penjarahan dipicu oleh bantuan untuk korban banjir di Sumatera Utara yang tak kunjung diterima karena terkendala akses ke lokasi.
    “Sebenarnya bukan minim (bantuan), tetapi memang akses darat dari Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu belum tembus ke Sibolga,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/12/2025).
    Untuk menyalurkan bantuan, Abdul mengatakan bahwa pihaknya harus menempuh jalur udara menggunakan armada helikopter.
    Upaya ini sudah dilakukan sejak 3-4 hari yang lalu.
    Namun, armada udara itu tidak sanggup menampung atau membawa banyak logistik.
    “Tapi karena tonase angkutan melalui udara ini tidak sebesar tonase angkutan kalau menggunakan truk, sehingga proses pemenuhan kebutuhan logistik membutuhkan waktu,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Truk Bantuan Warga Kediri untuk Korban Bencana Sumatra Diberangkatkan, Mas Dhito: Semoga Berkah

    6 Truk Bantuan Warga Kediri untuk Korban Bencana Sumatra Diberangkatkan, Mas Dhito: Semoga Berkah

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak enam truk berisi sumbangan dari warga Kediri untuk korban bencana di Sumatera diberangkatkan dari Mako BPBD Kabupaten Kediri, menjadi salah satu pengiriman bantuan terbesar di Jawa Timur. Bantuan dikirim untuk mendukung penyintas banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, menyampaikan bahwa jumlah bantuan dari warga Kediri sementara ini tercatat sebagai yang terbanyak se-Jawa Timur. Barang yang dikirim meliputi beras, kopi, teh, obat-obatan, pampers, pembalut wanita, roti kering, dan mie instan sebagai item terbanyak.

    “Kabarnya ini yang paling banyak di Jawa Timur. Untuk sementara, informasi yang saya dapatkan seperti itu. Karena kemarin kami lihat dari grup Kalaksa, Kabupaten Kediri yang paling banyak,” ujarnya.

    Dalam pemberangkatan tersebut, Stefanus juga menyampaikan pesan dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, yang berharap bantuan tersebut dapat membawa manfaat bagi korban terdampak.

    “Pesan dari Mas Dhito, ya semoga bantuan yang kita berikan ini dapat membawa berkah dan meringankan beban teman-teman kita yang berada di Sumatra,” terangnya.

    Mekanisme pengiriman bantuan dari Kediri ke wilayah terdampak diatur oleh BPBD Provinsi Jawa Timur dan dilakukan menggunakan pesawat untuk mempercepat distribusi.

    Sementara itu, data terbaru dari BNPB Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 708 orang telah dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi tersebut.

    Informasi itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapuspedatin) BNPB, Abdul Muhari, melalui jumpa pers yang disiarkan akun YouTube BNPB Indonesia pada Selasa (2/12/2025). [ADV PKP/nm]

  • Pejabat Publik PKS Diinstruksikan Potong Gaji untuk Bantu Korban Bencana Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 Desember 2025

    Pejabat Publik PKS Diinstruksikan Potong Gaji untuk Bantu Korban Bencana Sumatera Nasional 2 Desember 2025

    Pejabat Publik PKS Diinstruksikan Potong Gaji untuk Bantu Korban Bencana Sumatera
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf menginstruksikan kepada kadernya yang menjadi pejabat publik memotong gajinya untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Langkah pemotongan gaji itu berlaku bagi kader
    PKS
    yang menjabat sebagai anggota legislatif maupun kepala daerah.
    “Kepada seluruh pejabat publik PKS, baik anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota maupun Kepala Daerah kader PKS agar melakukan pemotongan gaji dan tunjangan untuk dana kemanusiaan,” ujar Almuzzammil dalam keterangan resminya, Selasa (2/12/2025).
    Ia juga memerintahkan para pejabat publik PKS untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan dan anggaran.
    Hal ini bertujuan untuk memastikan distribusi bantuan pemerintah berjalan cepat, tepat, dan transparan kepada korban terdampak.
    “Jalankan fungsi pengawasan dan anggaran untuk memastikan distribusi bantuan pemerintah berjalan cepat, tepat, dan transparan,” tambah Almuzzammil.
    Di samping itu, Almuzzammil mengajak seluruh struktur dan kader untuk peduli dengan melakukan penggalangan dana, logistik, obat-obatan, pakaian layak pakai, dan kebutuhan lainnya.
    Penyaluran bantuan ini dapat dikoordinasikan melalui struktur Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS di wilayah masing-masing.
    “Kepada seluruh kader PKS agar peduli dan membantu saudara kita yang terdampak bencana dengan melakukan penggalangan dana, logistik, obat-obatan, pakaian layak pakai, dan/atau berbagai kebutuhan lainnya yang diperlukan oleh para korban bencana,” ujar Almuzzammil.
    Sebagai informasi, sebanyak 708 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni
    Aceh
    , Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapuspedatin) BNPB Abdul Muhari, dalam jumpa pers yang disiarkan oleh akun YouTube BNPB Indonesia pada Selasa (2/12/2025).
    Ia merinci, di Sumatera Utara terdapat 294 orang meninggal dunia dan 155 jiwa hilang. Wilayah yang paling terdampak adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.
    “Kemudian untuk Provinsi Aceh. Per hari ini, meninggal dunia 218 jiwa dan hilang masih ada di data kami itu 227 jiwa,” ujar Abdul.
    Terakhir, di Sumatera Barat, jumlah korban jiwa hingga hari ini pukul 16.00 WIB tercatat 196 orang meninggal dunia dan 117 orang masih hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Darat Medan – Aceh Tamiang Mulai Terbuka, Distribusi Logistik Digencarkan

