Tag: Abdul Azis

  • Terapkan prinsip ESG, Analis nilai saham BNI kian diminati investor

    Terapkan prinsip ESG, Analis nilai saham BNI kian diminati investor

    Jakarta (ANTARA) – Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menilai, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) kian diminati investor karena langkah perusahaan yang mendukung konservasi lingkungan serta menerapkan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG).

    Tak hanya mendukung, BNI juga mengintegrasikannya ke dalam bisnis Perseroan. Hal ini pun direspons positif oleh pasar.

    “Semua berlomba untuk mencapai net zero emission. BNI sebagai lembaga keuangan telah berpartisipasi dengan memberikan pembiayaan ke sektor-sektor yang dapat menurunkan emisi. Inisiatif ini positif tidak hanya untuk lingkungan dan masyarakat, tetapi juga bisnis dan investor,” kata Abdul Azis dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Ia menjelaskan, BNI tidak hanya menjalankan fungsi perbankan tradisional, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan dampak positif terhadap ekosistem dan masyarakat.

    Menurutnya, BNI mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam aktivitas bisnisnya dengan hasil yang dapat dirasakan langsung di berbagai sektor.

    Salah satu inisiatifnya adalah BNI-WWF Affinity Card, sebuah kartu kredit hasil kolaborasi dengan organisasi lingkungan World Wide Fund for Nature (WWF).

    Kartu ini dirancang untuk mendukung program-program konservasi alam.

    Setiap transaksi yang dilakukan oleh pengguna kartu ini secara otomatis memberikan kontribusi pada program pelestarian keanekaragaman hayati dan perlindungan habitat.

    Komitmen BNI terhadap aksi iklim juga terlihat dari penerbitan obligasi hijau (green bond), instrumen keuangan yang dirancang khusus untuk mendanai proyek-proyek berkelanjutan.

    Dana dari green bond dialokasikan untuk mendukung berbagai inisiatif keberlanjutan.

    Sebagian dana dari green bond digunakan untuk pembiayaan proyek Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Penggunaan Lahan Berkelanjutan.

    Program ini mencakup perlindungan kawasan hutan, pengelolaan lahan kritis, efisiensi pengelolaan air, serta praktik pertanian ramah lingkungan.

    Lebih lanjut dalam laporan green bond BNI, proyek ini menghasilkan dampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat.

    Dengan adanya pembiayaan ini, BNI mampu menghindari 446.757 ton ekuivalen gas rumah kaca per tahun dan sebanyak 28.955 pohon telah ditanam dalam proyek reforestasi.

    Di samping itu, Abdul Azis mengatakan, prinsip ESG yang dijalankan turut mendukung agenda emisi nol bersih (net zero emission).

    “Saham BNI sudah jadi konstituen indeks MSCI ESG Indonesia, dengan penguatan ESG ini bisa mengundang investor masuk karena trend ESG investing sedang booming, dana kelolaan ESG global bahkan diperkirakan capai 34 triliun dolar AS pada 2026 atau naik hampir 2 kali dibanding tahun 2021,” tambahnya.

    Selain konservasi lingkungan, proyek ini juga memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal untuk menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.

    Hasilnya, komunitas tidak hanya mendapatkan manfaat lingkungan tetapi juga peningkatan produktivitas dan pendapatan yang lebih stabil.

    Pendanaan melalui green bond BNI juga mendukung pengelolaan air secara efisien untuk sektor pertanian.

    “Sistem irigasi yang lebih modern diperkenalkan untuk mengurangi pemborosan air, sehingga membantu menjaga ketersediaan sumber daya air di masa depan,” terangnya.

    Selain itu, pendanaan ini juga berkontribusi pada perlindungan ekosistem, termasuk upaya konservasi keanekaragaman hayati di wilayah yang terancam kerusakan akibat eksploitasi berlebihan.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Aliansi Santri Jakarta nilai RIDO bawa harapan baru bagi Jakarta

    Aliansi Santri Jakarta nilai RIDO bawa harapan baru bagi Jakarta

    Jakarta (ANTARA) –

    Aliansi Santri Jakarta (Alaska) menilai
    pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO)
    membawa harapan baru bagi masyarakat Jakarta, khususnya dalam hal pendekatan yang religius namun tetap inklusif.