    Jalur Darat Medan – Aceh Tamiang Mulai Terbuka, Distribusi Logistik Digencarkan

    Bisnis.com, JAKARTA – Akses jalan Medan, Sumatra Utara menuju Aceh Tamiang mulai terbuka. Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sejumlah alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum terus bekerja menyingkirkan timbunan tanah, lumpur, dan puing yang sebelumnya menutup jalur utama tersebut.

    Hingga Selasa (2/12/2025), kendaraan roda empat sudah dapat melintas dengan kecepatan terbatas. Pemerintah menargetkan jalur itu dapat dibuka sepenuhnya pada Rabu (3/12/2025). Adapun petugas hari ini fokus menyingkirkan material yang masih menumpuk di sisi jalan.

    BNPB juga telah mengerahkan tim pendamping ke seluruh kabupaten/kota terdampak, dipimpin Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Jarwansyah. Pendampingan mencakup distribusi logistik dan peralatan melalui jalur laut maupun udara, pemutakhiran data, penguatan sistem komando, serta kebutuhan operasional lainnya selama fase darurat.

    Untuk distribusi jalur laut, bantuan dikirim dari Banda Aceh menuju Langsa dengan waktu tempuh sekitar dua hari. BNPB melaporkan bahwa Logistik untuk Kota Langsa telah tiba di Kantor Dinas Sosial Langsa, sementara bantuan untuk Aceh Tamiang masih dalam perjalanan dan mulai didistribusikan hari ini.

    “Hari ini juga, pendistribusian dukungan ini akan mulai dilakukan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).

    Adapun dari jalur udara untuk untuk Aceh Tamiang, Deputi 4 BNPB telah memerintahkan helikopter untuk mengirimkan dukungan dengan metode air drop di beberapa titik seperti lapangan Dekat Babo dan Perupuk, Kecamatan Bandar Pusaka.

    Bantuan tahap awal meliputi 100 paket makanan siap saji, 100 hygiene kit, 50 paket sembako, 100 selimut, 100 matras, dan 25 set alat kebersihan.

    Pembukaan kembali akses utama dari Medan menuju Aceh Tamiang, Langsa, hingga Lhokseumawe diharapkan mempercepat penanganan darurat. Dengan jalur yang semakin terbuka, distribusi logistik, pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi, serta pembersihan material diyakini dapat dilakukan lebih optimal dan menyeluruh.

  • Terisolir Usai Bencana: Ini Daerah di Sumatra yang Belum Bisa Dijangkau

    Terisolir Usai Bencana: Ini Daerah di Sumatra yang Belum Bisa Dijangkau

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah wilayah di Sumatra Utara, Sumtara Barat dan Aceh terisolir karena sulitnya akses untuk menjangkau para korban banjir.

    Pemerintah Aceh mencatat masih ada 3 wilayah yang hingga saat ini masih terisolir usai dilanda banjir. Wilayah tersebut adalah Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir meminta dukungan pemerintah pusat untuk mempercepat penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang masih melanda sejumlah wilayah Aceh, baik evakuasi warga terisolir, pembukaan konektivitas, hingga tambahan logistik.

    “Kami berharap bantuan cepat dari pemerintah pusat, untuk menghindari memburuknya kondisi warga terdampak, terutama di daerah yang hingga kini masih sulit dijangkau,” kata ujarnya dilansir dari Antara, Selasa (2/12/2025).

    Nasir menegaskan  ada tiga fokus penanganan yang sangat membutuhkan intervensi pusat untuk bencana Aceh.

    Pertama, evakuasi warga yang masih terisolasi di beberapa titik, terutama di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.

    Kedua, lanjut dia, penambahan logistik darurat, terutama beras dan kebutuhan pokok lainnya yang bisa segera didistribusikan, karena beberapa wilayah telah melaporkan stok menipis, sementara akses darat masih terputus.

    Ketiga, pemerintah pusat diharapkan segera membantu pembukaan konektivitas, mengingat sejumlah jembatan dilaporkan putus total akibat banjir dan longsor.

    “Pemerintah Aceh meminta Kementerian PU membangun infrastruktur darurat untuk memastikan jalur mobilisasi bantuan dapat dibuka kembali,” katanya.

    Dalam kesempatan itu Nasir juga menyoroti kebutuhan transportasi udara berskala besar untuk mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang terisolasi, terutama di dataran tinggi Aceh, seperti Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

    “Kami butuh Hercules untuk mendistribusikan sedikitnya 500 ton logistik ke Aceh Tengah dan Bener Meriah. Stok kebutuhan masyarakat di sana hanya cukup untuk dua hari lagi,” ucap M Nasir.

    Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan terdapat lima lokasi yang jaringan jalannya masih terputus di Sumatra Barat. BNPB dan BPBD mengidentifikasi jalan terputus berada di Kecamatan Malalak, Matur, Palupuh, Palembayan dan Koto Alam. Semua akses ini merupakan jalan provinsi.

    Adapun sebanyak 10 alat berat diturunkan di sejumlah wilayah terdampak guna memastikan akses. Pihaknya masih mengupayakan tambahan 10 unit untuk mempercepat perbaikan darurat yang dikerahkan untuk Kecamatan Palembayan, Palupuh, Tanjung Raya, dan Malalak.

    Selain itu, katanya, BNPB juga mengupayakan untuk memulihkan jaringan komunikasi. Berbagai pihak telah membantu untuk penanganan komunikasi, seperti bantuan Presiden, Komdigi maupun provider telekomunikasi.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk mempercepat pendistribusian logistik ke wilayah terdampak bencana melalui pengaktifan 13 pos lapangan.

    “Dengan adanya pos lapangan ini, bantuan dapat lebih cepat terdistribusi ke wilayah terdampak atau yang masih terisolir,” katanya.

    Pemerintah Kebut Bantuan

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan pemerintah pusat akan membantu pemerintah daerah yang mengalami bencana, terlepas dari mampu atau tidaknya pemerintah daerah terkait menangani bencana di daerahnya.

    Hal tersebut disampaikan Mendagri terkait sejumlah kepala daerah yang menyatakan tidak sanggup menangani bencana bencana berskala besar yang terjadi di wilayahnya.

    “Pemerintah pusat, mau dia (pemda) masih mengatakan mampu, mau dia katakan menyerah, enggak mampu, pasti tetap akan bekerja, membantu dan itu sudah sejak hari pertama,” kata Mendagri dikutip dari Antara, Selasa (2/12/2025).

    Menurutnya adalah hal yang wajar pemda yang tidak bisa menangani bencana meminta bantuan kepada pemerintahan yang lebih tinggi.

    Tito menambahkan pemerintah pusat juga telah melakukan penilaian terhadap masing-masing pemda terkait kemampuan penanganan bencana.

    “Kami menilai sendiri juga, mana-mana yang mampu, mana yang tidak. Yang kami anggap mampu pun kami bantu. Apalagi yang mengatakan sudah nggak mampu dan memang kami melihat wajar dia mengatakan enggak mampu, karena di daerah yang tersulit,” ujarnya lagi.

    Mendagri mengungkapkan ada daerah yang benar-benar terisolir karena bencana longsor dan banjir, sehingga satu-satunya jalan adalah meminta bantuan dari pemerintah yang lebih tinggi atau pemerintah pusat.

    Dia kemudian mencontohkan Kota Takengon, yang aksesnya terputus sehingga satu-satunya cara untuk mengangkut bantuan, seperti pangan, hanya bisa menggunakan pesawat.

    Pemerintah daerah lain yang juga menyatakan tidak sanggup menangani bencana di daerahnya adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

    Tito mengaku paham dengan situasi yang dihadapi para kepala daerah yang wilayahnya tengah menghadapi bencana. Para kepala daerah tersebut memang tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan peralatan berat dan akses.

    “Dia (pemda) dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya? Terus bagaimana dia mau mobilisasi alat berat? Tidak mungkin, tidak mampu dia, dan itu dikerjakan oleh pemerintah pusat,” kata Mendagri pula.