    “Jakarta membutuhkan pemimpin yang mampu mendengar aspirasi rakyat, menjaga nilai-nilai religius dan mendorong pembangunan yang berkeadilan,” kata Ketua Umum Alaska, Abdul Azis saat mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan RIDO di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu.

    Deklarasi ini dihadiri oleh Suswono dan lebih dari 2.000 peserta, termasuk para pengurus Alaska, tokoh masyarakat, kiai, ustad muda, santri dan warga Jakarta Utara.

    Azis menjelaskan, pasangan RIDO ini bukan hanya kolaborasi nasionalis-religius yang diusung pasangan tersebut, tetapi juga mempertegas peran penting Suswono dalam menjawab tantangan Jakarta sebagai kota global yang tetap menjunjung kearifan lokal.

    Sebagai calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta, Suswono membawa pengalaman panjangnya di bidang pemerintahan, sosial dan keagamaan.

    “Kombinasi ini menjadi kekuatan tersendiri dalam menciptakan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat Jakarta, tanpa kehilangan esensi nilai-nilai religius,” katanya.

    Suswono menyampaikan komitmennya terhadap sejumlah poin aspirasi yang diusulkan Alaska, yaitu menaikkan upah marbot masjid, menggratiskan biaya untuk sekolah madrasah, merealisasikan kartu yatim, peningkatan hibah untuk masjid, mushala dan majelis ta’lim dan menjaga toleransi antarumat beragama.

    Dia percaya dukungan dan aspirasi yang diberikan ini adalah cerminan dari kebutuhan nyata masyarakat Jakarta. “Bersama Pak Ridwan Kamil, kami siap bekerja keras untuk mewujudkan Jakarta yang lebih adil, inklusif dan sejahtera,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • ASDP Baubau catat penumpang menyeberang Oktober capai 479.595 orang 

    ASDP Baubau catat penumpang menyeberang Oktober capai 479.595 orang 

    Kendari (ANTARA) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat jumlah penumpang yang diseberangkan melalui semua lintasan pada periode Januari-Oktober 2024 sebanyak 479.595 orang.

    General Manager PT.ASDP Cabang Baubau, Jamaluddin, di Baubau, Kamis, mengatakan, jumlah angkutan penumpang pada 2024 mengalami kenaikan satu persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 476.873 orang.

    “Jadi produksi penumpang kami ada kenaikan hanya sekitar satu persen, tapi trip kami turun enam persen. Trip pada 2023 sebanyak 18.685 trip, sementara 2024 sebanyak 17.588 trip,” urainya.

    Penurunan perjalanan kapal tersebut mengalami penurunan, kata dia, karena pada 2023 ada satu unit kapal yang beroperasi di lintasan Torobulu-Tampo (Konoawe Selatan-Kabupaten Muna) mengalami kerusakan selama lima bulan, sehingga tidak berproduksi.

    “Kedua juga ada karena dua unit kapal swasta yang satu di Torobulu-Tampo dan satu di lintasan Labuan-Amolengu (Buton Utara-Konawe Selatan) yang kami tidak bisa deteksi produksinya berapa, jadi itu penyebabnya sehingga penumpang hanya naik satu persen dan trip kapal turun enam persen,” katanya.

    Selain itu, kata Jamaluddin, jumlah kendaraan yang diangkut mulai dari golongan I-IX baik sepeda, sepeda motor roda empat dan kendaraan berat sebanyak 447.444 unit, sementara pada 2024 mencapai 441.618 unit.

    “Jadi faktor yang menyebabkan juga itu tadi bahwa ada kerusakan kapal dan adanya kapal swasta yang tidak bisa kami deteksi produksinya. Tapi dari sisi produksi penumpang ada pertumbuhan,” ujarnya.

    Bila melihat produksi angkutan di setiap bulannya, kata Jamaluddin, produksi yang paling signifikan pada saat angkutan Lebaran Idul Fitri. Meski juga angkutan Natal dan Tahun Baru ada peningkatan tetapi tidak terlalu berarti.