  • 3
                    
                        Update Jumlah Korban Tewas Banjir Sumatera: 217 di Sumut, 96 di Aceh, 129 di Sumbar
                        Nasional

    3 Update Jumlah Korban Tewas Banjir Sumatera: 217 di Sumut, 96 di Aceh, 129 di Sumbar Nasional

    Update Jumlah Korban Tewas Banjir Sumatera: 217 di Sumut, 96 di Aceh, 129 di Sumbar
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Per 30 November 2025, tercatat sudah ada 442 orang tewas akibat banjir di Sumatera dan 402 orang masih hilang. Berikut rincian jumlah korban tewas per provinsi.
    Jumlah korban
    banjir Sumatera
    ini disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ) lewat siaran pers, Minggu (30/11/2025).
    Di Sumatera Utara, tercatat 217 jiwa meninggal dunia hingga saat ini.
    Korban meninggal dunia ini tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias.
    “Korban jiwa untuk Sumatera Utara 217 yang meninggal dunia kemudian 209 yang masih hilang,” ungkap Kepala BNPB, Suharyanto, lewat siaran pers.
    Korban hilang mengalami peningkatan menjadi 209 orang setelah banyak yang melaporkan kehilangan keluarga kepada petugas di tiap-tiap posko daerah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers.
    Di Sumatera Barat, tercatat 129 jiwa meninggal dunia, 118 hilang, dan 16 luka-luka.
    Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan. Total pengungsi mencapai 11.820 KK atau 77.918 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
    “Ini korban jiwa meninggal dunia 129, kemudian yang hilang 118 dan 16 luka-luka,” ungkap Suharyanto.
    Beralih ke Provinsi Aceh, hingga sore kemarin tercatat 96 jiwa meninggal dunia dan 75 jiwa hilang.
    Angka itu dihimpun dari korban di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Jumlah pengungsi mencapai 62.000 KK di berbagai kabupaten/kota.
    “Aceh korban jiwa meninggal dunia menjadi 96, hilang 75 jiwa. Ini ada di 11 kabupaten/kota,” jelas Suharyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Sulitnya Heli BNPB Tembus Desa Terisolasi Sumut Kirim Bantuan Bencana

    Cerita Sulitnya Heli BNPB Tembus Desa Terisolasi Sumut Kirim Bantuan Bencana

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan kepada warga Desa Sihaporas, Sumatra Utara (Sumut) yang terisolasi akibat bencana banjir. Bantuan dikirimkan melalui helikopter.

    “Ini bukan penerbangan rutin, melainkan sebuah misi kemanusiaan yang menjadi taruhan sebuah janji yang harus ditepati kepada warga Desa Sihaporas, salah satu kawasan di Sumatra Utara yang terisolasi akibat bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada wartawan, Minggu (30/11/2025).

    Abdul menceritakan perjalanan helikopter itu tidak mudah. Salah satunya karena faktor cuaca yang membuat pilot diuji skil menerbangkan helikopternya.

    “Di ketinggian jelajah, awan-awan tebal menggumpal liar, menjelma menjadi dinding raksasa yang secara agresif mengepung jalur terbang,” kata dia.

    “Pilot veteran terpaksa beradu keahlian dengan visibilitas yang nyaris nol. Mereka harus memutar rotor ke segala arah, mencari celah sempit di antara massa uap air yang membeku,” tambahnya.

    “Di Sihaporas, tidak ada helipad yang memadai. Opsi menggunakan lapangan terbuka (seperti lapangan sekolah) ditolak keras, sebab pilot tahu, downwash dari baling-baling raksasa bisa merobohkan atap rumah warga,” ujarnya.

    Bantuan berupa makanan, obat, hingga kebutuhan lainnya diberikan kepada warga. Usai bantuan tiba, warga bergotong royong memindahkannya ke tempat aman.

    Sebelumnya, Polda Sumatra Utara (Sumut) mencatat sekitar 28 ribu orang mengungsi imbas bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayahnya. Saat ini, pihak kepolisian bersama instansi lainnya terus melakukan penanganan.

    “Polda Sumut saat ini masih menangani untuk penanggulangan bencana dan kami laksanakan yang terkena imbas dari bencana ada 21 polres jajaran. Untuk pengungsi yang terdata di Polda Sumut ada 28.427 orang,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry kepada wartawan, Sabtu (29/11).

    Menurutnya, wilayah yang paling berat terdampak ada di Tapanuli Tengah. Sebanyak 1.500 personel telah dikerahkan untuk penanganan kebencanaan.

    “Kami sudah melakukan upaya dan sudah menurunkan kurang lebih personel 1.500-an. Kami juga sudah melakukan upaya seperti melakukan evakuasi,” jelasnya.

    Untuk korban meninggal dunia berdasarkan data terbaru ada 147. Sementara masih ada juga 176 orang yang dilaporkan menghilang usia bencana.

    “Untuk korban saat ini ada 147 yang meninggal menurut data Polri. Kemudian yang luka-luka ada 722. Sedangkan yang hilang saat ini ada 176 orang,” sebutnya.

    (ial/idn)