    Terkait apabila ada kapal yang melakukan perawatan rutin atau docking seperti di lintasan Baubau-Waara atau Labuan-Amolengo, tambah dia, maka armada yang ada di lintasan Torobulu-Tampo diperbantukan mengisi lintasan tersebut, begitu juga sebaliknya agar tidak terjadi stagnasi.

    Sebanyak 13 unit kapal ASDP Baubau melayani 18 lintasan yakni, lintasan Baubau-Waara, Tampo-Torobulu, Labuan-Amolengu, Kendari-Langara, Baubau-Siompu, Raha-Pure, Baubau-Dongkala, Dongkala-Mawasangka, Mawasangka-Dongkala-Kasipute, Baubau-Tolandona, Kamaru-Wanci,Wanci-Kaledupa, Kaledupa-Tomia, Tomia-Binongko, dan lintasan Labuan-Sawaeya.

    Baca juga: ASDP Baubau naikkan tarif pada dua lintasan tekan kerugian

     

    Pewarta: Abdul Azis Senong
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ini respons Bamus Betawi terkait guyonan Suswono soal janda kaya

    Ini respons Bamus Betawi terkait guyonan Suswono soal janda kaya

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pilkada DKI Jakarta 2024

    Ini respons Bamus Betawi terkait guyonan Suswono soal janda kaya
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 08:47 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Dewan Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Muhammad Rifqi merespons polemik yang muncul imbas pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1 Suswono soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran.

    “Sebenarnya kalau saya lihat dari videonya tidak ada maksud, secara implisit tidak disampaikan bahwa Pak Suswono menyamakan Rasulullah kepada pengangguran, enggak ada di situ,” kata Rifqi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/10).

    Dia berpendapat tak ada yang salah dengan pernyataan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Dia menyayangkan pihak-pihak yang tidak memahami secara utuh apa yang disampaikan oleh Suswono.

    Oleh karena itu, ia menilai membawa pernyataan Suswono ke ranah hukum sangat mengada-ada. Pernyataan Suswono itu tak bisa disamakan dengan kasus penistaan agama pada Pilgub Jakarta 2017.

    “Beda nih, ini kan mau ditarik ke kasus 2017 nih zaman Ahok, ditarik-tarik ke situ nih, ini kan politik. Jadi kalau saya melihatnya ini berlebihan dan mengada-ngada. Sebenarnya kalau itu dianggap menjadi sebuah pelecehan agama terlalu dini,” kata pria yang biasa disapa Eki Pitung.

    Dia pun meyakini laporan dari pihak tertentu kepada kepolisian akan ditolak karena tak ada bukti yang memperlihatkan Suswono secara implisit menghina Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pengangguran.

    “Menurut saya orang-orang yang melaporkan ke polisi saya yakin itu menurut saya akan ditolak, kenapa, karena tidak ada temuannya. Pelecehannya di mana? Karena itu tafsir. Karena hukum itu tidak boleh pakai tafsir,” paparnya.

    Dia pun meminta semua pihak tak memperkeruh Pilkada Jakarta 2024 dengan memainkan politik identitas. Terlebih, Suswono secara pribadi telah meminta maaf.

    “Kita ini udah jangan lagi membawa politik identitas, Jakarta udah selesai lah 2017 kemarin kita belajar, tidak ada yang dirugikan, tidak ada yang diuntungkan juga. Kan di sini Muslim, di sana Muslim. Lebih baik bermain wacana program, agenda yang mencerdaskan, bagaimana membangun ibu kota dengan ide dan gagasan yang positif,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Umum Aliansi Santri Jakarta (Alaska) Abdul Azis berpendapat tak ada yang salah dengan pernyataan Suswono tersebut.

    “Saya pikir tidak berlebihan dan ini kan hanya imbauan, terus salahnya di mana? Imbauan dan sekedar saran saja dan ga perlu diperbesar dan gak perlu melebar-lah,” ujarnya.

    Mantan Ketua GP Ansor DKI ini mengatakan, memang benar Rasulullah dulu menikahi Siti Khadijah pada saat seorang wanita janda kaya dan membantu dakwah Rasulullah.

    “Jika Pak Suswono itu mengimbau demikian salahnya dimana? Itu pun jika janda kaya-nya mau, kan enggak salah dong, dan beliau juga sudah minta maaf kan,” papar Azis.

    Menurut dia, tidak perlu pernyataan Suswono itu dipersoalkan hingga diseret ke ranah agama karena sebuah pernyataan harus dilihat dari sisi manfaat dan kemaslahatannya dan pilkada ini harus sejuk dengan gagasan dan program untuk membangun Jakarta.

    “Jangan memperkeruh dan dianggap sebagai sebagai sebuah penistaan,” tuturnya.

    Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono meminta maaf usai pernyataannya yang menimbulkan polemik dalam pertemuannya dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) yang terjadi pada Sabtu (26/10).

    “Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut, ” ucapnya dalam keterangan yang diterima, Senin (28/10).

    Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.

    “Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya, ” katanya.

    Namun begitu Menteri Pertanian periode 2009-2014 tersebut mengakui jika guyonan tersebut dinilai kurang tepat dan bijaksana.

    “Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya,” terang Suswono.

    Sumber : Antara

  • Pernyataan Suswono soal Janda Kaya, Dewan Adat Bamus Betawi Bereaksi Begini

    Pernyataan Suswono soal Janda Kaya, Dewan Adat Bamus Betawi Bereaksi Begini

    Eki meminta semua pihak terkait tak memperkeruh Pilkada Jakarta 2024 dengan memainkan politik identitas. Terlebih, Suswono secara pribadi telah meminta maaf.

    “Kita ini udah jangan lagi membawa politik identitas, Jakarta udah selesai lah 2017 kemarin kita belajar, tidak ada yang dirugikan, tidak ada yang diuntungkan juga. Kan di sini Islam, di sana Islam,” kata Eki.

    “Lebih baik bermain wacana program, agenda yang mencerdaskan, bagaimana membangun ibu kota dengan ide dan gagasan yang positif,” tandasnya.

    Sementara itu, Aliansi Santri Jakarta (Alaska) juga ikut membela Suswono. Menurut Ketua Umum Alaska, Abdul Azis, tak ada yang salah yang diucapkan oleh Suswono dan tak perlu dibesar-besarkan.

    “Saya pikir tidak berlebihan dan ini kan hanya himbauan, terus salah nya dimana? Himbauan dan sekedar saran saja dan ga perlu di perbesar dan gak perlu melebar lah,” ungkap Abdul Azis.

    Mantan Ketua GP Ansor DKI ini mengatakan, memang benar Rasulullah dulu menikahi Siti Khadijah pada saat seorang wanita janda kaya dan membantu dakwah Rasulullah.

    “Jika Pak Suswono itu menghimbau demikian salah nya dimana? Itu pun jika janda kaya-nya mau, kan enggak salah dong, dan beliau juga sudah minta maaf kan,” papar Azis.

    Menurut dia, tidak perlu pernyataan Suswono itu dipersoalkan hingga diseret ke ranah agama. Lanjut dia, sebuah pernyataan harus dilihat dari sisi manfaat dan kemaslahatan nya dan Pilkada ini harus sejuk dengan gagasan dan program untuk membangun Jakarta. “Jangan memperkeruh di anggap sebagai sebagai sebuah penistaan” papar dia.

  • Eks Ketua GP Ansor: Tak Ada yang Salah Pernyataan Suswono Terkait Janda Kaya Nikahi Pengangguran – Page 3

    Eks Ketua GP Ansor: Tak Ada yang Salah Pernyataan Suswono Terkait Janda Kaya Nikahi Pengangguran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Aliansi Santri Jakarta (Alaska) membela Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 01, Suswono terkait pernyataannya yang mengusulkan agar janda kaya baiknya menikahi pria pengangguran seperti layaknya Khadijah ke Nabi Muhammad. 

    Menurut Ketua Umum Alaska, Abdul Azis, tak ada yang salah yang diucapkan oleh Suswono dan tak perlu dibesar-besarkan.

    “Saya fikir tidak berlebihan dan ini kan hanya himbauan, terus salah nya dimana? Himbauan dan sekedar saran saja dan ga perlu di perbesar dan gak perlu melebar lah,” ungkap Abdul Azis dalam keteranganya, Selasa (29/10/2024).

    Mantan Ketua GP Ansor DKI ini mengatakan, memang benar Rasulullah dulu menikahi Siti Khadijah pada saat seorang wanita janda kaya dan membantu dakwah Rasulullah.

    “Nah jika Pak Suswono itu menghimbau demikian salah nya dimana? Itu pun jika janda kaya-nya mau, kan enggak salah dong, dan beliau juga sudah minta maaf kan,” papar Azis.

    Menurut dia, tidak perlu pernyataan Suswono itu dipersoalkan hingga diseret ke ranah agama. Lanjut dia, sebuah pernyataan harus dilihat dari sisi manfaat dan kemaslahatan nya dan Pilkada ini harus sejuk dengan gagasan dan program untuk membangun Jakarta.

    “Jangan memperkeruh di anggap sebagai sebagai sebuah penistaan” papar dia.

    Lantas, Abdul Azis meminta, kepada semua pihak Pilkada 2024 ini tidak menyeret persoalan tersebut ke dalam persoalan SARA, seperti Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017 lalu.

    “Alaska sendiri adalah relawan yang di dalam nya mantan-mantan ketua GP ANSOR Jakarta pada periodesasi sebelum nya dan berharap PILKADA ini tidak menyeret isu SARA dan Agama seperti hal nya 2017 lalu,” tutupnya.

    Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1, Suswono menyebut bahwa pernikahan antara janda kaya dan pemuda pengangguran bisa meningkatkan kesejahteraan.

    “Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. ‘Pak ada kartu janda enggak?” kata Suswono saat acara deklarasi dukungan dari Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Oktober 2024. 

    “Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur,” ujarnya sebagaimana khodijah menikahi Nabi Muhammad. 

     

     

    Debat kedua Pilkada Jakarta berlangsung panas antara ketiga pasangan calon. Adu gagasan dan saling sindir terkait pariwisata hingga soal kebijakan saat pandemi Covid-19 menjadi poin yang menarik dalam debat.

  • Terganggu Sidang Online, Hakim Suparno Minta Terdakwa Didatangkan

    Terganggu Sidang Online, Hakim Suparno Minta Terdakwa Didatangkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Hakim Suparno marah saat memimpin persidangan teleconference (online) perkara pidana yang selalu mengalami gangguan komunikasi, dia pun perintahkan Panitera Pengganti (PP) agar mengeluarkan penetapan untuk mendatangkan terdakwa ke persidangan (sidang offline).

    “Kepada semua PP bikin (surat) penetapan semua sidang saya harus digelar offline. Hari Selasa mulai dihadirkan semua terdakwa di perkara yang saya tangani,” tegas Suparno mewanti-wanti semua panitera pengganti.

    Di muka persidangan, hakim Suparno bahkan mengeluhkan banyaknya kendala yang dialaminya saat sidang teleconference, sehingga dirinya tak bisa maksimal memimpin sidang. “Saya gak mau ambil pusing. PP jangan sampai lupa ya bikin penetapan, perkara yang saya tangani harus menghadirkan terdakwa di muka persidangan,” katanya.

    Setidaknya tiga kali hakim Suparno menegaskan agar panitera pengganti membuat penetapan untuk sidang offline. “Ingat ya semua PP. Sidang teleconference (online) seperti ini bikin stres,” kata hakim Suparno.

    Hakim Suparno meminta agar sidang digelar offline bukan tanpa alasan. Pada sidang dengan terdakwa Abdul Azis dan Prasetyo Bayu Pratama, hakim Suparno sebagai ketua majelis hakim harus berteriak-teriak saat melakukan tanya jawab dengan kedua terdakwa.

    Tak hanya itu, hakim Suparno juga terlihat kesal lantaran harus berulang kali mengulangi pertanyaan melalui sambungan video call, agar kedua terdakwa bisa mendengar. “Terdakwa kamu sidang agenda diperikasan terdakwa ya? Hallo terdakwa? Hallo hai terdakwa, kamu dengar gak?,” katanya dengan nada kesal.

    Tak hanya hakim Suparno, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Estik Dilla Rahmawati juga terlihat ikut kesal. “Terdakwa kamu jangan pakai headset. Kalau kamu pakai headset, kamu malah gak dengar,” kata JPU Estik kepada kedua terdakwa.

    Di akhir persidangan, hakim Suparno kembali mengingatkan agar panitera pengganti membuat penetapan agar semua terdakwa di hadirkan di muka persidangan. “Ingat ya untuk semua perkara saya, PP segera keluarkan penetapan sidang offline dengan menghadirkan terdakwa di persidangan,” pungkas hakim Suparno. [uci/suf]

  • Kursi Ketua MUI Banyuwangi Berganti, Gelar Pendidikannya Jadi Sorotan

    Kursi Ketua MUI Banyuwangi Berganti, Gelar Pendidikannya Jadi Sorotan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Secara resmi KH. Muhaimin Asmuni menempati posisi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan itu berdasarkan keputusan melalui Musyawarah Daerah X di Aula Kantor Kementerian Agama Banyuwangi.

    KH. Muhaimin Asmuni terpilih setelah 11 tim formatur mengambil keputusan. Mereka terdiri dari tiga orang pengurus lama, empat orang Ketua MUI Kecamatan, dua orang perwakilan pesantren dan dua orang utusan Ormas Islam.

    “Saya tidak menyangka akan mengemban amanat ini. Semoga kami mampu menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ungkap KH. Muhaimin Asmuni.

    Sosoknya bukanlah orang sembarangan. Kini, Kiai Asmuni begitu biasa disapa merupakan Pengasuh Pesantren Manbaul Hikam, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat.

    Dia juga dikenal sebagai ulama yang memiliki keilmuan mumpuni di bidang agama. Sosok kelahiran 1957 itu, mendapatkan pendidikannya di Saudi Arabia sejak 1977.

    Setelah menamatkan strata satunya di Universitas Madinah pada 1984, Kiai Asmuni lantas mengabdikan diri di Banyuwangi. Sejumlah posisi di pendidikan pernah diembannya.

    Salah satunya menjadi dosen di IAI Ibrahimy, Genteng dan menggelar pengajian di kediaman mendiang istrinya di Genteng pula.

    “Semoga kami bisa melanjutkan program-program yang baik dari kepengurusan sebelumnya dan melakukan hal-hal lain yang lebih baik lagi,” terang Kiai Asmuni.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka Musyda X MUI tersebut, berharap kepengurusan ke depan dapat menjadi oase di tengah umat muslim Banyuwangi.

    “MUI bisa menjadi rumah besar yang bisa menaungi seluruh elemen umat Islam di Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

    Tidak hanya itu, kata Ipuk, MUI bisa terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menjalankan program-program kemasyarakatan yang telah dicanangkan.

    “Selama ini, MUI telah banyak berkontribusi dalam mendukung program-program pemda. Kami berharap hal ini terus kita jalin,” kata Ipuk.

    Struktur MUI Banyuwangi periode 2024-2029 sendiri akan disusun selambat-lambatnya hingga 30 hari mendatang.

    “Akan disusun oleh ketua terpilih dan formatur,” terang Sekretaris Formatur, Abdul Azis. [rin/aje]

  • Terduga Pelaku Pembunuhan di Gunung Katu Malang Pasangan Suami Istri

    Terduga Pelaku Pembunuhan di Gunung Katu Malang Pasangan Suami Istri

    Malang (beritajatim.com)- Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Malang berhasil meringkus terduga pelaku pembunuhan jasad pria di Gunung Katu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Senin (8/4/2024).

    Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat membenarkan penangkapan ini. Kedua terduga pelaku diketahui berstatus pasangan suami istri.

    “Benar. Hari ini dua orang kami tangkap, keduanya pasangan suami istri,” terang Gandha, Senin (8/4/2024).

    Menurut Gandha, beberapa barang bukti sudah diamankan. Selanjutnya, masih dalam proses penyidikan terkait sebab sebab peristiwa itu terjadi.

    “Suami istri masing masing berinisial P dan I. Kemudian dari hasil pemeriksaan kami, suami atau P kami tetapkan sebagai tersangka dan melakukan penahanan terhadap P,” tegas Gandha.

    “Besok insya Allah kita akan rilis ya,” tambah Gandha.

    Diberitakan sebelumnya, ditemukan jasad atas nama Abdul Azis Sofi’I (36), warga Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, ditemukan sudah tak bernyawa di area Gunung Katu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Senin (1/4/2023) sekitar pukul 11.00 WIB lalu.

    Dari hasil penyidikan panjang Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, terindikasi jasad Abdul Azis yang sudah membusuk ketika ditemukan, menjadi korban pembunuhan.

    Polisi berupaya keras mengumpulkan bukti bukti. Melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dalam mengungkap peristiwa tersebut. Ada 12 saksi diperiksa. Hasil otopsi juga menyatakan korban tewas dibunuh.

    Jasad korban ditemukan di Gunung Katu pada hari Senin 1 April 2024 lalu. Korban sempat viral dilaporkan keluarganya hilang ke Polsek Sukun, Kota Malang.

    Saat itu, korban Abdul Azis ketika dinyatakan hilang, pergi meninggalkan rumah dengan mengunakan kendaraan Suzuki Shogun 125 warna Silver bernomor polisi N 4802 ACL.

    Abdul Azis berpamitan dan diketahui adik kandungnya, akan membuang sesaji ke Gunung Katu untuk ritual demi kesembuhan ibunya yang tengah sakit. Saat pergi ke lokasi yang dituju, korban ditemani dengan salah satunya temannya bernama Fendik Lestari.

    Namun, Fendik tidak menemani urusan korban hingga tuntas. Dirinya diminta korban untuk meninggalkanya saja, lantaran istri Fendik menghubungi korban dan menanyakan keberadaam Fendik.

    Sebelum pergi, Fendik juga sempat menanyakan siapa orang yang akan bertemu dengan korban menggunakan motor Vario. Namun oleh korban tidak dijelaskan dengan meminta agar Fendik segera pulang. Sejak saat itu, korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sebelum akhirnya, ditemukan sudah tidak bernyawa. [yog/aje]

  • Jasad Pria di Gunung Katu Malang Terindikasi Korban Pembunuhan

    Jasad Pria di Gunung Katu Malang Terindikasi Korban Pembunuhan

    Malang (beritajatim.com) – Sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, jasad Abdul Azis Sofi’I (36), warga Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, ditemukan sudah tak bernyawa di area Gunung Katu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Senin (1/4/2023) sekitar pukul 11.00 WIB lalu.

    Dari hasil penyidikan panjang Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, terindikasi jasad Abdul Azis yang sudah membusuk ketika ditemukan, menjadi korban pembunuhan. “Terkait penemuan mayat di gunung katu beberapa waktu lalu, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ternyata Korban pembunuhan,” ungkap Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, Sabtu (6/4/2024).

    Menurut Gandha, pihaknya sudah berupaya keras mengumpulkan bukti bukti. Melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dalam mengungkap peristiwa tersebut. “Ada 12 saksi yang sudah kami periksa. Termasuk orang orang yang terakhir kali bersama korban juga kami mintai keterangan,” tegas Gandha.

    Gandha menegaskan, jasad korban ditemukan di Gunung Katu pada hari Senin 1 April 2024 lalu. Korban sempat viral dilaporkan keluarganya hilang ke Polsek Sukun, Kota Malang. “Indikasi pelaku masih dalam pengejaran. Dari hasil otopsi terdapat luka bacok senjata tajam di bagian leher depan dan belakang,” beber Gandha.

    Sebagai informasi, korban Abdul Azis ketika dinyatakan hilang, pergi meninggalkan rumah dengan mengunakan kendaraan Suzuki Shogun 125 warna Silver bernomor polisi N 4802 ACL.

    Abdul Azis saat itu berpamitan dan diketahui adil kandungnya, akan membuang sesaji ke Gunung Katu untuk ritual demi kesembuhan ibunya yang tengah sakit. Saat pergi ke lokasi yang dituju, korban ditemani dengan salah satunya temannya bernama Fendik Lestari.

    Namun, Fendik tidak menemani urusan korban hingga tuntas. Dirinya diminta korban untuk meninggalkanya saja, lantaran istri Fendik menghubungi korban dan menanyakan keberadaam Fendik.

    Sebelum pergi, Fendik juga sempat menanyakan siapa orang yang akan bertemu dengan korban menggunakan motor Vario. Namun oleh korban tidak dijelaskan dengan meminta agar Fendik segera pulang. Sejak saat itu, korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sebelum akhirnya, ditemukan sudah tidak bernyawa. (yog/kun)